Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
Sebagai Persyaratan Kelulusan Program Diploma II Akademi Komunitas Industri
Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta
Oleh :
DIAH AYU KUSUMA
NIM 1803038
TEKNIK PEMBUATAN GARMEN
Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
Sebagai Persyaratan Kelulusan Program Diploma II Akademi Komunitas Industri
Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta
Oleh :
DIAH AYU KUSUMA
NIM 1803038
TEKNIK PEMBUATAN GARMEN
Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
Sebagai Persyaratan Kelulusan Program Diploma II Akademi Komunitas Industri
Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta
Oleh :
DIAH AYU KUSUMA
NIM 1803038
TEKNIK PEMBUATAN GARMEN
Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
Sebagai Persyaratan Kelulusan Program Diploma II Akademi Komunitas Industri
Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta
Oleh :
DIAH AYU KUSUMA
NIM 1803038
TEKNIK PEMBUATAN GARMEN
Pembimbing :
Direktur Tanggal
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan anugrah-Nya, telah mekemudahan bagi penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan praktik kerja lapangan dan dapat menyusun laporan praktik
kerja lapangan dengan baik.
Laporan ini disusun guna memenuhi kelengkapan bukti belajar di Program Studi
Teknik Pembuatan Garmen, Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk
Tekstil Surakarta (AK-Tekstil Solo). Penulis menyadari bahwa dalam
menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan ini tidak akan berhasil tanpa
dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Ahmad Wimbo Helvianto. S.E., M.M. selaku direktur AK-Tekstil Solo
2. Bapak Wawan Ardi Subakdo, S.T., M.T. selaku pembantu direktur AK-Tekstil
Solo
3. Bapak Yulius Sarjono Eddy, S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi Teknik
Pembuatan Garmen AK-Tekstil Solo
4. Bapak Drs. Sugiarto M. Si. selaku pembimbing laporan praktik kerja lapangan
5. Dosen-dosen AK-Tekstil Solo yang telah membimbing kami
6. PT Sri Rejeki Isman, Tbk
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan praktik industri ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya penulis.
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vi
RINGKASAN......................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang Praktik kerja Lapangan..............................................1
1.2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan...........................................................1
1.3. Batasan Praktik Kerja Lapangan.........................................................2
BAB II BAGIAN UMUM PERUSAHAAN..............................................................3
2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan...........................................3
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan.........................................................6
2.2.1. Bentuk Struktur Organisasi..............................................................6
2.2.2. Uraian Tugas...................................................................................7
2.3. Pemodalan dan Pemasaran...............................................................10
2.3.1. Pemodalan....................................................................................10
2.3.2. Strategi Pemasaran.......................................................................11
2.3. Ketenagakerjaan.................................................................................12
2.3.1. Jumlah dan Tingkat Pendidikan.....................................................12
2.3.2. Distribusi Tenaga Kerja.................................................................12
2.3.3. Sistem Pembinaan dan Pengembangan Karyawan.......................13
2.3.4. Tunjangan dan Fasilitas Karyawan................................................16
BAB III BAGIAN PRODUKSI.............................................................................18
3.1. Perencanaan dan Pengendalian Produksi........................................18
3.1.1. Perencanaan Produksi..................................................................18
3.1.2. Pengendalian Produksi..................................................................19
3.2. Produksi..............................................................................................20
3.2.1. Jenis dan Jumlah Produksi............................................................20
3.2.2. Mesin dan Tata Letak....................................................................21
3.2.3. Diagram Alir Proses Produksi........................................................23
3.2.4. Sarana Penunjang Produksi..........................................................26
3.3. Pemeliharaan dan Perbaikan.............................................................26
3.3.1. Pemeliharaan Mesin......................................................................26
3.3.2. Perbaikan Mesin............................................................................27
3.4. Pengendalian Mutu.............................................................................31
3.4.1. Raw Material.................................................................................31
3.4.2. Proses...........................................................................................32
3.4.3. Produk...........................................................................................34
BAB IV DISKUSI................................................................................................36
4.1. Latar Belakang Masalah.....................................................................36
4.2. Identifikasi Masalah............................................................................37
4.3. Pembahasan.......................................................................................38
BAB V PENUTUP..............................................................................................39
5.1. Kesimpulan.........................................................................................39
5.2. Saran...................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................40
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan program Diploma II di Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk
Tekstil Surakarta. PT Sri Rejeki Isman, Tbk pada awalnya didirikan sebagai
perusahaan perdagangan, yaitu “Sri Redjeki” pada tahun 1966 oleh Alm. H. M.
Lukminto. Perusahaan dagang Sri Redjeki yang berlokasi di pasar Klewer, Solo,
Jawa Tengah, Indonesia. Bagian produksi PT Sri Rejeki Isman, Tbk terdiri dari 4
departemen pemintalan (Spinning Unit), 5 departemen penenunan (Weaving
Unit), 3 departemen pencetakan-pencelupan (Dyeing and Printing Unit), dan 6
departemen garmen (Garment Unit) yang berlokasi di berlokasi di Jalan KH.
Samanhudi Nomor 88, Kelurahan Jetis, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten
Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia. Tujuan praktik kerja lapangan adalah untuk
mengetahui alur proses produksi, permasalahan yang terjadi dalam proses
produksi, serta penyelesaian masalah dalam proses produksi tersebut. Pokok
permasalahan yang diambil adalah proses produksi H&M Apple Jumpsuit White
Light AOP. Proses produksi H&M Apple Jumpsuit White Light AOP dikerjakan di
Garmen X line hanger system INA-1. Proses produksi dimulai dari penerimaan
order hingga shipment, dengan pengendalian mutu dari raw material, proses,
hingga pada produknya. Dalam proses penjahitan H&M Apple Jumpsuit White
Light AOP terdapat beberapa cacat jahitan. Cacat jahitan yang lumayan sering
terjadi adalah jahitan melintir (twisted) pada bagian ruffle dengan persentase
perbaikan sebesar 6,2% setiap harinya. Identifikasi masalah ini berdasarkan
produk reject dan persentase defect yang ada pada produk H&M Apple Jumpsuit
White Light AOP, penyampaian solusi penyelesaian dilakukan untuk
memperbaiki defect yang ada agar produksi dapat menghasilkan produktivitas
yang tinggi.
BAB I PENDAHULUAN
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah di Akademi
Komunitas Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta. Adanya Praktik Kerja Lapangan
mahasiswa diharapkan dapat belajar secara langsung pekerjaan pada bidang
profesi yang ada dalam dunia kerja, oleh karena itu mahasiswa diwajibkan
mengikuti Praktik Kerja Lapangan guna menyelesaikan pendidikan program
Diploma II di Akademi Komunitas Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta.
Beberapa batasan yang harus diperhatikan dalam praktik kerja lapangan adalah :
a. Pengambilan data dilakukan secara daring atau online dan mengambil dari
data semester 1 sampai semester 3.
b. Pembahasan pada laporan ini terbatas pada produksi H&M Apple Jumpsuit
White Light AOP yang dikerjakan di Departemen Garmen X line hanger
system INA-1.
BAB II BAGIAN UMUM PERUSAHAAN
PT Sri Rejeki Isman, Tbk kemudian memperluas pabrik untuk memintal dan
manenun pada tanggal 8 Mei 1982. Pendiri PT Sri Rejeki Isman, Tbk berhasil
menjalankan PT Sri Rejeki Isman, Tbk menjadi perusahaan tekstil dan garmen
yang terintegrasi serta terpadu secara vertikal (Integrated Vertical Textiles-
Garments). Bagian produksi PT Sri Rejeki Isman, Tbk terdiri dari 4 departemen
pemintalan (Spinning Unit), 5 departemen penenunan (Weaving Unit), 3
departemen pencetakan-pencelupan (Dyeing and Printing Unit), dan 6
departemen garmen (Garment Unit). Untuk menjalankan semua itu, PT Sri Rejeki
Isman, Tbk terletak di area lebih dari 100 hektar dan mempekerjakan puluhan
ribu orang pekerja baik perempuan maupun laki-laki.
Pada tahun 2013 PT Sri Rejeki Isman bergabung dengan pasar saham Indonesia di Bursa
Efek Indonesia sehingga berganti nama menjadi PT Sri Rejeki Isman Tbk.
PT Sri Rejeki Isman Tbk merupakan perusahaan yang memiliki pedoman Trilogi dan
Tridharma yang isinya sebagai berikut :
a. Trilogi
1) Perusahaan adalah sawah dan ladang kita bersama.
2) Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari
ini.
3) Kita terikat sebagai keluarga besar Sritex yang mengutamakan persatuan dan
kesatuan.
b. Tridharma
1) Melu Handarbeni artinya ikut merasa memiliki
2) Melu Hangrungkebi artinya ikut bertanggung jawab
3) Mulat Sariro Hangrasawani artinya selalu mawas diri
PT Sri Rejeki Isman Tbk memiliki landasan dasar berupa visi dan misi
perusahaan yang berfungsi sebagai tujuan kemana perusahaan tersebut akan
dibawa. Berikut adalah visi dan misi PT Sri Rejeki Isman Tbk :
a. Visi Perusahaan
Menjadi produsen tekstil dan garmen terbesar, bereputasi paling baik dan
paling terpercaya
b. Misi Perusahaan
1) Menghasilkan produk-produk paling inovatif sesuai dengan keperluan
dan kebutuhan pelanggan
2) Menjadi perusahaan yang berorientasi pada keuntungan dan
pertumbuhan untuk kepentingan seluruh pemangku kepentingan
3) Menyediakan dan memelihara lingkungan pekerjaan yang kondusif bagi
seluruh karyawan
4) Memberikan kontribusi dan peningkatan nilai bagi masyarakat
PT Sri Rejeki Isman, Tbk berlokasi di Jalan KH. Samanhudi Nomor 88,
Kelurahan Jetis, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah,
Indonesia. Lokasi PT Sri Rejeki Isman, Tbk memiliki beberapa keuntungan
sebagai berikut .
a. Ditinjau dari segi ekonomi :
1) Memudahkan kebutuhan angkutan, sehingga pengiriman atau biaya
transportasi murah
2) Cukup banyak tenaga kerja yang tersedia di sekitar lokasi perusahaan
dan maupun bukan penduduk sekitar
b. Ditinjau dari segi sosial :
Menciptakan lapangan pekerjaan baik bagi penduduk sekitar lokasi
perusahaan maupun bukan penduduk sekitar.
PT Sri Rejeki Isman, Tbk bukan hanya berkembang pesat di negara tuan rumah
yaitu Indonesia melainkan juga perusahaan-perusahaan internasional. PT Sri
Rejeki Isman, Tbk juga memproduksi seragam untuk instansi pemerintah seperti
PT Freeport Indonesia, Blue Bird Group, Maspion Group, Sodexo, Djarum,
Maybank, Deutsche Post, DHL, Pos Indonesia, Korps Pegawai Republik
Indonesia (KORPRI), dll. PT Sri Rejeki Isman, Tbk mampu menembus industri
mode internasional dan melayani klien-klien terkenal seperti JC Penny, Sears,
Wal-Mart, Timberland, GUESS, Quicksilver, Gymboree, Charles Vogele, Okaidi,
Zara, dan lainnya. Merk pakaian “Azzahra” dan “Guess” juga merupakan output
dari PT Sri Rejeki Isman, Tbk. Produk perusahaan tersebut dibagi menjadi empat
kategori yaitu kapas, benang, kain, dan pakaian yang dijual bukan hanya kepada
produsen tekstil melainkan juga kepada pengecer. 70% hasil produksi diekspor
ke luar negeri, dan 30% di antaranya adalah pakaian militer. Selain pasar lokal,
perusahaan mampu menembus ke 94 pasar di 55 negara antara lain Jerman,
Australia, Singapura. PT Sri Rejeki Isman, Tbk juga menyediakan produk
seragam untuk perusahaan maupun militer. Hasil produksi seragam militer
berupa seragam upacara, seragam tempur, coverall, jaket tahan api, tahan noda,
anti inframerah, tenda, tas, selimut, sarung bantal, dan lain sebagainya.
Dalam rangka menjaga kualitas produk, PT Sri Rejeki Isman, Tbk menerapkan
sistem kontrol kualitas yaitu AQL 2,5 yang dengan ketat memonitor semua
aktivitas produksi dari proses inspeksi kain sampai penjahitan garmen. Hal ini
terus ditingkatkan dengan sistem kontrol kualitas mandiri yang dilakukan
sebelum inspeksi final yang dilakukan oleh pelanggan. Produk-produk
berkualitas tinggi dan pengiriman yang tepat waktu telah melampaui ekspetasi
dari berbagai klien yang terus bertambah. Pembuktian bahwa PT Sri Rejeki
Isman, Tbk memiliki tradisi kualitas yang kuat dengan diakuinya kualitas PT Sri
Rejeki Isman, Tbk secara dunia dengan Sertifikat Registered Supplier
Bundeswehr (Angkatan darat Jerman) dan sertifikat North Atlantic Treaty
Organization (NATO) yang dimana keduanya merupakan standar kualitas
tertinggi untuk manufacturing garment dalam produk militer. Selain itu PT Sri
Rejeki Isman, Tbk juga mendapatkan sertifikat ISO 9001-2000 pada tanggal 17
September 2002 sebagai bukti kualitas produk PT Sri Rejeki Isman, Tbk yang
bagus dan kuat.
PT Sri Rejeki Isman, Tbk berjanji untuk memberikan kualitas terbaik dari produk
dan jasa untuk menciptakan kemitraan yang diperlukan dalam inovasi. PT Sri
Rejeki Isman, Tbk mendapat kehormatan untuk menerima empat penghargaan
dari museum rekor Indonesia (MURI) untuk prestasi dalam kategori berikut.
a. Pada tahun 1995 memegang upacara bendera nasional dengan jumlah
peserta terbanyak dan kemudian pada tahun 2007 mendapat rekor sebagai
pelaksana upacara bendera yang rutin dilakukan setiap tanggal 17 setiap
bulannya (2007).
b. Pada tahun 2007 merancang lebih dari 300000 desain kain.
c. Pada tahun 2007 memproduksi seragam militer untuk 16 negara.
2.3.1. Pemodalan
Pada tahun 2013 PT Sri Rejeki Isman, Tbk bergabung dengan pasar saham
Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan kode saham
emiten SRIL. Susunan pemegang saham Perusahaan pada 31 Desember 2019
berdasarkan pencatatan PT Adimitra Jasa Korpora, biro administrasi efek dapat
dilihat pada Tabel 2.1.
Afiliasi anak perusahaan PT Sri Rejeki Isman, Tbk dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa penghasilan terbesar PT Sri Rejeki
Isman, Tbk diperoleh pada quartal pertama tahun 2019. Sedangkan keuntungan
bersih terbesar dalam kurun waktu tersebut diperoleh pada quartal kedua tahun
2019. Keuntungan bersih pada quartal ketiga tahun 2019 turun drastis dan
menjadi keuntungan bersih terkecil pada kurun waktu tersebut.
Perseroan memiliki berbagai produk yang tersebar luas, baik di pasar domestik
maupun internasional, meliputi 100 negara. Para pelanggan Perseroan terdiri
atas para pelaku industri manufaktur tekstil terbesar dunia, berbasis di India dan
Tiongkok, serta perusahaan-perusahaan besar lain dengan merek ternama.
Selain itu, Perseroan merupakan salah satu dari sedikit pemasok bersertifikat di
luar Eropa untuk seragam militer Jerman dan negara-negara anggota The North
Atlantic Treatu Organization (NATO). Hingga kini, seragam-seragam militer
produksi Perseroan telah terjual di 31 negara, termasuk Indonesia serta negara-
negara besar seperti Jerman, Austria, Inggris, Australia, Uni Emirat Arab, dan
Korea Selatan.
Produk garmen produksi Divisi Konveksi memiliki tingkat variasi yang tinggi.
Karenanya, Perseroan menjual produk-produk tersebut sesuai pesanan
individual atau dengan pemberian uang muka. Perseroan memproduksi berbagai
produk tersebut sesuai pesanan yang ditentukan pelanggan. Strategi penjualan
ini (made to order) didasarkan pada volume pesanan.
2.3. Ketenagakerjaan
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk
menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit, penyerapan tenaga kerja tersebut
berasal dari penduduk sekitar maupun dari daerah lain di sekitar wilayah
Sukoharjo. Tenaga kerja yang diserap mempunyai latar belakang pendidikan
yang beragam. Jumlah tenaga kerja yang bekerja pada departemen garmen X
PT Sri Rejeki Isman Tbk kurang lebih sebanyak 961 tenaga kerja per 31
Desember 2019. Jumlah tenaga kerja menurut tingkat pendidikan dapat dilihat
pada Tabel 2.4.
Untuk memastikan produksi dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan
work order maka diperlukan pengendalian sebagai berikut.
a. PPMC akan memberikan work order ke departemen garmen X, sebagai
acuan untuk proses produksi.
b. Menyelesaikan proses produksi 3 hari sebelum tanggal pengiriman, supaya
tidak ada keterlambatan dalam pengiriman produk.
c. Jika reject, maka dikembalikan kepada operator yang mengerjakan proses
tersebut agar diulangi kembali.
d. Kain jelek atau terdapat cacat kain maka meminta bagian loading untuk
dikembalikan ke departemen cutting untuk diganti kain yang tidak ada cacat.
e. Membuat PPS (1 pieces per size) untuk mengetahui berapa susut
pakaiannya. Apabila susut pakaian masih dapat ditoleransi maka proses
produksi dapat dilanjutkan. Adapun toleransi susut pakaian maksimal 1 cm.
f. Pada saat QC final, produk yang telah dicek dipasang stiker sebagai tanda
bahwa produk telah diperiksa. Apabila ditemukan cacat maka dapat
mengetahui siapa yang mengecek produk.
g. Mengatur layout (alur produksi), disesuaikan dengan proses yang dijalankan
dan kemampuan operator.
h. Mengetahui standar waktu pengerjaan (SWP) masing-masing operator, lalu
dihitung rata-ratanya. SWP merupakan waktu standar yang dibutuhkan untuk
memproduksi 1 pieces garmen. Rata-rata SWP untuk H&M Apple Jumpsuit
White Light AOP yaitu 24,20 (didapat dari hasil penghitungan waktu x
allowance).
i. Lama produksi
Lama produksi pada produksi H&M Apple Jumpsuit White Light AOP
1) Penghitungan target dalam 1 jam :
60 x jumlah operator per line
SWP
Misal :
60 x 34 = 84,30
24,20
2) Perhitungan target per hari :
Target per jam x jam kerja
Misal :
84,30 x 7 = 590,1
3.2. Produksi
Produksi garmen PT Sri Rejeki Isman, Tbk terbagi menjadi 2 macam, yaitu
produksi seragam militer dan produksi pakaian fashion.
Jumlah operator pada line INA 1 Garmen X adalah 34 yang terdiri dari :
a. Supervisor : 1 orang
b. Wakil Supervisor : 1 orang
c. Operator : 26 orang
d. Helper : 4 orang
e. Ironer : 1 orang
Komponen H&M Apple Jumpsuit White Light AOP yang dibutuhkan antara lain :
a. Badan depan
b. Badan belakang
c. Celana kanan depan
d. Celana kiri depan
e. Celana kanan belakang
f. Celana kiri belakang
g. Interlining untuk bagian celana
h. Saku samping
i. Ruffle (Rumbai)
j. Tali bahu
k. Elastic leher
l. Elastic pinggang
m. Piping armhole
Aksesoris pada H&M Apple Jumpsuit White Light AOP antara lain :
a. Slider 8
b. Slider O
c. Label (Size Label, Care Label, Main Label)
Tata letak atau Layout line INA 1 yang mengerjakan H&M Apple Jumpsuit White
Light AOP dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Keterangan :
a. SNL (mesin jahit jarum 1) : menjahit sebagian besar proses
b. OM 5 (obras benang 5) : obras out seam dan in seam, obras side
seam, obras rise, obras samping ruffle
c. OM 3 (obras benang 3) : obras sambungan badan dan celana
d. BTK (bartack) : bartack bagian saku samping dan bartack bagian rise
e. NMC (non machine) : tanda saku, tanda celana, tanda ruffle, potong
tali bahu, potong tali slider, menyamakan ukuran armhole,
menyamakan ukuran tali bahu, tanda elastik, mengaitkan tali
bahu pada slider 8 dan slider O
Alur proses produksi garmen di PT Sri Rejeki Isman, Tbk adalah sebagai berikut.
a. Buyer melakukan purchasing order (PO) atau nota pemesanan dengan
merchandiser. PO adalah pemesanan bahan baku terutama kain dan
aksesorisnya sesuai spesifikasi permintaan dari pembeli (buyer).
b. Inspeksi bahan baku (kain dan aksesorisnya) sebelum digunakan. Inspeksi
yang dilakukan adalah mengecek kualitas dan kuantitas bahan baku untuk
mengetahui apakah bahan baku tersebut layak untuk diproses.
c. Proses selanjutnya adalah pembuatan pola sesuai dengan size specification
dari buyer. Apabila pola yang dibuat telah disetujui oleh buyer, dilanjutkan
proses grading pola tersebut.
d. Pembuatan pola garmen (pattern marker) yaitu gambar 2 dimensi dari suatu
komponen-komponen garmen. Pembuatan pola harus mencakup
ukuran/size yang diminta oleh buyer. Kemudian pola tersebut disusun dan
ditata secara efisien selebar kain yang selanjutnya dinamakan marker.
e. Pemotongan (cutting) kain yang telah diinspeksi atau dinyatakan lolos. Kain
digelar (ditumpuk berlapis) dengan tinggi tumpukan tidak melebihi
kemampuan mesin potong dan disesuaikan dengan panjang marker.
f. Proses penjahitan (sewing) adalah tahap penggabungan komponen-
komponen garmen menjadi garmen utuh.
Operation Process Chart (OPC) untuk H&M Apple Jumpsuit White Light AOP
dapat dilihat pada Gambar 3.4 dan pada Lampiran 2.
Sumber : Departemen Garmen X PT Sri Rejeki Isman, Tbk
Gambar 3. OPC H&M Apple Jumpsuit White Light AOP
Berdasarkan OPC di atas, proses penjahitan untuk H&M Apple Jumpsuit White
Light AOP dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Form kartu perawatan mesin yang digunakan untuk produksi garmen dapat
dilihat pada Gambar 3.5.
Ketika terjadi kerusakan mesin pada saat produksi maka yang dilakukan adalah
a. Operator mesin datang ke ruang mekanik dan meminta mekanik
memperbaiki mesin yang rusak
b. Mekanik memperbaiki mesin yang rusak di line tersebut
c. Mekanik mengisi form perbaikan mesin yang terdapat pada mesin tersebut
d. Mesin yang tidak dapat diperbaiki, akan dipindah ke bagian belakang line
dan diberi bendera merah
Form kartu perbaikan mesin yang digunakan untuk produksi garmen dapat dilihat
pada Gambar 3.6.
Sumber : Departemen Garmen X PT Sri Rejeki Isman, Tbk
Gambar 3. Kartu Perbaikan Mesin
c.4.2. Proses
Pengendalian mutu pada proses penjahitan H&M Apple Jumpsuit White Light
AOP meliputi :
a. Gosok / Steam komponen
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah ukuran lebar tali bahu harus
sesuai dengan size spec, serta pemasangan interlining harus tepat dan tidak
boleh terbalik.
b. Saku samping
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah bentuk dan ukuran komponen,
ukuran dan kualitas jahitan, SPI, meleset atau tidaknya jahitan.
c. Obras komponen
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah saat proses obras jangan
sampai ada banyak kain yang terpotong sehingga ukuran kain menjadi
berkurang. Komponen yang diobras menggunakan mesin obras benang 3
yaitu penggabungan badan dan celana, sedangkan komponen yang
menggunakan mesin obras benang 5 adalah outseam dan inseam celana,
sideseam badan, samping ruffle besar dan ruffle kecil.
d. Jahit rise
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah jahitan berada diatas /
bertumpukan dengan hasil chain obras 5 dan pastikan letah hasil jahitan
tidak terlalu jauh dengan hasil chain obras 5.
e. Pasang size label
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah kerapian jahitan (size label
tidak boleh melet), tidak boleh ada kerutan pada size label, SPI, jarak size
label dari ruffle.
f. Piping armhole
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah ukuran corong / piping harus
sesuai dengan spesifikasi dari awal sampai akhir jahitan. Selanjutnya stitch
piping armhole ke arah dalam dengan jarak satu sepatu.
g. Pasang main label dan care label
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah kerapian jahitan (main label
dan care label tidak boleh melet), tidak boleh ada kerutan pada main label
dan care label, SPI, jarak main label dan care label dari bawah, posisi
pemasangan main label dan care label.
h. Gabung badan dan celana
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah posisi saku samping celana
antara kanan dan kiri harus sama.
i. Pasang elastic pinggang
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah elastik tidak boleh terlihat dan
tidak terjahit. Jarak stitch elastic yaitu ¼ atau satu sepatu.
j. Corong tali bahu dan pasang tali bahu
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah lebar corong bahu harus
sesuai dengan size spec, tali bahu dipasang pada armhole dengan
allowance 1 cm.
k. Hemming ruffle besar dan ruffle kecil
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah besar hemming harus sama
dan disesuaikan dengan size spec.
l. Jahit gabung ruffle besar dan ruffle kecil
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah garis motif kain harus lurus.
m. Pasang ruffle ke badan
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah garis motif kain harus lurus.
n. Pasang elastic leher
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah elastic dipasang diantara ruffle
dan badan depan atau badan kiri. Pada saat stitch ruffle, pada bagian
armhole dilipat kearah dalam, dan ruflle di-stitch satu sepatu. Saat stitch
ruffle pastikan ruffle tidak terjahit.
o. Kaitkan tali bahu pada slider 8 dan slider O
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah panjang tali bahu dan panjang
tali untuk slider O harus sama, serta posisi peletakkan slider 8 sama.
p. Hemming celana
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah ukuran lipatan harus sesuai
dengan spesifikasi dari awal sampai akhir jahitan.
q. Bartack
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah ukuran hasil bartack harus
sesuai dengan permintaan. Bagian yang diberi penguat jahitan atau bartack
dalah saku samping dan pesak (rise).
r. Trimming
Bagian yang diperiksa pada proses ini adalah nilai kebersihan produk jadi
dari sisa-sisa potongan benang.
c.4.3. Produk
Jika terdapat beberapa cacat seperti di atas, maka operator QC End Line akan
mengembalikan produk cacat ke operator sewing yang mengerjakan proses
tersebut untuk diperbaiki. Setelah produk dinyatakan lolos oleh QC End Line,
produk akan ditransfer ke bagian finishing.
Pengendalian mutu produk yang dilakukan pada bagian finishing yaitu :
a. Pada proses steam, produk hanya membutuhkan sedikit uap dan setelah
proses steam selesai produk digantung dengan hanger.
b. Semua produk dicek secara keseluruhan pada bagian QC final.
c. Proses folding disesuaikan dengan permintaan buyer. Terdapat perbedaan
pemasangan price ticket untuk negara umum dan negara yang
menggunakan IT. Pemasangan price ticket untuk negara yang
menggunakan IT dapat dilihat pada daftar yang tersedia pada area folding.
d. Pemasangan price ticket tersebut harus disesuaikan dengan packing list.
e. Produk melewati proses metal detector.
f. Produk dimasukkan pada polybag master dengan jumlah yang disesuaikan
dengan packing list dan diberi silika.
g. Polybag master dimasukkan pada box dan dipasang stiker identitas di luar
box tersebut.
h. Packing list disertakan pada box urutan pertama yang ada di daftar packing
list tersebut.
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan saat pemeriksaan pada H&M
Apple Jumpsuit White Light AOP :
a. Menggunakan SPI 11-12 cm
b. Panjang elastic ketika relaxed dan extended
c. Panjang tali bahu
d. Letak tali harus sejajar
e. Elastic, tali bahu dan pocket opening tidak boleh overlap
f. Terdapat bartack pada saku dan rise
g. Produksi :
1) Terdapat size label pada top center back, care label dan main label
pada badanan atas kiri
2) Tulisan pada size label, care label dan main label menghadap kearah
depan
BAB IV DISKUSI
PT Sri Rejeki Isman, Tbk saat ini telah menjadi produsen tekstil-garmen
terintegrasi dengan lebih dari 17 ribu karyawan yang mengkonsentrasikan
sebagian besar operasinya di lahan seluas 79 hektar di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dengan empat lini produksi mulai dari pemintalan, penenunan, pencetakan,
pencelupan, dan garmen. Perseroan menjadi perusahaan tekstil garmen terpadu
dengan standar kendali mutu yang tinggi.
PT Sri Rejeki Isman, Tbk telah menjelma menjadi perusahaan modern yang
memiliki tenaga-tenaga profesional dari dalam dan luar negeri, seperti Korea
Selatan, Filipina, India, Jerman, maupun Tiongkok. PT Sri Rejeki Isman, Tbk juga
telah memiliki banyak pelanggan peritel besar dan modern seperti H&M,
Walmart, K-Mart dan Jones Apparel.
H&M Apple Jumpsuit White Light AOP adalah salah satu produk fashion yang
dikerjakan di Departemen Garmen X line hanger system INA-1. Jika terdapat
defect atau cacat pada produk yang ditemukan oleh QC end line maka akan
dikembalikan kepada operator line untuk diperbaiki. Data intensitas perbaikan
yang dilakukan di line INA-1 Departemen Garmen X dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui rata-rata jumlah perbaikan dalam
lima hari produksi adalah 87 pcs. Data cacat jahitan yang ditemukan oleh QC
end line berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4. Data Cacat Jahitan pada H&M Apple Jumpsuit White Light AOP
Tanggal Jenis Cacat Jumlah Perbaikan (pcs)
23 Januari 2020 Broken stitch 45
Skip stitch 35
Twisted 26
24 Januari 2020 Puckering 5
Twisted 25
Skip stitch 38
27 Januari 2020 Twisted 35
Broken stitch 40
Skip stitch 31
28 Januari 2020 Broken stitch 42
Puckering 9
Twisted 27
29 Januari 2020 Twisted 25
Puckering 11
Skip stitch 39
Sumber : Departemen Garmen X PT Sri Rejeki Isman, Tbk
Tabel 4.2 mengindikasikan bahwa cacat jahitan melintir (twisted) pada produksi
H&M Apple Jumpsuit White Light AOP adalah jenis masalah yang banyak
diperbaiki dengan rata-rata persentase perbaikan 6.2% dalam satu hari. Hal ini
yang melatarbelakangi masalah cacat jahitan melintir (twisted) pada H&M Apple
Jumpsuit White Light AOP untuk diambil tindakan perbaikan dan penyelesaian
pada laporan ini.
Terdapat beberapa kendala dalam proses penjahitan H&M Apple Jumpsuit White
Light AOP berupa cacat jahitan. Adapun beberapa cacat jahitan seperti broken
stitch, broken seam, skip stitch, twisted, puckering. Oleh karena itu diperlukan
proses perbaikan, hal tersebut menyebabkan adanya penambahan waktu proses
produksi karena harus dikembalikan kepada operator yang bersangkutan untuk
dilakukan proses perbaikan. Jumlah perbaikan yang dilakukan pada saat
produksi H&M Apple Jumpsuit White Light AOP terhitung pada tanggal 23 – 29
Januari dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4. Jumlah Perbaikan H&M Apple Jumpsuit White Light AOP selama 5
Hari
No Jenis Perbaikan Jumlah (pcs)
1 Broken stitch 127
2 Skip stitch 143
3 Twisted 138
4 Puckering 25
Total 433
Sumber : Departemen Garmen X PT Sri Rejeki Isman, Tbk
Berdasarkan latar belakang masalah dan Tabel 4.3 di atas, maka dapat
diidentifikasi bahwa jahitan melintir (twisted) merupakan salah satu cacat jahitan
pada proses produksi H&M Apple Jumpsuit White Light AOP yang mengganggu
jalannya proses produksi dan dibutuhkan perbaikan. Oleh karena itu masalah
cacat jahitan melintir (twisted) akan dibahas pada laporan ini.
d.3. Pembahasan
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari hasil praktik kerja industri di PT Sri
Rejeki Isman, Tbk adalah sebagai berikut :
5.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan dari praktik industri di PT Sri Rejeki Isman, Tbk
adalah :
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA