Anda di halaman 1dari 18

Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2023/2024

Disusun oleh :

Kelompok : 13

TALIA PUTRI VERONIKA NIM : 2211015

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI BATAM

2023

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi i


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

Disusun oleh :

Kelompok : 13

TALIA PUTRI VERONIKA NIM : 2211015

Disetujui tanggal : ……………………..

Nilai Praktikum : ………………………

Dosen Pengampu,

RAZAN MUHAMMAD RAILIS

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi ii


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

1.3 Tujuan ......................................................................................................2

1.4 Manfaat ....................................................................................................2

1.5 Batasan .....................................................................................................2

BAB 2 DASAR TEORI

2.1 Material Polimer....................................................................................... 3

2.2 Thermoplastik ........................................................................................... 3

2.3 Thermosetting ............................................................................................4

2.4 Injection Molding.......................................................................................5

BAB 3 PENGUMPULAN DATA

3.1 Langkah Kerja Praktikum .......................................................................... 6

3.2 Flow Chart Praktikum ............................................................................... 6

3.3 Bentuk Fisik Produk (Foto Benda) ...............................................................7

BAB 4 PENGOLAHAN DATA

4.1 Material Produk ........................................................................................ 8

4.2 Fungsi Produk .......................................................................................... 8

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi iii


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

4.3 Perhitungan dimensi cavity dengan nilai penyusutan ......................................8

BAB 5 ANALISIS

5.1 Analisis Proses Manufaktur Produk........................................................... 10

5.2 Analisis Part Kritis Produk ....................................................................... 11

BAB 6 PENUTUP

6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 12

6.2 Saran ..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi iv


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

DAFTAR GAMBAR

3.2.1 Gambar Flow Chart ................................................................................ 6

3.3.1 Gambar Tampak Belakang ...................................................................... 7

3.3.2 Gambar Tampak Atas .............................................................................. 7

3.3.3 Gambar Tampak Samping ........................................................................ 7

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi v


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jika melihat secara umum, maka pengertian molding plastik adalah sebuah proses untuk
membentuk suatu benda (produksi) dari sebuah material yang berbahan dasar plastik melalui
bentuk serta ukuran tertentu. Proses molding plastik lewat mesin plastik injeksi biasanya
harus melalui proses pemanasan dengan suhu tertentu, pemberian tekanan (press) serta
pemberian cetakan. Jadi secara ringkas bisa ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya
molding plastik pada sebuah mesin plastik injeksi adalah sebuah alat atau tools yang harus
digunakan untuk menciptakan berbagai macam komponen yang terbuat dari bahan dasar
plastik. Dalam proses pengerjaannya, tentu saja molding plastik dari sebuah plastik injection
membutuhkan sebuah bentuk desain, luas penampang, skala ketebalan, hingga ukuran
toleransi yang harus diperhatikan untuk menciptakan sebuah produk berbahan dasar plastik
yang sesuai. terdapat pula proses transfer molding yang merupakan sebuah pembentukan
benda yang berasal dari material thermosetting yang sekaligus prosesnya harus melewati
pemanasan dan tekanan tertentu. Uniknya, dalam proses transfer molding dari mesin plastik
injeksi, ada baiknya untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada product designer,
ataupun molder operator, mengingat proses ini membutuhkan toleransi yang cukup kecil
untuk semua bagian mold yang ada(Budiyantoro, Cahyo. 2010).

Mesin injection molding dengan tenaga hidrolik merupakan jenis mesin yang pertama
kali dan paling umum digunakan sebelum mesin injection molding elektrik diperkenalkan
oleh Nissei Plastic Industrial Co., LTD pada tahun 1983. Mesin injection molding ini
menggunakan silinder hidrolik untuk menjepit dua bagian mold dengan tekanan tinggi.
Mesin injection molding hidrolik saat ini mampu mengontrol gaya penjepit hingga dan
melebihi 8,000 ton dan dapat membuat komponen plastik dengan bobot lebih dari 22 kg.
Mesin ini merupakan pilihan populer untuk industri otomotif, yang membutuhkan produksi
komponen plastik berukuran besar dan berat seperti bumper.

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi 1


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam laporan praktikum tentang
proses manufaktur cetakan kue dapat di rumuskan sebagai berikut:
1. Apa saja jenis plastic yang umumnya di gunakan dalam proses manufaktur cetakan kue,
dan apa saja karakteristik serta keunggulan masing-masing jenis plastik dalam konteks
ini ?
2. Bagaimana tahapan proses manufaktur cetakan kue dari pemilihan bahan baku hingga
pengemasan produk akhir ?
3. Mengapa faktor-faktor seperti suhu, tekanan, kecepatan, dan desain cetakan memiliki
peran krusial dalam mempengaruhi kualitas dan efisien dalam proses manufaktur
cetakan kue ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi produk plastik yang dihasilkan dari proses Injection
Molding
2. Mahasiswa mampu memaparkan secara singkat proses pembuatan produk Injection
Molding
3. Mahasiswa mampu memahami alasan perusahaan manufaktur memilih proses Injection
Molding sebagai proses shaping
1.4 Manfaat
Keunggulan metode injection molding adalah kita dapat membuat suatu benda dengan
bentuk geometri yang kompleks dalam satu langkah produksi yang dilakukan secara
otomatis. Sedangkan kekuranganya, biaya investasi dan perawatan alat tinggi, serta
perancangan produk harus mempertimbangkan pembuatan desain moldingnya.
1.5 Batasan
1. Proses manufaktur cetakan kue yang dibahas hanya mencakup proses injeksi molding
2. Cetakan kue yang di produksi memiliki bentuk dan ukuran yang sederhana, yaitu oval
3. Bahan baku plastik yang di gunakan adalah Polivinil Klorida

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi 2


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Material Polimer


Polimer merupakan salah satu material yang sangat lekat dengan berbagai aspek di
kehidupan modern. Besar kemungkinan Anda pernah menggunakan produk yang terbuat dari
polimer. Banyak barang-barang yang sering ditemukan sehari-hari terbuat dari bahan
polimer, misalnya botol minum plastik, ban, dan alat-alat elektronik. Istilah Polimer sering
digunakan untuk mendeskripsikan plastik. Dalam konteks tersebut, polimer yang dimaksud
adalah polimer sintetis. Namun, ada juga polimer yang terbentuk secara alami lho.
Contohnya protein, karet alam, selulosa, dan pati. Polimer adalah material dengan bentuk
rantai molekul panjang dan berulang, yang dihasilkan dari proses polimerisasi. Material ini
memiliki banyak macam dan setiapnya memiliki karakteristik berbeda, tergantung pada tipe
molekul yang membentuk dan bagaimana proses pembentukannya. Beberapa polimer
memiliki sifat lentur seperti karet dan poliester, sedangkan beberapa lainnya keras dan kuat
seperti kaca dan epoksi(Budiyantoro, Cahyo. 2010).
1. Jenis – jenis Polimer
a. Homopolimer
Homopolimer merupakan polimer yang diproduksi menggunakan satu tipe monomer,
yaitu propilena. Misalnya, unit ‘vinil klorida’ membentuk polimer bernama polivinil
klorida (PVC).
b. Kopolimer
Kopolimer merupakan polimer yang dibentuk dengan lebih dari satu monomer
Misalnya poli (etilena-vinil asetat) (PEVA) yang terbentuk dari monomer etilena dan
vinil asetat.
2.2 Thermoplastik
Termoplastik adalah jenis plastik yang melunak jika mengalami pemanasan dan akan
mengeras jika mengalami pendinginan. Proses pelunakan dan pengerasan termoplastik dapat
berlangsung berulang kali. Penamaan termoplastik diperoleh dari pembentukan ulang sifat
plastik dengan proses pemanasan. Termoplastik mengandung resin hidrokarbon dan manik-
manik kaca. Penerapan termoplastik yang paling umum adalah untuk pembuatan markah

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi 3


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

jalan. Markah jalan yang berbahan termoplastik memiliki refleksi yang tinggi, daya tahan
yang kuat dan umur pemakaian yang sangat lama. Secara sederhana termoplastik adalah jenis
plastik yang bisa didaur ulang. Termoplastik dibentuk menjadi produk jadi melalui proses
injection molding, blow molding, dan ekstrusi(Budiyantoro, Cahyo. 2010).
1. Sifat-sifat Thermoplastik
Sebagian besar jenis termoplastik memiliki rantai atom karbon dengan ikatan
kovalen yang sangat panjang. Selain itu, terkadang ada ikatan kovalen tambahan berupa
atom nitrogen, oksigen atau belerang. Pembentukan termoplastik dapat dilakukan
menggunakan panas setelah melalui proses pendinginan. Panas digunakan untuk
mempertahankan bentuk dari termoplastik. Pemanasan dapat dilakukan berulang kali
tanpa mengubah sifat-sifat bahan termoplastik.
2.3 Thermosetting
Thermosetting merupakan polimer yang tidak bisa dibentuk ulang setelah dipanaskan.
Hal ini dikarenakan bahan termoset memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi, sehingga tidak
mudah meleleh saat terkena panas yang berlebih. Sifat tersebut membuat termoset cocok
digunakan untuk komponen yang membutuhkan toleransi yang tinggi, terutama saat terkena
suhu tinggi. Pencetakan bahan plastik termoset dapat dilakukan dengan salah satu dari
beberapa metode berikut: reaction injection molding (digunakan untuk memproduksi kotak
botol susu), pencetakan erkstruksi (digunakan untuk memproduksi pipa, benang, dan isolasi
kabel listrik), compression molding (digunakan untuk membentuk plastik termoset), spin
casting (digunakan untuk membuat patung, gaming miniature, suku cadang). Namun, plastik
termoset biasanya diproses dengan menggunakan metode pencetakan injeksi reaktif.
Kandungan polimer yang dicampur selama proses pembuatan membentuk ikatan kimia
permanen. Proses ini mengurangi risiko produk meleleh jika terkena suhu tinggi. Hal ini
menjadikan plastik termoset cocok untuk peralatan elektronik. Meskipun plastik termoset
terdengar mirip dengan istilah thermoplastik, sebenarnya kedua bahan dan penggunaan dari
plastik tersebut berbeda. Berbicara mengenai, pernbedaan antara plastic thermoset dan
termoplastik faktor utama yang menjadi pembeda terletak pada kemampuannya untuk dilebur
kembali atau dibentuk kembali. Plastik thermosetting dapat menahan suhu tinggi sehingga
setelah mengeras tidak dapat dibentuk kembali atau didaur ulang. Bahkan, plastik termoset
akan hangus jika terus dipanaskan.

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi 4


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

2.4 Injection Molding


Injection molding merupakan metode yang penting dalam industry pembuatan plastik.
Injection molding banyak dipilih karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu kapasitas
produksi yang tinggi, sisa penggunaan material (useless material) sedikit dan tenaga kerja
minimal. Selain itu bahan baku yang digunakan juga dapat diolah dalam satu kali proses dan
pada umumnya metode ini juga tidak memerlukan proses finishing. Keunggulan metode
injection molding adalah kita dapat membuat suatu benda dengan bentuk geometri yang
kompleks dalam satu langkah produksi yang dilakukan secara otomatis. Sedangkan
kekuranganya, biaya investasi dan perawatan alat tinggi, serta perancangan produk harus
mempertimbangkan pembuatan desain moldingnya. Dalam proses injection molding terdapat
lima komponen penting, yaitu bagian injection unit, molding unit, clamping unit, tempering
system, dan mesin pengendali sistem. Kelima komponen ini merupakan satu kesatuan yang
saling berhubungan secara otomatis(Moerbani, J. 1999.)
1. Plasticating atau Injection Unit
Injection unit memiliki tiga fungsi utama, yang pertama yaitu untuk memanaskan
dan melelehkan bahan baku yang akan masuk melalui bagian hopper. Setelah meleleh,
bahan baku tersebut kemudian diinjeksikan ke dalam cavity. Fungsi yang terakhir adalah
untuk memberikan tekanan selama proses pendinginan plastik. Ketiga fungsi utama ini
juga mendukung proses injection unit untuk bergerak ke depan dan ke belakang pada saat
berhubungan dengan mold, serta untuk memutuskan hubungan nozzle dengan tekanan
yang tepat.
2. Mold
Mold adalah elemen kunci pada proses injection molding. Molding unit
sebenarnya adalah bagian lain dari mesin plastic injection. Molding unit adalah bagian
yang membentuk benda yang dibuat, secara garis besar molding unit memiliki dua bagian
utama yaitu bagian cavity dan core, bagian cavity adalah bagian cetakan yang
berhubungan dengan nozzle pada mesin, sedangkan bagian core adalah bagian yang
berhubungan dengan ejector. Ejector adalah bagian dari mesin yang digunakan untuk
melepas produk plastik yang sudah jadi dari cetakkannya.

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi 5


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

BAB III

PENGUMPULAN DATA

3.1 Langkah Kerja Praktikum


1. Siapkan material yang sudah di injection molding
2. Mengukur dimensi tapak kiri
3. Mengukur dimensi tapak kanan
4. Mengukur dimensi tapak atas
5. Mengukur dimensi tapak bawah

3.2 Flow Chart Praktikum

Mulai Penilaian dari dosen

Pembagian Asistensi kepada


Kelompok dosen

Persiapan bahan Membuat laporan


pratikum

Pengkuran bahan Menganalisa bahan

3.2.1 Gambar Flow Chart

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi 6


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

3.3 Bentuk Fisik Produk

3.3.1 Gambar Tampak Belakang

3.3.2 Gambar Tampak Atas

3.3.3 Gambar Tampak Samping

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi 7


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

BAB IV

PENGOLAHAN DATA

4.1 Material Produk

Material yang digunakan Polivinil Klorida (PVC)

4.2 Fungsi Produk

Sebagai cetakan kue

4.3 Perhitungan dimensi cavity dengan nilai penyusutan

Dc atas = Dp + DpS + Dp (S2)

= 107 + ( 107 x 0,001) + (107 x 0,0012)

= 107,107107

Dc bawah = Dp + DpS + Dp (S2)

= 70 + ( 70 x 0,001) + (70 x 0,0012)

= 70 + 0,07 + 0,00007

= 70,07007

Dc Lebar dimensi atas = Dp + DpS + Dp (S2)

= 56 + ( 56 x 0,001) + (56 x 0,0012)

= 56 + 0,056 + 0,000056

= 56,050056

Dc tinggi = Dp + DpS + Dp (S2)

= 20 + ( 20 x 0,001) + (20 x 0,0012)

= 20 + 0,020 + 0,00002

= 20,02002

Dc Lebar dimensi bawah = Dp + DpS + Dp (S2)

= 38 + ( 38 x 0,001) + (38 x 0,0012)


Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi 8
Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

= 38 + 0,038 + 0,000038

= 38,038038

Tabel 4.3 Hasil Pergitungan Dimensi Cavity

No Nama Bagian yang Dimensi DpS Dp(S2) Dc


diukur yang diukur
(mm) (mm) (mm)
Dp (mm)

1 Dimensi atas 107 0,107 0,000107 107,107107

2 Dimensi bawah 70 0,07 0,00007 70,07007

3 Dimensi lebar atas 56 0,056 0,000056 56,056056

4 Dimensi lebar bawah 38 0,038 0,000038 38,038038

5 Dimensi tinggi 20 0,02 0,00002 20,02002

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi 9


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

BAB V

ANALISIS

5.1 Analisis Proses Manufaktur Produk

1. Membuat produk Cetakan kue.

2. Menggunakan material premature ventricular contractions (PVC)

3. Menggunakan proses manufaktur injection moulding

4. Posisi awal cetakan adalah “terbuka penuh” yang diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan produk yang dihasilkan nantinya dapat dikeluarkan atau diambil dengan
mudah.
5. PVC dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun
ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia dilelehkan oleh
pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup
injeksi.
6. Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper
kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia
dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat
perputaran sekrup injeksi.
7. Isi Ulang dan Pendinginan (Charging and Cooling): Proses isi ulang (charging) plastik
cair untuk disuntikkan pada siklus selanjutnya bersamaan dengan proses pendinginan
(cooling) cetakan plastik. Pada saat proses pendinginan produk secara bersamaan di
dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari
cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.
8. Membuka Cetakan (Mold Open): Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan
dari cetakan oleh pendorong hidraulik yang tertanam dalam rumah cetakan. Gerakan
melepas produk (ejection) dari dalam cetakan oleh ejector yang mendorong produk dari
sisi Core agar mudah diambil, tentu saja produk harus menempel pada sisi Core ketika
cetakan terbuka, dan bukan menempel pada sisi Cavity.
9. Cacat hasil produk yang mungkin terjadi
- Garis aliran - Tanda tenggelam

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi 10


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

- Bekas luka bakar - Perubahan warna


- Melengkung

5.2 Analisis Part Kritis Produk

1. Pegangan Cetakan : Karena fungsinya untuk memegang cetakan, kalau tidak ada akan
sulit

2. Dinding cetakan : Karena fungsinya untuk membuat cetakan kue, jika kualitas dinding
partnya tidak bagus, maka hasil untuk membuat kue tidak bagus

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi 11


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

1. Memberikan panduan dan informasi serta meningkatkan pemahaman belajar tentang


proses manufaktur injection moulding

2. Memberikan pemahaman pengecekan sebuah produk.

3. Memberikan pemahaman perhitungan dimensi cavity dengan nilai penyusutan.

6.2 Saran

1. Alat ukur untuk pengecekan kurang lengkap, karena banyak produk hasil injection
moulding dimensinya tidak dapat diukur. Seperti angle, radius dan motif lain yang susah
diukur hanya menggunakan vernier caliper.

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi 12


Modul 1 (Injection Molding Cetakan Kue)

DAFTAR PUSTAKA

Budiyantoro, Cahyo. 2010. Thermoplastik Dalam Industri. Surakarta: Teknika Media.


Moerbani, J. 1999. Plastic Moulding, Diktat Kuliah. Surakarta : Akademi Tehnik Mesin Industri
(ATMI).

Laboratorium Rekayasa Industri Terintegrasi 13

Anda mungkin juga menyukai