Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PT DAN LIRIS

Kasus Praktik : Analisis Penyebab Dan Penyelesaian Saku Samping


yang Tidak Simetris/High Low Pada Ladies Lynemouth Dress Long
Sleeve

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)


dan Sebagai Persyaratan Kelulusan Program Diploma II di Akademi
Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta

Oleh:

ARDINI AIFARISMA

NIM. 1903046

TEKNIK PEMBUATAN GARMEN

AKADEMI KOMUNITAS INDUSTRI TEKSTIL DAN


PRODUK TEKSTIL SURAKARTA
2021
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI PT DAN LIRIS

Kasus Praktik : Analisis Penyebab Dan Penyelesaian Saku Samping


yang Tidak Simetris/High Low Pada Ladies Lynemouth Dress Long
Sleeve

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)


dan Sebagai Persyaratan Kelulusan Program Diploma II di Akademi
Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta

Oleh:

ARDINI AIFARISMA

NIM. 1903046

TEKNIK PEMBUATAN GARMEN

Pembimbing I : Putri Nurliana S. F., S.T., M.M.

Pembimbing II : Suwarni, S. Pd.

AKADEMI KOMUNITAS INDUSTRI TEKSTIL DAN


PRODUK TEKSTIL SURAKARTA
2021
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI PT DAN LIRIS

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)


dan Sebagai Persyaratan Kelulusan Program Diploma II di Akademi
Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta

Oleh:

ARDINI AIFARISMA

NIM. 1903046

TEKNIK PEMBUATAN GARMEN

Pembimbing I: Pembimbing II:

(Putri Nurliana S. F., S.T., M.M.) (Suwarni, S. Pd.)

AKADEMI KOMUNITAS INDUSTRI TEKSTIL DAN


PRODUK TEKSTIL SURAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Ketua Penguji Tanggal

(Dinarisni Purwanningrum, M.Sc.)


NIP. 19900119 201901 2 001

Ketua Program Studi Tanggal

(Yulius Sarjono Eddy, S.E., M.M.)


NIP. 19591025 198103 1 004

Direktur Tanggal

(Ahmad Wimbo Helvianto, S.E., M.M.)


NIP. 19721104 200112 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat menyelesaikan laporan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT Dan
Liris dengan baik dan lancar.

Pembuatan dan penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini adalah syarat untuk
memenuhi Tugas Akhir dari kampus Akademi Komunitas Industri Tekstil dan
Produk Tekstil Surakarta. Laporan praktik kerja lapangan ini disusun berdasarkan
data telah diperoleh selama melaksanankan pengamatan dan penelitian selama
praktik kerja lapangan.

Kelancaran dan keberhasilan penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini tidak
lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ahmad Wimbo Helvianto, S.E., M.M. selaku Direktur Akademi Komunitas


Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta yang telah memberi saran dan
bimbingan.
2. Bapak Wawan Adhi Subakdo, ST, M.T. selaku pembantu Direktur Akademi
Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta yang telah memberi
bimbingan.
3. Bapak Yulius Sarjono Eddy, S.E., M.M. selaku ketua prodi Teknik Pembuatan
Garmen Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta
4. Ibu Putri Nurliana S. F., S.T., M.M. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan masukan dalam pembuatan laporan Tugas Akhir
5. Bapak Harrison Silaen, B. Sc. Teks selaku Penanggung jawab Industri.
6. Bapak Dadang Oksi Priwahyudi selaku Instruktur Industri.
7. Bapak Barli selaku Personalia Bagian Finishing dan Packing.
8. Bapak Adi selaku Personalia Bagian Sewing.
9. Seluruh staff dan karyawan PT Dan Liris.
10. Orang tua yang telah mendukung selama melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan.

11. Rekan-rekan yang telah medukung dan membantu selama pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan.

i
Penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini telah disusun dengan

sebaik-baiknya, namun masih terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan ini.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

guna sempurnanya laporan ini. Penulis juga berharap laporan ini dapat memberi

manfaat bagi semua pihak, penyusun laporan pada khususnya dan pembaca pada

umumya.

Sukoharjo, 16 Juni 2021

(Ardini Aifarisma)
1903046

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... v

RINGKASAN .............................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan ..................................................... 1

1.2 Tempat Pelaksanaan, Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan ......... 1

1.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 2

BAB II BAGIAN UMUM PERUSAHAAN .................................................................... 3

2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan .......................................................... 3

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................. 5

2.3 Permodalan dan Pemasaran....................................................................... 6

2.4 Ketenagakerjaan.......................................................................................... 7

BAB III BAGIAN PRODUKSI .................................................................................... 12

3.1 Perencanaan dan Pengendalian Produksi................................................ 12

3.2 Produksi ..................................................................................................... 14

3.3 Pemeliharaan dan Perbaikan .................................................................... 19

3.4 Pengendalian Mutu.................................................................................... 20

BAB IV DISKUSI ....................................................................................................... 23

ii
4.1 Latar Belakang........................................................................................... 23

4.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 23

4.3 Pembahasan.............................................................................................. 25

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 27

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 27

5.2 Saran ......................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 28

LAMPIRAN ................................................................................................................ 29

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Karyawan PT Dan Liris .................................................................. 8


Tabel 2.2 Rincian Penggolongan Staff PT Dan Liris .................................................. 9

Tabel 3.1 Rencana Jumlah Produksi Bulan Mei 2021 PT Dan Liris ........................ 15
Tabel 3.2 Jenis Mesin untuk Pembuatan Ladies Lynemouth Dress ........................ 16
Tabel 3.3 Proses Pembuatan Ladies Lynemouth Dress .......................................... 17
Tabel 3.4 Point Cacat Kain ....................................................................................... 20
Tabel 3.5 Tabel AQL ................................................................................................. 22

Tabel 4.1 Jumlah Defect Line A6 Selama 7 Hari ..................................................... 23

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi garmen PT Danliris................................................ 5

Gambar 3.1 Flowchart Proses Perencanaan PT Dan Liris ...................................... 13


Gambar 3.2 Layout Line A6 PT Dan Liris ................................................................. 16
Gambar 3.3 Cara Penjahitan Fabric untuk Blanked Card ........................................ 21

Gambar 4.1 Ilustarsi Saku Samping Tidak Simetris ................................................. 24


Gambar 4.2 Diagram Tulang Ikan ............................................................................ 25

v
RINGKASAN

Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Akademi Komunitas Industri Tekstil dan
Produk Tekstil Surakarta dilaksanakan di akhir semester dengan tujuan mahasiswa
dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja, melatih bekerja, mengetahui proses
produksi dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi pada proses produksi serta
cara penyelesainnya. Mahasiswa diwajibkan melakukan praktik kerja lapangan di
Industri Tekstil dan Garmen untuk memenuhi syarat kelulusan pendidikan tingkat
Diploma Dua (D2) di Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil
Surakarta. Praktik kerja lapangan dilaksanakan di PT Dan Liris, Kelurahan
Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Fokus
observasi praktik kerja lapangan dilakukan di area konveksi sewing. Praktik kerja
lapangan dimulai pada 19 Juni 2021 sampai dengan 30 Juni 2021. Jumlah tenaga
kerja keseluruhan area garmen sebanyak 3.506 tenaga kerja pada bulan Mei 2021.
PT Dan Liris banyak memproduksi pakaian dari pakaian anak kecil sampai pakaian
orang dewasa, salah satunya adalah Ladies Dress. Proses pembuatan Ladies
Dress dimulai dari proses pembuatan pola, marker, pemotongan bahan,
pengecekan komponen, penjahitan komponen hingga menjadi garmen utuh, proses
pengecekan kualitas mutu garmen agar dapat menghasilkan produk sesuai
dengan permintaan buyer. Pengendalian mutu dimulai baik dari pengecekan
kualitas bahan baku dan bahan pendukung produksi, pengecekan proses produksi
oleh Quality Control (QC) disetiap area produksi, pengecekan produk garmen jadi
sampai pengecekan sebelum garmen dikirim ke buyer. Setelah melakukan analisis
proses produksi Ladies Dress ditemukan reject yang menjadi salah satu
penghambat target produksi tidak tercapai dan kualitas hasil produk. Permasalahan
yang paling banyak terjadi yaitu reject karena saku samping tidak simetris. Faktor
penyebabnya pada unsur manusia, metode, dan material. Unsur manusia tersebut
karena operator kurang peduli terhadap kualitas, hal itu dapat diatasi dengan
pemberian sosialisasi oleh leader, dan operator tidak memperhatikan tanda letak
saku dapat diatasi dengan operator harus lebih teliti dan memperhatikan tanda
letak saku. Unsur metode karena fabric ikut terjahit dapat diatasi dengan menjahit
ulang, dan tidak ada tanda ukuran dapat diatasi dengan operator jahit memberi
tanda ukuran letak saku. Sedangkan faktor material dikarenakan fabric bermotif
sehingga operator kesulitan melihan tanda letak saku.

vi
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Praktik kerja lapangan adalah pembelajaran yang dilaksanakan di dunia kerja


atau dunia industri yang berdasarkan keahlian yang dimiliki setiap mahasiswa.
Kegiatan ini berguna untuk menambah bekal mahasiswa di masa mendatang
untuk memasuki dunia kerja serta mendukung pemenuhan tenaga kerja
industri tekstil dan produk tekstil yang memiliki kompetensi sesuai dengan
kebutuhan industri. Oleh karena itu, didirikanlah Akademi Komunitas Industri
Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta sebagai Institusi Pendidikan Tinggi Vokasi
di bawah Kementrian Perindustrian dan diharapkan lulusan yang dihasilkan
dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri. Pendidikan di Akademi
Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta menempuh waktu dua
tahun dengan empat semester serta ikatan kerja dengan perusahaan terkait
selama tiga tahun.

Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta mewajibkan


melaksanakan praktik kerja industri setiap akhir semester dan praktik kerja
lapangan dilaksanakan diakhir semester 4 sebagai salah satu model
pendidikan yang diterapkan agar sistem pembelajaran dapat sesuai dengan
kebutuhan industri yaitu sistem ganda, maka pembelajaran dilakukan di
kampus dan industri. Praktik kerja lapangan disesuaikan dengan program studi
yang ditempuh masing-masing mahasiswa. Hal ini sebagai upaya
mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja dan praktik kerja lapangan ini
diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang telah didapat selama kuliah
selain itu, praktik kerja lapangan dilakukan untuk memenuhi syarat kelulusan
pendidikan tingkat Diploma Dua (D2) di Akademi Komunitas Industri Tekstil
dan Produk Tekstil Surakarta.

1.2 Tempat Pelaksanaan, Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan mulai tanggal 19 Juni 2021 sampai
dengan 30 Juni 2021 di PT Dan Liris yang terletak di Kelurahan Banaran,
Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Pelaksanaan praktik

1
kerja lapangan tersebut kemudian akan dilanjutkan dengan penyusunan laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Tujuan dari pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah:

1. Mahasiswa dapat menerapkan materi mata kuliah dengan lingkungan kerja di


industri.
2. Mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan tentang garmen selama
praktik kerja lapangan di industri.
3. Mahasiswa dapat menambah ilmu mengenai proses analisis masalah dan
penyelesaiannya

Praktik kerja lapangan memberikan manfaat diantaranya adalah meningkatkan


kompetensi lulusan, mempersiapkan mental dalam menghadapi dunia kerja
secara nyata serta melatih untuk menghadapi masalah di dunia industri
sehingga mampu berusaha mengidenifikasi masalah dan memecahkan
penyelesaian masalah yang terjadi.

1.3 Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Metode observasi yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan


cara mengamati setiap kegiatan dan kejadian di area produksiserta
mencatat informasi yang didapatkan dari hasil pengamatan tersebut saat
praktik kerja industri semester 1, semester 2 dan semester 3.

2. Metode Interview

Metode interview yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan


cara tanya jawab secara lisan atau tertulis kepada pihak yang terkait
mengenai beberapa informasi yang dicari.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh dari


dokumen-dokumen seperti gambar dan prosedur kerja mengenai
informasi yang dicari.

2
BAB II BAGIAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan

Pada tahun 1946 berdirilah sebuah perusahaan yang bernama Keris, yang
didirikan oleh Kasoem Tjokrosaputro selaku perintis pertama PT Batik Keris.
Usaha ini berkembang pesat sehingga Keris Group mempunyai anak
perusahaan, diantaranya adalah PT Batik Keris, PT Dan Liris, PT Rempoa
Solo Synthetics, PT Keris Gallery, PT Dosan Indonesia, PT Sunkyong Keris
Indonesia, PT Keris Inoue Nissho Indonesia, Keris JapanCo. LTD.

Penunjang kebutuhan bahan baku yang semakin meningkat dan agar tidak
tergantung pada kestabilan harga pasar, pengadaan dan penyediaan bahan,
kualitas, dan lain-lain. Sehingga pada tanggal 25 April 1974 dihadapan notaris
Theresia Budisantoso S.H. dengan akte No 87, didirikanlah PT Dan Liris yang
bergerak dibidang pertenunan, pemintalan benang, pewarnaan, dan konveksi
pakaian jadi. Nama Dan Liris berasal dari kata Udan Liris, yang mempunyai arti
hujan rintik-rintik yang tak kunjung reda. Pada mulanya PT Dan Liris didirikan
untuk mendukung industri usaha pembatikan PT Batik Keris saja, tetapi lama-
kelamaan juga untuk mendukung industri batik rakyat.

Setelah pendiri pertama meninggal dunia pada tanggal 29 Desember 1976,


usaha ini dikendalikan dan dijalankan oleh putranya yang bernama Handiman
Tjokrosaputro sebagai pemimpin PT Dan Liris. Beliaulah yang merintis
perusahaan sampai beliau meninggal dunia pada tanggal 12 Desember 2006.
Setelah itu diteruskan oleh putri-putri beliau yang telah terlatih dan dapat
menjalankan bisnis ini yaitu Denis Tjokrosaputro dan Michelle Tjokrosaputro.
PT Dan Liris dari tahun ke tahun semakin berkembang karena keahlian,
keuletan, pengalaman, kepekaan akan kualitas motif dan jiwa wiraswasta yang
dimiliki oleh pimpinan perusahaan. Adapun faktor-faktor pendorong berdirinya
PT Dan Liris yaitu:
a. Adanya keinginan untuk mengembangkan jenis usaha yang lebih maju.

b. Adanya keyakinan bahwa permintaan kain tekstil dipasar masih sangat


terbuka.

3
c. Adanya keyakinan yang kuat untuk mencapai tingkat kehidupan yang lebih
baik atau orientasi pendirian perusahaan adalah profit atau keuntungan.

d. Adanya dorongan dari pemerintah agar pihak swasta turut serta menciptakan
iklim yang baik khususnya bidang pertekstilan.

Selain faktor tersebut, latar belakang berdirinya PT Dan Liris disebabkan oleh
lahirnya orde baru 1966, yang pada saat itu pemerintah memberikan
kesempatan yang luas bagi investor untuk menanamkan modalnya di
Indonesia baik itu yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) ataupun
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sejak itu permintaan dari para
konsumen terhadap produk yang dikeluarkan PT Batik Keris semakin banyak
dan terus meningkat dari waktu ke waktu. Untuk memenuhi permintaan
konsumen yang banyak dan terus meningkat dan mengantisipasi jika terjadi
ketidakstabilan harga bahan baku dipasaran sekaligus untuk memenuhi
kebutuhan sendiri, maka PT Batik Keris mendirikan perusahaan pemasok
bahan baku tekstil dan batik yaitu PT Dan Liris. Lokasi Perusahaan berada di
daerah Cemani tepatnya di Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten
Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia.

4
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

2.2.1 Bentuk Struktur Organisasi

Berikut daftar gambar 2.1 adalah bentuk struktur organisasi divisi garmen PT Dan
Liris:

Sumber: Personalia bagian persiapan PT Dan Liris, Juni 2021

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi garmen PT Danliris

2.2.2 Uraian Tugas

1. Direktur Produksi bertugas memimpin dan mengatur jalannya produksi


dalam satu divisi, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian
serta menyetujui anggaran tahunan

2. Kepala Divisi (Kadiv) produksi bertugas memonitor pencapaian


produktifitas dan kualitas dan mengontrol jadwal produksi

3. Kepala Bagian (Kabag) bertugas memonitoring pencapaian sasaran


mutu,memberikan motivasi kepada bawahan untuk mencapai target dan
menetapkan sarana prasarana kerja di bagaiannya

4. Kepala seksi bertugas bekerja sama antar sub seksie terkait untuk
kelancaran proses kerja di area masing-masing, melaporkan hasil kerja,
dan memeriksa kelancaran proses produksi

5
5. Kasubsie bertugas berkerja sama antar sub seksie terkait untuk
kelancaran proses kerja diarea masing-masing, melaporkan hasil kerja,
dan memonitoring kejanggalan untuk diambil langkah-langkah perbaikan
bersama Kepala Bagian dan pihak lain yang terkait

6. Leader bertugas membantu kasubsie masing-masing area dalam


mengerjakan atau melakukan pengawasan terhadap proses produksi,
Bertanggung jawab kepada kepala regu masing-masing atas proses
pekerjaannya.

7. Helper bertugas membantu tugas leader dalam menjalankan tugas dan


pekerjaan yang telah menjadi tanggung jawabnya, dan mengatur
kelangsungan kegiatan operasional produksi yang menjadi tanggung
jawabnya.
8. Quality Control bertugas :
a. QC Final bertugas memeriksa kualitas riil di area kerjanya masing-
masing, kelancaran proses, dan output produksinya, serta
melaksanakan monitoring kualitas.
b. QC Patrol bertugas memahami Realisasi Order, Spesifikasi,
sample buyer yang dijadikan acuan, memeriksa kualitas diarea
kerjanya masing-masing, kelancaran proses, dan output produksi
secara random, dan melaksanakan monitoring kualitas dan
mempertanggung jawabkannya dari bagian dari bagian gudang
sampai dengan bagian packing
9. Operator bertugas operator sewing bertugas mengerjakan atau
melakukan proses produksi garmen sesuai size dan style yang
dikehendaki oleh buyer secara tepat waktu, tepat kualitas serta menjamin
keselamatan produk.

2.3 Permodalan dan Pemasaran

Permodalan adalah uang atau barang yang dibutuhkan seorang pengusaha


sebagai dasar untuk mengelola usaha yang akan dijalankan. Pemasaran adalah
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan suatu produk.

6
2.3.1 Permodalan

Secara garis besar sistem permodalan dibagi menjadi dua yaitu sistem interen
dan sistem eksteren. Berikut pengertian dari sistem interen dan sistem eksteren.

a. Sistem interen adalah sistem permodalan yang modalnya didapat dari dalam
atau modal sendiri, biasanya ada pada bisnis keluarga
b. Sistem eksteren adalah sistem permodalan yang modalnya berasal dari luar
seperti penanaman modal dan investor.

2.3.2 Pemasaran

Dalam memasarkan produknya PT Dan Liris menggunakan 3 cara yaitu dengan


penjualan langsung (lewat toko untuk produk batik), order buyer, dan ekspor.
Beberapa Negara tujuan ekspor PT Dan Liris adalah UK, Italia, Amerika Serikat,
Selandia Baru, Australia, Jepang, Singapura, dan Hongkong. Beberapa brand
ternama yang telah mempercayai PT Dan Liris hingga saat ini adalah NNT, Hard
Yakka, Barbour, ADA, Land’s End, OZ Fashion, Argyle, Janie and Jack, Bonmax
dan lain sebagainya.

2.4 Ketenagakerjaan

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang Tekstil, PT Dan Liris menyerap


tenaga kerja yang tidak sedikit. Penyerapan tenaga kerja tersebut berasal dari
penduduk sekitar pabrik maupun dari daerah lain disekitar wilayah Sukoharjo.

7
2.4.1 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan

Tingkat pendidikan karyawan yang ada di PT Dan Liris bervariasi, mulai dari SD
sampai dengan sarjana. Adapun untuk jumlah karyawan dan tingkat
pendidikannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1 Jumlah Karyawan PT Dan Liris

DATA KARYAWAN DIVISI GARMEN PT DAN LIRIS


TOTAL TINGKAT
NO UNIT GOLONGAN
KARYAWAN PENDIDIKAN
A, B, C, D, D SD, SMP,
1 PERSIAPAN 627
&E SMA/SMK
A, B, C, D, D SD, SMP,
2 SEWING 1A 517
&E SMA/SMK
A, B, C, D, D SD, SMP,
3 SEWING1B 448
&E SMA/SMK
A, B, C, D, D SD, SMP,
4 SEWING 2A 487
&E SMA/SMK
A, B, C, D, D SD, SMP,
5 SEWING 2B 530
&E SMA/SMK
A, B, C, D, D SD, SMP,
6 SEWING 2C 489
&E SMA/SMK
FINISHING & A, B, C, D, D SD, SMP,
7 408
PACKING &E SMA/SMK
A, B, C, D, D SD, SMP,
TOTAL 3506
&E SMA/SMK
Sumber: Personalia PT Dan Liris, Mei 2021

2.4.2 Distribusi Tenaga Kerja

Distribusi tenaga kerja adalah kegiatan penempatan tenaga kerja baru sesuai
dengan skill dan kebutuhan perusahaan. Pendistribusian tenaga kerja baru
berperan penting dalam kemajuan perusahaan serta keberhasilan suatu
produksi. Terutama pada produksi garmen, jika penempatan tenaga kerja baru
tidak sesuai dengan skill akan mengakibatkan target produksi tidak tercapai, hasil
tidak maksimal, dan berakibat pada kegagalan produksi. Pendistribusian tenaga
kerja baru dilakukan setelah lulus pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) dengan
ditempatkan pada unit yang membutuhkan. Tenaga kerja baru dilatih dan
dilakukan bimbingan oleh trainer agar lebih mendalami serta terampil dalam
melakukan pekerjaan. PT Dan Liris membagi staff kedalam beberapa golongan.

8
Berikut Tabel 2.2 adalah rincian data penggolongan staff PT Dan Liris:

Tabel 2.2 Rincian Penggolongan Staff PT Dan Liris

GOLONGAN JOB

IA Kasubsie Junior

1B Kasubsie Senior

II A Kasie Junior

II B Kasie Senior

III A Wakabag

III B Kabag

IV A Kadiv

Direktur

Sumber : BLK PT Dan Liris, Agustus 2021

2.4.3 Sistem Pembinaan dan Pengembangan Karyawan

Sistem pembinaan dan pengembangan karyawan adalah kegiatan sosialisasi


perusahaan serta kegiatan pelatihan untuk mengembangkan suatu skill yang
dimiliki karyawan dengan metode training. Perusahaan menyadari bahwa salah
satu aset untuk mempertahankan dan menentukan keberhasilan perusahaan
adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan memadai. PT Dan
Liris membangun Balai Latihan Kerja (BLK) yang berguna untuk kegiatan
pembelajaran serta pelatihan para tenaga kerja baru agar berkompeten dan
terampil. Pelatihan ini dilakukan selama dua minggu sebelum dinyatakan lulus
pelatihan dan berkompeten. Berikut ini adalah metode untuk kegiatan pembinaan
dan pengembanagan karyawan:

1. Metode Off the Job Training (OJT) adalah kegiatan pembinaan dan
pengembangan berupa materi yang diberikan oleh instruktur perusahaan.
Materi yang diberikan adalah visi misi perusahaan, pengetahuan K3
(Keselamatan dan Kecelakaan Kerja), Alat Pelindung Diri (APD), Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, Rajin (5R), tunjangan karyawan, fasilitas, pengelolaan
limbah, peraturan perusahaan, dan prosedur kerja sesuai dengan standar
mutu perusahaan.

9
2. Metode On the Job Training (OJT) adalah kegiatan pembinaan dan
pengembangan berupa praktik yang dipandu oleh trainer perusahaan.
Kegiatan ini dilakukan di BLK selama 2 minggu untuk bagian sewing.
Kegiatan on the job training juga dilakukan di unit secara langsung, misalkan
dibutuhkan operator spreading automatic berarti pelatihan dilakukan di area
persiapan spreading dikarenakan BLK hanya terdapat mesin-mesin sewing.
3. Beasiswa kuliah bagi karyawan PT Dan Liris adalah bentuk peningkatan dan
pengembangan pendidikan karyawan yang diberikan oleh perusahaan
melalui kerjasama dengan intansi pendidikan tinggi seperti Akademi
Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta.

2.4.4 Sistem Pengupahan dan Fasilitas Karyawan

Sistem pengupahan di PT Dan Liris mengacu kepada peraturan pemerintah, baik


dari Upah Minimum Regional (UMR) yang diberikan maupun sistem pengupahan
lembur karyawan. Sistem pengupahan diperhitungkan harian dan pembayaran
dilakukan setiap bulan sesuai dengan golongan karyawan. Pembayaran upah
dilakukan melalui transfer ke rekening karyawan melalui bank. Selain
memberikan gaji, perusahaan juga memberikan fasilitas bagi karyawan sebagai
suatu bentuk komitmen PT Dan Liris terhadap peningkatan kesejahteraan
karyawan dengan tujuan meningkatkan produktifitas dan semangat kerja
karyawan. Berikut adalah fasilitas yang diberikan PT Dan Liris kepada karyawan:

1. Toilet
2. Kantin
3. Mushola

4. Cuti sakit

5. Cuti haid

6. Rekreasi

7. Ruang sakit

8. Cuti menikah

9. Tempat parkir

10. Poliklinik gratis

11. Tempat ibadah

10
12. Ruang meeting

13. Loker karyawan

14. Air minum gratis

15. Tempat fotocopy

16. Cuti hamil dan melahirkan

17. Cuti membaptiskan anak dan menyunatkan anak

18. BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan

19. P3K lengkap disetiap unit

20. BLK (Balai Latihan Kerja)

21. Ruang laktasi untuk ibu menyusui

22. Latihan simulasi kebakaran setiap 6 bulan sekali.

23. Tempat isolasi mandiri bagi penderita Covid 19

11
BAB III BAGIAN PRODUKSI

3.1 Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Perencanaan dan pengendalian produksi berguna untuk memastikan


keseluruhan kebutuhan mulai dari bahan baku, aksesoris, proses produksi, waktu
produksi, dan batas penyelesaian produksi supaya dapat terlaksana sesuai
intruksi kerja dengan baik dan benar.

3.1.1 Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi adalah perencanaan dari pihak Production Planning and


Inventory Control (PPIC) untuk merencanakan dan memprediksi agar produksi
dapat mencapai target. Bagian PPIC terdiri dari 2 bagian, yaitu PP dan IC.
PP (Production Planning) bertugas menerima order dari bagian penjualan
kemudian membuat perencanaan produksi. Sedangkan IC (Inventory Control)
bertugas mempersiapkan bahan untuk proses produksi dan memonitor
ketersediaan bahan, yang meliputi :
a. Bahan baku dan bahan pendukung
b. Work In Process (WIP)
Dalam kondisi ideal, tahapan setiap proses berlangsung kontinu. Namun ada
beberapa proses yang memerlukan pengelolaan khusus, akibatnya produksi
akan terbagi dalam beberapa proses. Bahan bakunya juga tidak selalu habis
atau terselesaikan semuanya, inilah yang disebut WIP.
c. Produk jadi

12
Untuk alur proses perencanaan produksi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Buyer Merchandiser PPIC

Cutting Gudang Pola &


Sampel

Finishing
Loading Sewing

Shipment Packing

Sumber : PT Dan Liris, Maret 2021

Gambar 3.1 Flowchart Proses Perencanaan PT Dan Liris

Perencanaan produksi dilakukan apabila buyer memesan suatu produk lewat


Merchandiser. Jika sudah saling setuju, maka dillakukan Pre Production Meeting.
Setelah itu dilakukan pembuatan sampel sesuai dengan permintaan buyer. Jika
bahan baku produksi sudah datang, maka akan dilakukan pemotongan di cutting.
Kemudian masuk ke area Loading untuk diberi numbering. Setelah semua
selesai semua bahan akan di distribusikan ke Sewing. Setelah penjahitan selesai
dan lolos QC produk masuk ke area Finishing. Di area Finishing produk akan
disempurnakan, baru kemudian produk di packing dan dikirim ke buyer.
Pengecekan oleh QC tidak hanya dilakukan di area Sewing tetapi sejak bahan
datang di area Gudang.

3.1.2 Pengendalian Produksi

Setelah rencana produksi dibuat, maka bagian produksi harus bekerja sesuai
rencana produksi yang sudah dibuat. Pengendalian produksi dimulai dari
kedatangan bahan baku sampai dengan produk dikirim.

13
Dengan adanya pengendalian produksi ini diharapkan proses produksi dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan. Adapun pengendalian
produksi yang terdapat pada proses produksi adalah sebagai berikut :
1. Monitor output perjam, untuk mencatat output operator per jam
2. Daily report production, mencatat output perline per hari
3. Weekly report production, mencatat output line per unit dalam satu minggu
4. Month to date report, mencatat dan memonitor pencapaian selama satu bulan
5. Schedule shipment,menyusun jadwal shipment masing-masing order

3.2 Produksi

Produksi adalah kegiatan mengolah bahan baku, baik berupa bahan mentah
maupun setengah jadi menjadi sebuah barang yang memiliki nilai guna tertentu.
Barang hasil produksi disebut produk. Produksi garmen berarti mengolah bahan
baku berupa kain menjadi sebuah produk pakaian jadi.

3.2.1 Jenis dan Jumlah Produksi

Jenis produksi yang dibuat dalam produksi garmen PT Dan Liris beragam
jenisnya dan sesuai permintaan buyet. Jenis produksi garmen di PT Dan Liris
adalah sebagai berikut.
1. Mens wear yaitu pakaian pria dewasa. Diantaranya kemeja, trouser
(celana pria), blazer, dan kaos.
2. Ladies wear yaitu pakaian wanita dewasa. Diantaranya blouse, gaun,
celana wanita, jas wanita, dan kaos.
3. Kids wear yaitu pakaian anak-anak. Diantaranya gaun anak, kemeja
anak, celana anak, dan rompi anak.

14
Berikut adalah data jumlah rencana produksi di area sewing central PT Dan Liris
bulan Mei 2021

Tabel 3.1 Rencana Jumlah Produksi Bulan Mei 2021 PT Dan Liris

Jumlah Produksi

No. Konveksi Per hari Per bulan

1. Konveksi 2A 2.845 pcs 56.888 pcs

2. Konveksi 2B 3.260 pcs 65.181 pcs

3. Konveksi 2C 2732 pcs 54.634 pcs

Jumlah produksi 8.837 pcs 176.703 pcs


Sumber : Personalia Sewing PT Dan Liris, Mei 2021

3.2.2 Mesin dan Tata Letak

Tata letak atau Layout mesin dalam produksi sangatlah penting untuk
memperlancar jalannya produksi. Di line sewing PT Dan Liris menggunakan
sistem tata letak letter “i”. Tata letak adalah pengaturan dan penempatan mesin,
peralatan, gedung, dan kegiatan dalam proses produksi. Tujuan tata letak antara
lain :

a. Meminimalkan biaya pengangkutan dan penanganan


b. Memudahkan pengawasan pekerja bagi leader
c. Penggunaan ruangan yang efisien bagi karyawan maupun penyimpanan
d. Membuat pekerjaan menjadi lebih efisien

15
Berikut model layout di line sewing A6 PT Dan Liris.

Sumber : line A6, Mei 2021

Gambar 3.2 Layout Line A6 PT Dan Liris

Berikut ini rinciannya.

Tabel 3.2 Jenis Mesin untuk Pembuatan Ladies Lynemouth Dress

No. Kode Mesin Jenis Mesin Jumlah Mesin

1 BHS Button Hole Sew 1

2 BS Button Sew 1

3 DNC Double Needle Chainstitch 1

4 SN SC Single Needle Side cutter 1

5 KS Kansai 1

6 SC Side Cutter 1

7 SNL Single Needle Lockstitch 15

8 DNL Double Needle Lockstitch 1

16
Tabel 3.2 Jenis Mesin untuk Pembuatan Ladies Lynemouth Dress
(Lanjutan)

Jumlah
No Kode Mesin Jenis Mesin
Mesin

9 Bartack Bartack 1

10 OL Over Lock 1

Sumber : Line A6 Sewing Central PT Dan Liris, Mei 2021

3.2.3 Proses Produksi

Proses produksi pembuatan ladies’s dress dilakukan di konveksi sewing central


pada line A6. Untuk mengetahui proses yang dikerjakan dan kebutuhan mesin
dalam suatu garmen maka leader harus memiliki Operation Breakdown (OB)
yang dibuat oleh bagian Industrial Engineering (IE). Operation Breakdown
adalah data yang berisi informasi mengenai urutan proses, cycle time, grade
proses, dan kebutuhan mesin. Untuk proses produksi (OPC) dapat dilihat pada
Lampiran halaman 29.

Berikut ini tabel 3.3 proses pembuatan Ladies Lynemouth Dress Long Sleeve.

Tabel 3.3 Proses Pembuatan Ladies Lynemouth Dress

No. Urutan Proses Mesin


1 Kerah
a. kelim kaki kerah Single Needle Lockstitch
b. gambar daun kerah Manual
c. Jahit daun kerah Single Needle Lockstitch
d. Gunting, balik, dan press daun
Press
kerah
e. Stik kaki kerah Single Needle Lockstitch
f. Gabungkan kaki kerah dan daun
Single Needle Side Cutter
kerah
2 Belt dan belt loop
a. Jahit belt loop Single Needle Lockstitch
b. Jahit belt Single Needle Lockstitch
3 Manset
a. Tempelkan interlining Setrika

17
Tabel 3.3 Proses Pembuatan Ladies Lynemouth Dress (Lanjutan)

No. Urutan Proses Mesin


b. Jahit manset Single Needle Lockstitch
4 Menjahit saku Single Needle Lockstitch
5 Menjahit sambungan badanan Single Needle Lockstitch
Menjahit front plaket dengan interlining
6 Kansai
kanan)
Menjahit front plaket tanpa interlining
7 Single Needle Lockstitch
(kiri)
8 Menjahit bahu Single Needle Lockstitch
9 Menjahit bantu saku samping ke badan Single Needle Lockstitch
Menjahit bantu care label pada side
10 Single Needle Lockstitch
seam
11 Menjahit split lengan Single Needle Lockstitch
12 Memasang kerah ke badan Single Needle Lockstitch
13 Menjahit stik kerah Single Needle Lockstitch
14 Menjahit lengan ke badan Double Needle Lockstitch
15 Menjahit stik kerung lengan Double Needle Chainstitch
16 Menjahit side seam Over Lock
17 Menjahit belt loop Single Needle Lockstitch
18 Menjahit manset ke lengan Single Needle Lockstitch
19 Menjahit kelim bawah Single Needle Lockstitch
20 Membuat lubang kancing Button Hole Sew
21 Memasang kancing Button Sew
22 Menjahit bartack saku samping Bartack
23 Pengecekan QC Manual

Sumber : Line A6 Sewing Central PT Dan Liris, Mei 2021

3.2.4 Sarana Penunjang Produksi

Untuk membantu agar proses produksi bisa berjalan dengan lancar dan
seimbang, maka dibutuhkan sarana-sarana penunjang. Berikut adalah contoh
sarana penunjang produksi :
a. Tenaga listrik

18
b. Sumber air (berupa air minum dan air untuk kebutuhan kebersihan)
c. Pengolahan limbah
d. Gudang (gudang bahan, gudang bahan pendukung, dan gudang produk
jadi)
e. Air Conditioner (AC)
f. Kipas angin

3.3 Pemeliharaan dan Perbaikan

Pemeliharaan dan perbaikan harus dilakukan sebelum dan sesudah proses


produksi. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi gangguan pada peralatan saat
terjadi produksi.

3.3.1 Pemeliharaan Mesin

Pemeliharaan atau perawatan mesin bertujuan untuk memperpanjang umur


mesin dan menjamin kesiapan mesin saat hendak digunakan untuk proses
produksi. Berikut adalah jenis pemeliharaan mesin :
1. Preventive Maintenance, yaitu pemeliharaan yang dilakukan terhadap
peralatan secara berkala dalam periode tertentu. Misalnya pengisian
pelumas setiap 3 bulan sekali.
2. Corrective Maintenance, yaitu pemeliharaan yang dilakukan sebulan
sekali dengan cara mengganti atau memperbaiki mesin agar mesin
kembali ke keadaan standarnya.

3.3.2 Perbaikan Mesin

Suatu mesin pasti akan mengalami kerusakan dan perbaikan mesin akan sangat
diperlukan di industri. Berikut pelaksanaan perbaikan mesin di PT Dan Liris :
1. Pelayanan perbaikan mesin dilakukan dengan memberi tanda lampu
merah atau langsung dengan lisan pada mekanik.
2. Apabila perbaikan mesin telah selesai operator yang bersangkutan dan
mekanik menanda tangani laporan kerusakaan setting mesin.
3. Setiap bulan mekanik membuat rekap kerusakan mesin dan dicatat pada
buku rekap kerusakan dan setting mesin
4. Apabila dalam perbaikan mesin diperlukan penggantian spare part, maka
spare part tersebut dicatat dalam formulir riwayat mesin

19
5. Apabila ditemukan kerusakan spare part, maka mekanik meminta spare
part pada bagian gudang umum dengan menggunakan formulir yang
sudah ditanda tangani leader.
6. Apabila perbaikan tidak berhasil maka akan ditindak lanjuti dengan
menggunakan bantuan teknisi eksternal.

3.4 Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu atau QC (Quality Control) adalah unit yang bertugas untuk
menjaga dan mengawasi kualitas produk PT Dan Liris . Dalam industri garmen
terdapat beberapa pengendalian mutu.

3.4.1 Raw Material

Raw Material (bahan baku) adalah bahan yang digunakan dalam membuat
produk. Bahan baku utama dalam produksi garmen adalah kain dan benang.
Berikut adalah beberapa pengendalian mutu bahan baku:

1. Inspeksi
Inspeksi adalah pengecekan kualitas dan kuantitas fabric untuk
menentukan layak tidaknya bahan tersebut.
Sistem yang digunakan untuk penilaian fabric yaitu :
• 4 point system
Pemeriksaan system ini dilakukan dengan pencahayaan F96 CWF. Untuk
cacat yang ditemukan akan mendapatkan point berdasarkan pada ukuran
kesalahannya, seperti tabel dibawah ini
Tabel 3.4 Point Cacat Kain

Point
Imperial metric
Count
1 Defects up to 3” Defects up to 75 mm

2 Defects >3” <6” Defects >75 mm <150mm

3 Defects >6”<9” Defects >150 mm < 230 mm

4 Defects >9” Defects > 230 mm

Sumber : Gudang penerimaan PT. Dan Liris, Maret 2021

Untuk Defects Lubang sekecil apapun diberi point 4.

20
• 10 point system
Pemeriksaaan system ini dilakukan dalam pencahayaan TL84/P35
Untuk cacat yang ditemukan akan mendapatkan point berdasarkan pada
ukuran kesalahannya, seperti dibawah ini :
− Apabila panjang < 2,5 cm diberi poin 1
− Apabila panjang 2,5 cm - 12 cm diberi poin 3
− Apabila panjang 12 cm - 25 cm diberi poin 5
− Apabila panjang 25 cm – 91,5 cm diberi point 10
2. Blanked Card
Blanked Card bertujuan untuk melihat shading kain dalam satu roll. Cara
pengecekannya adalah dengan mengambil fabric diujung ±8 cm di ujung
awal dan akhir fabric. Setelah itu fabric ujung awal dilipat 4x dan diberi
nomor 1-4 lalu digunting. Ujung akhir dilipat 4x, diberi nomor 5-8 lalu
digunting dan dijahit secara acak.

2 4 1 3

6 8 5 7

Sumber : Gudang penerimaan PT. Dan Liris, Maret 2021

Gambar 3.3 Cara Penjahitan Fabric untuk Blanked Card

Setelah kain disobek jika hasilnya lurus dinamakan standard, lalu jika kain yang
disobek miring maka disebut skewing, dan jika melengkung disebut bowing.

3.4.2 Proses

Pengendalian mutu pada proses ini berfokus pada garmen yang sudah dilakukan
penanganan hingga garmen dipacking. Berikut adalah urutan pengendalian
mutu, pada proses produksi garmen :
a. Proses Pemotongan
Pada proses ini pengecekan mutu dilakukan setelah bahan baku atau fabric
sudah selesai dipotong.
b. Proses Perakitan
Pada proses ini pengecekan mutu dilakukan pada saat garmen sudah jadi
atau selesai dirakit. Bagian yang dicek meliputi semua komponen yang ada
di garmen. Mulai dari jahitan, kerutan, motif, keseimbangan antara kanan dan
kiri, dan kebersihan produk.
21
3.4.3 Produk

Pengendalian mutu produk adalah pengecekan yang dilakukan pada produk


sebelum barang dikirim, proses ini berlangsung di area finishing & packing.
Garmen yang sudah digosok dan diberi care label lalu dicek untuk memastikan
apakah semua sudah sesuai dengan permintaan buyer atau masih ada yang
kurang.

Dalam pengecekan produk jadi digunakan juga metode AQL (Acceptable Quality
Level. Metode AQL ini digunakan untuk pengecekan kualitas produksi.
Dengan Metode AQL, akan diketahui berapa minimal sampel yang diperiksa
untuk mewakili semua quantity order. Dari pengecekan yang dilakukan
berdasarkan jumlah sampel, ada aturan baku berapa maksimal cacat produksi
yang diperbolehkan sehingga produk tersebut layak secara kualitas.

Berikut ini adalah tabel jumlah sampel yang harus diperiksa sesuai dengan
quantity order menurut metode AQL.

Tabel 3.5 Tabel AQL

Sumber : www.garmenteducation.com

Jika sudah sesuai maka lanjut ke proses pengepakan dan pengiriman.

22
BAB IV DISKUSI

4.1 Latar Belakang

PT Dan Liris merupakan perusahaan tekstil yang juga memproduksi garmen.


Dalam proses produksi PT Dan Liris selalu mengutamakan kualitas sebagai
salah satu modal kepercayaan dari buyer. Tetapi kualitas merupakan masalah
besar yang timbul di unit garmen, khususnya bagian Sewing. Jika masalah
tersebut dibiarkan begitu saja maka akan menurunkan kepercayaan buyer dan
pada akhirnya membuat perusahaan merugi.

Pada saat melakukan praktik kerja lapangan dibulan Mei 2021, unit 2A line 6
sedang mengerjakan order Ladies Dress Long Sleeve, dengan kuantitas 220
pcs. Ladies Dress Long Sleeve adalah gaun wanita berkerah dengan panjang
selutut, lengan panjang, dan kancing di bagian depan.

4.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan selama 7 hari, dari 210 pcs garmen ditemukan 3
masalah kualitas terbesar pada saat dilakukan pengecekan. Data temuan 3
masalah tersebut adalah :

Tabel 4.1 Jumlah Defect Line A6 Selama 7 Hari

Jenis Defect

Hari Saku Samping Jahitan Tidak Total Defect


Noda Oli
ke Tidak Simetris Rapi Harian

1 1 pcs 3 pcs - 4 pcs

2 - 2 pcs 2 pcs 4 pcs

3 2 pcs 1 pcs 1 pcs 4 pcs

4 - 2 pcs 1 pcs 4 pcs

5 1 pcs 1 pcs - 2 pcs

6 - 1 pcs 2 psc 3 pcs

23
Tabel 4.1 Jumlah Defect Line A6 Selama 7 Hari (Lanjutan)

Jenis Defect

Hari Saku Samping Jahitan Tidak Total Defect


Noda Oli
Ke Tidak Simetris Rapi Harian

7 - - 1 1

Sumber : QC line A6 Sewing Central PT Dan Liris, Mei 2021

Berdasarkan temuan tersebut, saku samping yang tidak simetris merupakan


masalah terbesar yang menghambat output sewing. Masalah ini dapat
menghambat pencapaian output sewing dikarenakan operator harus menjahit
ulang output yang reject. Pada saat rework operator juga harus membongkar
jahitan pada bagian side seam, setelah itu operator harus menjahit bantu saku
dan menjahit ulang side seam. Penjahitan ulang side seam tersebut selain
memakan waktu produksi juga membuat fabric terpotong dan menyebabkan
ukuran dress menjadi tidak sesuai.

Berikut ini adalah ilustrasi saku samping tidak simetris.

Sumber : Dokumen pribadi

Gambar 4.1 Ilustarsi Saku Samping Tidak Simetris

24
4.3 Pembahasan

Setelah mengetahui masalah terbesar dari pembuatan Ladies Dress Long


Sleeve, langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi masalah. Analisa
penyebab terjadinya saku samping yang tidak simetris adalah dari faktor metode,
manusia, dan material.

Identifikasi penyebab masalah sesuai ketiga faktor di atas dapat dilihat pada
gambar berikut.

Sumber : Ilustrasi pribadi

Gambar 4.2 Diagram Tulang Ikan

Berikut adalah pembahasan mengenai diagram tulang ikan diatas dan beberapa
usulan cara penyelesaian yang dapat dilakukan.

1. Manusia, manusia yang dimaksud adalah operator jahit


a. Operator kurang peduli terhadap kualitas
Penyebabnya adalah operator terlalu tergesa-gesa dalam bekerja,
dan operator hanya ingin mengejar target output.
Cara penyelesaiannya yaitu operator diberi sosialisasi oleh leader
tentang standar kualitas, sehingga operator tidak hanya
mementingkan kuantitas tetapi juga kualitas.

25
b. Operator tidak memperhatikan tanda letak saku
Penyebabnya adalah operator kurang memperhatikan tanda letak
saku. Cara penyelesaiannya yaitu operator lebih memperhatikan
tanda letak saku, jika perlu garmen dicek kembali setelah selesai
dijahit.
2. Metode. Faktor metode merupakan faktor akibat kesalahan dalam
melakukan proses.
a. Tidak ada tanda letak saku
Penyebabnya adalah operator cutting tidak memberi tanda letak saku
fabric. Cara penyelesaiannya yaitu operator cutting memberi tanda
letak saku setelah fabric dipotong atau operator jahit mengukur sendiri
tanda letak saku.
b. Bukaan saku terjahit saat menjahit side seam
Penyebabnya adalah operator menjalankan mesin terlalu cepat. Cara
penyelesainnya adalah dengan di reject lalu dijahit ulang. Dress yang
sudah jadi dilepas lagi jahitannya pada bagian side seam, lalu jahitan
bantu pada saku juga dilepas. Setelah itu barulah saku dijahit bantu
ulang sesuai tempatnya, dan kemudian baru menjahit side seam.
3. Material. Faktor material merupakan faktor akibat bahan yang digunakan.
a. Fabric bermotif
Fabric bermotif mengakibatkan tanda letak saku tidak terlihat. Cara
penyelesainnya adalah dengan operator lebih memperhatikan
tandanya, bisa juga dengan penambahan coretan kapur agar tanda
lebih terlihat.

Berdasarkan analisis diatas, faktor manusia adalah faktor yang paling


berpengaruh dan operator yang tidak mempedulikan tentang ukuran dan hanya
mengejar target output adalah penyebab terbesarnya. Operator harus
memahami tentang standar kualitas serta teliti dalam mengukur. Hasil yang
didapat setelah dilakukan dilakukan analisis adalah penurunan jumlah rework.

26
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada produk


Ladies Lynemouth Dress Long Sleeve kesalahan yang paling sering terjadi
adalah saku samping tidak simetris. Faktor dan penyebab kesalahan saku
samping tidak simetris sangat dipengaruhi oleh faktor metode, faktor manusia,
dan faktor material. Penyebab utamanya adalah operator kurang peduli terhadap
kualitas dan hanya mementingkan kuantitas, selain itu operator juga tidak
memperhatikan tanda letak saku. Cara mengatasinya adalah operator diberi
sosialisasi tentang pentingnya kualitas lalu operator harus lebih memperhatikan
tanda letak saku. Hasil yang didapat setelah mengetahui penyebab masalah
rework adalah dari jumlah rework berkurang.

5.2 Saran

Agar hasil produksi Ladies Lynemouth Dress Long Sleeve dapat sesuai dengan
permintaan buyer, berikut saran yang diharapkan dapat membantu line produksi
khususnya line A6.
1. Adanya sosialisasi oleh leader maupun PIC tentang pentingnya kualitas
hasil produksi, dan ketelitian dalam bekerja
2. Pengukuran kembali letak saku jika operator tidak menemukan atau
kurang yakin terhadap tanda letak saku yang ada
3. Adanya pelatihan bagi operator agar ketrampilan operator meningkat
4. Seluruh pihak yang bersangkutan harus lebih meningkatkan kedisiplinan
agar kualitas hasil kerja dan produktifitas kerja semakin meningkat

27
DAFTAR PUSTAKA

Dipetik Mei 25, 2021, dari Dokumen Tips: https://dokumen.tips/documents/bab-ii-


sejarah-pabrik.html

anonim. (2018). Buku Pedoman Praktik Kerja Lapangan Akademi Komunitas


Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta.

Anonim. (2015). Menjahit Proses sederhana. Komunitas Industri Tekstil dan


Produk Tekstil Surakarta.

Apa arti AQL. (2021, April). Dipetik Agustus 6, 2021, dari Garment Education:
https://www.garmenteducation.com/2021/04/apa-arti-aql-acceptable-quality-
level.html

Metode Inspeksi Kain. (2013). Dipetik juni 10, 2021, dari http://belajar-
garment.blogspot.com/2013/09/metode-inspeksi-kain_2.html?m=1

Pengendalian Mutu. Dipetik Juni 13, 2021, dari http://pangan-


itp.blogspot.com/2017/01/pengendalian-mutu-quality-control.html?m=1

Pengertian Modal. Dipetik Juni 22, 2021, dari Accurate:


https://accurate.id/akuntansi/pengertian-modal/

28
LAMPIRAN

OPC Ladies Dress Lynemouth Long Sleeve

Sumber : Line A6 Sewing Central PT Dan Liris, Mei 2021

29

Anda mungkin juga menyukai