Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
Jl. Ir. H. Djuanda km 3 Indramayu telp. (0234) 275907 Kode POS 45213

I. Referensi
ASTM C.136-96
SNI 03-1968-1990.

II. Tujuan Umum


Dapat menentukan distribusi atau prosentase butiran baik agregat halus maupun
agregat kasar untuk digunakan dalam campuran beton.

III. Tujuan Khusus


1. Mengetahui pengaruh gradasi agregat terhadap sifat campuran beton.
2. Dapat melaksanakan pengujian analisa distribusi butir agregat halus dan kasar
dengan menggunakan pengayakan.
3. Dapat menghitung prosentase butiran yang tertahan, lolos kumulatif tiap ukuran
ayakan, dan menggambarkan kurva gradasinya.
4. Dapat menentukan mutu agregat berdasarkan angka kehalusan (finenes
Modulus), maupun terhadap spesifikasi gradasi.
5. Dapat menggunakan peralatan sesuai prosedur satandar pengujian.

IV. Dasar Teori


Analisa saringan agregat adalah penentuan persentase berat butiran agregat yang
lolos dari satu set saringan, yang kemudian angka-angka persentasenya ditabelkan dan
digambarkan pada grafik atau kurva distribusi butir.
Gradasi agregat yang baik untuk beton adalah adalah agregat dimana susunan butirnya
(gradasi) terdiri dari butiran halus hingga kasar secara beraturan (lihat gambar 1),
karena butirannya akan saling mengisi sehingga akan diperoleh beton dengan
kepadatan yang tinggi, mudah dikerjakan dan mudah dialirkan.

Gambar 1. Gradasi Menerus (Continous Grade)


LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
Jl. Ir. H. Djuanda km 3 Indramayu telp. (0234) 275907 Kode POS 45213

Mutu gradasi agregat, selain ditentukan terhadap distribusi butiran, beberapa


standar mensyaratkan atas dasar angka modulus kehalusan (Fineness Modulus/ FM).
Modulus Kehalusan adalah Jumlah persentase tertahan kumulatif untuk satu seri
ukuran ayakan yang kelipatan dua, dimulai dari ukuran terkecil 0,15 mm dibagi 100.
ASTM C.33 dan SK SNI S-04-1989 F, mensyaratkan nilai FM agregat halus untuk
aduk dan beton masing-masing: 2,3-3,1 dan 1,5-3,8. Sedangkan untuk agregat kasar
SK SNI S-04-1989, mensayaratkan 6,0-7,1.

V. Peralatan dan Bahan


A. Peralatan
No. Nama Peralatan Keterangan
1. Timbangan Ketelitian 0,2%
2. Oven Pengering Dapat diatur pada suhu konstan (1105) 0C
3. Ayakan Standar Ukuran Lubang ayakan: 75 MM; 63,5 MM;
50 MM; 37,5 mm; 25 mm; 19 mm; 12,5
mm; 9,5 mm; 6,3 mm; 4,75 mm; 2,36 mm;
1,18 mm; 0,6 mm; 0,3 mm; 0,15 mm, dan
0,075 mm.
4. Sample Spliter Alat Pemisah Contoh
5. Mesin Penggetar Untuk penggetaran dan dilengkapi timer

B. Bahan
- Agregat dalam keadaan kering oven yaitu dihasilkan dari pengeringan oven
pada suhu 1105 0C selama 4 jam.
- Agregat harus memlalui sampling (Quatering/ Sample Spliter).
- Minimum benda uji:
1. Ukuran maks. 2,36 mm, berat minimum 100 gram
2. Ukuran maks. 4,75 mm, berat minimum 500 gram
3. Ukuran maks. 3/8, berat minimum 1000 gram
4. Ukuran maks. 1/2, berat minimum 2500 gram
5. Ukuran maks. 3/4, berat minimum 5000 gram
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
Jl. Ir. H. Djuanda km 3 Indramayu telp. (0234) 275907 Kode POS 45213

6. Ukuran maks. 1, berat minimum 10000 gram


7. Ukuran maks. 1,5, berat minimum 15000 gram
8. Ukuran maks. 2, berat minimum 20000 gram
9. Ukuran maks. 2,5, berat minimum 25000 gram
10. Ukuran maks. 3, berat minimum 30000 gram
11. Ukuran maks. 3,5, berat minimum 35000 gram

VI. Prosedur Pelaksanaan Pengujian


1. Masukan agregat pada susunan ayakan, dengan urutan ukuran ayakan terbesar
berada dibagian atas dan diakhiri dengan pan dibagian terbawah.
2. Letakan pada mesin penggetar, jalankan mesin selama 15 menit.
3. Diamkan beberapa saat, kemudian keluarkan benda uji yang tertahan di masing-
masing ayakan dan timbang beratnya.
4. Masukkan kedalam tabel, kemudian hitung persen tertahan dimasing-masing
ukuran ayakan, persen tertahan dan lolos kumulatif, dan angka kehalusannya
(finenes modulus/ FM), sampai satu angka dibelakang koma.
5. Gambarkan Kurva gradasinya.

VII. Perhitungan
W1
% Tertahan di a mm = x100%
Wtotal
Dimana :
W1 = berat agregat tertahan di ukuran ayakan a mm (gram)
Wtotal = berat agregat total (gram)
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
Jl. Ir. H. Djuanda km 3 Indramayu telp. (0234) 275907 Kode POS 45213

Gambar 2. Proses Penggetaran pada Uji Analisa Ayak Agregat

VIII. Pelaporan Hasil Uji


Pelapoan hasil uji meliputi :
1. Jenis Agregat halus/Pasir
2. MHB agregat halus
3. Jenis Agregat Kasar
4. MHB Agregat Kasar

Format pengujian dapat dilihat dalam lampiran

Anda mungkin juga menyukai