Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH CONCURRENT ENGINEERING dan PENTINGNYA CONCURRENT

ENGINEERING dalam PENGEMBANGAN PRODUK


Nama : Nurinda Khairina Azkia
NRP : 2512100086
Kelas : Concurrent Engineering
Email : nurindakhairina@gmail.com
Abstrak
1.

Sejarah Concurrent Engineering


Pada era modern seperti sekarang, teknologi merupakan hal yang tidak asing lagi bagi

masyarakat. Teknologi biasanya sangat berkaitan erat dengan suatu perusahaan atau
organisasi manusia. Banyak teknologi yang digunakan untuk mengembangkan bisnis maupun
jasa. Banyak suatu produksi yang menggunakan beberapa pendekatan untuk menunjang
teknologi yang ada. Salah satunya adalah menggunakan concurrent engineering. Concurrent
engineering (CE) seringkali disebut dengan Smultaneous Engineering merupakan suatu
pendekatan sistematis terhadap suatu desain produk dan proses-proses terkait yang
terintegrasi, baik proses pembuatan maupun proses pendukung (Winnwe et al 1998). Adapun
sejarah awal mula muncul concurrent engineering adalah adanya usaha untuk meningkatkan
kebutuhan produktivitas untuk bekerja bersama atau berkolaborasi dengan sesama untuk
megembangkan sebuah produk. Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan proses desain
dan proses manufaktur dengan koodinasi level yang tinggi.
Pada tahun 190-1930, Henry Ford mencari sebuah cara untuk mengurangi waktu time
to market namun tetap memperhatikan kualitas dan biaya produksinya. Hal ini salah satu hal
yang menjadi faktor munculnya concurrent engineering. Pada tahun 1950-1960 , industri di
Jepang mulai meningkat dan berkembang sehingga muncul Total Quality Concept yang
dikemukakan oleh Deming dan Juran. Filosofi Deming yaitu tentang supplying customer
dengan produk yang benar, pada waktu yang tepat dan dengan harga yang terjangkau.
Filosofi inilah yang dikenal sebagai concurrent engineering. Selain itu Juran mengungkapkan
idedalam mutu yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Ide bahwa mutu itu gratis
2. Ide bahwa kesalahan, kegagalan, pemborosan dan penundaan waktu bisa
dihilangkan jika institusi memiliki kemampuan untuk itu.
Pada tahun 1980 terjadi perubahan dari teknologi dan pasar yaitu disebut sebagai
product life cycles shorter atau siklus hidup produk yaitu mengenai meningkatkan persaingan

antarperusahaan yang diperlukan untuk memunculkan produk baru yang lebih banyak.
Karena pada dasarnya, produk baru yang berkualitas dan diinginkan konsumen akan
menghasilkan keuntungan yang banyak untuk perusahaan. Selain itu, untuk mencapai hal
tersebut diperlukan kedisiplinan anggota pekerja dalam pengembangan produk yang cepat.
Hal inilah salah satu faktor yang mengakibatkan munculnya concurrent engineering. Adapun
beberapa alasan penggunaan concurrent engineering adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Teknologi.
Teknologi informasi, manufaktur merupakan proses manufaktur yang baru beserta
software yang akan bermanfaat untuk mengembangkan produk.
2. Kompleksitas produk dan proses
3. Faktor Organisasi
4. Mengurangi Siklus Desain
Dengan adanya pengembangan teknologi yang pesat, memberikan pengaruh pada
setiap produk terutama produk berbasis teknologi akan memiliki life cycle yang
pendek. Maka dari itu, dibutuhkan suatu metode desain proses tertentu agar proses
developement produk mulai dari ide hingga produk berhasil dibuat bisa seoptimal
mungkin, sehingga memperpendek Time to Market
2. Pentingnya Concurrent Engineering dalam Pengembangan Produk
Concurrent engineering meurpakan suatu upaya untuk mengoptimalkan suatu desain
produk dan proses pelaksanaanya agar dapat mengurangi waktu pngerjaan dan biaya serta
meningkatkan kualitas produk dengan cara mengintegrasikan kegiatan desain dan
pelaksanaan serta memaksimalkan paralelisme dalam praktek kerja (Broughton 1990).
Concurrent engineering mempunyai beberapa manfaat yaitu sebagai berikut:
1. Speed
: waktu pengerjaan proyek yang jauh lebih cepat
2. Cost
: biaya yang dikeluarkan lebih rendah
3. Predictability
: Akurasi yang tinggi terhadap rencana dan penjadwalan proyek
serta anggaran
4. Quality

: kualitas hasil akhir yang lebih tinggi melalui penggunaan

teknologi scara efektif


5. Complexity
: kemampuan dalam melaksanakan sistem atau proyek yang
lebih tinggi level kerumitan atau kesulitanya
6. Customer satisfication : dapat meningkatkan pengembangan yang lebih mengacu
pada kepuasan pengguna
Dari beberaap manfaat yang telah disebutkan tersebut dapat diketahui bahwa
concurrent engineering mempunyai kaitan yang erat dengan pengembangan suatu
produk. Hal ini juga dapat dilihat dari beberapa elemen dari concurrent engineering
menurut Salmone (1995) yaitu :

1. Teknologi Informasi
Teknologi yang dimaksud

yaitu

CAD,CAM,

DFA,

simultion,

networking,email dan lain-lain


2. Kolaborasi
Merupakan kolaborasi atau kerjasama antar team dalam suatu organisasi
atau perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan
3. Proses
Proses yang dimaksud adalah suatu proses dalam pengembangan produk.
Dimana siklus ini diusahakan dapat dilakukan dengan memperhatikan
waktu, biaya dan kuaitas dari hasil dari proses tersebut. Hal ini
Concurrent engineering merupakan integrasi dari ketiga elemen tersebut
sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan oleh suatu perusahaan atau organisasi.

Anda mungkin juga menyukai