Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN

KERJA PRAKTIK

ANALISIS KECELAKAAN KERJA


DI PT. PAPERTECH INDONESIA UNIT II MAGELANG

Disusun oleh:
Edwin Puput Gunawan
14.0501.0009

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI (S1)


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN AKADEMIK 2017/2018

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
ANALISIS KECELAKAAN KERJA
DI PT. PAPERTECH INDONESIA UNIT II MAGELANG

Oleh:

Edwin Puput Gunawan


(14.0501.0009)

Mengetahui

Pembimbing KP Pembimbing Lapangan

Tuessi Ari P, S.T., M. Tech., M.S.E. Widodo, S.T., S.Pd.KIM


NIDN : 0626037302

Ketua Program Studi


Teknik Industri S1

Oesman Raliby, S.T., M.Eng


NIDN : 0603046801

ii
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Edwin Puput Gunawan
NPM : 14.0501.0009
Program Studi : Teknik Industri
Fakultas : Teknik
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kerja Praktek dengan judul
“ANALISIS KECELAKAAN KERJA DI PT. PAPERTECH INDONESIA
UNIT II MAGELANG” beserta seluruh isinya adalah karya saya sendiri dan
bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya,
kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila
kemudian ditemukan pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau
ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini, maka kami siap
menanggung segala bentuk resiko/sanksi yang berlaku.

Magelang, Desember 2017

Edwin Puput Gunawan


14.0501.0009

iv
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan karunia, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penyusun bisa
melaksanakan kerja praktek dan menyusun laporan hingga selesai.
Kerja praktek merupakan salah satu proses pengenalan dan penerapan
ilmu yang didapat dibangku kuliah untuk diaplikasikan dalam dunia kerja.
Dalam perjalananya tentu terdapat kesulitan-kesulitan yang tidak mampu
untuk penulis selesaikan secara individu, oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuessi Ari Purnomo, S.T., M. Tech., M.S.E. selaku dosen pembimbing
kerja praktek yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
mengarahkan penyusunan laporan kerja praktek.
2. Widodo, S.T., S.Pd.KIM selaku pembimbing lapangan yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing serta
mengarahkan mahasiswa selama melaksanakan kerja praktik di
PT.Papertech Indonesia Unit II Magelang.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan kerja praktek
dan penyusunan laporan kerja praktek ini.
Selanjutnya, penulis berharap semoga kegiatan kerja praktek ini
memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, baik bagi
penyusun, perusahaan maupun Fakultas Teknik Universitas Muhamadiyah
Magelang. Dalam prosesnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis berharap
masukan baik berupa saran maupun kritik yang membangun dari semua
pihak.
Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan ilmu yang bermanfaat
bagi kita semua.
Magelang, Desember 2017

v
vi

Edwin Puput Gunawan


RINGKASAN

PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang adalah perusahaan manufaktur


kertas daur ulang (recycled paper) berjenis Core A, Core B, Cone Board, Chip
Board dan Super Chip Board. Proses operasi perusahaan dilakukan oleh 92
orang karyawan. Jumlah karyawan yang tidak sedikit mengharuskan perusahaan
melindungi seluruh karyawan atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Selama tahun 2016 PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang mengalami 10
jenis kecelakaan kerja yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan
karyawan. Berdasarkan analisis pengukuran hasil program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) tahun 2016 didapat tingkat frekuensi kecelakaan sebesar
52 per 1.000.000 jam kerja, tingkat keparahan kecelakaan sebesar 507 jam per
1.000.000 jam kerja dan tingkat produktivitas sebesar 0,9994928. Peningkatan
program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu ditingkatkan guna
menjaga kelancaran proses produksi dan meningkatkan produktivitas, melalui
program manajemen resiko yang meliputi identifikasi bahaya, analisis potensi
bahaya, penilaian resiko, pengendalian resiko dan evaluasi. Dalam proses
identifikasi dan melakukan analisis potensi bahaya dapat dilakukan dengan
menggunakan metode Hazard and Operability Study (HAZOP) yaitu studi
keselamatan yang sistematis, berdasarkan pendekatan sistemik ke arah penilaian
keselamatan dan proses pengoperasian peralatan yang kompleks atau proses
produksi. Hasil dari analisis didapat resiko bahaya yang ditimbulkan meliputi
resiko ekstrim, resiko tinggi, resiko sedang dan resiko rendah. Berdasarkan
resiko bahaya yang didapat maka perlu adanya tindakan perbaikan berdasarkan
sumber bahaya yang ada meliputi manusia, mesin/peralatan dan lingkungan
kerja serta informasi. Untuk memperbaiki sikap pekerja, perlu dibuat prosedur
operasional baku untuk keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Untuk
memperbaiki mesin/peralatan kerja perlu dilakukan perawatan dan perbaikan
secara berkala serta penambahan alat-alat keselamatan sesuai kebutuhan. Untuk
memperbaiki kondisi lingkungan kerja, perlu dilakukan perbaikan sesuai kondisi
yang dihadapi.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................


i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................
ii
SURAT KETERANGAN DARI PERUSAHAAN .................................................
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................
iv
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
v
RINGKASAN ...........................................................................................................
vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
1
A. Latar Belakang .................................................................................................
1
B. Tujuan ..............................................................................................................
3
C. Manfaat ............................................................................................................
3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .....................................................
4
A. Sejarah Berdirinya PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang ......................
4
B. Struktur Berdirinya PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang .....................
5
C. Bahan Baku dan Produk ..................................................................................
10
1. Bahan Baku .................................................................................................
10
2. Produk .........................................................................................................
10
D. Proses Produksi ................................................................................................
14
1. Stock Preparation (Penyediaan Stok) .........................................................
14
2. Paper Machine (Mesin Kertas) ...................................................................
14

viii
ix

E. Jam Kerja .........................................................................................................


17
BAB III DISKRIPSI KEGIATAN ............................................................................
18
A. Kegiatan di Perusahaan ....................................................................................
18
B. Kasus yang Diangkat .......................................................................................
19
C. Hasil Pembahasan ............................................................................................
20
1. Program K3 di PT. Papertech Indonesia .....................................................
20
2. Analisis Pengukuran Hasil Usaha K3 di PT. Papertech Indonesia .............
22
3. Hubungan Keselamatan Kerja Dengan Produktivitas .................................
25
4. Hazard and Operability Study (HAZOP) ...................................................
25
5. Rekomendasi Perbaikan ..............................................................................
30
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................
32
A. Kesimpulan ......................................................................................................
32
B. Saran ................................................................................................................
33
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
35
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................
36
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah Karyawan PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang ................
2
Tabel 2.1. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Core A ...................................................
10
Tabel 2.2. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Core B ...................................................
11
Tabel 2.3. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Cone Borad ...........................................
12
Tabel 2.4. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Chip Board ...........................................
13
Tabel 2.5. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Super Chip Board .................................
13
Tabel 3.1. Jumlah Kecelakaan Kerja Selama 2016 ...................................................
19
Tabel 3.2. Jenis Kecelakaan Kerja Tahun 2016 ........................................................
22
Tabel 3.3. Hasil Identifikasi Hazard and Risk ..........................................................
25
Tabel 3.4. Kriteria Likelihood ...................................................................................
25
Tabel 3.5. Kriteria Consequences .............................................................................
28
Tabel 3.6. Risk Matrix ...............................................................................................
28
Tabel 3.7. Hasil Penilaian Resiko pada Temuan Potensi Bahaya .............................
29

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem Manajemen PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang ..........
5

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat resmi permohonan kerja praktik ..................................................


37
Lampiran 2. Surat Keterangan Diterima Kerja Praktik dari Perusahaan ..................
38
Lampiran 3. Kegiatan Harian Minggu I ....................................................................

39
Lampiran 4. Kegiatan Harian Minggu II ...................................................................

40
Lampiran 5. Kegiatan Harian Minggu III .................................................................

41
Lampiran 6. Kegiatan Harian Minggu IV .................................................................

42
Lampiran 7. Kegiatan Harian Minggu V ..................................................................

43
Lampiran 8. Kegiatan Harian Minggu VI .................................................................

44
Lampiran 9. Kegiatan Harian Minggu VII ................................................................

45
Lampiran 10. Kegiatan Harian Minggu VIII ............................................................

46

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Magelang diwajibkan untuk mampu menguasai ilmu
pengetahuan yang telah diajarkan kemudian mengimplementasikannya ke
dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam dunia kerja. Selain itu
mahasiswa diharapkan mampu bersaing dalam dunia kerja, berbekal luasnya
ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Untuk mengukur sajauh mana kemampuan yang dicapai mahasiswa,
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Magelang mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan kerja praktek di
perusahaan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. Kerja praktek
tersebut, termasuk ke dalam mata kuliah wajib di Program Studi Teknik
Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang dengan
bobot 3 SKS. Melalui kerja praktek tersebut, diharapkan mahasiswa dapat
mengidentifikasi setiap akar permasalahan dan dapat menemukan solusi yang
dibutuhkan untuk permasalahan yang terjadi di perusahaan dengan berbagai
pendekatan yang sesuai. Selain itu dengan adanya kerja praktek diharapkan
dapat menciptakan hubungan positif atara mahasiswa, universitas dan
perusahaan. Hubungan yang baik ini dapat dilanjutkan antara mahasiswa
dengan perusahaan setelah mahasiswa menyelesaikan pendidikannya.
PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang yang terletak di Jalan
Sangrahan Gatak Nomor 23, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah adalah
perusahaan cabang yang bergerak di bidang manufaktur kertas daur ulang,
sementara kantor pusatnya berada di Subang, Jawa Barat. Perusahaan ini
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan kerja praktek
sebagai wujud nyata program perusahaan di bidang CSR (Corporate Social
Responsibility) yaitu tindakan kepedulian perusahaan terhadap sosial dan
lingkungan sekitarnya. Program ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menjamin keberlanjutan bisnis perusahaan.

1
2

PT. Papertech indonesia Unit II Magelang PT. Papertech indonesia Unit


II Magelang didirikan pada tahun 2003 dan bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan kertas berjenis Core A, Core B, Cone Board, Chip Board dan
Super Chip Board. Pada Tabel 1.1 menunjukkan jumlah karyawan setiap
divisi di PT. Papertech indonesia Unit II Magelang pada saat ini.
Tabel 1.1. Jumlah Karyawan PT. Papertech indonesia Unit II Magelang
Divisi Jumlah Karyawan
Produksi 48
Quality Control-Logistik 9
Maintenance 9
Office 8
House Keeping 11
Security 8
Total 92
Sumber: PT. Papertech indonesia Unit II Magelang
Dari Tabel 1.1 menunjukkan jumlah karyawan yang tidak sedikit, hal ini
mengharuskan PT. Papertech indonesia Unit II Magelang melindungi seluruh
pekerja atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan pasal 86
Undang-Undang no. 13 Tahun 2003 yang menyebutkan: “Setiap
pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan atas moral dan kesusilaan, dan
perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama”. Oleh karena itu untuk menjaga proses produksi berjalan lancar perlu
adanya peningkatan program di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3). Salah satunya yaitu melalui program manajemen resiko yang meliputi
identifikasi bahaya, analisis potensi bahaya, penilaian resiko, pengendalian
resiko dan evaluasi untuk mengurangi atau menghilangkan bahaya yang dapat
menyebabkan kecelakaan kerja sehingga produktivitas kerja tinggi. Dalam
proses identifikasi dan melakukan analisis potensi bahaya dapat dilakukan
dengan menggunakan metode Hazard and Operability Study (HAZOP).
HAZOP adalah studi keselamatan yang sistematis, berdasarkan pendekatan
sistemik ke arah penilaian keselamatan dan proses pengoperasian peralatan
yang kompleks, atau proses produksi (Kotek dkk., 2012).
3

Berdasarkan uraian diatas praktikan tertarik untuk mempelajari


bagaimana proses produksi kertas di PT. Papertech Indonesia Unit II
Magelang? Bagaimana menganalisis kecelakaan kerja menggunakan Hazard
and Operability Study (HAZOP) dan Bagaimana hubungan kecelakaan kerja
dengan tingkat produktivitas kerja di perusahaan?

B. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan di PT. Papertech
Indonesia Unit II Magelang adalah:
1. Untuk mempelajari proses manajemen perusahaan.
2. Untuk mempelajari proses produksi kertas..
3. Untuk mengetahui masalah yang timbul di perusahaan khususnya bidang
K3
4. Untuk mempelajari strategi pemecahan masalah yang diterapkan
diperusahaan khususnya di bidang K3.

C. Manfaat
Berdasarkan pelaksanaan kerja praktek di PT. Papertech Indonesia Unit
II Magelang diharapakan dapat memberikan manfaat, antara lain:
1. Dapat mengetahui proses manajemen perusahaan.
2. Dapat mengetahui proses produksi kertas.
3. Dapat mengetahui masalah yang timbul di perusahaan khususnya bidang
K3.
4. Dapat mengetahui pendekatan-pendekatan untuk pemecahan masalah
yang timbul di perusahaan khusunya bidang K3.
5. Dapat memberikan sumbangan pemikiran atau solusi kepada perusahaan
untuk pemecahan masalah yang timbul khusunya bidang K3.
6. Dapat menciptakan hubungan positif atara mahasiswa, universitas dan
perusahaan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang


PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang adalah perusahaan manufaktur
kertas daur ulang (recycled paper) yang terletak di Jalan Sanggrahan Gatak
No.23, Desa Mungkid, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah 56511, Indonesia. PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
merupakan perusahaan cabang dari PT. Papertech Indonesia yang terletak di
Subang, Jawa Barat, sedangkan pusat internasionalnya berada di Spanyol.
Nama sahamnya (holding company) yaitu  Conitex Sonoco Holding BV yang
beralamat di  Martinus Nishofflaan 2 Nederland. Area yang ditempati seluas
1.425 m² yang digunakaan untuk: kantor, logistic dan quality control,
produksi, gudang, water treatment, ruang meeting, maintenance, dapur serta
security.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 17 Oktober 2003 dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan kertas daur ulang di Indonesia dan diluar negeri.
Pada saat itu produsen kertas daur ulang jumlahnya sangat minim sedangkan
permintaan pasar semakin meningkat. Bagunan awalnya merupakan pabrik
pembuatan sol sepatu yang bernama Telaga Mas, kemudian diambil alih oleh
PT. Papertech Indonesia berdasarkan surat persetujuan Penanaman Modal
Asing No.23/IIIPMA/2003 pada tanggal 27 Januari 2003. Mulai bulan
Agustus 2004 PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang sudah mulai
beroperasi sendiri tidak bergabung dengan PT. Papertech Pusat.
Visi PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang adalah “Membuka
cabang di beberapa Negara di Asia Tenggara dan selalu mengikuti
perkembangan dunia perihal pemakaian bahan baku daur ulang kertas
(Recycle Paper) dengan cara ini perusahaan dapat membuat kertas yang
berkualitas tinggi dengan biaya yang sangat rendah”.
Misi PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang adalah “Menjadi
perusahaan daur ulang kertas no. 1, yang memproduksi jenis kertas Cone

4
5

Board di Asia Tenggara dan menjadi pemasok kertas terbesar di Asia


Tenggara khususnya Indonesia”.

B. Struktur Organisasi PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang


PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang dipimpin oleh seorang branch
manager yang dibantu oleh 3 orang manajer dalam menjalankan fungsi
manajemen perusahaan. Ketiga manajer ini dibantu oleh 4 orang kepala
bagian yang mengkoordinasi bagian-bagian di bawahnya yaitu 45 orang
pelaksana. Struktur organisasi PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut ini:
BRANCH
MANAGER

Marketing Purchasing
service

Accounting Plant
& finance Operation
Manager

Personal Productio Maintena QC


& GA Logistic n Chief nce Chief Analisis

Car Pool Grup Mechanic


A
security Grup Electric/Instru
B men
Housekeep Grup Maintena
ing C nce
Grup
D
Environmen
& Proda
Admin
Gambar 2.1. Sistem Manajemen PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
Setiap jabatan memiliki tanggung jawab dan wewenangnya masing-
masing. Berikut ini adalah uraian tanggung jawab dan wewenang untuk setiap
jabatan:
6

1. Branch Manager
Branch manager mempunyai tugas – tugas sebagai berikut:
a. Menerapkan proyek yang sudah disetujui dari pusat sesuai dengan
anggaran dan jadwal yang ditetapkan.
b. Menganalisa dan meninjau hasil produksi.
c. Mengkoordinasikan kebutuhan bahan baku sesuai kebutuhan
produksi.
d. Mengkoordinasikan materil yang diperlukan untuk kebutuhan mesin.
e. Melakukan koordinasi dengan pusat mengenai pengiriman barang
jadi.
f. Menanggapi keluhan (complaint) dari pelanggan.
g. Melakukan kunjungan ke pelanggan yang complaint terhadap barang
yang dipesannya.
h. Mengadakan pengarahan terhadap karyawan tentang tugas dan
tanggung jawab masing-masing.
i. Memimpin rapat mingguan dengan staff produksi.
j. Melakukan rapat koordinasi dengan pusat setiap bulan.
k. Menjawab semua komunikasi dengan pusat dan pelanggan melalui
e-mail.
l. Menangani Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SMK3).
m. Mengeluarkan pemberitahuan.
n. Melakukan evaluasi seluruh bagian untuk mengetahui keterampilan
dan kemampuan karyawan.
2. Marketing service
Marketing service mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Mengkoordinasi secara rinci jadwal produksi sesuai kegiatan
marketing.
b. Menentukan dan membuat cara potong kertas untuk produksi.
c. Mengkoordinasikan secara rinci jadwal termasuk koordinasi dengan
angkutan.
d. Membuat laporan harian untuk hasil produksi.
7

3. Accounting and Finance Manager


Accounting and finance manager mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Membuat laporan financial bulanan.
b. Mengadakan cost analisis.
c. Mengotrol pembayaran hutang perusahaan.
d. Melakukan koordinasi dengan pusat mengenai hutang piutang
perusahaan.
e. Membuat project analisis untuk proyek baru yang akan dilakukan.
f. Melakukan evaluasi terhadap bagian dibawahnya.
4. Personal dan General Affair (GA) atau Legal
Personal dan General Affair (GA) atau legal mempunyai tugas
sebagai berikut:
a. Membuat perhitungan gaji.
b. Menyusun data karyawan untuk keperluan kesejahteraan karyawan.
c. Mengkoordinasi seragam karyawan.
d. Mengurus segala perijinan perusahaan.
e. Mengurus pembayaran pajak.
f. Mengatur jadwal kerja keamanan.
g. Mengatur tugas karyawan harian.
h. Bertanggungjawab terhadap Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3).
5. Car pool
Car pool mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Mengantar jemput tamu perusahaan.
b. Mengambil barang-barang pembelian perusahaan.
c. Memelihara kendaraan perusahaan.
d. Mengirim dokumen sesuai dengan keperluan.
6. Security
Security mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menjaga keamanan dan ketertiban perusahaan, serta lingkungan
sekitar perusahaan.
b. Melakukan penimbangan bahan baku dan barang jadi.
8

c. Mengkoordinasi jumlah karyawan dengan jumlah pemesanan


catering.
d. Menerima tamu dan melakukan administrasi penerimaan tamu dan
kontraktor.
7. Plant Operation Manager
Plant Operation Manager mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Mengkoordinasi bagian di bawahnya.
b. Merekomendasi hal–hal berkaitan dengan produksi kepada Branch
Manager.
c. Membantu kepala seksi dibagian produksi yang menyelesaikan
masalah yang ada di bagian produksi.
8. Production Chief
Production Chief mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Mengatur dan mengontrol pekerjaan operator mesin.
b. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan mesin.
c. Melaporkan kepada Plant Manager/Branch Manager bila ada
kerusakan mesin yang mengakibatkan macetnya mesin lebih dari 1
jam.
d. Bertanggung jawab terhadap tercapainya target produksi setiap hari.
9. Maintenance Chief
Maintenance Chief terdiri dari 3 bagian yaitu mekanik, instruments,
dan maintenance planner. Maintenance Chief mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. Mencatat data kerusakan mesin dan memesan stok untuk perbaikan.
b. Bertanggung jawab terhadap alat bantu untuk maintenance.
c. Melakukan perbaikan mesin.
d. Mengadakan pelumasan mesin.
10. Quality Control Analysis
QC Analysis mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Melakuakan analisis/tes physical property kertas.
b. Melakukan tes kualitas bahan baku yang masuk.
9

c. Mengajukan potongan/diskon sesuai dengan keadaan barang yang


diterima.
d. Mengadakan tes bahan baku kimia yang akan dicoba.
e. Merekomendasikan alat penguji di laboratorium sesuai dengan
kebutuhan.
11. Purchasing
Tugas dan tanggung jawab purchasing sebagai berikut:
a. Memonitor Purchase Requisition (permintaan pembelian) dari
departemen lain yang membutuhkan pembelian barang melalui
System Analysis and Program Development (SAP) atau surat
permintaan pemberian untuk pengorderan yang belum masuk SAP.
b. Menentukan serta mengadakan negosiasi harga sampai kesepakatan
harga yang ideal.
c. Mengadakan pembelian di bagian atas barang yang diminta masing-
masing departemen dengan memperhatikan beberapa hal yang sudah
digariskan perusahaan.
d. Membuat kontrak perjanjian tertulis dengan Vendor apabila
diperlukan dan harus disetujui manager.
e. Memperbaharui kesepakatan kembali dengan Vendor apabila ada
perubahan harga, kualitas, dan lain-lain.
f. Melihat serta memeriksa secara sampling atas barang yang datang.
g. Menerima klaim dan warehouse (gudang barang) atau receiving
(data barang), apabila barang yang masuk tidak sesuai dengan
permintaan.
h. Melakukan proses return kepada vendor terhadap barang yang
diklaim oleh werehouse/receiving dengan persetujuan manager.
i. Bekerjasama dengan manager dalam mengambil keputusan
mengenai barang baru, Vendor baru ataupun harga yang baru.
j. Bekerja sama dengan bagian receiving, werehouse, maupun finance
mengenai kedatangan barang.
k. Mengajukan sarana dan prasarana untuk melakukan tugasnya yang
disetujui oleh manager maupun branch manager.
10

l. Membuat dan menandatangani purchase order yang berkaitan


dengan pengadaan barang di bagianya.
m. Bertanggung jawab terhadap semua kelancaran proses administrasi
atas barang yang akan dibeli.

C. Bahan Baku dan Produk


1. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk produksi berbagai macam produk
kertas di PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang yaitu:
a. Mix
Bahan baku Mix adalah bahan baku berupa kertas yang memiliki
serat pendek atau kertas jenisnya terdiri dari kertas-kertas bekas dan
campuran antara lain buku, koran dan majalah.
b. OCC (Out Cargeting Content)
Bahan baku OCC adalah bahan baku berupa kertas yang
memiliki serat panjang, antara lain kardus dan karton.
c. Bahan Baku Tambahan
Bahan baku tambahan dalam pembuatan kertas yaitu sejenis
penguat berupa campuran tepung tapioka, alumunium sulfat, Rosin
dan beberapa zat kimia lainnya.
2. Produk
Produk yang dihasilkan PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
yaitu:
a. Core A
Spesifikasi produk kertas jenis Core A, antara lain:
Paper Grade : Core A
Roll Diameter : 120 cm
Roll width : 121 cm
Core Diameter : 3 Inch
Tabel 2.1. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Core A
Item Standard Remark
Chemical Al. Sulfat 2% MC
11

Rosin 0% PS INLET
PS
Tapioca starch 4%
OUTLET
RETENTION AID 0.03% PS INLET
Consumtion
PRESTAFIX 1% on Tapioca
WATER
0% on Tapioca
GALASS
INOFLOCK 0.06% On Tapioca
Basic WT 350 Gsm
Caliper 500 Micron
Ply Bond 300 Ft. Lb
Specification
Moisture 7%
Data
Bursting 1.6 Kpa / gsm
Cobb 60 Sec. 300 Gr/M2
Bulk 1.4
Sumber: PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
b. Core B
Spesifikasi produk kertas jenis Core B, antara lain:
Paper Grade : Core B
Roll Diameter : 120 cm
Roll width : 7 cm
Core Diameter : 3 Inch
Tabel 2.2. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Core B
Item Standard Remark
Al. Sulfat 2% FLOW BOX
Rosin 2% PS INLET
PS
Tapioca starch 4%
OUTLET
Chemical RETENTION AID 500 ppm PS INLET
Consumtion PRESTAFIX 1% on Tapioca
WATER
0% on Tapioca
GALASS
INOFLOCK 500 ppm On Tapioca
Trifix O 1.60% on Tapioca
Specification Basic WT 400 Gsm
Data Caliper 560 Micron
12

Ply Bond 225 Ft. Lb


Moisture 7%
Bursting 1.6 Kpa / gsm
Cobb 60 Sec. 200 Gr/M2
Bulk 1.4
Sumber: PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
c. Cone Board
Spesifikasi produk kertas jenis Cone Borad, antara lain:
Paper Grade : Cone Board
Roll Diameter : 145 cm
Roll width : 67 + 67 cm
Core Diameter : 4 Inch
Tabel 2.3. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Cone Borad
Item Standard Remark
Al. Sulfat 2% MC
Rosin 0% PS INLET
PS
Tapioca starch 3.50%
OUTLET
PS
RETENTION AID 0.03%
Chemical OUTLET
Consumtion PRESTAFIX 1% on Tapioca
WATER
4.00% on Tapioca
GALASS
PS
INOFLOCK 0.06%
OUTLET
Trifix O 1.60% on Tapioca
Basic WT 325 Gsm
Caliper 455 Micron
Ply Bond 180 Ft. Lb
Specification
Moisture 7%
Data
Bursting 1.6 Kpa / gsm
Cobb 30 Sec. 75 Gr/M2 max 150
Bulk 1.4
Sumber: PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
d. Chip Board
Spesifikasi produk kertas jenis Chip Board, antara lain:
13

Paper Grade : Chip Board


Roll Diameter : 120 cm
Roll width : 110 cm
Core Diameter : 3 Inch
Tabel 2.4. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Chip Board
Item Standard Remark
Al. Sulfat 2% MC
Rosin 2% PS INLET
PS
Tapioca starch 3.5%
OUTLET
PS
Chemical RETENTION AID 500 ppm
OUTLET
Consumtion
PRESTAFIX 1% on Tapioca
WATER
0% on Tapioca
GALASS
INOFLOCK 0.06% On Tapioca
Trifix O 1.60% on Tapioca
Basic WT 500 Gsm
Caliper 700 Micron
Ply Bond 130 Ft. Lb
Specification
Moisture 7%
Data
Bursting 1.6 Kpa / gsm
Cobb 60 Sec. 200 Gr/M2
Bulk 1.4
Sumber: PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
e. Super Chip Board
Spesifikasi produk kertas jenis Super Chip Board, antara lain:
Paper Grade : Super Chip Board
Roll Diameter : 100 cm
Roll width : 7.5 cm
Core Diameter : 3 Inch
Tabel 2.5. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Super Chip Board
Item Standard Remark
Chemical Al. Sulfat 2% Flow Box
Consumtion Rosin 2% PS INLET
14

PS
Tapioca starch 4%
OUTLET
RETENTION AID 0.03% PS INLET
PRESTAFIX 1% on Tapioca
WATER
0.00% on Tapioca
GALASS
INOFLOCK 0.06% 0n Tapioca
Trifix O 1.60% on Tapioca
Basic WT 240 Gsm
Caliper 335 Micron
Ply Bond 170 Ft. Lb
Specification
Moisture 7%
Data
Bursting 1.6 Kpa / gsm
Cobb 60 Sec. 250 Gr/M2
Bulk 1.4
Sumber: PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang

D. Proses Produksi
Dalam proses produksi kertas di PT. Papertech Indonesia Unit II
Magelang dikelompokkan menjadi 2 kegiatan yaitu:
1. Stock Preparation (Penyediaan Stok)
Stock preparation (penyediaan stok) adalah proses perubahan bahan
baku (kertas bekas) menjadi buburan menggunakan mesin Hydro pulper
dan memiliki spesifikasi tertentu, misalnya nilai konsistensi diharapkan
pada tahap awal ini mencapai 6-7%.
Proses dimulai dengan pemilihan bahan baku utama berupa kertas
dari jenis OCC atai MIX. Bahan baku yang digunakan sesuai dengan
pesanan yang akan dibuat. Kemudian diproses di mesin Hydro pulper.
Hydro pulper adalah suatu alat untuk mengolah bahan baku kertas
bekas yang diolah menjadi buburan kertas. Dalam hydro pulper serat
kertas diuraikan dengan menambahkan air, air yang digunakan pada
tahap ini adalah White Water. Hydro pulper dilengkapi alat rotor knife
(Impeller) dan dibagian bawah impeller terdapat penyaring yang
dinamakan screen plate fungsinya untuk menyaring plastik, tali, kerikil
15

dan bahan berat lainnya. Sebelum memasuki tahap percetakan, buburan


kertas ditambah dengan zat-zat pendukung yaitu tapioka dan zat kimia.
2. Paper Machine (Mesin Kertas)
Paper Machine merupakan proses pencetakan buburan menjadi
kertas dan pengeringan kertas. Di Paper Machine terdapat 3 perlakuan
yang diberikan yaitu: Percetakan buburan menjadi kertas (Forming
Section), Proses pengepresan kertas (Press Section) dan Proses
pengeringan kertas (Dryer Section). Berikut ini adalah proses yang
terjadi di Paper Machine.
a. Percetakan buburan menjadi kertas (Forming Section)
Dalam proses percetakan ini, buburan yang sudah tercampur
bahan kimia selanjutnya didorong masuk ke head box oleh fan pump.
Buburan yang masuk head box diolah atau diputar oleh alat yang
bernama even roll, yang berfungsi supaya buburan tidak
menggumpal antara satu serat dengan serat lainnya, buburan kertas
selanjutnya dilewatkan diatas wire yang berbentuk karpet. Wire
berfungsi untuk menyaring buburan dan menghilangkan air. Jika
airnya terlalu keruh, maka dibutuhkan chemical prastaret untuk
mengikatnya.
Buburan yang keluar di wire ini dikontrol tingkat keseragaman
atau ketebalannya oleh alat yang dinamakan slice. Selain tebal dan
tipisnya dikontrol oleh slice buburan juga harus dianyam atau
digerak-gerakkan supaya tidak menggumpal oleh alat yang
dinamakan shaking. Shaking ini digerakkan oleh motor untuk
menganyam serat-serat kertas. Untuk menghilangkan air, di wire ini
juga dipasang vacum untuk menyedot air yang terdapat dalam kertas.
Vacum ini berjumlah 9 dan 1 spare. Spare berfungsi jika salah satu
vacum mengalami masalah, maka spare ini yang akan mengganti
kerja semua vacum. Air vacum ini masuk bersama air di silo tank
untuk selanjutnya di alirkan di white water. White water ini dapat
dipergunakan kembali untuk proses di hydro pulper. Serat-serat
kertas yang sudah dianyam mengalami pemotongan tingkat
16

kelebaran dalam mesin couch roll. Diatas couch roll ada Lum
Breakerroll (LBR) yang berfungsi Meratakan permukaan kertas,
meningkatkan kekeringan lembaran sehingga mengurangi
kemungkinan lembaran putus.. selanjutnya kertas megalami proses
pengepresan kertas (Press Section)
Pengepresan yang dilakukan ada 3 tahap yaitu:
1) First pressberupa double felted press
Double felted press ini adalah kertas dilewatkan diantara
long felt dan top felt yang melalui 2 roll yaitu top roll dan
bottom roll. Didalam press pertama ini kertas mengalami
tekanan ±30,2 kg/cm dengan target pengeringan sebesar 43%.
2) Second press berupa single felted press
Single felted ini adalah kertas dilewatkan diatas satu felt
yang dipres oleh top roll dan bottom. Di dalam pres kedua ini
kertas dipres dengan tekanan±21 kg/cm dengan target
pengeringan sebesar 33%.
3) Third press berupa single felted press
Di dalam pres ketiga ini karena diatas satu felt yang
dilewatkan path 2 roll press, yaitu top roll dan bottom roll yang
diberi tekanan path roll press, yaitu top roll dan bottom roll dan
diberi tekanan kompresor ±21 kg/cm dengan target pengeringan
sebesar 38%.Tujuan pengepresan ini adalah untuk mendapatkan
permukaan kertas yang bagus sekaligus mengurangi kadar air.
b. Proses pengeringan kertas (Dryer section)
Pada proses dryer section ini, kertas dipanaskan di atas steam
drum dryer dan boiler. Proses yaitu saat kertas setelah melewati
pengerasan kertas dikirim ke pengeringan melewati atas karpet
penyangga atau kanvas. Kertas yang melewati steam drum dryer ini
dimaksudkan untuk mengeringkan air dengan kadar air berkisar 6,5
%. Drum-drum pada dryer section ini berjumlah 30 drum dryer yang
dibagi 3 stasiun. Setiap stasiun dibagi 10 drum dryer, diameter dryer
depan 1200 x 1700 mm dengan suhu maksimum 158°C tekanan 0,5
17

MPa. Kertas setelah mengalami pemanasan ini kemudian mengalami


pengepresan di calender. Calender adalah roll yang dipasang secara
disusun. Fungsi calender selain untuk mengepress juga untuk
mendapatkan permukaan kertas yang halus. Dan calender ini kertas
kemudian digulung diatas pope reel. Kertas yang digulung di pope
reel ini mempunyai diameter ±150 cm dengan lebar 120 cm.
Penggulungan kertas ini dijaga supaya tidak terjadi kisut pada
lembaran kertas.

E. Jam Kerja
Berikut adalah jam kerja di PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang:
1. Karyawan Shift
Karyawan Shift umumnya bekerja di pabrik (bagian produksi).
Pembagian jam kerjanya disesuaikan dengan shift masing-masing.
Karyawan shift bekerja selama 7 hari seminggu, yaitu senin sampai
minggu. Karyawan pada bagian produksi ini terdapat 2 shift yang bekerja
dan 2 shift libur, sesuai jadwal yang ditetapkan. Jam kerja karyawan shift
yaitu:
a. Shift I : 07.00 – 15.00 WIB
b. Shift II : 15.00 – 23.00 WIB
c. Shift III : 23.00 – 07.00 WIB
2. Karyawan non-Shift
Karyawan non-Shift adalah karyawan yang bekerja diluar bagian
produksi, umumnya bekerja di kantor. Jam kerja karyawan non-shift
yaitu pukul 08.00–16.00 WIB pada hari Senin sampai Jumat dan pukul
08.00–14.00 WIB pada hari Sabtu serta pukul 12.00-13.00 WIB untuk
istirahat pada setiap harinya.
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN

A. Kegiatan di Perusahaan
Dalam melaksanakan kerja praktek di PT. Papertech Indonesia Unit II
Magelang, praktikan di tempatkan di Unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kegiatan keseharian praktikan di perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Orientasi lapangan, yaitu kegiatan pengenalan lingkungan perusahaan
yang meliputi layout perusahaan, unit-unit perusahaan, sistem
manajemen perusahaan serta peraturan dan budaya di perusahaan.
2. Pengenalan unit produksi yang meliputi 2 kegiatan besar dalam proses
produksi yaitu stock preparation dan paper machine serta proses
pengepakan barang jadi.
3. Pengamatan di unit pengelolaan limbah cair (water treatment) berupa
proses pemisahaan air dari zat-zat berbahaya sebelum di buang ke sungai,
namun sebelumnya dilakukan pengujian di laboratorium secara berkala.
4. Menganalisis potensi bahaya kerja di unit-unit perusahaan menggunakan
metode HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment Risk Control)
yang dibimbing oleh pembimbing lapangan.
5. Melakukan perawatan dan pengisian ulang kotak P3K di seluruh unit-unit
perusahaan.
6. Melakukan kegiatan perawatan terhadap alat-alat keselamatan kerja yang
meliputi Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Pemadam Kebakaran
Ringan (APAR).
7. Kegiatan pembantuan dalam penyusunan laporan kinerja K3 dan
penyusunan perijinan program K3.
8. Melakukan observasi dan penyusuran Sungai Mangu di Desa Sanden
yang merupakan tempat pembuangan akhir limbah cair sisa produksi dari
PT. Papertech Indonesia untuk mengidentifikasi dampak buruk yang
terjadi di lingkungan/sungai serta mendengarkan keluhan dari masyarakat
sekitar.

18
19

Kegiatan-kegiatan diatas merupakan beberapa penugasan yang diberikan


selama kerja praktek, dalam menjalankan kegiatan tersebut praktikan
dibimbing oleh pembimbing lapangan. Kegiatan dalam kerja praktek secara
lebih rinci dapat dilihat pada logbook laporan harian yang dilakukan selama 2
bulan dan secara ringkas dapat dilihat dalam laporan mingguan.

B. Kasus Yang Diangkat


Manusia merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting
dalam suatu kegiatan produksi. Oleh karena itu keberadaan manusia di dalam
perusahaan harus mendapat perlindungan atas keselamatan dan kesehatan
kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan target
produksi dapat tercapai. Pada Tabel 3.1 menunjukkan jumlah kecelakaan
kerja yang terjadi selama tahun 2016 di PT. Papertech Indonesia Unit II
Magelang.
Tabel 3.1. Jumlah Kecelakaan Kerja Selama 2016
Bulan Jumlah Kecelakaan
Januari 1
Februari 1
Maret 2
April 1
Mei 1
Juni -
Juli -
Agustus -
September -
Oktober -
November 2
Desember 2
Total 10
Sumber: PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa kecelakaan kerja masih
terjadi di PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang, sehingga program
keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan belum berhasil dan gagal
mendapatkan predikat zero accident. Oleh karena itu praktikan tertarik untuk
ikut serta dalam upaya perbaikan program keselamatan dan kesehatan kerja
20

dengan kemampuan analisis yang dimilikinya. Permasalahan-permasalahan


yang ditemukan praktikan selama menjalankan kerja praktek dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana program keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Papertech
Indonesia Unit II Magelang?
2. Berapa besar tingkat kekerapan dan tingkat keparahan yang terjadi?
3. Apakah tingkat kecelakaan kerja berpengaruh terhadap tingkat
produktivitas kerja?
4. Bagaimana manajemen resiko di PT. Papertech Indonesia Unit II
Magelang?
Dalam proses identifikasi dan melakukan analisis potensi bahaya
praktikan menggunakan metode Hazard and Operability Study (HAZOP).
HAZOP adalah studi keselamatan yang sistematis, berdasarkan pendekatan
sistemik ke arah penilaian keselamatan dan proses pengoperasian peralatan
yang kompleks, atau proses produksi (Kotek, dkk.; 2012). HAZOP itu sendiri
secara sistematis bekerja dengan mencari berbagai faktor penyebab (cause)
yang memungkinkan timbulnya kecelakaan kerja dan menentukan
konsekuensi yang merugikan sebagai akibat terjadinya penyimpangan serta
memberikan rekomendasi atau tindakan yang dapat dilakukan untuk
mengurangi dampak dari potensi risiko yang telah diidentifikasi.

C. Hasil dan Pembahasan


1. Program K3 di PT. Papertech Indonesia
Program K3 yang telah dilaksanakan di PT. Papertech Indonesia
Unit II Magelang adalah sebagai berikut:
a. Pengadaan alat-alat keselamatan kerja
Pengadaan alat-alat keselamatan kerja di PT. Papertech
Indonesia dikordinir oleh departemen K3, antara lain:
1) Masker yang berfungsi untuk melindungi pernafasan.
2) Kaca mata berfungsi untuk melindungi mata dari debu dan sinar
las.
3) Helm berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan.
21

4) Topi berfungsi untuk melindungi dan merapikan rambut.


5) Savety shoes berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan dan
agar tidak terpleset.
6) Sepatu boot berfungsi untuk alat pengaman saat bekerja di
tempat yang basah/becek maupun bahaya karena bahan kimia.
7) Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dan kuku dari
tergores, inspeksi dan panas.
8) Ear plug berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan.
9) Pelindung wajah berfungsi untuk melindungi wajah dari paparan
bahan kimia, percikan benda kecil dan panas atau uap panas.
10) Tali dan sabuk pengaman berfungsi untuk melindungi pekerja
saat memanjat agar tidak terjatuh.
b. Inspeksi keselamatan kerja
Inspeksi keselamatan kerja merupakan kegiatan pemantauan dan
pengawasan dilakukan oleh Departemen K3 di seluruh unit operasi
perusahaan. Kegiatan ini dilakukan secara berkala untuk
mengidentifikasi sumber, kondisi dan tindakan berbahaya agar setiap
potensi bahaya serta aspek lingkungan yang beresiko menimbulkan
kecelakaan kerja dapat dikendalikan. Kegiatan inspeksi ini meliputi:
1) Pengawasan terhadap sistem kerja di seluruh unit operasi
perusahaan.
2) Peringatan terhadap pekerja untuk tidak melakukan kegiatan
yang membahayakan dan selalu menggunakan alat pelindung
diri.
3) Pengecekan terhadap mesin, peralatan dan lingkungan yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan.
4) Investigasi atau penyelidikan kecelakaan dan nyaris celaka di
seluruh unit operasi.
5) Identifikasi kondisi dan sumber bahaya di seluruh unit operasi
kemudian melakukan analisa besarnya potensi bahaya
kecelakaan dan membuat rekomendasi perbaikan dan
22

memastiakn rekomendasi perbaikan tersebut dilaksanakan oleh


unit kerja yang bersangkutan.
6) Perawatan alat-alat keselamatan kerja di seluruh unit operasi.
7) Perawatan dan pengisian ulang kotak P3K.
8) Pemasangan tanda dan peringatan bahaya di area yang memiliki
potensi bahaya.
c. Safety talk
Kegiatan sefety talk di PT. Papertech Indonesia dilakukan setiap
1 bulan sekali saat meeting bulanan yang isinya tentang penjelasan-
penjelasan bisa berupa cerita, gambar, video, atau juga dengan
tulisan yang bertujuan untuk mengingatkan betapa pentingnya
keselamatan agar setiap pekerja memiliki pemikiran safety first serta
mengingatkan para pekerja tentang potensi bahaya yang ada,
sehingga dapat meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi. Selain
itu, dalam safety talk juga mendengarkan keluhan-keluhan dari para
pekerja kemudian dicari solusinya.
2. Analisis Pengukuran Hasil Usaha K3 di PT. Papertech Indonesia
a. Jenis kecelakaan dan jumlah jam hilang
Selama tahun 2016 PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
mengalami 10 kali kecelakaan kerja, jenis kecelakaan kerja tersebut
antara lain dapat dilihat pada tabel 3.2. di bawah ini:
Tabel 3.2. Jenis Kecelakaan Kerja Tahun 2016
Sebab kecelakaan Hari
Bulan Akibat ket
kerja hilang
Digigit ular pasca
Luka memar bekas
Jan perbaikan instalasi 1 1
gigitan di kaki kiri
listrik di vacum
Terpleset ketika
memasukkan Wood
Tangan kiri di
Feb Powder ke Hidro 1 1
bawah siku sobek
Pulper melalui hole
disisi samping
Mar Ibu jari tangan
Terinfeksi pasca
kanan melebam
membersihkan plat 1 1
dan kukunya harus
alumunium broiler
dicopot
Terjepit antara as Betis memar dan 2 1
23

dan konveyor ketika


sobek sedalam 2
memperbaiki
cm
konveyor yang putus
Tersayat ketika
mengatur stoper Luka sobek
Apr mengunakan dibagian bawah 1 1
hammer di area telapak tangan kiri
Water Treatment
Tidak berkonsentrasi Diatas mata kaki
Mei sehingga tergelincir kanan lebam dan 2 1
dan jatuh di tangga retak
Jun - - - -
Jul - - - -
Agu - - - -
Sep - - - -
Okt - - - -
Tidak berkonsentrasi
ketika menutup pintu Jari telunjut tangan
2 1
broiler sehingga kanan sobek
Nov terjepit
Luka bakar di
Kontacktor pump A
wajah dan tangan 2 1
meledak
sebelah kanan
Tersayat fan ketika
Luka sobek
menyambung kertas 1 1
dikepala
yang putus
Berjalan tidak pada
Des area yang
seharusnya dilewati Luka sobek di
1 1
dan kurang berhati- pelipis kanan
hati sehingga
terbentur jendela
Total 14 10
Sumber: PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
Berdasarkan data kecelakaan kerja diatas maka diperoleh jumlah
jam hilang pada tahun 2016 sebanyak 14 hari yaitu 98 jam. Jumlah
jam kerja PT. Papertech Indonesia selama 2016 adalah 193.200 jam
dengan jumlah tenaga kerja 92 orang dan bekerja selama 7 jam per
hari.

b. Tingkat Frekuensi/Kekerapan
24

Untuk mengukur tingkat frekuensi/kekerapan kecelakaan, rumus


yang digunakan adalah sebagai berikut:
n ×1.000 .000
F= (Budiono, 1992)
N
Dimana: F = Tingkat frekuensi/kekerapan kecelakaan
n = Jumlah kecelakaan yang terjadi
N = Jumlah jam kerja karyawan
Maka,
10× 1.000.000
F=
193.200
F=51,75983
F=52 per 1.000.000 jam kerja
Jadi tingkat frekuensi/kekerapan kecelakaan di PT. Papertech
Indonesia pada tahun 2016 sebesar 52 per 1.000.000 jam kerja,
artinya bahwa kira-kira 65 kecelakaan telah terjadi untuk setiap
1.000.000 jam kerja yang dijalankan.
c. Tingkat Keparahan/Severity
Untuk mengukur tingkat keparahan kecelakaan, rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
H ×1.000 .000
S= (Budiono, 1992)
N
Dimana: S = Tingkat keparahan/Severity kecelakaan
H = Total jumlah jam hilang
N = Jumlah jam kerja karyawan
Maka,
98 × 1.000.000
S=
193.200
F=507,2426
F=507 jam per 1.000.000 jam kerja
Jadi tingkat keparahan/Severity kecelakaan di PT. Papertech
Indonesia pada tahun 2016 sebesar 507 jam per 1.000.000 jam kerja,
artinya bahwa dalam setahun kira-kira 507 jam yang hilang untuk
setiap 1.000.000 jam kerja yang dijalankan.
3. Hubungan Keselamatan Kerja Dengan Produktivitas
25

Tingkat produktivitas PT. Papertech Indonesia diperoleh dengan cara


sebagai berikut:
Jumlah jam kerja−Jumlah jam hilang
Produktivitas=
Jumlah jam kerja
Maka,
193.200−98
Produktivitas=
193.200
Produktivitas=0,9994928
Jadi Tingkat produktivitas PT. Papertech Indonesia pada tahun 2016
sebesar 0,9994928.
Hubungan keselamatan kerja dengan tingkat produktivitas adalah
apabila tingkat kecelakaan semakin besar maka tingkat produktivitas
semakin rendah dan apabila tingkat kecelakaan semakin kecil maka
tingkat produktivitas semakin tinggi. Apabila kecelakaan yang terjadi
semakin kecil, maka semakin sedikit hari kerja yang hilang dan
mengakibatkan semakin meningkatnya tingkat produktivitas. Jika PT.
Papertech Indonesia tidak mengalami kecelakaan kerja atau zero
accident selama beroperasi pada tahun selanjutnya tentunya tingkat
produktivitas akan meningkat karena tidak ada jam kerja yang hilang.
4. Hazard and Operability Study (HAZOP)
a. Identifikasi hazard and risk
Setelah melakukan observasi lapangan secara langsung dan
wawancara terhadap narasumber yang terpercaya yaitu manajer K3,
diperoleh temuan potensi bahaya (hazard) di seluruh area
perusahaan, Tabel 3.3. menunjukkan hasil identifikasi hazard and
risk antara lain:
Tabel 3.3. Hasil Identifikasi Hazard And Risk
Area Hazard Risk
Bahan baku Badan truk yang licin saat
proses pembongkaran dan Terpleset dan jatuh
pengecekan bahan baku
Tumpukan bahan baku yang
Tertimpa
tinggi
Area kerja berdebu pekerja Gangguan
tidak menggunakan masker pernafasan dan
26

dan kaca mata penglihatan


Beban yang tinggi pada
Forklift terbalik
forklift
Jalan berlubang dan
Forklift terbalik
bergelombang
Beban yang tinggi pada
Forklift terbalik
forklift
Tidak berkonsentrasi saat
Terperosok/terjatuh
memasukkan dan mengontrol
ke coveyor
bahan baku ke conveyor
Stock Kemiringan tangga yang
Terjatuh
Preparation kecil/terlalu tegak
Menyentuh benda
Tersengat listrik
bertegangan listrik
Tidak berkonsentrasi di area
kerja yang tinggi dan tidak Terjatuh
menggunakan tali pengaman
Menyentuh panel listrik
Tersengat listrik
bertengangan tinggi
Tidak berkonsentrasi di area
Terpleset dan
yang licin dan berdekatan
terperosok
dengan benda berputar
Selang yang tidak tertata rapi Tersandung
Arean kerja yang tinggi dan
licin, sementara pekerja tidak Terpeleset dan
Tender/pape menggunakan tali sabuk jatuh
r machine pengaman
Gangguan
Berhubungan dengan bahan pernafasan akibat
kimia menhirup bahan
kimia
Jalan berlubang dan
Forklift terbalik
bergelombang
Roll & Partikel kecil kertas
Gangguan
Rewinder berterbangan dan pekerja
pernafasan dan
tidak tidak menggunakan
penglihatan
masker dan kaca mata
Sling Hoist Craine putus Tertimpa roll
Pekerja lalai kemudian Luka bakar dan
bersentuhan dengan obyek membuat pekerja
kerja yang kondisinya panas dehidrasi
Terkena panas/
Pipa steam bertekanan tinggi
meledak
Tidak berkonsentrasi saat
Tangan terjepit
pemasangan carrier pope
Rantai putus pada crane saat Tertimpa spool roll
pemasangan spool roll
27

Tidak menggunakan sarung


Tangan tersayat
tangan ketika pemasangan
pisau
pisau yang tajam
Partikel kecil/debu batu bara
Ganguan
berterbangan dan pekerja
pernafasan dan
tindak menggunakan masker
penglihatan
dan kaca mata
Area kerja yang tinggi dan
Broiller sempit dan pekerja tidak Terjatuh dan
menggunakan tali dan sabuk terperosok
pengaman
Kondisi obyek panas dan
Mata terkena
dilakukan manual tanpa
radiasi panas
panggunaan kaca mata
Tersandung dan
Benda kerja berserakan
jatuh
Mechanic Tidak menggunakan masker Gangguan
engineering dan kaca mata saat pernafasan,
pemotongan dan penglihatan dan
penggrendaan part logam luka bakar

b. Analisis potensi bahaya


Setelah potensi bahaya ditemukan selanjutanya menentukan
nilai likelihood dan consequences dari masing-masing sumber
potensi bahaya berdasarkan kriteria-kriteria yang dapat dilihat pada
Tabel 3.4 dan Tabel 3.5, kemudian menentukan tingkat bahaya (risk
level) dengan cara mengalikan nilai likelihood dan consequences.
Tabel 3.4. Kriteria Likelihood
Level Kriteria Diskripsi
Dapat dipikirkan tetapi tidak hanya saat
1 Jarang Terjadi
keadaan ekstrim
Kemungkinan Belum terjadi tetapi bisa muncul/terjadi
2
Kecil pada suatu waktu
Seharusnya terjadi dan mungkin telah
3 Mungkin menjadi/muncul disini atau ditempat
lain
Dapat terjadi dengan mudah, mungkin
Kemungkinan
4 muncul dalam keadaan yang paling
Besar
banyak terjadi
Sering terjadi, diharapkan muncul
5 Hampir Pasti dalam keadaan yang paling banyak
terjadi
Sumber: Restuputri dan Sari, 2015
28

Tabel 3.5. Kriteria Consequences


Level Kriteria Diskripsi
Kejadian tidak menimbulkan kerugian
1 Tidak Signifikan
atau cidera pada manusia
Menimbulkan cidera ringan, kerugian
2 Kecil kecil dan tidak menimbulkan dampak
serius terhadap kelangsungan bisnis
Cedera berat dan dirawat dirumah sakit,
3 Sedang tidak menimbulkan cacat tetap, kerugian
finansial sedang
Menimbulkan cidera parah dan cacat
tetap dan kerugian finansial besar serta
4 Berat
menimbulkan dampak serius terhadap
kelangsungan usaha
Mengakibatkan korban meninggal dan
5 Bencana kerugian parah bahkan dapat
menghentikan kegiatan usaha selamanya
Sumber: Restuputri dan Sari, 2015
Penilaian resiko dilakukan dengan cara menentukan letak
tingkat bahaya (risk level) pada risk matrik seperti Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Risk Matrix

Sumber: Restuputri dan Sari, 2015


Dari risk matrix di atas kemudian dapat dihitung skor risiko dan
prioritas untuk melakukan tindakan perbaikan. Untuk menghitung
skor risiko adalah sebagai berikut:
Skor risiko = likelihood x consequences
Berikut ini adalah hasil penilaian resiko pada temuan potensi
bahaya di PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang:
29

Tabel 3.7. Hasil Penilaian Resiko pada Temuan Potensi Bahaya


No
Area Hazard Risk L C S Risk Level
.
Badan truk yang licin saat proses pembongkaran
Terpleset dan jatuh 4 3 12 Tinggi
dan pengecekan bahan baku
Bahan Tumpukan bahan baku yang tinggi Tertimpa 2 3 6 Sedang
1
baku Area kerja berdebu pekerja tidak menggunakan Gangguan pernafasan dan
5 2 10 Tinggi
masker dan kaca mata penglihatan
Beban yang tinggi pada forklift Forklift terbalik 2 3 6 Sedang
Jalan berlubang dan bergelombang Forklift terbalik 1 3 3 Sedang
Beban yang tinggi pada forklift Forklift terbalik 2 3 6 Sedang
Tidak berkonsentrasi saat memasukkan dan
Terperosok/terjatuh ke coveyor 3 3 9 Tinggi
Stock mengontrol bahan baku ke conveyor
2 Preparatio Kemiringan tangga yang kecil/terlalu tegak Terjatuh 5 4 20 Ekstrim
n Menyentuh benda bertegangan listrik Tersengat listrik 1 5 5 Tinggi
Tidak berkonsentrasi di area kerja yang tinggi dan
Terjatuh 2 5 10 Ekstrim
tidak menggunakan tali pengaman
Menyentuh panel listrik bertengangan tinggi Tersengat listrik 1 5 5 Tinggi
Tidak berkonsentrasi di area yang licin dan
Terpleset dan terperosok 3 5 15 Ekstrim
berdekatan dengan benda berputar
Selang yang tidak tertata rapi Tersandung 3 3 9 Tinggi
Tender/pa
3 per Arean kerja yang tinggi dan licin, sementara pekerja
Terpeleset dan jatuh 4 5 20 Ekstrim
machine tidak menggunakan tali sabuk pengaman
Gangguan pernafasan akibat
Berhubungan dengan bahan kimia 4 3 12 Tinggi
menhirup bahan kimia
30

Jalan berlubang dan bergelombang Forklift terbalik 1 3 3 Sedang


Partikel kecil kertas berterbangan dan pekerja tidak Gangguan pernafasan dan
4 2 8 Tinggi
tidak menggunakan masker dan kaca mata penglihatan
Sling Hoist Craine putus Tertimpa roll 2 4 8 Tinggi
Pekerja lalai kemudian bersentuhan dengan obyek Luka bakar dan membuat
2 2 4 Rendah
kerja yang kondisinya panas pekerja dehidrasi
Roll & Pipa steam bertekanan tinggi Terkena panas/ meledak 1 2 2 Rendah
4
Rewinder
Tidak berkonsentrasi saat pemasangan carrier pope Tangan terjepit 1 4 4 Tinggi

Rantai putus pada crane saat pemasangan spool roll Tertimpa spool roll 1 4 4 Tinggi
Tidak menggunakan sarung tangan ketika
Tangan tersayat pisau 2 4 8 Tinggi
pemasangan pisau yang tajam
Partikel kecil/debu batu bara berterbangan dan Ganguan pernafasan dan
4 2 8 Tinggi
pekerja tindak menggunakan masker dan kaca mata penglihatan
5 Broiller Area kerja yang tinggi dan sempit dan pekerja tidak
Terjatuh dan terperosok 3 5 15 Ekstrim
menggunakan tali dan sabuk pengaman
Kondisi obyek panas dan dilakukan manual tanpa
Mata terkena radiasi panas 4 2 8 Tinggi
panggunaan kaca mata

Mechanic Benda kerja berserakan Tersandung dan jatuh 4 3 12 Tinggi


6 engineerin
g Tidak menggunakan masker dan kaca mata saat Gangguan pernafasan,
4 2 8 Tinggi
pemotongan dan penggrendaan part logam penglihatan dan luka bakar
Sumber: Data Diolah
30

5. Rekomendasi Perbaikan
Berdasarkan resiko bahaya yang telah ditemukan, penulis
memberikan usulan perbaikan sebagai berikut:
a. Manusia/pekerja
1) Pekerja harus benar-benar mempersiapkan diri baik secara fisik
maupun mental dalam melakukan pekerjaan. Perusahaan juga
tentunya dapat meningkatkan motivasi pekerjanya.
2) Setiap pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya harus sesuai
dengan SOP dan work instruction yang telah ditetapkan.
3) Setiap pekerja wajib menggunakan alat pelindung diri dan
merawat alat pelindung diri yang telah diterima.
4) Penindakan terhadap pekerja yang melanggar aturan dengan
mmemberi peringatan, denda, pemberhentian sementara, dan
pemecatan dalam keadaan tertentu agar karyawan lebih disiplin
dalam melaksanakan peraturan-peraturan keselamatan.
5) Pemberiaan penghargaan bagi pekerja yang berprestasi dalam
K3 agar memotivasi pekerja untuk bekerja dengan kesadaran
penuh akan pentingnya keselamatan kerja.
b. Mesin, peralatan dan perlengkapan kerja
1) Menambah alat pelindung diri berupa sabuk dan tali pengaman,
sepatu kerja anti selip, sarung tangan, kaca mata serta masker.
2) Melakukan perawatan dan pengawasan secara berkala terhadap
mesin dan peralatan kerja untuk menghidari kecelakaan kerja
akibat mesin dan peralatan.
3) Penambahan alat bantu berupa tangga untuk naik ke kendaraan
bahan baku saat mengecek kelembapan dan membongkar bahan
baku.
4) Peninjauan ulang terhadap tangga yang terlalu tegak atau
penambahan tali pengaman pada tangga yang tegak.
5) Mengatur peralatan dan perlengkapan yang bersih dan rapi serta
aman bagi karyawan bekerja.
31

6) Pemasangan tanda-tanda peringatan pada bagian produksi


seperti : peringatan berhati-hati terhadap jalan yang licin, mesin
yang berbahaya, listrik tegangan tinggi.
7) Memberikan peringatan berupa tulisan dan gambar pada dinding
mengenai hukuman dan sangsi berupa denda terhadap karyawan
yang bertanggung jawab (ketua regu) masing-masing bagian jika
ada yang lalai membersihkan lantai, memakai alat pelindung
diri, dan merapihkan peralatan dan mesin.
c. Lingkungan kerja
1) Menjaga tempat kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapi.
2) Memperbaiki sumber air yang menyebabkan lantai basah. Pada
area kerja tertentu terdapat banyak genangan air pada lantai
produksi karena kurangnya perhatian terhadap kondisi
lingkungan kerja oleh pihak manajemen dan juga para pekerja.
3) Pencegahan kebisingan dapat menggunakan alat-alat
perlindungan diri yang berupa alat pelindung pendengaran.
4) Melakukan penyemprotan pada jalan untuk mencegah
munculnya debu.
Perancangan rekomendasi atau usulan perbaikan berdasarkan hazard
(potensi bahaya) yang terjadi. Dengan adanya usulan perbaikan yang
diberikan, perusahaan dapat mengurangi tingkat kecelakaan dan
mencegah adanya kecelakaan yang serupa lagi dengan sebelumnya.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Kerja Praktik Lapangan di PT. Papertech
Indonesia Unit II Magelang dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang adalah perusahaan manufaktur
kertas daur ulang (recycled paper) dan merupakan perusahaan cabang
dari PT. Papertech Indonesia yang terletak di Subang, Jawa Barat, serta
pusat internasionalnya berada di Spanyol. Nama sahamnya (holding
company) yaitu  Conitex Sonoco Holding BV yang beralamat di
Martinus Nishofflaan 2 Nederland.
2. Proses produksi kertas di PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
dikelompokkan menjadi 2 bagian besar proses produksi yaitu:
a. Stock preparation (penyediaan stok), yaitu proses perubahan bahan
baku (kertas bekas) menjadi buburan.
b. Paper Machine, yaitu proses pencetakan buburan menjadi kertas dan
pengeringan kertas. Di Paper Machine terdapat 3 perlakuan yang
diberikan yaitu: Percetakan buburan menjadi kertas (Forming
Section), Proses pengepresan kertas (Press Section) dan Proses
pengeringan kertas (Dryer Section).
3. Program K3 di PT. Papertech Indonesia yang telah dijalankan yaitu
pengadaan alat-alat keselamatan kerja, inspeksi keselamatan kerja dan
safety talk.
4. Selama tahun 2016 di PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang telah
terjadi 10 kali kecelakaan sehingga program keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan belum berhasil dan gagal mendapatkan predikat zero
accident.
5. Tingkat frekuensi/kekerapan kecelakaan di PT. Papertech Indonesia pada
tahun 2016 sebesar 52 per 1.000.000 jam kerja.
33

6. Tingkat keparahan/Severity kecelakaan di PT. Papertech Indonesia pada


tahun 2016 sebesar 507 jam per 1.000.000 jam kerja.
7. Tingkat produktivitas PT. Papertech Indonesia pada tahun 2016 sebesar
0,9994928. Hubungan keselamatan kerja dengan tingkat produktivitas
adalah semakin besar tingkat kecelakaan maka semakin rendah tingkat
produktivitas dan semakin kecil tingkat kecelakaan maka semakin tinggi
tingkat produktivitas.
6. Potensi bahaya kecelakaan kerja yang dapat terjadi di PT. Papaertech
Indonesia Unit II Magelang diidentifikasi menggunakan metode Hazard
and Operability Study (HAZOP) dan didapat resiko bahaya yang
ditimbulkan meliputi resiko ekstrim, resiko tinggi, resiko sedang dan
resiko rendah.
7. Rekomendasi yang diberikan kepada perusahaan, berdasarkan sumber
bahaya yang ada, meliputi manusia, mesin/peralatan dan lingkungan
kerja. Untuk memperbaiki sikap pekerja, perlu dibuat prosedur
operasional baku untuk keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Untuk
memperbaiki mesin/peralatan kerja perlu dilakukan perawatan dan
perbaikan secara berkala serta penambahan alat-alat keselamatan sesuai
kebutuhan. Untuk memperbaiki kondisi lingkungan kerja, perlu
dilakukan perbaikan sesuai kondisi yang dihadapi.

B. Saran
Dari pembahasan-pembahasan pada bab-bab sebelumnya termasuk yang
dibahas dalam bagian kesimpulan, penulis memiliki beberapa saran yang
sekiranya dapat diolah dalam upaya meningkatkan dan mengoptimalkan
SMK3 di perusahaan, yaitu:
1. Melaksanakan dan meningkatkan program K3 yang sudah ada sehingga
dapat menurunkan kejadian kecelakaan kerja yang akhirnya menuju zero
accident.
2. Perlu dilakukan penambahan persediaan APD serta kualitas dari APD
perlu diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap resiko bahaya di
PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang.
34

3. Perlu adanya pengawasan dan pengarahan yang ketat dari perusahaan


tentang pemakaian alat perlindungan diri pada waktu bekerja.
4. Meningkatkan kesadaran para pekerja tentang pentingnya keselamatan
dalam bekerja dan menanamkan pentingnya bekerja sesuai dengan SOP
agar tindakan yang tidak aman tidak terjadi.
5. Perlu ditanamkan kepada pekerja atau operator mengenai pengertian
pentingknya produktivitas kerja untuk mendapat hasil yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Restuputri, D.P., & Sari, R.P., 2015. Analisis Kecelakaan Kerja Dengan
Menggunakan Metode Hazard And Operability Study (HAZOP). Jurnal
Ilmiah Teknik Industri, Volume 14 Nomor 1, Juni 2015, Halaman 24-35.
Dunjo, J., Fthenakis, V., Vilchez, J.A., & Arnaldos, J., 2009. Hazard And
Operability (HAZOP) Analysis. A literature review. Hazardous
Materials, Volume 173 Nomor 1, September 2009, Halaman 19-32.
Kotek, L., & Tabas, M., 2012. HAZOP Study With Qualitative Risk Analysis for
Prioritization of Corrective and Preventive Actions. Procedia
Engineering, Volume 42 Nomor 4, Desember 2012, Halaman 808-815.
Sulistyoko, E., 2008. Analisis Penerapan Program Keselamatan Kerja dalam
Usaha Meningkatkan Produktivitas Kerja dengan Pendekatan Fault Tree
Analysis. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Budiono, A.M., 1992. Hiperkes dan Keselamatan Kerja. PT. Tri Tunggal Tata
Fajar. Jakarta.
Budiono, A.M., Jusuf, R.M.S., & Pusparini, A., 2003. Hiperkes & KK (Edisi
Kedua). Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Semarang.
Undang-Undang no. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Rachman, A., 2010. Implementasi Sistem Manajemen K3 Khusus pada Sistem
Laporan Kecelakaan Kerja di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Minyak dan Gas Bumi “Lemigas” Cipulir Jakarta Selatan.
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Indonusa Esa Unggul. Jakarta.
Susiani, I.I., 2009. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai Wujud
dari Kebijakan K3 di Pt. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Program D-
III Hiperkes Dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat resmi permohonan kerja praktik
Lampiran 2. Surat Keterangan Diterima Kerja Praktik dari Perusahaan
Lampiran 3. Kegiatan Harian Minggu I

FAKULTAS TEKNIK
LAPORAN MINGGUAN Kampus 2 UMM
KERJA PRAKTIK Magelang
FORM KP - 004
40

NAMA : Edwin Puput Gunawan


NPM : 14.0501.0009
Dosen Pembimbing :
Perusahaan Tempat KP : PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
Kerja Praktik : 1 bulan
Minggu ke :I

Hari/Tanggal Uraian Aktivitas yang Dilakukan Keterangan

Selasa,
Orientasi lapangan di area pabrik PT. Papertech
11/04/2017

Rabu, Pengamatan kerja di bagian Project Clarifier dan


12/04/2017 Sistem pengolahan limbah (Water Treatment)

Menganalisis potensi bahaya kerja di bagian


Kamis, Project Clarifier menggunakan metode HIRARC
13/04/2017 (Hazard Identification Risk Assessment Risk
Control).

Mengetahui/Menyetujui
Supervisor Kerja Praktik Dosen Pembimbing

Widodo, S.T., S.Pd.KIM Tuessi Ari P, S.T., M. Tech., M.S.E


Lampiran 4. Laporan Kegiatan Harian Minggu II
FAKULTAS TEKNIK
LAPORAN MINGGUAN Kampus 2 UMM
KERJA PRAKTIK Magelang
FORM KP - 004

NAMA : Edwin Puput Gunawan


NPM : 14.0501.0009
Dosen Pembimbing :
Perusahaan Tempat KP : PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
Kerja Praktik : 1 bulan
Minggu ke : II

Hari/Tanggal Uraian Aktivitas yang Dilakukan Keterangan

Senin, Penyusunan laporan-laporan kinerja program K3 di


17/04/2017 PT. Papertech Indonesia.

Selasa, Inspeksi dan penyusunan laporan evaluasi program


18/04/2017 K3 di bagian Project Clarifier.

Rabu, Mengumpulkan dan mengarsipkan dokumen


19/04/2017 perijinan program K3 di PT. Papertech Indonesia.

Mengetahui/Menyetujui
Supervisor Kerja Praktik Dosen Pembimbing

Widodo, S.T., S.Pd.KIM Tuessi Ari P, S.T., M. Tech., M.S.E.


Lampiran 5. Laporan Kegiatan Harian Minggu III
FAKULTAS TEKNIK
LAPORAN MINGGUAN Kampus 2 UMM
KERJA PRAKTIK Magelang
FORM KP - 004

NAMA : Edwin Puput Gunawan


NPM : 14.0501.0009
Dosen Pembimbing :
Perusahaan Tempat KP : PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
Kerja Praktik : 1 bulan
Minggu ke : III

Hari/Tanggal Uraian Aktivitas yang Dilakukan Keterangan

Selasa, Ikut serta dalam penyusunan ulang kebijakan K3 di


25/04/2017 PT. Papertech Indonesia.

Jumat, Perencanaan dan pengadaan kotak P3K sebagai


28/04/2017 wujud kebijakan K3.

Mengetahui/Menyetujui
Supervisor Kerja Praktik Dosen Pembimbing

Widodo, S.T., S.Pd.KIM Tuessi Ari P, S.T., M. Tech., M.S.E.


Lampiran 6. Laporan Kegiatan Harian Minggu IV
FAKULTAS TEKNIK
LAPORAN MINGGUAN Kampus 2 UMM
KERJA PRAKTIK Magelang
FORM KP - 004

NAMA : Edwin Puput Gunawan


NPM : 14.0501.0009
Dosen Pembimbing :
Perusahaan Tempat KP : PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
Kerja Praktik : 1 bulan
Minggu ke : IV

Hari/Tanggal Uraian Aktivitas yang Dilakukan Keterangan

Melakukan pengamatan di bagian water treatment


Selasa,
berupa proses pengolahan air limbah dan pengujian
02/05/2017
di laboratorium.

Rabu, Keliling area produksi untuk mengamati sistem


03/05/2017 produksi kertas.

Mengetahui/Menyetujui
Supervisor Kerja Praktik Dosen Pembimbing

Widodo, S.T., S.Pd.KIM Tuessi Ari P, S.T., M. Tech., M.S.E.


Lampiran 7. Laporan Kegiatan Harian Minggu V
FAKULTAS TEKNIK
LAPORAN MINGGUAN Kampus 2 UMM
KERJA PRAKTIK Magelang
FORM KP - 004

NAMA : Edwin Puput Gunawan


NPM : 14.0501.0009
Dosen Pembimbing :
Perusahaan Tempat KP : PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
Kerja Praktik : 1 bulan
Minggu ke :V

Hari/Tanggal Uraian Aktivitas yang Dilakukan Keterangan

Melakukan perawatan dan pengisian ulang kotak


Senin,
P3K di seluruh devisi serta menganalisis potensi
07/05/2017
bahaya.

Selasa, Melakukan perawatan dan pengecekan alat-alat


08/05/2017 keselamatan kerja terutama APAR.

Mengetahui/Menyetujui
Supervisor Kerja Praktik Dosen Pembimbing

Widodo, S.T., S.Pd.KIM Tuessi Ari P, S.T., M. Tech., M.S.E.


Lampiran 8. Laporan Kegiatan Harian Minggu VII
FAKULTAS TEKNIK
LAPORAN MINGGUAN Kampus 2 UMM
KERJA PRAKTIK Magelang
FORM KP - 004

NAMA : Edwin Puput Gunawan


NPM : 14.0501.0009
Dosen Pembimbing :
Perusahaan Tempat KP : PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
Kerja Praktik : 1 bulan
Minggu ke : VI

Hari/Tanggal Uraian Aktivitas yang Dilakukan Keterangan

Senin, Pendataan penukaran APD (savety shoes) oleh


15/05/2017 karyawan serta membuat pelaporan.

Selasa, Penyusunan log book APD (Alat Pelindung Diri)


16/05/2017 bagi karyawan produksi.

Mengetahui/Menyetujui
Supervisor Kerja Praktik Dosen Pembimbing

Widodo, S.T., S.Pd.KIM Tuessi Ari P, S.T., M. Tech., M.S.E.


Lampiran 9. Laporan Kegiatan Harian Minggu VII
FAKULTAS TEKNIK
LAPORAN MINGGUAN Kampus 2 UMM
KERJA PRAKTIK Magelang
FORM KP - 004

NAMA : Edwin Puput Gunawan


NPM : 14.0501.0009
Dosen Pembimbing :
Perusahaan Tempat KP : PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
Kerja Praktik : 1 bulan
Minggu ke : VII

Hari/Tanggal Uraian Aktivitas yang Dilakukan Keterangan


1. Melakukan penyusuran Sungai Mangu di Desa
Senin, Sanden yang merupakan tempat pembuangan
22/05/2017 akhir limbah cair sisa produksi dari PT.
Papertech Indonesia untuk mengidentifikasi
Selasa, dampak buruk yang terjadi di
23/05/2017 lingkungan/sungai.
2. Pengambilan sempel berupa lumut.

Mengetahui/Menyetujui
Supervisor Kerja Praktik Dosen Pembimbing

Widodo, S.T., S.Pd.KIM Tuessi Ari P, S.T., M. Tech., M.S.E.


Lampiran 10. Laporan Kegiatan Harian Minggu VIII
FAKULTAS TEKNIK
LAPORAN MINGGUAN Kampus 2 UMM
KERJA PRAKTIK Magelang
FORM KP - 004

NAMA : Edwin Puput Gunawan


NPM : 14.0501.0009
Dosen Pembimbing :
Perusahaan Tempat KP : PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang
Kerja Praktik : 1 bulan
Minggu ke : VII

Hari/Tanggal Uraian Aktivitas yang Dilakukan Keterangan


1. Bersih-bersih diarea pengelolaan limbah cair.
Senin, 2. Melengkapi data yang diperlukan.
29/05/2017 3. Pelepasan Kerja Praktek.

Mengetahui/Menyetujui
Supervisor Kerja Praktik Dosen Pembimbing

Widodo, S.T., S.Pd.KIM Tuessi Ari P, S.T., M. Tech., M.S.E.

Anda mungkin juga menyukai