Anda di halaman 1dari 11

Vol: 4 N0: 1 Tahun: 2014

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA


TERHADAP BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI
SMK NEGERI 1 SINGARAJA
Putu Eka Desy Yanti1, I Made Nuridja1, I Ketut Dunia2

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: { putueka147@yahoo.com1, madenuridja@yahoo.com1,


ketut.dunia1949@yahoo.co.id2 }@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) lingkungan keluarga siswa, (2) minat berwirausaha siswa
dan (3) pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa. Subjek dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja Tahun Ajaran 2013/2014, sedangkan objek
penelitian ini yaitu lingkungan keluarga dan minat berwirausaha siswa. Data dikumpulkan dengan
kuisioner sebagai alat utama, wawancara dan dokumentasi digunakan sebagai pelengkap. Data
dianalisis dengan teknik deskriptif, dan regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS versi 16,0 for
Windows. Hasil penelitian menunjukkan (1) lingkungan keluarga siswa sangat tinggi dengan skor total
sebesar 5.998, (2) minat berwirausaha siswa sangat tinggi dengan skor total sebesar 7.808 , dan (3)
lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa dengan
persentase sebesar 18,3% dan 81,7% dipengaruhi faktor lain.

Kata Kunci : lingkungan keluarga, minat berwirausaha

Abstract
This study aimed to know (1) the family environment of students, (2) students 'interest in
entrepreneurship and (3) the effect of family environment on students' interest in entrepreneurship. The
subjects in this study are all students of XI grade SMK Negeri 1 Singaraja school in academic year
2013/2014, while the objects of this study are family environment and students' interest in
entrepreneurship. The data were collected by questionnaire as the main instrument, while interviews and
documentation are used as a complement. The data were analyzed with descriptive techniques, and
simple linear regression with SPSS version 16.0 for Windows. The results show (1) the family
environment of students is very high with a total score of 5,998, (2) the interest of students
entrepreneurship is very high with a total score of 7,808, and (3) the family environment effects students
'interest in entrepreneurship significantly and positively with a percentage of 18,3% and 81,7% influenced
by other factors.

Keywords : family environment, interest in entrepreneurship

PENDAHULUAN penduduk di Indonesia belum bisa


Setiap tahun jumlah penduduk di memenuhi semua kebutuhan mereka,
Indonesia semakin bertambah. Menurut sehingga masih banyak penduduk
hasil sensus penduduk terakhir tahun 2010 mengalami kemiskinan, banyak anak yang
jumlah penduduk Indonesia adalah tidak sekolah dan anak yang berhenti
sebanyak 237.641.326 jiwa sekolah, pengangguran, dan kesenjangan
(http://www.bps.go.id/). sosial lainnya. Hal ini bisa terjadi karena
Dengan meningkatnya jumlah sumber daya manusia yang masih sangat
penduduk di Indonesia, maka akan terjadi rendah dan belum mampu bersaing di era
peningkatan akan kebutuhan pangan, globalisasi yang semakin maju.
papan, lapangan pekerjaan, dan pendidikan Persaingan yang semakin terbuka
yang harus dipenuhi. Sebagian besar dalam dunia usaha saat ini akan
Vol: 4 N0: 1 Tahun: 2014

menyebabkan semakin sulit mendapatkan kemampuan serta keterampilan yang


pekerjaan yang diinginkan. Setiap tahun diperlukan pada masa yang akan datang.
berjuta-juta orang ingin bekerja atau Lingkungan masyarakat harus mampu
mendapatkan pekerjaan. Mereka mencoba mewujudkan perkembangan pribadi anak
menjadi karyawan di sebuah instansi sesuai yang wajar dalam situasi sosial.
dengan kemampuan yang dimiliki. Hanya Selain pendidikan di lingkungan
sedikit orang yang berfikir untuk sekolah dan lingkungan masyarakat,
menciptakan lapangan pekerjaan untuk diri lingkungan keluarga terutama orang tua
sendiri atau orang lain. Mereka hanya juga berperan penting sebagai pengarah
berharap menjadi karyawan, pegawai, bagi masa depan anaknya, sehingga
buruh atau menjual tenaganya begitu saja secara tidak langsung orang tua juga dapat
sekedar mengharapkan imbalan jasa. mempengaruhi minat terhadap pekerjaan
Masalah pengangguran bisa bagi anak di masa yang akan datang,
disebabkan oleh sifat malas (tidak mau termasuk dalam hal berwirausaha. Menurut
bekerja), belum siap bekerja atau belum Wasty Soemanto (2008:38) menyatakan,
terampil, sikap mental yang kurang baik, “Orang tua atau keluarga juga
tidak percaya diri, dan lain-lain. Jika semua merupakan peletak dasar bagi
orang memiliki pemikiran seperti itu, maka persiapan anak-anak agar dimasa
jumlah pengangguran setiap tahun akan yang akan datang dapat menjadi
bertambah banyak. pekerja yang efektif”.
Menurut Endang dan Nuryata (2011) Dalam mendidik anak, para orang tua
untuk mengatasi permasalahan sosial ini harus mengajarkan anaknya memotivasi
terdapat tiga upaya yang dapat ditempuh, diri untuk bekerja keras, diberi kesempatan
yaitu: (1) meningkatkan kualitas sumber untuk bertanggung jawab atas apa yang dia
daya manusia, yang dilakukan dengan lakukan. Orang tua yang berwirausaha
jalan pendekatan kerja secara profesional; dalam bidang tertentu dapat menimbulkan
(2) menciptakan lapangan kerja baru, hal ini minat anaknya untuk berwirausaha dalam
sebenarnya telah dilakukan oleh bidang yang sama. Misalnya: orang tua
pemerintah, namun jumlah upaya yang memiliki usaha bengkel, kemudian
penciptaan lapangan kerja masih relatif anaknya membantu membongkar,
kecil jika dibandingkan dengan jumlah mengecek, memeriksa atau mengelola
pengangguran yang ada; dan (3) usahanya tersebut. Keterlibatan tersebut
menumbuh kembangkan kewirausahaan. dapat menimbulkan minat berwirausaha
Ini berarti bahwa pengentasan masalah dalam bidang yang sama atau berbeda. Hal
sosial tersebut diperlukan manusia-manusia ini sesuai dengan teori Super dan Crites
yang memiliki jiwa kewirausahaan yang dikutip Dewa Ketut Sukardi (2000)
(entrepreneur). Salah satu proses yang bahwa seseorang yang mempunyai minat
dapat membentuk sumber daya manusia pada obyek tertentu dapat diketahui dari
yang berkualitas dan memiliki jiwa pengungkapan atau ucapan, tindakan atau
kewirausahaan adalah melalui proses perbuatan, dan dengan menjawab sejumlah
pendidikan kewirausahaan. Pendidikan pertanyaan.
bukan hanya ditempuh di sekolah saja, Menurut Syamsu Yusuf (2012:23)
melainkan di keluarga maupun di “lingkungan adalah keseluruhan fenomena
masyarakat. Menurut Wasty Soemanto (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam
(2008:90) menyatakan bahwa. atau sosial yang mempengaruhi atau
“pelaksanaan pendidikan dipengaruhi perkembangan individu”.
kewirausahaan meliputi: (1) Keluarga terdiri dari kepala keluarga
lingkungan keluarga; (2) lingkungan (ayah), ibu dengan anak-anaknya. Keluarga
sekolah; dan (3) lingkungan merupakan kelompok sosial pertama-tama
masyarakat” dalam kehidupan manusia tempat ia belajar
Pendidikan di lingkungan sekolah dan menyatakan diri sebagai manusia
harus mampu mengarahkan siswa agar sosial di dalam hubungan interaksi dengan
memiliki jiwa wirausaha seperti pribadi yang kelompoknya. Dalam keluarga akan terjadi
tangguh, bertanggung jawab, memiliki interaksi sosial dimana seorang anak
Vol: 4 N0: 1 Tahun: 2014

pertama-tama belajar memperhatikan dalam menumbuhkan pribadi dan


keinginan-keinginan orang lain, belajar harapannya di masa mendatang.
bekerja sama, saling membantu, disini anak Menurut Wasty Soemanto (2008:101)
belajar memegang peranan sebagai untuk variabel lingkungan keluarga,
makhluk sosial yang mempunyai norma- indikator yang digunakan,
norma dan kecakapan-kecakapan tertentu “ciptakan hubungan yang erat dan
dalam pergaulannya dengan orang lain serasi antar anggota keluarga, adanya
(Syamsu Yusuf, 2012:23). kesibukan dalam keluarga yang
Keluarga merupakan tempat aktivitas bermanfaat, adanya persiapan mental
utama kehidupan seorang individu berwirausaha, membangun keluarga
berlangsung, sehingga keluarga menjadi menjadi perusahaan mini, dan
institusi pertama dan utama pembangunan perlakuan serta pelayanan orang tua”.
sumber daya manusia (Soerjono, 2004). Wirausaha dan kewirausahaan
Secara umum ciri khas suatu keluarga (entrepreneurship), merupakan istilah yang
adalah adanya hubungan berpasangan masih terbilang baru di Indonesia. Menurut
antara kedua jenis (pria dan wanita), Agus Wibowo (2011:24) “konsep
adanya pengukuhan suatu pernikahan, kewirausahaan itu sendiri merupakan
adanya pengakuan terhadap keturunan konsep ilmu sosial yang bersifat dinamis,
yang dilahirkan dalam rangka hubungan dan akan selalu mengalami perubahan
tersebut, adanya kehidupan ekonomis yang seiring dengan kemajuan yang dicapai oleh
dilakukan bersama dan diselenggarakan perkembangan ilmu itu sendiri”.
kehidupan berumah tangga. Menurut Pinchot dalam Agus Wibowo
Gunarsa dalam Roy Manihai (2009) (2011) kewirausahaan merupakan
bahwa lingkungan keluarga merupakan kemampuan untuk menginternalisasikan
“lingkungan pertama yang mula-mula bakat, rekayasa, dan peluang yang ada.
memberikan pengaruh yang mendalam Sementara wirausaha adalah orang yang
bagi anak”. Dari anggota-anggota berani mengambil resiko, inovatif, kreatif,
keluarganya (ayah, ibu, dan saudara- pantang menyerah, dan mampu menyiasati
saudaranya) anak memperoleh segala secara tepat.
kemampuan dasar, baik intelektual maupun Menurut Coulter dalam Suryana
sosial. Setiap sikap, pandangan, dan (2011:24), kewirausahaan sering dikaitkan
pendapat orang tua atau anggota keluarga dengan proses, pembentukan, atau
lainnya akan dijadikan contoh oleh anak pertumbuhan suatu bisnis baru yang
dalam berperilaku. Dalam hal ini berarti berorientasi pada pemerolehan
lingkungan keluarga sebagai lingkungan keuntungan, penciptaan nilai, dan
pendidikan yang pertama ini sangat penting pembentukan produk atau jasa baru yang
dalam membentuk pola kepribadian anak. unik dan inovatif.
Karena di dalam keluarga, anak pertama Ropke dalam Suryana (2011:25)
kali mendapat pengetahuan tentang nilai menyatakan bahwa kewirausahaan
dan norma. merupakan proses penciptaan sesuatu
Berdasarkan uraian tersebut dapat yang baru (kreasi baru) dan membuat
disimpulkan bahwa lingkungan keluarga sesuatu yang berbeda dari yang telah ada
merupakan lingkungan pertama dan utama (inovasi), tujuannya adalah tercapainya
yang mempengaruhi perkembangan dan kesejahteraan individu dan nilai tambah
tingkah laku anak. Di lingkungan keluarga bagi masyarakat. Wirausaha mengacu
anak mendapatkan perhatian, kasih pada orang yang melakukan penciptaan
sayang, dorongan, bimbingan, keteladanan, kekayaan dan nilai tambah melalui gagasan
dan pemenuhan kebutuhan ekonomi dari baru, memadukan sumber daya dan
orang tua sehingga anak dapat merealisasikan gagasan ini menjadi
mengembangkan segala potensi yang kenyataan.
dimilikinya demi perkembangannya di masa Menurut Crow and Crow dalam Djaali
mendatang. Selain itu di dalam keluarga (2009:121), minat berhubungan dengan
akan ditanamkan nilai-nilai norma hidup gaya gerak yang mendorong seseorang
dan pada akhirnya akan dipakai oleh anak untuk menghadapi atau berurusan dengan
Vol: 4 N0: 1 Tahun: 2014

orang, benda, kegiatan, pengalaman yang Dari hasil wawancara yang dilakukan
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. kepada bapak Guritno, beliau mengatakan
Dari beberapa pernyataan di atas bahwa banyak orang tua siswa bekerja
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa minat sebagai wirausaha, ini terlihat dari data
berwirausaha adalah pilihan aktivitas pekerjaan orang tua siswa sebanyak 516
seseorang karena merasa tertarik, senang yaitu berjumlah 189 orang bekerja sebagai
dan berkeinginan untuk berwirausaha serta wiraswasta atau wirausaha, 146 orang
berani mengambil resiko untuk meraih sebagai buruh, 158 sebagai pegawai negeri
kesuksesan. dan swasta, dan sisanya siswa tidak
Dari pengertian minat berwirausaha di menuliskan pekerjaan orang tuanya. Dari
atas, maka indikator yang dapat digunakan banyaknya orang tua siswa yang bekerja
dalam variabel minat berwirausaha adalah: sebagai wirausaha, maka diharapkan minat
1) membuat pilihan aktivitas. berwirausaha siswa juga tinggi. Beliau juga
Berwirausaha merupakan mengatakan banyak kegiatan yang dapat
keinginan yang timbul dari dalam diri melatih siswa untuk meningkatkan
tidak dipaksa oleh orang lain atau keterampilan berwirausaha siswa salah
tidak berdasarkan kehendak orang satu dengan kegiatan prakerin yang
lain. dilakukan kurang lebih selama tiga bulan,
2) merasa tertarik untuk berwirausaha. kegiatan bazar dan kegiatan study tour ke
Merasa terdorong dan tertantang tempat-tempat industri. Dengan prakerin,
untuk dapat berwirausaha atau kegiatan bazar dan study tour ini siswa bisa
membuka usaha. menerapkan ilmu yang telah diberikan di
3) merasa senang berwirausaha. sekolah, sehingga siswa memperoleh
Perasaan yang timbul setelah pengalaman untuk menjalankan suatu
memutuskan untuk berwirausaha. usaha.
4) berkeinginan untuk berwirausaha. Dari hasil wawancara dengan 10
Akan timbul niat untuk orang siswa dengan menggunakan
berwirausaha dan berani memulai pedoman wawancara yang telah dibuat,
untuk berwirausaha. menunjukkan lingkungan keluarga mereka
5) berani mengambil resiko. masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari
Dalam hal berwirausaha harus dalam lingkungan keluarga siswa masih
berani mengambil resiko untuk sering terjadi ketegangan atau perselisihan
menjadi sukses atau resiko menjadi antara anggota keluarga, tidak adanya
gagal. keterbukaan antara anggota keluarga.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dengan adanya hal tersebut maka tidak
Negeri 1 adalah salah satu sekolah akan tercipta hubungan yang erat dan
kejuruan yang terletak di Singaraja, serasi antara anggota keluarga.
tepatnya di Jalan Pramuka No. 6 Singaraja. Dalam lingkungan keluarga siswa
Di SMK Negeri 1 terdapat berbagai jurusan, tidak ada kesibukan dalam keluarga yang
yaitu Jurusan Akuntansi, Administrasi bermanfaat seperti kegiatan yang dapat
Perkantoran, Tata Niaga, dan Usaha menambah pengetahuan dan keterampilan
Perjalanan Pariwisata (UPW). SMK Negeri bisnis, kegiatan yang memberi manfaat
1 Singaraja memiliki visi untuk menciptakan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
tenaga yang terampil agar mampu bersaing anggota keluarga dan memberi bekal hidup
dan mengisi pembangunan. Untuk di masa depan. Masih banyak siswa yang
mewujudkan hal tersebut, SMK Negeri 1 membuang waktunya hanya untuk bermain.
Singaraja memberikan mata pelajaran Tidak adanya persiapan mental
mengenai kewirausahaan di setiap jurusan berwirausaha dalam lingkungan keluarga
mulai dari kelas X sampai kelas XII. siswa, seperti anak tidak dididik untuk
Dengan diberikannya materi kewirausahaan optimis dalam menghadapi masalah
disekolah dapat mendukung minat siswa kehidupan atau rintangan, tidak adanya
dalam berwirausaha, karena siswa sudah peraturan kepada anak untuk disiplin waktu
memiliki bekal melalui pendidikan dalam hal belajar dan bermain, dan orang
kewirausahaan di sekolah. tua siswa masih kurang dalam mendidik
Vol: 4 N0: 1 Tahun: 2014

anak untuk tidak mengandalkan orang lain Dari hasil observasi dan wawancara
dalam menyelesaikan pekerjaan dan dengan beberapa siswa SMK Negeri 1
bertanggung jawab terhadap tugas Singaraja tersebut, masalah yang akan
ataupekerjaan yang diberikan. diteliti adalah lingkungan keluarga siswa,
Dari 10 orang siswa yang minat berwirausaha siswa, dan seberapa
diwawancarai, sudah ada dalam lingkungan besar pengaruh lingkungan keluarga
keluarga mereka yang memiliki usaha terhadap minat berwirausaha siswa SMK
sampingan di rumahnya, orang tua juga Negeri 1 Singaraja.
mengikutsertakan anaknya dalam usaha Dengan data observasi awal, maka
yang dimiliki orang tua mereka. Selain itu penulis ingin meneliti tentang minat
ada juga siswa yang sudah mulai berwirausaha siswa dengan judul
berwirausaha kecil-kecilan seperti menjual “Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap
pulsa, membuat pesanan kue, kripik dan Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI di SMK
lain-lain. Dengan latihan di lingkungan Negeri 1 Singaraja Tahun Ajaran
keluarga seperti itu, maka siswa akan 2013/2014”.
terbiasa dalam menjalankan usaha,
walaupun masih kecil-kecilan. Beberapa METODE
siswa juga menjelaskan bahwa orang tua Penelitian ini merupakan penelitian
mereka sangat memperhatikan deskriptif kausalitas. Penelitian deskriptif
perkembangan mereka dalam hal belajar dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
dan bergaul, mereka juga disediakan mandiri, baik satu veriabel atau lebih tanpa
fasilitas belajar yang cukup. membuat perbandingan, atau
Selain itu, minat berwirausaha mereka menghubungkan dengan variabel lain
tidak dipengaruhi oleh lingkungan (Sugiyono, 2012:29). Penelitian deskriptif
keluarganya yang bergerak dibidang digunakan untuk mengetahui lingkungan
wirausaha, masih banyak siswa yang ingin keluarga dan minat berwirausaha siswa
bekerja sebagai pegawai negeri atau kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja. Purnama
pegawai swasta, mereka tidak mau (dalam Ika, 2004:5) menyatakan penelitian
meneruskan usaha yang dijalankan orang kausal adalah desain penelitian untuk
tuanya karena berbagai alasan. Ada juga menentukan hubungan dan pengaruh dari
siswa yang ingin berwirausaha, tetapi suatu variabel terhadap variabel lainnya.
kurang mendapat dukungan dari orang Penelitian kausal digunakan untuk
tuanya, hanya sedikit siswa yang mau mengetahui seberapa besar lingkungan
membuka usaha sendiri untuk menciptakan keluarga berpengaruh terhadap minat
lapangan pekerjaan baru. berwirausaha siswa kelas XI SMK Negeri 1
Menurut Riyanti dalam penelitian Singaraja. Penelitian dilakukan untuk
Erlita (2007) faktor yang mempengaruhi megetahui lingkungan keluarga siswa (X),
minat berwirausaha terdiri dari dua aspek minat berwirausaha siswa (Y), dan
yaitu aspek internal yang terdiri dari pengaruh lingkungan keluarga (X) terhadap
demografi (usia, pengalaman dan minat berwirausaha (Y) siswa kelas XI SMK
pendidikan), kepribadian dan motivasi, Negeri 1 Singaraja Tahun Ajaran
kemudian aspek yang kedua adalah aspek 2013/2014.
eksternal yang meliputi lingkungan keluarga Subjek dalam penelitian ini adalah
dan lingkungan bekerja. Menurut Buchari seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 1
Alma (2009) menyatakan bahwa latar Singaraja, sedangkan objeknya adalah
belakang timbulnya minat berwirausaha lingkungan keluarga dan minat
adalah lingkungan keluarga, pendidikan, berwirausaha siswa.
nilai-nilai (values) personal, usia, dan Adapun populasi pada penelitian ini
riwayat pekerjaan. yaitu seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 1
Dari hasil observasi awal dan hasil Singaraja, baik dari jurusan Akuntansi, Tata
wawancara beberapa siswa SMK Negeri 1 Niaga, Administrasi Perkantoran dan UPW
Singaraja, tentu tidak sejalan dengan teori yang berjumlah 493 orang. Teknik
yang dikemukakan oleh Buchari Alma dan pengambilan sampel yang digunakan
Riyanti di atas. dalam penelitian ini adalah propotional
Vol: 4 N0: 1 Tahun: 2014

random sampling, kerena setiap anggota karena SMK PGRI Singaraja memiliki
populasi yang ada di dalam kerangka karakteristik yang hampir sama dengan
sampling bersangkutan mempunyai hak SMK Negeri 1 Singaraja dari kegiatan
yang sama besar untuk dipilih menjadi kewirausahaannya serta program-
anggota sampel. Setelah dilakukan programnya.
perhitungan tersebut maka dari jumlah Hasil pengujian validitas dan
populasi sebanyak 493 orang, diperoleh reliabilitas item instrumen dari variabel
sampel sebanyak 83,136 (dibulatkan lingkungan keluarga, dan minat
menjadi 84 siswa). berwirausaha dibantu dengan
Jenis data dalam penelitian ini adalah menggunakan SPSS 16,0 for Windows.
data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber Dalam perhitungan tiga butir soal tidak
data dalam penelitian ini adalah data primer valid untuk variabel lingkungan keluarga
dan data sekunder. dan minat berwirausaha. Reliabilitas
Instrumen penelitian ini adalah intrumen variabel lingkungan keluarga dan
kuisioner sebagai alat utama, wawancara minat berwirausaha sudah reliabel.
dan dokumentasi sebagai alat pelengkap. Teknik analisis data yang digunakan
Kuisioner digunakan untuk mengumpulkan dalam penelitian ini adalah analisis
data tentang lingkungan keluarga dan minat deskriptif dan analisis regresi linier
berwirausaha siswa. Wawancara digunakan sederhana.
untuk mengetahui pendapat siswa Analisis deskriptif digunakan untuk
mengenai lingkungan keluarga dan minat mengetahui lingkungan keluarga dan minat
berwirausaha siswa. Sedangkan berwirausaha siswa kelas XI SMK Negeri 1
dokumentasi digunakan untuk Singaraja. Adapun kriteria total dari masing-
mengumpulkan data menganai jumlah masing variabel lingkungan keluarga dan
siswa, pekerjaan orang tua siswa dan minat berwirausaha siswa.
penelusuran siswa yang sudah tamat. Tabel 2. Kriteria Total Lingkungan
Instrumen ini dibuat dalam bentuk Keluarga
penilaian skala Likert. Instrumen variabel
lingkungan keluarga dan variabel minat Rentang Skor Kategori
berwirausaha terdiri dari lima item yang 5.998-7.140 Sangat Tinggi
disajikan sebagai lima alternatif jawaban
dan skala pemberian skornya adalah 4.853-5.997 Tinggi
sebagai berikut. Penggunaan alternatif 3.713-4.854 Sedang
jawaban ini disesuaikan dengan pertanyaan 2.570-3.712 Rendah
di dalam kuisioner. 1.428-2.569 Sangat Rendah
Tabel 1. Skala Pemberian Skor Instrumen
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
Alternatif Jawaban Skor bahwa rentang skor untuk lingkungan
Selalu (Sl)/Sangat Setuju (SS) 5 keluarga terdiri dari 5 kategori dengan
Sering (Sr)/Setuju (S) 4 rentang skor tertinggi 5.998-7.140 dan
Kadang-Kadang (KK)/Kurang rentang skor terendah 1.428-2.569.
3
Setuju (KS)
Tabel 3. Kriteria Total Minat Berwirausaha
Jarang (J)/Tidak Setuju (TS) 2
Tidak Pernah (TP)/Sangat Tidak Rentang Skor Kategori
1
Setuju (STS)
7.762-9.240 Sangat Tinggi
Setelah kuisioner disusun, butir-butir 6.281-7.761 Tinggi
kuisioner tersebut diujicoba kepada 30 4.805-6.282 Sedang
siswa dari berbagai program keahlian di 3.326-4.804 Rendah
SMK PGRI Singaraja untuk mengetahui 1.848-3.325 Sangat Rendah
validitas dan reliabilitas instrumen.
Sehingga dengan kriteria tertentu dapat Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
ditentukan butir instrumen yang dapat bahwa rentang skor untuk lingkungan
digunakan dan yang tidak dapat digunakan, keluarga terdiri dari 5 kategori dengan
dipilihnya siswa di SMK PGRI Singaraja
Vol: 4 N0: 1 Tahun: 2014

rentang skor tertinggi 7.762-9.240 dan Berdasarkan tabel di atas dapat


rentang skor terendah 1.848-3.325. dijelaskan bahwa secara keseluruhan total
Analisis regresi linier sederhana lingkungan keluarga siswa kelas XI SMK
digunakan untuk mencari besarnya Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2013/2014
pengaruh lingkungan keluarga terhadap berada pada kategori sangat tinggi, dengan
minat berwirausaha siswa. Persamaan nilai lingkungan keluarga sebesar 5.998.
umum regresi linier sederhana adalah: Nilai lingkungan keluarga tersebut berada
Ŷ=a+bX (1) pada rentang kriteria klasifikasi antara
Dimana: 5.998-7.140.
Ŷ= subyek dalam variabel dependen
a= harga konstanta Minat Berwirausaha Siswa
b= angka arah atau koefisien regresi Berdasarkan perhitungan analisis
X= variabel independen data, minat berwirausaha siswa SMK
Untuk mempermudah perhitungan Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2013/2014
digunakan bantuan komputer program dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Statistical Product and Service Solution Tabel 5. Hasil Kuisioner Minat
(SPSS versi 16.0 for Windows). Untuk Berwirausaha
mengetahui tingkat signifikansi dari Indikator
koefisien regresi dan menguji hipotesis Minat Skor Kategori
dapat digunakan Teknik Analisis Tes “t” Berwirausaha
1.Membuat 1.063 Sangat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pilihan Tinggi
Hasil Penelitian aktivitas
Lingkungan Keluarga Siswa 2.Merasa 1.417 Sangat
Berdasarkan perhitungan analisis tertarik untuk Tinggi
data, lingkungan keluarga siswa SMK berwirausaha
Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2013/2014 3.Merasa 660 Tinggi
dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut. senang untuk
Tabel 4. Hasil Kuisioner Lingkungan berwirausaha
Keluarga Siswa 4.Berkeinginan 2.848 Sangat
Indikator untuk Tinggi
Lingkungan Skor Kategori berwirausaha
Keluarga 5.Berani 1.820 Sangat
1.Ciptakan 1.358 Tinggi mengambil Tinggi
hubungan yang resiko untuk
erat dan serasi meraih
antar anggota sukses
keluarga Sangat
Total 7.808
2.Adanya 687 Tinggi Tinggi
kesibukan dalam Berdasarkan tabel di atas maka dapat
keluarga yang dijelaskan bahwa secara keseluruhan total
bermanfaat minat berwirausaha siswa kelas XI SMK
3.Adanya persiapan 1.087 Sangat Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2013/2014
mental Tinggi berada pada kategori tinggi, dengan nilai
berwirausaha lingkungan keluarga sebesar 7.808. Nilai
4.Membangun 725 Sangat lingkungan keluarga tersebut berada pada
keluarga menjadi Tinggi rentang kriteria klasifikasi antara 7.762-
perusahaan mini 9.240.
5.Perlakuan dan 2.141 Sangat
pelayanan orang Tinggi
tua
Sangat
Total 5.998
Tinggi
Vol: 4 N0: 1 Tahun: 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan berwirausaha siswa kelas XI SMK Negeri 1


Minat Berwirausaha Siswa Singaraja Tahun Ajaran 2013/2014 dapat di
Hipotesis penelitian “Ada pengaruh gambarkan dengan persamaan regresi
yang positif dari lingkungan keluarga linier sederhana sebagai berikut.
terhadap minat berwirausaha siswa kelas Ŷ=27,250 +0,839X (2)
XI SMk Negeri 1 Singaraja”. Dimana :
Dari hasil penyebaran kuisioner Ŷ = minat berwirausaha
dengan jumlah responden 84 orang siswa X = lingkungan keluarga
kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja Berdasarkan persamaan regresi linier
menghasilkan data yang masih berupa data sederhana tersebut dapat diartikan
ordinal. Data tersebut terlebih dahulu koefisien-koefisien sebagai berikut.
diubah menjadi data interval dengan Nilai dari konstanta sebesar 27,250
menggunakan Metode Sucsesive Interval menunjukkan bahwa jika nilai X konstan
(MSI). atau sama dengan nol, maka nilai Y adalah
Setiap pertanyaan masing-masing sebesar 27,250.
variabel yang telah berbentuk data interval Jika nilai variabel lingkungan keluarga
dijumlahkan sehingga diperoleh skor total (X) bertambah 1, maka nilai rata-rata minat
untuk masing-masing responden pada berwirausaha (Y) akan bertambah sebesar
setiap variabel. Skor total masing-masing 0,839
responden untuk setiap variabel tersebut Berdasarkan persamaan regresi linier
akan menjadi nilai untuk variabel sederhana yang dihasilkan, dapat
lingkungan keluarga (X), dan minat ditunjukkan bahwa lingkungan keluarga
berwirausaha (Y). berpengaruh positif terhadap minat
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari berwirausaha siswa.
pengolahan data dengan menggunakan Untuk lebih rinci mengenai hasil
SPSS 16,0 for Windows. Hasil yang perhitungan dengan menggunakan SPSS
diperoleh yaitu harga a sebesar 27,250 dan 16,0 for Windows, uji statistik regresi linier
harga b sebesar 0,839, maka pengaruh sederhana dapat dilihat pada tabel 6
lingkungan keluarga terhadap minat sebagai berikut.
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Lingkungan Keluarga
terhadap Minat Berwirusaha

No Parameter Koefisien ࢚ࢎ࢏࢚࢛࢔ࢍ ࢚࢚ࢇ࢈ࢋ࢒ Keputusan Kesimpulan

1 ‫ݎ‬௫௬ 0,428 4,287 1,671 Menolak Ho Ada korelasi dari X


terhadap Y

2 ܴଶ௫௬ 0,183 4,287 1,671 Menolak Ho Besarnya pengaruh


dari X terhadap Y

3 ܲ௬ഄ 0,817 Sumbangan


pengaruh variabel
lain terhadap Y

Tabel diatas menunjukkan bahwa oleh parameter ܴଶ௫௬ dengan nilai 0,183
besarnya keeratan hubungan antar variabel atau 18,3%. Nilai ܲ௬ഄ sebesar 0,817 atau
lingkungan keluarga dan minat 81,7% adalah besarnya sumbangan
berwirausaha ditunjukkan oleh parameter pengaruh variabel lain terhadap minat
‫ݎ‬௫௬ dengan nilai 0,428 atau 42,8%, berwirausaha. Variabel yang diduga
besarnya sumbangan pengaruh yang mempengaruhi minat berwirausaha selain
diberikan variabel lingkungan keluarga lingkungan keluarga adalah lingkungan
terhadap minat berwirausaha ditunjukkan
Vol: 4 N0: 1 Tahun: 2014

sekolah dan lingkungan masyarakat (Wasty Temuan ini sesuai dengan teori-teori
Soemanto,2008). yang dijadikan acuan dalam penelitian ini.
Signifikansi pengaruh lingkungan Oleh karena itu, diyakini bahwa variabel
keluarga terhadap minat berwirausaha, lingkungan keluarga berpengaruh terhadap
dianalisis dengan menggunakan uji t. minat berwirausaha. Hipotesis penelitian ini
Berdasarkan analisis uji t pada, dapat sejalan dengan teori Riyanti dalam
diketahui besarnya nilai ‫ݐ‬௛௜௧௨௡௚ adalah penelitian Erlita (2007), bahwa faktor yang
sebesar 4,287 dengan nilai signifikansi mempengaruhi minat berwirausaha terdiri
0,000 untuk lingkungan keluarga, dari dua aspek yaitu aspek internal yang
sedangkan ‫ݐ‬௧௔௕௘௟ pada taraf signifikansi 5% terdiri dari demografi (usia, pengalaman
adalah sebesar 1,671. Apabila nilai ‫ݐ‬௛௜௧௨௡௚ dan pendidikan), kepribadian dan motivasi,
lebih besar dibandingkan ‫ݐ‬௧௔௕௘௟ atau kemudian aspek yang kedua adalah aspek
‫ݐ‬௛௜௧௨௡௚ > ‫ݐ‬௧௔௕௘௟ sedangkan nilai p-value eksternal yang meliputi lingkungan keluarga
diperoleh sebesar 0.013 dan nilai α sebesar dan lingkungan bekerja. Buchari Alma
0,05. Apabila nilai p-value = 0,016 < α=0,05 (2009) menyatakan bahwa latar belakang
Hasil ini menunjukkan bahwa lingkungan timbulnya minat berwirausaha adalah
keluarga berpengaruh positif dan signifikan lingkungan keluarga , pendidikan, nilai-nilai
terhadap minat berwirausaha. (values) personal, usia, dan riwayat
pekerjaan. Selain itu Wasty Soemanto
Pembahasan mengatakan bahwa lingkungan keluarga
Berdasarkan hasil analisis deskriptif merupakan salah satu tempat pelaksanaan
yang telah dilakukan, maka dapat diketahui pendidikan kewirausahaan selain
bahwa lingkungan keluarga siswa kelas XI lingkungan sekolah dan masyarakat.
SMK Negeri 1 Singaraja tahun ajaran
SIMPULAN DAN SARAN
2013/2014 sebesar 5.998. Nilai lingkungan
Lingkungan keluarga siswa kelas XI
keluarga tersebut berada pada rentang
SMK Negeri 1 Singaraja tahun ajaran
kriteria klasifikasi antara 5.998-7.1406.
2013/2014 berada pada kategori sangat
Sedangkan minat berwirausaha siswa kelas
tinggi.
XI SMK Negeri 1 Singaraja tahun ajaran
Minat berwirausaha siswa kelas XI
2013/2014 diketahui sebesar 7.808. Nilai
SMK Negeri 1 Singaraja tahun ajaran
lingkungan keluarga tersebut berada pada
2013/2014 berada pada kategori sangat
rentang kriteria klasifikasi antara 7.762-
tinggi.
9.240.
Lingkungan keluarga berpengaruh
Berdasarkan hasil perhitungan regresi
positif dan signifikan terhadap minat
sederhana dan uji t memberikan implikasi
berwirausaha siswa kelas XI SMK Negeri 1
bahwa lingkungan keluarga berpengaruh
Singaraja Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini
positif dan signifikan terhadap minat
berarti lingkungan keluarga berperan
berwirausaha. Besarnya keeratan
penting dalam menumbuhkan minat
hubungan antar variabel lingkungan
berwirausaha siswa.
keluarga dan minat berwirausaha sebesar
Saran yang dapat diberikan adalah
0,428 atau 42,8%. Besarnya sumbangan
sebagai berikut:
pengaruh yang diberikan variabel
Lingkungan keluarga masing-masing
lingkungan keluarga terhadap minat
siswa sudah tergolong sangat tinggi, oleh
berwirausaha adalah sebesar 0,183 atau
karena itu perlu dipertahankan. Walaupun
18,3% dan masih ada faktor lain yang
lingkungan keluarga sudah tergolong
belum teridentifikasi sebesar 0,817 atau
sangat tinggi, keluarga hendaknya
81,7% yang mempengaruhi minat
memperhatikan minat berwirausaha anak-
berwirausaha siswa. Hal ini berarti
anaknya dengan lebih baik lagi, agar
lingkungan keluarga berperan dalam upaya
mampu mengembangkan kemampuannya
menumbuhkan minat berwirausaha siswa
dalam berwirausaha, serta ikut mendukung
kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja Tahun
minat berwirausaha anaknya agar dapat
Ajaran 2013/2014.
dikembangkan dengan lebih optimal.
Vol: 4 N0: 1 Tahun: 2014

Minat Berwirausaha siswa sudah Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Skripsi


tergolong sangat tinggi. Dengan hasil (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan
tersebut, siswa seharusnya jangan takut Teknik Sipil dan Perencanaan,
untuk memulai suatu usaha walaupun Fakultas Teknik Universitas Negeri
memegang resiko gagal, karena jika tidak Yogyakarta.
mencoba tidak akan pernah mengetahui
sejauh mana kemampuan yang dimiliki. Lukmayanti, Arista. 2012. Hubungan Efikasi
Diri dengan Minat Berwirausaha
DAFTAR PUSTAKA Siswa Kelas XII Jurusan Jasa Boga
Alma, Buchari. 2009. Kewirausahaan. SMK Negeri 6 Yogyakarta. Skripsi
Bandung: ALFABETA. (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan
Teknik Boga dan Busana, Fakultas
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Mahmud, Dyimyati. 2008. Pengertian Minat.
Biro Pusat Statistik. 2013. Jumlah Tersedia pada
Penduduk di Indonesia. Tersedia http://belajarpsikologi.com/pengertian
pada http://www.bps.go.id/ (diakses minat. (diakses tanggal 24 Januari
tanggal 2 Februari 2013). 2013).

Caryanti, Demi. 2009. Pengaruh latar Manihai, Roy. 2009. Konsep Lingkungan
belakang Pendidikan dan Tingkat Keluarga Menurut Para Ahli. Tersedia
Pendapatan Orang Tua terhadap pada http://aroxx-
Minat Berwirausaha Siswa SMK kaluwatu.blogspot.com/2013/06/konse
Negeri 1 Sukasada Tahun Ajaran p-lingkungan-keluarga-menurut-
2008/2009. Skripsi (tidak diterbitkan). para.html. (diakses tanggal 20 Juni
Jurusan Pendidikan Ekonomi, 2013)
Fakultas Ilmu Sosial Undiksha.
Nugraha, Aditya. 2013. Kamus Lengkap
Djaali. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bahasa Indonesia. Surabaya: RISYA
Bumi Aksara. JAYA.

Dhiah, Erlita. 2007. Faktor-faktor yang Prabu, Anwar. 2007. Manajemen Sumber
mempengaruhi minat berwiraswasta Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
(studi deskriptif pada usahawan PT Remaja Rosdakarya.
rental komputer di sekaran gunung
pati semarang). Skripsi (tidak Purnamasari. Ika. 2012. Pengaruh Konsep
diterbitkan). Fakultas Ilmu pendidikan Diri dan Peranan Keluarga terhadap
Universitas Negeri Semarang. Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI di
SMK Negeri 1 Singaraja tahun Ajaran
Endang dan Nuryata. 2011. Kewirausahaan 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan).
di SMK. Jakarta: Sekarmita. Jurusan Pendidikan Ekonomi ,
Fakultas Ilmu Sosial Undiksha.
Hurlock. 2001. Psikologi Perkembangan.
Jakarta: Erlangga. Santosa, Budi. 2005. Analisis Statistik
dengan Microsoft Excel & SPSS.
Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian Yogyakarta: ANDI.
dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi
Aksara. Soemanto, Wasty. 2008. Pendidikan
Wiraswasta. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ikshanudin, Arif. 2012. Pengaruh
Komunikasi Interpersonal dan Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi
Lingkungan Keluarga terhadap Intensi Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Berwirausaha Siswa SMK
Vol: 4 N0: 1 Tahun: 2014

-------, 2002. Sosiologi Suatu Pengantar.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukardi. 1998. Pendidikan Konseling dalam


Bimbingan Karir. Jakarta: Ghalia
Indonesia

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian.


Bandung: ALFABETA.

Suryana, Yuyus. 2011. Kewirausahaan


Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses. Jakarta:
Kencana.

Suryana. 2008. Kewirausahaan Pedoman


Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Suwayuwo. 2011. Fungsi Keluarga dalam


Pendidikan Anak. Tersedia pada
http://www.suwayuwo.com/2011/11/fu
ngsi-keluarga-dalam-pendidikan-
anak.html (diakses tanggal 15
Februari 2013).

Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian


untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wibowo, Agus. 2011. Pendidikan


Kewirausahaan. Jakarta: Pustaka
Pelajar.

Yusuf, Syamsu. 2012. Perkembangan


Peserta Didik. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai