Anda di halaman 1dari 30

STUDI RISK MANAGEMENT KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (K3) DI PT. SEMEN PADANG (UNIT


INDARUNG V) DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS
(JSA)

Laporan Kerja Praktik

Oleh:
Muhammad Aditya Zulfi
(104218056)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTIK

Judul Kerja Praktik : Evaluasi Risk Management Kesehatan dan

KeselamatanKerja (K3) di PT Semen Padang (Unit

Indarung V) dengan Metode Job Safety Analysis (JSA)

Nama Mahasiswa : Muhammad Aditya Zulfi

Nomor Induk Mahasiswa : 104218056

Program Studi : Teknik Lingkungan

Fakultas : Fakultas Perencanaan Infrastruktur

Tanggal Seminar : 29 Desember 2021

Jakarta, 28 Desember 2021


MENYETUJUI,
Pembimbing Instansi Pembimbing Program Studi

Ilvi Waldevri Betanti Ridhosari, S.T.,M.T.


NIP 7711008 NIP 116044

i
ii
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat melaksanakan kerja praktik di PT. Semen Padang dengan durasi waktu
terhitung sejak 20 September 2021 – 29 Oktober 2021 serta menyelesaikan laporan kerja praktik
yang berjudul “STUDI RISK MANAGEMENT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(K3) DI PT SEMEN PADANG (UNIT INDARUNG V) DENGAN METODE JOB SAFETY
ANALYSIS (JSA)” dengan lancar.
Dalam menyelesaikan laporan ini, tentunya penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang mana atas kehendak-Nya, penulis dapat


menyelesaikan kegiatan kerja praktik dan menyelesaikan laporan kerja
praktik ini dengan baik.
2. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan semangat,
doa dan materi.
3. Ibu Betanti Ridhosari, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing saya yang
telah memberikan informasi serta saran dalam proses kerja praktik dan
penyusunan laporan.
4. Bapak Ilvi Waldevri selaku pembimbing saya di PT Semen Padang yang
telah memberikan bimbingan, ilmu, wawasan serta masukan kepada
penulis selama menjalani Kerja Praktik.
5. Segenap Pegawai Biro HSE PT Semen Padang Bapak Nurwan, Bapak
Nanda, Bapak Deni, Bapak Robby, Ibu Rini dan lainnya yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu atas ilmu, wawasan dan masukan kepada
penulis selama menjalani Kerja Praktik.
6. Dan semua pihak yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu, yang
telah banyak membantu penulis sejak awal penulis mengajukan kerja
praktik sampai penulis menyelesaikan kerja praktik ini.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, sehingga penulis
sangat menerima kritik dan masukan atas laporan kerja praktik ini dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat untuk semuanya yang membutuhkan.

Padang, 20 September 2021

M. Aditya Zulfi

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK ......................................................... i


SURAT TUGAS KERJA PRAKTIK .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................................ 1
1.3 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik .................................................................................... 1
1.4 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik ...................................................................................... 2

BAB II PROFIL INSTANSI ........................................................................................................... 3


2.1 Gambaran Umum dan Sejarah Instansi .............................................................................. 3
2.2 Visi dan Misi ...................................................................................................................... 4
2.3 Struktur Organisasi............................................................................................................. 4
2.4 Penempatan Kerja Praktik .................................................................................................. 5

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK ...................................................................................... 6


3.1 Kunjungan Lapangan dan Observasi Bahaya Pada Pengolahan Semen ............................ 6
3.2 Identifikasi Bahaya Pekerjaan Pengelasan di Area Coal Mill Indarung V ......................... 6

BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK ............................................................................................... 7


4.1 Observasi Bahaya Pada Setiap Pengolahan Semen dan Pengendalian Bahaya ................. 7
4.2 Identifikasi Bahaya Pekerjaan Pengelasan di Area Coal Mill Indarung V Dengan Metode
JSA ..................................................................................................................................... 10

BAB V TINJAUAN TEORITIS ..................................................................................................... 15


5.1 Identifikasi Bahaya Pada Area Pengolahan Semen di PT Semen Padang ......................... 15
5.2 Identifikasi Bahaya Pekerjaan Pengelasan di Area Coal Mill Indarung V Dengan Metode
JSA ..................................................................................................................................... 15

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................ 16


6.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 16
6.2 Saran................................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 17


LA,MPIRAN ................................................................................................................................... 18

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Lokasi Pabrik.............................................................................................................. 2
Gambar 2.1 Pabrik Indarung V PT. Semen Padang ....................................................................... 4
Gambar 4.1 Lembar 1 Izin Kerja Bahaya Pada Form JSA PT. Semen Padang ........................... 8
Gambar 4.2 Lembar 2 Toolbox Pada Form JSA PT. Semen Padang ............................................. 9
Gambar 4.3 Form Pengisian JSA PT. Semen Padang Pada Pengerjaan Inspeksi dan Perbaikan di
Area Coal Mill Pabrik Indarung V ............................................................................. 10
Gambar 4.4 Para Pekerja Yang Sedang Melakukan Proses Perbaikan di Area Coal Mill Pabrik
Indarung V PT.Semen Padang ................................................................................... 10
Gambar 4.5 Para Pekerja Yang Sedang Melakukan Proses Perbaikan di Area Coal Mill Pabrik
Indarung V PT.Semen Padang ................................................................................... 10

v
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Gantt Chart Pelaksanaan Kerja Praktik ........................................................................ 2

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya perkembangan dan pertumbuhan suatu bangsa baik saat ini maupun yang akan datang
tidak dapat lepas dari peranan proses industrialisasi. Sedangkan maju mundurnya suatu industri
sangat ditunjang oleh peranan tenaga kerja. Untuk membangun tenaga kerja yang produktif, sehat
dan berkualitas perlu adanya manajemen yang baik khususnya yang berkaitan dengan masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan syarat bagi
perusahaan agar dapat beroperasi, sebagaimana tercantum dalam Undang–undang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja No. 1 tahun 1970 semua pihak harus mematuhi peraturan yang ada dalam Undang–
undang tersebut. Pihak perusahaan bertanggung jawab dalam membuat kebijakan, yang harus
dipatuhi oleh semua karyawannya. Bahkan pemerintah sebagai pembuat Undang-undang wajib
mempertanggung jawabkannya terhadap seluruh elemen masyarakat. Implementasi K3 bertujuan
seluruh aspek peralatan perusahaan dapat terjaga, tenaga kerja dapat terjamin kesejahteraannya dan
berupaya untuk meningkatkan produktivitas. PT. Semen Padang merupakan industri semen yang
telah maju dengan hasil produksinya sebagai bahan bangunan. Dalam proses produksinya,
perusahaan tidak lepas dari penggunaan mesin-mesin berat yang hal ini dapat menimbulkan faktor
dan potensi bahaya. Oleh karena itu perlu adanya upaya pencegahan dan penanggulangan kecelakaan
dan penyakit akibat kerja di perusahaan dengan mengacu kepada Undang-undang Nomor 1 Tahun
1970 mengenai Keselamatan Kerja serta peraturan-peraturan yang diturunkan dan berkaitan dengan
hal tersebut. Untuk Mencegah kecelakaan terjadi maka dilakukan evaluasi pelaksanaan K3 terkait
penilaian potensi bahaya dan risiko di area pabrik Indarung V PT. Semen Padang. Evaluasi terhadap
penilaian potensi bahaya dan risiko kerja di lingkungan kerja Pabrik Indarung V dilakukan dengan
menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). Penulis ingin mendeskripsikan penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Semen Padang area pabrik Indarung V.

1.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan kerja praktik sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kesesuaian dokumen JSA dengan pekerjaan yang ada di area pabrik
Indarung V
2. Mengetahui upaya PT. Semen Padang untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

1.3 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik

Kegiatan Kerja Praktik ini dilaksanakan di PT. Semen Padang yang beralamat/berlokasi di Kelurahan
Indarung dan Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera
Barat berjarak 15 km dari pusat kota Padang arah timur raya Padang-Solok, pada ketinggian ± 200
m di atas permukaan laut dengan luas ± 630 ha.

1
Gambar 1. 1 Lokasi Pabrik Sumber: Google Earth, 2021

1.4 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik

Kegiatan kerja praktik ini durasi jam kerja per hari 9 jam dimulai pukul 08:00 – 17:00. Kegiatan
kerja praktek dimulai pada tanggal 20 September 2021 sampai tanggal 29 Oktober 2021.

No. Kegiatan Minggu ke-


1 2 3 4 5 6
1 Orientasi Umum

2 Studi Literatur

3 Orientasi Lapangan

4 Tugas Khusus

5 Penyelesaian dan
penyusunan laporan kerja
praktik

Tabel 1 Gantt Chart Pelaksanaan Kerja Praktik

2
BAB II
PROFIL INSTANSI

2.1 Gambaran Umum dan Sejarah Instansi


PT. Semen Padang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen dengan bahan
baku utama berupa batugamping. Lokasi penambangan batu gamping terletak di Bukit Karang
Putih, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Sumatera Barat.
PT. Semen Padang (Perusahaan) didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV
Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen
pertama di Indonesia. Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh
Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Selama periode ini, Perusahaan mengalami
proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I
menjadi 330.000 ton/ tahun. Selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas
pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II,
III, dan IV. Pada tahun 1995, Pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Semen Padang
ke PT Semen Gresik (Persero) Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik Indarung V. Pada saat
ini, pemegang saham Perusahaan adalah PT. Semen Indonesia (Persero)Tbk dengan kepemilikan
saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah Republik
Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09% dimiliki publik. PT. Semen
Indonesia (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan semen adalah batu kapur, batu silika, tanah liat dan
pasir besi. Dari total kebutuhan bahan mentah, batu kapur yang depositnya terdapat di bukit karang
putih (± 2 km dari pabrik) digunakan sebanyak 81 %. Batu silika yang depositnya berasala dari bukit
ngalau (± 1,5 km dari pabrik) digunakan sebanyak ± 9 % dan tanah liat diperoleh disekitar Kecamatan
Kuranji, Kota Padang digunakan sejumlah ± 9%. Sedangkan kebutuhan pasir besi ± 1 % didatangkan
dari Cilacap. Pada penggilingan kesudahan ditambahkan gypsum 3-5 % yang didatangkan dari
Thailand. Gypsum dunia dan gypsum sintetis dari PT Petro Kimia Gresik.

3
Gambar 2.1 Pabrik Indarung V PT. Semen Padang
(Sumber: Semen Padang, 2021)

2.2 Visi dan Misi


Visi
"Menjadi perusahaan persemenan yang andal, unggul dan berwawasan lingkungan di Indonesia
bagian barat dan Asia Tenggara".
Misi
1. Memproduksi dan memperdagangkan semen serta produk tekait lainnya yang berorientasi
kepada kepuasan pelanggan.
2. Mengembangkan SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas tinggi.
3. Meningkatkan kemampuan rekayasa dan engineering untuk mengembangkan industri semen
nasional.
4. Memberdayakan, mengembangkan dan mensinergikan sumber daya perusahaan yang
berwawasan lingkungan.
5. Meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan dan memberikan yang terbaik kepada
stakeholder.

2.3 Struktur Organisasi


Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu garis hierarki yang dapat mendeskripsikan beberapa
kompartimen yang menyusun perusahaan sehingga setiap orang yang terlibat dalam perusahaan
tersebut memiliki kedudukan sesuai dengan fungsinya (Etania, 2020). Saat ini PT.Semen Padang
dipimpin oleh tiga orang direksi yaitu Direktur Utama, Direktur Operasi dan Direktur Keuangan.
Pada perizinan kerja serta persetujuan dokumen Job Safety Analysis (JSA) di bawah tanggung jawab
biro Safety Health and Environment (SHE) bidang keselamatan kerja.

4
2.4 Penempatan Kerja Praktik
Pada pelaksanaan kerja praktik ini ditempatkan pada Unit SHE (Safety, Health and Environment), di
bawah pembimbing lapangan Bapak Ilvi Waldefri selaku Inspektor I PT. Semen Padang. Unit SHE
(Safety, Health and Environment) bertugas dalam merencanakan dan menyusun program K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) serta melakukan pencegahan kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja dan keadaan darurat.

5
BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTIK
Kegiatan kerja praktik ini dilakukan selama 30 hari dengan total jam kerja 270 jam dan minimal jam
kerja dari kampus yang diberikan yaitu 150 jam kerja dengan durasi jam kerja per hari 9 jam dimulai
pukul 08:00 – 17:00. Kegiatan kerja praktek dimulai pada tanggal 20 September 2021 sampai tanggal
29 Oktober 2021. Pelaksanaan kerja praktek ini bertempat di kantor Biro SHE (Safety, Health and
Environment) dan tempat pengambilan data serta pengamatan dilakukan di Pabrik Indarung V PT.
Semen Padang.
3.1 Kunjungan Lapangan dan Observasi Bahaya Pada Pengolahan Semen
Kerja praktik ini dilakukan di kantor HSE dan untuk pengambilan serta menganalisis data di
lapangan (pabrik indarung) PT Semen Padang. Kunjungan lapangan umumnya berupa kegiatan
observasi dan identifikasi bahaya/risiko yang mungkin terjadi pada area kerja serta pengendalian
yang telah dilakukan dan realisasi mitigasi khususnya pada pabrik Indarung V PT. Semen Padang.
Pada kegiatan ini pembimbing menunjukkan lokasi-lokasi yang memiliki potensi bahaya serta
memperkenalkan alat-alat yang digunakan untuk mengolah semen dari raw material sampai dengan
Cement Mill.
3.2 Identifikasi Bahaya Pekerjaan Pengelasan di Area Coal Mill Indarung V
Analisis setiap pekerjaan di PT. Semen Padang menggunakan metode JSA, dimana identifikasi ini
dilakukan setiap ada pekerjaan baik dari pegawai PT. Semen Padang maupun dari kontraktor yang
akan melakukan pekerjaan tertentu yang memungkinkan menimbulkan bahaya. Setiap adanya
pekerjaan di area PT. Semen Padang harus memiliki dokumen JSA yang telah di setujui oleh kepala
biro HSE dan Kepala Departemen Keselamatan Kerja PT. Semen Padang, seperti aktivitas penglasan
yang ada di Pabrik Indarung V PT. Semen Padang. Sebelum dilakukannya kegiatan pekerjaan pihak
HSE melakukan absensi para pekerja sesuai nama yang ada di dokumen JSA, toolbox meeting
kepada setiap pekerja yang terlibat, setelah itu para pekerja siap melakukan pekerjaan dimana suatu
pekerjaan tersebut didampingi langsung oleh tim HSE PT. Semen Padang.

Gambar 3.1 Identifikasi bahaya pekerjaan penglasan di Pabrik Indarung V

6
BAB IV
HASIL KERJA PRAKTIK
4.1 Observasi Bahaya Pada Setiap Pengolahan Semen dan Pengendalian Bahaya

Sebelum melakukan kunjungan lapangan setiap pekerja ataupun tamu yang memasuki kawasan PT
Semen Padang diwajibkan memakai Alat Pelindung Diri (APD) sesuai aturan yang ada agar
kesehatan dan keselamatan kerja terjaga dengan memakai safety helmet, safety shoes, masker, ear
plug, serta body heardness, safety googgles, sarung tangan (pada tempat dan pekerjaan tertentu).
Terdapat beberapa proses pengolahan semen dan kemungkinan bahaya yang timbul di PT Semen
Padang yaitu:

1. Pengangkutan bahan mentah


Pada pembuatan semen diperlukan bahan mentah seperti batu kapur, batu silica, tanah liat, pasir
besi. Dimana pada bahan batu kapur didapatkan dari bukit karang putih yang berada tidak jauh
dari pabrik PT Semen Padang, proses pengangkutan ini dilakukan menggunakan Belt Conveyor.

Pada proses ini terdapat kemungkinan bahaya yang timbul seperti terjepit, terpuntir dan
kejatuhan material dari ketinggian. Berikut dokumentasi area pengangkutan bahan mentah
dengan menggunakan Belt Conveyor pada Gambar 4.1 dibawah.

Gambar 4.1 Area pengangkutan bahan mentah dengan Belt conveyor

2. Proses homogenisasi
Selanjutnya dilakukan proses homogenisasi dan penambahan 4 bahan mentah yang Proses ini
dilakukan dengan mesin Raw Mill.
Pada proses ini terdapat kemungkinan bahaya yang timbul seperti terpapar debu, terpapar panas
dan kebisingan. Berikut dokumentasi area Raw Mill pada Gambar 4.2 dibawah.

7
Gambar 4.2 Area Raw Mill
3. Pre-heating
Setelah bahan mentah sudah melakukan homogenisasi kemudian dilakukan pemanasan dengan
suhu sekitar 1400ᵒC dengan menggunakan bahan bakar batubara yang telah di hancurkan dengan
mesin Coal Mill. Proses ini dilakukan dengan mesin Kiln, hasil dari proses ini disebut klinker.
Pada proses ini terdapat kemungkinan bahaya yang timbul seperti terpapar debu, terpapar panas,
kebakaran dan kebisingan. Berikut dokumentasi area Kiln pada Gambar 4.3 dan area Coal Mill
pada Gambar 4.4 dibawah.

Gambar 4.3 Area Kiln

8
Gambar 4.4 Area Coal Mill

4. Mixing
Setelah melalui kiln dan menghasilkan klinker, proses selanjutnya klinker dicampur dengan bahan
seperti gypsum, pozzolan, batu kapur dan fly ash. Pencampuran ini melakukan dengan mesin
Cement Mill. Setelah dicampur didapatkan hasil semen dan disimpan di Silo Cement.

Pada proses ini terdapat kemungkinan bahaya yang timbul seperti terpapar debu, terpapar
kebisingan dan terjatuh dari ketinggian. Berikut dokumentasi area Cement Mill pada Gambar 4.4
dibawah.

9
Gambar 4.4 Area Cement Mill

4.2 Identifikasi Bahaya Pekerjaan Pengelasan di Area Coal Mill Indarung V Dengan Metode
JSA

Berbagai pekerjaan yang ada di lingkungan PT Semen Padang seperti pengoperasian peralatan
pabrik, perbaikan, pengawasan dll, pada pekerjaan tersebut para kepala unit wajib melakukan
pengisian dokumen JSA yang nantinya di serahkan ke Biro HSE PT Semen Padang seperti contohnya
pekerjaan perbaikan pengelasan di area Coal mill Pabrik Indarung V PT Semen Padang. Pada proses
pengelasan di Area Coal Mill pastinya terdapat bahaya yang timbul seperti terpapar debu, terpapar
cahaya pijar las, terkena percikan api dan kebakaran.
Job Safety Analysis (JSA) merupakan suatu dokumen yang memberikan pedoman dalam
mengidentifikasi secara jelas bahaya-bahaya pada setiap langkah tugas atau pekerjaan dan
mengembangkan solusi untuk menghilangkan, mengurangi dan mengontrol bahaya atau risiko dan
insiden. Pengamatan identifikasi bahaya ini dilakukan dengan metode JSA di Pabrik Indarung V PT.
Semen Padang, berikut hasil pengamatan pada Gambar dibawah.

10
Gambar 4.5 lembar 1 izin bekerja bahaya pada form JSA PT.Semen Padang.
11
Gambar 4.6 Lembar 2 tool box pada form JSA PT.Semen Padang.

12
Gambar 4.7 lembar 3 form pengisian Job Safety Analysis PT.Semen Padang pada pengerjaan
inspeksi dan perbaikan di area coal mill pabrik Indarung V.

13
Gambar 4.8 Para pekerja yang sedang melakukan proses perbaikan di area coal mill Pabrik
Indarung V PT.Semen Padang.

Gambar 4.9 Para pekerja yang sedang melakukan proses perbaikan di area coal mill Pabrik
Indarung V PT.Semen Padang.

14
BAB V
TINJAUAN TEORITIS
5.1 Identifikasi Bahaya Pada Area Pengolahan Semen di PT Semen Padang
Kecelakaan yang terjadi di industri merupakan masalah yang besar bagi kelangsungan hidup sebuah
perusahaan. Kerugian langsung yang tampak dari timbulnya kecelakaan kerja adalah biaya
pengobatan dan kompensasi kecelakaan. Biaya tak langsung yang tidak tampak ialah kerusakan alat-
alat produksi dan hilangnya waktu kerja. Kecelakaan akibat kerja yang terjadi di tempat kerja dapat
bersifat langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, perlu adanya upaya kesehatan kerja yang
dilakukan dengan cara pengawasan keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja industri serta
pengguaan APD yang sesuai (Suma’mur, 1994). Hal tersebut sudah sesuai dengan adanya aturan
yang ada di PT Semen Padang bahwa setiap pekerja dan tamu yang memasuki kawasan PT Semen
Padang wajib menggunakan APD yang sesuai dikarenakan terdapat banyak bahaya yang timbul.

5.2 Identifikasi Bahaya Pekerjaan Pengelasan di Area Coal Mill Indarung V Dengan Metode
JSA
Analisa keselamatan kerja (job safety analysis) adalah kegiatan pemeriksaan sistematis pekerjaan,
yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, menilai tingkat risiko, dan mengevaluasi
langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengendalikan risiko. JSA berbeda inspeksi tempat
kerja atau proses audit. Inspeksi tempat kerja adalah pemeriksaan sistematis kondisi dan praktek
kerja di tempat kerja untuk menentukan kesesuaiannya dengan prosedur perusahaan dan peraturan
K3 yang telah ditentukan. Audit adalah proses pemeriksaan sistematis dari sistem manajemen
keselamatan untuk menentukan apakah aktivitas kerja dan hasil kerja sesuai dengan kebijakan
perusahaan yang telah direncanakan dan program yang ditetapkan. Selain itu, audit mengevaluasi
apakah program ini efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam kebijakan
(CCOHS, 2001). Biro PT Semen Padang sudah menerapkan metode JSA dengan baik dengan
melakukan audit pada pekerja namun terkadang terdapat beberapa pekerja yang melanggar pada
penggunaan APD seperti pada Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 pekerja yang tidak menggunakan safety
goggles, sarung tangan dan masker.
Untuk melaksanakan JSA yang tepat dan menyeluruh, setiap pekerjaan harus dirinci. Langkah-
langkah ini tidak hanya dibuat secara spesifik untuk satu pekerjaan tertentu, tetapi juga khusus untuk
satu area kerja tertentu. Jika area kerja berubah tetapi jenis pekerjaan sama, tetap saja langkah-
langkah dari pekerjaan tersebut perlu berubah juga. Penting bagi supervisor untuk menjaga urutan
tugas dengan benar guna memastikan bahwa setiap tahap identifikasi bahaya dan pengendaliannya
sesuai urutan pekerjaan yang dilakukan para pekerja. Perincian tugas biasanya dilakukan dengan cara
pengamatan langsung, setidaknya satu supervisor mengetahui tahapan pekerjaan secara langsung
dan mencatat serangkaian tugas yang dilakukan oleh pekerja yang terlatih dan berpengalaman
(Safetysign, 2018). Pengerjaan dokumen JSA pada pekerjaan pengelasan di PT Semen Padang belum
sesuai pada bagian tahapan pekerjaan bisa dilihat pada Gambar 4.7. tahapan perkerjaan yang dituskan
tidak jelas dan tidak rinci.

15
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
1. Hasil dari identifikasi kesesuaian dokumen JSA dengan pekerjaan inspeksi dan perbaikan di
area coal mill pabrik Indarung V tidak sesuai seperti yang tertera pada Gambar 4.3 yaitu
tahapan pekerjaan tidak menjelaskan secara rinci serta urutan tahapan pekerjaan tidak dibuat
secara urutan dari awal hingga akhir pekerjaan. Terdapat para pekerja yang melakukan
maintanance di area coal mill pabrik indarung V seperti pada gambar 4.4 tidak memakai APD
yang sesuai seperti memakai masker standar pabrik, sarung tangan dan safety goggles. Dan
pada gambar 4.5 terdapat bentangan kabel yang berpotensi menyebabkan pekerja bisa
tersandung, seharusnya potensi bahaya tersebut ditulis di dokumen JSA.

2. Pada upaya PT.Semen Padang untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja sudah baik seperti
pada pekerjaan yang ada di coal mill pabrik Indarung V tim biro SHE PT Semen Padang
bidang keselamatan kerja selalu melakukan controling di area kerja agar kecelakaan kerja tidak
terjadi.

6.2 Saran

Setelah melakukan kegiatan kerja praktik terdapat beberapa saran mengenai penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Semen Padang, antara lain:
1. Dari Bidang Keselamatan Kerja PT.Semen Padang melakukan meeting secara rutin
kepada masing-masing penanggung jawab unit kerja.
2. Melakukan sanksi kepada pekerja di kawasan PT.Semen Padang jika kedapatan tidak
memakai APD yang sesuai.
3. Melakukan evaluasi secara berkala dengan masing masing kepala unit maupun para
kontraktor agar pengisian JSA tidak terjadi kesalahan. Dikarenakan kebanyakan
pengisian dokumen dokumen jsa yang tidak mengidentifikasi bahaya secara detail
seperti penggunaan APD (alat pelindung diri).

16
Daftar Pustaka
PT.SemenPadang.(2021). Profil perusahaan PT. Semen Padang. Retreived from
https://www.semenpadang.co.id/index.php?mod=profil

Sungkar, Yasmin.(2021).PT.SemenPadang(perusahaan). Retreived from


http://p2k.unhamzah.ac.id/id1/2-3073-2970/Pt-Semen-Padang_43041_p2k-
unhamzah.html

Aditya, Gerry.(2021).Pengertian (definisi) K3 (Keselamatan dan Kesehatan kerja). Retreived


from https://temank3.id/page/detail_news/5/62e5d2b779e51361bec18520e075af19

17
Lampiran
Lampiran 1 Surat Keterangan Selesai Kerja Praktik

18
Lampiran 2 Daftar Hadir Kerja Praktik

19
20
Lampiran 3 Lembar Bimbingan Instansi
21
Lampiran 4 Lembar Bimbingan Program Studi
22
LEMBAR BIMBINGAN KERJA PRAKTIK
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

Nama : Muhammad Aditya Zulfi NIM : 104218056

No. Hari/Tanggal:
Hal yang menjadi perhatian:

Paraf Pembimbing:
No. Hari/Tanggal:
Hal yang menjadi perhatian:

Paraf Pembimbing:
No. Hari/Tanggal:
Hal yang menjadi perhatian:

Paraf Pembimbing:

23

Anda mungkin juga menyukai