Anda di halaman 1dari 13

Strategi Penggunaan Pembelajaran Karakter Sebagai Media untuk Man-

anamkan Nilai Moral Siswa Sekolah Dasar

Rizki Imanul Irpana


Jurusan Peididikan Guru Sekolah Dasar, Universitan Mataram, Mataram
e-mail: rizkiimanulirpana@gmail.com

ABSTRAK

Pendidikan merupakan salah satu kunci penting dalam membentuk dan membentuk kualitas karakter
warga negara. Kebijakan pendidikan karakter yang dilaksanakan pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan kurikulum pendidikan karakter tahun 2013 harus dievalu-
asi dengan baik. Selain itu, pengembangan kepribadian akan sangat bermanfaat jika pendidikan
karakter diterapkan pada anak usia dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana strategi pendidikan karakter yang digunakan untuk mengenalkan nilai-nilai moral pada
siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan. Berdasarkan hasil tinjauan
pustaka penulis, guru dapat menerapkan beberapa strategi untuk menciptakan karakter dan nilai
moral di sekolah melalui berbagai kegiatan dan topik, seperti literasi sekolah, kelas sepulang sekolah,
program sholat dhuha, kewarganegaraan, pendidikan, jasmani. pendidikan. . dan olahraga, dan pen-
didikan Pancasila. Keberhasilan program-program yang dilaksanakan untuk menghadapi ke-
merosotan moral dan urgensi karakter tidak pernah lepas dari peran orang tua, guru dan siswa dalam
melaksanakan program yang telah disusun serta keinginan untuk menjadi individu yang lebih baik di
masa depan.
Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Nilai Moral

ABSTRAK

Education is one of the important keys to shaping and shaping the quality of character of citizens.
The character education policy implemented by the government through the Ministry of Education
and Culture in accordance with the 2013 character education curriculum must be evaluated prop-
erly. Apart from that, personality development will be very beneficial if character education is ap-
plied to early childhood. The aim of this research is to find out how character education strategies
are used to introduce moral values to elementary school students. This research uses literature re-
search. Based on the results of the author's literature review, teachers can apply several strategies
to create character and moral values in schools through various activities and topics, such as school
literacy, after-school classes, dhuha prayer programs, citizenship, education, physical education. .
and sports, and Pancasila education. The success of the programs implemented to deal with moral
decline and the urgency of character can never be separated from the role of parents, teachers and
students in implementing the programs that have been prepared and the desire to become better in-
dividuals in the future.
Key word: Character Education, Moral Values

PENDAHULUAN

Secara etimologis, kata karakter berasal dari perilaku berbahaya pada siswa sekolah
bahasa Yunani charassein yang berarti dasar dan menemukan solusi. Salah satu
menggambar, menggambar. (Muchlas Samani & opsi adalah menyediakan pendidikan
Hariyanto, 2012). Namun, menurut Pusat Bahasa karakter dalam semua mata pelajaran di
Kementerian Pendidikan Nasional, kepribadian sekolah dasar. Dengan cara ini, diharapkan
atau karakter didefinisikan sebagai keturunan, bahwa model pengenalan dan pembelajaran
hati, jiwa, keperibadian, kebiasaan, perilaku, di sekolah akan mampu meminimalkan sifat
temperamen. Kepribadian mengacu pada buruk siswa yang tidak sesuai dengan nilai-
sekumpulan sikap, perilaku, motif, dan nilai budaya bangsa Indonesia, khususnya
kemampuan. Sementara itu, Scerenko (Muchlas Pancasila. (Nur Hidayati & Esti Sasiwi,
Samani & Hariyanto, 2012) mengidentifikasi 2016).
karakter sebagai atribut atau sifat yang
menciptakan sifat pribadi, etis dan khas, dan Pendidikan karakter adalah konsep yang
secara etimologis membedakan mendidik yang tepat untuk diterapkan di sekolah dasar
berarti "mengajar dan melatih". Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko siswa terlibat
pendidikan adalah proses mengubah perilaku dan dalam perilaku buruk (negatif) karena
sikap seseorang atau kelompok orang dengan globalisasi. Ini bertujuan untuk mencegah
tujuan mengembangkan masyarakat melalui sikap buruk seperti kurangnya rasa hormat
upaya pendidikan dan pelatihan untuk kelompok terhadap orang lain dan diri sendiri, anti
atau bangsa. (D.N. Pendidikan, 2008). Definisi sosialisme, penggunaan narkoba ilegal,
sederhana dari pendidikan karakter adalah sikap seksual yang menyimpang dan
pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai, moral, perilaku kriminal. Pernyataan-pernyataan
etika dan kebiasaan. Pendidikan karakter adalah yang diuraikan di atas konsisten dengan
upaya sadar dan tulus seorang guru untuk Gray (2009). Dalam sebuah artikel majalah
menanamkan nilai pada siswa. (Muchlas Samani berjudul "Pendidikan Karakter di Sekolah",
& Hariyanto, 2012). Di sisi lain, Alfie Khon Gray menyatakan bahwa pendidikan
(Alatas, 2016) menyatakan bahwa “pendidikan karakter sangat diperlukan karena memiliki
karakter dapat ditafsirkan luas atau sempit.” dampak pada masyarakat ketika tidak ada
Pendidikan karakter dalam arti luas mencakup moral yang mendukung moral siswa dengan
nilai-nilai watak dalam arti sempit, pendidikan tindakan. (Character education is very
watak didefinisikan sebagai jenis pendidikan important because the lack of moral
moral yang mengekspresikan nilai. Tentu saja guidelines for student behavior has an
Pendidikan karakter dalam arti luas berlaku di impact on society). Jadi bagaimana
seluruh dunia, dan terutama di bidang memperkuat karakter dari pendidikan
pendidikan, terutama di sekolah dasar. Masih karakter itu sendiri? Dalam
banyak siswa yang kurang memperhatikan mengimplementasikan penguatan karakter
kebiasaan, kurang menghormati orang lain, tidak pendidikan, rencana berikut harus disusun.
terlalu tertarik atau enggan membantu orang lain (1) Adalah perlu untuk mengidentifikasi
dan bahkan egois. Sikap ini bertentangan dengan jenis kegiatan yang dapat dilakukan di
nilai-nilai Pancasila yang diikuti oleh rakyat sekolah dan pendidikan karakter yang siswa
Indonesia. Kita perlu fokus pada mengubah harus memperoleh dan berlatih dalam
kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter untuk diterbitkan dari 2013 hingga 2023.
siswa dilakukan melalui tiga kegiatan, yaitu Penelitian ini menggunakan analisis konten
integrasi dengan pembelajaran tematik,integrasi sebagai metode. Metode analisis adalah
dengan manajemen sekolah, dan integrasi ke untuk menyelidiki secara menyeluruh dan
kegiatan klub. (2) dikembangkan dengan bahan menangkap kembali materi sastra. Dalam
pengajaran dengan isi yang berbeda; jenis hal ini penulis mempertimbangkan isi hasil
kegiatan sekolah; (3) disiapkan rencana penelitian yang diterbitkan dalam jurnal
pelaksanaan kegiatan sekolah (tujuan, bahan, nasional.
jadwal, guru, evaluasi, fasilitas); dan (4)
disiapkan fasilitas pendukung untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
implementasi program pendidikan karakter di
sekolah. Hasil ulasan literatur yang dilakukan oleh
penulis mengungkapkan bahwa penyediaan
METODE sumber daya manusia yang kompeten sangat
penting dalam situasi saat ini. Oleh karena
Metode yang digunakan adalah ulasan literatur itu, pemerintah harus memperkenalkan dan
dengan menganalisis 20 studi yang relevan. menerapkan pendidikan karakter di sekolah,
Penelitian ini berfokus pada penggunaan terutama sekolah dasar, karena program ini
pendidikan karakter untuk meningkatkan nilai- sebenarnya tidak sesuai dengan nilai-nilai
nilai moral siswa sekolah dasar. Menurut Pancasila. Sebagai contoh, banyak guru
Sugiyono (2012), studi sastra adalah studi tidak mengenal siswa mereka dan tidak
teoritis, referensi dan literatur ilmiah lainnya peduli tentang kehadiran mereka. Kesulitan
mengenai budaya, nilai-nilai dan norma yang dan lingkungan dapat menjadi faktor yang
berkembang dalam konteks sosial yang menghambat perkembangan karakter siswa.
dipelajari. Jenis artikel yang digunakan dalam Kehilangan nilai-nilai saling menghormati,
ulasan literatur ini adalah artikel derivatif dengan sopan dan pertimbangan. Karakter adalah
kata kunci "pembelajaran karakter" yang dicari karakteristik psikologis, moral atau perilaku
di database media seperti Google Scholar. yang menandai seseorang atau kelompok,
Laporan yang digunakan adalah 20 kertas yang serta nilai-nilai tingkah laku manusia
diterbitkan dalam 10 tahun terakhir. Artikel yang sehubungan dengan Tuhan Yang
digunakan dalam studi literatur ini harus, antara Mahakuasa, diri sendiri, sesama manusia,
lain, memenuhi kriteria inklusi yang ditentukan. lingkungan, kebangsaan, pikiran, sikap, dan
Artikel ditulis dalam bahasa Inggris atau perasaan.
Indonesia dengan judul dan konten yang terkait
dengan tujuan penelitian. Artikel yang
Kode Judul Artikel Hasil Penelitian
A1 Pendidikan Karakter Disiplin di Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD
Dasar Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Hasil
(Wuri Wuryandani, Bunyamin Maftuh, Sapriya, & penyelidikan menemukan bahwa para guru
Dasim Budimansyah, 2014) setuju untuk bekerja sama dengan orang tua
siswa untuk melaksanakan program
keagamaan guna meningkatkan karakter
kedisiplinan mereka, dan siswa berhasil
melaksanakan semua program tersebut.
A2 Integrasi Pendidikan Karakter dalam Penelitian ini menghasilkan kesimpulan
Pembelajaran Pendidikan bahwa: Peningkatan karakter siswa tidak
Kewarganegaraan untuk Mengembangkan hanya dikembangkan melalui materi
Karakter Siswa Sekolah Dasar pelajaran PKn saja, namun kepribadian siswa
(Galuh Nur Insani, DinieAnggraeni Dewi, & Yayang juga dapat mempengaruhi karakter siswa itu
Furi Furnamasari, 2021) sendiri.
A3 Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dari hasil penelitian dapat diambil
Dasar di Era Digital kesimpulan berikut: Peran keluarga dan guru
(Dini Palupi Putri, 2018) sangat penting dalam meningkatkan karakter
generasi mendatang bangsa. Keluarga adalah
tempat pertama di mana siswa belajar untuk
hidup. Peran guru adalah untuk membangun
karakter siswa yang semakin kompleks, rumit
dan sulit. Oleh karena itu, peran orang tua
dan guru sangat penting di era digital.
A4 Urgensi Nilai dan Moral dalam Upaya Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Meningkatkan Pendidikan Karakter pendidikan kewarganegaraan memiliki
Melalui Pembelajaran Pkn di Sekolah potensi untuk meningkatkan perkembangan
Dasar karakter pada siswa sekolah dasar. Bukti
(Azahra Dewanti Galuh, Delia Maharani, Latifah adalah bahwa pembelajaran sipil memiliki
Meynawati, Dinie Anggraeni, & Yayang Furi dampak positif yang besar karena tidak hanya
Furnamasari, 2021) tentang hak sipil, tetapi juga tentang kultivasi
nilai-nilai dan moral.
A5 Penanaman Nilai-Nilai Karakter Melalui Hasil penelitian ini mengungkapkan beberapa
Implementasi Pendidikan Karakter Di kegiatan yang dapat dilaksanakan di sekolah
Sekolah Dasar dan kelas untuk mengembangkan pendidikan
(Jenny Indrastoeti SP, 2016) karakter. Dengan memberikan contoh, guru
memberikan contoh pribadi yang bersih, rapi,
ramah dan sopan. Letakkan poster motivasi
siswa di dinding sekolah. Mengajar kegiatan
ekstrakurikuler, penjelajahan, dan pentingnya
tanggung jawab.
A6 Upaya Meningkatkan Perkembangan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Moral pada Anak Sekolah Dasar pendidikan dasar harus diatur untuk
(Deti & Lestari, 2021) membangun dan menghasilkan generasi
pemimpin bagi bangsa Indonesia. Oleh
karena itu, upaya dilakukan oleh orang tua,
guru, masyarakat dan siswa sendiri untuk
meningkatkan perkembangan moral melalui
kegiatan agama, dan lain-lain.
A7 Pentingnya Pendidikan Karakter pada Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan
Siswa Sekolah Dasar di Era 4.0 bahwa implementasi pendidikan karakter di
(Sofiasyari, Atmaja, & Suhandini, 2019) sekolah dasar penting, karena menurut hasil
penelitian, pendidikan karakter sangat
penting untuk memerangi penurunan moral
dan karakter. Oleh karena itu, pendidikan
karakter harus didorong dari usia dini.
A8 Pentingnya Pendidikan Karakter untuk Berdasarkan hasil penelitian, penerapan
Siswa Sekolah Dasar dalam Menghadapi pendidikan karakter melalui pembelajaran
Era Globalisasi sosial terbukti penting, menunjukkan bahwa
(Safitri, 2020) nilai-nilai karakter toleransi, kerja keras,
keingintahuan, kreativitas, persahabatan dan
kejujuran terwujud dengan baik. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran sosial memiliki dampak pada
kultivasi pendidikan karakter di kelas dasar.
A9 Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Berdasarkan penjelasan peneliti yang
(Mahendra, 2019) diperoleh selama pembahasan karya ilmiah
ini, pendidikan adalah tujuan membimbing
perkembangan jasmani dan rohani anak
menuju kedewasaan, untuk kepentingan anak
itu sendiri, maka dapat kita simpulkan bahwa
itu adalah usaha orang tua untuk berinteraksi
dengan anak-anak dan masyarakat.
A10 Peran Budaya Sekolah dalam Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDN 3
Pembentukan Karakter Siswa SDN 3 Klangena menerapkan nilai-nilai budaya
Klangenan yang membentuk karakter religius, jujur,
(Fauziah, Fauziyyah, Ati, & Susilawati, 2021) toleran, disiplin, kerja keras, kreatif,
independen, demokratis, penasaran,
nasionalis dan siswa yang mencintai
negaranya, bisnis dan berkomunikasi,
mencintai perdamaian, suka membaca, peduli
lingkungan, kesejahteraan sosial dan
tanggung jawab. Salah satu contoh penerapan
nilai-nilai budaya dalam pembentukan
karakter agama adalah dengan membuat
sekolah menjadi kebiasaan melakukan doa
dhuha, membaca surat-surat pendek sebelum
mulai belajar dan membaca surat yasin setiap
hari Jumat.
A11 Implementasi Penguatan Pendidikan Dalam penelitian ini, para peneliti
Karakter pada Siswa Kelas Rendah di menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
Sekolah Dasar (Sinta, Malaikosa, & untuk memahami proses alami memperkuat
Supriyanto, 2022) pendidikan karakter. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pendidikan karakter
diperkuat baik di sekolah dan di lingkungan
keluarga melalui program kebiasaan. Di
sekolah guru menciptakan model
pembelajaran yang dapat memperkuat
karakter siswa, sementara dalam kegiatan
ekstrakurikuler siswa terbiasa dengannya.
Menerapkan semua standar dan aturan yang
telah menjadi kesepakatan bersama.
A12 Implementasi Pendidikan Karakter Dari hasil analisis peneliti, dapat dilihat dari
Berbasis Nilai-nilai Antikorupsi melalui hasil penelitian ini bahwa implementasi nilai-
Ekstrakurikuler dan Pembiasaan di nilai anti-korupsi melalui kegiatan
Sekolah Dasar ( Sari, Akhwani, Hidayat, ekstrakurikuler terjadi dalam kegiatan
& Rahayu, 2021) ekstracurricular seperti scouting yang dapat
membentuk nilai disiplin, tanggung jawab
dan independensi. Pencak Silat
ekstrakurikuler dapat meningkatkan nilai
kerja keras dan disiplin. Kelas PMR dapat
menciptakan nilai yang hati-hati.
Menanamkan nilai-nilai anti korupsi melalui
kebiasaan dilakukan melalui program
Integrity Canteen.
A13 Membentuk Karakter Siswa Sekolah Tempat terbaik untuk pendidikan karakter
Dasar Menggunakan Pendidikan Jasmani adalah sekolah. Subjek pendidikan fisik dan
dan Olahraga pendidikan fisik dapat digunakan sebagai
(Soedjatmiko, 2015) subjek pengembangan karakter bagi siswa
sekolah dasar. Pendidikan fisik dan olahraga
memiliki nilai karakter berikut: 1) Contoh 2)
Menciptakan lingkungan dengan karakter 3)
Terbiasa dengan itu 4) Meningkatkan disiplin
5) Mengembangkan kebijakan etika 6)
Mendorong siswa untuk menunjukkan
perilaku yang baik.
A14 Mata Pelajaran Pendidikan Hasil penelitian ini memungkinkan kita untuk
Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan menyimpulkan bahwa nilai-nilai karakter
Karakter Peserta Didik Sekolah Dasar yang tepat dan diharapkan dalam
(Anatasya & Dewi, 2021) mengembangkan karakter nasional berlaku
untuk subjek pendidikan kewarganegaraan di
sekolah dasar, yaitu agama, kejujuran,
toleransi, disiplin, kerja keras dan kreativitas.
independen, demokratis, penuh cinta, damai,
menghargai pencapaian, ramah, komunikatif,
mencintai negara, suka membaca, peduli
tentang lingkungan, memiliki rasa tanggung
jawab, penasaran, pedulikan lingkungan,
mempunyai semangat nasional, dan memiliki
kepribadian yang tertarik pada isu-isu sosial.
A15 Implementasi Pendidikan Karakter Dari hasil argumen yang disajikan oleh para
Melalui Pembelajaran dalam Mata peneliti dalam artikel ini, dapat disimpulkan
Pelajaran di Sekolah Dasar bahwa pendidikan karakter adalah program
(Malawi, 2013) terpadu dalam kurikulum sekolah. Dengan
cara ini, setiap sekolah mengembangkan
karakteristiknya sebagai unit kegiatan
pendidikan di sekolah tersebut. Nilai-nilai
yang disebutkan di sini meliputi agama,
kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreativitas, kemerdekaan, demokrasi,
keingintahuan, semangat nasional, cinta
negara, menghormati prestasi, keterampilan
komunikasi, perdamaian, nilai-nilai sosial
dan lingkungan. pertimbangan dan tanggung
jawab. Nilai-nilai ini tidak diajarkan sebagai
subjek tertentu, tetapi terintegrasi ke dalam
semua kegiatan belajar dan pengembangan
pribadi. Strategi komunikasi ini dimaksudkan
untuk memberikan contoh, bukan informasi.
Pendidik adalah orang-orang yang benar-
benar menentukan keberhasilan
mengembangkan nilai-nilai karakter di
sekolah.
A16 Hubungan Pendidikan Karakter Terhadap Penelitian ini bertujuan untuk
Perkembangan Sosial Anak Sekolah Dasar mengungkapkan hubungan antara pendidikan
(Matanari, Gaol, & Simarmata, 2020) karakter dan perkembangan sosial anak-anak
kelas V di SD Muhammadiyah 10 Medan
pada tahun akademik 2020/2021. Populasi
penelitian ini hanya terdiri dari siswa dari SD
Muhammadiyah 10 Medan, yaitu 128 siswa.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara
pendidikan karakter dan perkembangan sosial
siswa kelas kelima di Sekolah Dasar
Muhammadiyah, Medan.
A17 Peran Keluarga dan Media Sosial Dalam Subjek penelitian adalah empat siswa kelas
Pembentukan Karakter Santun Siswa di kelima dan wali mereka dari Sekolah Dasar
Sekolah Supriyadi dan Primadana, Kota Semarang.
(Amaruddin, Atmaja, & Khafid, 2020) Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keluarga memiliki peran yang sangat penting
dalam mendidik anak-anak sekolah dasar,
menyampaikan pengetahuan, dan
menyebarkan sikap dan perilaku dalam
keluarga, sekolah, komunitas dan
masyarakat. Dan media sosial dapat
mempengaruhi perkembangan kepribadian
siswa.
A18 Pengembangan Bahan Ajar Penyajian Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan
Data Berbasis Pendidikan Karakter Di materi pendidikan terbuka yang menyajikan
Kelas IV Sekolah Dasar data berdasarkan pendidikan karakter.
(Putra & Syarifuddin, 2019) Penelitian ini merupakan proyek penelitian
follow-up yang menargetkan siswa tahun
keempat dan dilakukan di SDN Al Azhar
Bukittinggi. Dan hasil nyata menunjukkan
bahwa bahan terbuka yang dikembangkan
sangat efektif dan sangat praktis. Dapat
disimpulkan bahwa materi presentasi data
berdasarkan pendidikan karakter yang
dikembangkan di sekolah dasar sangat efektif
dan praktis.
A19 Membangun Karakter Siswa Sekolah Artikel kali ini kita akan membahas dua hal
Dasar Melalui Gerakan Literasi Sekolah utama: karakteristik siswa dan tahapan
(Labudasari, 2018) gerakan literasi di sekolah. Menurut tokoh
Effendi dalam Rabdasari dan Lokma dan
Kemendikbud, (2016)

A20 Peran Orang Tua dan Guru Dalam Hasil penelitian adalah untuk memberikan
Mengembangkan Nilai-nilai Karakter model peran untuk perilaku dan karakter
Anak Usia Sekolah Dasar anak-anak, termasuk: kejujuran, toleransi,
(Ramdan & Fauziah, 2019) disiplin, tanggung jawab, agama, dan
perhatian terhadap orang lain dan lingkungan.
Faktor-faktor pendukung termasuk standar
konten yang disinkronkan, kepemimpinan
sekolah, keterlibatan komunitas sekolah, dan
partisipasi orang tua dalam program sekolah.
Penghalang saat ini termasuk apati beberapa
orang tua dan guru, serta kurangnya
pengetahuan orang tua tentang sifat
pendidikan.

Indonesia mengalami penurunan moral, dalam berlatih nilai moral yang mulai
termasuk dalam hal kebenaran, integritas dan memudar karena dampak negatif mereka.
keadilan. Pada akhirnya, negara Indonesia Karena jika nilai-nilai moral tidak ditangani
harus kembali kepada nilai-nilai moral negara dari usia dini, itu akan berdampak pada
Indonesia sebelumnya. Dalam era penurunan menghancurkan generasi muda bangsa.
moral ini, sangat penting untuk menanamkan
nilai-nilai moral dari usia dini. Kemunduran Untuk mengatasi dan mengelola keadaan
moral ini normal. Jika tidak dikendalikan, itu darurat pendidikan karakter dan moral yang
akan memiliki dampak menghancurkan pada terjadi di sekolah dasar, guru harus
generasi berikutnya dan generasi setelahnya. mempersiapkan strategi yang tepat untuk
Pendidikan moral adalah gerakan penting bagi mengatasi masalah ini. Berdasarkan hasil
siswa sekolah dasar, jadi salah satu upaya ulasan literatur penulis, ada beberapa strategi
kami adalah pendidikan wajib. Menurut Anita, yang dapat digunakan guru untuk
Y., Putera, R.F., dan Ladiva, H.B. (2020) di menanamkan karakter dan nilai-nilai moral
(Eli Sasmita, Irda Murni, dan Nevi Yarni, pada siswa melalui subjek yang ada, budaya
2023), pendidikan moral di sekolah sekolah dan peran orang tua. Dari hasil
menciptakan generasi dan mengembangkan penelitian sastra yang dilakukan, penulis juga
kualitas moral yang harus diterapkan. Upaya menemukan bahwa pendidikan karakter
untuk menciptakan dan mendidik moral adalah pekerjaan pendidikan yang sangat
pertama terletak pada orang tua, tetapi guru penting untuk menanamkan nilai-nilai moral
harus bekerja keras untuk membentuk dan pada siswa sekolah dasar, mempromosikan
mewujudkan moral pada anak-anak di nilai moral. Kebaikan bisa dipraktekkan.
sekolah. Pendidikan moral anak-anak sekolah
dasar tergantung pada siapa yang membentuk 1.1 Pengertian Pendidikan karakter
mereka dan jenis lingkungan yang mendukung
anak. Anak-anak yang hidup dalam Dalam Big Indonesian Dictionary, kepribadian
lingkungan yang sangat baik cenderung mengacu pada karakteristik psikologis, moral
memiliki kepribadian yang baik dan tidak atau gaya yang membedakan seseorang dari
mudah dipengaruhi oleh pengaruh negatif, dan orang lain. (Phoenix Library Team, 2008:
sebaliknya. Menurut John Mahoney (2012: -6) 104). Menurut Simon Philips, yang dikutip
dalam Aini, N., Ruslan, R., & Ely, R (2016). Fatchul Mu’in, karakter adalah kombinasi
Pendidikan moral dasar diciptakan dengan nilai-nilai yang menghasilkan sebuah sistem,
cara ini. Kurikulum tambahan tentang yang mendasari pikiran, perilaku, dan sikap
pendekatan dan metode untuk mengajar nilai- yang diungkapkan (Fatchul mu‘in, 2011: 160).
nilai moral. Dia berharap bahwa kegiatan yang Dengan demikian, definisi keperibadian di sini
dilakukan baik di dalam maupun di luar berarti perilaku, kepribadian, dan sifat-sifat
kampus dapat menanamkan nilai-nilai moral manusia bawaan, yang membentuk dasar dari
yang dapat membantu anak-anak sekolah tindakan dan tingkah laku manusia dalam
dasar mengembangkan karakter mereka kehidupan sehari-hari. Sementara itu,
sekarang dan di masa depan. Ini berarti bahwa pendidikan karakter berarti menanamkan nilai
semua kegiatan, baik internal maupun karakter pada siswa yang mencakup
eksternal, adalah tanggung jawab sekolah dan komponen pengetahuan, pencerahan dan
membutuhkan nilai-nilai moral. Oleh karena tindakan untuk mewujudkan nilai-nilai ini,
itu, menanamkan nilai-nilai moral membantu baik terhadap Tuhan Yang Mahakuasa,
terhadap diri mereka sendiri, terhadap orang sumber daya manusia yang cerdas. c) Tanpa
lain, terhadap masyarakat dan lingkungan. nilai-nilai moral inti yang ada di semua waktu
(Laksana, 2015). dan tempat, tingkat iman dan komitmen
masyarakat dapat dipertanyakan. d) Ada nilai-
1.2 Tujuan Pendidikan Karakter nilai yang perlu diajarkan kepada anak-anak
usia sekolah dasar. Ini adalah: kejujuran,
Pendidikan memiliki fungsi mengembangkan kesetiaan dan keandalan, hormat, cinta,
kemampuan, membentuk kepribadian nasional kebaikan dan persahabatan, keberanian,
dan peradaban yang layak untuk mewujudkan kedamaian, kemerdekaan, potensi, dan cinta
kehidupan nasional yang semakin beradab, diri, disiplin dan moderasi, kesetiaan dan
bertujuan untuk mengembangkan potensi kemurnian, keadilan dan belas kasihan.
siswa untuk menjadi manusia yang percaya
dan berdedikasi kepada Tuhan Yang Oleh karena itu, ingatlah bahwa perubahan
Mahakuasa, memiliki kualitas mulia, dan dan menjadi orang dengan karakter yang baik
adalah warga negara dengan karakter yang tidak dapat dicapai segera, tetapi
sehat, berpengetahuan, mampu, kreatif, membutuhkan proses yang panjang. Jika kita
independen dan demokratis dan bertanggung dapat memberikan pendidikan karakter kepada
jawab. (Kusuma Dharma, 2011:6). Tujuan anak-anak ini, maka mereka akan menjadi
pendidikan karakter adalah untuk pemimpin masa depan dan membuat negara
menanamkan nilai pada siswa dan menjadi ini penuh dengan pemuda yang unik dan
individu yang lebih menghargai kebebasan berkualitas tinggi. Implementasi pendidikan
pribadi. karakter tidak dilakukan oleh satu pihak saja.
Jika orang tua dan guru membentuk
1.3 Penanaman Pendidikan Karakter dan kepribadian anak-anak dengan melihat banyak
Penerapannya nilai-nilai yang dilanggar di masyarakat,
hanya dua hal yang bisa terjadi. Dia terus
Keinginan untuk menjadi bangsa dengan mempertahankan nilai-nilai tersebut. Nilai
karakter telah lama berakar dalam masyarakat yang diajarkan di sekolah dan sebaliknya.
Indonesia. Keinginan ini diungkapkan dengan Oleh karena itu, untuk mengembangkan
jelas oleh para pendiri bangsa di paragraf sumber daya manusia dengan karakter
kedua Preamble ke Konstitusi 1945: superior, kerjasama dan koordinasi antara
"Mengantar bangsa Indonesia ke ambang sekolah, keluarga dan penduduk setempat
kemerdekaan untuk menjadi bangsa Indonesia diperlukan. Sebagai lingkungan pertama anak,
yang independen, bersatu, berdaulat, adil dan keluarga memainkan peran besar. Di rumah,
makmur. menyadari bahwa hanya dengan orang tua harus memberikan pendidikan moral
membangun bangsa yang independen, bersatu, dan karakter kepada anak-anak mereka. Orang
berdaulat, adil dan makmur, bangsa Indonesia tua adalah orang pertama yang mengajar dan
akan dihormati dan dihormat oleh bangsa- menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter
bangsa lain. Pendidikan karakter untuk anak- dengan memperlakukan anak-anak mereka
anak sekolah dasar sangat penting karena dengan cinta, baik di sekolah maupun di
dapat membawa manfaat yang tak terukur, masyarakat.
seperti mendorong rasa persatuan, cinta
kepada Tuhan, orang tua dan orang-orang di KESIMPULAN
sekitar mereka. Memiliki rasa tanggung jawab
dan disiplin. Ada beberapa alasan mengapa Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
pendidikan karakter penting. a) Pendidikan dapat disimpulkan bahwa di Indonesia sendiri
tidak akan banyak berkontribusi pada masih ada degradasi moral dan urgensi
pengembangan karakter jika karakter bukanlah pendidikan karakter yang, jika dibiarkan tak
standar bagi lulusan. b) Karakter sejati terkendali, akan berdampak negatif pada
pendidikan akan menghasilkan kualitas dan generasi berikutnya atau masa depan. Jadi
usaha apa yang bisa dilakukan? Tentu saja,
satu upaya yang dapat dilakukan adalah
pendidikan moral karena ini adalah gerakan
penting bagi anak-anak sekolah dasar. Lalu
bagaimana dengan pendidikan karakter?
Untuk menghadapi dan menangani kecemasan
karakter dan pendidikan moral yang terjadi di
sekolah dasar, guru harus mempersiapkan
strategi yang tepat untuk memecahkan
masalah ini. Berdasarkan hasil studi literatur
yang dilakukan oleh penulis, ada beberapa
strategi yang dapat digunakan guru untuk
menanamkan karakter dan nilai-nilai moral
pada siswa melalui berbagai kegiatan dan
subjek di sekolah seperti gerakan literasi
sekolah, kegiatan ekstrakurikuler sekolah,
program doa dhuha, kewarganegaraan,
pendidikan fisik dan olahraga dan pendidikan
Pancasila. Keberhasilan program yang
dilakukan untuk mengatasi degradasi moral
dan urgensi karakter yang terjadi tidak akan
pernah terpisah dari peran orang tua, guru dan
siswa dalam menerapkan program yang telah
disiapkan dan keinginan untuk menjadi
manusia yang lebih baik di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

(n.d.).
Sari, V. K., Akhwani, Hidayat, M. T., & Rahayu, D. W. (2021). mplementasi Pendidikan Karakter
Berbasis Nilai-nilai Antikorupsi melalui Ekstrakurikuler dan Pembiasaan di Sekolah Dasar.
JURNAL BASICEDU, 2106-2115. from:
https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1167
Amaruddin, H., Atmaja, H. T., & Khafid, M. (2020). Peran Keluarga dan Media Sosial dalam
Pembentukan Karakter Santun di Sekolah. Jurnal Pendidikan Karakter, 33-48.
from: https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/view/30588
Anatasya, E., & Dewi, D. A. (2021). Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai
Pedidikan Karakter Peserta Didik Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Undiksha, 291-304. form: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article/view/34133
Azahra Dewanti Galuh, Delia Maharani, Latifah Meynawati, Dinie Anggraeni, & Yayang Furi
Furnamasari. (2021). rgensi Nilai dan Moral dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan
Karakter Melalui Pembelajaran Pkn di Sekolah Dasar. JURNAL BASICEDU, 5169-5178.
from: https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1598
Deti, S., & Lestari, T. (2021). Upaya Meningkatkan Perkembangan Moral pada Anak Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan Tambusai, 1696-1699. from:
https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/1163
Dini Palupi Putri. (2018). Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar di Era Digital. AR-
RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar, 37-50. from:
http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JPD/article/view/439/pdf
Eli Sasmita, Irda Murni, & Nevi Yarni. (2023). Ruang Lingkup Perkemangan Moral Siswa di
Sekolah Dasar. Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 2243-2255. from:
https://www.researchgate.net/publication/371420597_RUANG_LINGKUP_PERKEMBANG
AN_MORAL_SISWA_DI_SEKOLAH_DASAR
Fauziah, E., Fauziyyah, I., Ati, S., & Susilawati. (2021). Peran Budaya Sekolah dalam Pembentukan
Karakter Siswa SDN 3 Klangenan. Prosiding dan Web Seminar (Webinar) “Standarisasi
Pendidikan Sekolah Dasar Menuju Era Human Society 5.0", 408-414.
Galuh Nur Insani, DinieAnggraeni Dewi, & Yayang Furi Furnamasari. (2021). Integrasi Pendidikan
Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mengembangkan Karakter
Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8153-8160. from:
https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/2313
Jenny Indrastoeti SP. (2016). Penanaman Nilai-Nilai Karakter Melalui Implementasi Pendidikan
Karakter di Sekolah. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan, 284-292.
from: https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snip/article/viewFile/8944/6505
Labudasari, E. (2018). Membangun Karakter Siswa Sekolah Dasar Melalui Gerakan Literasi
Sekolah. Seminar Nasional Pendidikan Dasar, 25-32. from:
https://repository.bbg.ac.id/bitstream/676/1/004_ERNA_LABUDASARI.pdf
Laksana, S. D. (2015). Urgensi Pendidikan Karakter Bangsa di Sekolah. MUADDIB , 167-184.
from: https://journal.umpo.ac.id/index.php/muaddib/article/download/67/61
Mahendra, Y. (2019). Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. SEMINAR NASIONAL PAGELARAN
PENDIDIKAN DASAR NASIONAL (PPDN) 2019, 257-266. from:
http://seminar.uad.ac.id/index.php/ppdn/article/view/1440
Malawi, I. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran dalam Mata Pelajaran di
Sekolah Dasar. Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran, 1-13.
from:
http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/PE/article/view/55
Matanari, C., Gaol, R. L., & Simarmata, E. (2020). Hubungan Pendidikan Karakter Terhadap
Perkembangan Sosial Anak Sekolah Dasar. JurnalEducatio FKIP UNMA, 294-300.
from: https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/view/435
Muchlas samani , & Hariyanto. (2012). Konsep dan model pendidikan karakter. Bandung: Remaja
rosdakarya. from: https://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=584
Putra, R. P., & Syarifuddin, H. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Penyajian Data Berbasis
Pendidikan Karakter di Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu , 264-270. from:
https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1
Ramdan, A. Y., & Fauziah, P. Y. (2019). Peran Orang Tua dan Guru dalam Mengembangkan Nilai-
Nilai Karakter Anak. Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran,
100-111. from:
http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/PE/article/view/4501
Safitri, K. (2020). Pentingnya Pendidikan Karakter untuk Siswa Sekolah Dasar dalam Menghadapi
Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Tambusa, 264-271. from:
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/4758
Sinta, L., Malaikosa, Y. L., & Supriyanto, D. H. (2022). Implementasi Penguatan Pendidikan
Karakter pada Siswa Kelas Rendah di Sekolah Dasar. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 3193-3202. from:
https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/2326
Soedjatmiko. (2015). Membentuk Karakter Siswa Sekolah Menggunakan Pendidikan Jasmani dan
Olahraga. Journal of Physical Education, Health and Sport, 57-64. from:
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs/article/view/4588
Sofiasyari, I., Atmaja, H., & Suhandini, P. (2019). Pentingnya Pendidikan Karakter pada Siswa
Sekolah Dasar di Era 4.0. SEMINAR NASIONALPASCASARJANA 2019, 734-739.
from: https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/view/365
Wuri Wuryandani, Bunyamin Maftuh, Sapriya, & Dasim Budimansyah. (2014). Pendidikan Karakter
Disiplin di Sekolah Dasar. Cakrawala Pendidikan, 286-295. from:
https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/2168

Nur Hidayati, & Esti Sasiwi. (2016). PENTINGNYA PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER DI
SEKOLAH DASAR MELALUI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER. Yogyakarta:
Univeersitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai