Anda di halaman 1dari 4

Laboratorium Material Bangunan

Manajemen dan Rekayasa Konstruksi


Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456

IV.5. Kadar Lumpur dan Lempung Agregat Halus


IV.5.1. Tujuan
Untuk mengetahui kandungan lumpur dan lempung dalam agregat
halus.
IV.5.2. Teori Dasar
Agregat halus adalah agregat yang ukuran butirannya lebih kecil
dari 4,75 mm (No. 4). (SNI 1970-2008, Cara uji berat jenis dan penyerapan
air agregat halus)
Syarat Mutu menurut SK SNI S – 04 – 1989 – F Agregat Halus (pasir):
1) Butirannya tajam, kuat dan keras
2) Bersifat kekal, tidak pecah atau hancur karena pengaruh cuaca.
3) Sifat kekal, apabila diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai berikut:
a) Jika dipakai Natrium Sulfat, bagian yang hancur maksimum 12 %
b) Jika dipakai Magnesium Sulfat, bagian yang hancur maksimum 10 %
4) Agregat halus tidak boleh mengandung Lumpur (bagian yang dapat
melewati ayakan 0,060 mm) lebih dari 5 %. Apabila lebih dari 5 % maka
pasir harus dicuci.
5) Tidak boleh mengandung zat organik, karena akan mempengaruhi mutu
beton. Bila direndam dalam larutan 3 % NaOH, cairan di atas endapan tidak
boleh lebih gelap dari warna larutan pembanding.
6) Harus mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik, sehingga
rongganya sedikit. Mempunyai modulus kehalusan antara 1,5-3,8. Apabila
diayak dengan susunan ayakan yang ditentukan, harus masuk salah satu
daerah susunan butir menurut zone 1, 2, 3 atau 4 dan harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
a) sisa di atas ayakan 4,8 mm, mak 2 % dari berat
b) sisa di atas ayakan 1,2 mm, mak 10 % dari berat
c) sisa di atas ayakan 0,30 mm, mak 15 % dari berat
7) Tidak boleh mengandung garam
(SK SNI S-04-1989-F, Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan
Bangunan Bukan Logam))

IV.5.3. Peralatan dan Bahan


1. Saringan No. 4
2. Tin box
3. Timbangan
4. Oven
5. Pasir 100 gram

STEVEN LIM / 22190003 1


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456

Gambar IV.5.1. Gambar IV.5.2. Tin Gambar IV.5.3.


Saringan No. 4 box Timbangan

Gambar IV.5.4. Oven Gambar IV.5.5. Pasir

IV.5.4. Cara Kerja


1. Menimbang semua tin box yang akan digunakan lalu beri nomor label.
2. Mengambil benda uji lalu masukkan ke dalam tin box secukupnya ± 100
gram, untuk agregat halus benda lolos saringan No. 4.
3. Memasukkan tin box beserta benda uji ke dalam oven dengan suhu 100°C
± 10°C selama kurang lebih 24 jam.
4. Mendinginkan benda uji dalam desikator lalu timbang berat masing-masing
tin box beserta isinya (A).
5. Menyuci benda uji, lalu mengeringkan benda uji dalam oven pada suhu
100°C ± 10°C selama 24 jam
6. Mendinginkan dalam desikator lalu menimbang kembali berat kering benda
uji tersebut (B).
IV.5.5. Data Percobaan
Tabel IV.5.1. Data Hasil Percobaan
Berat jenis agregat halus
Sampel Sampel Sampel
Ket Parameter 1 2 3
Berat agregat kering (semula) + tin
A box (gram) 110 111 110
Berat agregat kering (akhir) + tin
B box (gram) 106 102 102
C Berat tin box (gram) 10 11 10
Berat agregat kering (semula)
D (gram) 100 100 100
E Berat agregat kering (akhir) (gram) 96 91 92

STEVEN LIM / 22190003 2


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
IV.5.6. Analisis dan Pembahasan
Tabel IV.5.2. Data Hasil Perhitungan
Berat jenis agregat halus
Sampel Sampel Sampel
No. Parameter 1 2 3
Berat agregat kering (semula)
D (gram) 100 100 100
E Berat agregat kering (akhir) (gram) 96 91 92
F Kadar lumpur dan lempung 4.00% 9.00% 8.00%

Tabel di atas didapatkan melalui dengan contoh perhitungan sampel 1


seperti berikut :
Berat agregat kering (semula) : 110 - 10 = 100 gram
Berat agregat kering (akhir) : 106 - 10 = 96 gram
Kadar lumpur dan lempung : (100-96)/100 = 4%
Dari hasil pengujian didapatkan kadar lumpur pada sampel 1 4.00%,
sampel 2 9.00%, dan sampel 3 8.00%. Agregat memiliki variasi kadar
lumpur yang berbeda beda.
Menurut SK SNI S 04-1989 F, kadar lumpur yang diizinkan dalam
pencampuran beton pada agregat halus ialah 5%. Pada sampel yang diuji
hanya terdapat 1 sampel dari 3 sampel yang lolos persyaratan mutu bahan
pencampuran beton.
Agregat pada sampel 2 dan sampel 3 harus dicuci untuk mengurangi
kadar lumpur yang menempel pada agregat halus. Bila agregat tidak dicuci
maka kualitas agregat akan menurun yang akan mengakibatkan penurunan
kuat tekan beton nantinya.
Adapun hasil tes ini memiliki kekeliruan, karena pada saat
pencucian agregat. Tidak sedikit agregat yang terbuang bersama lumpur
karena ukuran agregat pasir yang kecil dan kelembaman agregat untuk
menempel pada jari hingga agregat ikut terbuang saat peneliti mencuci
tangan atau mengangkat tangannya dari saringan.
IV.5.7. Kesimpulan
Dari hasil praktikum percobaan penghitungan kadar lumpur dan
lempung pada agregat halus yang telah dilakukan didapatkan data bahwa
sampel agregat halus belum memenuhi salah satu persyaratan untuk
digunakan sebagai salah satu bahan pencampuran beton sesuai SK SNI S
04-1989 F dan perlu dicuci kembali untuk mengurangi kadar lumpurnya.
Setelah agregat dicuci, agregat perlu dilakukan uji kadar lumpur kembali
untuk mengetahui apakah kadar lumpur sudah di bawah batas maksimum
yang diizinkan.

STEVEN LIM / 22190003 3


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. (2008). Cara uji berat jenis dan penyerapan air
agregat halus, SNI 1970-2002. Kementrian Pekerjaan Umum, Badan
Penelitian dan Pengembangan PU
Badan Standarisasi Nasional. (1989). Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A
(Bahan Bangunan Bukan Logam), SK SNI S 04-1989 F. Kementrian
Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan PU

STEVEN LIM / 22190003

Anda mungkin juga menyukai