Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI

“ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN PAHAT TERHADAP


KECEPATAN PEMAKANAN DALAM PROSES BUBUT”

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Penyelesaian

Pengalaman Lapangan Industri(PLI)

Oleh :

MUHAMAD JULIANES PRASETYO

NIM : 20067050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
LEMBARAN PENGESAHAN INDUSTRI

Laporan ini Disampaikan Untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan


Penyelesaian Pengalaman Lapangan Industri FT-UNP Padang

Semester Juli-Desember 2023

Oleh:

MUHAMAD JULIANES PRASETYO


NIM : 20067050
Departemen Teknik Mesin

Program Studi PendidikanTeknik Mesin

Diperiksa dan disahkan


Oleh:

Pembimbing Dari Perusahaan/Industri

M. NOOR CAHYO

Kepala/Manajer

Zulfikar

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji berserta syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penulis bisa menyelesaikan kegiatan Kerja
Praktek ini yang berjudul ” ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN PAHAT
TERHADAP KECEPATAN PEMAKANAN DALAM PROSES BUBUT” serta
tak lupa pula penulis hadiahkan shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad
SAW., yang telah membawa kita ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan
ini.

Kegiatan PLI serta penulisan laporan PLI ini tidak akan terlaksana tanpa
bimbingan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dari
berbagai pihak. Dengan demikian penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas nikmat yang luar biasa yang telah diberikan kepada saya,
sehingga dapat menyelesaikan Kerja Praktik ini dalam keadaan sehat dan
tanpa kekurangan apapun.
2. Kedua orang tua dan keluarga saya tercinta yang telah memberikan
support yang besar dan kepercayaan sepenuhnya untuk
melaksanakanKerja Praktik ini.
3. Bapak Dr. Fahmi Rizal, M.Pd, selaku Dekan FT UNP Padang.
4. Bapak Drs. Purwantono, M.Pd selaku Ketua Prodi pendidikan Teknik
Mesin FT UNP.
5. Bapak Zainal Abadi S.Pd,. M.Eng,. selaku Koordinator Praktik Lapangan
Industri Departemen Teknik Mesin FT UNP .
6. Bapak Rahmat Azis Nabawi S.Pd.M.Pd.T selaku dosen pembimbing
akademik.

7. Bapak Junil Adri, S.Pd., M.Pd.T. selaku dosen pembimbing dalam


melaksanakan Kerja Praktek (KP).
8. Bapak Zulfikar selaku Kepala Divisi Mesin gear shoap
9. Ibu lena Selaku HRD Manager PT. Kerinci Merangin Hidro.

iii
10. Bapak Mirza Nurul fillah Selaku HSE Officer System PT. Kerinci
Merangin Hidro.

iv
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN INDUSTRI ............................................i

KATA PENGANTAR ...............................................................................iii

DAFTAR ISI ..............................................................................................v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................vi

DAFTAR TABEL .....................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1


A. Latar Belakang ...........................................................................1
B. Tujuan Kerja Praktek ..................................................................2
C. Manfaat Kerja Praktek ................................................................3
BAB II KAJIAN PERUSAHAAN ...........................................................5
A. Deskripsi Perusahaan .................................................................5
BAB III. METODE PELAKSANAAN ....................................................14
A. Waktu dan Tempat .....................................................................14
B. Bahan dan Alat ...........................................................................15
C. Metode Pelaksanaan ...................................................................16
BAB IV PEMBAHASAN ..........................................................................18
A. Dasar Pemilihan Pahat Terhadap Mesin Bubut ..........................18
B. Kajian Teoritis ............................................................................19
C. Analisis .......................................................................................25
BAB V PENUTUP .....................................................................................28
A. Kesimpulan .................................................................................28
B. Saran ...........................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................30

LAMPIRAN KEGIATAN HARIAN .......................................................31

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Logo Kala Group...............................................................................................4
Gambar 2 Divisi Usaha dan Anak Perusahaan...................................................................6
Gambar 3 Struktur Organisasi Kalla Group 2023............................................................10
Gambar 4 Logo PT KMH.................................................................................................11
Gambar 5 Pahat Bubut Rata Kanan..................................................................................19
Gambar 6 Pahat Bubut Rata Kiri......................................................................................20
Gambar 7 Pahat Potong....................................................................................................20
Gambar 8 Pahat Ulir........................................................................................................20
Gambar 9 Pahat alur.........................................................................................................21
Gambar 10 Pahat Bentuk.................................................................................................21
Gambar 11 Pahat Chamfer...............................................................................................21
Gambar 12 Pahat Rata Dalam..........................................................................................22
Gambar 13 Pahat Facing Dalam.......................................................................................22
Gambar 14 Pahat Alur Dalam..........................................................................................22
Gambar 15 Pahat Ulir Dalam...........................................................................................22

vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Table 1 Pengalaman Lapangan Industri (PLI).....................................................13
Tabel 2 Kegiatan Harian..................................................................................................29

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan berperan penting dalam membentuk keterampilan dan
kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Ilmu yang diperoleh
diperguruan tinggi hanya terbatas pada teori dan praktek dalam skala kecil. Agar
mahasiswa/i perlu melakukan pelatihan kerja secara langsung pada instansi atau
lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang diambil. Sehingga setelah
lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan, Mahasiswa/i
dapat mengaplikasikan ilmu dan pengalamanya selama masa pendidikan di
perguruan tinggi dan masa pelatihan kerja untuk menerapkan di dunia kerja.

Program Pengalaman Lapangan industri (PLI) merupakan mata kuliah


wajib yang dibebankan kepada mahasiswa Universitas Negeri Padang, termasuk
Departemen Teknik Mesin dengan program studi Pendidikan Teknik Mesin.
Pengalaman Lapangan industri (PLI) merupakan salah satu kegiatan yang
berorientasikan pada dunia industri yang sebenarnya. Sehingga mahasiswa dapat
melihat secara langsung dunia industri yang sesungguhnya serta salah satu
kegiatan akademis yang memiliki tujuan utama memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk menambah wawasan mengenai dunia kerja. Pengalaman Kerja
Praktek sendiri dilaksanakan untuk menciptakan tenaga kerja yang profesional,
dimana para mahasiswa yang melakukan pendidikan tersebut diharapkan dapat
menerapkan Ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari Dunia Industri. Tanpa
diadakannya Pengalaman Kerja Praktekini mahasiswa tidak dapat langsung terjun
mempelajari dunia Industri karena belum mengetahui situasi dan kondisi
lingkungan kerja.

Karena hal tersebut, Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (FT


UNP) memberikan kesempatan kepada mahasiswa mendapatkan pengalaman
dunia kerja. Mahasiswa dapat mengenal lingkungan kerja serta belajar beradaptasi
dengan lingkungan kerja. Mengetahui bagaimana cara mengatasi tekanan dunia
kerja dan berinteraksi dengan rekan kerja. Serta mahasiswa nanti dapat

viii
menerapkan ilmu yang telah didapatkan di perkuliahan terhadap tempat kerja
praktek dilaksanakan.

Dari pelaksanaan kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan


keuntungan bagi kedua belah pihak baik Universitas Negeri Padang maupun
perusahaan tempat kerja praktek dilaksanakan. Bagi kampus mendapatkan
informasi kebutuhan dunia kerja saat ini langsung dari mahasiswa yang
melakukan Pengalaman Lapangan industri (PLI), sehingga dapat melakukan
evaluasi pembelajaran agar dapat membentuk maahasiswa yang memiliki
kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Bagi industri pelaksanaan
Pengalaman Lapangan industri (PLI) ini merupakan salah satu partisipasi dalam
mendukung proses pendidikan, sekaligus memperkenalkan teknologi yang sedang
berkembang di industri saat ini pada dunia pendidikan.
B. Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan Pengalaman Lapangan


industri (PLI) ini yaitu:

1. Umum
a. Memenuhi salah satu persyaratan akademis untuk menyelesaikan kegiatan
perkuliahan di Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Negeri Padang.
b. Mahasiswa mendapatkan/menggali pengetahuan dan pengalaman praktis di
lapangan/Industri,
c. Mahasiswa dapat memupuk sikap dan etos kerja sebagai calon tenaga kerja
profesional yang siap kerja, Mahasiswa mampu membahas suatu topik yang
ditemui di lapangan melalui metoda analisis ilmiah ke dalam bentuk suatu
laporan Pengalaman Lapangan industri (PLI).
d. Mahasiswa menjadi pribadi yang mampu menghadapi tantangan dimasa
yang akan datang.
2. Khusus
a. Mahasiswa mendapat pengetahuan dan pengalaman praktis di lapangan
tentang teknis perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan pekerjaan teknik

ix
mesin dalam rangka melengkapi pengetahuan dan ketrampilan yang telah
didapatkan dalam perkuliahan.
b. Mahasiswa mampu mengintegrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan yang didapatkan dalam perkuliahan dengan pengetahuan
dan ketrampilan praktis yang ada di lapangan industri mesin.
c. Mahasiswa mampu mendesain ide kreatif dalam melakukan inovasi pada
system kerja peralatan pada sebuah industry.
d. Menumbuh kembangkan sifat kreatif-inovatif mahasiswa dalam melakukan
self-improvement pada saat memasuki dunia kerja
e. Mahasiswa mampu menulis suatu laporan kegiatan Praktek Lapangan
Industri yang berisi pengetahuan dan pengalaman lapangan yang
diperolehnya serta menganalisisnya.
f. Mengetahui proses pembubutan
g. Mengetahui kecepatan dan jenis pahat untuk bahan kerja
h. Mengetahui cara pemeliharaan mesin bubut dan pahat bubut untuk
meningkatkan umur dan keamanan penggunaan mesin bubut
i. Mengetahui standar K3 pada perusahaan tempat pelaksanaan Kerja Praktek
(KP).

C. Manfaat Kerja Praktek

1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat meningkatkan wawasan terhadap kondisi nyata dunia
kerja saat ini.
b. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan ke
dalam dunia kerja.
c. Mahasiswa bisa mengukur kemampuan yang dimiliki terhadap pemecahan
masalah yang ada di lapangan.
d. Mahasiswa dapat menambah kemampuan dari pengalaman yang didapatkan
selama kerja praktek yang tidak didapatkan dibangku perkuliahan.
2. Bagi universitas
a. Mengetahui kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam menguasai materi
baik itu teori maupun praktek yang telah didapatkan selama kuliah.

x
b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan
sebagai bahan evaluasi.
c. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi
dunia kerja sebenarnya
d. Menjalin kerjasama dengan industri untuk program magang selanjutnya.
e. Mengetahui kebutuhan tenaga kerja di industri, serta teknologi yang sedang
berkembang diindustri agar kampus dapat membentuk tenaga kerja yang
kompeten.
3. Bagi Industri

Program PLI ini diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi


perusahaan PT.Kerinci Merangin Hidro. Dengan dilaksanakan PLI oleh
mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dan masukan yang
berarti bagi perusahaan sebagai ide perbandingan atau alternatif usulan dalam
menentukan solusi terhadap berbagai permasalahan perusahaan. Serta dengan
dilaksanakan PLI di PT. Kerinci Merangin Hidro, merupakan kontribusi positif
oleh perusahaan terhadap perkembangan pendidikan saat ini, serta membantu
membentuk mahasiswa yang memiliki etos kerja sebagai calon tenaga kerja
professional.

xi
BAB II

KAJIAN PERUSAHAAN

A. Deskripsi Perusahaan

Gambar 1 Logo Kala Group


Kalla Group merupakan satu kelompok usaha yang terbesar di kawasan timur
Indonesia dengan kendali usaha berpusat di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dipimpin oleh Solihin Kalla sebagai CEO, saat ini Kalla Group terlibat dalam
delapan bidang usaha dengan 24 sub-unit bisnis.
1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah Kalla Group bermula dari sewaktu Hadji Kalla dan Hajjah Athirah
Kalla menjalankan usaha di bidang tekstil di kota Watampone, Sulawesi Selatan.
Sukses di kota terbesar keempat di Sulawesi Selatan, Haji Kalla merambah
berdagang ke Makassar pada 18 Oktober 1952. Bisnisnya terus berkembang, lima
tahun kemudian merambah bisnis transportasi dan membeli mobil truk
internasional untuk mengangkut hasil bumi dari Bone ke Makassar. Selain itu,
mengoperasikan mobil penumpang jenis station wagon yang melayani trayek
Makassar-Bone, dan diberi nama Cahaya Bone. Selanjutnya memberanikan diri
mendirikan NV (Namlozee Venonchap) Hadji Kalla Trading Company, yang
fokus menekuni bidang perdagangan dan logistik.

Pada tahun 1960-an Bisnis berkembang dengan cepat dan perusahaan


mengimpor mobil Toyota serta memperoleh pangsa pasar tertinggi untuk
penjualan mobil Toyota dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Berdiri
juga PT Bumi Karsa dalam memulai partisipasi di jasa konstruksi. Haji Kalla
menyerahkan kepemimpinan bisnis kepada putranya, Jusuf Kalla, pada tahun
1967. Tahun 1970-an mendirikan PT Makassar Raya Motor,guna memberikan

xii
pilihan mobil dari berbagai merek seperti Daihatsu dan memperluas jangkauan
jasa ke propinsi Sulawesi Selatan, Tengah dan Tenggara.

Tahun 1980-an perusahaan mendirikan Yayasan Kalla pada tahun 1984 untuk
secara khusus melaksanakan kegiatan-kegiatan CSR. Juga mendirikan anak
perusahaan lain untuk menyediakan pasokan aspal curah (melalui PT Bumi
Sarana Utama) dan menyediakan berbagai mode transportasi dan jasa logistik
melalui PT Jelajah Laut Nusantara.

Tahun 1990-an era ini menandai layanan yang lebih beragam dan luas dari
sebelumnya, termasuk mendirikan PT. Baruga Asrinusa Development dan Sahid
Makassar Persada dalam merespon kebutuhan rakyat akan kawasan pemukiman
dan hotel besar di Makassar. Sementara itu, PT Kalla Inti Karsa membangun Mal
Ratu Indah, pusat perbelanjaan terbesar dan termegah di bagian timur Indonesia.
Perusahaan juga mendirikan PT Bumi Sarana Beton dan PT Kalla Electrical
System untuk menanggapi kebutuhan masyarakat akan ready mix dan beton serta
trafo listrik. Fatimah Kalla menggantikan Jusuf Kalla pada tahun 1999.

Tahun 2000-an PT Hadji Kalla mengalami transformasi dan menjadi Kalla


Group serta terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
semua pelanggan. Kalla Group (melalui anak perusahaannya, PT Poso Energi dan
PT Energi Malea) membangun dua pembangkit listrik tenaga air yang masing-
masing terletak di Poso, Sulawesi Tengah dan di Malea, Tana Toraja, Sulawesi
Selatan. Melalui PT Trans Kalla Makassar, Kalla Group juga membangun Trans
Studio Makassar, taman rekreasi keluarga terbesar di Indonesia. Pada tahun 2009,
PT Haka Sarana Investama menjadi holding company.

Tahun 2010-an bertujuan untuk melayani semua pelanggan dengan cara yang
lebih profesional, terpusat dan terintegrasi, sejak Januari 2010 Kalla Group
memindahkan semua kegiatan operasional pusat ke Wisma Kalla. Kalla Group
juga ingin lebih berpartisipasi lagi dalam pembangunan bangsa, untuk itu melalui
PT Bukaka Teknik memulai proyek konstruksi monorel di Makassar yang akan
menghubungkan bandara Hasanuddin ke pusat kota Makassar. Kalla Group juga
akan memulai perdagangan karbon di Indonesia, dengan demikian siap

xiii
menginvestasikan lahan seluas dua juta hektar untuk hutan lindung melalui anak
perusahaan PT Hutan Amanah Lestari dan PT Haka Sarana Investama.

2. Divisi usaha dan anak perusahaan

Gambar 2 Divisi Usaha dan Anak Perusahaan


a. Otomotif
1) PT Hadji Kalla (Toyota)
2) PT Makassar Raya Motor (Daihatsu)
3) PT Kars Inti Amanah (KIA, Chrysler, Jeep, Dodge)
4) PT Bumi Jasa Utama (Kalla Transport)
5) Finance
6) PT Amanah Finance
b. Finance
1) PT Amanah Finance
c. Konstruksi

1) PT Bumi Karsa Diarsipkan 2020-08-07 di Wayback Machine.


2) PT Bumi Sarana Utama Diarsipkan 2021-01-24 di Wayback Machine.
3) PT Bumi Barito Utama
4) PT Bumi Sarana Beton Diarsipkan 2021-02-06 di Wayback Machine.
5) PT Bukaka Teknik Utama

d. Transportasi dan logistic

1) PT Makassar Monorail Indonesia


2) PT Bukaka Lintas Tama

xiv
3) PT Jelajah Laut Nusantara
4) PT Bumi Lintas Tama
5) PT Bumi Logistik Utama
6) PT Nusantara Aircharter
7) PT. Bumi Jasa Utama
e. Energi
1) PT Poso Energy (PLTA Poso)
2) PT Malea Energy
3) PT Kalla Electrical System
4) PT Kerinci Merangin Hidro (PLTA Kerinci Merangin)
5) PT Bumi Mineral Sulawesi Diarsipkan 2021-02-06 di Wayback
Machine.
f. Properti
1) PT Kalla Inti Karsa (Kalla Property)
- Bugis Bistro
- Warung Kuliner
- Saoraja Ballroom
- Mal Ratu Indah
- Wisma Kalla
- djuku
- Nipah

2) PT Baruga Asrinusa Development

- Bukit Baruga

3) PT Inti Karsa Persada

g. Retail
1) PT Kalla Retail Indonesia (Pasar Kalla)
h. Kehutanan
1) PT Amanah Hutan Lestari
i. Yayasan

xv
1) Yayasan Kalla
j. Pendidikan
1) Sekolah Islam Athirah
2) Kalla Business School
3. Visi dan Misi Kalla Group

a. Visi
1) Menjadi kelompok bisnis terbaik di Indonesia dan panutan dalam
pengelolaan usaha yang profesional dan berkelanjutan
b. Misi
1) Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang unggul, bisnis proses
yang efektif dan efisien, dan juga pengelolaan keuangan yang
profesional dan bersih.
2) Terlibat aktif dalam mengembangkan perekonomian nasional dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat demi kemajuan bersama.
c. Core values
1) Kerja Ibadah
Dalam menjalankan pekerjaan dan tanggung jawab sehari-hari,
kami selalu memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan Amanah
yang diberikan oleh perusahaan. Kami percaya bahwa setiap
pekerjaan akan selalu diawasi olehNya dan bernilai pahala yang
berlipat ganda jika dikerjakan dengan dengan budaya integritas dan
profesionalitas.
2) Apresiasi Pelanggan
“Customer is the core of our company” Dalam memberikan yang
terbaik bagi pelanggan, kami menjalankan budaya Customer Delight
dengan pelayanan dan pengalaman yang melebihi espektasi
pelanggan. Dalam prosesnya, Kami mengedepankan nilai “Maju
Bersama” dimana seluruh produk dan layanan kami bertujuan untuk
membawa kehidupan yang lebih baik bagi pelanggan internal,
pelanggan eksternal serta mitra kerja. Kami juga percaya bahwa
hubungan dengan pelanggan harus dilandasi dengan nilai “Respect to

xvi
People” sehingga terjalin rasa saling percaya dan komunikatif antara
kami dan pelanggan.
3) Lebih Cepat – Lebih Baik
Seiring dengan pertumbuhan bisnis yang kian pesat dan espektasi
pelanggan, kami terus membangun budaya inovasi bagi setiap
kebutuhan pasar. Sebagai fondasi awal, setiap tindakan kami dilandasi
oleh budaya Efektif-Efisien agar setiap produk dan layanan kami
sesuai kebutuhan dan menjadi solusi terbaik. Tidak hanya itu, budaya
inovatif dan solutif menjadi urat nadi kami dalam menjawab setiap
tantangan zaman dan dunia bisnis yang kian kompleks dan beragam.
Sebagai tujuan akhir, budaya untuk selalu unggul dan terdepan
menjadi yang menjadi semangat untuk melangkah lebih cepat dan
lebih baik.
4) Aktif Bersama
Pada akhirnya, kami percaya untuk berjalan lebih jauh, kami harus
berjalan bersama masyarakat, pelanggan, mitra dalam meraih
kesejahteraan bersama. Kami membangun budaya teamwork, dimana
kami membangun hubungan yang produktif dengan setiap pihak yang
dilandasi dengan rasa percaya, harmoni, komunikasi dan peduli.
Ditengah persaingan yang semakin kuat, budaya kolaborasi dan
sinergi kami hadirkan untuk membangkitkan setiap potensi dari
Internal kami maupun dari masyarakat untuk membantu kita
melangkah lebih jauh bersama.

xvii
4. Struktur Organisasi Kalla Group 2023

Gambar 3 Struktur Organisasi Kalla Group 2023

5. Deskripsi PT. Kerinci Merangin Hidro

xviii
Gambar 4 Logo PT KMH
PT. Kerinci Merangin Hidro merupakan anak perusahaan dari Kalla group
dibidang energi. PT. Kerinci Merangin Hidro merupakan perusahaan Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) yang terletak di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi,
Indonesia. Wilayah proyek ini berjarak 377 km dari Pelabuhan Teluk Bayur, dan
sekitar 400 km dari Jambi, ibu kota Provinsi Jambi. Tolok ukur untuk Pembangkit
Listrik adalah: 2 ° 13 ′ 5.72 ″ – 2 ° 11 ′ 26.4 ″ Lintang Selatan dan 101 ° 40 ′ 18.54
″ – 101 ° 45 ′ 44.94 ″ Bujur Timur. Pembangkit tersebut akan memiliki Kapasitas
Nilai Nominal 350 MW.
Pembangkit listrik tenaga air tersebut akan memanfaatkan debit Sungai
Merangin dan Danau Kerinci. Daerah tangkapan air seluas 1353 km2 dari dasar
sungai antara Danau Kerinci dan bendungan yang terletak di daerah tangkapan
memiliki luas tangkapan 393 km2. Debit rata-rata Sungai Merangin adalah 59,4
m3 / detik. Pembangkit listrik tenaga air harus dibangun hanya dari peralatan
dan bahan baru. Pembangkit tersebut akan dilengkapi dengan 4 (empat) unit
pembangkit, terdiri dari turbin berkapasitas 89,3 MW Vertical Francis Turbine,
103 MVA Generator dan 110 MVA, Main Transformer 16,5 / 150 kV.
Tenaga listrik yang dihasilkan pembangkit akan disalurkan melalui saluran
transmisi 150kV. Saluran 150kV dengan panjang total sekitar 2,5 km akan
dibangun dari pusat transfer pembangkit listrik ke saluran transmisi 150kV yang
ada dari sistem jaringan PLN terdekat di bagian Provinsi Jambi ini. Halaman
sakelar pembangkit listrik 150kV dan saluran transmisi terkait yang terhubung ke
Sistem Jaringan Listrik 150 kV milik PLN dirancang dan dibangun untuk
mengakomodasi daya yang dihasilkan oleh Pembangkit.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Waktu Dan Tempat

xix
1. Rancangan Kegiatan

Rancangan Kegiatan pengalaman lapangan industri (PLI) yang dilaksanakan


adalah:
Tabel 1 Table 1 Pengalaman Lapangan Industri (PLI)

No Tanggal Kegiatan Ket.

1 8 Agustus 2023 - Pengenalan lingkungan 3 Hari


PT.KMH

2 8 Agustus – 18 - Kegiatan Praktik Lapangan 41Hari


September 2023 Industri

3 20 Agustus - 18 - Pembuatan Laporan Praktek 27 Hari


September 2023 Lapangan Industri

5 16 September 2023 - Penyerahan dan persetujuan 1 Hari


laporan praktek lapangan
industry

6 18 September 2023 - Perpisahaan Magang 1 Hari


dengan staff karyawan PT.
KMH
2. Tempat pelaksanaan PLI
Tempat pelaksanaan PLI berada di PT. kerinci Merangin Hidro
a. Waktu Kerja
1) Hari kerja di PT. Kerinci Merangin Hidro adalah hari senin sampai
dengan hari sabtu ( enam hari kerja dalam seminggu).
2) Hari minggu merupakan hari istirahat mingguan. Jam kerja dan jam
istirahat diperusahaan melaksanakan menurut ketentuan yang
ditetapkan dalam peraturan perundang undangan yang berlaku.
3. Hambatan yang ditemui pada pelaksanaan PLI dan penyelesaiannya

xx
Hambatan yang dialami penulis yaitu awal mula melakukan pli sedikit
canggung dikarenakan belum banyak mengenal dan beradaptasi dengan
lingkungan PLTA Kerinci Merangin Hidro tapi itu tidak berlangsung lama karna
penulis segera menyesuaikan dan segera beradaptasi dengan lingkungan workshop
dan karyawan sehingga kegiatan PLI bisa berlangsung dengan lacar sampai
dengan selesai.

Pengetahuan penulis yang sanggat terbatas tentang alat dan cara pengoperasian
alat yang ada di PLTA Kerinci Merangin Hidro. Pada kegiatan PLI penulis
menemui beberapa macam alat yang baru pertama di lihat dan baru tahu cara
mengoperasikan nya, namun penulias bisa mengatasi masalah tersebut dengan
cara banyak memperhatikan dan minta di ajari oleh pebimbing lapangan maupun
kepada kariawan.

B. Bahan Dan Alat

1. Bahan yang di buat ditempat PLI


a. Aluminium Alloy (aluminium paduan)
b. Baja stainless
c. Kuningan
d. Pipa besi
2. Alat yang di gunakna di tempat PLI
a. Mesin bubut
b. Bor duduk
c. Mesin frais
d. Mesin senai pipa
e. Gerinda cutting
f. Geinda tangan
g. Gerinda asah
h. Mesin rabar thread
i. Mesin scrab horizontal
j. mesin scrab vertikal

C. Metode Pelaksanaan

xxi
Di PT. Kerinci Merangin Hidro saya di letakan dibagian machine and gear
shop (MGS) di divisi ini Sebagian besar pekerja adalah pekerja dari PT.
BUBAKA di MGS saya banyak belajr ilmu baru seperti dalam pembubutan dan
dalam mempelajri mesin lainnya di MGS saya pernah di tugas kan bebrapa
kegiatan yang masih di damping oleh pembimbing di lapangan, semua pekerja di
divid MGS adalah pembimbing sekaligus guru saya saat melukan praktek di sana
saya di bimbing untuk membuat beberapa barang saya pernah mambuat
sambungan pipa, menscrab bahan uju welding, membuat adaptor oksigen dan
lainnya setiap hari saya selalu di beri ilmu dengan mengerjakan barang yang bisa
saya kerjakan, ada di bagian barang yang saya belum berani mencoba seperti
pembuatan ulir pendek di mesin bubut karna di situ rawan terjadi kecelakan kerja
apabila pekerja belum cukup pengalaman dan dibagian itu saya serahkan kepada
pekerja di sana agar tidak terjadi kecelakaan kerja saat saya melakukannya.
Di divisi MGS saya memiliki guru sekalian pembimbing saya seperti pak
aji, pak anton, pak kamal, dan pak noor mereka sangat baik dalam mengajari saya
merka juga tidak pernah marah saat saya melakukan kesalahan, saat saya
melakukan kesalahan disana mereka memngajari saya apabila kesalahan saya
bersangkutan pada hari jumat di jam 11 adalah jam istirahat dan masuk lagi dijam
14.00 WIB saya di percaya untuk menunggu workshop di karnakan tempat
penginakan saya jauh dari workshop saya di percaya untuk menjaga dan
beristirahat di workshop.
Pengalaman saya di sana banyang yang belum saya pernah pelajari di
kampus dikarjakan di kampus focus jurusan saya adalah fabrikasi, dikarnakan
saya SMK jurusan pemesinan saya tidak banyak bingung saat di suruh
mengoperasikan bebrapa mesin yang ada di sana dikarnakan saya emang sudah
ada dasar nya di mesin itu, saya kebanyakan bingung di bagian hitungan saat
membuat roda gigi karna saya sudah lama tidak mempelajari tentang itu jadi di
bagian itu biasa yang menghitung adalah pak kamal dia jago banget soal hitungan
itu saya jga pernah bebrapa kali brlajar dengan pak kamal dan berujung saya
banyak bingungnya.
Sampai pada hari terakhir saya di PT. Kerinci Merangin Hidro saya dan
kedua teman saya mendapatkan sertifikat dari PT tersebut dan kami Kembali ke

xxii
divisi masing masing untik berpamitan pulang dikarnakan waktu PLI sudah
selesai padahal saya masih ingin banyak belajar disana dikarnakan Sebagian
matakuliah sudah pada masuk saya dan kedua teman saya harus pulang.

xxiii
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Dasar Pemilihan Pahat Terhadap Mesin Bubut

Proses pengerjaan logam adalah salah satu hal terpenting dalam


pembuatan komponen mesin, terutama proses pengerjaan logam dengan mesin
bubut. Sehingga diperlukan inovasi yang terus menerus untuk meningkatkan
kualitas hasil produksi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, misalnya dengan
pemilihan jenis pahat, kedalaman pemakanan, dan kecepatan spindel yang tepat.
Dari penggunaan beberapa cara tersebut muncul permasalahan bagaimana
pengaruh perbedaan jenis pahat, kecepatan spindel dan kedalaman pemakanan
terhadap tingkat kekasaran dan kekerasan permukaan benda kerja pada proses
bubut konvensional. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian eksperimen.
analisis pengaruh pemilihan pahat terhadap kecepatan pemakanan dalam
proses bubut dapat berasal dari beberapa faktor dan pertimbangan dalam dunia
manufaktur dan permesinan.

1. Beberapa latar belakang yang relevan termasuk:

a. Peningkatan Efisiensi Manufaktur: Efisiensi dalam proses pemotongan


dalam bubut adalah salah satu tujuan utama dalam manufaktur. Dengan
memahami bagaimana pemilihan pahat memengaruhi kecepatan
pemakanan, perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya produksi.
b. Umur Pahat yang Lebih Lama: Pahat yang digunakan dalam proses bubut
adalah komponen yang mudah aus. Analisis yang baik dapat membantu
meningkatkan umur pahat, yang berarti lebih sedikit penggantian pahat
dan lebih sedikit gangguan dalam produksi.
c. Kualitas Produk yang Lebih Baik: Kecepatan pemakanan yang tepat dan
pemilihan pahat yang benar dapat menghasilkan produk dengan akurasi
geometri yang tinggi dan permukaan yang lebih halus.
d. Pengurangan Dampak Lingkungan: Pemilihan yang baik dalam proses
pemotongan juga dapat mengurangi dampak lingkungan. Dengan

xxiv
menggunakan parameter yang optimal, kita dapat mengurangi limbah dan
konsumsi table.
e. Pengembangan Teknologi Manufaktur: Perkembangan dalam analisis
pemilihan pahat dan kecepatan pemakanan juga berkontribusi pada
perkembangan teknologi manufaktur yang lebih baik.
f. Pertumbuhan Industri Permesinan: Industri permesinan terus berkembang,
dan penelitian tentang pemilihan pahat dan kecepatan pemakanan menjadi
semakin penting untuk memenuhi tuntutan tablel ini.
Dengan latar belakang ini, kajian teoritis tentang topik ini membantu
memahami dan mengoptimalkan proses bubut, yang pada gilirannya dapat
memberikan manfaat signifikan bagi tablel manufaktur dan permesinan secara
keseluruhan.

B. Kajian teoritis

Analisis pengaruh pemilihan pahat terhadap kecepatan pemakanan dalam


proses bubut dapat berasal dari beberapa faktor dan pertimbangan dalam dunia
manufaktur dan permesinan. Analisis pengaruh pemilihan pahat terhadap
kecepatan pemakanan dalam proses bubut merupakan topik yang penting dalam
dunia manufaktur dan permesinan. Kajian teoritis tentang topik ini biasanya
melibatkan beberapa aspek, seperti:

a. Identifikasi Jenis Material : Tentukan jenis material yang akan Anda bubut.
Bahan yang berbeda akan memerlukan pilihan pahat yang berbeda.
b. Pilih Jenis Pahat : Pilih jenis pahat yang sesuai dengan bahan tersebut. Pahat
seperti pahat potong tumpul (HSS) atau karbida dapat digunakan tergantung
pada kekerasan material.
c. Tentukan Kecepatan Potong : Kecepatan potong adalah faktor kunci. Anda
perlu merujuk pada table kecepatan potong yang direkomendasikan oleh
produsen pahat atau tablelre teknis yang relevan. Ini bergantung pada jenis
material dan jenis pahat yang Anda gunakan.
d. Kecepatan Perhitungan Pemakanan : Kecepatan pemakanan (feed rate)
merupakan faktor yang juga penting. Ini berkaitan dengan seberapa cepat

xxv
pahat bergerak melintasi benda kerja. Ini juga perlu dipertimbangkan
berdasarkan rekomendasi produsen
e. Kendalikan Mesin Bubut : Pastikan mesin bubut Anda dikonfigurasi dengan
benar dan memiliki tablel yang memadai untuk mengatur kecepatan potong
dan kecepatan pemakanan sesuai dengan rekomendasi.
f. Uji dan Koreksi : Lakukan uji coba dengan parameter yang telah Anda
tentukan, dan perhatikan hasilnya. Jika permukaan benda kerja tidak
memuaskan atau terdapat masalah seperti getaran, mungkin perlu melakukan
penyesuaian pada kecepatan potong atau pemakanan.
g. Pemantauan Kinerja : Selama proses bubut, terus pantau kinerja bagian dan
mesin untuk memastikan semuanya berjalan
h. Pelajari dan Tingkatkan : Selalu ada ruang untuk perbaikan. Pelajari dari
setiap percobaan dan catat pengalaman Anda. Dengan waktu, Anda akan
dapat mengoptimalkan pemilihan pahat dan parameter pemotongan untuk
mencapai hasil yang optimal.
Penting untuk diingat bahwa pengalaman operator dan pemahaman
mendalam tentang materi yang Anda bubut juga berperan besar dalam
pengambilan keputusan ini. Selalu patuhi pedoman keselamatan dan rekomendasi
dari produsen mesin dan pahat. Kajian teoritis biasanya melibatkan perhitungan
matematis, simulasi, dan eksperimen untuk menentukan parameter terbaik yang
dapat mengoptimalkan proses bubut. Analisis ini bertujuan untuk mencapai
efisiensi pemotongan yang tinggi, meningkatkan umur pahat, dan menghasilkan
produk yang berkualitas.

1. Beberapa latar belakang yang relevan termasuk:


a. Peningkatan Efisiensi Manufaktur: Efisiensi dalam proses pemotongan
dalam bubut adalah salah satu tujuan utama dalam manufaktur. Dengan
memahami bagaimana pemilihan pahat memengaruhi kecepatan
pemakanan, perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya produksi.
b. Umur Pahat yang Lebih Lama: Pahat yang digunakan dalam proses bubut
adalah komponen yang mudah aus. Analisis yang baik dapat membantu
meningkatkan umur pahat, yang berarti lebih sedikit penggantian pahat
dan lebih sedikit gangguan dalam produksi.

xxvi
c. Kualitas Produk yang Lebih Baik: Kecepatan pemakanan yang tepat dan
pemilihan pahat yang benar dapat menghasilkan produk dengan akurasi
geometri yang tinggi dan permukaan yang lebih halus.
d. Pengurangan Dampak Lingkungan: Pemilihan yang baik dalam proses
pemotongan juga dapat mengurangi dampak lingkungan. Dengan
menggunakan parameter yang optimal, kita dapat mengurangi limbah dan
konsumsi table.
e. Pengembangan Teknologi Manufaktur: Perkembangan dalam analisis
pemilihan pahat dan kecepatan pemakanan juga berkontribusi pada
perkembangan teknologi manufaktur yang lebih baik.
f. Pertumbuhan Industri Permesinan: Industri permesinan terus berkembang,
dan penelitian tentang pemilihan pahat dan kecepatan pemakanan menjadi
semakin penting untuk memenuhi tuntutan tablel ini.
Dengan latar belakang ini, kajian teoritis tentang topik ini membantu
memahami dan mengoptimalkan proses bubut, yang pada gilirannya dapat
memberikan manfaat signifikan bagi tablel manufaktur dan permesinan secara
keseluruhan.

2. Jenis pahat bubut

Pahat buut ,eiliki bebrapa jenis dan macam macam kegunaannya adalah
sebagai berikut:
a. Pahat bubut rata kanan

Gambar 5 Pahat Bubut Rata Kanan


Pahat rata kanan digunakan untuk membubut diameter luar benda kerja hingga
rata, arah pemakanannya dari kanan ke kiri. Besar sudut puncaknya 80°.

b. Pahat bubut rata kiri

xxvii
Gambar 6 Pahat Bubut Rata Kiri
Pahat rata kiri digunakan untuk membubut diameter luar benda kerja hingga
rata, arah pemakanannya dari kiri ke kanan. Besar sudut puncaknya 80°.

c. Pahat potong

Gambar 7 Pahat Potong


digunakan untuk memotong benda kerja pada mesin bubut. Pemotongan dapat
dilakukan dengan benda kerja ditahan oleh senter (jika benda kerja panjang) atau
tidak ditahan senter (jika benda kerja pendek).

d. Pahat ulir

Gambar 8 Pahat Ulir


digunakan untuk membuat ulir yang dibutuhkan. Bisa untuk membuat ulir
kiri,ulir kanan, ulir tunggal, ulir ganda, dan lain-lain. Sudut pahatnya juga berbeda
sesuai dengan ulir yang akan dibuat. Contoh ulir metris dengan sudut 60° dan ulir
whitworth dengan sudut 55°.

e. Pahat alur

xxviii
Gambar 9 Pahat alur
Digunakan untuk membuat celah alur pada benda kerja sesuai dengan
kebutuhan. Biasanya digunakan untuk pembatas ketika anak mengulir benda
kerja. Bentuknya hampir sama dengan pahat alur.

f. Pahat bentuk

Gambar 10 Pahat Bentuk


Ialah pahat yang mata pemotongannya berbentuk sedemikian rupa sehingga
hasil pemotongannya akan berbentuk sesuai dengan bentuk mata potongnya. Pada
umumnya pahat ini memiliki sudut-sudut bebas sehingga dapat bergerak ke kiri
atau ke kanan serta maju tegak lurus.

g. Pahat chamfer

Gambar 11 Pahat Chamfer


digunakan untuk menumpulkan bagian benda kerja yang tajam. Tujuannya
untuk memudahkan benda kerja dalam perakitannya. Sebenarnya semua bagian
yang tajam sebaiknya di chamfer, walaupun di gambar kerja tidak ada
perintahnya.

h. Pahat Bubut Rata Dalam

xxix
Gambar 12 Pahat Rata Dalam
Pahat bubut rata dalam, digunakan untuk membubut lubang atau bagian dalam
benda kerja. Biasanya digunakan untuk memperbesar diameter lubang.

i. Pahat Bubut Facing Dalam

Gambar 13 Pahat Facing Dalam


Seperti namanya, pahat bubut ini digunakan untuk meratakan bagian muka atau
facing yang ada di dalam lubang.

j. Pahat Alur Dalam

Gambar 14 Pahat Alur Dalam


Pahat bubut yang digunakan khusus untuk membuat alur pada lubang.

k. Pahat Ulir Dalam

Gambar 15 Pahat Ulir Dalam


Pahat bubut ulir dalam digunakan khusus untuk membuat ulir dalam pada
lubang.

xxx
C. Analisis

1. Perawatan mesin bubut

Perawatan mesin bubut yang baik adalah kunci untuk menjaga kinerja dan
umur mesin yang optimal. Berikut adalah beberapa langkah perawatan yang
penting:

a. Pembersihan Berkala:

Bersihkan mesin bubut secara teratur dari debu, serpihan logam, dan
kotoran lainnya. Gunakan alat pemadat udara dan sikat untuk membersihkan
area yang sulit dijangkau.

b. Pelumasan:

Pastikan sistem pelumasan berfungsi dengan baik. Isi oli atau


pelumas yang sesuai sesuai dengan jadwal perawatan yang
direkomendasikan oleh produsen.

c. Pengecekan Kondisi Pahat:

Periksa kondisi pahat secara berkala. Ganti pahat yang tumpul atau
rusak dengan yang baru.

d. Pemeriksaan Sistem Gerak:

Periksa sistem gerak mesin seperti motor, sabuk, dan roda gigi
untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Ganti komponen
yang aus atau rusak.

e. Uji Akurasi:

Lakukan pengukuran akurasi mesin bubut dengan menggunakan


alat pengukur presisi seperti mikrometer dan alat pengukur lainnya.
Sesuaikan mesin jika diperlukan untuk memastikan akurasi pemotongan.

f. Pembersihan Kulit Pemotongan:

xxxi
Setelah selesai menggunakan mesin, bersihkan kulit pemotongan
dari serpihan logam dan minyak. Ini akan mencegah penumpukan dan
potensi kerusakan.

g. Perawatan Listrik:

Periksa sistem listrik, termasuk kabel dan konektor, untuk


memastikan tidak ada kebocoran arus atau masalah lainnya.

h. Pemantauan Getaran:

Pantau getaran mesin saat beroperasi. Getaran yang tidak biasa bisa
menjadi tanda adanya masalah yang perlu diperbaiki.

i. Pemeriksaan Keselamatan:

Pastikan semua pelindung dan pengunci keselamatan berfungsi


dengan baik. Ini penting untuk melindungi operator dari potensi cedera.

j. Catatan Perawatan:

Buat catatan perawatan rutin dan catat setiap pekerjaan perawatan


yang dilakukan. Ini akan membantu Anda menjaga jadwal perawatan yang
tepat waktu.

Penting untuk mengikuti panduan perawatan yang disediakan oleh


produsen mesin bubut Anda, karena persyaratan perawatan dapat bervariasi
tergantung pada jenis dan model mesin. Dengan menjaga mesin bubut Anda
dengan baik, Anda dapat memperpanjang umur mesin dan menjaga kualitas
produksi yang tinggi.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis,pemilihan pahat memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kecepatan pemakanan dalam proses bubut. Pemilihan pahat yang tepat

xxxii
dapat meningkatkan efisiensi proses, mengurangi gesekan,dan memperpanjang
umur pahat.sebaliknya, pemilihan pahat yang tidak sesuai dapat mengakibatkan
penurunan kecepatan pemakanan dan kualitas permukaan produk yang di
hasilkan. Oleh karena itu, penting untuk memilih pahat yang sesuai dengan bahan
kerja dan kondisi pemotongan untuk mencapai kecepatan pemakanan yang
optimal dalam proses bubut.

B. Saran

1. Saran untuk meningkatkan kecepatan pemakanan dalam proses bubut melalui


pemilihan pahat adalah sebagai berikut:
2. Pilih Pahat yang Sesuai: Pastikan Anda memilih pahat yang cocok dengan
bahan kerja yang akan diolah dan kondisi pemotongan. Pahat yang sesuai akan
meminimalkan gesekan dan memungkinkan kecepatan pemakanan yang lebih
tinggi.
3. Gunakan Pahat Berkualitas: Investasikan dalam pahat berkualitas tinggi yang
memiliki tajam dan tahan lama. Pahat yang lebih baik akan memungkinkan
pemotongan yang lebih efisien dan akurat.
4. Pantau Kondisi Pahat: Selalu periksa kondisi pahat secara berkala dan ganti
pahat yang aus atau rusak. Pahat yang tumpul atau rusak dapat mengurangi
kecepatan pemakanan dan menghasilkan permukaan yang buruk.
5. Setel Parameter Pemotongan: Atur parameter pemotongan seperti kecepatan
potong, kecepatan pemakanan, dan kedalaman pemotongan sesuai dengan
rekomendasi produsen dan kondisi kerja yang tepat.
6. Pelumasan yang Baik: Pastikan ada sistem pelumasan yang memadai untuk
mengurangi panas dan gesekan selama pemotongan. Pelumasan yang baik
dapat meningkatkan kecepatan pemakanan.
7. Latihan dan Pemantauan: Berikan pelatihan kepada operator bubut untuk
memahami prinsip-prinsip pemilihan pahat dan parameter pemotongan yang
tepat. Selain itu, pantau secara teratur proses pemotongan untuk memastikan
efisiensi dan kualitas yang tinggi.
8. Evaluasi Hasil: Terus-menerus tinjau hasil proses bubut untuk memastikan
bahwa kecepatan pemakanan yang ditingkatkan tidak mengorbankan kualitas
produk.

xxxiii
DAFTAR PUSTAKA

https://ptkmh.com/profile-perusahaan-2-0v/

https://teknikece.com/mesin-bubut/pahat-bubut/jenis-pahat-bubut/

https://www.researchgate.net/publication/
320492127_Analisa_Pengaruh_Gerak_Makan_Dan_Putaran_Spindel_Terhadap_
Keausan_Pahat_Pada_Proses_Bubut_Konvensional

https://tataraya.com/cara-merawat-mesin-bubut-yang-baik-dan-benar/

xxxiv
xxxv
Lampiran : Kegiatan Harian

PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI

NAMA MAHASISWA : MUHAMAD JULIANES PRASETYO

TEMPAT PRAKTEK : PT.KERINCI MERANGIN HIDRO

SUPERVISOR : M. NOOR CAHYO

TANGGAL KEGIATAN : 8 Agustus 2023 s.d 21 September 2023

Tabel 2 Kegiatan Harian

Deskripsi kegiatan
No Tanggal jam Foto kegiatan
harian

07:00
1 08/08/2023 s/d Menemui HRD
16: 30

07:00
Mempersiapkan
2 09/08/2023 s/d
Peralatan PLI
16: 30

07:00 Surfey Lapangan Dan


3 10/08/2023 s/d Pertemuan Dengan
16: 30 Pembimbing Lapangan

xxxvi
07:00 Mempelajari Gambar
4 11/08/2023 s/d Kerja Dan Perkenalkan
15:40 Mesin Workshop

07:00
Pembongkaran Mesin
5 12/08/2023 s/d
Miling
17:00

6 13/08/2023 ibur

Pemasangan Mesin
07:00 Miling Dan Dan
7 14/08/2023 s/d Membuat Sambungan
15:30 Pipa Menggunakan
Mesin Bubut

Skrab Horizontal
07:00
Bahan Uji Welding
8 15/08/2023 s/d
Dan Pengeboran Fider
15:37
Kawat Las Co

xxxvii
07:00
Mengerjakan Job Di
9 16/08/2023 s/d
Mesin Frais
16: 20

Memperingati Hari
10 17/08/2023
Kemerdekaan

07:00 Pembuatan Adaptor


11 18/08/2023 s/d Oksigen Menggunakan
16: 05 Mesin Bubut

Job Membuat
07:00 Sambungan Pipa
12 19/08/2023 s/d Menggunakan Mesin
15:20 Bubut

13 20/08/2023 Libur

07:00 Membuat Sambungan


14 21/08/2023 s/d Pipa Besi Dan
16: 10 Pemboran Projek

07:00
Pembubutan Projek
15 22/08/2023 s/d
Dan Pengeboran
16: 00

xxxviii
07:00
Pembubutan Dan
16 23/08/2023 s/d
Pengeboran Projek
15:50

Senai Pipa
07:00
Menggunakan Mesin
17 24/08/2023 s/d
Senai Dan Pemboran
16: 30
Projek

Pemotongan Pipa,
07:00 Camper Pipa
18 25/08/2023 s/d Menggunakan Grinda
15:55 Potong dan
pengeboran projek

Membubut Rata Projek


07:00 Dan Membuat
19 26/08/2023 s/d Sambunagn Pipa
16: 31 Menggunakan Mesin
Bubut

20 27/08/2023 Libur

07:00 Memotong Pipa


21 28/08/2023 s/d Menggunakan Cating
16:10 Dan Membubut Projek

xxxix
07:00
Pengeboran Dan
22 29/08/2023 s/d
Membubutan Projek
15:15

07:00
23 30/08/2023 s/d Pengeboran Plat
15:45

07:00 Membuat Ulir Di As


24 31/08/2023 s/d Menggunakan Mesin
15:45 Rabar Thread

Pemotongan As
07:00 Menggunakan Gerinda
25 01/09/2023 s/d Potong ,Pengamplasan
16: 10 Projek Menggunakan
Gerinda Tangan

07:00 Scrab Clam Palying


26 02/09/2023 s/d Cpt Dan Pengeboran
16: 15 Projek

27 03/09/2023 Libur

xl
Pengeboran Projek
Dan Penguliran
Menggunakan Mesin
07:00
Rebar Thread
28 04/09/2023 s/d
15:50

Penguliran
Menggunakan Mesin
07:00 Rebar Thread Dan
29 05/09/2023 s/d Pembuatan
16: 20 Sambungan Pipa
Menggunakan Mesin
Bubut

07:00
Pengefraisan Ajaster
30 06/09/2023 s/d
Limit Swit OHC
16: 47

07:00
31 07/09/2023 s/d Pembubutan Job
15:45

xli
07:00 Pengeboran Puly
32 08/09/2023 s/d Seling Dan
17:00 Pembubutan Projek

07:00 Pembuatan Projek


33 09/09/2023 s/d Menggunakan Mesin
16:00 Bubut

34 10/09/2023 Libur

07:00 Pengefraisan Natlock


35 11/09/2023 s/d dan mengasah pahat
15:46 mesin fresh

07:00
Pengefraishan blok
36 12/09/2023 s/d
pipa broasting
15:00

07:00
Job Di Mesin Bubut
37 13/09/2023 s/d
dan Scrab Projek
15:00

xlii
07:00
38 14/09/2023 s/d Projek membubut
15:00

07:00
39 15/09/2023 s/d Pengeboran plat
15:00

07:00 Senai pipa


40 16/09/2023 s/d menggunakan mesin
15:00 pipa

41 17/09/2023 Libur

07:00
Job Di Mesin Skrap
42 18/09/2023 s/d
Vertikal
15:00

07:00 Projek membubut


43 19/09/2023 s/d Observasi ke
15:00 workshop wealder

xliii
Persiapan laporan yang
07:00 di kumpul di PLTA
44 20/09/2023 s/d dan meminta tanda
15:00 tanagn pembimbing
lapangan

Penyerahan Laporan
07:00
PLI Dan Penyerahan
45 21/09/2023 s/d
Sertifikat PLI Oleh Ibu
15:00
Lena Sebagai HRD

Praf Supervisor

M. Noor Cahyo

xliv

Anda mungkin juga menyukai