Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH MEDIA PAPAN PINTAR TERHADAP

KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI RA AL-QODIR


TAMAN SIDOARJO

Ratna Pangastuti1, Yatimatul Huryanah2, Nurul Qomaria3, Siti Rahmah4, Woro Susanti5
1
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
E-mail: ratnapangastuti@hotmail.com

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran serta upaya meningkatkan
perkembangan kognitif anak melalui media papan pintar pada anak kelompok TK A di RA AL QODIR
kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan
subjek penelitian adalah anak kelompok TK A di RA AL QODIR. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penerapan media ini menggunakan metode
demonstrasi serta hasil penelitian menunjukkan perkembangan berbagai aspek yang meliputi aspek
kognitif, aspek bahasa, aspek fisik motorik dan aspek sosial emosional. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa proses awal uji lapangan sudah memiliki respon baik dari siswa. Karena dari hasil uji coba ini
memperoleh nilai 20 dari jumlah total 25. Hingga jumlah skor tersebut jika di presentasikan
mendapatkan hasil 75%. Dalam hal ini bisa dikategorikan berkembang sesuai harapan. Dapat dikatakan
penggunaan media ini layak di gunakan.

Kata Kunci: Media Papan Pintar; Kemampuan Kognitif; Metode Demonstrasi

ABSTRACT: This study aims to determine the learning process and efforts to improve children's
cognitive development through smart boards in the TK A group in RA AL QODIR, Taman sub-district,
Sidoarjo Regency. This type of research is a qualitative descriptive study with the research subjects being
children in the TK A group at RA AL QODIR. Data collection techniques are carried out through
observation, interviews, and documentation. The application of this media uses demonstration methods
and the results of research show the development of various aspects including cognitive aspects,
language aspects, physical motor aspects and social emotional aspects. The results showed that the
initial process of field testing already had a good response from students. Because the results of this trial
obtained a value of 20 out of a total of 25. Until that total score, if presented, gets 75% results. In this
case, it can be categorized as developing as expected. It can be said that the use of this media is feasible
to use.

Keywords: Smart Board Media; Cognitive Ability; Demonstration Method

PENDAHULUAN memiliki kekuatan spiritual keagamaan,


Anak usia dini adalah individu yang pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
sedang mengalami proses pertumbuhan akhlak mulia serta keterampilan yang di
dan perkembangan yang sangat pesat, perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
bahkan mengalami lompatan negara (Sujiono, 2011: 3-7). Sementara itu,
perkembangan. Undang-undang nomor anak dapat di artikan dengan individu yang
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional belum dewasa. Sedangkan usia dini adalah
disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha rentang usia 0 hingga 6 tahun.
sadar dan terencana untuk mewujudkan Mengingat masa usia dini merupakan
suasana belajar dan proses pembelajaran masa yang sangat potensial untuk di
agar peserta didik secara aktif dapat kembangkan berbagai potensinya, maka
mengembangkan potensi dirinya untuk pada masa ini saat yang tepat bagi anak

Pengaruh Media Papan Pintar Terhadap Kemampuan


Kognitif Anak
Ratna Pangastuti, dkk. 38
untuk memperoleh stimulasi pendidikan. itu terjadi seperti itu, kemudian
Stimulasi pendidikan ini di harapkan akan menguji hypotesis tersebut.
dapat mengembangkan seluruh aspek Sebagaimana penjelasan di atas
perkembangan anak seperti aspek bahwa perkembangan kognitif anak usia 4-
perkembangan moral-agama, fisik motorik, 5 tahun termasuk pada tahap
sosial-emosional, bahasa, termasuk aspek praoperasional (2-7 tahun). Hal ini di
perkembangan kognitif. Thurstoe tandai dengan meningkatnya kemampuan
berpendapat bahwa kognitif merupakan menggunakan sesuatu dengan simbol-
penjelmaan dari kemampuan primer, yaitu simbol. Dalam tahap ini anak beljar
kemampuan : berbahasa (verbal menggunakan obejk menggambar, kata-
comprehension), mengingat (memory), kata, dan angka. Pada usia 4-5 tahun
nalar atau berpikir logis (reasoning), pemikirannya masih bersifat egosentris dan
pemahaman ruang (spatial fagtor), dapat mengklasifikasikan satu objek
bilangan (memercial ability), menggunakan dengan satu ciri. Misalkan apel itu
kata-kata (word fluency), dan mengamati bentuknya bulat, maka anak akan
dengan cepat dan cermat (perceptual menafsirkan bahwa buah apel itu
speed). bentuknya bulat.
Piaget menyatakan bahwa anak Berdasarkan Teori Thurstoe
secara aktif membangun pemahamannya kemampuan kognitif anak dapat dicapai
melalui dunia dan melalui 4 tahap, melalui langkah-langkah
perkembangan kognitif berdasarkan berikut :Berbahasa (Verbal
tingkat usia : Compherehension, Bilangan (Memercial
1. Tahap sensorimotor (0-2 tahun), pada Ability), Menggunakan kata-kata (Word
tahap ini bayi menggunakan perasaan Fluency), dan Mengamati cepat dan cermat
dan motor untuk memahami dunia. (Peceptual Speed
Berawal dari refleks dan berakhir Berdasarkan teori Thurstoe
dengan kombinasi komplek dari kemampuan kognitif anak dapat dicapai
kemampuan sensorimotor (Sujiono, melalui langkah-langkah berikut : dalam
2011: 3-7). berbahasa Anak selalu diberikan stimulus
2. Tahap praoperasional (2-7 tahun), melalui melafalkan huruf abjad. Kemudian
pada tahap ini anak-anak mulai mengajak anak untuk tanya jawab seputar
melukiskan dunia dengan kata-kata huruf abjad. Dalam hal BilanganAnak dibei
dan gambar-gambar. Mereka stimulus untuk membilang banyak benda
membentuk konsep yang stabil dan satu sampai sepuluh, mengenal konsep
mulai bernalar. Pada saat bermain, bilangan, dan mengetahui serta mengenal
dunia kognitif anak di dominasi oleh jumlah banyak sedikit suatu benda. Dalam
egosentrisme dan keyakinan magis. menggunakan kata-kataguru mengenalkan
3. Tahap opersional konflik (7-11 tahun), kepada anak dalam mengucapkan satu ke
pada tahap ini anak dapat melakukan kata selanjutnya dengan menggunakan
operasi yang melibatkan objek-objek ejaan.Melalui media papan pintar anak
dan juga dapat bernalar secara logis dapat mengamati gambar secara jelas serta
sejauh hal itu di terapkan dengan tanggap dalam memilah kata dan bilangan.
conoth yang specific atau konkrit. Menurut Mukhtar Latif jika di
4. Tahap opersional formal (11-dewasa), kaitkan dengan pendidikan anak usia dini
dalam tahap ini individu melampaui media pembelajaran berarti segala sesuatu
pengalaman-pengalaman konkrit dan yang dapat di jadikan bahan dan alat untuk
berpikir secara absrak dan lebih logis, ermain yang membuat anak usia dini bisa
dalam aspek memecahkan masalah, memperoleh pengetahuan, keterampilan
mereka adapt bekerja secara lebih serta menentukan sikap.
sistemats dengan mengembangkan Kaitanya dengan pengembangan
hypotesis mengenai mengapa sesuatu kognitif anak media yang digunakan dalam
proses pembelajaran adalah untuk belajar

Pengaruh Media Papan Pintar Terhadap Kemampuan


Kognitif Anak
Ratna Pangastuti, dkk. 39
serta bermain. Selain itu media yang di mengembangkan kemampuan kognitif
gunakan dalam pengembangan kognitif pada jenjang anak usia dini. Bagi guru
anak usia dini yaitu media yang tidak penelitian ini bisa menjadi masukan untuk
berbahaya, mentenangkan, dan dapat dapat mengoptimalkan mengembangkan
membantu guru dalam menghubungkan kemampuan kognitif anak melalui media
satu hal ke hal lainnya (Sujiono, 2011: 8-9). papan pintar.Bagi anak di harapkan
Dalam terori di atas selain kemampuan kognitif anak dapat
mengembangkan kognitif anak, sebagai berkembang optimal melalui media papan
guru kita juga perlu memiliki media pintar.
sebagai alat pengembangan kognitif anak. Metode demonstrasi adalah cara
kaitannya dengan pengembangan kognitif penyajian pelajaran dengan memperagakan
anak, media apapun yang akan di gunakan atau mempertunjukkan kepada peserta
dalam proses belajar mengajar di taman didik, suatu proses situasi atau benda
kanak-kanak adalah untuk belajar sambil tertentu yang sedang dipelajari baik dalam
bermain. Suasana belajar yang penuh tawa bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk
dan gerak dapat di wujudkan dalam tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau
berbagai bentuk permainan dan kegiatan- sumber belajar lainnya yang ahli dalam
kegiatan kreatif. topik bahasan.
Urgensi penelitian pengembangan Jadi metode demonstrasi merupakan
kognitif ini yakni agar guru bisa suatu cara dalam menyampaikan materi
mengetahui sampai mana kemampuan menggunakan media pembelajaran dengan
kognitif anak melalui media papan menunjukkan, mengerjakan, dan
pintar.Dengan menggunakan media papan menjelaskan media atau sumber belajar
pintar ini guru juga mengetahui perbedaan pada anak.
kecerdasaan setiap anak.dengan
menggunakan media ini guru juga bisa
mengembangkan beberapa aspek bukan METODE PENELITIAN
hanya satu aspek saja. Secara umum metode penelitian
Berdasarkan penelitian lain karya dapat diartikan sebagai kegiatan secara
putri catur hasmiyani di dalam sekolah sistematis, direncanakan oleh para peneliti
guru di harapkan menjadi fasilitator dalam untuk memecahkan permasalahan yang
megembangkan kemampuan anak baik hidup dan berguna bagi masyarakan
kemampuan fisik/motorik halus, bahasa, maupun peneliti sendiri (Sukardi, 2003:17).
kognitif, sosial emosional dan norma Karena fokus penelitian ini bertujuan
agama. pada usia 4-5 tahun atau TK untuk memperoleh gambaran dilapangan
kelompok A sudah dapat di kenalkan tentang mengembangkan kemampuan
dengan lambang bilangan. Dan di usia 4-5 kognitif anak melalui media “Papan Pintar”
tahun ini di harapkan anak mampu di RA AL-Qodir Wage Kecamatan Taman
mencapai tingkat pencapaian Kabupaten Sidoarjo maka peneliti ini
perkembangan diantaranya, mengetahui menggunakan penelitian kualitatif
konsep banyak dan sedikit, membilang deskriptif.
banyak benda satu sampai sepuluh, Penelitian adalah sebagai instrumen
mengenal konsep bilangan, dan mengenal kunci, pengambilan sampel sumber data
lambang bilangan. dilakukan secara purposive dan snowball,
Tujuan penelitian ini yakni untuk teknik pengumpulan dengan gabungan,
mengetahui bagaimana upaya guru dalam analisis data dan besifat induktif/kualitatif,
mengembangkan kemampuan kognitif dan hasil penilitian kualitatif lebih
anak melalui media papan pintar di RA AL menekankan makna daripada generalisai
QODIR Wage Taman Sidoarjo. (Sugiyono, 2011: 115).
Manfaat penelitian ini yakni di Menurut Suharsimi Arikunto,
harapkan dapat bermanfaat dan bisa penelitian kualitatif disebut dengan
menjadi masukan bagi si pembaca tentang penelitian yang apa adanya dalam situasi

Pengaruh Media Papan Pintar Terhadap Kemampuan


4 Ratna Pangastuti, dkk.
Kognitif Anak
0
normal yang tidak memanipulasi keadaan JENIS PENELITIAN
atau kondisi (Arikunto, 2002:117). Dalam prosesnya peneliti ini
Sedangkan deskriptif adalah upaya mengangkat data dan permasalahan yang
menginterprestasikan kondisi yang ada tentang Bagaimana Mengembangkan
sekarang atau terjadi dengan kata lain Kemampuan Kognitif Anak melalui Media
untuk memperoleh informasi mengenai Papan Pintar di RA AL-Qodir Wage
keadaan saat ini (Mardalis, 2004:87). Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo
Selain pendapat diatas, menurut sehingga jenis penelitian ini menggunakan
Sukmadinata dasar penelitian kualitatif penelitian kualitatif dengan pendekatan
adalah kontruktivisme yang berasumsi deskriptif.
bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, Penelitian kualitatif adalah penelitian
interaktif dan suatu pertukaran yang menggunakan format deskriptif
pengalaman sosialyang diinterprestasikan berupa kata-kata tertulis atau uraian dari
oleh setiap individu. Penelitian kualitatif orang-orang dan pelaku yang dapat diamati
percaya bahwa kebenaran adalah dinamis (Tohirin, 2012:2). Metode penelitian
dan dapat ditemukanhanya melalui kualitatif adalah sebuah metode riset yang
penelaahan terhadap orang-orang melalui bersifat deskriptif, menggunakan analisis,
interaksinya dengan situasi sosial mereka mengacu pada data, memanfaatkan teori
(Sukmadinata, 2009: 78). yang ada sebagai bahan pendukung, serta
Menurut Sugiono, penelitian menghasilkan suatu teori.
kualitatif juga mengkaji perspektif Penelitian kualitatif deskriptif
partisipan dengan strategi-strategi yang merupakan penelitian yang menjawab
bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian pertanyaan apa dengan penjelasan yang
kualitatif ditunjukkan untuk memahami lebih terperinci mengenai gejala seperti
fenomena-fenomena sosial dari sudut yang dimaqsudkan dalam suatu
pandang partisipan. Dengan demikian arti permasalahan penelitian yang
atau pengertian penelitian kualitatif bersangkutan. Selain itu, pengertian
tersebut adalah penelitian yang digunakan deskriptif adalah upaya
untuk meneliti pada kondidi objek alamiah meninterprestasikan kondisi yang terjadi
dimana peneliti merupakan instrumen dengan tujuan memperoleh informasi
kunci (Sugiyono, 2010: 82). mengenai objek penelitian (Mardalis, 2004:
Sedangkan menurut John W. 87).
Creswell yang dikutip oleh Hamid Patilima, Mengacu pada rumusan masalah
penelitian kualitatif adalah sebuah proses maka peneliti menggunakan pendekatan
penyelidikan untuk memahami masalah deskriptif kualitatif yeng bertujuan untuk
sosial berdasarkan pada penciptaan gambar mendeskriptifkas seseorang, peristiwa
holistik yang dibentuk dengan kata-kata, lapangan, serta kegiatan-kegiatan tertentu
melaporkan pandangan informan secara secara terperinci juga mendalam. Penelitian
terperinci dan disusun dalam sebuah latar deskriptif yaitu suatu penelitian yang
ilmiah (Pattilima, 2005:56). Selanjutnya sekedar untuk menggambarkan suatu
Bogdan dan Taylor mendefinisikan variable yang berkenaan dengan masalah
kualitatif adalah sebagai prosedur yang diteliti tanpa mempersoalkan antar
penelitian yang menghasilkan data berupa variabel (Faisal, 1992:18). Pendekatan ini
kata-kata tertulis atau lisan dari orang- berdasarkan Fenomonologis.
orang atau pelaku yan diamati. Penelitian Fenomonologis adalah fenomena-fenomena
kualitatif bertumpu pada latar belakang yang terjadi atau realita yang ada di
alamiah secara holistic, memposisikan lapangan, yang berkaitan dengan cara
manusia sebagai alat penelitian, melakukan mengembangkan kemampuan kognitif
analisi data secara disepakati oleh peneliti anak dengan menggunakan papan pintar di
dan subjek peneliti RA AL-Qodir Wage Taman Sidoarjo.
Metode ini dimulai dengan memperhatikan
dan menelaah fokus pada fenomena yang

Pengaruh Media Papan Pintar Terhadap Kemampuan


Kognitif Anak
Ratna Pangastuti, dkk. 41
diteliti dan memperhatikan aspek subjektif observasi lebih terarah dan terukur
dari pelaku objektif. sehingga hasil data yang sudah didapatkan
mudah untuk diolah.

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Waktu pelaksanaan kegiatan Observasi (Pengamatan)
penelitian saat tema kebutuhan sub tema Observasi adalah teknik
kebersihan lingkungan. Dilakukan selama pengumpulan data yang dilakukan melalui
satu minggu, pada tanggal 14 september suatu pengamatan, dengan disertai
2019 sampai 27 september 2019. pencatatan-pencatatan terhadap keadaan
Dalam penelitian ini peneliti memilih atau perilaku objek sasaran (Usman, 2012:
Media Papap Pintar di RA AL-Qodir Wage 64). Sedangkan menurut Sutrisno Hadi,
Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo observasi yang dimaqsud dalam penelitian
yang dilakukan didalam kelas saat ini adalah cara mengumpulkan data
berlangsung jam pelajaran sebagai objek melalui pengamatan dan pencatatan
penelitian, alasannya karena peneliti ingin dengan sistematis terhadap fenomena-
melihat bagaimanakah upaya guru dalam fenomena yang dimiliki.
mengembangkan kemampuan Kognitif Dengan demikian observasi
anak melalui media Papan Pintar. merupakan pengumpulan data melalui
pengamatan secara langsung terhadap
objek yang akan diteliti. Jenis observasi
SASARAN PENELITIAN yang digunakan adalah observasi partisipan
Subjek penelitian ini adalah satu yaitu : “suatu proses pengamatan yang
kelas kelompok A di RA AL-Qodir Wage dilakukan observer dengan terlibat
Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. langsung dalam kegiatan sehari-hari
Penentuan subjek dilakukan saat peneliti dengan orang yang sedang diamati atau
mulai memasuki lapangan dan selama digunakan sebagai sumber penelitian.
penelitian berlangsung. Sebagai objek Adapun hal-hal yang akan peneliti
peneliti yaitu media papan pintar. Adapun observasi adalah tentang bagaimanakah
penulis melakukan penelitian terhadap guru mengembangkan kemampuan
satukelas kelompok A sebanyak 25 anak. kognitif anak melalui media papan pintar.
Peneliti mencatat semua hal yang
diperlukan dan yang terjadi selama
INSTRUMEN PENELITIAN pelaksanaan kegiatan berlangsung.
Instrumen penelitian merupakan Pengamatan ini dilakukan dengan lembar
fasilitas atau alat yang digunakan oleh observasi yang dilakukan dengan mengisi
peneliti dalam mengumpulkan data agar tanda pada kolom yang sesuai dengan hasil
lebih cermat, akurat, dan sistematis, pengamatan.
sehingga lebih mudah untuk diolah. Lembar observasi ini dijadikan
Instrumen penelitian ini digunakan untuk peneliti sebagai pedoman agar pada saat
melihaat bagaimana tingkat keberhasilan melakukan observasi menjadi lebih terarah,
media papan pintar dalam memberikan terukur dan mudah untuk diolah.
dampak untuk mengembangkan
kemampuan kognitif anak. Wawancara (Interview)
Dalam penelitian deskriptif kualitatif Teknik wawancara dalam
ini instrumen yang digunakan adalah pengumpulan data dan informasi
lembar observasi pada saat proses kegitan. memudahkan peneliti untuk dapat
Lembar observasi berisi indikatir-indikator menggali apa saja yang diketahui dan
tentang bagaimanakah mengembangkan dialami oleh subjek, tetapi juga apa yang
kemampuan kognitif anak melalui papan tersembunyi jauh di dalam subjek
pintar. Dalam pedoman observasi penelitian. Kedua, apa yang ditanyakan
digunakan peneliti agar saat melakukan kepada informan bisa mencakup hal-hal

Pengaruh Media Papan Pintar Terhadap Kemampuan


4 Ratna Pangastuti, dkk.
Kognitif Anak
2
yang bersifat lintas waktu yang berkaitan didapat dari observasi dan wawancara
dengan masa lampau, masa sekarang dan kemudian dirangkum sati persatu agar
masa yang akan dating (Pattilima, 2005: memudahkan dalam menganalisis data.
74).
Display Data
Dokumen Analisis Setelah data direduksi maka langkah
Dokumen analisis merupakan salah selanjutnya yaitu menyajikan data (Display
satu teknik pengumpulan data dalam Data). Data-data yang berupa tulisan
melakukan penelitian, maqsudnya adalah tersebut kemudian disusun kembali secara
pengambilan data melalui dokumen baik dan akurat untuk dapat memperoleh
tertulis maupun elektronik dari tempat kesimpulan yang valid sehingga lebih
penelitian. Dokumen diperlukan untuk memudahkan peneliti dalam memahami.
mendukung kelengkapan dari data Penyajian data dalam penelitian kualitatif
penelitian. Adapun dokuman analisis yang berbentuk uraian yang singkat dan jelas.
digunakan dalam melakukan penelitian ini
adalah RPPH (Rencana Program Menarik Kesimpulan/Verivikasi
Pembelajaran Harian). Penarikan kesimpulan merupakan
bagian dari aktivitas data. Aktivitas ini
bermaksud untuk memberikan makna
TEKNIK ANALISIS DATA terhadap hasil analisis, menjelaskan pola
Dalam penelitian ini dijelaskan urutan dan mencari dimensi-dimensi yang
mengenai teknik yang digunakan dalam diuraikan. Disamping itu, data telah
data dan analisis data. Dari semua data disajikan bukan berati proses analis data
yang telah diperoleh dalam penelitian. Baik sudah selesai, akan tetapi masih ada
saat melkukan observasi yang tahapan berikutnya yaitu penarikan
menggunakan kisi-kisi sebagai bahan acuan kesimpulan dan verivikasi yang merupakan
dan lembar observasi yang datanya tentang pernyataan singkat sekaligus merupakan
kognitif anak serta diperkuat dengan hasil jawaban dari persoalan yang dikemukakan
wawancara yang dilakukan peneliti dengan dengan ungkapan lain adalah hasil temuan
guru yang mengajar di RA AL-Qodir Wage penelitian ini betul-betul merupakan karya
Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo dan ilmiah yang mudah dipahami dan
RPPH (Rencana Program Pembelajaran dicermati.
Harian) yang menjadi dokumen analisis Kesimpulan peneliti dan penelitian
saat melakukan penelitian. Dan semua data yang telah dilakukan adalah masih
tersebut kemudian dianalisis karena kurangnya perkembangan kognitif anak
penelitian ini menggunakan penelitian maka dari itu pendidik harus menguasai
kualitatif, jadi terdapat 3 langkah yaitu : media yang sesuai dan yang mampu
reduksi data, penyajian data,dan verivikasi mengembangkan kemampuan kognitif
atau penarikan kesimpulan. anak salah satunya dengan menggunakan
media papan pintar.
Reduksi Data
Reduksi data adalah merangkum,
memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada HASIL DAN PEMBAHASAN
hal-hal yang penting, dicari di tema dan Hasil
polanya dan membuang yang tidak Hasil penelitian dan pengumpulan
perlu.dengan demikan data yang telah data dilakukan melalui observasi dan
direduksi akan memberikan gambaran wawancara kepada guru kelas. hal ini guna
yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk mengetahui dan mencari tahu
untuk melakukan pengumpulan data tentang gambaran kondisi dan kendala
selanjutnya dan mencarinya bila perlu pada kegiatan belajar mengajar di RA Al
(Sugiyono, 2010: 338). Maka dalam hal ini Qodir.
peneliti mereduksi data-data yang telah

Pengaruh Media Papan Pintar Terhadap Kemampuan


Kognitif Anak
Ratna Pangastuti, dkk. 43
Observasi dilakukan melalui tahap kereta, tertarik dalam memiih gambar serta
mengamati langsung waktu proses belajar menempel dan anak menceritakan gambar
mengajar di dalam kelas. Sedangkan tersebut. Dengan demikian dapat di
wawancara dilakukan kepada guru kelas simpulkan dalam proses awal mendapatkan
kelompok A mengenai proses respon positif dari anak.
pembelajaran. Terdapat kendala dalam Sebelum memasuki kegiatan inti
pembelajaran, berikut permasalahan yang pada kegiatan awal mengenalkan kegiatan
ada di dalam kelas : dengan menunjukkan gambar yang akan
1. Ada beberapa anak yang pasif dan diajarkan supaya anak-anak benar-benar
kurang fokus dalam proses mengenal dan memahami keadaan
pembelajaran. lingkungan yang bersih, terawat, sampah
2. Media pembelajaran berupa Alat tidak berserakan, serta cara merawat
Permainan Edukatid masih terbatas, lingkungan yang bersih. Anak juga supaya
seperti mengenal angka, gambar dan bisa mengenal dan memahami keadaan
hururf abjad. lingkungan yang tidak bersih, bagaimana
3. Guru masih kesulitan dalam dampak yang akan terjadi. Serta
mengajarkan materi mengenal angka memberikan strategi Tanya jawab yang
pada belajar menulis angka. bertujuan untuk memperkuat dan
4. Anak masih mengalami kesulitan dan mempertajam ingatan anak-anak dalam
cepat bosan dalam menulis angka, melakukan kegiatan nantinya.
karena terlalu banyak jumlah yang di Setelah anak-anak memahami dan
tulis. Misalnya langkah penulisan mengenal ciri-cirinya baru anak-anak
angka yang masih di bingungkan. ditunjukkan Alat Permainan Edukatif
Seperti angka 2 menjadi huruf z. (APE) serta menerangkan cara kerja dari
Angka 3 menjadi angka 4 arab (٤). APE. Memulainya dari menanyakan dan
memilah anak yang menjaga kebersihan
A. Hasil perencanaan lingkungan yang bertujuan untuk
Tahap perencanaan ini lanjutan dari mengembangkan kognitif (pengetahuan)
tahapan penelitian dan pengumpulan data. anak, lalu anak-anak diminta untuk
Untuk memecahkan permasalahan yang menempel di bawah gambar centang (v)
ada. Pada tahap ini peneliti menggunakan untuk mencapai fisik motorik halus anak
metode penelitian kualitatif. dan menanyakan apa yang sedang
dilakukan anak di dalam gambar untuk
B. Proses awal di lapangan. tujuan mengasah bahasa anak melalui
Dalam proses ini guru melibatkan bercerita singkat, selanjutnya anak diminta
semua anak di dalam satu kelas, namun untuk menghitung berapa jumlah anak
guru berupaya dalam penggunaan APE yang melakukan kegiatan menjaga
(Alat Permainan Edukatif) dengan cara kebersihan dengan tujuan mengasah
giliran perkelompok (dalam satu kelompok kognitif anak dalam berhitung dan memilih
anak bergiir satu per satu). angka sesuai dari hitungan anak.
Hasil uji coba lapangan ini Setelah anak-anak melakukan
memperoleh jumlah penilaian 20 dari beberapa kegiatan, anak-anak juga
jumlah total maksimal 25. Jumlah skor diajarkan untuk membiasakan dalam
tersebut di presentasikan sehingga kedisiplinan, bertanggung jawab, serta
mendapatkan hasil 75% dan dapat saling membantu untuk mengembalikan
dikatakan bahwa media papan pintar ini pekerjaan yang telah dikerjakan dengan
layak digunakan dari hasil pengamatan tujuan supaya anak dapat meningkatkan
yang dilakukan peneliti. Para peserta didik dan mengasah sosial emosial.
merespon dengan baik. Mereka sangat Hasil dari model pembelajaran dan
antusias dan tertarik serta menyukainya menggunakan media ini yaitu dalam
untuk bermain. Anak didik tertarik dengan memperjelas penyampaian atau materi
memasukkan angka ke dalam gerbong yang diberikan oleh guru untuk anak yang

Pengaruh Media Papan Pintar Terhadap Kemampuan


4 Ratna Pangastuti, dkk.
Kognitif Anak
4
bersifat nyata pada lingkungan disesuaikan dengan pertumbuhan dan
dikarenakan ada gambar, jika cara perkembangan usia anak TK dan tidak
penjelasannya hanya menggunakan lisan membahayakan anak serta dapat
atau dengan cara bercerita kurang lebih dimanipulasi.
anak hanya mampu menirukan ucapan Media papan pintar dipilih karena
guru tentang lingkungan yang bersih dan memiliki kegunakan dalam
kotor, namun menggunakan media ini mengembangkan beberapa aspek dalam
anak-anak mampu membayangkan dan satu media dan memiliki warna yang
menilai lingkungan sekitar sesuai dengan menarik, bentuknya nyata, berbentuk
keadaan lingkungan dirumah maupun di timbul atau tiga dimensi, dapat dilihat,
lingkungan sekolah. dapat disentuh, serta dapat dibongkar
Untuk memberikan motivasi dan pasang sesuai tema pembelajaran.
merangsang anak untuk bereksplorasi serta Dengan menggunakan median papan
bereksperimen.Salah satunya yaitu pintar anak-anak dapat mengembangkan
menggunakan metode demonstrasi pengetahuannya dan dapat beberapa
menggunakan media Alat Permainan informasi dalam membedakan gambar,
Edukatif (APE) berupa papan pintar yang bercerita pendek, menghitung, serta
sangat berpotensi dalam mengembangkan melatih fisik motoriknya.Anak sangat suka
berbagai kompetensi dan mengembangkan dengan denda yang menyerupai bentuk
beberapa aspek perkembangan dalam satu asalnya atau nyata serta anak-anak suka
Alat Permainan Edukatif (APE). dengan berpartisipasi, seperti terlibat
Untuk memberikan rasa dalam media tersebut.
kebahagiaan, kesenangan dalam memilih Media papan pintar juga sangat
gambar, bercerita pendek, serta berhitung mendukung anak dalam hal meningkatkan
bersama dalam kegiatan. Anak-anak dalam kemampuan kognitif, bahasa, fisik motorik,
melaksanakan kegiatan terlihat bahagia serta sosial emosional. Berikut
dan tertarik dalam melakukannya, penjelasannya :
dikarenakan tidak terlalu susah dalam Anak-anak terlatih kognitifnya
memainkannya. Dengan menggunakan melalui melihat, mengamati, dan memilah
Alat Permainan Edukatif (APE) ini saat gambar lingkungan bersihdan lingkungan
proses kegiatan pembelajaran penuh rasa kotor serta menghitung dan menentukan
bahagia maka anak-anak mempunyai angka bilangan.
fikiran bahwa belajar itu tidak hanya Anak-anak terlatih bahsanya melalui
dengan prasaan yang jenuh, membosankan, bercerita pendek tentang keadaan
dan tertekan. Maka anak-anak akan lebih lingkungan pada gambar yang telah
senang dan tertarik dalam belajar serta ditunjuk atau dipilih.
melatih semua aspek nya dengan satu (1) Anak-anak terlatih fisik motoriknya
Alat Permainan Edukatif (APE). melalui menjumpput serta menempel
Alat Permainan Edukatif (APE) ini gambar pada alas papan pintar yang sudah
juga dipersembahkan atau diciptakan tidak ada tanda (v) lingkungan bersih dan tanda
hanya untuk satu tema bahkan sub-sub (x) lingkungan kotor.
tema saja, namun Alat Permainan Edukatif Anak-anak terlatih sosial emosialnya
(APE) ini bisa disesuaikan sesuai melalui tata tertib dan mau bergiliran
berjalannya tema dan juga bisa sebagai alat dalam melakukan kegiatan serta
peraga saat di sudut pengaman. bertanggung jawab saat selesai melakukan
kegiatan atau menata kembali media yang
Pembahasan telah digunakan.
Menurut Yuliani Nuraini Sujiono, Menurut penelitian yang ditemukan
syarat-syarat media yang digunakan dalam pada kelas TK A di RA Al-Qodir Kelurahan
mengembangkan kognitif yaitu menarik Wage Kecamatan Taman Kabupaten
atau menyenangkan, baik melalui warna, Sidoarjo.Menggunakan media papan pintar
bentuk, tidak tajam bentuknya, ukurannya melalui metode demonstrasi sangatlah

Pengaruh Media Papan Pintar Terhadap Kemampuan


Kognitif Anak
Ratna Pangastuti, dkk. 45
berpengaruh besar dalam hal melatih dan Sujiono, Yuliani nurani, dkk. (2011). Metode
mengembangkan kognitif, bahasa, fisik Pengembangan Kogitif. Jakarta :
motorik, dan sosial emosional anak.dengan Universitas Terbuka.
adanya media papan pintar melalui metode Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian .
demonstrasi anak-anak lebih efisien Jakarta: Bumi Aksara.
dikarenakan anak-anak penasaran dan Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur
menganggap media yang pertama ditemui Penelitian. Jakarta: Renika Cipta.
maka dari itu anak-anak penasaran Mardalis. (2004). Metode Penelitian Suatu
sehingga anak-anak memperhatikan dan Pendekatan Proposal. Jakarta:
melaksanakan kegiatannya dengan tertib Bumi Aksara.
dan gembira. Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian.
Jakarta: Karya Press.
Sugiyono. (2010). Proses Metode Penelitian.
KESIMPULAN DAN SARAN Semarang: ANF Bina Karsa.
Media papan pintar dipilih karena Patilima, Hammid. (2005). Metode
memiliki kegunakan dalam Pengembangan Kualitatif.
mengembangkan beberapa aspek dalam Bandung: Alpabeta.
satu media dan memiliki warna yang Tohirin. (2012). Metode Penelitian Kualitatif
menarik, bentuknya nyata, berbentuk Dalam Pendidikan Dan Bimbingan
timbul atau tiga dimensi, dapat dilihat, Konseling. Jakarta: Rajawali Perss.
dapat disentuh, serta dapat dibongkar Faisal, Sanapiah. (1992). Format-format
pasang sesuai tema pembelajaran. Dengan penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali
menggunakan median papan pintar anak- Perss.
anak dapat mengembangkan Usman dan Akbar, Setiadi Purnimo.
pengetahuannya dan dapat beberapa (2012). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:
informasi dalam membedakan gambar, Bumi Aksara.
bercerita pendek, menghitung, serta
melatih fisik motoriknya. Anak sangat suka
dengan benda yang menyerupai bentuk
asalnya atau nyata serta anak-anak suka
dengan berpartisipasi, seperti terlibat
dalam media tersebut.
Media papan pintar juga sangat
mendukung anak dalam hal meningkatkan
kemampuan kognitif, yakni Anak-anak
terlatih kognitifnya melalui melihat,
mengamati, dan memilah gambar
lingkungan bersihdan lingkungan kotor
serta menghitung dan menentukan angka
bilangan.
Media papan pintar ini di terapkan
menggunakan metode demonstrasi,
dimana metode ini sangat baik. Karena
guru dalam menyampaikan materi
menggunakan media pembelajaran dengan
menunjukkan, mengerjakan, dan
menjelaskan media atau sumber belajar
pada anak.

DAFTAR RUJUKAN

Pengaruh Media Papan Pintar Terhadap Kemampuan


4 Ratna Pangastuti, dkk.
Kognitif Anak
6

Anda mungkin juga menyukai