DI PT DAN LIRIS
Oleh:
ARDINI AIFARISMA
NIM. 1903046
Oleh:
ARDINI AIFARISMA
NIM. 1903046
Oleh:
ARDINI AIFARISMA
NIM. 1903046
Direktur Tanggal
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat menyelesaikan laporan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT Dan
Liris dengan baik dan lancar.
Pembuatan dan penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini adalah syarat untuk
memenuhi Tugas Akhir dari kampus Akademi Komunitas Industri Tekstil dan
Produk Tekstil Surakarta. Laporan praktik kerja lapangan ini disusun berdasarkan
data telah diperoleh selama melaksanankan pengamatan dan penelitian selama
praktik kerja lapangan.
Kelancaran dan keberhasilan penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini tidak
lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
11. Rekan-rekan yang telah medukung dan membantu selama pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan.
i
Penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini telah disusun dengan
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna sempurnanya laporan ini. Penulis juga berharap laporan ini dapat memberi
manfaat bagi semua pihak, penyusun laporan pada khususnya dan pembaca pada
umumya.
(Ardini Aifarisma)
1903046
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN .............................................................................................................. vi
1.2 Tempat Pelaksanaan, Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan ......... 1
2.4 Ketenagakerjaan.......................................................................................... 7
ii
4.1 Latar Belakang........................................................................................... 23
4.3 Pembahasan.............................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 28
LAMPIRAN ................................................................................................................ 29
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rencana Jumlah Produksi Bulan Mei 2021 PT Dan Liris ........................ 15
Tabel 3.2 Jenis Mesin untuk Pembuatan Ladies Lynemouth Dress ........................ 16
Tabel 3.3 Proses Pembuatan Ladies Lynemouth Dress .......................................... 17
Tabel 3.4 Point Cacat Kain ....................................................................................... 20
Tabel 3.5 Tabel AQL ................................................................................................. 22
iv
DAFTAR GAMBAR
v
RINGKASAN
Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Akademi Komunitas Industri Tekstil dan
Produk Tekstil Surakarta dilaksanakan di akhir semester dengan tujuan mahasiswa
dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja, melatih bekerja, mengetahui proses
produksi dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi pada proses produksi serta
cara penyelesainnya. Mahasiswa diwajibkan melakukan praktik kerja lapangan di
Industri Tekstil dan Garmen untuk memenuhi syarat kelulusan pendidikan tingkat
Diploma Dua (D2) di Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil
Surakarta. Praktik kerja lapangan dilaksanakan di PT Dan Liris, Kelurahan
Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Fokus
observasi praktik kerja lapangan dilakukan di area konveksi sewing. Praktik kerja
lapangan dimulai pada 19 Juni 2021 sampai dengan 30 Juni 2021. Jumlah tenaga
kerja keseluruhan area garmen sebanyak 3.506 tenaga kerja pada bulan Mei 2021.
PT Dan Liris banyak memproduksi pakaian dari pakaian anak kecil sampai pakaian
orang dewasa, salah satunya adalah Ladies Dress. Proses pembuatan Ladies
Dress dimulai dari proses pembuatan pola, marker, pemotongan bahan,
pengecekan komponen, penjahitan komponen hingga menjadi garmen utuh, proses
pengecekan kualitas mutu garmen agar dapat menghasilkan produk sesuai
dengan permintaan buyer. Pengendalian mutu dimulai baik dari pengecekan
kualitas bahan baku dan bahan pendukung produksi, pengecekan proses produksi
oleh Quality Control (QC) disetiap area produksi, pengecekan produk garmen jadi
sampai pengecekan sebelum garmen dikirim ke buyer. Setelah melakukan analisis
proses produksi Ladies Dress ditemukan reject yang menjadi salah satu
penghambat target produksi tidak tercapai dan kualitas hasil produk. Permasalahan
yang paling banyak terjadi yaitu reject karena saku samping tidak simetris. Faktor
penyebabnya pada unsur manusia, metode, dan material. Unsur manusia tersebut
karena operator kurang peduli terhadap kualitas, hal itu dapat diatasi dengan
pemberian sosialisasi oleh leader, dan operator tidak memperhatikan tanda letak
saku dapat diatasi dengan operator harus lebih teliti dan memperhatikan tanda
letak saku. Unsur metode karena fabric ikut terjahit dapat diatasi dengan menjahit
ulang, dan tidak ada tanda ukuran dapat diatasi dengan operator jahit memberi
tanda ukuran letak saku. Sedangkan faktor material dikarenakan fabric bermotif
sehingga operator kesulitan melihan tanda letak saku.
vi
BAB I PENDAHULUAN
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan mulai tanggal 19 Juni 2021 sampai
dengan 30 Juni 2021 di PT Dan Liris yang terletak di Kelurahan Banaran,
Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Pelaksanaan praktik
1
kerja lapangan tersebut kemudian akan dilanjutkan dengan penyusunan laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL).
1. Metode Observasi
2. Metode Interview
3. Metode Dokumentasi
2
BAB II BAGIAN UMUM PERUSAHAAN
Pada tahun 1946 berdirilah sebuah perusahaan yang bernama Keris, yang
didirikan oleh Kasoem Tjokrosaputro selaku perintis pertama PT Batik Keris.
Usaha ini berkembang pesat sehingga Keris Group mempunyai anak
perusahaan, diantaranya adalah PT Batik Keris, PT Dan Liris, PT Rempoa
Solo Synthetics, PT Keris Gallery, PT Dosan Indonesia, PT Sunkyong Keris
Indonesia, PT Keris Inoue Nissho Indonesia, Keris JapanCo. LTD.
Penunjang kebutuhan bahan baku yang semakin meningkat dan agar tidak
tergantung pada kestabilan harga pasar, pengadaan dan penyediaan bahan,
kualitas, dan lain-lain. Sehingga pada tanggal 25 April 1974 dihadapan notaris
Theresia Budisantoso S.H. dengan akte No 87, didirikanlah PT Dan Liris yang
bergerak dibidang pertenunan, pemintalan benang, pewarnaan, dan konveksi
pakaian jadi. Nama Dan Liris berasal dari kata Udan Liris, yang mempunyai arti
hujan rintik-rintik yang tak kunjung reda. Pada mulanya PT Dan Liris didirikan
untuk mendukung industri usaha pembatikan PT Batik Keris saja, tetapi lama-
kelamaan juga untuk mendukung industri batik rakyat.
3
c. Adanya keyakinan yang kuat untuk mencapai tingkat kehidupan yang lebih
baik atau orientasi pendirian perusahaan adalah profit atau keuntungan.
d. Adanya dorongan dari pemerintah agar pihak swasta turut serta menciptakan
iklim yang baik khususnya bidang pertekstilan.
Selain faktor tersebut, latar belakang berdirinya PT Dan Liris disebabkan oleh
lahirnya orde baru 1966, yang pada saat itu pemerintah memberikan
kesempatan yang luas bagi investor untuk menanamkan modalnya di
Indonesia baik itu yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) ataupun
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sejak itu permintaan dari para
konsumen terhadap produk yang dikeluarkan PT Batik Keris semakin banyak
dan terus meningkat dari waktu ke waktu. Untuk memenuhi permintaan
konsumen yang banyak dan terus meningkat dan mengantisipasi jika terjadi
ketidakstabilan harga bahan baku dipasaran sekaligus untuk memenuhi
kebutuhan sendiri, maka PT Batik Keris mendirikan perusahaan pemasok
bahan baku tekstil dan batik yaitu PT Dan Liris. Lokasi Perusahaan berada di
daerah Cemani tepatnya di Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten
Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia.
4
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Berikut daftar gambar 2.1 adalah bentuk struktur organisasi divisi garmen PT Dan
Liris:
4. Kepala seksi bertugas bekerja sama antar sub seksie terkait untuk
kelancaran proses kerja di area masing-masing, melaporkan hasil kerja,
dan memeriksa kelancaran proses produksi
5
5. Kasubsie bertugas berkerja sama antar sub seksie terkait untuk
kelancaran proses kerja diarea masing-masing, melaporkan hasil kerja,
dan memonitoring kejanggalan untuk diambil langkah-langkah perbaikan
bersama Kepala Bagian dan pihak lain yang terkait
6
2.3.1 Permodalan
Secara garis besar sistem permodalan dibagi menjadi dua yaitu sistem interen
dan sistem eksteren. Berikut pengertian dari sistem interen dan sistem eksteren.
a. Sistem interen adalah sistem permodalan yang modalnya didapat dari dalam
atau modal sendiri, biasanya ada pada bisnis keluarga
b. Sistem eksteren adalah sistem permodalan yang modalnya berasal dari luar
seperti penanaman modal dan investor.
2.3.2 Pemasaran
2.4 Ketenagakerjaan
7
2.4.1 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan
Tingkat pendidikan karyawan yang ada di PT Dan Liris bervariasi, mulai dari SD
sampai dengan sarjana. Adapun untuk jumlah karyawan dan tingkat
pendidikannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Distribusi tenaga kerja adalah kegiatan penempatan tenaga kerja baru sesuai
dengan skill dan kebutuhan perusahaan. Pendistribusian tenaga kerja baru
berperan penting dalam kemajuan perusahaan serta keberhasilan suatu
produksi. Terutama pada produksi garmen, jika penempatan tenaga kerja baru
tidak sesuai dengan skill akan mengakibatkan target produksi tidak tercapai, hasil
tidak maksimal, dan berakibat pada kegagalan produksi. Pendistribusian tenaga
kerja baru dilakukan setelah lulus pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) dengan
ditempatkan pada unit yang membutuhkan. Tenaga kerja baru dilatih dan
dilakukan bimbingan oleh trainer agar lebih mendalami serta terampil dalam
melakukan pekerjaan. PT Dan Liris membagi staff kedalam beberapa golongan.
8
Berikut Tabel 2.2 adalah rincian data penggolongan staff PT Dan Liris:
GOLONGAN JOB
IA Kasubsie Junior
1B Kasubsie Senior
II A Kasie Junior
II B Kasie Senior
III A Wakabag
III B Kabag
IV A Kadiv
Direktur
1. Metode Off the Job Training (OJT) adalah kegiatan pembinaan dan
pengembangan berupa materi yang diberikan oleh instruktur perusahaan.
Materi yang diberikan adalah visi misi perusahaan, pengetahuan K3
(Keselamatan dan Kecelakaan Kerja), Alat Pelindung Diri (APD), Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, Rajin (5R), tunjangan karyawan, fasilitas, pengelolaan
limbah, peraturan perusahaan, dan prosedur kerja sesuai dengan standar
mutu perusahaan.
9
2. Metode On the Job Training (OJT) adalah kegiatan pembinaan dan
pengembangan berupa praktik yang dipandu oleh trainer perusahaan.
Kegiatan ini dilakukan di BLK selama 2 minggu untuk bagian sewing.
Kegiatan on the job training juga dilakukan di unit secara langsung, misalkan
dibutuhkan operator spreading automatic berarti pelatihan dilakukan di area
persiapan spreading dikarenakan BLK hanya terdapat mesin-mesin sewing.
3. Beasiswa kuliah bagi karyawan PT Dan Liris adalah bentuk peningkatan dan
pengembangan pendidikan karyawan yang diberikan oleh perusahaan
melalui kerjasama dengan intansi pendidikan tinggi seperti Akademi
Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta.
1. Toilet
2. Kantin
3. Mushola
4. Cuti sakit
5. Cuti haid
6. Rekreasi
7. Ruang sakit
8. Cuti menikah
9. Tempat parkir
10
12. Ruang meeting
11
BAB III BAGIAN PRODUKSI
12
Untuk alur proses perencanaan produksi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Finishing
Loading Sewing
Shipment Packing
Setelah rencana produksi dibuat, maka bagian produksi harus bekerja sesuai
rencana produksi yang sudah dibuat. Pengendalian produksi dimulai dari
kedatangan bahan baku sampai dengan produk dikirim.
13
Dengan adanya pengendalian produksi ini diharapkan proses produksi dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan. Adapun pengendalian
produksi yang terdapat pada proses produksi adalah sebagai berikut :
1. Monitor output perjam, untuk mencatat output operator per jam
2. Daily report production, mencatat output perline per hari
3. Weekly report production, mencatat output line per unit dalam satu minggu
4. Month to date report, mencatat dan memonitor pencapaian selama satu bulan
5. Schedule shipment,menyusun jadwal shipment masing-masing order
3.2 Produksi
Produksi adalah kegiatan mengolah bahan baku, baik berupa bahan mentah
maupun setengah jadi menjadi sebuah barang yang memiliki nilai guna tertentu.
Barang hasil produksi disebut produk. Produksi garmen berarti mengolah bahan
baku berupa kain menjadi sebuah produk pakaian jadi.
Jenis produksi yang dibuat dalam produksi garmen PT Dan Liris beragam
jenisnya dan sesuai permintaan buyet. Jenis produksi garmen di PT Dan Liris
adalah sebagai berikut.
1. Mens wear yaitu pakaian pria dewasa. Diantaranya kemeja, trouser
(celana pria), blazer, dan kaos.
2. Ladies wear yaitu pakaian wanita dewasa. Diantaranya blouse, gaun,
celana wanita, jas wanita, dan kaos.
3. Kids wear yaitu pakaian anak-anak. Diantaranya gaun anak, kemeja
anak, celana anak, dan rompi anak.
14
Berikut adalah data jumlah rencana produksi di area sewing central PT Dan Liris
bulan Mei 2021
Tabel 3.1 Rencana Jumlah Produksi Bulan Mei 2021 PT Dan Liris
Jumlah Produksi
Tata letak atau Layout mesin dalam produksi sangatlah penting untuk
memperlancar jalannya produksi. Di line sewing PT Dan Liris menggunakan
sistem tata letak letter “i”. Tata letak adalah pengaturan dan penempatan mesin,
peralatan, gedung, dan kegiatan dalam proses produksi. Tujuan tata letak antara
lain :
15
Berikut model layout di line sewing A6 PT Dan Liris.
2 BS Button Sew 1
5 KS Kansai 1
6 SC Side Cutter 1
16
Tabel 3.2 Jenis Mesin untuk Pembuatan Ladies Lynemouth Dress
(Lanjutan)
Jumlah
No Kode Mesin Jenis Mesin
Mesin
9 Bartack Bartack 1
10 OL Over Lock 1
Berikut ini tabel 3.3 proses pembuatan Ladies Lynemouth Dress Long Sleeve.
17
Tabel 3.3 Proses Pembuatan Ladies Lynemouth Dress (Lanjutan)
Untuk membantu agar proses produksi bisa berjalan dengan lancar dan
seimbang, maka dibutuhkan sarana-sarana penunjang. Berikut adalah contoh
sarana penunjang produksi :
a. Tenaga listrik
18
b. Sumber air (berupa air minum dan air untuk kebutuhan kebersihan)
c. Pengolahan limbah
d. Gudang (gudang bahan, gudang bahan pendukung, dan gudang produk
jadi)
e. Air Conditioner (AC)
f. Kipas angin
Suatu mesin pasti akan mengalami kerusakan dan perbaikan mesin akan sangat
diperlukan di industri. Berikut pelaksanaan perbaikan mesin di PT Dan Liris :
1. Pelayanan perbaikan mesin dilakukan dengan memberi tanda lampu
merah atau langsung dengan lisan pada mekanik.
2. Apabila perbaikan mesin telah selesai operator yang bersangkutan dan
mekanik menanda tangani laporan kerusakaan setting mesin.
3. Setiap bulan mekanik membuat rekap kerusakan mesin dan dicatat pada
buku rekap kerusakan dan setting mesin
4. Apabila dalam perbaikan mesin diperlukan penggantian spare part, maka
spare part tersebut dicatat dalam formulir riwayat mesin
19
5. Apabila ditemukan kerusakan spare part, maka mekanik meminta spare
part pada bagian gudang umum dengan menggunakan formulir yang
sudah ditanda tangani leader.
6. Apabila perbaikan tidak berhasil maka akan ditindak lanjuti dengan
menggunakan bantuan teknisi eksternal.
Pengendalian mutu atau QC (Quality Control) adalah unit yang bertugas untuk
menjaga dan mengawasi kualitas produk PT Dan Liris . Dalam industri garmen
terdapat beberapa pengendalian mutu.
Raw Material (bahan baku) adalah bahan yang digunakan dalam membuat
produk. Bahan baku utama dalam produksi garmen adalah kain dan benang.
Berikut adalah beberapa pengendalian mutu bahan baku:
1. Inspeksi
Inspeksi adalah pengecekan kualitas dan kuantitas fabric untuk
menentukan layak tidaknya bahan tersebut.
Sistem yang digunakan untuk penilaian fabric yaitu :
• 4 point system
Pemeriksaan system ini dilakukan dengan pencahayaan F96 CWF. Untuk
cacat yang ditemukan akan mendapatkan point berdasarkan pada ukuran
kesalahannya, seperti tabel dibawah ini
Tabel 3.4 Point Cacat Kain
Point
Imperial metric
Count
1 Defects up to 3” Defects up to 75 mm
20
• 10 point system
Pemeriksaaan system ini dilakukan dalam pencahayaan TL84/P35
Untuk cacat yang ditemukan akan mendapatkan point berdasarkan pada
ukuran kesalahannya, seperti dibawah ini :
− Apabila panjang < 2,5 cm diberi poin 1
− Apabila panjang 2,5 cm - 12 cm diberi poin 3
− Apabila panjang 12 cm - 25 cm diberi poin 5
− Apabila panjang 25 cm – 91,5 cm diberi point 10
2. Blanked Card
Blanked Card bertujuan untuk melihat shading kain dalam satu roll. Cara
pengecekannya adalah dengan mengambil fabric diujung ±8 cm di ujung
awal dan akhir fabric. Setelah itu fabric ujung awal dilipat 4x dan diberi
nomor 1-4 lalu digunting. Ujung akhir dilipat 4x, diberi nomor 5-8 lalu
digunting dan dijahit secara acak.
2 4 1 3
6 8 5 7
Setelah kain disobek jika hasilnya lurus dinamakan standard, lalu jika kain yang
disobek miring maka disebut skewing, dan jika melengkung disebut bowing.
3.4.2 Proses
Pengendalian mutu pada proses ini berfokus pada garmen yang sudah dilakukan
penanganan hingga garmen dipacking. Berikut adalah urutan pengendalian
mutu, pada proses produksi garmen :
a. Proses Pemotongan
Pada proses ini pengecekan mutu dilakukan setelah bahan baku atau fabric
sudah selesai dipotong.
b. Proses Perakitan
Pada proses ini pengecekan mutu dilakukan pada saat garmen sudah jadi
atau selesai dirakit. Bagian yang dicek meliputi semua komponen yang ada
di garmen. Mulai dari jahitan, kerutan, motif, keseimbangan antara kanan dan
kiri, dan kebersihan produk.
21
3.4.3 Produk
Dalam pengecekan produk jadi digunakan juga metode AQL (Acceptable Quality
Level. Metode AQL ini digunakan untuk pengecekan kualitas produksi.
Dengan Metode AQL, akan diketahui berapa minimal sampel yang diperiksa
untuk mewakili semua quantity order. Dari pengecekan yang dilakukan
berdasarkan jumlah sampel, ada aturan baku berapa maksimal cacat produksi
yang diperbolehkan sehingga produk tersebut layak secara kualitas.
Berikut ini adalah tabel jumlah sampel yang harus diperiksa sesuai dengan
quantity order menurut metode AQL.
Sumber : www.garmenteducation.com
22
BAB IV DISKUSI
Pada saat melakukan praktik kerja lapangan dibulan Mei 2021, unit 2A line 6
sedang mengerjakan order Ladies Dress Long Sleeve, dengan kuantitas 220
pcs. Ladies Dress Long Sleeve adalah gaun wanita berkerah dengan panjang
selutut, lengan panjang, dan kancing di bagian depan.
Berdasarkan hasil pengamatan selama 7 hari, dari 210 pcs garmen ditemukan 3
masalah kualitas terbesar pada saat dilakukan pengecekan. Data temuan 3
masalah tersebut adalah :
Jenis Defect
23
Tabel 4.1 Jumlah Defect Line A6 Selama 7 Hari (Lanjutan)
Jenis Defect
7 - - 1 1
24
4.3 Pembahasan
Identifikasi penyebab masalah sesuai ketiga faktor di atas dapat dilihat pada
gambar berikut.
Berikut adalah pembahasan mengenai diagram tulang ikan diatas dan beberapa
usulan cara penyelesaian yang dapat dilakukan.
25
b. Operator tidak memperhatikan tanda letak saku
Penyebabnya adalah operator kurang memperhatikan tanda letak
saku. Cara penyelesaiannya yaitu operator lebih memperhatikan
tanda letak saku, jika perlu garmen dicek kembali setelah selesai
dijahit.
2. Metode. Faktor metode merupakan faktor akibat kesalahan dalam
melakukan proses.
a. Tidak ada tanda letak saku
Penyebabnya adalah operator cutting tidak memberi tanda letak saku
fabric. Cara penyelesaiannya yaitu operator cutting memberi tanda
letak saku setelah fabric dipotong atau operator jahit mengukur sendiri
tanda letak saku.
b. Bukaan saku terjahit saat menjahit side seam
Penyebabnya adalah operator menjalankan mesin terlalu cepat. Cara
penyelesainnya adalah dengan di reject lalu dijahit ulang. Dress yang
sudah jadi dilepas lagi jahitannya pada bagian side seam, lalu jahitan
bantu pada saku juga dilepas. Setelah itu barulah saku dijahit bantu
ulang sesuai tempatnya, dan kemudian baru menjahit side seam.
3. Material. Faktor material merupakan faktor akibat bahan yang digunakan.
a. Fabric bermotif
Fabric bermotif mengakibatkan tanda letak saku tidak terlihat. Cara
penyelesainnya adalah dengan operator lebih memperhatikan
tandanya, bisa juga dengan penambahan coretan kapur agar tanda
lebih terlihat.
26
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Agar hasil produksi Ladies Lynemouth Dress Long Sleeve dapat sesuai dengan
permintaan buyer, berikut saran yang diharapkan dapat membantu line produksi
khususnya line A6.
1. Adanya sosialisasi oleh leader maupun PIC tentang pentingnya kualitas
hasil produksi, dan ketelitian dalam bekerja
2. Pengukuran kembali letak saku jika operator tidak menemukan atau
kurang yakin terhadap tanda letak saku yang ada
3. Adanya pelatihan bagi operator agar ketrampilan operator meningkat
4. Seluruh pihak yang bersangkutan harus lebih meningkatkan kedisiplinan
agar kualitas hasil kerja dan produktifitas kerja semakin meningkat
27
DAFTAR PUSTAKA
Apa arti AQL. (2021, April). Dipetik Agustus 6, 2021, dari Garment Education:
https://www.garmenteducation.com/2021/04/apa-arti-aql-acceptable-quality-
level.html
Metode Inspeksi Kain. (2013). Dipetik juni 10, 2021, dari http://belajar-
garment.blogspot.com/2013/09/metode-inspeksi-kain_2.html?m=1
28
LAMPIRAN
29