Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DAN

SOSIAL PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Nurhadi(1), Undang Rosidin(2), Wayan Suana(2)


(1)
Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, nhadi.ical@gmail.com
(2)
Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila

Abstract: The Development of Assesment Instrument for Spiritual and Social


Attitudes in Integrative Science Learning. The purpose of this research was to
make an assesment instrument of spiritual (divinity) and social attitudes
(environmental devotion) in integrative science learning for junior high school
students about learning topic the changing of our surroundings. Development
method was adapted from the development method by Sugiyono (2013) which
contains of seven stages of development. Validation design which contains
construction, substantion, and language was tested to two expert and showed that
the instrument had high validity with 3,56 validity score. After the validity test,
then the instrument was tested its reability which was done to students of VII 1 at
SMP Global Madani Bandar Lampung in academic year 2013/2014 which
consists of 19 students. The result of the reliability test showed that the instrument
had high realibility with 0,878 alpha cronbach’s score. The result of research
showed that the instrument was valid and reliable to measure of divinity and
environmental devotion attitudes.

Abstrak: Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial


pada Pembelajaran IPA Terpadu. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menghasilkan instrumen penilaian sikap spiritual (nilai ketuhanan) dan sosial
(nilai kecintaan terhadap lingkungan) pada pembelajaran IPA terpadu untuk SMP
pada tema pembelajaran perubahan di sekitar kita. Metode pengembangan
diadaptasi dari metode pengembangan menurut Sugiyono (2013) yang meliputi
tujuh tahapan pengembangan. Validasi desain yang meliputi aspek konstruksi,
substansi, dan bahasa diujikan kepada dua orang ahli dan diperoleh skor validitas
sebesar 3,56 dengan kategori validitas sangat tinggi. Setelah uji validasi,
kemudian dilakukan uji reliabilitas yang dilakukan pada siswa kelas VII 1 SMP
Global Madani Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 19
siswa. Hasil uji reliabilitas diperoleh alpha cronbach’s sebesar 0,878 dengan
kategori reliabilitas sangat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen
valid dan reliabel untuk mengukur nilai ketuhanan dan nilai kecintaan terhadap
lingkungan dan layak untuk digunakan.

Kata kunci: instrumen penilaian sikap, nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap
lingkungan, pengembangan

107
PENDAHULUAN semua aspek kompetensi lulusan.
Penilaian semestinya dilakukan secara
Konsep pembelajaran Ilmu Pe- adil dan menyeluruh yang meliputi
ngetahuan Alam (IPA) di Sekolah proses dan hasil belajar yang mencakup
Menengah Pertama (SMP) pada wawasan pengetahuan, sikap (attitude),
kurikulum 2013 dikembangkan sebagai dan keterampilan sosial yang dicapai
mata pelajaran Integrative Science siswa. Selama ini, penilaian hanya
atau “IPA Terpadu” bukan sebagai dilakukan secara parsial saja, yakni
pendidikan disiplin ilmu. Makna hanya terfokus pada aspek pengetahuan
terpadu pada pembelajaran IPA adalah saja, namun aspek sikap yang menjadi
adanya keterkaitan antara berbagai hal yang sangat urgent dalam me-
aspek materi atau kajian yang tertuang nunjang pendidikan berkarakter justru
dalam kompetensi dasar IPA sehingga tidak banyak dilibatkan dalam proses
melahirkan suatu tema pembelajaran. penilaian. Seharusnya penilaian dilaku-
Melalui pembelajaran IPA terpadu kan seimbang dengan melibatkan
siswa dapat memperoleh pengalaman semua aspek kemampuan siswa, se-
secara langsung, sehingga dapat hingga hasil penilaian dapat meng-
menambah kekuatan untuk menerima, gambarkan kemampuan atau prestasi
menyimpan, dan memproduksi tentang belajar siswa secara menyeluruh.
hal-hal yang dipelajarinya. Dengan Kurikulum 2013 menjelaskan
demikian, siswa terlatih untuk dapat bahwa kompetensi dasar (KD) IPA
menemukan sendiri berbagai konsep pada KI 1 dan KI 2 mengembangkan
yang dipelajarinya secara menyeluruh. kemampuan sikap yang berkaitan
Kompetensi lulusan dari sebuah dengan nilai ketuhanan (spiritual) dan
jenjang pendidikan merupakan hasil sikap sosial, tentunya sikap yang di-
dari implementasi kurikulum. Sesuai maksud pada KI 1 dan KI 2 tersebut
dengan Permendikbud Nomor 54 akan muncul dengan adanya pem-
Tahun 2013 disebutkan bahwa belajaran tentang pengetahuan dan ke-
kompetensi lulusan mencakup sikap, terampilan pada KI 3 dan KI 4
pengetahuan, dan keterampilan. Sesuai (Kemendikbud, 2013: 4). Pengembang-
dengan apa yang dinyatakan oleh an moral dalam pembelajaran IPA
Haryati (2007: 120), setiap mata dapat dilakukan melalui pembiasaan
pelajaran selalu mengandung ketiga dan keteladanan sikap-sikap positif
ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan sebagai karakter. Pembiasaan dan ke-
psikomotor), namun penekanannya teladanan ini harus sudah menjiwai
berbeda. Ini berarti siswa diharapkan setiap tahap kegiatan pembelajaran.
tidak hanya mampu menguasai sisi Hal ini tentunya akan membantu siswa
penguasaan pengetahuan atau ke- dalam membentuk karakter yang mulia.
terampilan dalam melakukan sebuah Oleh karena itu, pembelajaran IPA
tindakan saja, namun harus mampu me- yang bermuatan nilai ketuhanan dan
ngembangkan diri melalui sikap yang sosial ini memiliki peranan penting
baik pula. dalam menyiapkan generasi-generasi
Penilaian dalam pembelajaran yang siap bermasyarakat dan lebih ber-
IPA terpadu menggunakan prinsip kualitas serta mampu menguasai ilmu
bahwa proses penilaian merupakan pengetahuan dan teknologi dengan
bagian yang tidak terpisahkan dari moral yang baik.
proses pembelajaran, penilaian juga Penelitian pendahuluan yang di-
harus bersifat holistik yang mencakup lakukan di SMPN 1 Gading Rejo, di-

108
ketahui bahwa di SMPN 1 Gading Rejo bentuk siswa yang tangguh, kompetitif,
sudah menggunakan perangkat pem- berakhlak mulia, berkembang, dan ber-
belajaran yang mengacu pada pen- orientasi pada ilmu pengetahuan dan
didikan berkarakter, dan juga sudah teknologi. Nilai- nilai tersebut dijiwai
melakukan penilaian pada tiga aspek oleh iman dan taqwa kepada Tuhan
kompetensi siswa secara menyeluruh. yang Maha Esa dan adanya sikap ke-
Pada aspek pengetahuan, penilaian di- cintaan terhadap lingkungan. Makmur
lakukan dengan soal tes, aspek ke- (2011: 41) menjelaskan bahwa nilai
terampilan dengan melakukan peng- karakter yang ditanamkan kepada siswa
amatan langsung aktivitas peserta meliputi nilai karakter religius dan
didik, dan pada aspek sikap dilakukan cinta lingkungan. (1) Nilai karakter
penilaian dengan cara pengamatan dalam hubungannya dengan Tuhan
langsung, yakni dengan melihat sikap Yang Maha Esa (Religius). Nilai
peserta didik dalam mengikuti pem- karakter ini berkaitan dengan nilai
belajaran tersebut. Guru juga me- pikiran, perkataan, dan tindakan se-
nyadari sepenuhnya mengenai penilai- seorang yang diupayakan selalu ber-
an sikap ini sangat penting, akan tetapi dasarkan pada nilai-nilai ketuhanan
guru kesulitan dalam membuat atau ajaran agamanya. (2) Nilai
instrumen penilaian sikap yang relevan karakter dalam hubungannya dengan
untuk mengukur aspek sikap tersebut, cinta lingkungan. Nilai ini berkaitan
sehingga guru tidak menilai aspek dengan sikap dan tindakan yang selalu
sikap dengan menggunakan instrumen berupaya mencegah kerusakan pada
penilaian yang sesuai untuk mengukur lingkungan alam disekitarnya, me-
aspek sikap tersebut, yang ada hanya- ngembangkan upaya-upaya untuk
lah penilaian yang kurang adil dan di- memperbaiki kerusakan alam yang
lakukan tanpa acuan yang jelas. sudah terjadi dan selalu ingin memberi
Ditinjau dari cara memadukan bantuan bagi orang lain dan masyarakat
konsep, keterampilan, topik, dan unit yang membutuhkan.
sematisnya/ terpadunya, terdapat se- Menurut Puskur dalam Afrizon,
puluh cara atau model pembelajaran dkk. (2012: 7), indikator nilai religius
tematik, yakni: (1) fragmented, (2) (ketuhanan) meliputi: (1) Mengagumi
connected, (3) nested, (4) sequenced, kebesaran Tuhan melalui kemampuan
(5) shared, (6) webbed, (7) threaded, manusia dalam melakukan sinkronisasi
(8) integrated, (9) immersed, dan (10) antara aspek fisik dan aspek kejiwaan;
networked (Fogarty, 1991: 62). Dari (2) Mengagumi kebesaran Tuhan
sejumlah model pembelajaran tersebut, karena kemampuan dirinya untuk hidup
terdapat model yang potensial untuk sebagai anggota masyarakat; (3) Me-
diterapkan dalam pembelajaran IPA ngagumi kekuasaan Tuhan yang telah
terpadu, yaitu webbed. Model tersebut menciptakan berbagai alam semesta;
dipilih karena konsep-konsep dalam (4) Mengagumi kebesaran Tuhan
KD IPA memiliki karakteristik yang karena adanya agama yang menjadi
berbeda-beda, sehingga memerlukan sumber keteraturan hidup masyarakat;
model yang sesuai agar memberikan (5) Mengagumi kebesaran Tuhan
hasil keterpaduan yang optimal. melalui berbagai pokok bahasan dalam
Dalam sebuah pembelajaran, berbagai mata pelajaran.
pendidikan karakter merupakan kunci lingkungan merupakan segala
keberhasilan dari siswa. Dengan ada- situasi yang ada di sekitar yang dapat
nya pendidikan karakter, mampu mem- mempengaruhi proses belajar se-

109
seorang dan pembentukan karakternya. capaian kompetensi sikap dari peserta
Untuk menumbuhkan nilai kecintaan didik yang meliputi aspek menerima
lingkungan dalam diri siswa maka atau memperhatikan, merespon, me-
pengetahuan tentang lingkungan hidup nilai, mengelola dan berkarakter .
dirasa perlu untuk diajarkan kepada Melihat pentingnya penanaman
siswa. Pengetahuan tentang lingkungan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap
hidup adalah segala sesuatu yang di- lingkungan pada diri siswa serta
ketahui oleh siswa tentang manusia dan melihat hasil analisis kebutuhan guru,
perilakunya, makhluk hidup lainnya maka perlu dilakukan penelitian pe-
dan semua benda yang dapat saling ngembangan ini yang bertujuan untuk
mempengaruhi dengan indikator, (1) mengembangkan instrumen penilaian
komponen ekosistem; (2) interaksi sikap spiritual (ketuhanan) dan sosial
manusia dengan lingkungan; (3) Pe- (kecintaan terhadap lingkungan) pada
lestarian dan pemanfaatan sumber daya pembelajaran IPA Terpadu untuk siswa
alam; (4) pelestarian dan pengelolaan SMP, selain itu juga untuk mengetahui
lingkungan hidup; (5) pencemaran validitas dan reliabilitas instrumen
lingkungan (Nurhayati, dkk., 2012). yang dikembangkan.
Sikap bermula dari perasaan
dalam hati (suka atau tidak suka) yang METODE PENELITIAN
berkaitan dengan kecenderungan se-
seorang dalam merespon sesuatu atau Metode penelitian ini, yaitu
objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari research and development (R & D)
nilai-nilai atau pandangan hidup atau penelitian pengembangan. Pada
seseorang. Sikap mengacu pada penelitian pengembangan ini, objek pe-
perilaku atau tindakan seseorang, nelitiannya adalah instrumen penilaian
namun bukan berarti bahwa setiap sikap pada pembelajaran IPA Terpadu
tindakan identik dengan sikap. Perbuat- pada tema perubahan di sekitar kita
an sesorang mungkin saja bertentangan yang berorientasi pada pendidikan
dengan sikapnya. Dalam konteks pem- karakter yang bermuatan bermuatan
belajaran di kelas, sikap bukan untuk nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap
diajarkan, tetapi diimplementasikan lingkungan.
atau diwujudkan dalam tindakan nyata Prosedur penelitian mengguna-
oleh peserta didik. Sesuai Kurikulum kan langkah-langkah penelitian yang
2013 aspek penilaian dirancang untuk dikembangkan dari langkah-langkah
memperkuat kompetensi siswa. Me- metode penelitian R & D menurut
nurut Kunandar (2013 : 99) penilaian Sugiyono (2013: 409) yang dapat di-
sikap adalah penilaian yang dilakukan gambarkan sebagai berikut:
guru untuk mengukur tingkat pen-

Pengumpulan Desain Validasi


Data Produk Desain

Produksi Revisi Uji Coba Revisi


Masal Produk Produk Desain

Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian

110
Pada tahap pengumpulan data di- an sikap. Skala sikap instrumen yang
lakukan penelitian pendahuluan. Pe- digunakan adalah skala Likert dengan
nelitian pendahuluan dilakukan dengan lima alternatif jawaban. Skala ini
angket yang diberikan kepada guru disusun dalam suatu bentuk pernyataan
mata pelajaran IPA di SMPN 1 Gading dan diikuti oleh pilihan respon yang
Rejo. Penelitian pendahuluan tersebut menunjukkan tingkatan. Pilihan
selain untuk mengetahui seberapa responnya adalah SS (sangat setuju), S
perlukah instrumen penilaian yang (setuju), R (ragu), TS (tidak setuju),
akan dikembangkan juga untuk meng- STS (sangat tidak setuju).
analisis ada tidaknya pelaksanaan pem- Pernyataan sikap adalah rangkai-
belajaran IPA Terpadu yang ber- an kalimat yang mengatakan sesuatu
orientasi pada pendidikan karakter mengenai objek sikap yang hendak
yang memuat nilai ketuhanan dan ke- diungkap. Pernyataan sikap bisa berisi
cintaan terhadap lingkungan, meng- tentang hal positif mengenai objek
analisis pengetahuan guru mengenai sikap, yaitu kalimatnya bersifat men-
aspek penilaian pengetahuan, ke- dukung atau memihak pada objek sikap
terampilan, dan attitude, mengetahui ataupun tentang hal negatif mengenai
bagaimana guru melakukan penilaian, objek sikap, yaitu yang bersifat tidak
serta ada tidaknya kendala dan ke- mendukung ataupun kontra terhadap
sulitan guru dalam membuat instrumen objek sikap yang hendak diungkap
penilaian sikap. (Azwar, 2000: 106). Sehingga terdapat
Pada tahap pengembangan desain dua sifat pernyataan dalam instrumen
produk dilakukan pembuatan instrumen penilaian ini, yaitu pernyataan yang
penilaian. Hasil dari pengembangan ini bersifat positif dan negatif. Untuk
disebut Prototipe I. Langkah-langkah pernyataan yang bersifat positif skor
dalam mengembangkan produk jawaban adalah: SS = 4; S = 3; R = 2;
instrumen penilaian adalah: (1) Pe- TS = 1; dan STS = 0. Untuk pernyataan
nyusunan Spesifikasi; (2) Penulisan yang bersifat negatif adalah sebaliknya,
Instrumen; (3) Menentukan Skala yaitu: SS = 0; S = 1; R = 2; TS = 3; dan
Instrumen; (4) Menentukan Pedoman STS = 4.
Penskoran (Puslitjaknov, 2008). Pada tahap validasi desain di-
Pada penyusunan spesifikasi di- lakukan pengujian instrumen yang di-
awali dengan menentukan teknik yang tujukan pada pakar/ ahli, yakni guru
digunakan adalah penilaian diri (self dan dosen. Subjek validasi diminta
assesment), siswa diminta untuk me- untuk menilai desain tersebut. Validasi
ngemukakan kelebihan dan juga ke- desain dilakukan untuk mengetahui ke-
kurangannya. Instrumen yang diguna- layakan instrumen dari aspek substansi,
kan adalah skala sikap (attitude scale) konstruksi, maupun bahasa dari
dengan menggunakan skala Likert yang instrumen tersebut.
disertai rubrik. Dalam menyusun Berdasarkan hasil validasi desain,
spesifikasi instrumen perlu mem- data yang telah didapatkan kemudian
perhatikan empat hal, yaitu: (1) Tujuan digunakan untuk melakukan revisi
pengukuran; (2) Kisi-kisi; (3) Bentuk produk sesuai dengan catatan dan
dan format instrumen; (4) Panjang masukan dari validasi ahli. Hasil revisi
instrumen. Spesifikasi yang sudah ada produk awal selanjutnya disebut
dirakit dengan menentukan tata letak Prototipe II. Hasil prototipe II ini
instrumen, mengurutkan pernyataan, selanjutnya diuji cobakan kepada peng-
hingga menjadi sebuah lembar penilai- guna.

111
Uji coba instrumen penilaian Setelah uji coba produk selanjut-
sikap spiritual dan sosial dilakukan di nya menganalisis reliabilitas instrumen,
kelas VII A SMP Global Madani tahun apabila terdapat pernyataan yang belum
pelajaran 2013/2014. Uji coba produk memenuhi kriteria yang baik, maka
ini untuk mengetahui koefisien perlu adanya perbaikan dan pe-
reabilitas instrumen yang dikembang- nyempurnaan instrumen penilaian
kan. Uji coba menggunakan desain pe- sikap.
nelitian One-Shot Case Study. Gambar Produk akhir hasil pengembang-
desain yang digunakan dapat dilihat an instrumen penilaian sikap spiritual
pada Gambar 2. dan sosial tidak diproduksi secara
masal, tetapi hanya dibuat satu buah
X O sebagai model hasil pengembangan.

Gambar 2. One-Shot Case Study HASIL PENGEMBANGAN

Keterangan: Hasil utama dari penelitian pe-


X = Treatment, penggunaan instrumen ngembangan ini adalah instrumen pe-
penilaian sikap nilaian sikap spiritual (nilai ketuhanan)
O = Sikap siswa (Sugiyono, 2013: 110) dan sosial (nilai kecintaan terhadap
lingkungan) pada pembelajaran IPA
Prosedur pelaksanaannya yaitu terpadu. Hasil dari setiap tahapan
memberikan instrumen penilaian sikap prosedur pengembangan yang di-
spiritual dan sosial yang telah lakukan sebagai berikut:
dikembangkan pada saat pembelajaran
IPA terpadu pada tema perubahan di Pengumpulan data
sekitar kita. Siswa diminta untuk Pengumpulan data dilakukan
menandai pilihan jawaban pernyataan untuk mendapatkan informasi tentang
yang ada di instrumen penilaian sesuai kebutuhan pengembangan instrumen
dengan keadaan siswa saat itu. Siswa penilaian sikap. Pada tahap ini di-
diminta untuk jujur dalam menentukan lakukan penelitian pendahuluan di
pilihan respon dari pernyataan tersebut. SMPN 1 Gading Rejo tahun pelajaran
Setelah uji coba produk, dilakukan 2013/2014, yakni dengan meng-
analisis reliabilitas instrumen hasil uji gunakan angket yang diberikan kepada
coba produk. Untuk mengetahui guru mata pelajaran IPA. Berdasarkan
kriteria hasil analisis realibilitas angket tersebut dapat diketahui bahwa
(Arikunto, 2008: 170) disajikan pada di SMPN 1 Gading Rejo sudah meng-
Tabel 1, gunakan perangkat pembelajaran yang
mengacu pada pendidikan berkarakter,
Tabel 1. Kriteria Penafsiran Koefisien namun belum menggunakan perangkat
Reliabilitas pembelajaran yang berorientasi pada
Koefisien nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap
Tafsiran
Reliabilitas lingkungan, guru sudah melakukan
0,80 - 1,00 Sangat Tinggi penilaian pada tiga aspek kompetensi
0,60 - 0,79 Tinggi siswa secara menyeluruh. Pada aspek
0,40 - 0,59 Sedang (cukup) pengetahuan, penilaian dilakukan
0,20 - 0,39 Rendah dengan memberikan soal tes, aspek
< 0,20 Sangat Rendah keterampilan dengan melakukan peng-
amatan langsung aktivitas peserta

112
didik, dan pada aspek sikap dilakukan pada pembelajaran IPA terpadu tema
penilaian dengan melihat sikap peserta perubahan di sekitar kita. (2) Kisi-Kisi:
didik dalam mengikuti pembelajaran. Kisi-kisi yang dikembangkan diawali
Guru menyadari bahwa dalam melaku- dengan membuat pemetaan indikator
kan penilaian sikap ini kurang adil bagi berdasarkan analisis kompetensi inti
siswa karena guru belum menggunakan dan kompetensi dasar yang ada pada
pedoman yang baik dan terkesan pe- pembelajaran IPA terpadu dengan tema
nilaian dilakukan dengan cara Perubahan di sekitar kita. Selanjutnya,
subjektif. Selain itu juga guru me- dengan adanya indikator, dapat di-
nyadari kesulitan dalam membuat kembangkan kisi-kisi produk instrumen
instrumen penilaian karena selama ini penilaian sikap ini, yakni dengan mem-
tidak pernah menggunakan instrumen, buat pernyataan setiap indikator. (3)
hanya dengan melakukan pengamatan Bentuk dan Format Instrumen:
terhadap sikap siswa ketika pem- Pernyataan yang telah dibuat di kisi-
belajaran saja. Oleh karena itu, ke- kisi dapat dirakit menjadi sebuah
butuhan akan instrumen penilaian sikap lembar penilaian diri dengan bentuk
sikap spiritual dan sosial yang sesuai dan format yang telah ditentukan. Butir
dengan standar penilaian pendidikan pernyataan disusun dalam sebuah tabel
sangat diperlukan. yang terdiri dari kolom pernyataan dan
jawaban dengan 5 alternatif jawaban.
Desain Produk (4) Panjang Instrumen: Jumlah per-
Tahap pengembangan desain nyataan produk instrumen penilaian
produk sebagai berikut: sikap siswa sebanyak 40 butir
1. Penyusunan Spesifikasi pernyataan.
Proses pengembangan instrumen 2. Penulisan Instrumen
ini diawali dengan menentukan teknik Penulisan instrumen penilaian
dan instrumen penilaian sikap yang sikap diawali menentukan spesifikasi
akan dikembangkan. Teknik penilaian instrumen yang akan dikembangkan,
sikap yang digunakan adalah penilaian meliputi penentuan tujuan pengukuran,
diri (self assesment). peserta didik di- kisi-kisi, bentuk dan format instrumen,
minta untuk melakukan penilaian dan panjang instrumen. Selanjutnya
berdasarkan kriteria atau acuan yang adalah menyajikannya dalam bentuk
telah disiapkan pada instrumen yang sebuah instrumen penilaian sikap yang
dibuat. Instrumen yang digunakan memuat pernyataan-pernyataan dari
adalah lembar penilaian diri dengan setiap indikator yang ditentukan.
skala sikap (attitude scale) dengan 3. Menentukan Skala Instrumen
menggunakan skala Likert yang di- Skala penilaian sikap yang di-
sertai rubrik. gunakan adalah skala Likert dengan
Dalam menyusun spesifikasi lima alternatif jawaban. Skala ini di-
instrumen perlu memperhatikan empat susun dalam suatu bentuk pernyataan
hal, yaitu: (1) Tujuan Pengukuran: dan diikuti oleh pilihan respon yang
Tujuan pengukuran dengan mengguna- menunjukkan tingkatan. Pilihan
kan instrumen penilaian sikap siswa responnya adalah SS (sangat setuju), S
nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap (setuju), R (ragu), TS (tidak setuju),
lingkungan yang telah dikembangkan STS (sangat tidak setuju).
adalah untuk mengukur sikap siswa 4. Menentukan Pedoman Penskoran
yang berkaitan nilai ketuhanan dan Penskoran pilihan jawaban skala
kecintaan terhadap lingkungan siswa Likert bergantung pada sifat per-

113
nyataan. Terdapat dua sifat pernyataan, untuk menguji apakah instrumen pe-
yaitu pernyataan yang bersifat positif nilaian sikap tersebut memenuhi per-
dan negatif. Untuk pernyataan yang syaratan teknis yang sesuai dengan
bersifat positif, skor jawaban adalah: instrumen yang baik, dan aspek bahasa
SS = 4; S = 3; R = 2; TS = 1; dan STS adalah untuk menguji apakah peng-
= 0. Untuk pernyataan yang bersifat gunaan bahasa yang baik dan benar
negatif adalah sebaliknya, yaitu: SS = serta komunikatif sesuai dengan tingkat
0; S = 1; R = 2; TS = 3; dan STS = 4. perkembangan peserta didik. Subjek
validasi desain ini adalah seorang
Validasi Desain Dosen Evaluasi Pendidikan FKIP Unila
Validasi desain dalam pe- dengan inisial Ibu RY sebagai penguji
ngembangan ini bertujuan untuk me- 1 dan seorang Mahasiswa Magister
nguji instrumen penilaian sikap yang Teknologi Pendidikan FKIP Unila
telah dibuat kepada ahli. Prototipe I dengan inisial bapak SK sebagai
yang telah dibuat selanjutnya diujikan penguji 2.
desain produknya yang meliputi aspek Hasil validasi desain instrumen
konstruksi, substansi dan bahasa yang penilaian sikap dengan dua penguji
digunakan. aspek substansi ditujukan secara keseluruhan mendapatkan skor
untuk menguji apakah instrumen pe- rata- rata 3,56 dengan kategori sangat
nilaian sikap yang telah dibuat mampu tinggi. Hasil uji desain oleh 2 penguji
merepresentasikan kompetensi yang disajikan pada Gambar 3,
dinilai, aspek konstruksi ditujukan
4 4 4
3.6
Skor Rata-Rata

3.5 3.4
3.5 3.375

2.5
Penguji 1
2

1.5 Penguji 2

1
Kontruksi Substansi Bahasa
Aspek yang Divalidasi

Gambar 3. Grafik Hasil Validasi Desain Produk

Berdasarkan hasil uji pada aspek rata-rata uji kontruksi produk yang di-
kontruksi desain produk oleh penguji 1 dapatkan sebesar 3,4 dengan kategori
didapat skor sebesar 27 dari 8 per- sangat tinggi. Pernyataan nomor 11
nyataan dan skor rata-rata uji kontruksi belum memenuhi aspek konstruksi,
produk yang didapatkan sebesar 3,375 karena penyataannya masih meng-
dengan kategori sangat tinggi. Sedang- gunakan kata ”selalu” yang maknanya
kan hasil dari penguji 2 didapat skor belum pasti, sehingga pernyataan ini
sebesar 28 dari 8 pernyataan dan skor perlu direvisi. Sebanyak 39 pernyataan

114
secara keseluruhan sudah memenuhi tidak mengalami kebosanan.
kriteria aspek konstruksi sebagai Secara umum bahasa pernyataan
berikut: (1) pernyataan sudah cukup sudah komunikatif dan sesuai dengan
jelas untuk menyampaikan informasi jenjang pendidikan yang ditempuh
terkait sikap yang ingin dicapai. (2) siswa atau responden, menggunakan
Setiap pernyataan hanya berisi satu bahasa Indonesia baku, dan tidak
gagasan secara lengkap. (3) Pernyataan menggunakan bahasa yang berlaku se-
dirumuskan dengan singkat (tidak me- tempat, serta bahasanya mudah di-
lebihi 20 kata) dan jelas. (4) Kalimat- pahami. Ini berdasarkan hasil uji
nya bebas dari pernyataan yang bersifat validasi aspek bahasa. Dari kedua ahli
ganda. (5) Kalimatnya bebas dari per- diperoleh skor rata-rata 4 dengan
nyataan faktual atau diinterpretasikan kategori sangat tinggi
sebagai fakta. (6) Kalimatnya bebas
dari pernyataan yang mungkin disetujui Revisi Desain
atau dikosongkan oleh hampir semua Validasi desain produk yang
responden. (7) Kalimatnya bebas dari telah dilakukan kepada ahli meng-
pernyataan yang tidak pasti seperti hasilkan catatan saran perbaikan,
semua, selalu, kadang-kadang, tidak sehingga perlu dilakukan revisi. Sesuai
satupun, tidak pernah. (8) Kalimatnya saran dari penguji yaitu sebaiknya
bebas dari pernyataan yang mengacu jumlah pernyataan tidak terlalu banyak
pada masa lalu. supaya tidak membosankan ketika
Berdasarkan hasil uji pada aspek siswa menjawab pernyataan dan untuk
substansi desain produk oleh penguji 1 beberapa pernyataan yang belum sesuai
didapat skor sebesar 18 dari 5 per- dilakukan revisi. pernyataan pada
nyataan dan skor rata- rata uji substansi prototipe I yang berjumlah 40 per-
produk yang didapatkan sebesar 3, 6 nyataan dikurangi menjadi 30 per-
dengan kategori sangat tinggi yang nyataan, selain itu juga beberapa per-
berarti secara substansi hasil pe- nyataan diperbaiki. produk ini
ngembangan telah memenuhi kriteria kemudian disebut Prototipe II.
produk yang direncanakan. Sedangkan
hasil dari penguji 2 didapat skor se- Uji coba Produk
besar 17 dari 5 pernyataan dan skor Langkah selanjutnya adalah
rata- rata uji substansi produk yang di- mengujicobakan produk kepada siswa.
dapatkan sebesar 3,4 dengan kategori Uji coba produk hasil revisi uji ahli di-
sangat tinggi. Ini berarti bahwa secara laksanakan di SMP Global Madani
keseluruhan instrumen penilaian sikap tahun pelajaran 2013/2014. Subjek uji
sudah memenuhi aspek substansi, coba adalah siswa kelas VII 1 SMP
yakni rumusan indikator dalam kisi- Global Madani. Uji coba yang di-
kisi sudah sesuai dengan KI dan KD, lakukan yakni dengan memberikan
aspek yang diukur pada setiap per- siswa lembar instrumen penilaian sikap
nyataan sudah sesuai dengan indikator, saat pembelajaran IPA terpadu dengan
dan skala, pedoman penskoran, serta tema perubahan di sekitar kita. Pada
panjang instrumen sudah sesuai dengan saat uji coba jumlah siswa yang
tuntutan kriteria instrumen yang baik. mengisi lembar instrumen penilaian
Saran perbaikan yang diberikan oleh sikap adalah 19 orang. Siswa diminta
ahli mengenai panjang instrumen, untuk memberikan jawabannya dengan
yakni sebaiknya jumlah pernyataan di- memilih lima alternatif jawaban dari
kurangi ini dimaksudkan agar siswa setiap pernyataan. Selanjutnya me-

115
nentukan skor masing-masing siswa sikap yang dihasilkan adalah kumpulan
berdasarkan rubrik pedoman penskoran pernyataan-pernyataan mengenai sikap,
yang ada. yaitu sikap yang berkaitan dengan nilai
Uji reliabilitas dilakukan untuk ketuhanan dan kecintaan terhadap
mengukur tingkat kepercayaan hasil lingkungan. Instrumen penilaian sikap
suatu pengukuran. Koefisien reliabilitas yang dikembangkan ini dapat mem-
untuk instrumen penilaian sikap ini bantu guru dalam melaksanakan pe-
adalah 0.878 yang dikategorikan sangat nilaian aspek sikap saat melaksanakan
baik. Pengukuran yang mempunyai pembelajaran IPA terpadu dengan tema
reliabilitas tinggi mampu memberikan perubahan di sekitar kita. Kelayakan
hasil ukur yang terpercaya (reliabel), instrumen penilaian sikap ilmiah ini
sehingga instrumen penilaian ini telah diuji oleh penguji instrumen pe-
dikatakan reliabel. nilaian sikap dalam tahap uji/ validasi
desain produk. Berdasarkan hasil uji
Revisi Produk tersebut, instrumen ini telah dinyatakan
Hasil uji coba produk di SMP layak dan dapat digunakan sebagai
Global Madani sudah menggunakan instrumen evaluasi untuk mengukur
instrumen penilaian yang reliabel. kompetensi sikap pada pembelajaran
Selanjutnya produk yang telah direvisi IPA terpadu dengan tema perubahan di
disebut prototipe III (produk akhir). sekitar kita yang ditinjau berdasarkan
kesesuaiannya terhadap aspek
Produksi Masal substansi, aspek konstruksi, dan aspek
Pada tahap produksi masal. bahasa yang digunakan dalam
Prototipe III yang merupakan produk instrumen penilaian sikap tersebut.
akhir pengembangan diproduksi namun Uji coba dilakukan pada Siswa
tidak secara massal. Produk hasil pe- Kelas VII 1 SMP Global Madani
ngembangan ini hanya diproduksi dengan jumlah 19 siswa. Hasil uji
sebagai model hasil pengembangan. reliabilitas instrumen diperoleh
koefisien reliabilitas sebesar 0.878. Ini
PEMBAHASAN berarti instrumen penilaian sikap mem-
punyai tingkat kepercayaan yang
Pada pembahasan ini disajikan sangat baik.
kajian tentang produk pengembangan Berdasarkan hasil evaluasi, hasil
yang telah direvisi, meliputi kesesuaian uji, dan revisi yang telah dilakukan,
produk yang dihasilkan dengan tujuan maka tujuan pengembangan ini, yaitu
pengembangan dan kelebihan serta mengembangakan instrumen penilaian
kekurangan produk hasil pengembang- sikap spiritual (nilai ketuhanan) dan
an. sosial (nilai kecintaan terhadap
lingkungan) telah tercapai dan dapat di-
Kesesuaian Produk yang Dihasilkan gunakan sebagai instrumen penilaian
dengan Tujuan Pengembangan sikap dalam pembelajaran IPA terpadu
Tujuan penelitian pengembangan pada tema perubahan di sekitar kita.
ini adalah membuat instrumen pe- Hal ini didukung dengan pe-
nilaian sikap spiritual (nilai ketuhanan) nelitian yang dilakukan oleh Rosidin
dan sosial (nilai kecintaan terhadap (2013) dimana pada penelitian tersebut
lingkungan) pada pembelajaran IPA telah dihasilkan instrumen penilaian
terpadu dengan tema perubahan sikap untuk pelaksanaan program pem-
disekitar kita. Instrumen penilaian belajaran sains bermuatan nilai ke-

116
tuhanan dan kecintaan terhadap (nilai ketuhanan) dan sosial (nilai
lingkungan yang menuntun dalam kecintaan terhadap lingkungan) pada
membina karakter siswa SMP. Ke- pembelajaran IPA terpadu pada tema
layakan instrumen penilaian sikap pada perubahan di sekitar kita. Teknik pe-
penelitian didasarkan atas hasil uji/ nilaiannya adalah penilaian diri (self
validasi desain yang telah dilakukan, assesment) dengan menggunakan skala
dan didapatkan hasil bahwa produk sikap (attitude scale). Model skala
tersebut dinyatakan layak digunakan sikap yang digunakan adalah Skala
sebagai alat untuk mengukur sikap Likert; (2) Hasil validasi ahli instrumen
siswa dalam pembelajaran yang ber- penilaian pada aspek kontruksi di-
basis nilai ketuhanan dan kecintaan peroleh skor 3, 44; aspek substansi di-
terhadap lingkungan. peroleh skor 3,5; dan pada aspek
bahasa diperoleh skor 4. Instrumen pe-
Kelebihan dan Kelemahan Produk nilaian ini memiliki kategori validitas
Hasil Pengembangan sangat tinggi dengan skor rata-rata se-
Produk hasil pengembangan ini besar 3,56; (3) Analisis reliabilitas
memiliki beberapa kelebihan dan instrumen penilaian sikap diperoleh
kelemahan. Instrumen penilaian sikap nilai alpha cronbach’s sebesar 0,878
ini memiliki kelebihan yaitu teknik dengan kategori reliabilitas instrumen
penilaian diri yang dilengkapai dengan sangat tinggi.
skala penilaian dapat diandalkan oleh Saran dari penelitian pe-
guru untuk mengukur sikap siswa pada ngembangan ini adalah: Melakukan pe-
saat pembelajaran yang selama ini nelitian lanjutan berupa pengembangan
tidak menggunakan instrumen yang di- instrumen penilaian sikap yang lain
sertai pedoman yang benar. Selain itu baik berdasarkan pada tema maupun
juga hasil pengukuran dengan meng- pada teknik penilaian sikap yang lain.
gunakan instrumen pengembangan ini Kegiatan penelitian pengembangan ini
akan lebih membantu guru dalam dilaksanakan pada kelompok skala
memberikan penilaian yang adil kecil, hendaknya dilakukan penelitian
terhadap siswa, karena guru tidak perlu lanjutan pada kelompok skala besar
menghapal satu persatu siswa, selama guna mendapatkan instrumen penilaian
ini guru merasa kurang adil karena sikap yang lebih baik.
penilain lebih bersifat subjektif. Ke-
lemahan produk hasil pengembangan DAFTAR PUSTAKA
ini yaitu pilihan jawaban memiliki
alternatif pilihan jawaban yang terbatas Afrizon, Renol, Ratnawulan, dan
sehingga membatasi pula keleluasaan Ahmad Fauzi. 2012.
individu dalam mengkomunikasikan Peningkatan Perilaku
sikapnya. Selain itu juga guru perlu Berkarakter dan Keterampilan
menyiapkan waktu khusus untuk me- Berpikir Kritis Siswa Kelas IX
lakukan penilaian sikap dengan meng- MTsN Model Padang pada
gunakan instrumen ini. Mata Pelajaran IPA Fisika
Menggunakan Model Problem
SIMPULAN DAN SARAN Based Instruction. Jurnal
Penelitian Pembelajaran Fisika
Berdasarkan hasil pembahasan 1. (Online), Hal: 7-9,
disimpulkan bahwa: (1) Dihasilkan (http://www.portalgaruda.org/d
instrumen penilaian sikap spiritual ownload_article.php?article=25

117
036&val=1546 diakses 20 Sehat Siswa SMPN Kota
November 2013). Sukabumi. Jurnal Pendidikan
Lingkungan Hidup. Vol 1. No
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar- 1. (Online),
Dasar Evaluasi Pendidikan (Http://www.pasca.unpak.ac.id/
(Edisi Revisi). Jakarta: Bumi ejournal/index.php/PLH/article/
Aksara. download diakses 21 Januari
2014).
Azwar, Saifuddin. 2000. Sikap
Manusia Teori dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Pengukurannya. Yogyakarta: Kebudayaan Republik
Pustaka Belajar. Indonesia Nomor 66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian
Fogarty, Robin. 1991. The Mindful Pendidikan.
School: How to Integrate the
Curricula. (Online), Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian
(Http://www.ascd/.../el_199911 Pengembangan. Jakarta: Pusat
0_ fogarty.pdf diakses 21 Penelitian Kebijakan dan
Januari 2014). Inovasi Pendidikan Badan
Penelitian dan Pengembangan
Haryati, Mimin. 2007. Model dan Departemen Pendidikan
Teknik Penilaian pada Tingkat Nasional.
Satuan Pendidikan. Jakarta:
Gaung Persada Press. Rosidin, Undang. 2013. Pengembangan
Program Pembelajaran Sains
Kementerian Pendidikan dan Bermuatan Nilai Ketuhanan dan
Kebudayaan. 2013. Buku Guru Kecintaan terhadap Lingkungan
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas untuk Memperkuat Karakter
VII SMP/MTs. Jakarta: Siswa SMP. Laporan
Politeknik Negeri Media Penelitian. Bandar Lampung:
Kreatif. Lembaga Penelitian Universitas
Lampung (tidak diterbitkan).
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (
Penilaian Hasil Belajar Peserta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Didik berdasarkan Kurikulum Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
2013). Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Ma’mur, Jamal. 2011. Pendidikan


Karakter di Sekolah. Jogjakarta:
Diva Press.

Nurhayati, Lilis Ati, Yufiarti, dan Eka


Suhardi. 2012. Hubungan
Antara Pengetahuan
Lingkungan Hidup dan
Kecerdasan Spiritual dengan
Perilaku Hidup Bersih dan

118

Anda mungkin juga menyukai