Disusun oleh :
Kelompok : 13
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
Disusun oleh :
Kelompok : 13
Dosen Pengampu,
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 5 ANALISIS
BAB 6 PENUTUP
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
Jika melihat secara umum, maka pengertian molding plastik adalah sebuah proses untuk
membentuk suatu benda (produksi) dari sebuah material yang berbahan dasar plastik melalui
bentuk serta ukuran tertentu. Proses molding plastik lewat mesin plastik injeksi biasanya
harus melalui proses pemanasan dengan suhu tertentu, pemberian tekanan (press) serta
pemberian cetakan. Jadi secara ringkas bisa ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya
molding plastik pada sebuah mesin plastik injeksi adalah sebuah alat atau tools yang harus
digunakan untuk menciptakan berbagai macam komponen yang terbuat dari bahan dasar
plastik. Dalam proses pengerjaannya, tentu saja molding plastik dari sebuah plastik injection
membutuhkan sebuah bentuk desain, luas penampang, skala ketebalan, hingga ukuran
toleransi yang harus diperhatikan untuk menciptakan sebuah produk berbahan dasar plastik
yang sesuai. terdapat pula proses transfer molding yang merupakan sebuah pembentukan
benda yang berasal dari material thermosetting yang sekaligus prosesnya harus melewati
pemanasan dan tekanan tertentu. Uniknya, dalam proses transfer molding dari mesin plastik
injeksi, ada baiknya untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada product designer,
ataupun molder operator, mengingat proses ini membutuhkan toleransi yang cukup kecil
untuk semua bagian mold yang ada(Budiyantoro, Cahyo. 2010).
Mesin injection molding dengan tenaga hidrolik merupakan jenis mesin yang pertama
kali dan paling umum digunakan sebelum mesin injection molding elektrik diperkenalkan
oleh Nissei Plastic Industrial Co., LTD pada tahun 1983. Mesin injection molding ini
menggunakan silinder hidrolik untuk menjepit dua bagian mold dengan tekanan tinggi.
Mesin injection molding hidrolik saat ini mampu mengontrol gaya penjepit hingga dan
melebihi 8,000 ton dan dapat membuat komponen plastik dengan bobot lebih dari 22 kg.
Mesin ini merupakan pilihan populer untuk industri otomotif, yang membutuhkan produksi
komponen plastik berukuran besar dan berat seperti bumper.
BAB II
LANDASAN TEORI
jalan. Markah jalan yang berbahan termoplastik memiliki refleksi yang tinggi, daya tahan
yang kuat dan umur pemakaian yang sangat lama. Secara sederhana termoplastik adalah jenis
plastik yang bisa didaur ulang. Termoplastik dibentuk menjadi produk jadi melalui proses
injection molding, blow molding, dan ekstrusi(Budiyantoro, Cahyo. 2010).
1. Sifat-sifat Thermoplastik
Sebagian besar jenis termoplastik memiliki rantai atom karbon dengan ikatan
kovalen yang sangat panjang. Selain itu, terkadang ada ikatan kovalen tambahan berupa
atom nitrogen, oksigen atau belerang. Pembentukan termoplastik dapat dilakukan
menggunakan panas setelah melalui proses pendinginan. Panas digunakan untuk
mempertahankan bentuk dari termoplastik. Pemanasan dapat dilakukan berulang kali
tanpa mengubah sifat-sifat bahan termoplastik.
2.3 Thermosetting
Thermosetting merupakan polimer yang tidak bisa dibentuk ulang setelah dipanaskan.
Hal ini dikarenakan bahan termoset memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi, sehingga tidak
mudah meleleh saat terkena panas yang berlebih. Sifat tersebut membuat termoset cocok
digunakan untuk komponen yang membutuhkan toleransi yang tinggi, terutama saat terkena
suhu tinggi. Pencetakan bahan plastik termoset dapat dilakukan dengan salah satu dari
beberapa metode berikut: reaction injection molding (digunakan untuk memproduksi kotak
botol susu), pencetakan erkstruksi (digunakan untuk memproduksi pipa, benang, dan isolasi
kabel listrik), compression molding (digunakan untuk membentuk plastik termoset), spin
casting (digunakan untuk membuat patung, gaming miniature, suku cadang). Namun, plastik
termoset biasanya diproses dengan menggunakan metode pencetakan injeksi reaktif.
Kandungan polimer yang dicampur selama proses pembuatan membentuk ikatan kimia
permanen. Proses ini mengurangi risiko produk meleleh jika terkena suhu tinggi. Hal ini
menjadikan plastik termoset cocok untuk peralatan elektronik. Meskipun plastik termoset
terdengar mirip dengan istilah thermoplastik, sebenarnya kedua bahan dan penggunaan dari
plastik tersebut berbeda. Berbicara mengenai, pernbedaan antara plastic thermoset dan
termoplastik faktor utama yang menjadi pembeda terletak pada kemampuannya untuk dilebur
kembali atau dibentuk kembali. Plastik thermosetting dapat menahan suhu tinggi sehingga
setelah mengeras tidak dapat dibentuk kembali atau didaur ulang. Bahkan, plastik termoset
akan hangus jika terus dipanaskan.
BAB III
PENGUMPULAN DATA
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
= 107,107107
= 70 + 0,07 + 0,00007
= 70,07007
= 56 + 0,056 + 0,000056
= 56,050056
= 20 + 0,020 + 0,00002
= 20,02002
= 38 + 0,038 + 0,000038
= 38,038038
BAB V
ANALISIS
4. Posisi awal cetakan adalah “terbuka penuh” yang diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan produk yang dihasilkan nantinya dapat dikeluarkan atau diambil dengan
mudah.
5. PVC dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun
ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia dilelehkan oleh
pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup
injeksi.
6. Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper
kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia
dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat
perputaran sekrup injeksi.
7. Isi Ulang dan Pendinginan (Charging and Cooling): Proses isi ulang (charging) plastik
cair untuk disuntikkan pada siklus selanjutnya bersamaan dengan proses pendinginan
(cooling) cetakan plastik. Pada saat proses pendinginan produk secara bersamaan di
dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari
cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.
8. Membuka Cetakan (Mold Open): Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan
dari cetakan oleh pendorong hidraulik yang tertanam dalam rumah cetakan. Gerakan
melepas produk (ejection) dari dalam cetakan oleh ejector yang mendorong produk dari
sisi Core agar mudah diambil, tentu saja produk harus menempel pada sisi Core ketika
cetakan terbuka, dan bukan menempel pada sisi Cavity.
9. Cacat hasil produk yang mungkin terjadi
- Garis aliran - Tanda tenggelam
1. Pegangan Cetakan : Karena fungsinya untuk memegang cetakan, kalau tidak ada akan
sulit
2. Dinding cetakan : Karena fungsinya untuk membuat cetakan kue, jika kualitas dinding
partnya tidak bagus, maka hasil untuk membuat kue tidak bagus
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
6.2 Saran
1. Alat ukur untuk pengecekan kurang lengkap, karena banyak produk hasil injection
moulding dimensinya tidak dapat diukur. Seperti angle, radius dan motif lain yang susah
diukur hanya menggunakan vernier caliper.
DAFTAR PUSTAKA