BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Manusia merupakan suatu mahkluk yang memiliki beberapa kebutuhan pokok yaitu
yang harus dipenuhi. Terlepas dari ketiga kebutuhan tadi, sebenarnya ada banyak kebutuhan
yang juga harus dipenuhi manusia sebagai barang konsumsi, barang-barang konsumsi
tersebut sebenarnya bukan suatu kebutuhan yang secara alami mutlak dibutuhkan manusia,
tetapi tidak dapat dipungkiri pula bahwa barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun,
shampo, dan lain-lain adalah suatu produk atau barang yang secara otomatis seiring
perkembangan jaman menjadi suatu kebutuhan yang penting juga untuk dipenuhi. Oleh
sebab itu muncullah suatu industri yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan consumer
goods tersebut.
kebutuhan masyarakat seperti shampo, sabun, pasta gigi, dan produk-produk perawatan
pribadi lainnya merupakan suatu Industri yang cukup besar dalam tingkat pertumbuhannya,
hal ini disebabkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai kurang lebih dua ratus lima
puluh juta orang dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi pula. Jadi, tidaklah mengherankan
pendidikan yang sudah semakin tinggi merupakan peluang bagus bagi industri ini. Industri
produk perawatan pribadi seperti sabun dan shampo adalah industri yang kebal terhadap
perubahan kondisi perkenomian suatu negara, berbeda dengan industri lainnya yang sangat
2
rentan terhadap perubahan perekonomian seperti perbankan, properti, otomotif dan lain-lain.
Walaupun perekonomian sedang lesu, sektor ini tidak terkena dampaknya karena
bagaimanapun juga orang akan tetap butuh mandi dan keramas dan ditambah lagi dengan
tidak adanya barang substitusi untuk mengantikan fungsi sabun dan shampo, hal ini juga
diperkuat oleh kondisi masyarakat yang telah terdidik selama bertahun-tahun untuk
mengkonsumsi barang-barang tersebut. Jadi dengan perkataan lain, peluang pada industri ini
akan terus berkembang apalagi dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memungkinkan perusahaan untuk terus melakukan inovasi dan pengembangan dari
Sebagai salah satu consumer goods, shampo merupakan produk yang tidak luput
kebutuhan konsumen yang terus berkembang dari sekedar untuk pencuci rambut kemudian
menjadi produk perawatan rambut. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menarik minat
konsumen untuk membeli produk shampo yang dikeluarkan perusahaan tersebut, lebih dari
itu adalah untuk memberikan kepuasan konsumen yang berujung pada loyalitas konsumen.
penjualan shampo, di antaranya adalah PT. Procter and Gamble Indonesia (P & G) dan PT.
Unilever. Hal tersebut belum ditambah dengan perusahan-perusahaan lain yang ikut bersaing
di dalamnya. Oleh sebab itu pengembangan produk shampo yang berkesinambungan tidak
persaingan yang begitu ketat, dapat dipastikan bahwa hampir semua perusahaan yang
Apalagi jika perusahaan mengharapkan konsumen untuk loyal hanya karena kualitas produk
yang ditawarkan oleh perusahaan. Hal ini juga tidak lepas dari sifat produk shampo yang
3
termasuk produk fast moving sehingga membuat konsumen sering untuk melakukan
Salah satu strategi pemasaran yang bisa diterapkan dalam memenangkan persaingan
pasar adalah strategi pengembangan merek. Pada mulanya, merek hanyalah berperan untuk
membedakan produk yang ditawarkan suatu produsen dengan produk-produk sejenis lainnya
agar konsumen bisa lebih mudah mengidentifikasi produk yang hendak dibeli. Namun
sebenarnya peranan merek tidak terbatas hanya sebagai nama yang membedakan dengan
produk-produk lain, melainkan sebuah merek bisa lebih diupayakan agar memiliki ekuitas
merek yang kuat atau memiliki potensi yang bisa menjadi keunggulan bersaing.
iklan di berbagai media, hal ini akan menimbulkan brand awareness sebagai langkah awal
agar suatu merek dapat lebih dikenal khalayak dan menjadi alternatif produk pilihan.
konsumen dapat membentuk image yang berbeda dengan merek-merek lain. Akhirnya,
apabila suatu perusahaan selalu berusaha agar konsumen sasarannya puas dengan kualitas
produknya, maka konsumen akan memiliki loyalitas terhadap merek tersebut yang nantinya
mendatang.
Berdasarkan uraian tadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya membangun merek yang
kuat merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam pemasaran. Tanpa adanya merek
yang kuat, sebuah produk yang berkualitas, dengan harga terjangkau dan penempatan yang
baik, tidak dapat merebut pangsa pasar yang besar apabila konsumen sasarannya tidak
mengenali, tidak bisa mengidentifikasi apalagi memiliki loyalitas terhadap merek produk
tersebut.
4
Salah satu perusahaan produsen shampo yang telah disebutkan sebelumnya adalah PT.
P & G yang mengusung merek Pantene, Rejoice, dan Head and Shoulders, dan untuk saat ini
penelitian difokuskan pada merek Pantene. Selain dihadapkan dengan merek shampo yang
diproduksi PT. P & G sendiri, Pantene juga dihadapkan dengan merek-merek yang diproduksi
perusahaan lainnya. Oleh sebab itu untuk memenangkan kompetisi tersebut, selain
pengembangan merek sehingga tidak hanya membentuk kepuasan terhadap produk tetapi
Namun untuk mencapai terciptanya suatu merek yang kuat tersebut, maka sebelumnya
diperlukan pertanyaan, bilamana sebuah merek dikatakan kuat, apa saja indikator sebuah
merek yang kuat, bagaimana mengukur kekuatan sebuah merek dan bagaimana strategi
semakin ketat?
Untuk menjawab semua pertanyaan tadi, terlebih dahulu perlu dilakukan suatu analisis
brand equity secara menyeluruh terhadap merek Pantene untuk mengetahui kekuatan merek
tersebut kemudian memikirkan cara untuk meningkatkan keunggulannya. Maka dari itu,
penulis melakukan penelitian yang meliputi berbagai variabel brand equity kemudian
menuliskan hasil analisis ini dalam suatu hasil penelitian dengan judul: Analisis Brand Equity
1. 2 Identifikasi Masalah
1. Sampai sejauh mana level / tingkatan Brand Awareness yang dicapai produk shampo
Pantene.
konsumen.
3. Apakah ada kesenjangan antara kualitas produk yang dirasakan dengan tingkat
1. 3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui level / tingkatan Brand Awareness yang dicapai produk shampo Pantene.
konsumen.
1. 4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah sebagai sarana untuk mengaplikasikan
teori dan menerapkan cara-cara pengukuran Brand Equity, sekaligus memperluas wawasan
Manfaat hasil penelitian bagi perusahaan adalah sebagai input atau masukan kepada