Saluran Transmisi merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit
tenaga hingga saluran distribusi listrik sehingga dapat disalurkan ke konsumer pengguna listik.
transmisi mempunyai arti mengirim. Energi listrik dari output trafo step up .sudah dinaikkan
berkali lipat. mengirim listrik dengan jarak ratusan kilo meter antar kota , antar provinsi
menggunakan instalasi kabel baja dan menara listrik
Dari gambar tersebut Relasi tegangan dan arus dapat ditentukan dengan:
Maka,
2. Rangkaian Ekivalen Nominal PI
Tetapi
Sehingga:
Dimana VS adalah besaran tegangan sumber (input) line-to-neutral dan VLL, S adalah besaran
tegangan sumber (input) line-to-line. Disini diasusmsikan untuk hubungan-Y. Dengan cara
yang sama, daya aktif output dari saluran transmisi adalah
Bila resistansi saluran R dapat diabaikan, daya output dari saluran transmisi dapat
disederhanakan sebagai berikut ini.
Diagram fasor yang disederhanakan dari saluran transmisi menunjukkan bahwa IS= IR= I.
Selanjutnya garis vertikal bcdapat dinyatakan sebagai VS sin δ atau XLI cos θ . Sehingga:
Sehingga, daya yang disuplai oleh saluran transmisi tergantung pada sudut fasor antara
tegangan input dan output.
Daya maksimum yang disuplai oleh saluran transmisi akan terjadi apabila δ = 900:
Daya maksimum ini disebut steady-state stability limit dari saluran transmisi. Dalam
kenyataannya resistansi saluran transmisi adalah tidak = 0, sehingga, sebelum mencapai nilai
transfer daya maksimum sudah mengalami pemanasan pada Saluran transmisi. Secara tipikal
sudut daya pada beban penuh adalah 250.
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari persamaan daya diatas adalah:
1. Kemampuan transfer daya maksimum dari suatu saluran transmisi adalah fungsi dari
kuadrat tegangan nominalnya. Misalnya apabila semua parameter saluran sama,
suatu saluran transmisi 220 kV akan memiliki 4 kali kemampuan transfer daya
dibandingkan dengan saluran transmisi 110 kV . Hal ini merupakan salah satu
keuntungan menaikkan tegangan saluran transmisi. Namun tegangan yang sangat
tinggi akan menghasilkan medan elektromagnetik yang kuat, yang menyebabkan
interferensi dengan komunikasi dan menghasilkan efek corona –menyalanya ion-ion
udara yang akan meningkatkan losses.
2. Kemampuan transfer daya maksimum dari saluran transmisi: berbanding terbalik
dengan reaktansi seri, yang nilainya cukup besar untuk saluran panjang. Untuk itu di
beberapa saluran panjang menambahkan kapasitor seri untuk mengurangi reaktansi
seri secara total, sehingga meningkatkan kemampuan transfer daya saluran.
3. Dalam operasi normal suatu sistem tenaga listrik, besaran tegangan VS dan VR tidak
banyak berubah, sehingga, besarnya sudut δ akan mengendalikan daya yang mengalir
melalui saluran. Untuk itu dalam rangka mengendalikan aliran daya di saluran dapat
dilakukann dengan meletakkan suatu phase-shifting transformer disatu sisi saluran
untuk mengatur tegangan fasa.
Salah satu faktor batasan utama dalam pengoperasian saluran transsmisi adalah
pemanasan pada resisitansi. Karena pemanasan ini adalah fungsi kuadrat arus yang mengalir
di saluran dan tidak bergantung pada sudut fasanya, saluran transmisi biasanya dioperasikan
pada tegangan dan daya nominal nya.
Terdapat beberapa kendala praktis yang membatasi daya aktif dan reaktif yang dapat disuplai
oleh saluran transmisi. Kendala yang paling penting adalah :
Semakin besar arus yang mengalir semakin besar rugi-rugi panas pada resistansi.
2. Jatuh Tegangan pada saluran harus dibatasi sekitar 5%. Dengan kata lain rasio besaran
tegangan sisi terima terhadap tegangan sisi kirim adalah
Diantara batasan-batasan tersebut ada yang lebih atau kurang penting pada suatu kondisi
tertentu yang berbeda. Pada saluran pendek, dimana reaktansi seri X adalah relatif kecil,
pemanasan pada resistansi biasanya membatasi daya yang dapat disuplai saluran. Pada saluran
yang lebih panjang yang beroperasi pada faktor dayanya lagging, jatuh tegangan di saluran
biasanya menjadi faktor pembatas. Pada saluran yang lebih panjang yang beroperasi pada
faktor daya leading, maksimum sudut δ dapat menjadi faktor pembatas.
BAB III
CONTOH SOAL
Suatu saluran transimisi tiga-fasa sepanjang 100 mil menyampaikan 55 MVA dengan
faktor daya 0.8 tertinggal pada beban dengan tegangan 132 kV. Saluran itu terdiri dari
penghantar-penghantar Drake dengan jarak pemisah mendatar rata sebesar 11.9 kaki antara
penghantar-penghantar yang berdekatan. Tentukanlah tegangan, arus dan daya pada ujung
pengirim. Anggaplah bahwa suhu kawat 50 °C.
Jawab :
Jarak pemisah mendatar rata 11.9 ft ====> Deq = ³√11.9 x 11.9 x 2 x 11.9 ≈ 15 ft
Dari Daftar A1 untuk penghantar Drake, Resistansi ac 60-Hz pada 50 °C, R = 0.1284 Ω/mil
Untuk panjang saluran 100 mil jadi R = 0.1284 x 100= 12.84 Ω
Dari Daftar A2 Faktor pemisah reaktansi induktif Xd, dengan jarak pemisah mendatar 11.9 ft
diperoleh Xd = 0.2794 Log d, untuk saluran-saluran tiga-fasa d = Deq
Jadi Xd = 0.2794 Log Deq = 0.2794 Log 15 = 0.3286 Ω/mil
Dari Daftar A1 untuk penghantar Drake, Reaktansi Kapasitif X’a = 0.0912 M Ω/mi
Dari Daftar A3 Faktor pemisah reaktansi kapasitif Xd, dengan jarak pemisah mendatar 11.9 ft
diperoleh X’d = 0.06831 Log d, untuk saluran-saluran tiga-fasa d = Deq .
Jadi X’d = 0.06831 Log Deq = 0.06831 Log 15 = 0.0803 M Ω/mi.
IS = IR + VS(Y/2)
IS = 192.45 – j 144.3 + (87561.4 + j 12435.54) x j 2.915 x 10 – 4
IS = 188.8 – j 96.9 = 212 A- 27.2 ° A
Faktor Daya = Cos {8.083° – (- 27.2°)} = Cos (8.083° + 27.2°) = Cos 35.28° ≈ 0.8