Oleh :
SIGIT PURNOMO
Npm : 14070011
Pembimbing
BANDUNG
2015
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Oleh :
SIGIT PURNOMO
NPM : 14070011
BANDUNG
2015
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
Ketua Jurusan :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan kerja praktek dengan judul “PENGAMATAN PROSES FINISHING PADA
BLUS”.
Laporan kerja praktek ini disusun guna memenuhi tugas akhir yang diajukan
untuk salah satu syarat kelulusan Progam Studi Diploma Satu di Sekolah Tinggi
Teknologi Tekstil. Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan hasil pengamatan
dan penelitian selama kerja praktek di PT Inti Sukses Garmindo.
Selama penyusunan laporan kerja praktek ini, tidak lepas dari pihak-pihak
yang membantu baik dalam mengarahkan, memberi informasi maupun memberi
saran dan kritik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Dr Noerati, S. Teks, MT selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil
Bandung.
2. Ibu Tina Martina, AT, M.Si. selaku Ketua Jurusan Barang Jadi Tekstil.
3. Bapak Agus Subagyo, AT, MM selaku koordinator STTT Apac Inti.
4. Ibu Susi Kartika AP. sebagai dosen pembimbing yang memberi pengarahan
dalam setiap kesempatan untuk pembuatan laporan ini sehingga laporan kerja
praktek ini dapat selesai tepat waktu.
5. Pimpinan dan Staff PT Inti Sukses Garmindo yang telah memberi kesempatan
dan fasilitas untuk melaksanakan kerja praktek.
6. Orang tua yang telah memberikan motivasi dan doa sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.
7. Teman-teman yang telah membantu dan memberi semangat dalam pembuatan
laporan ini sehingga selesai dengan lancar.
8. Serta semua pihak yang terlibat dan membantu pembuatan laporan ini
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran untuk memotivasi
penulis agar menjadi lebih baik.
Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini bermanfaat bagi penulis
dan pembaca untuk perkembangan dan kemajuan pendidikan di STTT pada
khususnya.
i
Bawen, Agustus 2015
Penulis
Sigit purnomo
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR TABEL..................................................................................................... vi
RINGKASAN ........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
iii
2.6.2 Order Kain Pada Warehouse......................................................... 18
2.6.3 Relaxation...................................................................................... 18
2.6.4 Spreading...................................................................................... 18
2.6.5 Bundling........................................................................................ 19
2.6.6 Cutting........................................................................................... 20
2.6.7 Pressing........................................................................................ 21
2.6.8 Numbering..................................................................................... 22
2.6.9 QC Cek Cutting............................................................................. 22
2.7 Departemen Sewing............................................................................. 26
2.8 Departemen Finishing.......................................................................... 26
2.8.1 Washing........................................................................................ 27
2.8.2 Trimming....................................................................................... 27
2.8.3 Reece............................................................................................ 27
2.8.4 QC Finishing.................................................................................. 27
2.8.5 Ironing........................................................................................... 28
2.8.6 QC Measurement.......................................................................... 28
2.8.7 Packing.......................................................................................... 28
2.9 Departemen Ekspor Impor................................................................... 30
3.5.1 Washing........................................................................................ 33
3.5.2 Trimming....................................................................................... 33
3.5.3 Reece............................................................................................ 33
3.5.4 QC Finishing.................................................................................. 34
3.5.5 Ironing dan QC Ironing.................................................................. 34
3.5.6 QC Measurement.......................................................................... 35
3.5.7 Pasang serta Pengecekan Hang Tag dan Size Clip...................... 36
3.5.8 Packing.......................................................................................... 36
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan......................................................................................... 39
4.1.1 Simpulan Umum............................................................................ 39
iv
4.1.2 Simpulan Khusus........................................................................... 39
4.2 Saran.......................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 42
LAMPIRAN ................................................................................................... 43
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Klasifikasi Jumlah Tenaga Kerja PT Inti Sukses Garmindo ................ 4
Tabel 1.2 Pengaturan Waktu Tenaga Kerja PT Inti Sukses Garmindo ................ 4
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
RINGKASAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Denah lokasi PT Inti Sukses Garmindo dapat dilihat pada gambar 1.1 pada
halaman 8.
Denah evakuasi PT Inti Sukses Garmindo dapat dilihat pada gambar 1.2 pada
halaman 9.
1
2
Denah bangunan PT Inti Sukses Garmindo dapat dilihat pada gambar 1.3 pada
halaman 10.
Bagan struktur organisasi dapat dilihat pada gambar 1.4 halaman 11.
1.5 Ketenagakerjaan
1.5.1Penggolongan Tenaga Kerja
1. Tenaga kerja training yaitu tenaga kerja yang baru diterima harus
menjalani training minimal 3 hari dan maksimal 5 hari.
2. Tenaga kerja tetap yaitu tenaga kerja yang telah bekerja selama 1
tahun dengan kinerja yang baik dan berhak mendapatkan uang
pensiun atau uang Pemutus Hubungan Kerja (PHK).
3. Tenaga kerja kontrak yaitu tenaga kerja yang terikat hubungan kerja
dengan sistem kontrak.
Gedung
Siang Senin- 14.00-22.00 17.00-17.30 Istirahat gedung 1
Jum'at 17.30-18.00 Istirahat gedung 2
Sabtu 13.00-18.00 - Untuk semua
gedung
Lembur Senin- 15.00-21.00 17.00-17.30 Istirahat gedung 1
Jum'at 17.30-18.00 Istirahat gedung 2
Sabtu 12.00-15.00 - Untuk semua
gedung
¿
173
Upah lembur = 1×1×UMK ¿
1×1×1 .208 .200
= 173
= Rp 6.983,00
173¿
2×1,5×UMK¿ ¿
Upah lembur = ¿
173¿
2×1,5×1.208.200¿ ¿
= ¿
= Rp 20.952,00.
c. Upah jam lembur ketiga
6
173¿
3×2×UMK¿ ¿
Upah lembur = ¿
3×2×1.208.200
= 173
=Rp 41.903,00.
1.5.4.2 Fasilitas Perusahaan
PT ISG
Departemen PPIC
Departemen IE
Departemen Sample
Departemen Gudang
Departemen Pattern
Making
Departemen Cutting
Departemen Sewing
Departemen Finishing
Departemen Exsim
12
13
Supplier Kain
Gudang Kain
No
Quality Control
Yes
Relax kain
Permintaan kain
Proses Cutting
Supplier barang-barang
accessories
Gudang
Barang
No
Quality Control
Yes
Dilanjutkan ke bagian
sewing
1. Manual
Pembuatan pola dengan menggunakan alat tulis biasa, cara
penghitungannya masih menggunakan cara manual dan pembuatannya di
kertas karton.
2.6.1 Order
kain pada gudang kain/warehouse
Dari instruksi tersebut dapat diketahui berapa jumlah kain yang akan
dipotong, kemudian bagian cutting mengajukan order ke bagian gudang
untuk mendapatkan kain yang dibutuhkan.
2.6.2 Relaxation
Proses relaxation ini adalah proses peregangan kain untuk
mengetahui penyusutan pada kain. Untuk mengetahui penyusutan, kain
didiamkan selama 2 x 24 jam setelah itu masuk ke bagian spreading.
Namun untuk proses ini tidak semua kain di rilex, kain yang di rilex
seperti cordoray dan denim.
2.6.3 Spreading
Merupakan proses gelar susun kain yang disesuaikan dengan
panjang dan lebar marker baik secara manual atau dengan alat bantu
berdasarkan karakteristik fabrics. Proses spreading ini dapat dilakukan
dengan mesin spreading yaitu mesin Kimikami. Dengan menggunakan
19
mesin ini proses spreading lebih cepat, namun hanya fabrics tertentu
yang bisa menggunakan mesin ini seperti denim cordoray serta kain
saat tanpa motif.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses spreading :
1. Menentukan panjang gelaran kain sesuai dengan marker.
2. Jumlah gelaran kain harus sesuai dengan instruksi kerja.
3. Gelaran serta sisinya harus rata, tidak menggelembung.
4. Meletakkan marker sesuai dengan yang diinstruksikan.
5. Memberi pemberat ataupun penjepit gelaran agar gelaran tidak
bergeser.
2.6.4 Bundling
Bundling adalah proses pengelompokan komponen-komponen
pakaian berdasarkan nomor dan jenisnya kemudian diikat tiap-tiap size.
Pada tiap-tiap ikatan disisipkan barcode yang berisi informasi tentang
colour, kode order, size, komponen, dan nomor ikatan. Barcode dibuat
oleh bagian PPIC setelah bagian cutting mengembalikan instruksi kerja.
20
2.6.5 Cutting
Cutting adalah pemotongan kain/bahan baku sesuai pola untuk
mendapatkan komponen yang akan diproduksi di line. Proses cutting ini
dapat menggunakan mesin otomatis (mesin gerber) dan manual. Mesin
gerber adalah mesin yang digunakan untuk memotong kain dengan
menggunakan flashdisk. Namun hanya kain tertentu yang dapat dipotong
menggunakan mesin gerber, seperti kain yang tebal dan tidak
menyamakan motif. Sedangkan untuk proses cutting manual hanya
menggunakan mesin cutting biasa. Dalam pemotongan harus dilakukan
dengan hati-hati agar hasil pemotongan tepat dan akurat.
21
2.6.6 Pressing
Pressing ialah proses pengepresan kain dengan interlining agar
keduanya menempel. Proses ini menggunakan mesin press dengan
bantuan beberapa operator. Fungsi proses ini adalah mencegah
terjadinya bubling (permukaan komponen bergelombang). Contoh
komponen yang perlu di press diantaranya adalah daun krah, kaki krah,
manset, plaket, golbi, dan ban pinggang.
2.6.7 Numbering
Numbering adalah proses pemberian nomor pada tiap-tiap pola
pakaian sesuai dengan urutan gelaran kain. Pada proses ini bertujuan
mencegah terjadinya shading (perbedaan warna kain) pada saat pakaian
dijahit serta memperlancar proses produksi. Pada proses ini harus
dilakukan dengan teliti agar dalam penomoran tidak ada yang terlewat.
2.6.8 QC Cutting
QC cutting bertugas untuk mengecek cacat kain, shading,
kesesuaian motif, arah serat dari hasil cutting.
2. Mesin Kawakami
Mesin otomatis yang dapat menggelar kain sesuai panjang
kain yang diinginkan. Kain yang dapat digelar dengan mesin kain ini
seperti kain katun, denim, cordoray. Untuk kain yang bermotif serta
harus menyamakan motifnya tidak dapat digelar dengan mesin ini,
karena dapat menimbulkan ketegangan pada kain.
3. Gerber Cutter
Mesin otomatis yang digunakan untuk memotong kain yang
dapat berjalan sesuai dengan instruksi data yang dimasukan ke
flashdisk. Hanya kain tertentu yang dapat dipotong dengan mesin ini
seperti cordoray, denim, dan kain yang tidak bermotif.
5. Band Knief
25
2.8.2 Trimming
Trimming adalah proses membersihkan sisa benang dari hasil
sewing dan washing. Pada kemeja dan beberapa garmen lainnya,
trimming dilakukan sebelum washing. Proses Trimming dapat dilakukan
sebelum maupun sesudah washing.tapi jika blus harus di lakukan
sebelum washing karena blus memiliki bahan yang halus dan bagus.
2.8.3 Reece
Reece adalah proses pembuatan lubang kancing dan memasang
kancing,pada produk blus.
2.8.5 Ironing
Ironing ini bertujuan untuk menghaluskan serta merapikan suatu
garmen. Di ironing juga ada mesin blower yang berfungsi untuk
menghaluskan bahan-bahan tertentu yang sulit dipress menggunakan
setrika uap.
2.8.7 Packing
Packing adalah proses pengemasan garmen yang sudah lepas dari
proses finishing sebelumnya dan sudah siap untuk dikirim ke bagian
Ekspor Impor. Dalam industri garmen untuk packing produk ada
bermacam-macam antara lain :
a. Hanger
Mengemas dengan menggunakan hanger dan dibungkus dengan
plastik, dalam plastik tersebut bisa berisi beberapa pieces sesuai
dengan keinginan buyer.
b. Karton
c. Poly bag
1. Operator harus lebih teliti dalam membuat lipitan pada blus seperti
bagian heming hasil lipitan harus sesuai dengan ukuran yang sudah
ditetapkan.
2. Operator harus bisa menyesuaikan bahan blus dengan standar
panas setrika. Seperti blus dengan dipressing dengan suhu 30 °-50 °.
3.4.7 Proses Pasang serta Pengecekan Hang Tag dan Size Clip
Pada proses ini semua price (harga), ukuran, style, warna, dan
spesifikasi lainnya serta pemasangan size clip pada hanger di pasang
dengan baik berdasarkan permintaan dari buyer. Pemasangan hang tag
dan size clip ini harus berdasarkan label yang sudah terpasang di blus.
Masalah yang sering dialami pada proses ini yaitu, hilangnya hang tag
sebelum di packing serta tidak padunya antara hang tag/ size yang
terpasang dengan label pada blus. Solusi yang dapat memecahkan
masalah tersebut adalah operator harus bekerja sesuai prosedur dan
lebih teliti dalam pemasangan hang tag/size clipnya agar tidak terjadi
kesalahan pemasangan pada proses selanjutnya.
1. Terdapat noda pada blus pada saat akan di packing. Biasanya noda
yang terdapat pada garmen (blus) berupa oli dan minyak di proses
sewing.
2. Garmen yang masih berdebu biasanya disebabkan karena blus yang
telah bersih tidak ditempatkan pada tempat tersendri sehingga
tercampur dengan garmen yang belum dicek atau tempat tersebut
kotor.
3. Penempatan label dan size pada blus salah disebabkan karena
kurang ketelitian karyawan dalam membaca instruksi kerja.
4. Salah label pada karton.
5. Aksesoris yang terlewat atau salah dalam pemasangannya.
6. Jumlah pakaian dalam karton tidak sesuai dengan apa yang tertera
pada label karton.
Semua masalah yang terjadi di packing disebabkan oleh banyaknya
order dan kurang ketelitian karyawan, karena setiap tahap penyelesaian
tidak dikontrol secara maksimal sehingga harus dicek dan diperbaiki
ulang. Apabila dibiarkan menumpuk maka akan menghambat waktu
38
4.1 Simpulan
39
40
4.2 Saran
a. Pada proses finishing seharusnya dilakukan dengan lebih teliti dan sesuai
prosedur kerja agar hasil produksi menjadi lebih berkualitas
b. Pada saat packing diharapkan karyawan lebih teliti sebelum karton dilakban
agar tidak terjadi kekeliruan.
c. Gunakan troli yang memadai agar proses transfer di bagian finishing dapat
berjalan dengan lancar.
d. Lakukan prosedur kerja pada tiap-tiap proses dengan benar.
e. Sediakan tempat yang lebih memadai pada proses-proses finishing agar
tidak terjadi penumpukan.
42
DAFTAR PUSTAKA
Andhi Wibowo, Eko. 2011. Pengamatan Pada Proses Packing Garment. Laporan
Kerja Praktek di PT Glory Industrial: Semarang.
43
LAMPIRAN
TRIMMING QC MEASUREMENT
PACKING KARTON