Disusun Oleh:
Dio Aryansyah
201810215072
Disusun oleh:
Dio Aryansyah
2018.10.215.072
Kerja praktik dilaksanakan pada 01 April 2021 sampai dengan 30 April 2021 di
PT. DUA KELINCI
Disahkan oleh :
i
LEMBAR PERSETUJUAN PERUSAHAAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
“PROSES PRODUKSI TIC TAC DI PT. DUA KELINCI”
Disusun oleh:
Dio Aryansyah
2018.10.215.072
Kerja Praktik dilaksanakan pada 01 April 2021 sampai dengan 30 April 2021 di
PT. DUA KELINCI
(Abdi Manaf Z)
ii
Surat Keterangan Kerja Praktik
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat
hidayah dan karunia-Nya sehingga penyusunan laporan kerja praktik denga judul
“PROSES PRODUKSI TIC TAC DI PT. DUA KELINCI” ini dapat
terselesaikan.
Laporan kerja praktik ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa
adanya dukungan, bimbingan, bantuan serta doa dari berbagai pihak selama
penyusunan laporan kerja praktik ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
Masih banyak sekali kekurangan dalam penulisan laporan kerja praktik ini
sehingga kritik dan saran sangat dibutuhkan. Semoga laporan kerja praktik ini
dapat bermanfaat bagi khalayak umum.
Dio Aryansyah
(201810215072)
iv
DAFTAR ISI
v
BAB III..................................................................................................................12
LANDASAN TEORI.............................................................................................12
3.1 Pengertian Proses Produksi..............................................................................12
3.2 Bahan Baku......................................................................................................13
3.2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Bahan Baku....................................................14
3.3 Pengertian Flowchart.......................................................................................14
3.4 Fungsi Flowchart.............................................................................................15
3.5 Penjaminan Mutu.............................................................................................15
3.6 APD (Alat Pelindung Diri)..............................................................................16
BAB 4....................................................................................................................17
4.1 Flow Chart Produksi Snack Tic Tac................................................................17
4.2 Pengendalian mutu proses pembuatan jladren.................................................26
4.2.1 Standar penjaminan mutu yang harus dipenuhi............................................26
4.3 Alat-alat yang digunakan.................................................................................27
4.3.1 Sarana dan perlengkapan..............................................................................27
4.4 Proses pembuatan jladren dengan standar yang telah ditentukan....................27
5.1 Kesimpulan......................................................................................................30
5.2 Saran.................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31
vi
DAFTAR GAMBAR
1.1 Gambar PT. Dua Kelinci...............................................................................1
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Waktu Kerja........................................................................................4
Tabel 2.1 Jam kerja Perusahaan........................................................................10
Tabel 4.1 Standar Pengaturan Beban dan Temperatur......................................28
Tabel 4.4 Proses Pembuatan Jladren.................................................................34
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya kegiatan Kerja Praktik dapat dilakukan sebagai ajang simulasi
profesi mahasiswa Teknik Industri, Kerja Praktik mahasiswa dilakukan
diperusahaan yang dipilihnya kemudian mahasiswa melakukan Kerja Praktik
dibagian produksi.
Sistem produksi merupakan sebuah rangkaian operasi yang mengolah atau
memproses input berupa bahan mentah (raw material), proses (process), bahan
jadi (output) dengan sumber daya yang ada. Ada berbagai macam produksi salah
satunya adalah produksi makanan (food industry).
Dalam kegiatan kerja praktik ini penulis memilih PT. Dua Kelinci Pati Divisi
Snack Tic Tac sebagai tempat melakukan Kerja Praktik. PT. Dua Kelinci
merupakan perusahaan berbasis kacang-kacangan yang ternama di Indonesia. PT
Dua Kelinci sudah berpengalaman dibidang industri makanan berbasis kacang-
kacangan, wafer, biji-bijian, dan minuman serbuk. Pada kesempatan ini penulis
melakukan Kerja Praktek dilakukan dari hari Senin hingga Jumat pada pukul
07:00 – 15:00 WIB dan pada hari Sabtu pada pukul 07:00 – 12:00 WIB. Pada
kerja praktek ini penulis ingin mengetahui proses produksi Snack Tic Tac.
`
Gambar 1.1. PT. Dua Kelinci
Sumber : Pribadi
1
2
PT. Dua Kelinci merupakan salah satu pabrik yang berbasis makanan di
Indonesia khususnya dalam industri kacang-kacnagan. PT Dua Kelinci ini berawal
dari bisnis mengemas kacang oleh pasangan suami istri Hoe Sie Ak dan Lauw Bie
Giok, mereka hanya mengemas ulang kacang yang dibeli langsung dari petani
pada tahun 1972, kacang kemasan tersebut diberi nama “Sari Gurih” dan diberi
logo gambar dua kelinci. Kemudian “Sari Gurih” ini mengalami perkembangan
yang pesat hingga tahun 1982 dan “Sari Gurih” berganti nama menjadi “Dua
Kelinci”.
Makanan ringan adalah makanan yang bukan menu utama yang berfungsi
untuk menghilangkan rasa lapar seseorang, melainkan makanan yang berfungsi
untuk dinikmati rasanya. Snack Tic Tac merupakan makanan ringan yang
berbahan dasar tepung tapioka dan air yang diadonkan, dicetak, dan digoreng lalu
di beri bumbu. Makanan ringan mudah sekali mengalami kerusakan fisik, kimia,
dan biologis, maka dari itu agar makanan ringan terhindar dari kerusakan tersebut
sebaiknya dikemas dengan kemasan yang dapat melindungi produk. Kemasan
yaitu wadah yang memiliki fungsi sebagai pelindung produk yang dilengkapi
dengan tulisan, label, dan informasi lain yang berfungsi sebagai sarana
komunikasi dan promosi memberi kemudahan bagi konsumen dan produsen.
Terdapat beberapa jenis kerusakan kemasan pada proses pengemasan Tic Tac PT
Dua Kelinci antara lain, bocor, nyacah, melipat, dan kelebihan/kekurangan isi.
Kerusakan-kerusakan tersebut sangatlah mempengaruhi produk akhir yang
dihasilkan.
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini menyajikan pengantar terhadap masalah yang akan dibahas
yang terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat kerja praktik, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II: GAMBARAN UMUM PERUSAHAN
Dalam bab ini dikemukakan data umum perusahaan yaitu sejarah perusahaan,
visi perusahaan, misi perusahaan, motto perusahaan, denah lokasi perusahaan,
struktur organisasi, jam kerja, jenis produk yang dihasilkan, pengawasan
mutu, dan contoh produk.
BAB III: LANDASAN TEORI
5
6
7
Pati untuk mendirikan pabrik karena Pati merupakan pusat penghasil kacang tanah
di Jawa Tengah.
Perkembangan usaha kacang ini semakin meningkat dengan pesat, sejak
tahun 2000 perusahaan terus melakukan pengembangan produk dengan
memproduksi varian kacang kulit, kacang berbalut tepung, serta produk makanan
ringan berbahan dasar tepung. Hal ini seiring dengan pengembangan teknologi
modern pada peralatan dan mesin produksi. Selanjutnya perusahaan
mengembangkan produk yang berbasis pada biji-bijian atau serelia.
Dengan visi “menjadi yang terbaik di bidang food and beverage industry",
perusahaan berkomitmen untuk terus memperbaiki mutu produksi dengan
menerapkan standar manajemen yang berstandar internasional, serta menjaga
manajemen keamanan dan kehalalan pangan. Dengan kebijakan mutu yang
diterapkan Dua Kelinci yang memberikan kepuasan tertinggi kepada pelanggan,
perusahaan terus melakukan inovasi-inovasi guna menjaga eksistensinya.
2.5 Fasilitas
PT. Dua Kelinci memberikan fasilitas-fasilitas bagi karyawan demi
peningkatan produktivitas dan kinerja karyawan sehingga produksi dapat berjalan
sesuai dengan target perusahaan. Fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada
karyawan.
10
a) Mushola
b) Parkir Mobil
c) Kantin
d) Toilet
e) Ruang Ganti
f) Rak sepatu
g) Parkir Sepeda
h) Poliklinik
i) Mesh untuk karyawan tetap
j) Koperasi
k) Tempat Cuci Tangan
l) Warung Pati
m)Tempat pengisian air minum
n) Ruang Training
1. Kacang Sukro
2. Kacang Telur
3. Hot nut
12
4. Kacang polong
5. Kacang marning
6. Tic Tac
7. Usagi ball
BAB III
LANDASAN TEORI
1.1
2.1
merupakan suatu hal yang merupakan hal yang sangat diharapkan suatu
perusahaan. Untuk melakukan proses produksi memerlukan persediaan bahan
baku yang menunjang proses produksi bagi perusahaan yang bersangkutan.
Namun cara persediaan bahan baku tidak bisa asal-asalan, artinya bahwa
penyelenggaraan atau pembelian bahan baku harus dilakukan secara optimal.
Bahan baku adalah sesuatu atau sumber daya yang disimpan dalam
antisipasi terhadap pemenuhan permintaan (Renta et al., 2013)
Alat Pelindung diri berfungsi untuk melindungi diri dari kecelakaan kerja
yang. Tingkat penggunaan alat pelindung diri sangat berpengaruh pada tingkat
keselamatan kerja.Semakin rendah frekuensi penggunaan alat pelindung diri maka
semakin besar kesempatan terjadinya kecelakaan kerja.
Berikut adalah contoh alat pelindung diri yang digunakan di PT. Dua Kelinci
BAB 4
PEMBAHASAN
4
4.1 Flow Chart Produksi Snack Tic Tac
18
Langkah-langkah ini terdiri dari susuan Flow Chart Untuk Produksi Tic
Tac, Susuan ini terdiri dari :
a. Persiapan formula
1. Persiapan Tepung
Pada tahapan persiapan bahan baku, mencampurkan lima jenis tepung
tapioka menjadi satu yang menjadikan sebagai bahan baku utama dalam
pembuatan Tic Tac. Lima jenis tepung yang digunakan dalam jumlah yang
berbeda-beda untuk setiap adonan, penggunaan jenis tepung tapioka tidak
19
Lima kode jenis tepung yang digunakan akan dicampur didalam tabung
pencampuran tepung dengan berat total tepung adalah 100 kilogram, tepung yang
telah tercampur dengan homogen dibagi menjadi 20 Kg untuk setiap krat sehingga
dihasilkan 5 krat tepung dalam satu kali proses pencampuran. Tepung yang telah
dimasukan dalam krat akan dipindahkan ke ruang produksi Tic Tac
Dengan adanya penambahan bahan dasar pada pembuatan Tic Tac maka
dapat dipastikan bahwa produk Tic Tac memiliki cita rasa yang dinikmati sehinga
produk olahan ini banyak digemari konsumen
3. Pembuatan Jladren
b. Pembuatan adonan
c. Pencetakan adonan
merupakan tempat hasil cetak yang sesuai dengan standar dan dijadikan sebagai
produk utama.
Hasil cetak dengan ukuran yang sesuai akan lewat ke conveyor belt untuk
menuju proses penggorengan, sebelum masuk ke conveyor belt, Hasil cetak yang
menggumpal dan ukuran yang tidak sesuai dipisahkan dengan cara diayak, pada
adonan yang menggumpat akan dicetak kembali pada Mesin Ekstruder jika dirasa
adonan belum terlalu kering oleh pekerja, namun jika sudah terasa kering karena
terlalu lama pada udara terbuka makan akan dipindahkan pada proses
pembentukan adonan dan adonan yang terlalu kering akan dicampur dengan
adonan yang baru dengan jumlah yang hanya diketahui oleh kepala produksi pada
bagian mixer jladren. Adonan yang tidak tercetak dan masih berbentuk tepung
maka ukuran yang lebih kecil dari ukuran standar akan diproses kembali pada
mixer jladren.
d. Penggorengan
Beban Input Beban Output Suhu step 1 (oC) Suhu step 2 (oC)
(kg/menit) (kg/menit) Setting Aktual Setting Aktual
12-20 10-18 137- 132-147 173-178 168-183
142
20-28 16-23 140- 135-149 176-181 171-186
144
25-35 20-28 147- 142-157 178-183 173-188
152
Tabel 4.1 Standar pengaturan beban dan temparatur
e. Pengayakan
Produk Tic Tac yang berukukan kecil tidak sepenuhnya akan menuju
ketahapan pembumbuan (seasoning) melainkan dipindahkan kedalam karung
terlebih dahulu sebagai wadah penyimpanan. Pekerja lapangan yang betugas
23
dalam menyortir Tic Tac akan menambahkan kedalam produk ukuran normal
sebanyak 5%-10% dari kebanyakan yang berukuran kecil.
Produk Tic Tac dengan ukuran normal akan menuju tahap pembumbuan
lewat conveyor belt.
Produk Tic Tac yang berukuran besar untuk menuju tahap pembumbuan
(seasoning) sama dengan produk ukuran kecil, kemudian pekerja lapangan yang
betugas dalam menyortir Tic Tac akan menambahkan kedalam produk ukuran
normal sebanyak 5%-10% dari kebanyakan produk yang berukuran besar
Gambar 4.5
Sumber: Chikita, 2018.
f. Pembumbuan
g. Pengemasan
Kelebihan kemasan ini bersifat kuat tapi ringan, tidak berkarat, bersifat
temoplastik dan dapat diberi warna. Kelemahan kemasan ini adalah adanya zat
monomer lain dari plastik yang melakukan migrasi kedalam makanan yang
dikemas. Selain pengemasan dari plastik Oriented Poly Propylene (OPP)
pengemasan juga menggunakan Cast Polypropylene (CPP). Cast Polypropylene
merupakan salah satujenis film yag bersifat glossy.
Pengemasan produk Tic Tac dengan berbagai varian rasa yang telah
disesuaikan dan ukuran kemasan yang beragam. Berikut jenis pengemasan yang
terdaat dalam produk Tic Tac, yaitu:
1. Pengemasan Primer
glossy. Terdapat tiga tipe kemasan yakni ini 90 gram, 18 gram, dan 9 gram.
Pengemasan primer ini memiliki beberapa desain kemasan sesuai dengan rasa
masing-masing produk
2. Pengemasan Sekunder
3. Pengemasan Tersier
Bahan pengemas tersier yang digunakan adalah plastic ball yang terbuat
dari bahan plastik PP 35 mikron, atau lebih tebal dibanding kemasan sekunder.
Selain perbedaan ketebalan, ukuran juga menjadi faktor pembedanya. Masing-
masing kemasan berisi 6 pack dari kemasan sekunder. Sehingga, masing-masing
plastik berisi sekitar 60 sachet produk.
4. Pengemasan kuartener
26
a. Polybag
Polybag atau sering disebut karung ini terbuat dari bahan degan tipe
D700 10×10 dengan warna strip yang berbeda tiap rasa. Kemasan ini
digunakan untuk Tic Tac 18 gram. Masing-masing polybag diisi dengan
10 ball produk, sehingga dalam setiap polybag berisi 600 sachet
produk.
b. Kardus
Kardus yang digunakan adalah kardus dengan “corrugated” atau kardus
bergeriji. Corrugated packaging tersebut lebih dapat melindungi
produk dari kerusakan fisik saat transportasi maupun distribusi. Barrier
dari pengemas korugasi ini berlapis – lapis dan bergelombang sehingga
melindungi produk dan mengandung barang yang lembab atau
berminyak dan juga peka terhadap panas. Dengan kemasan tersebut
makanan (produk) bisa tahan lama.
h. Pemeriksaaan X-Ray
Pada tahap ini, produk yang telah dikemas kemudian melewati sebuah
mesin pendeteksi X-Ray. Mesin ini berfungsi untuk mendeteksi
kontaminasi fisik yang luar biasa terhadap zat kontaminan padat seperti
kaca, logam, batu, maupun helaian rambut. Jika pada produk tersebut
terdeteksi adanya benda asing, maka produk tersebut tidak akan masuk
kedalam kemasan menggunakan kardus (kuartener). Kemasan produk
tersebut akan dibuka kembali, dan produk akan masuk pada tahap
pengemasan kembali.
27
1. Bahan Normal
3. Kecepatan mixer untuk glantasi (pelarutan air dan tepung) adalah 27-28
Hz kecepatan dibuat agak melambat ini bertujuan untuk membuat tepung
dan air tercampur merata
4. Mutu Jladren normal dengan tingkat kekentalan 1900-3800 pada
viscometer brookfield
Apabila tingkat kekentalan jladren dibawah 1900 maka adonan harus
ditembahkan kembali beberapa BS untuk mendapatkan kekentalan yang
sesuai, tetapi apabila jladren memiliki kekentalan diatas 3800 makan
jladren harus ditambahkan air panas kembali agar sesuai dengan standar.
3.Nyalakan tombol pemanasan air panas Tunggu sampai suhu actual tercapai
dan jog boiler pada panel
7.Masukan tawas
20. Selesai.
BAB V
31
PENUTUP
5
5.1 Kesimpulan
Proses produksi Tic Tac dimulai dari persiapan formula, yang melakukan
persiapan seperti tepung, bumbu, dan jladren kemudian dari persiapan formula
yang sudah tersedia kemudian masuk proses pembuatan adonan, pencetakan
adonan, penggorengan, pengayakan, pembumbuan (seasoning), pengemasan,
dan pemeriksaan X-Ray.
5.2 Saran
1. Pentingnya menjaga kebersihan pada mesin dan area pembuatan adonan
jladren dalam proses produksi yang dilakukan secara berkala dan terus
menerus sehingga meminimalisir kontaminasi benda asing
32
33
34