Oleh :
ii
LEMBAR PENEGSAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
Oleh :
Kelompok:
Kelompok:
Dosen Pengampu,
ii
Razzan Muhammad Railis ST,MT
ii
LEMBAR ASISTENSI
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
Oleh :
Kelompok:
Dosen Pengampu,
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mesin injeksi molding ukuran kecil, tampak hopper, nozzle dan clamping unitError! Bookmark not define
Gambar 2 Hasil Cetakan Pada Mangkuk ................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3 Cetakan Mangkuk Plastik ......................................................... Error! Bookmark not defined.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Penerapan perancangan cetakan produk plastik berupa mangkuk plastik menggunakan software
Autodesk Inventor menimbulkan beberapa permasalahan yang perlu diidentifikasi. Beberapa
permasalahan utama yang menjadi fokus penelitian ini adalah:
1. Bagaimana langkah-langkah perancangan cetakan mangkuk plastik dengan
menggunakan Autodesk Inventor?
2. Apa saja potensi kesulitan atau hambatan yang mungkin dihadapi dalam
proses perancangan cetakan produk plastik menggunakan software tersebut?
3. Bagaimana simulasi dan analisis kekuatan desain mangkuk plastik dapat dilakukan
secara efektif dengan memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan oleh Autodesk
Inventor?
4. Apakah penggunaan software Inventor dalam perancangan cetakan produk plastik
dapat menghasilkan efisiensi waktu dan biaya dalam tahap produksi?
2
3
START
Pemahaman
Kebutuhan dan
Spesifikasi Produk
Pengenalan
Software Autodesk
Inventor
END
Pembuatan Model
3D Mangkuk
Plastik Inventor
Implementasi
Penambahan dan Produksi
Fitur dan Detail Massal
Mold injection molding adalah proses manufaktur yang digunakan untuk menghasilkan
produk plastik dalam jumlah besar. Proses ini melibatkan pencairan bahan plastik dalam
bentuk cairan yang kemudian disuntikkan ke dalam cetakan atau mold yang memiliki
bentuk yang diinginkan. Setelah bahan plastik mengeras di dalam cetakan, cetakan dibuka
dan produk plastik yang jadi dapat dikeluarkan.
Gambar 1: Mesin injeksi molding ukuran kecil, tampak hopper, nozzle dan clamping unit
1. Persiapan cetakan: Cetakan atau mold harus dipersiapkan terlebih dahulu. Ini
melibatkan desain cetakan, pemilihan bahan cetakan yang tepat, dan pembuatan
cetakan itu sendiri.
2. Pencairan bahan plastik: Bahan plastik yang sesuai dipanaskan hingga mencapai
suhu cair. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin injeksi yang memiliki unit
pemanas dan unit injeksi.
3. Injeksi bahan plastik: Bahan plastik yang cair kemudian disuntikkan ke dalam
cetakan dengan tekanan tinggi. Bahan plastik mengisi rongga cetakan dan mengambil
bentuk yang diinginkan.
Mold injection molding adalah metode yang efisien dan serbaguna untuk
memproduksi berbagai produk plastik, mulai dari mainan, komponen otomotif,
peralatan rumah tangga, hingga produk medis. Keuntungan dari proses ini termasuk
kecepatan produksi yang tinggi, akurasi yang baik, dan kemampuan untuk
menghasilkan produk dengan detail yang rumit.
4. Menggunakan bahan yang lebih sederhana: Memilih bahan yang lebih sederhana dan
mudah diproses dapat mengurangi kompleksitas produksi. Bahan dengan sifat aliran yang
baik dan waktu pengerasan yang cepat dapat mempercepat proses produksi.
5. Mengoptimalkan desain cetakan: Desain cetakan yang efisien dan optimal dapat
mempercepat proses produksi dan mengurangi biaya. Menggunakan cetakan dengan
jumlah rongga yang tepat, menghindari sudut tajam yang sulit diisi oleh bahan plastik,
1
dan mempertimbangkan sistem pendinginan yang efektif dapat meningkatkan efisiensi
produksi.
Mangkuk (bowl) biasanya berbentuk setengah bola atau setengah lingkaran, sehingga secara umum
tidak memiliki sudut tajam.
1. Mangkuk memiliki permukaan melengkung yang halus, tanpa sudut tajam. Bentuknya
membulat menyerupai setengah lingkaran atau setengah bola.
2. Tepian atau bibir mangkuk bisa sedikit melengkung keluar, tapi biasanya juga halus dan
bulbous, tidak memiliki sudut tajam.
3. Mangkuk seringkali agak lebar dan dangkal, tidak begitu dalam. Ini membuat bentuknya
makin membulat.
4. Bahkan jika ada sedikit variasi bentuk atau modelnya, mangkuk umumnya tetap tak beraturan
dan lengkung tanpa sudut tajam.
Jadi secara keseluruhan, mangkuk tidak dirancang dan tidak memiliki bagian sudut tajam dalam
bentuknya. Permukaan dan tepinya melengkung halus tanpa sudut.
Proses Simplikasi Produk
1. Identifikasi Kebutuhan
Identifikasi bahwa mangkuk hanya dibutuhkan sebagai wadah sederhana untuk menyajikan
makanan. Tidak dibutuhkan fungsi atau fitur lanjutan.
2. Desain Sederhana
Buat desain mangkuk polos yang hanya fokus pada penyajian makanan dengan bentuk
ergonomis. Hindari desain rumit atau berlebihan.
4. Evaluasi Produk
Pastikan produk akhir memenuhi standar keamanan dan masih berfungsi baik sesuai kebutuhan
penyajian makanan.
Pengerjaan CAD (Computer-Aided Design) cetakan dalam mold injection molding adalah proses
menggunakan perangkat lunak CAD untuk merancang cetakan yang akan digunakan dalam proses
produksi. Pengerjaan CAD cetakan melibatkan beberapa langkah, antara lain:
1. Analisis produk: Langkah pertama dalam pengerjaan CAD cetakan adalah menganalisis produk
yang akan diproduksi. Ini melibatkan memahami kebutuhan desain produk, fitur-fitur yang
diperlukan, dan persyaratan teknis lainnya.
2. Desain cetakan: Setelah analisis produk selesai, langkah berikutnya adalah merancang cetakan
yang sesuai. Desain cetakan melibatkan membuat rancangan 3D cetakan yang mencakup rongga
cetakan, inti cetakan, sistem pendinginan, sistem ejeksi, dan sistem injeksi. Perangkat lunak CAD
digunakan untuk membuat model 3D cetakan yang akurat dan detail.
3. Simulasi cetakan: Setelah desain cetakan selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan
simulasi cetakan menggunakan perangkat lunak khusus. Simulasi ini membantu memprediksi
aliran bahan plastik, pendinginan, dan deformasi cetakan selama proses injeksi. Dengan
melakukan simulasi, dapat diidentifikasi masalah potensial dan dilakukan perbaikan desain
sebelum produksi sebenarnya dimulai.
4. Pembuatan gambar cetakan: Setelah desain cetakan dan simulasi selesai, langkah berikutnya
adalah membuat gambar cetakan yang detail. Gambar cetakan ini mencakup gambar teknis yang
diperlukan untuk memproduksi cetakan, termasuk dimensi, toleransi, dan spesifikasi lainnya.
5. Pembuatan cetakan: Setelah gambar cetakan selesai, cetakan dapat diproduksi menggunakan
teknik manufaktur seperti pemotongan CNC (Computer Numerical Control) atau EDM
(Electrical Discharge Machining). Proses ini melibatkan mengubah desain cetakan menjadi
cetakan fisik yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Pengerjaan CAD cetakan sangat penting dalam mold injection molding karena memungkinkan
desain cetakan yang akurat, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan produk. Dengan menggunakan
perangkat lunak CAD dan melakukan simulasi, dapat mengidentifikasi masalah potensial sebelum
produksi sebenarnya dimulai, menghemat waktu dan biaya yang terkait dengan perbaikandesain.
Berikut ini penjelasan bentuk final CAD design cetakan plastik produk mangkok:
• Bentuk Cetakan
- Bentuk cetakan terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian atas (cavity) dan bagian bawah
(core).
- Bentuk rongga cetakan menyerupai setengah bagian produk mangkok baik pada cavity
maupun core.
- Dengan menyatukan cavity dan core, akan membentuk rongga 3D model mangkok lengkap.
• Bagian Cavity
- Bentuk cavity menyerupai bagian luar mangkok.
- Bentuknya cekung ke dalam menyerupai sisi luarnya.
- Memiliki lubang inlet untuk memompa bahan plastik.
• Bagian Core
- Bentuk core menyerupai sisi bagian dalam mangkok.
- Bentuknya cembung keluar menyerupai rupa dalam mangkok.
- Juga dilengkapi lubang gate dan runner sebagai saluran masuk bahan plastik.
Dengan desain tersebut, maka saat melakukan proses injeksi plastik ke dalam cetakan, bahan
plastik akan memadat mengisi rongga dan membentuk produk mangkok plastik saat
mendingin. Bentuknya klop dengan desain mangkok yang diinginkan.
BAB III
ANALISIS
Analisis cetakan produk adalah proses evaluasi dan penilaian terhadap desain
cetakan yang akan digunakan dalam mold injection molding. Tujuan dari analisis
cetakan produk adalah untuk memastikan bahwa cetakan dapat menghasilkan
produk plastik yang berkualitas dengan efisiensi produksi yang optimal. Beberapa
aspek yang dianalisis dalam analisis cetakan produk meliputi:
1. Keakuratan dimensi: Salah satu aspek penting dalam analisis cetakan produk
adalah memastikan bahwa dimensi produk yang dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan. Ini melibatkan memeriksa toleransi dimensi,
kehalusan permukaan, dan fitur-fitur lainnya untuk memastikan bahwa cetakan
dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Aliran bahan plastik: Analisis cetakan produk juga melibatkan evaluasi aliran
bahan plastik selama proses injeksi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa
bahan plastik dapat mengisi cetakan dengan baik dan merata, menghindari
kekurangan atau kelebihan bahan plastik yang dapat mempengaruhi kualitas
produk.
Analisis simplifikasi produk adalah proses evaluasi dan penilaian terhadap desain
produk untuk mengidentifikasi fitur-fitur yang tidak diperlukan atau dapat
disederhanakan untuk memudahkan proses produksi dan mengurangi biaya produksi.
Beberapa aspek yang dianalisis dalam analisis simplifikasi produk meliputi:
1. Kompleksitas desain: Salah satu aspek penting dalam analisis simplifikasi produk
adalah memeriksa kompleksitas desain produk. Hal ini melibatkan evaluasi jumlah
komponen, fitur-fitur yang tidak diperlukan, dan toleransi dimensi yang ketat. Dengan
mengurangi kompleksitas desain, dapat memudahkan proses produksi dan mengurangi
biaya produksi.
2. Analisis aliran fluida: Analisis CAD juga digunakan untuk memodelkan dan
menganalisis aliran fluida dalam desain produk. Ini penting dalam industri seperti
otomotif dan manufaktur di mana aliran fluida yang efisien dan optimal diperlukan.
Analisis ini membantu memastikan bahwa desain produk dapat mengalirkan fluida
dengan baik dan menghindari turbulensi atau kebocoran.
3. Analisis termal: Analisis CAD digunakan untuk memprediksi distribusi suhu dalam
desain produk. Ini penting dalam industri seperti elektronik dan manufaktur di mana
suhu yang tepat dan pengaturan panas yang efisien diperlukan. Analisis ini membantu
memastikan bahwa desain produk dapat mengelola suhu dengan baik dan mencegah
overheating atau kerusakan termal.
2
Gambar 3: cetakan mangkuk plastic
1. Produksi Massal: Cetakan produk injection molding digunakan secara luas dalam
industri untuk produksi massal. Proses injection molding memungkinkan produksi
cepat dan efisien dari komponen plastik dengan kualitas yang konsisten. Cetakan dapat
digunakan berulang kali untuk menghasilkan ribuan hingga jutaan produk dengan biaya
produksi yang relatif rendah.
2
awal untuk pembuatan cetakan mungkin tinggi, biaya per unit produk akan lebih rendah
dalam produksi massal. Selain itu, proses injection molding menggunakan bahan plastik
yang umumnya lebih murah daripada bahan lain seperti logam.
2
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dalam industri, analisis simplifikasi produk dan analisis kegunaan cetakan produk
injection molding memiliki peran yang penting dalam meningkatkan efisiensi
produksi, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kualitas produk. Analisis
simplifikasi produk membantu mengidentifikasi fitur-fitur yang tidak diperlukan atau
dapat disederhanakan dalam desain produk untuk memudahkan proses produksi dan
mengurangi biaya produksi. Sementara itu, analisis kegunaan cetakan produk injection
molding mempertimbangkan manfaat dan aplikasi cetakan dalam proses produksi
menggunakan teknik injection molding, seperti produksi massal, desain yang
kompleks, efisiensi produksi, biaya produksi yang rendah, dan konsistensi dan kualitas
produk.
4.2 Saran
1. Pelajari dan pahami kebutuhan industri: Setiap industri memiliki kebutuhan dan
tantangan yang berbeda. Penting untuk memahami kebutuhan dan persyaratan industri
tertentu sebelum melakukan analisis CAD. Pelajari tren terkini, standar industri, dan
praktik terbaik yang relevan untuk memastikan bahwa analisis CAD yang dilakukan sesuai
dengan kebutuhan industri.
2. Gunakan perangkat lunak CAD yang tepat: Ada banyak perangkat lunak CAD yang
tersedia dengan fitur dan kemampuan yang berbeda. Pilihlah perangkat lunak CAD yang
2
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan analisis Anda. Pastikan perangkat lunak tersebut dapat
melakukan analisis yang diperlukan, seperti analisis kekuatan struktural, analisis aliran
fluida, analisis termal, dan sebagainya.
4. Gunakan data yang akurat: Analisis CAD hanya akan seakurat data yang digunakan.
Pastikan data yang digunakan dalam analisis CAD adalah akurat dan valid. Ini termasuk
data geometri produk, data material, data beban dan tekanan, dan data lainnya yang
relevan. Penggunaan data yang tidak akurat dapat menghasilkan hasil analisis yang tidak
dapat diandalkan.
5. Evaluasi dan validasi hasil analisis: Setelah melakukan analisis CAD, penting untuk
mengevaluasi dan validasi hasil analisis. Bandingkan hasil analisis dengan spesifikasi dan
persyaratan yang ditetapkan untuk memastikan bahwa desain produk memenuhi standar
yang diinginkan. Jika diperlukan, lakukan pengujian fisik atau simulasi tambahan untuk
memvalidasi hasil analisis.
6. Terus tingkatkan dan perbarui pengetahuan: Teknologi dan metode analisis CAD terus
berkembang. Penting untuk terus meningkatkan dan memperbarui pengetahuan Anda
tentang analisis CAD dengan mengikuti perkembangan terbaru dalam industri. Ikuti
perkembangan perangkat lunak CAD, teknik analisis baru, dan tren industri untuk tetap
relevan dan efektif dalam melakukan analisis CAD.
Dengan mengikuti saran-saran ini, Anda dapat meningkatkan efektivitas dan akurasi
analisis CAD di industri dan mengoptimalkan desain produk serta proses produksi.
2
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Utami, Maulida Imania, and Dian Eka Aprilia Fitria Ningrum. "Proses Pengolahan
Sampah Plastik di UD Nialdho Plastik Kota Madiun." Indonesian Journal of Conservation
9.2 (2020): 89-95Z.
Saputra, T. H., Hutama, A. S., Ningsih, A., & Pamasaria, H. A. (2022). ANALISA
PARAMETER 3D PRINTING TIPE FDM TERHADAP AKURASI DIMENSI
DENGAN FILAMEN BERBAHAN DAUR ULANG PLASTIK LOW DENSITY
POLYETHYLENE (LDPE) DAN POLYPROPYLENE (PP). Sebatik, 26(1), 9-16.
Sulaiman, I. (2021). Pengemasan dan penyimpanan produk bahan pangan. Syiah Kuala
University Press.