Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIKUM

PROSES PRODUKSI

Disusun Oleh Kelompok 2:

Wayan Suda Adnyana Putra 2205531024 2022


Japach Sandhi Bhirawa 2205531025 2022
Hanan Fitra Aqilanita 2205531033 2022
Faiz Rizieq Thoyib 2205531038 2022
Georgeus Billy Harisaputra 2205531041 2022

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI KELAS (E)
SEMESTER GANJIL 2022-2023

OLEH: KELOMPOK (2)

Wayan Suda Adnyana Putra 2205531024 2022


Japach Sandhi Bhirawa 2205531025 2022
Hanan Fitra Aqilanita 2205531033 2022
Faiz Rizieq Thoyib 2205531038 2022
Georgeus Billy Harisaputra 2205531041 2022

Jimbaran, 11 Desember 2023

Kepala Laboratorium Dosen Pembimbing

I Gusti Komang Dwijana, S.T., M.T. Prof. Ir. I Nyoman Budiarsa, M.T., Ph.D., IPU.
NIP. 197009281998031001 NIP. 196602221991031002

i
SURAT PUAS
(SURAT KETERANGAN TELAH MENYELESAIKAN TUGAS MATA
KULIAH)

Mata Kuliah : Praktikum Proses Produksi


Semester : III

Yang bertanda tangan dibawah ini, Dosen Pembimbing tugas mata kuliah di atas,
dengan ini menerangkan bahwa, mahasiswa:
Nama anggota kelompok 2:

1. Wayan Suda Adnyana Putra 2205531024


2. Japach Sandhi Bhirawa 2205531025
3. Hanan Fitra Aqilanita 2205531033
4. Faiz Rizieq Thoyib 2205531038
5. Georgeus Billy Harisaputra 2205531041

Telah menyelesaikan tugas mata kuliah tersebut pada semester ganjil tahun ajaran
2022/2023.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Jimbaran, 11 Desember 2023


Dosen Pembimbing Tugas

Prof. Ir. I Nyoman Budiarsa, M.T., Ph.D., IPU.


NIP 196602221991031002

ii
KARTU ASISTENSI

Mata Kuliah : Praktikum Proses Produksi


Kelompok :2
Dosen Pengajar : I Gusti Komang Dwijana, S.T., M.T.
Semester :3
Pembimbing Tugas : Prof. Ir. I Nyoman Budiarsa, M.T., Ph.D., IPU.
Tahun Ajaran : 2022/2023

No Tanggal Materi asistensi Paraf

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan berkat dan rahmatnya, sehingga kami mampu menyelesaikan Laporan
Praktikum Proses Produksi ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan
laporan praktikum ini adalah untuk menuntaskan syarat kelulusan dari Mata
Kuliah Praktikum Proses Produksi. Selain itu, penulisan laporan praktikum ini
bertujuan untuk menambah wawasan penulis dan pembaca tentang beberapa
materi pada Mata Kuliah Proses Produksi sehingga dapat memahami bagaimana
penerapannya di kehidupan nyata.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagikan pengetahuannya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini dengan baik. Kami menyadari laporan praktikum ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan laporan praktikum ini.

Jimbaran, 11 Desember 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i

SURAT PUAS ........................................................................................................ ii

KARTU ASISTENSI ............................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

DAFTAR ISI........................................................................................................... v

BAB I KERJA BANGKU ...................................................................................... 1

1.1 TUJUAN ........................................................................................... 1


1.2 DASAR TEORI ................................................................................ 1
1.3 ALAT DAN BAHAN....................................................................... 2
1.4 PROSEDUR ..................................................................................... 6
1.5 ANALISA PERHITUNGAN LAS ................................................... 7
1.6 HASIL .............................................................................................. 9

BAB II PROSES BUBUT .................................................................................... 10

2.1 TUJUAN ......................................................................................... 10


2.2 DASAR TEORI .............................................................................. 10
2.3 ALAT DAN BAHAN..................................................................... 12
2.4 PROSEDUR ................................................................................... 13
2.5 ANALISA PERHITUNGAN MESIN BUBUT ............................. 14
2.6 HASIL ............................................................................................ 20

BAB III PROSES GURDI ................................................................................... 21

3.1 TUJUAN ......................................................................................... 21


3.2 DASAR TEORI .............................................................................. 21
3.3 ALAT DAN BAHAN..................................................................... 22
3.4 PROSEDUR ................................................................................... 24
3.5 ANALISA PERHITUNGAN MESIN DRILLING ........................ 25
3.6 HASIL ............................................................................................ 26

BAB IV PROSES SEKRAP ................................................................................. 27

v
4.1 TUJUAN........................................................................................ 27
4.2 DASAR TEORI ............................................................................. 27
4.3 ALAT DAN BAHAN.................................................................... 28
4.4 PROSEDUR .................................................................................. 29
4.5 ANALISA DATA PROSES SEKRAP ........................................ 30
4.6 HASIL ........................................................................................... 31

BAB V PENUTUP................................................................................................ 32

5.1 KESIMPULAN ............................................................................. 32


5.2 SARAN.......................................................................................... 32

vi
BAB I
KERJA BANGKU
1.1 TUJUAN
a. Mengetahui peralatan kerja bangku beserta fungsinya
b. Mampu mengoperasikan peralatan kerja bangku sesuai dengan standar
operasional yang berlaku
c. Mampu menghasilkan benda kerja atau elemen mesin dengan standar
tertentu yang sesuai dengan ketentuan lembar kerja

1.2 DASAR TEORI


Kerja bangku adalah teknik dasar yang wajib dikuasai dalam
mengerjakan benda kerja secara manual. Pekerjaan kerja bangku melakukan
penekanan pada pembuatan benda kerja secara manual dan dilakukan di atas
bangku kerja. Praktik kerja bangku melatih pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa dalam menggunakan alat kerja yang sesuai dengan standar
operasional prosedur, serta mampu menghasilkan benda kerja yang
memiliki standar tertentu sesuai dengan ketentuan pada lembar kerja.
Kerja bangku meliputi alat ukur dan pengukuran seperti: mistar,
jangka sorong, mikrometer, penggores, cap stamping huruf, sikat kikir,
ragum, kikir, mistar siku. Kerja bangku meliputi pekerjaan seperti: mengikir,
mengetap, menggerinda, menandai, menggergaji, menekuk, mengelas,
merakit dan tahapan akhir (finishing).

1
1.3 ALAT DAN BAHAN
a) Gerinda tangan

b) Mata gerinda potong

2
c) Mata gerinda asah

d) Mesin las (Shielded Metal Arc Welding)

3
e) Elektroda NIKKO RB-26

f) Topeng las

4
g) Sarung tangan las

h) Material besi.(baja karbon rendah)

5
1.4 PROSEDUR

1) Siapkan material besi sebagai benda kerja


2) Lakukan pengukuran untuk menentukan ukuran yang telah ditentukan
3) Jika benda kerja masih terlalu Panjang dari yang ditentukan, potong
dengan gerinda potong
4) Benda kerja mentah baut yang baru selesai dari mesin bubut dapat
dilakukan pengasahan pada bagian kepalanya untuk mencapai bentuk
segi enam dengan perlakuan asah gerinda
5) Siapkan dua atau lebih material lempengan besi sebagai benda kerja
untuk diperlakukan pengelasan
6) Siapkan peralatan dan APD untuk pekerjaan las
7) Bersihkan permukaan benda kerja dengan sikat pada bagian yang akan
dilakukan pengelasan
8) Pastikan jumper telah menjepit benda kerja dengan erat
9) Tempelkan elektroda secara perlahan terhadap benda kerja
10) Gerinda pada bagian sisa-sisa las yang menggumpal

6
1.5 ANALISA PERHITUNGAN LAS
a) Dimensi lebar (6,5 cm)

b) Dimensi panjang (15 cm)

c) Dimensi tebal (0,5 cm)

7
Luas penampang

= 15 cm x 6,5 cm
= 97,5 cm²

Tegangan tarik

Diketahui:
RB 26 = RD-260
RD-260 = 60.000 Mpa

Maka,
60.000 = F x 97,5
F = 0,00165 N

8
1.6 HASIL

Gambar 1.1 Benda kerja hasil dari gerinda

Gambar 1.2 Benda kerja hasil dari pengelasan.

9
BAB II

PROSES BUBUT

2.1 TUJUAN
a. Mengetahui fungsi dan bagian-bagian pada mesin bubut
b. Mampu mengoperasikan mesin bubut sesuai dengan standar
operasional yang berlaku
c. Mampu menghasilkan benda kerja atau elemen mesin dengan standar
tertentu yang sesuai dengan ketentuan lembar kerja

2.2 DASAR TEORI


Mesin bubut bekerja dengan memutarkan benda kerja yang diragum
dan kemudian dikikis oleh pahat yang diam. Benda kerja diragum oleh
pencekam yang dipasang pada ujung poros utama (spindle). Dengan
mengatur lengan pengatur yang terdapat pada kepala diam, kecepatan dari
putaran poros utama (n) dapat diatur. Harga dari putaran poros utama pada
umumnya dibuat bertingkat, dengan standarisasi: 600, 710, 800, 900,
1000,1120, 1200, 1400,1600, 1800, 2000 rpm.

Gambar 2.1 Mesin bubut

10
Mesin sekrap terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

Gambar 2.2 Bagian-bagian mesin bubut


1) Handle perubahan gerak feeding (gerak makan)
2) Handle pengaturan putaran spindle
3) Handle pengaturan putaran spindle
4) Cross slide hand crank digunakan untuk menggerakan carriage secara
cross section
5) Lever of clamping square tool post untuk memegang alat potong
(pahat)
6) Top slide hand crank untuk menggerakan carriage secara longitudinal
7) Clamping lever tail stock agar tidak dapat bergerak
8) Bed Clamp Untuk menguatkan atau menggerakkan tail stock agar
tidak dapat berubah
9) Hand well for tail stock center tail stock sleever. Untuk menggerakkan
center tail stock
10) Hand well for longitudinal digunakan untuk menggerakan apro secara
manual
11) Level for section of longitudinal or cross feed
12) Handle untuk membuat ulir
13) Handle poros transporter dan poros ulir
14) Handle pengaturan kecepatan feeding
15) Handle pengatur roda gigi untuk gerak feeding
16) Handle pengatur roda gigi untuk gerak feeding

11
2.3 ALAT DAN BAHAN
a) Mesin bubut

b) Jangka sorong 150 mm

c) Material ST 60 (baja karbon sedang)

d) Kunci mesin bubut

12
e) Pahat (pisau bubut)

2.4 PROSEDUR

1) Potong spesimen dengan gerinda tangan sesuai dimensi yang diberikan


2) Memasang spesimen yang telah tersedia pada chuck atau poros 9 utama
3) Mengatur kelurusan spesimen yang akan diputar oleh spindle
4) Memasang pahat yang akan dipakai dalam praktek tersebut
5) Membuat diameter yang akan dipakai sesuai dengan gambar kerja yang
telah ada dilembar pekerjaan praktek
6) Mengatur pahat agar membentuk sudut yang sesuai dengan gambar
kerja yang ada
7) Membuat secara perlahan-lahan supaya mendapatkan hasil yang
memuaskan yang sesuai dengan gambar yang telah ditentukan

13
2.5 ANALISA PERHITUNGAN MESIN BUBUT
1) Diketahui:
- Pembubutan kepala baut
𝜙1 = 32
𝜙2 = 27
L1 = 65mm
L2 = 60mm
Putaran poros (n) = 350 rpm
Kecepatan potong (f ) = 0,2mm/putaran
Kedalaman potong = 1,5mm
Untuk mencapai diameter 27mm akan dilakukan 3 kali
pembubutan dengan
kedalaman potong 1,5mm dan 1 kali 0,5mm.
- Pembubutan untuk drat baut
𝜙1 = 27
𝜙2 = 16
Putaran poros (n) = 350 rpm
Kecepatan potong (f ) = 0,2mm/putaran
Kedalaman potong = 1,5mm
Untuk mencapai diameter 16mm akan dilakukan 7 kali
pembubutan
dengan kedalaman potong 1,5mm dan 1 kali 0,5mm.
2) Ditanya:
- Berapa kecepatan potong yang kita dapat peroleh dalam
pembuatan spesimen tersebut ?

14
3) Dijawab:
- Pembubutan Kepala Baut.

15
16
- Pembubutan untuk drat baut.

17
18
Maka didapatkan hasil tabel berikut:

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, bahwa untuk


membuat spesimen baut
dilakukan 12 kali langkah pemakanan untuk mencapai diameter
baut 16mm.
Kecepatan potong yang diperoleh menurun secara linear
bersamaan dengan berkurangnya diameter spesimen.

19
2.6 HASIL

Gambar 2.3 Bahan benda kerja

Gambar 2.4 Benda kerja setelah dikerjakan

20
BAB III
PROSES GURDI
3.1 TUJUAN
a. Mengetahui fungsi dan bagian-bagian pada mesin gurdi
b. Mampu mengoperasikan mesin gurdi sesuai dengan standar operasional
yang berlaku
c. Mampu menghasilkan benda kerja atau elemen mesin dengan standar
tertentu yang sesuai dengan ketentuan lembar kerja

3.2 DASAR TEORI


Mesin gurdi merupakan mesin yang pahatnya berputar mengikis
dengan penekanan terhadap benda kerja yang diragum diam. Pahat gurdi
memiliki dua mata potong dan melakukan gerak potong akibat putaran
poros utama pada mesin gurdi. Putaran tersebut dapat dipilih dari beberapa
tingkatan putaran yang tersedia pada mesin gurdi, atau dapat ditetapkan
sistem transmisi putaran mesin gurdi yang berkesinambungan (Stepless
spindle drive). Pilihan gerak makan mempunyai sistem gerak makan dengan
tenaga motor (Power feeding). Untuk jenis mesin gurdi yang kecil (mesin
gurdi bangku) gerak makan tidak dapat diatur secara tetap karena
bergantung pada kekuatan tangan untuk menekan lengan poros utama.
Selain itu, proses gurdi dapat dilakukan pada mesin bubut dimana benda
kerja diputar oleh pencekam poros utama dan gerak makan dilakukan oleh
pahat gurdi yang dipasang pada dudukan pahat (tool-post) atau kepala gerak
(Tail-stok).

21
3.3 ALAT DAN BAHAN
a) Mesin gurdi

b) Material ST-60 (baja karbon sedang)

22
c) Kuncian mesin gurdi

d) Jangka sorong 150 mm

e) Mata bor

23
3.4 PROSEDUR

1) Pastikan mata bor yang digunakan telah sesuai


2) Pastikan kuncian pada mesin bor telah terpasang dengan baik
3) Tandai bagian yang akan dilakukan pembubutan
4) Ragum benda kerja tepat berada di bawah mata bor yang terpasang
5) Nyalakan mesin dan turunkan mata bor hingga mengenai bagian benda
kerja yang akan dibor secara perlahan
6) Berikan air pendingin Ketika proses pengeboran

24
3.5 ANALISA PERHITUNGAN MESIN DRILLING
1) Diketahui:
- Diketahui:
- d = 14 mm
- L = 13 mm
- lt = 13 mm
- n = 500 rpm
- Ts = 5 menit
- Tp = 5 menit
2) Ditanyakan.
- Kecepatan Potong
- Kedalaman Potong
- Waktu Pengerjaan
3) Dijawab:
- Kecepatan potong drill:

- Kedalaman potong:

- Waktu pengerjaan:

25
3.6 HASIL

Gambar 3.1 Bahan benda kerja

Gambae 3.2 Benda setelah dikerjakan.

26
BAB IV
PROSES SEKRAP
4.1 TUJUAN
a. Mengetahui fungsi dan bagian-bagian pada mesin sekrap
b. Mampu mengoperasikan mesin sekrap sesuai dengan standar
operasional yang berlaku
c. Mampu menghasilkan benda kerja atau elemen mesin dengan standar
tertentu yang sesuai dengan ketentuan lembar kerja

4.2 DASAR TEORI


Mesin sekrap atau yang biasa dikenal dengan shaping machine atau
shaper adalah mesin perkakas yang digunakan untuk memotong,
membentuk, dan meratakan permukaan benda kerja dengan menggunakan
gerakan maju-mundur meja kerja dan gerakan naik-turun pisau pemotong
yang disebut pisau sekrap. Mesin sekrap adalah salah satu mesin perkakas
konvensional yang telah digunakan sejak lama dalam proses manufaktur.

Gambar 2.1 Mesin sekrap


Pada mesin ini pahat melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan
benda kerja melakukan gerakan ingsutan. Cocok untuk benda pendek dan
tidak terlalu berat. Mesin sekrap terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

27
Gambar 2.2 Bagian-bagian mesin sekrap
1) Base
2) Column
3) Cross-rail
4) Table

4.3 ALAT DAN BAHAN


1) Mesin sekrap

28
2) Pahat HSS (Pisau potong sekrap)

3) Spesimen 3D print (Filamen termoplastik)

4.4 PROSEDUR
1) Siapkan peralatan dan bahan praktikum
2) Ambil benda kerja lalu ukur bagian mana yang ingin dimakan oleh
mesin sekrap dan tandai
3) Jepit benda kerja pada ragum yang ada di mesin sekrap, pastikan posisi
benda kerja presisi agar potongannya sesuai
4) Nyalakan mesin sekrap
5) Putar tuas feeding agar mata pahat turun menyentuh benda kerja dan
terjadi ingsutan
6) Setelah benda kerja sesuai dengan apa yang diinginkan, matikan mesin
dan naikkan mata pahat ke posisi semula lalu lepaskan benda kerja dari
ragum

29
4.5 ANALISA DATA PROSES SEKRAP.

1) Z = 23
2) Diameter = 62 mm
3) Tebal = 11 mm
Derajat per gigi

= 360°/23
= 15,653°
Modulus gigi

m = 62 mm / 23
m = 2,6957 mm

30
4.6 HASIL

Gambar 2.3 Bahan benda kerja

Gambar 2.4 Benda kerja setelah dikerjakan

31
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan yang kami dapatkan ketika melakukan
praktikum proses produksi, diantaranya ada kerja bangku, proses bubut,
proses gurdi dan proses sekrap, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
• Mengetahui bagian-bagian dan fungsi pada peralatan kerja bangku,
mesin bubut, mesin gurdi dan mesin sekrap
• Memahami bagian-bagian dan fungsi pada peralatan kerja bangku,
mesin bubut, mesin gurdi dan mesin sekrap
• Mampu mengoperasikan peralatan dan mesin-mesin sesuai dengan
standar operasional yang berlaku
• Mampu menghasilkan benda kerja atau elemen mesin dengan standar
tertentu yang sesuai dengan ketentuan lembar kerja
• Mampu menghitung estimasi waktu pengerjaan sesuai dengan
parameter dan dimensi benda kerja yang akan dikerjakan

5.2 SARAN
Berdasarkan pengalaman dari kegiatan yang kami dapatkan ketika
melakukan praktikum proses produksi, kami menemukan beberapa saran
yang kemudian dapat diperbaiki sebagai berikut:
• Peningkatan ketersediaan fasilitas utama (alat dan bahan) dan
pendukung (APD) laboratorium agar pembelajaran dapat optimal
• Optimalisasi perawatan pada mesin-mesin agar dapat selalu berfungsi
dengan prima sehingga mendukung kegiatan praktikum
• Peningkatan kebersihan dan kerapihan dengan susunan denah yang
sesuai dengan kaidah 5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat dan Rajin)
sehingga kegiatan praktikum dapat berjalan dengan nyaman dan aman

32

Anda mungkin juga menyukai