Anda di halaman 1dari 12

Journal of

Educational Learning and Innovation


p-ISSN:2775-2623 and e-ISSN: 2775-2739
Volume 2 Number 2 September 2022, Halaman 171-182
DOI: 10.46229/elia.v2i2

MEMBANGUN KARAKTER KONSERVASI DAN NILAI-


NILAI MATEMATIKA PADA PENDIDIKAN MATEMATIKA

Emalia Dewi Gea1, Oslen Parulian Sijabat2, Ratio Julianci Simarmata3,


Asima Rohana Situmorang4, Tutiarny Naibaho5, Suryati Sitepu6
1)
Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas HKBP Nommensen,
Medan-Indonesia
Email: emalia.gea@student.uhn.ac.id
2)
Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas HKBP Nommensen,
Medan-Indonesia
Email: oslen.parulian@student.uhn.ac.id
3)
Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas HKBP Nommensen,
Medan-Indonesia
Email: ratio.julianci@student.uhn.ac.id
4)
Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas HKBP Nommensen,
Medan-Indonesia
Email: asima.rohana@student.uhn.ac.id
5)
Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas HKBP Nommensen,
Medan-Indonesia
Email: naibahotutiarny@yahoo.com
6)
Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas HKBP Nommensen,
Medan-Indonesia
Email: sitepuati@yahoo.com

(Received: 08 Maret 2022; Reviewed: 27 Maret 2022; Accepted: 12 April 2022;


Available online: September-2022; Published: September-2022)

This is an open access article distributed under the Creative Commons


Attribution License
Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) (https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ )

ARTIKEL INFO
Kata Kunci: Abstrak. Pembentukan karakter dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Karakter Salah satu cara yang paling tepat dalam mengembangkan dan membentuk
Konservasi; Nilai karakter yang berbudi pekerti luhur adalah melalui pendidikan. Karakter
Matematika; konservasi salah satu yang perlu Dibangun dalam diri peserta didik. Nilai
Pendidikan konservasi digunakan untuk pembentukan kepribadian individu, disekolah
Matematika nilai konservasi dapat dilihat melalui keseharian siswa melalui keteladanan
siswa. Penulis menggunakan metode deskriptif. Dengan menyajikan
gambaran dan memperjelas suatu fenomena dan kebenaran dalam
matematika. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membangun karakter
konservasi dan nilai–nilai matematika pada Pendidikan matematika dalam
diri peserta didik. Dari penelitian ini dapat diperoleh bahwa nilai-nilai
matematika dalam proses pembelajaran Pendidikan matematika membuat
peserta didik tidak hanya menguasai kompetensi yang ditargetkan, juga
menjadikan peserta didik mengenal, menyadari, peduli, jujur dan
membangun karakter konservasi untuk menanamkan nilai-nilai moral yang
berkarakter dalam diri peserta didik.

Volume 2, Nomor 2, September 2022 - Journal of Educational Learning and Innovation (ELIa) | 171
2022 | Gea, E. D, Sijabat, O. P., Simarmata, R. J., Situmorang, A. R., Naibaho, T.,
Sitepu, S. Membangun Karakter Konservasi dan Nilai-Nilai Matematika pada
Pendidikan Matematika

Abstract. Character formation can be done in various ways. One of the


most appropriate ways to develop and shape virtuous character is through
education. The character of conservation is one that needs to be built in
students. Conservation values are used for the formation of individual
personalities, in schools conservation values can be seen through students'
daily lives through students' examples. The writer uses descriptive method.
By presenting a picture and clarifying a phenomenon and truth in
mathematics. The purpose of this paper is to build the character of
conservation and the values of mathematics in mathematics education in
students. From this research it can be concluded that the values of
mathematics in the learning process of mathematics education make
students not only master the targeted competencies, but also make students
recognize, realize, care, be honest and build conservation characters to
instill moral values with character in themselves learners.

PENDAHULUAN penanaman nilai-nilai karakter yang baik


kepada seluruh warga sekolah agar
Karakter merupakan nilai-nilai
peserta didik memiliki pengetahuan dan
perilaku manusia yang tercermin dalam
tindakan yang sesuai dengan nilai
kehidupan baik secara individu maupun
kebaikan. Menurut Agus Wibowo
dalam kehidupan sosialnya. Seseorang
(2013), pendidikan karakter adalah suatu
dikatakan memiliki perilaku yang baik
pendidkan yang digunakan untuk
atau jahat dilihat dari karakter yang
menanamkan dan mengembangkan
terbentuk dari dirinya. Oleh sebab itu
karakter kepada peserta didik, sehingga
karakter yang positif harus dibentuk
siswa memiliki karakter luhur yang
dalam diri seseroang sejak dini, karena
dapat diterapkan dalam kehidupan
karakter tidak datang dengan sendirinya
sehari-harinya baik dalam keluarga
tetapi perlu dibangun.
ataupun bermasyarakat. Sedangkan
Pembentukan karakter dapat
menurut Suderadjat (2011), pendidikan
dilakukan dengan berbagai cara. Salah
karakter adalah proses pembelajaran
satu cara yang paling tepat dalam
menguasai dan memiliki nilai-nilai budi
mengembangkan dan membentuk
pekerti, atau nilai-nilai keimanan. Dari
karakter yang berbudi pekerti luhur
pengertian diatas dapat kita simpulkan
adalah melalui pendidikan. Pendidikan
bahwa pendidikan karakter merupakan
karakter merupakan salah satu pondasi
penanaman dan pengembangan nilai-
kuat dalam membentuk peserta didik
nilai karakter dalam diri peserta didik
untuk memiliki karakter bangsa yang
sehingga memiliki kepribadian yang
luhur yang tercermin dalam
lebih baik. Pendidikan karakter harus
kehidupannya (Siwi, 2021). Menurut
ditanamkan dalam diri peserta didik dari
Muhaimin Azzet (2014) pendidikan
sejak usia dini, agar ketika memasuki
karakter merupakan suatu sistem dalam

172 | Volume 2, Nomor 2, September 2022 - Journal of Educational Learning and Innovation (ELIa)
2022 | Gea, E. D, Sijabat, O. P., Simarmata, R. J., Situmorang, A. R., Naibaho, T.,
Sitepu, S. Membangun Karakter Konservasi dan Nilai-Nilai Matematika pada
Pendidikan Matematika

masa remaja, memiliki akhlak, moral, tercermin dengan baik dalam diri para
dan budi pekerti yang baik sehingga pelaku tindak kriminal.
tidak mudah lagi terpengaruh dengan Pendidikan karakter sering
tindakan-tindakan yang negatif. terabaikan disekolah karena proses
Pendidikan karakter oleh Prabowo dan pendidikan selama ini tidak
Sidi (2010), harus memperhatikan tiga mengintegrasikan antara pengetahuan
hal Yang penting adalah keteladanan dan nilai. Sehingga banyak kita jumpai
kebiasaan dan koreksi atau kontrol. disekolah, para peserta didik yang masih
Menurut Raharjo, S. B (2010), sering menunjukkan perilaku tidak jujur,
pendidikan karakter dapat berjalan contoh yang paling mendasar adalah
efektif dan berhasil jika dilaksanakan kebiasaan mencontek. Kebiasaan ini
secara serempak dari lingkungan rumah, seakan hal biasa yang sudah tercermin
sekolah dan masyarakat. Karakter yang dalam diri siswa. Selain itu, di sekolah
perlu dilatihkan kepada siswa antara juga masih sering dijumpai siswa yang
lain; cinta kepada Tuhan dan alam melakukan perundungan kepada
semesta beserta isinya, tanggung jawab, temannya disekolah. Dari sini dapat
disiplin dan kemandirian, kejujuran, rasa disimpulkan bahwa pendidikan karakter
hormat dan santun, kasih sayang, belum terealisasi atau terlaksana dengan
kepedulian dan kerjasama, kepercayaan baik.
diri, kreativitas, kerja keras dan Karakter konservasi adalah
ketahanan, keadilan dan kepemimpinan, sikap pribadi yang selalu berusaha
kebaikan dan kerendahan hati, dan melindungi dan melestarikan dan
toleransi, cinta perdamaian. Pendidikan melindungi nilai budaya serta perilaku
karakter menjadi hal yang sangat perlu manusia dalam melakukan interkasi
diperhatikan saat ini, karena pendidikan dengan lingkungan sekitarnya.
karakter merupakan salah satu modal Pendidikan karakter berbasis konservasi
kuat dalam membentuk karakter dimaksudkan dapat mengupayakan para
generasi muda untuk menekan tindakan peserta didik dalam mengembangkan
kriminalitas yang terjadi di negara kita. sikap religius, cerdas, toleransi, jujur
Jika dilihat yang terjadi dalam dalam tindakan bermasyarakat. Sikap
pemerintahan di negeri kita, masih karakter perlu dikembangkan sejak dini
marak terjadi tindakan korupsi, kriminal dalam kehidupan peserta didik untuk
dan tindakan kejahatan lainnya. Hal dapat mencapai upaya konservasi dalam
tersebut terjadi karena nilai-nilai diri siswa. Menurut Masrukhi, (2011)
karakter berbudi pekerti luhur tidak terdapat 11 nilai dalam sikap konservasi

Volume 2, Nomor 2, September 2022 - Journal of Educational Learning and Innovation (ELIa) | 173
2022 | Gea, E. D, Sijabat, O. P., Simarmata, R. J., Situmorang, A. R., Naibaho, T.,
Sitepu, S. Membangun Karakter Konservasi dan Nilai-Nilai Matematika pada
Pendidikan Matematika

yaitu: religius, jujur, cerdas, tanggung merupakan ilmu yang bersifat deduktif
jawab, adil, peduli, toleran, demokratis, dan aksiomatif yang dalam arti bahwa
cinta tanah air, tangguh dan santun. dalam pelajaran matematika ada proses
Nilai-nilai konservasi ini dapat mencari kebenaran melalui pembuktian
diterapkan sejak dini melalui proses dengan generalisasi sifat, teorema, dalil-
pembelajaran matematika yang dalil dan aksioma (Sadewo, Purnasari, &
dilakukan secara terus menerus. Sebagai Muslim, 2022). Contoh mendasar
contoh sikap dalam pembelajaran penanaman karakter religius dalam
matematika yang tidak sesuai dengan matematika adalah pada operasi hitung
nilai-nilai konservasi adalah kebiasaan bilangan bulat. Misalnya -10 + 15 = 5,
mencontek. Kebiasaan mencontek dalam contoh tersebut dalam dijadikan sebagai
pelajaran matematika sejak dari dini pedoman pembentukan karakter siswa.
membuat banyak siswa menjadi tidak Dengan mengibaratkan Bilangan Positif
memahami konsep-konsep dalam adalah perbuatan baik, sedangkan
matematika, sehingga ketika di tingkat bilangan negatif adalah perbuatan buruk,
menengah selalu muncul permasalahan jika perbuatan baik lebih banyak
pada diri siswa yang menganggap dilakukan dari pada perbuatan buruk
matematika sebagai pelajaran yang sulit maka akan menghasilkan kebaikan bagi
dan momok yang menakutkan. orang lain. Tujuan dari penulisan ini
Di sekolah pendidikan karakter adalah untuk membangun karakter
bukanlah sebuah mata pelajaran, tetapi konservasi dan nilai-nilai matematika
pendidikan karakter diintegrasikan pada Pendidikan matematika dalam diri
melalui seluruh mata pelajaran yang peserta didik.
dipelajari pada setiap jenjangnya. Salah
METODE
satunya adalah melalui pelajaran
matematika. Matematika merupakan Metode penelitian yang

salah satu pelajaran yang sangat strategis digunakan adalah berdasarkan kajian

dalam membentuk karakter siswa studi pustaka. Studi sastra adalah istilah

melalui perkembangan nalar dan lain untuk tinjauan pustaka, tinjauan

pemahaman nilai. Dalam matematika pustaka, kajian teori, landasan teori,

terdapat nilai-nilai positif yang tidak kajian pustaka, dan kajian teori. Menurut

terlepas dari hakikat matematika, (Zed, 2014), dalam penelitian

sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai kepustakaan (library), penelitian

dasar untuk mengembangkan nilai-nilai kepustakaan tidak hanya merupakan

karakter dalam diri siswa. Matematika langkah awal dalam menyusun kerangka

174 | Volume 2, Nomor 2, September 2022 - Journal of Educational Learning and Innovation (ELIa)
2022 | Gea, E. D, Sijabat, O. P., Simarmata, R. J., Situmorang, A. R., Naibaho, T.,
Sitepu, S. Membangun Karakter Konservasi dan Nilai-Nilai Matematika pada
Pendidikan Matematika

penelitian (rancang penelitian), tetapi pemeliharaan dan keamanan sesuatu


juga menggunakan dokumen dari untuk mencegah kerusakan dan
perpustakaan untuk memperoleh hasil pemusnahan. Nilai-nilai konservasi
yang diteliti. merupakan nilai moral dan sosial yang
Metode ini bertujuan untuk tidak hanya dipahami dalam konteks
meninjau literatur. Informasi yang fisik saja melainkan sebagai nilai non
diperoleh dikumpulkan, dianalisis, dan fisik yang perlu dikembangkan secara
disimpulkan untuk menarik kesimpulan terus menerus. Karakter merupakan
mengenai studi literatur. Informasi yang perilaku manusia yang tercermin dalam
dikumpulkan berupa karakter konsevasi kehidupan sehari-hari. Dapat
dan nilai-nilai matematika pada disimpulkan bahwa karakter konservasi
pendidikan matematika. Informasi yang merupakan penanaman nilai-nilai moral
dikumpulkan berupa hasil riset yang yang berkarakter. nilai konservasi
didapat dari database google scholar. digunakan untuk pembentukan
Seleksi informasi artikel yang dipilih kepribadian individu, disekolah nilai
adalah yang full text dengan keywords konservasi dapat dilihat melalui
karakter konsevasi dan nilai-nilai keseharian siswa melalui keteladanan
matematika pada pendidikan siswa. Menurut Ridlo (2016) karakter-
matematika. Dalam penjabarannya, karakter konservasi yang dapat
penulis menggunakan metode deskriptif ditumbuhkan melalui pembelajaran
hasil dari tinjauan pustaka yang telah berbasis konservasi menggunakan
dilakukan mengenai karakter konsevasi pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar).
dan nilai-nilai matematika pada Nilai konservasi dalam kontes keteladan
pendidikan matematika. tersampaikan melalui tabel 1 sebagai
berikut.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakter Konversi
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) konservasi merupakan

Volume 2, Nomor 2, September 2022 - Journal of Educational Learning and Innovation (ELIa) | 175
2022 | Gea, E. D, Sijabat, O. P., Simarmata, R. J., Situmorang, A. R., Naibaho, T.,
Sitepu, S. Membangun Karakter Konservasi dan Nilai-Nilai Matematika pada
Pendidikan Matematika

Tabel 1. Komponen dan Nilai Karakter

No Komponen Perilaku yang Perilaku yang Nilai karakter


keteladanan ditampakkan ditampakan siswa
instruktur (guru)
1 Waktu Datang tepat waktu Datang tepat waktu Disiplin tanggung
jawab
2 Pakaian Rapi dan sopan Rapi dan sopan Santun,disiplin
3 Perkataan Sopan dan tidak Sopan an tidak Santun,religious
menyakiti menyakiti
4 Sikap empati Saling mmebantu Memberi apresiasi Peduli
dan simpati pada teman.
5 Efesiensi Hemat dalam Hemat dalam Peduli tanggung jawab
menggunakan energi menggunakan energy

Substansi matematika adalah a) Sains


B. Nilai Karakter dalam Matematika
Menurut Maryati, I., & Priatna, N adalah ilustrasi tentang contoh/tindakan

(2018), nilai karakter yang bisa dan hubungan, b) Matematika adalah


perspektif, c) Aritmatika adalah bahasa, d)
dikembangkan dalam mata pelajaran
Matematika adalah peralatan, e)
matematika adalah nilai positif yang tidak
Matematika adalah pengerjaan. Sistem
dapat dipisahkan dari esensi matematika
pembelajaran pada hakikatnya merupakan
sendiri. Nilai karakter yang dapat
rangkaian latihan yang dilakukan oleh
diciptakan dalam aritmatika adalah
pengajar sebagai pengajar dan siswa
kualitas positif yang tidak dapat
sebagai siswa dalam menampilkan latihan
dipisahkan dari ide matematika itu sendiri.
dengan memanfaatkan kantor dan kantor
Matematika adalah ilmu yang berwawasan
pengajaran yang ada untuk mencapai
luas karena selama mencari kenyataan,
tujuan yang telah ditetapkan dalam
harus dibuktikan dengan menyimpulkan
program pendidikan.
sifat-sifat, hipotesis, atau saran setelah
dibuktikan secara rasional. Matematika (Depdiknas, 2006) Permendiknas
adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh nomor 22 tahun 2006 tentang Standar
dengan cara berpikir yang menggunakan Substansi Mata Pelajaran Matematika,
istilah-istilah yang bercirikan hati-hati, menyatakan bahwa mata pelajaran
jelas dan tepat, ditanggapi dengan gambar- matematika diharapkan dapat
gambar serta mempunyai arti dan dapat menyebabkan siswa memiliki kemampuan
digunakan dalam menangani masalah- yang menyertainya. 1) Mendapatkan ide-
masalah yang berhubungan dengan angka ide numerik, memperjelas hubungan
(Sadewo & Purnasari, 2021). antara ide-ide atau perhitungan secara
adaptif, tepat, efektif, dan tepat dalam

176 | Volume 2, Nomor 2, September 2022 - Journal of Educational Learning and Innovation (ELIa)
2022 | Gea, E. D, Sijabat, O. P., Simarmata, R. J., Situmorang, A. R., Naibaho, T.,
Sitepu, S. Membangun Karakter Konservasi dan Nilai-Nilai Matematika pada
Pendidikan Matematika

berpikir kritis. 2) Memanfaatkan pembelajaran Matematika di sekolah lebih


pemikiran tentang contoh dan atribut, digarisbawahi pada rencana berpikir,
melakukan kontrol numerik dalam pengaturan esensial dan mental, serta
membuat spekulasi, mengumpulkan bukti, kemampuan dalam pemanfaatan
atau mengklarifikasi pemikiran numerik aritmatika.
dan proklamasi. 3) Menangani masalah
Ada beberapa nilai pribadi yang dapat
yang mencakup kemampuan untuk
diciptakan melalui pembelajaran
mendapatkan masalah, merencanakan
Matematika: 1) Kepribadian disiplin dalam
model numerik, menyelesaikan model dan
belajar aritmatika adalah seseorang yang
menguraikan pengaturan yang didapat. 4)
diandalkan untuk memiliki pilihan untuk
Membahas pemikiran dengan gambar,
bekerja secara rutin dan terorganisir dalam
tabel, grafik, atau media yang berbeda
memanfaatkan aturan dan gagasan. 2)
untuk menjelaskan apa yang terjadi atau
Orang yang adil dapat membentuk jiwa
masalah. 5) Memiliki sikap menyukai
seseorang, bahwa seseorang tidak akan
kemanfaatan ilmu pengetahuan dalam
secara efektif percaya pada masalah yang
kehidupan sehari-hari, khususnya memiliki
kacau sebelum ada bukti. 3) Kepribadian
minat, pertimbangan, dan minat belajar
pekerja keras dapat membentuk disposisi
matematika, serta memiliki mentalitas
untuk tidak menyerah secara efektif dan
yang gigih dan pasti dalam berpikir kritis.
terus berjuang untuk menciptakan respon
Sedangkan menurut Ridlo, Saiful yang tepat. dalam memanfaatkan aturan
(2016), menyatakan bahwa pada dan gagasan. Dalam matematika, ide-ide
umumnya, motivasi dibalik pemberian ini tidak boleh disalahgunakan karena
matematika di sekolah adalah untuk dapat memicu kesalahpahaman. 4)
membantu siswa mempersiapkan diri agar Karakter inventif dalam menangani
mampu menghadapi perubahan kondisi masalah akan terbiasa untuk meracik
sepanjang kehidupan sehari-hari dan pemikiran-pemikiran inovatif yang dapat
dalam dunia yang terus berkembang, membantu mereka dalam menjalani
melalui persiapan dalam menindaklanjuti kehidupan secara lebih nyata dan cakap. 5)
berdasarkan prinsip yang sah, objektif dan Membangkitkan minat terhadap ilmu
penalaran yang menentukan, dan siswa pengetahuan akan menyebabkan seseorang
perencanaan untuk memiliki pilihan untuk terus belajar sepanjang hayatnya, terus
melibatkan penalaran aritmatika dan mencari data-data yang berhubungan
numerik dalam kehidupan sehari-hari dan dengan keadaan umum, sehingga
dalam berkonsentrasi pada ilmu yang membuatnya kaya akan pengertian dan
berbeda. Motivasi yang melatarbelakangi informasi.

Volume 2, Nomor 2, September 2022 - Journal of Educational Learning and Innovation (ELIa) | 177
2022 | Gea, E. D, Sijabat, O. P., Simarmata, R. J., Situmorang, A. R., Naibaho, T.,
Sitepu, S. Membangun Karakter Konservasi dan Nilai-Nilai Matematika pada
Pendidikan Matematika

C. Integrasi Karakter dalam antara SK dan KD dengan nilai-nilai dan


Pendidikan Matematika petunjuk-petunjuk untuk menentukan
Penanaman nilai-nilai karakter dalam kualitas yang akan diciptakan; 3)
setiap mata pelajaran bertujuan Memadukan nilai-nilai sosial dan karakter
sepenuhnya untuk menanamkan nilai-nilai ke dalam prospektus; 4) Memasukkan
pada siswa tentang pentingnya pendidikan kualitas yang tercantum dalam jadwal ke
karakter, sehingga dipercaya setiap siswa dalam contoh rencana; 5) Mendorong
dapat menyamarkan kualitas-kualitas proses pembelajaran siswa yang dinamis
tersebut ke dalam perilaku sehari-hari yang memungkinkan siswa memiliki
melalui sistem pembelajaran, baik internal kesempatan untuk menyembunyikan nilai-
maupun luar. di luar ruang kelas. Pada nilai dan menunjukkannya dalam perilaku
dasarnya, latihan-latihan pembelajaran, yang sesuai; 6) Memberikan bantuan
serta menjadikan siswa menguasai kepada siswa, baik yang mengalami
kemampuan (materi) yang telah masalah penyamaran nilai maupun
ditentukan, juga dimaksudkan agar siswa menunjukkannya dalam tingkah laku.
memahami, memahami/memperhatikan, Nilai-nilai pendidikan karakter
dan menyamarkan nilai-nilai serta bangsa pada pembelajaran matematika
menjadikan perilaku nilai-nilai karakter adalah nilai-nilai yang dimiliki warga
yang dikembangkan dalam pembelajaran Negara Indonesia berdasarkan
matematika benar-benar menjadi tindakantindakan yang dinilai sebagai
didasarkan pada kualitas umum. suatu kebajikan berdasarkan nilai yang
Melalui gerakan belajar ini, pengajar berlaku di masyarakat dan bangsa
dapat menumbuhkan nilai-nilai pribadi Indonesia pada pembelajaran matematika.
seperti dapat dipercaya, sistem berbasis Perencanaan pembelajaran adalah
suara, kewajiban, kebebasan, disiplin, langkah-langkah yang akan dilaksanakan
kerja keras, keinovatifan, minat, dll. untuk mencapai tujuan yang ditentukan,
kemajuan: 1) Mengkaji Norma berdasarkan kebutuhan, meliputi silabus
Kemampuan (SK) dan Kemampuan dan RPP. Pelaksanaan pembelajaran
Esensial (KD) dalam Pokok-pokok Zat merupakan implementsai dari RPP yang
(SI) untuk memutuskan apakah kualitas- meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan
kualitas sosial dan kepribadian masyarakat inti, dan kegiatan penutup. Evaluasi
yang tercatat sampai sekarang masih pembelajaran merupakan proses yang
dikenang norma. di dalam; 2) sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh
Memanfaatkan nilai-nilai sosial dan dalam rangka mengendalikan, menjamin,
karakter yang menunjukkan keterkaitan dan menetapkan mutu pembelajaran dari

178 | Volume 2, Nomor 2, September 2022 - Journal of Educational Learning and Innovation (ELIa)
2022 | Gea, E. D, Sijabat, O. P., Simarmata, R. J., Situmorang, A. R., Naibaho, T.,
Sitepu, S. Membangun Karakter Konservasi dan Nilai-Nilai Matematika pada
Pendidikan Matematika

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian Bagaimana kaum muda memandang


pembelajaran. peristiwa-peristiwa yang dialami akan
Nilai karakter religius merupakan menentukan perilaku mereka dalam
pendorong utama dalam kehidupan mengelola peristiwa-peristiwa tersebut.
seseorang, untuk itu, orang yang tegas Ada dua metode untuk membangun orang
memainkan peran penting selama waktu hebat. Pertama-tama, itu adalah hipotetis
yang dihabiskan untuk mengubah (nadlary) khususnya melalui instruksi, dan
perilakunya sendiri. Penyamaran orang juga berguna (amaly) untuk menjadi
yang tegas ini adalah salah satu tujuan dari spesifik melalui penyesuaian.
pelatihan publik. Pasal I Peraturan Sistem
D. Nilai-Nilai Matematika pada
Persekolahan Umum 2003 menyatakan
Pendidikan Matematika
bahwa salah satu tujuan diklat umum
Matematika sebagai ilmu yang
adalah untuk membina kemampuan siswa
berwawasan luas, mengandung pengertian
agar memiliki wawasan, watak, dan
bahwa aritmatika berasal dari hal-hal yang
pribadi yang terhormat. Selain itu, remaja
bersifat umum dan diterapkan pada hal-hal
adalah orang yang baru saja menjadi
yang bersifat eksplisit. Matematika
dewasa dan baru menyadari apa yang
merupakan mata pelajaran yang
benar dan apa yang terjadi, mengenal jenis
memerlukan pembuktian, sehingga
kelamin lain, memahami pekerjaannya di
matematika membutuhkan ilustrasi yang
dunia sosial, menoleransi apa yang
cermat, jelas dan tepat yang ditanggapi
kepribadian yang telah Tuhan berikan
oleh gambar atau gambar dan memiliki
kepadanya, dan siap untuk menumbuhkan
implikasi yang dapat dimanfaatkan dalam
semua yang diharapkan yang ada dalam
menangani masalah dalam aritmatika.
diri orang tersebut.
Sains di sekolah selalu berhubungan
Kaum muda saat ini diharapkan siap
dengan siswa. Dalam ilustrasi matematika
menghadapi kesulitan hidup dan koneksi.
di sekolah siswa akan belajar matematika
Pubertas merupakan usia paling dasar
dengan tahapan pembelajaran yang
dalam kehidupan individu, ruang lingkup
ditunjukkan oleh peristiwa perubahan
perubahan dari remaja ke pra-dewasa dan
mental siswa, sehingga kemungkinan yang
akan menentukan perkembangan masa
ada pada siswa dapat berkembang dari
dewasa. Dia tidak banyak terlibat dengan
pemahaman tingkat rendah ke pengaturan
dunia orang dewasa karena dia sering
tingkat yang signifikan. Berdasarkan
ditemukan pada anak muda dengan
Permendiknas nomor 22 Tahun 2006
ketegangan, perjuangan, kekacauan, dan
tentang Pokok-pokok Isi Mata Pelajaran
perjuangan dengan dirinya sendiri.
matematika, dinyatakan bahwa mata

Volume 2, Nomor 2, September 2022 - Journal of Educational Learning and Innovation (ELIa) | 179
2022 | Gea, E. D, Sijabat, O. P., Simarmata, R. J., Situmorang, A. R., Naibaho, T.,
Sitepu, S. Membangun Karakter Konservasi dan Nilai-Nilai Matematika pada
Pendidikan Matematika

pelajaran aritmatika diharapkan dapat mengatakan kualitas dalam matematika


menjadikan siswa memiliki kemampuan meliputi: nilai pertimbangan, keramahan,
sebagai berikut: perilaku, kejujuran, kepatuhan, sah,
1. Mendapatkan ide numerik, berkepala dingin, kontrol, reseptif,
memperjelas keterkaitan antara ide kejelasan, kemampuan beradaptasi,
atau perhitungan secara adaptif, konsistensi, penalaran terbuka, kecerdikan,
eksak, produktif, dan eksak dalam ketelitian, kerja mahir, kerja sengaja,
berpikir kritis. administrasi sukses, inovasi, pantang
2. Memanfaatkan pemikiran pada menyerah, dan tebak-tebakan. Nilai-nilai
contoh dan kualitas, melakukan matematika dapat dimasukkan dalam
kontrol numerik dalam membuat ilustrasi matematika melalui pembelajaran
spekulasi, mengumpulkan bukti, ekspres dan tertentu. Dengan cara ini,
atau mengklarifikasi pemikiran benar-benar kebajikan dan pembangunan
dan artikulasi numerik. karakter telah terlihat dalam kualitas
3. Menangani masalah yang numerik. Sehingga nilai karakter
mencakup kemampuan untuk perlindungan dan kualitas numerik dapat
mendapatkan masalah, dimasukkan ke dalam sekolah matematika
merencanakan model numerik, untuk membentuk dan membina
menyelesaikan model dan kepribadian siswa.
menguraikan pengaturan yang
didapat.
KESIMPULAN

4. Mendiskusikan pemikiran dengan Perpaduan nilai-nilai matematika

gambar, tabel, grafik, atau media dalam proses pembelajaran matematika

yang berbeda untuk menjelaskan melalui pembelajaran kontekstual

apa yang sedang terjadi atau membuat peserta didik tidak hanya

masalah. menguasai kompetensi yang ditargetkan,

5. Memiliki watak menyukai juga menjadikan peserta didik mengenal,

pemanfaatan matematika dalam menyadari, peduli, dan menginternalisasi

kehidupan sehari-hari, lebih nilai-nilai serta menjadikannya perilaku

spesifik memiliki minat, yang secara sadar ataupun tidak

pertimbangan, dan minat dalam melakukannya dengan ketulusan dan

mempelajari matematika, serta keikhlasan dalam kehidupan

tekun dan berpikiran kritis. bermasyarakat. Sesuai dengan pelajaran Ki


Hajar Dewantara, khususnya "Ing ngarsa
Trusti Hapsari (2018) dalam buku
sung tulada, ing madya mngun karsa, tut
hariannya “Values of Science”,

180 | Volume 2, Nomor 2, September 2022 - Journal of Educational Learning and Innovation (ELIa)
2022 | Gea, E. D, Sijabat, O. P., Simarmata, R. J., Situmorang, A. R., Naibaho, T.,
Sitepu, S. Membangun Karakter Konservasi dan Nilai-Nilai Matematika pada
Pendidikan Matematika

wuri handayani" adalah perwujudan tujuan DAFTAR PUSTAKA


pendidikan nasional. Perpaduan nilai-nilai Agus Wibowo (2013), Manajemen
pelatihan karakter dapat dicapai dengan Pendidikan Karakter di Sekolah,
kemajuan-kemajuan yang menyertainya: Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
a) Memanfaatkan nilai-nilai sosial dan Akhmad Muhaimin Azzet. (2014).
karakter yang menunjukkan keterkaitan Urgensi Pendidikan Karakter di
antara Center Skills dan Essential Indonesia: Revitalisasi Pendidikan
Capabilities dengan nilai-nilai dan Karakter terhadap Keberhasilan
penanda untuk menentukan kualitas yang Belajar dan Kemajuan Bangsa.
akan diciptakan. ; b) Konsolidasi nilai- Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
nilai sosial dan karakter ke dalam Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri
prospektus; c) Memasukkan kualitas yang Pendidikan Nasional Nomor 22
tercantum pada jadwal ke dalam Rencana Tahun 2006 tentang Standar Isi
Pelaksanaan Pembelajaran; d) Pendidikan Dasar dan Menengah.
Menciptakan proses belajar siswa yang Jakarta: Depdiknas. Jakarta.
dinamis yang memungkinkan siswa Hapsari, T. (2018, March). Nilai-Nilai
memiliki kesempatan yang luar biasa dalam Matematika. In Prosiding
untuk menyembunyikan nilai-nilai dan Seminar Nasional Matematika dan
menunjukkannya dalam perilaku yang Pendidikan Matematika
sesuai; e) Memberikan bantuan kepada (SNMPM) (Vol. 2, No. 1, pp. 123-
siswa, baik yang mengalami masalah 131).
penyamaran nilai maupun Kemdikbud RI. (2019) “Surat edaran
menunjukkannya dalam tingkah laku mendikbud No.43 tahun 2019”
Kemdikbud RI. (2019). “Merdeka Belajar
UCAPAN TERIMA KASIH
Episode Pertama”.
Kami mengucapkan banyak terima
Kemdikbud RI. (2020) ”Merdeka belajar
kasih kepada ibu Dr. Tutiarni Naibaho,
Episode Kelima: Guru Penggerak”.
M.Pd dan ibu Dr. Suryati Sitepu, M.Si,
Maryati, I., & Priatna, N.(2018). Integrasi
yang telah mengajari kami selama satu
Nilai-Nilai Karakter Matematika
semester dalam perkuliahan Filsafat
Melalui Pembelajaran Kontekstual.
Pendidikan dan Pembelajaran Matematika,
Mosharafa: Jurnal Pendidikan
dan yang telah membimbing kami dalam
Matematika. Vol 6 (3): 333- 344.
penulisan artikel, sehingga kami bisa
Masrukhi, 2011. Membangun Karakter
menyelesaikan tulisan ini.
Mahasiswa Berbasis Nilai-nilai

Volume 2, Nomor 2, September 2022 - Journal of Educational Learning and Innovation (ELIa) | 181
2022 | Gea, E. D, Sijabat, O. P., Simarmata, R. J., Situmorang, A. R., Naibaho, T.,
Sitepu, S. Membangun Karakter Konservasi dan Nilai-Nilai Matematika pada
Pendidikan Matematika

Konservasi. Pidato Pengukuhan Kompetensi Beertema Ibadah).


Guru Besar. Semarang: Unnes. Bandung: Sekar Gambir Asri.
Ridlo, S. (2016). Pengembangan Karakter Sukmadinata, Nana Syaodih. (2017).
Konservasi Untuk Mahasiswa Metode Penelitian Pendidikan,
Biologi Program PPG- Cet.12. Bandung: Remaja
SM3T. Jurnal pendidikan Rosdakarya.
biologi, 8(1), 17-26.
Prabowo, A., & Sidi, P. (2010,
November). Memahat karakter
melalui pembelajaran matematika.
In Proceeding of The 4th
International Conference on
Teacher Education: Join
Conference UPI & UPSI
Bandung (Vol. 4, pp. 165-177).
Sadewo, Y. D., & Purnasari, P. D. (2021).
Pengembangan Video Pembelajaran
Matematika Berorientasi
Kebudayaan Lokal pada Sekolah
Dasar. Sebatik, 25(2), 590-597.
Sadewo, Y. D., Purnasari, P. D., &
Muslim, S. (2022). Filsafat
Matematika: Kedudukan, Peran, dan
Perspektif Permasalahan dalam
Pembelajaran Matematika. Inovasi
Pembangunan : Jurnal Kelitbangan,
10(01), 15-28.
Siwi, D. A. (2021). Pendidikan Karakter
dalam Buku Tematik Kelas IV
Sekolah Dasar. Journal of
Educational Learning and
Innovation (ELIa), 1(2), 85-97.
Suderadjat, H. (2011). Pendidikan Akhlak
Mulia (Reorganisasi PAI Berbasis

182 | Volume 2, Nomor 2, September 2022 - Journal of Educational Learning and Innovation (ELIa)

Anda mungkin juga menyukai