Anda di halaman 1dari 39

Dicetak pada tanggal 2020-02-25

Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kreativitas Wirausaha

2.1.1 Pengertian Kreativitas

Sifat kepribadian yang paling banyak dibahas oleh para ahli, dalam kaitan

dengan wirausaha adalah sifat kreatif. Dalam berwirausaha terdapat persaingan

yang ketat. Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus

memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya

dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang

berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-

gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun

waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan

baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif

yang kelihatannya mustahil.

Kreativitas menurut kamus besar Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar

kreatif, yaitu memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu (Depdikbud,

2005:330). Kreativitas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide dan

menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi

peluang (Zimmeree dalam Suryana, 2017:11).

Kreativitas sebagai suatu potensi perkembangannya tidak terlepas dari

aspek psikologi yang melekat berkaitan dengan pola pikir, sikap maupun mental.

Slameto (2010:145-146) berasumsi bahwa pada hakikatnya, pengertian kreatif

berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu

yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada. Suryana (2017:66)

14
Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 15

menyatakan bahwa kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru dan berbeda.

Orang kreatif adalah orang yang selalu berpikir tentang kebaruan, perbedaan,

kegunaan, dan dapat dimengerti.

Asrori (2009:63) menyatakan bahwa kreativitas adalah ciri-ciri khas yang

dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya-karya yang telah ada

sebelumnya menjadi suatu karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan

lingkungannya untuk menghadapi permasalahan dan mencari alternatif

pemecahannya melalui cara-cara berpikir yang menyeluruh.

Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk

menemukan dan menciptakan hal baru, cara-cara baru, model baru yang berguna

bagi dirinya dan masyarakat. Hal baru itu tidak perlu sesuatu yang sama

sekali unsur-unsurnya mungkin telah ada sebelumnya, tetapi individu

menemukan kombinasi baru, hubungan baru, konstruk baru yang memiliki

kualitas yang berbeda dengan keadaan yang sebelumnya (Sukmadinata,

2005:104). Semiawan (dalam Basrowi, 2016:38) kreativitas adalah kemampuan

seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun

karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Munandar (2009:12), mengemukakan bahwa kreativitas adalah hasil

interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat

kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unur yang sudah ada atau

dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah

diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga,

maupun dari lingkungan masyarakat. Kreativitas diartikan sebagai penggunaan


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 16

imaginasi dan kecerdikan untuk mencapai sesuatu atau untuk mendapatkan solusi

yang unik dalam mengatasi persoalan (Susanto, 2013:3).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas

pada dasarnya adalah kemampuan seseorang dalam membuat sesuatu yang baru

yang relatif berbeda dari yang sudah ada, berdasarkan data yang ada yang

mencerminkan kelancaran, keluwesan, orisinalitas dalam berpikir dan kemampuan

mengelaborasi. Produk hasil kreativitas ini bukanlah sesuatu yang benar-benar

baru, tetapi dapat berupa gabungan dari data-data atau unsur-unsur yang telah ada

sebelumnya sehingga menghasilkan sesuatu yang berbeda.

2.1.2 Pengertian Wirausaha

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Basrowi, 2016:1)

wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,

menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk

baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Pengertian lain

wirausaha menurut Garjito (2014:13) adalah seorang yang terampil memanfaatkan

peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan

kehidupannya. Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan

melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-

sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang

tepat guna dalam memastikan kesuksesan (Basrowi, 2016:4)

Meredith (dalam Anoraga, 2011:27) mengemukakan bahwa wirausaha

adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-

kesempatan bisnis, mengelolan sumber daya guna dibutuhkan guna mengambil

keuntungan darinya serta mengambil tindakan yang tepat guna memastikan


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 17

kesuksesan. Alma (2011:22) menyatakan bahwa seorang wirausaha adalah orang

yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk me-

manfaatkan peluang tersebut. Pengertian wirausaha di sini menekankan pada

setiap orang yang memulai sesuatu bisnis yang baru. Sedangkan proses

kewirausahaan meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan

memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.

Sementara Kardi (yang dikutif As’ad, 2004:145), wirausaha menunjuk

pada kepribadian tertentu, yakni pribadi yang mampu berdiri di atas kekuatan

sendiri. Seorang wirausahawan adalah orang yang penuh semangat, berani

mengambil resiko, kreatif, inovatif, serta mempunyai kemampuan manajemen

untuk mengubah tantangan menjadi peluang (Alifuddin dan Razak, 2015:27).

Seorang wirausahawan adalah seseorang yang memiliki visi bisnis atau harapan

dan mengubahnya menjadi realita bisnis. Wirausaha adalah seorang pembuat

keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas

(Garjito, 2014:7). Wirausaha adalah seseorang yang menemukan hal-hal baru

memberi nilai tambah baru pada temuan yang ada (Agustina, 2015:30).

Menurut Subadio (Alma, 2011:19), wirausaha yaitu manusia yang mampu

berdiri sendiri atas kemampuan sendiri. Sedangkan menurut Soemanto

(2006:42)wirausaha dalam arti luas dimaksudkan keberanian dalam memenuhi

kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekutan yang ada pada

diri sendiri. Lebih lanjut, wirausaha adalah orang yang memiliki potensi untuk

berprestasi, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun ia mampu mendorong

dirinya sendiri dalam mengatasi permasalahan hidupnya dan dapat memenuhi

setiap kebutuhan hidupnya (Soemanto, 2006:44).


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 18

Menurut Garjito (2014:13) wirausaha adalah seorang yang bebeas dan

memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya

atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan, mengelola dan

mengendalikan semua usahanya. Wirausaha adalah seseorang yang memiliki

kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti

keuangan, material, tanaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk,

proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru (Usman dalam Suryana,

2017:15).

Secara sederhana wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa

berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.

Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai

usaha, tanpa diliputi rasa takut cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti

(Kasmir, 2012:16). Suparyanto (2012:5) wirausahawan adalah seseorang yang

mencari peluang dan menciptakan organisasi untuk mengerjakannya. Menurut

Drucer (dalam Suparyanto, 2012:4) wirausahawan bahwa orang yang selalu

mencari perubahan, menanggapinya, dan memanfaatkan sebagai peluang.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka penulis menarik

kesimpulan adapaun yang dimaksud dengan wirausaha adalah seseorang yang

memiliki kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan nilai tambah barang

dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menhadapi resiko. Wirausaha

adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi

perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan inovasi, dan

kemajuan perekonomian, sehingga wiarausaha adalah orang-orang yang memiliki

kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 19

2.1.3 Pengertian Kreativitas Wirausaha

Kreativitas wirausaha menurut Alma (2011:69) adalah kemampuan untuk

membuat kombinasi-kombinasi baru atau meliht hubungan-hubungan baru antara

unsur variabel data variabel yang sudah ada sebelumnya. Adapun Supriadi (dalam

Alma, 2011:70), kreativitas wirausaha merupakan kemampuan seorang untuk

melahirkan sesuatu yang baru,baik berupa gagasan maupun karya nyata yang

relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Machfoedz (2015:98-99),

menyatakan bahwa kreativitas dibedakan dalam dua klasikfikasi yakni kreativitas

eksternal dimana dapat didorong dengan melatih rasa keingintahuan dan

kreativitas internal yaitu ide yang melintas tiba-tiba dalam pemikiran.

Menurut Garjito (2014:7-8) seorang wirausaha yang sukses haruslah

kreatif dalam menentukan tujuan dan dalam memecahkan masalah yang tidak

terelakan muncul saat mengejar visisnya tersebut. Modal utama seorang

wirausaha tak semata-mata adalah uang tetapi juga kreativitas dimana tak ternilai

harganya. Kreativitas dalam konteks wirausaha adalah kemampuan seseorang

untuk melahirkan gagasan-gagasan baru atau penemuan-penemuan baru dalam

melihat masalah dan peluang usaha (Zimmerer dan Scarborough dalam Agustina,

2015:30-31).

Kreativitas wirausaha adalah kemampuan seorang enterpreneur untik

menciptakan ide produk dari hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan kreativitas, seorang entrepreneur mampu menampilkan inovasi (Garjito

(2014:40-41). Kewirausahaan erat kaitannya dengan kreativitas, inti dari

kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 20

peluang. Oleh karena itu wirausaha erat hubungannya dengan kreativitas

(Suryana, 2017:15)

Berdasarkan penjelasan di atas maka yang dimaksud kreativitas dalam

penelitian ini yakni kreativitas wirausaha mahasiswa. Dengan demikian, dari

pengertian kreativitas dan wirausaha maka yang dimaksud dengan kreativitas

wirausaha adalah kemampuan mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide baru dan

cara baru dalam pemecahan masalah, menemukan peluang, atau membuat sesuatu

yang baru sehingga bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan hidup bagi

dirinya dan orang lain.

2.1.4 Indikator Kreativitas Wirausaha

Seorang wirausaha harus memiliki kreativitas yang tinggi agar usaha yang

dijalankannya dapat berhasil. Adapun untuk mengukur kreativitas wirausaha

seseorang dapat dilihat dari ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif seorang

wirausaha.

Menurut Nurzaman(dalam http://elib.unikom.ac.id/download.php. Diakses

tanggal 2 November 2017) indikator kreativitas wirausaha adalah sebagai berikut:

1) Ingin tahu, meliputi: ingin tahu apa yang sedang laku dipasaran dan

ingin tahu bagaimana gambaran di luar tentang produksi usaha.

2) Optimis, meliputi: yakin dalam melakukan usaha yang sedang di

jalankan, dan mempunyai keyakinan jika produknya akan laku

dipasaran.

3) Mencari solusi dari masalah, meliputi: mencari permasalahan yang

sedang terjadi di pasaran, dan cara baru yang lebih baik.


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 21

4) Berimajinasi, meliputi: variasi yang berbeda, dana dan menciptakan

ide baru.

Menurut Kao (dalam Basrori, 2016:38), manusia kreatif mempunyai ciri-

ciri yakni : keterbukaan dalam pengalaman, melihat sesuatu dengan cara yang

tidak biasa, keingintahuan, menerima dan menyesuaikan yang kelihatannya

berlawanan, menerima perbedaan, dan percaya pda diri sendiri. Sedangkan

menurut Basrowi (2016:39-40), kreativitas wirausaha dapat diukur dari pengertian

kreativitas itu sendiri yaitu terdiri dari:

a. Menciptakan

Menciptakan adalah proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.

b. Memodifikasi sesuatu

Dalam memodifikasi sesuatu orang mencari cara-cara membentuk fungsi-

fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya oleh

orang lain.

c. Mengkombinasikan

Mengkombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling

berhubungan.

Uno dan Mohammad (2015:252) indikator kreativitas sebagai berikut:

1) Memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Biasanya orang yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas

dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang kreatif.

2) Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot.

Orang yang kreatif selalu bertanya dan pertanyaan yang diajukan selalu

berbobot dan sifatnya membangun.


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 22

3) Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah.

Orang yang kreatif mampu memberikan gagasan dan usul terhadap suatu

masalah yang yang perlu di selesaikan. Hal ini berarti orang tersebut

memiliki kreativitas yang tinggi dalam menyelesaikan masalah.

4) Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu.

Orang yang kreatif apabila mengeluarkan pendapat secara langsung dan

tidak malu.

5) Mempunyai atau menghargai keindahan.

Orang yang kreatif memiliki minat seni dan keindahan juga lebih kuat dari

rata-rata. Walaupun tidak semua orang kreatif menjadi seniman, tetapi

mereka mempunyai minat yang cukup besar terhadap keadaan alam, seni,

sastra, musik dan teater.

6) Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah

terpengaruh orang lain.

Dalam hal ini siswa memiliki kreatif dalam mengeluarkan pendapat.

7) Memiliki rasa humor tinggi.

Siswa kreatif biasanya mempunyai rasa humor yang tinggi, dapat melihat

masalah dari berbagai sudut dan memiliki kemampuan untuk bermain

dengan ide, konsep atau kemungkinan-kemungkinan yang di khayalkan.

8) Mempunyai daya imajinasi yang kuat.

Siswa lebih tertarik pada hal-hal yang rumit.

9) Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang

berbeda dari orang lain.


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 23

Orang yang kreatif mempunyai rencana yang inovatif serta orisinil yang

telah di pikirkan dengan matang terlebih dahulu, dengan mempertimbang-

kan masalah yang mungkin timbul dan implikasinya.

10) Dapat bekerja sendiri.

Orang yang kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri.

Sehingga ia selalu mengerjakan sendiri, contohnya apabila mendapat tugas

selalu berusaha mengerjakan sendiri.

11) Senang mencoba hal-hal baru.

Berani mengambil resiko (tetapi dengan perhitungan) dari pada siswa pada

umumnya. Artinya dapat melakukan sesuatu yang bagi mereka amat

berarti, penting dan disukai, mereka tidak menghiraukan kritik atau ejekan

dari orang lain.

12) Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan

elaborasi).

Dapat mengembangkan suatu gagasan yang baru agar dapat berkembang

kearah lebih baik dan jelas.

Guilford (dalam Basrori, 2016:41-42) indikator kreativitas adalah sebagai

berikut: (a) kelancaran (fluency), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak

gagasan. (b) keluwesan (fleksibilitas), yaitu kemampuan untuk mengemukakan

bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah. (c) keaslian

(originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara asli. (d)

penguraian (elaborasi), kemampuan menguraikan dengan rinci. (e) perumusan

kembali (redefinition), yaitu kemampuan untuk meninjau suatu persoalan.


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 24

Menurut Suryana (2017:73) indikator kreativitas dapat dilihat dari ciri-ciri

orang kreatif sebagai berikut:

1. Tertantang terhadap keadaan yang sudah ada, yaitu tidak merasa puas dengan

keadaan yang ada/prestasi yang telah dicapai, selalu membuat perubahan,

perbaikan, dan pengembangan.

2. Selalu ingin tahu, yaitu mengeksploitasi lingkungan dan menginvestasi

kemungkinan-kemungkinan baru.

3. Memiliki motivasi diri yang tinggi, yaitu tanggap terhadap kebutuhan dari

dalam, selalu proaktif dan menghargai setiap usaha.

4. Memiliki visi ke depan, yaitu memiliki imajinasi yang tinggi dan memiliki

pandangan jauh ke depan.

5. Penghibur, menyenangkan orang lain, yaitu memunculkan ide-ide gila,

memandang sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, memimpikan dan

menghayalkan sesuatu yang besar.

6. Berani mengambi resiko, yaitu berani mencoba dan menanggung kegagalan.

7. Suka berkeliling/berkelana, yaitu selalu mengubah lingkungan dan

melakukan perjalanan untuk memperoleh inspirasi yang segar.

8. Orang yang suka humor, yaitu memiliki ketertarikan kepada yang

mengagumkan.

Berdasarkan uraian tersebutdapat disimpulkanbahwa terdapat banyak

indikatorkreativitas. Akan tetapi kreativitas dalam penelitian ini adalah kreativitas

yang berkaitan dengan wirausaha. Dari beberapa indikator yang telah dipaparkan

di atas maka indikator yang dijadikan untuk mengukur kreativitas wirausaha

mahasiswa yaitu: (1) ingin tahu, meliputi: ingin tahu apa yang sedang laku
Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 25

dipasaran dan ingin tahu bagaimana gambaran di luar tentang produksi usaha. (2)

optimis, meliputi: yakin dalam melakukan usaha yang sedang di jalankan, dan

mempunyai keyakinan jika produknya akan laku dipasaran. (3) mencari solusi

dari masalah, meliputi: mencari permasalahan yang sedang terjadi di pasaran, dan

cara baru yang lebih baik. (4) berimajinasi, meliputi: variasi yang berbeda, dan

dan menciptakan ide baru.

2.2 Minat Berwirausaha

2.2.1 Pengertian Minat Berwirausaha

Menurut Syah (2011:152), minat berarti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.Djaali (2013:121) minat

adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa

ada yang menyuruh. Tidak jauh berbeda dari pendapat sebelumnya, Slameto

(2010:180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal

atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat secara sederhana dapat dipahami

sebagai kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan besar terhadap

sesuatu (Priansa, 2015:60).

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,

semakin besar minat.Menurut Daryanto (2009:53) minat adalah kecenderungan

yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan

yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa

senang. Sardiman (2011:76) menyebutkan minat diartikan sebagai suatu kondisi

yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang

dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 26

Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan

minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingan-

nya sendiri.

Selanjutnya, Crow dan Crow (dalam Djaali, 2013:121) mengatakan bahwa

minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk

menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang

dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Selain itu minat adalah perasaan tertarik atau

berkaitan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada menyuruh (Tarmudji, 1991:59).

Minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan

seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain. Dapat pula dimanifestasikan melalui

partisipasi dalam suatu aktivitas seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek

tertentu cenderung menaruh perhatian lebih besar. Kesadaran seseorang yang

tertarik dan senang pada suatu usaha akan nampak dalam kegiatan mempelajari,

memahami, dan berkecimpung dalam usaha itu. Aktivitas atau kegiatan yang

dilandasi dengan minat kemungkinan besar akan berhasil, karena dilakukan

dengan rasa senang dan tanpa paksaan.

Pendapat mengenai minat juga dikemukakan oleh Iskandar (2001:9)

dengan mendefinisikan minat adalah usaha dan kemauan untuk mempelajari

(learning) dan mencari, sesuatu. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan

suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu hal di luar diri, dan semakin

kuat atau dekat hubungan tersebut maka semakin besar minatnya terhadap hal

tersebut. Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk

merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau merasa senang berkecimpung

dalam bidang tersebut (Winkel, 1998:30).


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 27

Mulyasa (2008:111) berwirausaha berarti memadukan kepribadian,

peluang, keuangan, dan sumber daya yang ada di lingkungan. Kao (dalam

Basrowi, 2016:1) mendefinisikan berkewirausahaan adalah suatu usaha untuk

menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen

pengambilan resiko yang tepat, dan melalui keterampilan komunikasi dan

manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan bahan-bahan baku atau

sumber daya lainnya yang diperlukan.

Sementara minat berwirausaha menurut Fu’adi (2009:92) adalah

keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan

keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk

belajar dari kegagalan. Adapun Santoso (dalam Fu’adi, 2009:92) menyatakan

minat wirausaha adalah gejala psikis untuk memusatkan perhatian dan berbuat

sesuatu terhadap wirausaha itu dengan perasaan senang karena membawa manfaat

bagi dirinya maupun orang lain.

Selanjutnya, Yanto (1996:23-24) minat wirausaha adalah kemampuan

untuk memberanikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup, serta menyelesaikan

permasalahan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan

kekuatan yang ada pada diri sendiri. Adapun Suryaman (2006:23-24) men-

definisikan minat berwirausaha sebagai keinginan dan kemampuan untuk mem-

beranikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup, memecahkan permasalahan

hidup serta memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang

ada pada diri sendiri. Subandono (2007:18), minat wirausaha adalah

kecenderungan hati dalam diri subjek untuk tertarik menciptakan suatu usaha
Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 28

yang kemudian mengorganisir, mengatur, menanggung resiko dan mengembang-

kan usaha yang diciptakannya tersebut.

Santoso (dalam Kasmir, 2012:36) mengungkapkan bahwa minat wirausaha

adalah gejala psikis untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap

wirausaha dengan perasaan senang karena membawa manfaat bagi dirinya. Dari

pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan minat berwirausaha adalah

keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras

untuk berdikari atau berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut

dengan resiko yang akan terjadi, serta senantiasa belajar dari kegagalan yang

dialami. Ambiyar yang dikutip oleh Bahar (2006:24) mengemukakan bahwa

minat berwirausaha adalah gejala psikis yang menunjukkan kekuatan motif yang

mendorong individu untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap

objek, yakni wirausaha disertai dengan perasaan senang.

Dari penjelasan tentang definisi minat, wirausaha dan minat berwirausaha

yang telah diungkapkan dari beberapa teori para ahli di atas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa minat berwira usaha adalah pilih seseorang karena merasa

tertarik, senang dan berkeinginan untuk berwirausaha serta berani mengambil

resiko untuk meraih kesuksesan. Adapun minat berwirausaha dalam penelitian ini

adalah adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras

atauberkemauan keras, berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa

merasatakut dengan resiko yang akan terjadi, serta senantiasa belajar dari

kegagalan yang dialami.


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 29

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha

Banyak faktor yang mempengaruhi minat kewirausahaan. Menurut

Basrowi (2016:17), bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat

berwirausaha antara lain sebagai berikut:

1) Faktor lingkungan, seperti peluang, pengalaman, dan kreativitas.

2) Proses pemicu, seperti tidak puas dengan pekerjaan yang dijalani

sekarang, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau belum mendapatkan

pekerjaan baru, minat terhadap bisnis orang tua/saudara juga memiliki

bisnis.

Menurut Syah (2011:132), faktor yang mempengaruhi minat dalam

kewirausahaan dapat dibedakan menjadi tiga yakni:

a. Faktor internal

Faktor ini dibagi menjadi dua aspek, yaitu aspek fisiologis yang terdiri dari

kondisi jasmani, dan aspek psikologis yang terdiri dari intelegensia, sikap,

bakat, dan kreativitas. Faktor internal ini dipengaruhi oleh adanya sifat

pembawaan yang merupakan keinginan dari dalam individu yang terdiri

dari perasaan tertarik atau senang pada kegiatan, rasa perhatian, dan

adanya aktivitas akibat dari rasa senang tersebut.

b. Faktor eksternal

Faktor ini dibagi menjadi dua apek yakni aspek lingkungan sosial yang

terdiri dari kelompok, teman dan masyarakat dan aspek non-sosial yang

terdiri dari rumah(lingkungan keluarga), peralatan, dan alam sekitar.


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 30

c. Faktor pendekatan belajar

Faktor ini merupakan jenis upaya siswa yang meliputi strategi dan metode

yang digunakan siswa untuk mempelajari materi-materi pelajaran

kewirausahaan. Faktor ini disebut juga sebagai faktor emosional siswa

yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatiannya

terhadap ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatiannya

terhadap objek tertentu.

Menurut Schonhaver (dalam Suparjan, 2010:21), minat dipengaruhi oleh

dua faktor yaitu:

1) Faktor internal, minat ditentukan oleh faktor nativisme. Faktor

nativisme adalah faktor keturunan yang merupakan faktor bawaan

individu pada waktu dilahirkan, sewaktu individu dilahirkan telah

membawa sifat-sifat. Inilah yang akan menentukan keadaan internal

yang bersangkutan. Faktor internal meliputi motivasi, pengalaman dan

pengetahuan, kepribadian.

2) Faktor eksternal, yaitu faktor lingkungan berupakan orang tua, guru,

teman pendidikan, dan sebagainya. Faktor ini mempengaruhi kejiwaan

secara otomatis dan berdampak pada minat seseorang. Faktor eksternal

ini meliputi lingkungan keluarga, lingkungan kerja.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat

berwirausaha dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor internal maupun faktor

eksternal. Faktor internal seperti karakteristik (jenis kelamin dan usia),

kepribadian, persepsi, motivasi, intelegensia, sikap, bakat, kreativitasdan

pembelajaran. Sedangkan faktor eksternal seperti keluarga, teman,tetangga, dan


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 31

lain sebagainya. Dalam penelitian ini kemandirian dan kreativitas mahasiswa

dalam wirausaha termasuk faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa yakni

kepribadian. Faktor tersebut mempengaruhi jiwa seseorang dan secara otomatis

berdampak pada minat berwirausahanya.

2.2.3 Karakteristik Wirausaha

Menurut Scarborough dan Zimmerer (dalam Suryana, 2017:23)

karakteristik seorang wirausaha adalah sebagai berikut:

2) Rasa tanggung jawab atas usaha- usaha yang dilakukannya.

3) Memilih resiko yang moderat artinya selalu menghindari resiko, baik yang

rendah maupun resiko yang tinggi.

4) Percaya diri terhadap kemempuan sendiri untuk memperoleh kesuksesan.

5) Menghendaki umpan balik segera.

6) Semangat dan kerja keras.

7) Berorientasi ke depan yaitu berorientasi masa depan dan memiliki perspektif

dan wawasan jauh ke depan.

8) Memiliki keterampilan berorganisasi yaitu memeiliki keterampilan dan

mengorganisaikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.

9) Menghargai prestasi, yaitu lebih menghargai prestasi dari pada uang.

Menurut Garjito (2014:18-29), secara umum seorang wirausaha memiliki

ciri-ciri sebagai berikut:

a. Motif berprestasi tinggi, artinya wirausaha melakukan sesuatu hal

secara tidak asal-asalan, sekalipun hal tersebut dapat dilakukan oleh

orang lain.

b. Perspektif ke depan, artinya arah pandangan seorang wirausaha harus

berorientasi ke masa depan.


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 32

c. Kreativitas tinggi, artinya seorang wirausaha umumnya memiliki daya

kreasi dan inovasi, hal-hal yang belum dipikirkan oleh orang lain

sudah terpikirkan olehnya.

d. Sifat inovasi tinggi, artinya seorang wirausaha dapat menerjemahkan

mimpi-mimpinya menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnisnya.

e. Komitmen terhadap pekerjaan, artinya seorang wirausaha harus

memiliki komitmen yang kuat dalam pekerjaannya.

f. Kemandirian atau tidak tergantungan pada orang lain, artinya, seorang

wirausaha pandai dalam memanfaatkan potensi diri tanpa harus diatur

oleh orang lain.

g. Berani menghadapi risiko.Wirausaha yang sukses dinilai dari

keinginannya untuk memulai bermimpi dan berani menanggung risiko

dalam upaya mewujudkannya.

h. Selalu mencari peluang. Seorang wirausaha sejati mampu melihat

sesuatu dalam perspektif atau dimensi yang berlanan pada satu waktu.

Semakin tinggi kemampuan dalam mengerjakan bergbagai tugas

sekaligus, semakin besar kemungkinan untuk mengolah peluang

menjadi sumber daya yang produktif.

i. Jiwa kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan sebagai faktor penting untuk

dapat mempengaruhi kinerja orang lain, memberikan sinergi yang

kuat demi tercapainya suatu tujuan.

j. Kemampuan manajerial. Kemampuan manajerial dapat dilihat dari

kemampuan teknik, kemampuan pribadi/personal, dan kemampuan

emosional.
Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 33

k. Memiliki keterampilan personel, yaitu percaya diri, berusaha

mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerjasama

yang saling menguntungkan.

Adapun menurut Hendro (dalam Alifuddin dan Razak, 2015:35) ciri yang

biasanya dimiliki oleh seorang wirausaha yang telah sukses antara lain:

mempunyai mimpi yang realistis dan tinggi, menyukai tantangan, mempunyai

ambisi dan motivasi yang kuat, memiliki keyakinan yang kuat, mempunyai daya

kreativitas tinggi, resiko kepemimpinan, memiliki kekuatan emosional, mudah

bosan, dan kreator ulung.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang

wirausaha harus memiliki sifat-sifat dasar sebagai seorang wirausaha, misalnya:

cakap sebagai seorang pemimpin, terampil dalam mengorganisasi, inisiatif,

berorientasi pada prestasi, berani mengambil resiko, ulet, kreatif, inovatif,

bertanggungjawab, pekerja keras, memiliki kepercayaan diri, berorientasi pada

masa depan, dan masih banyak sifat-sifat dasar lainnya.

2.2.4 Indikator Minat Berwirausaha

Slameto (2010:182) menyebutkan minat untuk berwirausaha dapat diukur

melalui tiga indikator yaitu: 1) Kognisi, yang meliputi: pengetahuan kewirausaha-

an terhadap minat berwirausaha. 2) Emosi, yang meliputi: rasaan senang,

ketertarikan dan perhatian terhadap minat berwirausaha. 3) Konasi, yang meliputi:

keinginan, usaha dan keyakinan terhadap minat berwirausaha.

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Hurlock (2003:480) bahwa

indikator minat kewirausahaan adalah sebagai berikut:


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 34

a. Perhatian

Perhatian merupakan sesuatu yang menarik individu untuk berinovasi,

berkreatif, dan memperoleh peluang usaha. Apabila individu tertarik

dengan sesuatu kegiatan yaitu kegiatan kewirausahaan maka yang

bersangkutan akan melakukan kegiatan tersebut.

b. Kemauan

Kemauan mengandung makna suatu dorongan untuk mencoba berusaha

secara mandiri dan berani menghadapi resiko dan adanya keyakinan pada

diri sendiri.

c. Kesenangan

Kegiatan yang dilakukan memperoleh penghargaan dan dukungan oang

lain, maka akan mendorong individu untuk melakukan kegiatan tersebut

dengan senang hati dalam hal ini adalah kegiatan wiraswasta.

d. Aktivitas

Aktivitas merupakan kegiatan yang dilakukan ketika waktu luang untuk

mencari tambahan pengetahuan dan keterampilan.

Suryabrata (2008:14), menyatakan bahwa indikator dari minat wirausaha

adalah perasaan tertarik terhadap wirausaha, perhatian terhadap wirausaha, usaha

untuk mempelajari wirausaha, harapan dalam masa depan dan penerapan

karakteristik wirausaha.Sukartini (dalam Susanto, 2013:64) mengemukakan,

bahwa indikator-indikator minat dapat diidentifikasi dengan menganalisis

kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Adapun analisis tersebut dapat dilakukan

terhadap hal-hal sebagai berikut:


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 35

1) Keinginan untuk mengetahui atau memiliki sesuatu,

2) Objek-objek atau kegiatan-kegiatan yang disenangi,

3) Jenis kegiatan untuk mencapai hal yang disenangi,

4) Usaha-usaha untuk merealisasikan keinginan atau rasa senang terhadap

sesuatu.

Adapun indikator-indikator minat berwirausaha lebih lanjut dikemukakan

Suryaman (dalam Samsidar, 2016:24-25) sebagai berikut:

(1) Frekuensi mengikuti kegiatan wirausaha. Frekuensi mengikuti kegiatan

wirausaha akan mempengaruhi seseorang untuk menyukai objek yang

dilakukannya.

(2) Keinginan untuk melakukan atau memiliki sesuatu. Seseorang yang

berminat dapat dilihat dari perkataan dan memiliki hal-hal yang

disukainya. Selain ingin mengetahui, maka orang tersebut juga ingin

memiliki hal yang berkaitan dengan wirausaha.

(3) Objek-objek atau kegiatan yang disenangi. Untuk mengetahui hal yang

diminat seseorang dapat dilihat dari objek- objek atau kegiatan yang

diminati berkaitan dengan berwirausaha.

(4) Jenis kegiatan untuk mencapai hal yang disenangi. Seseorang yang

berminat terhadap suatu hal, maka orang tersebut akan melakukan

kegiatan untuk mencapai hal yang diminatinya dan mencari bahan yang

belum diketahui tentang berwirausaha.

(5) Usaha yang dilakukan untuk merealisasikan keinginan atau rasa senang

terhadap sesuatu. Berbagai usaha akan dilakukan seseorang yang berminat

pada suatu hal termasuk seseorang yang berminat berwirausaha. Walaupun


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 36

orang tersebut harus berkorban untuk mendapatkan hal yang diminatinya

tersebut.

Syamsuddin (dalam Faisal, 2006:48) mengemukakan indikator minat dapat

dilihat dari durasi kegiatan, frekuensi kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan

dalam periode tertentu), prestitensi (ketepatan dan kelekatannya pada tujuan

kegiatan), ketabahan dan kemampuan menghadapi rintangan, devosi

(pengabdian), pengorbanan (uang, tenaga, fikiran bahkan jiwa dan raga), tingkat

aspirasi (maksud, cita-cita, sasaran, rencana, target dan idola), tingkat kualifikasi

dan prestasi, arah serta sikap terhadap sasaran kegiatan.

Beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa indikator minat

berwirausaha adalah adanya frekuensi wirausaha, keinginan, ketertarikan,

aktivitas dan keyakinan dalam proses pembuatan dan pengelolaan sebuah usaha

yang dikembangkan secara mandiri. Adapun peneliti menyimpulkan bahwa

indikator minat berwirausaha yang sesuai dengan penelitian ini adalah:

(1) frekuensi mengikuti kegiatan wirausaha meliputi:

 mengikuti kegiatan tentang wirausaha

 menyukai objek tentang wirausaha

(2) melakukan atau memiliki sesuatu meliputi:

 melakukan atau memiliki sesuatu tentang wirausaha

 mandiri/tidak bergantung pada orang lain

(3) usaha yang dilakukan meliputi:

 merealisasikan keinginan berwirausaha

 inovatif dan kreatif

 berorientasi pada masa depan


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 37

2.3 Kemandirian

2.3.1 Pengertian Kemandirian

Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya, ia akan

tergantung kepada orang tua dan orang-orang yang berada dilingkungannya

hingga waktu tertentu. Seiring dengan berlalunya waktu dan perkembangan

selanjutnya, seorang anak perlahan-lahan akan melepaskan diri dari ketergantung-

annya pada orang tua atau orang lain disekitarnya dan belajar untuk mandiri.

Kemandirian dalam konteks individu tentu memiliki aspek yang lebih luas dari

sekedarapek fisik. Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang

sangat penting bagi individu. Dalam menjalani kehidupan ini individu tidak

pernah lepas dari cobaan dan tantangan. Individu yang memiliki kemandirian

tinggi relatif mampu menghadapi segala permasalahan karena individu yang

mandiri tidak tergantung pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan

memecahkan masalah yang ada.

Menurut Ali dan Asrori (2012:109) kata kemandirian berasal dari kata

dasar diri yang mendapatkan awalan ke dan akhiran an yangkemudian

membentuk suatu kata keadaan atau kata benda. Karena kemandirian berasal dari

kata dasar diri, pembahasan mengenai kemandirian tidak dapat dilepaskan dari

pembahasan mengenai perkembangan diri itu sendiri. Dalam pandangan

konformistik, kemandirian merupakan konformitas terhadap prinsip moral

kelompok rujukan. Oleh sebab itu, individu yang mandiri adalah yang berani

mengambil keputusan dilandasi oleh pemahaman oleh segala konsekuensidari

tindakanya. Sedangkan menurut Mustari (2011:93-94) kemandirian berasal dari


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 38

kata mandiri. Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung

pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 2005:625),

kemandirian diartikan sebagai keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung

kepada orang lain. Sedangkan Basri (1994:53) mengatakan bahwa kemandirian

adalah keadaan seseorang dalam kehidupannya mampu memutuskan atau

mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Brawer (dalam Toha 1993:121)

menyatakan kemandirian adalah suatu perasaan otonomi, sehingga pengertian

perilaku mandiri adalah suatu kepercayaan diri sendiri, dan perasaan otonomi

diartikan sebagai perilaku yang terdapat dalam diri seseorang yang timbul karena

kekuatan dorongan dari dalam tidak karena terpengaruh oleh orang lain.

Orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan orang

lain, namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya

sendiri. Intinya adalah kepandaian dalam memanfaatkan potensi diri tanpa harus

diatur oleh orang lain (Suryana, 2017:33-34). Sementara Ranto (2007:23)

kemandirianpribadi adalah kekuatan diri dalam upaya untuk menciptakan

lapangan kerja baru tanpa harus bergantung kepada orang lain, mulai dari

menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan.

Kemandirian ini juga dibutuhkan oleh seorang wirausaha, dia harus bisa

mengatur dirinya sendiri dengan membuat keputusan bagaimana dia akan

menjalankan usahanya. Menurut Chaplin (dalam Demita, 2014:185) mandiri

adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan yang

bisa memerintah, menguasai, dan menentukan diri sendiri. Sedangkan Erikson

(dalam Hosman, 2014:185) menyatakan kemandirian adalah usaha untuk


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 39

melepaskan diri dari orang tua dengan maksud untuk menemukan dirinya melalui

proses indentitas ego, yaitu merupakan perkembangan ke arah individualitas yang

mantap dan berdiri sendiri.

Hosman (2014:185) menyatakan kemandirian mengandung pengertian

yaitu kondisi dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi

kebaikan diri sendiri, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi

masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas-

tugasnya, dan bertanggungjawab. Sedangkan Uno (2013:77) mengartikan

kemandirian sebagai kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri

dalam berpikir dan bertindak, serta tidak merasa bergantung pada orang lain

secara emosional. Pada intinya, orang yang mandiri itu mampu bekerja sendiri,

tanggung jawab, percaya diri, dan tidak bergantung pada orang lain.

Kemandirian menurut Varner dan Beamer (dalam Ranto 2007:22) adalah

kepemilikan sebuah nilai dalam diri seseorang yang mengarah pada kedewasaan,

sehingga dia mampu menghadapi persaingan. Di dalam kemandirian menurut

Irwin (dalam Ranto 2007:22) menegaskan bahwa seseorang yang mandiri akan

melakukan apa saja yang diinginkan berupa kebebasan berpikir untuk memuaskan

dirinya dan orang lain. Kemandirian adalah keberanian untuk melangkah yang

mengandung keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada

kemampuan sendiri. Kemandirian juga dapat diartikan sebagai suatu upaya yang

meliputi segala aspek kebutuhan yang mampu dipenuhi sendiri tanpa harus

tergantung pada orang lain (Wijandi dalam Ranto 2007:23).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan kemandirian adalah sikap seseorang yang mengarah pada kesadaran diri
Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 40

untuk mengatur dan mengendalikan pikiran, perasaan, dan tindakan secara bebas

(prakarsa sendiri). Dalam berwirausaha, kemandirian pribadi sangat diperlukan

karena dengan kemandirian yang dimiliki seseorang dapat menciptakan lapangan

kerja baru tanpa harus bergantung dengan orang lain, mulai dari dari perencanaan,

penetapan tujan, bernegosiasi, memenangkan persaingan, melaksanakan

pekerjaan, menciptakan ide, mencari sumber-sumber, dan mampu menyelesaikan

masalah-masalah sendiri dengan usaha yang keras sehingga usaha yang dilakukan

tersebut mampu membawa keberhasilan yang memberikan kepuasan.

2.3.2 Indikator Kemandirian

Indikator kemandirian seseorang dapat dilihat dari ciri-ciri kemandirian itu

sendiri. Menurut Gilmore (dalam Thoha 1993:123) merumuskan ciri kemandirian

itu meliputi: ada rasa tanggung jawab, memiliki pertimbangan dalam menilai

problem yang dihadapi, adanya perasaan aman bila memiliki pendapat yang

berbeda dengan orang lain, adanya sikap kreatif sehingga menghasilkan ide yang

berguna bagi orang lain. Sedangkan Masrun (2006:77) indikator sikap mandiri

adalah sebagai berikut:

1) Bebas, yaitu ditunjukkan dengan tindakan yang dilakukan atau

kehendak sendiri bukan karena orang lain.

2) Progresif dan ulet, yaitu ditunjukkan dengan usaha untuk mengejar

prestasi, penuh ketekunan, merencanakan mewujudkan harapan-

harapannya.

3) Inisiatif, adanya kemapuan berfikir dan bertindak secara orisinil, kreatif

dan penuh inisiatif.


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 41

4) Pengendalian diri dari dalam, adanya perasaan mampu untuk mengatasi

masalahnya, mampu mengendalikan tindakannya, serta mampu

mempengaruhi lingkungan atas usahanya.

5) Kemampuan diri, mencakup aspek percaya diri terhadap

kemampuannya sendiri, menerima dirinya, dan memperoleh kepuasan

dari usahanya.

Havighurst (Desmita, 2009:186) membedakan kemandirian atas empat

bentuk, yaitu:

1) Kemandirian emosi, yaitu kemampuan mengontrol emosi sendiri dan tidak

tergantungnya kebutuhan emosi pada orang lain.

2) Kemandirian ekonomi, yaitu kemampuan mengatur ekonomi sendiri dan

tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang lain.

3) Kemandirian intelektual, yaitu kemampuan untuk mengatasi berbagai

masalah yang dihadapi.

4) Kemandirian sosial, yaitu kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan

orang lain dan tidak tergantung pada aksi orang lain.

Steinberg (Desmita, 2009:186)membedakan karakteristik kemandirian atas

tiga bentuk:

The first emotional autonomy-that aspect of independence related to


changes in the individual’s close relationships, especially with parent. The
second behavioral autonomy-the capacity to make independent decisions
and follow through with them. The third characterization involves an
aspect of independence reffered to as value autonomy-wich is more than
simply being able to resist pressures to go along with the demands of
other, it means having a set a principles about right and wrong, about
what is important and what is not.

Dapat diartikan bahwa ketiga aspek kemandirian, yaitu: pertama,

kemandirian emosional menyatakan perubahan kedekatan hubungan emosional


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 42

antar individu. Kedua, kemandirian tingkah laku untuk membuat keputusan tanpa

tergantung pada orang lain dan melakukan secara tanggungjawab. Ketiga,

kemandirian nilai memaknai prinsip tentang benar dan salah.

Menurut Basrowi (2016:12) kemandirian dalam berwirausaha didasarkan

pada hal-hal berikut: (1) menjalankan kegiatan usahanya atas kemampuan sendiri,

(2) tidak dipengaruhi oleh pekerjaan orang lain, (3) bekerja dengan penuh

keyakinan sendiri. Adapun indikator kemandirian menurut Lerner (dalam

Pratama, 2014:5) adalah: 1) melakukan sesuatu yang diyakini benar, tanpa

menghiraukan ejekan atau kritikan orang lain 2) selalu berupaya keras untuk

meraih prestasi dengan segala konsekuensinya 3) terbuka dan selalu belajar dari

kesalahan 4) mencukupi kebutuhan tanpa tergantung orang lain 5) antusias dan

inisiatif 6) neraca kemandirian mampu mengambil keputusan dan siap dengan

resiko yang mungkin muncul.

Berdasarkan pendapat di atas maka indikator yang digunakan adalah: (1)

bebas, meliputi: tindakan sesuai kehendak sendiri. (2) progresif dan ulet, meliputi:

usaha untuk mengejar prestasi, penuh ketekunan, mewujudkan harapan-

harapannya. (3) inisiatif, meliputi: berfikir dan bertindak secara orisinil. (4)

pengendalian diri, meliputi: mampu mengatasi masalahnya, mampu

mengendalikan tindakannya, serta mampu mempengaruhi lingkungan atas

usahanya. (5) kemampuan diri, meliputi: percaya diri, menerima dirinya, dan

memperoleh kepuasan dari usahanya.


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 43

2.4 Pengaruh antar Variabel

2.4.1 Pengaruh Kemandirian terhadap Kreativitas Wirausaha

Slameto (2010:180) menyatakan bahwa minat dalam konteks

berwirausaha juga diartikan sebagai suatu rasa lebih suka, ketertarikan yang

diikuti usaha aktif untuk mempelajari dan berkeinginan menjadi tenaga wirausaha.

Seseorang berwirausaha akan diawali adanya minat di dalam dirinya. Minat

dipengaruhi oleh lingkungan, dorongan orang tua, dan kebiasaan (Susanto,

2013:60). Dalam hal kebiasaan, kemandirian pribadi merupakan sebuah bagian

dari kebiasaan seseorang.

Pendapat di atas didukung oleh teori bahwa faktor yang mendorong

seseorang untuk berwirausaha diantaranya adalah kemandirian, kepercayaan diri,

keyakinan, ketidak tergantungan, individualistis, dan optimis (Suryana,

2017:10).Pada umumnnya seseorang cenderung untuk berusaha sendiri (mandiri)

dalam kehidupan sehari-hari, hal ini merupakan perwujudan sikap akibat dari

minat berwirausaha, sebab dalam berwirausaha tersirat makna kemandirian.

Dengan demikian, seorang wirausaha adalah orang yang dalam keadaan

daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuannya sendiri untuk menolong

dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapinya, termasuk mengatasi kemiskinan

tanpa bantuan instansi pemerintah atau instansi sosial (Alma, 2011:21).

Machfoedz (2005:9) mengartikan wirausahawan adalah pribadi yang

mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil resiko untuk mulai

mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Selanjutnya diperkuat pendapat Sukardi

(dalam As’ad, 2004:145) yang menyatakan wirausaha menunjuk kepada

kepribadian tertentu, yakni pribadi yang mampu berdiri diatas kekuatan sendiri.
Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 44

Manusia yang mampu berdiri diatas kekuatan sendiri berarti mampu mengambil

keputusan untuk diri sendiri, mampu menetapkan tujuan yang ingin dicapai atas

dasar pertimbangannya sendiri. Sehingga seorang yang wirausaha merupakan

seorang yang merdeka lahir dan batin.

Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting

bagi individu. Individu yang memiliki kemandirian tinggi relatif mampu

menghadapi segala permasalahan karena individu yang mandiri tidak tergantung

pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan masalah yang ada

Kemandirian pribadi mahasiswa tercermin dari tingkah laku dan pola pikir dalam

menjalankan aktivitas sehari-hari maupun dalam memecahkan masalah. Dengan

adanya kemandirian yang ada di dalam setiap individu maka keinginan untuk

mencoba usaha dan adanya kreatifitas yang diciptakan maka timbul keinginan

untuk mendapatkan penghasilan untuk dirinya sendiri. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa sikap mandiri memiliki pengaruh terhadap minat

berwirausaha.

2.4.2 Pengaruh Minat Berwirausahaterhadap Kreativitas Wirausaha

Selain kemandirian pribadi yang dilimiki siswa, kreativitas dalam

wirausaha merupakan hal yang sangat penting. Kreativitas mahasiswa dalam

wirausaha dapat mendorong minat berwirausahanya. Dengan kreativitas,

mahasiswa mampu menghasilkan ide-ide segar dan terbuka terhadap gagasan

baru. Menurut Alma (2011:72) menyebutkan kreativitas menjadi sangat penting

untuk menciptakan keunggulan kompetitif, dan kelangsungan hidup bisnis.

Keberhasilan usaha atau kegagalan wirausahasangat dipengaruhi oleh sifat dan

kepribadianya (Suryana, 2017:27).


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 45

Lebih lanjut, Soegoto (2009:3) menyatakan wirausaha adalah orang yang

berjiwa kreatif daninovatif yang mampu mendirikan, membangun,

mengembangkan, memajukan, dan menjadikan perusahaannya unggul. Anaroga

(2011:37) menyatakan seorang wirausaha selalu bertindak kreatif, mencari dan

menciptakan peluang pasar dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha.

Dengan demikian, untuk menemukan peluang dan mewujudkan peluang menjadi

suatu usaha yang memberikan hasil bagi dirinya maupun orang lain dibutuhkan

kreativitas.

Semiawan (2009:15) yang menyatakan bahwa kreativitas menimbulkan

hal yang besar dalam hidup seseorang dan bahkan dapat mempengaruhi minat

seseorang.Seseorang yang memiliki minat terhadap wirausaha harus mampu

berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha

mencari peluang (Anaroga, 2011:36). Menurut Suryana (2017:15) banyak orang

atau perusahaan yang sukses karena memiliki kemampuan berpikir kreatif.

Berdasarkan uraian di atas, semakin tinggi dukungan kreativitas siswa

maka semakin tinggi pula minat siswa untuk berwirausaha, dan demikian pula

sebaliknya. Dengan kreativitas yang dimiliki mahasiswa, maka akan dapat

mengembangkan usahanya dan dapat menciptakan produk yang banyak diminati

oleh konsumen dan dapat bersaing di pasaran. Seorang yang mempunyai jiwa

wirausaha akan selalu menciptakan ide sebagai alternatif pemecahan masalah

yang dihadapinya di dunia bisnis. Ia harus dapat berfikir kreatif, merespon segala

peluang bisnis, tanggap terhadap tantangan dan perubahan sosial sehinggan akan

terus bertahan dalam menghadapi persaingan global.


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 46

2.4.3 Pengaruh Kemandirian dan Minat Berwirausahaterhadap Kreativitas

Wirausaha

Berdasarkan uraian di atas, kemandirian dan kreativitas merupakan faktor

psikis yang memegang peranan penting dalam berwirausaha. Dalam menghadapi

dunia global diperlukan sumber daya manusia yang mandiri dan kreatif sehingga

tidak bergantung pada orang lain dan dapat menciptakan nilai tambah dan

keunggulan sendiri bahkan dapat memberikan kontribusi pada orang lain. Karena

itulah banyak wirausaha yang sukses dan memperoleh banyak peluang karena

memiliki kemandirian dan daya kreativitas yang tinggi. Seseorang yang memiliki

kemandirian yang tinggi disertai dengan kreativitas dalam wirausaha maka akan

mempunyai kecenderungan memiliki minat berwirausaha yang tinggi pula.

Menurut Tando (2013:19) wirausaha adalah orang yang percaya diri,

berorientasi pada prestasi, berani mengambil resiko, mandiri, kreatif dan inovatif,

serta ulet dan tekun. Sedangkan Suryana (2017:30)seorang yang memiliki

kepribadianunggul diantaranya memiliki kreativitas tinggi dan kemandirian.

Seseorang wirausaha umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih.

Sedangkan kemandirian, orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka

mengandalkan orang lain.Mardiyatmo (2008:17) menyatakan enam ciri-ciri utama

seorang wirausahawan yaitu sikap dan perilaku disiplin, komitmen tinggi, jujur,

kreatif, inovatif, mandiri, serta realistis.

Berdasarkan pendapat di atas, tinggi rendahnya minat di pengaruhi oleh

kemandirian dan kreativitas. Apabila mahasiswa mempunyai sikap mandiri dan

kreativitas maka sangat berpengaruh dalam menumbuhkan minat siswa dalam

berwirausaha. Demikian pula sebaliknya, apabila mahasiswa tidak mempunyai


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 47

sikap mandiri dan tidak mempunyai sikap kreatif maka minat siswa dalam

berwirausaha rendah. Kemandirian pribadi mahasiswa yang tinggi dan didukung

oleh kreativitas wirausaha yang tinggi pula membuat mahasiswa cenderung ingin

berkarya sendiri untuk menciptakan lapangan kerja sendiri bagi dirinya dan orang

lain. Tanpa kemandirian dan kreativitas wirausaha maka mahasiswa tersebut tidak

bisa untuk mengembangkan sikap berwirausaha, karena orang yang berwirausaha

umumnya adalah orang yang tidak menggantungkan dirinya pada orang lain, tidak

terpengaruh lingkungan, dan bebas mengatur kebutuhan sendiri. Oleh karena itu,

untuk menjadi wirausaha yang sukses mahasiswa harus memiliki kemandirian

pribadi dan kreativitas wirausaha.

2.5 Penelitian yang Relevan

Banyak penelitian yang membahas tentang minat berwirausaha

mahasiswa. akan tetapi, dalam penelitian ini peneliti membahas minat

berwirausaha yang dihubungkan dengan kemandirian pribadi dan kreativitas

dalam wirausaha. Oleh sebab itu, berikut penelitian sebelumnya yang memperkuat

diadakannya penelitian ini adalah:

1) Penelitian Saida (2015) dengan judul: pengaruh antara pengetahuan

kewirausahaan, motif berprestasi, kemandirian pribadi terhadap perilaku

kewirausahaan pedagang di Pasar Tegowanu. Hasil penelitian

menunjukkan (1) Ada pengaruh positif dari variabel pengetahuan

kewirausahaan terhadap perilaku kewirausahaan Pedagang pasar

Tegowanu. (2) Ada pengaruh positif dari variabel motif berprestasi

terhadap perilaku kewirausahaan pedagang pasar Tegowanu. (3) Ada

pengaruh positif dari variabel kemandirian pribadi terhadap perilaku


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 48

kewirausahaan pedagang pasar Tegowanu. (4) Ada pengaruh positif dari

variabel pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian

pribadi secara bersama-sama terhadap perilaku kewirausahaan pedagang

pasar Tegowanu. (http://citeweb.info/20151311109. Diakses tanggal 13

Juni 2017).

2) Penelitian Sugiarto (2015) dengan judul: hubungan antara kreativitas

berwirausaha dengan minat berwirausaha perbengkelan otomotif siswa

SMK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara kreativitas

berwirausaha dan minat berwirausaha sebesar 0,335. (http://ejournal.upi.-

edu/index.php. Diakses tanggal 13 Juni 2017).

3) PenelitianYuniarahman (2011) dengan judul: kontribusi kemandirian dan

kreativitas siswa terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI SMK N 3

Pacitan Tahun Ajaran 2010/2011. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa: (1) Terdapat kontribusi positif dan signifikan antara kemandirian

siswa dengan minat berwirausaha siswa Kelas II SMK N 3 Pacitan Tahun

Ajaran 2010/2011. (2) Terdapat kontribusi positif dan signifikan antara

kreativitas siswa dengan minat berwirausaha siswa Kelas II SMK N 3

Pacitan Tahun Ajaran 2010/2011. (3) Terdapat kontribusi positif dan

signifikan antara kemandirian siswa dan kreativitas siswa secara bersama-

sama dengan minat berwirausaha siswa Kelas II SMK N 3 PacitanTahun

Ajaran 2010/2011. (http://eprints.uny.ac.id. Diakses tanggal 13 Juni 2017).

2.6 Kerangka Berpikir

Banyak wirausaha yang berhasil dalam menjalankan usahanya. Namun,

keberhasilan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah ia gapai. Banyak kendala,


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 49

halangan, tantangan dan persaingan yang harus ia tangguhkan. Dalam

menghadapi semua itu, ada yang mampu bertahan bertahun-tahun bahkan ada

yang hanya bertahan dalam sesaat saja. Penyebab utama yang menjadikan

seseorang mampu bertahan dalam menjalankan usahanya bukanlah karena modal

uang yang besar semata, tetapi didukung dengan kreativitas yang tinggi.

Kreativitas wirausaha seseorang akan semakin terasah apabila ia memiliki

minat terhadap wirausaha dan mandiri dalam bekerja. Menurut Suryana (2017:17)

kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu

yang baru dan berbeda (create new and different) yang dijadikan sebagai dasar,

sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan perjuangan dalam

menghadapi tantangan hidup. Untuk itu, jika mahasiswa memiliki kreativitas

wirausaha maka dibutuhkan faktor pendukung diantaranya adalah kemandirin dan

minat berwirausaha sendiri. Kemandirian menurut Kartono (2005:23) adalah

kemampuan berdiri sendiridiatas kaki sendiri dengan keberanian dan tanggung

jawab atas segala tingkah lakunya sebagai manusia dewasa dalam melaksanakan

kewajiban guna memenuhi kebutuhan sendiri.

Individu dinyatakan mandiri apabila dapat membangun dirinya

sendiriuntuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa yang dapat

mengurus dirinya sendiri. Orang yang selalu mengandalkan kekuatan yangada

pada dirinya sendiri disebut juga mempunyai keinginan untuk menguasai dan

mengendalikan tindakan-tindakan sendiri dengan tidak mengharapkan bantuan

orang lain, oleh karena itu maka sangat diperlukan adanya kemandirian dalam

berwirausaha, dengan demikian adanya sikap mandiri dapat membantu dan sangat
Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 50

diperlukan agar para mahasiswa dapat menentukan jenis usaha apa yang akan

mereka pilih nantinya.

Selain kemandirian pribadi, seorang mahasiswa yang memiliki kreativitas

wirausaha perlu didukung oleh perasaan minat terhadap wirausaha. Hal ini

dikarenakan jika seseorang tidak berminat berwirausaha maka ia akan memilih

zona aman. Bekerja pada instansi, menerima gaji. Berbeda dengan orang yang

memiliki kreativitas dalam berwirausaha maka dia akan mampu mengalahkan

persaingan usaha yang semakin berkembang mengikuti selera dan perkembangan

zaman. Menurut Alma (2011) wirausaha adalah manusia yang kreatif, yang selalu

dipenuhi oleh ide-ide baru. Seseorang akan berpikir dan mengeluarkan banyak

ide-ide dengan segala perhitungannya namun belum juga memutuskan untuk

berwirausaha.

Seorang wirausaha tentu akan memiliki tantangan tugas dan pekerjaan

yang sangat bervariasi. Cara pemecahannya juga sangat beragam dan memerlukan

langkah kreatif. Ide kreatif juga sering dijadikan sebagai dasar sebagai langkah

untuk memulai suatu wirausaha. Banyak produk kreatif yang memiliki nilai jual

mampu menerobos pasar sehingga produk kreativitas banyak menumbuhkan

wirausaha baru.Dengan demikian, kemandirian seseorang dapat membuat ia

menjadi pribadi yang tangguh, gigih dan tidak mudah menyerah. Seseorang akan

berusaha sekuat mungkin dengan kemampuan yang ia miliki tanpa mengharapkan

pertolongan orang lain. Ia memiliki kepercayaan diri yang kuat akan

kemampuannya sendiri. Kemandirian perlu ditanamkan pada generasi muda agar

mampu percaya diri dalammengambil keputusan, inisiatif, kritis, mencoba


Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 51

mengerjakan sendiri tugas rutin, tidak mudah menyerah, berusaha mendapatkan

kepuasan dari usahanya, dan mampu mengatasi rintangan yang dihadapinya.

Mahasiswa yang memiliki karakter mandiri diharapkan mampu untuk

terjun langsung dalam kehidupan bermasyarakat dan juga mampu memiliki andil

dalam masyarakat. Sedangkan kreativitas wirausaha, dengan kreativitas seseorang

mampu melahirkan ide-ide baru maupun memodifikasi ide yang telah ada. Dalam

dunia wirausaha yang terus mengalami perkembangan sesuai kemajuan teknologi

dan pasar tentu diperlukan kreativitas dari individu yang memilih untuk

berwirausaha. Jika seseorang memilih berwiruasaha namun ia tidak mandiri dan

tidak kreatif maka lambat laun akan tergerus oleh persaingan yang semakin ketat.

Berdasarkan uraian di atas ada keterkaitan antara kemandirian dan

kreativitas dalam wirausaha terhadap minat berwirausaha. Adapun keterkaitan

tersebut digambarkan dalam kerangka berfikir berikut:

Kemandirian
(X1)

Kreativitas
Wirausaha
(Y)

Minat Berwirausaha
(X2)

Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Dicetak pada tanggal 2020-02-25
Id Doc: 5a961e0981944d0c087b23c9 52

2.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis kerja

(Ha) dan hipotesis alternatif (Hi) sebagai berikut:

1) Ha : Tidak terdapat pengaruh kemandirian terhadap kreativitas

wirausaha pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP

Universitas Jambi.

Hi : Terdapat pengaruh kemandirian terhadap kreativitas wirausaha

pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas

Jambi.

2) Ha : Tidak terdapat pengaruh minat berwirausaha terhadap kreativitas

wirausaha pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP

Universitas Jambi.

Hi : Terdapat pengaruh minat berwirausaha terhadap kreativitas

wirausaha pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP

Universitas Jambi.

3) Ha : Tidak terdapat pengaruh kemandirian dan minat berwirausaha

terhadap kreativitas wirausaha pada Mahasiswa Prodi Pendidikan

Ekonomi FKIP Universitas Jambi secara bersama-sama.

Hi : Terdapat pengaruh kemandirian dan minat berwirausaha terhadap

kreativitas wirausaha pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi

FKIP Universitas Jambi secara bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai