Anda di halaman 1dari 11

IMPLEMENTASI PROGRAM KEWIRAUSAHAAN “MARKET DAY”

SEBAGAI SARANA PENANAMAN KARAKTER SISWA DI SD


NEGERI GAYAM 5

Isvana Munawaroh 1, Sri Marmoah2


Universitas Sebelas Maret
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sebelas Maret Surakarta
E-mail: isvanamuna123@student.uns.ac.id 1, marmuah@staff.uns.ac.id 2

Abstrak
Kata Kunci: Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui implementasi program
Kewirausahaan, market kewirausahaan market day sebagai sarana menanamkan karakter di SD N Gayam 5
day, penanaman karakter Sukoharjo. Pendidikan karakter yang harus diajarkan di sekolah dan pendidikan
kewirausahaan yang juga penting untuk bekal siswa merupakan gabungan kegiatan
yang dapat menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa. Penelitian ini termasuk
jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode observasi dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah setiap tahap kegiatan mengajarkan
pendidikan karakter untuk siswa. Karakter yang dibangun adalah karakter disiplin,
kerja sama, tanggung jawab, mandiri, jujur, kreatif, dan percaya diri. Dalam
penanaman karakter ini peran guru sangat dibutuhkan untuk mengarahkan dan
membimbing siswa. Dalam penerapannya penanaman karakter dengan kegiatan
market day masih terdapat kendala yang menjadi tantangan untuk siswa dan menjadi
evaluasi untuk kegiatan market day selanjutnya.

Abstract:
Keyword: The purpose of writing this article is to find out the implementation of the market day
Entrepreneurship, entrepreneurship program as a means of instilling character in SD N Gayam 5
market day, character Sukoharjo. Character education that must be taught in schools and entrepreneurship
cultivation education which is also important for students' provision is a combination of activities
that can instill character values in students. This research is a type of qualitative
descriptive research using observation and documentation methods. The results of
this study are that each stage of the activity teaches character education to students.
The characters that are built are the characters of discipline, cooperation,
responsibility, independence, honesty, creativity, and self-confidence. In cultivating
this character the role of the teacher is needed to direct and guide students. In
implementing character planting with market day activities there are still obstacles
that become a challenge for students and become an evaluation for further market day
activities.
Pendahuluan
Menurut T Ramli (dalam Febriyanti, 2021) mengatakan bahwa pendidikan karakter sama
tujuannya dengan pendidikan akhlak dan moral yaitu untuk membentuk pribadi yang baik
sebagai siswa, warga negara, dan warga masyarakat. Dalam pendidikan Indonesia, pendidikan
karakter mengajarkan nilai-nilai luhur bangsa. Pendidikan memiliki peran dalam membentuk
karakter bangsa. Menurut Priambudi (dalam Febriyanti, 2021) menganggap bahwa pendidikan
tidak hanya berfokus dalam pengetahuan, melainkan berperan dalam pembentukan karakter
sehingga pendidikan juga melahirkan insan yang berkarakter, cerdas, dan unggul dalam prestasi
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Didukung oleh pendapat dari Foerster (dalam
Priambudi, 2012) yang menyatakan bahwa pendidikan bertujuan dalam membentuk karakter.
Hal ini menegaskan bahwa dunia pendidikan tidak lepas dari pendidikan karakter.
Perkembangan zaman yang semakin pesat mengakibatkan degradasi moral para generasi
muda. Pengaruh globalisasi membuat segala pengaruh dapat bebas masuk ke Indonesia tanpa
adanya sekat, tidak dipungkiri pengaruh yang kurang sesuai dengan nilai-nilai bangsa juga
masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus lebih dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan moral peserta didik di zaman sekarang. Pendidikan karakter harus mampu
mencegah peserta didik agar tidak terpengaruh dengan kebudayaan asing yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa. Apabila pendidikan karakter tidak diberikan, maka nilai-nilai luhur
bangsa akan tergerus oleh perkembangan zaman. Oleh karena itu, pendidikan karakter perlu
untuk diajarkan sejak dini atau dari bangku sekolah dasar.
Kurikulum yang diterapkan saat ini yaitu kurikulum 2013 sudah menerangkan cakupan
kompetensi inti di dalam pembelajaran yaitu, sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan, di dalamnya pendidikan sikap atau karakter mendominasi kompetensi dalam
kurikulum 2013. Namun, kenyataan di lapangan penerapan pendidikan karakter di Indonesia
belum maksimal dan belum sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Seharusnya,
pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan berjalan selaras. Namun, kenyataanya
pendidikan Indonesia sekarang hanya berorientasi pada aspek pengetahuan dan tidak
memaksimalkan pendidikan sikap atau karakter siswa. Hal ini menjadi evaluasi penerapan
kurikulum di Indonesia. Pendidikan karakter di sekolah tidak hanya dapat diajarkan dalam
pembelajaran, tetapi juga dapat diajarkan melalui kegiatan-kegiatan sekolah yang
menyenangkan untuk peserta didik salah satunya adalah kegiatan Market day yang
diselenggarakan di SD N Gayam 5 Sukoharjo.
Kegiatan Market day adalah kegiatan kewirausahaan yang melibatkan siswa dalam
kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Di dalamnya siswa berperan aktif dalam
keseluruhan rangkaian kegiatan. Di dalam kegiatan produksi akan memberikan tanggung jawab
kepada siswa untuk membuat produk dengan nilai jual. Kemudian, siswa akan
mendistribusikan produk kepada seluruh warga sekolah sebagai konsumen. Kegiatan market
day merupakan program yang memiliki tujuan membentuk emosional dan mental peserta didik
melalui nilai-nilai kehidupan, serta menumbuhkan pengetahuan siswa tentang kewirausahaan.
Kegiatan market day tidak hanya melibatkan siswa, tetapi juga seluruh warga sekolah
hingga pengunjung dari luar sekolah. dalam kegiatan ini, siswa akan menjual produknya kepada
teman-teman dan guru, bisa dikatakan semacam bazar atau aktivitas jual beli di pasar. Peran
guru dan orang tua juga berpengaruh di sini, orang tua dan guru berperan membantu
pendistribusian produk dagangan anak-anaknya. Di dalam kegiatan selain mengajarkan nilai
kewirausahaan juga mengajarkan nilai moral, kerja keras, kemandirian, tanggung jawab,
kejujuran. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat dengan tujuan mengetahui implementasi
kegiatan market day yang dapat dijadikan sarana penanaman karakter peserta didik di SD N
Gayam 5.
Sebelumnya sudah terdapat penelitian yang membahas tentang pendidikan karakter
seperti pada penelitian Endang (2012) yang menerangkan model pendidikan berwirausaha
Waluyo (2016) tentang menumbuhkan nilai kewirausahaan. Nasution (2017) yang
menerangkan pendidikan karakter khususnya pada sekolah dasar. Penelitian sebelumnya belum
menggabungkan pembahasan pendidikan karakter dan kegiatan kewirausahaan market day di
sekolah, padahal kegiatan ini juga dapat menjadi sarana penumbuhan karakter kepada siswa
yang menyenangkan. Oleh karena itu, peneliti ingin menganalisis penerapan kegiatan market
day dalam penanaman karakter pada siswa di SD N Gayam 5 Sukoharjo.

Kajian Teori
Pengertian Kewirausahaan
Menurut Z. Heflin Frinces (dalam Zultiar, 2017) mengatakan bahwa kewirausahaan
merupakan seseorang yang memiliki jiwa semangat, kompetensi, dan nalar dalam bisnis,
mengambil resiko, berinvestasi, dan berani dalam segala perubahan. Menurut Stoner James
(dalam Rizal, 2020) mengatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan seseorang yang
membuat lapangan pekerjaan, menanam modal untuk produksi dan jasa baru, serta mengetahui
peluang bisnis. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian
kewirausahaan adalah usaha seseorang dalam membuat lahan pekerjaan yang dapat
menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan hidup.
Pelaku wirausaha disebut dengan wirausahawan. Wirausahawan memiliki karakter
kewirausahaan, dimana pandai melihat peluang dan kesempatan, mampu memanajemen
sumber daya manusia, dan memiliki gagasan yang inovatif dan kreatif untuk meningkatkan
penghasilan. Menurut Hendro dalam (dalam Zultiar, 2017) seorang pelaku kewirausahaan
dikatakan sukses apabila memiliki impian tinggi yang dapat beradaptasi, memiliki
ketidakpuasan dalam pencapaian, memiliki ambisi kuat, mampu memecahkan masalah, dan
yang terpenting dapat menjual produknya dan memasarkannya. Menurut Abidin (dalam Zultiar,
2017) mengatakan bahwa seseorang memiliki watak wirausaha apabila memiliki (1) keyakinan,
optimisme, percaya diri, ketidaktergantungan, dan individu; (2) mampu mengambil resiko dan
menyukai tantangan; (3) mengacu pada laba, kerja keras, dan tekun; (4) memiliki inovasi yang
kreatif; (5) selalu berpikir ke depan. Nilai-nilai kewirausahaan harus ditanamkan sejak dini
kepada peserta didik. Menurut Wibowo (dalam Zultiar, 2017) hal-hal yang harus ditanamkan
dalam peserta didik yaitu mandiri, kepemimpinan, kerja keras, dan bertindak.
Kewirausahaan berperan dalam perkembangan ekonomi dan menciptakan lapangan
pekerjaan. Kewirausahaan menjadi objek penting dalam misi presiden. Ditargetkan akan
muncul satu juta pelaku wirausaha selama lima tahun ke depan. Hal ini mendorong lembaga
pendidikan menjadikan pendidikan kewirausahaan menjadi bagian dalam kurikulum sekolah.
Menurut Zimmerer (dalam Isra Sosiawan, 2013) mengatakan bahwa kewirausahaan mampu
menumbuhkan nilai tambah agar dapat bersaing di pasar. Hal yang dapat dilakukan untuk
menciptakan nilai tambah tersebut adalah (1) Menemukan pengetahuan; (2) mengembangkan
teknologi; (3) memperbarui produk; (4) menemukan cara baru dalam menghasilkan produk dan
sumber daya yang ada.

Pengertian Market Day


Market day merupakan kegiatan untuk membangun nilai-nilai kewirausahaan kepada
siswa yaitu membentuk kestabilan emosional dan mental yang baik, pemahaman kehidupan
secara utuh, dan penanaman pendidikan karakter di lingkungan sekolah. Dalam kegiatan
Market day siswa berperan sebagai Entrepreneur yang menjual dan memasarkan produk kepada
seluruh warga sekolah. Kegiatan Market day juga melibatkan masyarakat sekitar sekolah
terutama orang tua siswa.
Pada kegiatan Market day siswa memajang dan menjual produk dagangannya kepada
masyarakat umum. Dengan adanya kegiatan Market day ini, diharapkan dapat menjadi wadah
dalam menumbuhkan nilai kewirausahaan, meningkatkan kreativitas, mengerti dunia
perbisnisan, meningkatkan inovasi siswa, meningkatkan kepercayaan diri siswa, dan
meningkatkan kemampuan interaksi siswa. Pada kegiatan Market day siswa akan terbiasa
dengan konsep takaran, timbangan, dan kejujuran. Orang tua berperan dalam memberikan
dukungan kepada anaknya, sekolah dan guru dapat menjalin solidaritas sekolah dalam kegiatan
Market day.
Kegiatan Market day adalah kegiatan kewirausahaan yang melibatkan siswa dalam
kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Di dalamnya siswa berperan aktif dalam
keseluruhan rangkaian kegiatan. Di dalam kegiatan produksi akan memberikan tanggung jawab
kepada siswa untuk membuat produk dengan nilai jual. Kemudian, siswa akan
mendistribusikan produk kepada seluruh warga sekolah sebagai konsumen. Kegiatan market
day merupakan program yang memiliki tujuan membentuk emosional dan mental peserta didik
melalui nilai-nilai kehidupan, serta menumbuhkan pengetahuan siswa tentang kewirausahaan.

Penanaman Karakter
Menurut Samsuri (dalam Dalyono, 2016) mengatakan bahwa karakter memiliki dua
inti yaitu nilai-nilai dan kepribadian, cerminan karakter adalah cerminan dari nilai yang melekat
dalam diri seseorang. Menurut Safan Amri (dalam Dalyono, 2016) mengatakan bahwa
pendidikan karakter merupakan sistem menanamkan nilai karakter dalam lingkungan sekolah
yang mencakup kesadaran, tindakan melaksanakan nilai, dan pengetahuan. Dari pengertian
menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan dalam pendidikan karakter harus mampu
menanamkan nilai karakter kepada siswa sebagai dasar pembentukan generasi yang unggul.
Menurut Thomas Lickona (dalam Rohendi, 2016) mengatakan bahwa pendidikan
karakter bertujuan untuk menumbuhkan kepribadian dengan budi pekerti yang menghasilkan
pribadi yang bertanggung jawab, jujur, dan kerja keras. Pendidikan karakter menjadi bagian
dalam sistem kurikulum pendidikan nasional karena siswa tidak hanya dituntut untuk
menguasai ranah kognitif saja melainkan juga memiliki budi pekerti yang baik. Pendidikan
karakter harus dimulai sejak dini yaitu sejak jenjang sekolah dasar karena agar lebih mudah
dalam menanamkan nilai karakter dan dapat melekat hingga dewasa.
Menurut Rohendi (2016) pendidikan karakter memiliki beberapa prinsip yaitu (1)
mengutamakan penumbuhan kesadaran dalam karakter positif; (2) manusia merupakan sumber
kebenaran di dalam dirinya dan dorongan untuk memperoleh kesadaran di luar dirinya; (3)
pendidikan karakter mendorong siswa memiliki kesadaran pengembangan diri.
Metode pendidikan karakter yang dilaksanakan oleh guru di sekolah antara lain
melakukan kebaikan, mengerti tentang kebaikan, kesadaran kebaikan, dan menyukai kebaikan.
Selain itu pendidikan karakter juga dapat menggunakan metode yaitu keteladanan,
mengajarkan, menentukan prioritas, dan metode naratif. Terdapat beberapa karakter yang
termuat dalam pendidikan nasional yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, cinta tanah air, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
tanggung jawab.

Metode

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah


penelitian dengan hasil data deskriptif berupa kata dalam lisan maupun tulisan. Subjek dari
penelitian ini adalah siswa dan guru SD N Gayam 5. Menurut Arikunto (2013) mengatakan
bahwa metode penelitian adalah cara untuk menjawab rumusan masalah yang digunakan
peneliti. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode observasi untuk melihat
kondisi lapangan dan dokumentasi untuk melihat keadaan nyata di lapangan. Berdasarkan judul
tersebut metode ini dinilai efektif dan relevan sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan.

Hasil dan Pembahasan

Implementasi Kegiatan Market Day

Kegiatan market day diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 di halaman
sekolah SD N Gayam 5 Sukoharjo, kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian masa jeda setelah
kegiatan penilaian tengah semester. Kegiatan dimulai pukul 07.30 hingga pukul 10.00 atau
sampai dagangan habis terjual. Dalam kegiatan ini tidak semua kelas menjadi penjual, namun
hanya kelas 4-6 yang menjualkan dagangannya. Peran dari kelas 1-3 adalah membeli dagangan
yang dijual oleh kelas 4-6. Target pembeli adalah guru, siswa kelas 1-3, dan masyarakat sekitar
sekolah.
Produk yang dijual beraneka ragam, mulai dari makanan hingga minuman. Sebagian
besar didominasi dengan jajanan pasar, hal ini dikarenakan sekolah berdekatan dengan pasar
sehingga rata-rata siswa memperoleh barang dagangan dari pasar. Rata-rata harga jual adalah
Rp500-Rp5000. Pelanggan yang datang rata-rata berasal dari siswa dan guru, untuk pelanggan
luar sekolah berasal dari ibu-ibu wali murid TK yang berada dalam satu lingkungan. Pelanggan
rata-rata ramai pada awal pembukaan market day dengan rentan waktu 07.30-09.00 WIB.

Gambar 1. Pembukaan market day oleh kepada Gambar 2. Lapak dagang siswa
sekolah

Gambar 3. Contoh produk yang dijual siswa Gambar 4. Suasana kegiatan jual beli

Situasi kegiatan market day berjalan kurang stabil, di mana di awal pembukaan
pelanggan sangat ramai, namun seiring berjalannya waktu pelanggan semakin berkurang
padahal dagangan siswa masih banyak yang tersisa. Hal ini membuat siswa yang dagangannya
masih tersisa banyak menjadi kurang bersemangat dalam berjualan, terlihat dari ekspresi muka
dan gaya bicaranya yang lesu. Namun, terdapat siswa yang pantang menyerah dalam
menjajakan dagangannya, ia berkeliling sambil menawarkan dagangannya kepada siswa lain
dan guru.
Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat beberapa kelebihan di dalam kegiatan market
day antara lain (1) kegiatan ini dapat menjadi ajang promosi sekolah kepada masyarakat
sekitar; (2) tempat berjualan di halaman sekolah yang memiliki pelanggan pasti yaitu wali
murid TK yang letaknya masih dalam satu kawasan; (3) membangun solidaritas antar warga
sekolah karena semua terlibat dalam kegiatan ini; (4) sarana belajar kegiatan ekonomi dengan
mempraktikkan langsung; (5) menjadi wadah penanaman karakter kepada siswa; (6) dapat
mengasah soft skills siswa.
Disamping kelebihan dari kegiatan market day terdapat beberapa kekurangan yang
terlihat dalam pengamatan, antara lain (1) siswa yang menjaga stand terlalu banyak dan
menggerombol; (2) tempat yang semakin siang akan semakin panas terkena cahaya matahari
sehingga kurang nyaman; (3) jarak stand yang telalu berdekatan sehingga pelanggan kurang
leluasa; (4) produk yang dijual siswa tidak dibagi setiap kelasnya sehingga terdapat dagangan
yang sama di setiap kelasnya; (5) siswa masih memerlukan bantuan guru dalam melayani
pembeli.
Saran yang dapat diterapkan dari kekurangan yang terdapat pada kegiatan market day
antara lain (1) guru mengarahkan siswa dalam pengaturan posisi penjual di stand; (2) tempat
berjualan dapat diberi penutup di bagian atas atau dapat memindah tempat di depan kelas
masing-masing namun tetap terlihat oleh khalayak; (3) pengaturan jarak lapak and dapat
diberikan jarak lebih senggang; (4) membagi produk yang dijual setiap kelas sesuai kategori
makanan supaya lebih bervariasi; (5) sebelum hari pelaksanaan market day dapat dilakukan
pengarahan oleh guru.

Penanaman karakter Dalam Kegiatan Market Day

Penanaman karakter siswa dapat diterapkan dalam kegiatan market day oleh guru. Guru
berperan dalam mengarahkan dan membimbing ketika pelaksanaan market day akan dimulai.
Pada tahap persiapan guru akan mengarahkan siswa dalam mempersiapkan kebutuhan market
day. Pada tahap ini karakter disiplin siswa akan tumbuh. Menurut Rohani (dalam Febriyanti,
2021) mengatakan dengan karakter disiplin siswa akan belajar menjalankan kebiasaan baik,
bermanfaat, dan positif untuk lingkungannya. Pada saat acara dimulai siswa akan diajarkan
untuk tertib dan mendengarkan arahan dari kepala sekolah. karakter yang diajarkan dalam
tahap pembukaan acara market day ini adalah disiplin dan menghargai orang lain ketika sedang
ada yang berbicara. Karakter ini tentu tidak dirasakan langsung oleh siswa namun akan menjadi
pembiasaan yang baik untuk siswa.
Gambar 5. Suasana kerumunan lapak siswa Gambar 6. Suasana kerumunan lapak siswa

Ketika kegiatan market day dimulai siswa akan menemui berbagai tantangan di
dalamnya, disinilah peran guru dibutuhkan dalam mengajarkan karakter saat menemui
berbagai tantangan. Pada awal membuka lapak, mereka sudah harus menghadapi pelanggan
yang menyerbu lapak mereka sehingga siswa harus melayani dengan teliti dan sigap.
Pembagian tugas harus diperhatikan dalam keadaan seperti ini, pendidikan karakter yang
muncul dalam keadaan ini adalah kerja sama dan jujur. Tidak hanya untuk penjual saja, namun
kepada pembeli khususnya dari kelas 1-3 akan belajar sebuah karakter kesabaran dalam
mengantre dan kejujuran.
Seiring berjalannya waktu kegiatan, siswa akan menemui tantangan baru yaitu suasana
sepi di lapak mereka. Siswa akan memutar otak untuk membuat strategi agar pelanggan
kembali berdatangan, dalam hal ini siswa akan diajarkan mengambil keputusan secara cepat
untuk menyelesaikan masalah. Ketika waktu kegiatan hampir habis namun dagangan masih
tersisa, siswa mulai berkeliling menjajakan sisa dagangannya kepada seluruh warga sekolah.
Dengan percaya diri yang tinggi siswa menawarkan dan membujuk pelanggan agar membeli
dagangannya. Disinilah karakter percaya diri dan mandiri siswa akan berkembang.
Ketika waktu kegiatan sudah selesai, siswa bertanggung jawab keperluannya sendiri.
Guru selaku pengarah harus mendampingi siswa hingga kegiatan ini benar-benar selesai. Siswa
akan diarahkan untuk membereskan keperluan yang telah dipakai hingga halaman sekolah
bersih dan rapi kembali. Karakter yang ditanamkan dalam tahap ini adalah disiplin dan
tanggung jawab. Tidak cukup sampai di situ, setelahnya siswa diminta untuk mengelola uang
hasil penjualannya dengan teliti dan mandiri.
Dari berbagai rangkaian market day dan penanaman karakter di dalamnya terdapat
kendala di dalamnya. Faktor penyebabnya adalah siswa terlalu antusias sehingga tidak jarang
ceroboh dalam transaksi jual beli. Selain itu, produk yang dijual siswa tidak baik untuk anak-
anak seperti terlalu pedas dan terlalu masam. Faktor yang lain adalah sebagian siswa yang sulit
berinteraksi sehingga sulit untuk terlibat dalam kegiatan ini. Dalam mengatasi kendala ini,
peran guru menjadi tokoh utamanya, guru harus selalu menasehati, mengarahkan, dan bersabar
dalam menghadapi siswa. Guru harus pandai-pandai dalam mengambil waktu yang tepat untuk
menanamkan karakter pada siswa.

Simpulan
Kegiatan market day merupakan implementasi dari kegiatan kewirausahaan yang
menjadi wadah dalam penanaman karakter pada siswa. Kegiatan ini melibatkan seluruh
komunitas sekolah yang saling mendukung dan bersinergi. Kegiatan market day penanaman
karakter oleh guru dilakukan dengan membimbing dan mengarahkan siswa dalam setiap
langkah yang diambil. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi dalam kegiatan market day,
karakter siswa perlahan akan terbentuk yaitu karakter disiplin, kerjasama, tanggung jawab,
mandiri, jujur, kreatif, dan percaya diri. Setiap rangkaian kegiatan dan setiap suasana dapat
diambil nilai karakternya oleh siswa. Kendala-kendala yang terjadi dapat dijadikan tantangan
dan evaluasi untuk kegiatan market day selanjutnya.
Daftar Pustaka
Dalyono, B., & Lestariningsih, E. D. (2016). Implementasi penguatan pendidikan karakter di
sekolah. Bangun Rekaprima: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa, Sosial Dan
Humaniora, 3(2, Oktober), 33-42

Febriyanti, F., Mulyadiprana, A., & Nugraha, A. (2021). Analisis Penanaman Nilai-Nilai Karakter
Melalui Kegiatan Kewirausahaan “Market Day” di SD IT Abu Bakar Ash-
Shiddiq. Pedadidaktika: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 8(1), 231-240.

Isrososiawan, S. (2013). Peran kewirausahaan dalam pendidikan. Society, 4(1), 26-49..

Mashud, I. (2016, August). Membangun jiwa wirausaha siswa melalui kegiatan jual beli (analisis
kegiatan market day sekolah dasar islam yakmi kota tangerang). In Prosiding seminar nasional
inovasi pendidikan.

Pratitis, M. L. (2018). Implementasi Program Market Day Sebagai Sarana Mengembangkan Karakter
Kewirausahaan Siswa SD IT Alam Nurul Isam, 7(25), 2-449.

Ramli, R. (2020). Penanaman nilai kewirausahaan melalui kegiatan market day di Sekolah Dasar
Alam Ar-Rohmah Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim).

Rohendi, E. (2016). Pendidikan karakter di sekolah. EduHumaniora| Jurnal Pendidikan Dasar


Kampus Cibiru, 3(1).

Suharyoto, L. S. (2017). Menanamkan Nilai Kewirausahaan Melalui Kegiatan Market Day. Golden
Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1).

Isrososiawan, S. (2013). Peran kewirausahaan dalam pendidikan. Society, 4(1), 26-49.

Zultiar, I., & Siwiyanti, L. (2017). Menumbuhkan Nilai Kewirausahaan Melalui Kegiatan Market
Day. Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (Jurnal Akuntansi, Pajak dan Manajemen), 6(11), 13-30.

Anda mungkin juga menyukai