Anda di halaman 1dari 13

ALAT DAN MESIN INDUSTRI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM


AYAKAN TYLER

Disusun Oleh:
MAHMUD FAHRIZAL HARAHAP
15/17862/THP/STIPP B

SARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERKEBUNAN DAN


PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pengecilan ukuran merupakan proses pendahuluan yang sangat penting
pada pengolahan hasil pertanian. Karena akan salah satunya berfungsi untuk
mempermudah proses pengolahan hasil pertanian selanjutnya menjadi produk
yang memiliki mutu lebih tinggi. Proses pengecilan ukuran salah satunya dengan
cara ditumbuk atau dihancurkan dan selanjutnya untuk memperoleh partikel atau
butiran dengan kriteria tertentu dapat kita lakukan dengan pengayakan.
Pengayakan umumnya dilakukan pada bahan yang kering atau memiliki kadar air
sedikit. Hal ini biasanya terjadi pada behan hasil pertanian berupa biji-bijian.
Pengayakan merupakan suatu teknik pemisahan bahan padat berdasarkan pada
ukurannya.
Proses pengayakan menggunakan alat yang biasa disebut ayakan yang
umumnya memiliki ukuran tertentu untuk menghasilkan bubuk partikel dengan
ukuran tertentu pula yang biasa disebut mesh. Untuk mengetahui cara atau proses
pengayakan tersebut, maka dalam praktikum ini dilakukan percobaan pengayakan
bubuk dari bahan hasil pertanian (jagung) dengan menggunakan ayakan Tyler.
Dan diharapkan praktikan mengerti secara teori maupun praktek dan dapat
mengaplikasikan kembali dilapang pada proses pengolahan produk hasil pertanian
dan tentunya untuk mengahasilkan mutu yang diinginkan.
1.2 Tujuan Praktikum
Mengetahui mekanisme pengayakan model Tyler dan menghitung modulus
kehalusan dan indeks keseragaman.

1.3 Manfaat Pratikum


Praktikan dapat mengetahui mekanisme pengayakan model Tyller dan
menghitung modulus kehalusan dan indeks keseragaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ayakan Tyler

Pengayakan merupakan suatu cara memisahkan pertikel yang berdasarkan


ukuran pertikel terutama adalah proses pemisahan bahan dalam keadaaan kering.
Proses pengayakan dilakukan dengan cara menempatkan bahan dengan ukuran yang
tidak seragam kedalam ayakan yang memiliki ukuran luang ayakan yang
dikehendaki dan diayakan (Anonim, 2017).
Pengayakan merupakan suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan
ukuran partikel yang diinginkan. Metode ini memiliki dua teknik yang dapat
diaplikasikan dalam pembuatan sediaan farmasi, yaitu teknik pengayakan manual
dan teknik pengayakan mekanik. Pada pengayakan manual, bahan dipaksa melewati
lubang ayakan, umumnya dengan bantuan sebilah kayu atau sebilah bahan sintetis
atau dengan sikat. Beberapa farmakope memuat spesifikasi ayakan denagn lebar
lubang tertentu. Sekelompok partikel dikatakan memiliki tingkat kehalusan tertentu
jika seluruh partikel dapat melintasi lebar lubang yang sesuai (tanpa sisa di ayakan).
Dengan demikian ada batasan maksimal ukuran partikel. Teknik pemisahan ini
merupakan teknik manual, teknik ini dapat dilakukan untuk campuran heterogen
khususnya campuran dalam fasa padat. Proses pemisahan didasari atas perbedaan
ukuran partikel didalam campuran tersebut. Sehingga ayakan memiliki ukuran pori
atau lubang tertentu, ukuran pori dinyatakan dalam satuan mesh. Pengayakan secara
mekanik (pengayakan getaran, guncangan, atau kocokan) dilakukan dengan bantuan
mesin, yang umumnya mempunyai satu set ayakan dengan ukuran lebar lubang
standar yang berlainan (Lachman, 1989).
2.2 Mesh
Sekelompok partikel dikatakan memiliki tingkat kehalusan tertentu jika
seluruh partikel dapat melintasi lebar lubang yang sesuai (tanpa sisa di ayakan).
Dengan demikian ada batasan maksimal ukuran partikel. Teknik pemisahan ini
merupakan teknik manual, teknik ini dapat dilakukan untuk campuran heterogen
khususnya campuran dalam fasa padat. Proses pemisahan didasari atas perbedaan
ukuran partikel didalam campuran tersebut. Sehingga ayakan memiliki ukuran pori
atau lubang tertentu, ukuran pori dinyatakan dalam satuan mesh. Pengayakan secara
mekanik (pengayakan getaran, guncangan, atau kocokan) dilakukan dengan bantuan
mesin, yang umumnya mempunyai satu set ayakan dengan ukuran lebar lubang
standar yang berlainan. Suatu ayakan terdiri dari bingkai ayakan dan jaringan ayakan
dalam hal ini dikenal dengan istilah mesh. Mesh adalah jumlah lubang per inchi
kuadrat. Biasanya jaringan tersebut dilengkapi dengan peralatan lain sesuai dengan
jenis ayakan, misalnya pada ayakan goyang bingkai ayakan dihubungkan dengan
batang penggerak ke roda gerak. Penentuan ukuran partikel dan percobaan
pembagian serbuk dapat dikerjakan dengan pengayakan; yaitu melewati serbuk
dengan goncangan mekanis menembus suatu susunan ayakan yang diketahui
ukurannya dan berurutan dari ukuran yang besar ke ukuran yang lebih kecil , serta
penentuan bagian serbuk yang melewati atau tertahan pada masing – masing ayakan
(Kurniawan, 2012).
Suatu ayakan terdiri dari bingkai ayakan dan jaringan ayakan dalam hal ini
dikenal dengan istilah mesh. Mesh adalah jumlah lubang per inchi kuadrat. Biasanya
jaringan tersebut dilengkapi dengan peralatan lain sesuai dengan jenis ayakan,
misalnya pada ayakan goyang bingkai ayakan dihubungkan dengan batang
penggerak ke roda gerak. Penentuan ukuran partikel dan percobaan pembagian
serbuk dapat dikerjakan dengan pengayakan; yaitu melewati serbuk dengan
goncangan mekanis menembus suatu susunan ayakan yang diketahui ukurannya dan
berurutan dari ukuran yang besar ke ukuran yang lebih kecil , serta penentuan bagian
serbuk yang melewati atau tertahan pada masing – masing ayakan (Ansel, 1989).
BAB III
METODE PRATIKUM
3.1 Tempat dan tanggal pratikum
Praktikum alat dan mesin industri tentang pengecilan ukuran dilaksanakan
pada hari Jumat , 3 februari 2017 pada pukul 15.00 WIB di Pilot Plant institut
pertanian STIPER Yogyakarta.
3.2 Alat dan Bahan
Alat alat yang digunakan dalam pratikum kali ini adalah timbangan, nampan
dan mesin ayakan tyler.
3.3 Metode Praktikum
3.3.1 Teoritis
Menyiapkan bahan (biji jagung) yang telah dikecilkan ukuranya.
1. Menyiapkan sejumlah ayakan (1 – 3 ayakan) yang ukuanya (mesh)
berbeda – beda yang disusun secara bertingkat, mulai dari ukuran mesh
terkecil.
2. Mengambil masing – masing bahan yang telah dikecilkan ukuranya dan
lakukan pengayakan mulai dari atas sampai ayakan paling bawah.
3. Menimbang dan hitung bahan yang tertinggal pada masing – masing
ayakan dalam persen (%).
4. Menghitung modulus kehalusan dan indeks keseragaman.
3.3.2 Prosedur Skematis

Penyiapan alat dan bahan.

Disiapkan sejumlah ayakan dengan mesh


10, 20, 40 dan 60.

Diambil biji jagung yang sudah dikecilkan


lalu masukkan dalam mesh 10.

Dihidupkan mesin ayakan Tyller dan


biarkan selama 30 menit.

Ditimbang berat bahan pada setiap mesh.

Dihitung modulus kehalusan dan indeks


keseragaman.

Diagram alir 1. Ayakan Tyller


BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Berikut data hasil pengamatan yang diperoleh dalam praktikum ayakan tyler
pada acara III satuan operasi :
No Mesh Berat Bahan (gram)
1. 10 62,4 gr
2. 20 203,8 gr
3. 40 63,52 gr
4. 60 22 gr
5. Penampung 14,25 gr
Tabel 1 hasil pengamatan ayakan Tyller

Diketahui : λ = 1,75

Ρ Jagung = 850 kg/m3


DP 10 mesh = 1,65 mm
DP 20 mesh = 0,833 mm
DP 40 mesh = 0,37 mm
DP 60 mesh = 0,233 mm
6𝑥𝜆𝑥𝑤
Rumus : ∆t = 𝜌 𝑥 𝐷𝑃

 Luas permukaan 10 tertahan 20 mesh 10


6 𝑥 1,75 𝑥 0,203
∆t = 850 𝑥 1,24 𝑥 10−3 = 2,01904 m2

 Luas permukaan 20 tertahan di 40


6 𝑥 1,73 𝑥 0,06352
∆t = 830 𝑥 0,6015 𝑥 10−3 = 1,30450 m2

 Luas Permukaan 40 tertahan di 60


6 𝑥 1,75 𝑥 0,022
∆t = 850 𝑥 0,3015 𝑥 10−3 = 0,890138 m2
4.2 Pembahasan
Praktikum ini membahas mengenai ayakan tyler. Pengayakan merupakan
suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan ukuran partikel yang
diinginkan. Metode ini memiliki dua teknik yang dapat diaplikasikan dalam
pembuatan sediaan farmasi, yaitu teknik pengayakan manual dan teknik
pengayakan mekanik.
Ayakan tyler merupakan mesin pengayak untuk memisahkan bahan
berdasarkan ukuran partikelnya. Pada praktikum ini yang dilakukan adalah proses
pengecilan produk. Bahan yang digunakan adalah biji jagung utuh dan biji jagung
pecah yang sudah dikecilkan ukurannya. Proses pengayakan sangat berguna
dalam proses penanganan bahan pangan. Dimana dengan dilakukan pengayakan,
maka bahan pangan yang di ayak akan disterilkan dari bahan-bahan yang
merugikan (seperti batu, dan kerikil). Dengan kata lain, dengan adanya proses
pengayakan maka kita akan mendapatkan pati dari suatu bahan pangan atau hasil
bersih dari suatu bahan pangan (sterilized food).
Menurut Winarno, 1992. Bentuk bahan yang diayak dan jenis permukaan
ayakan memainkan peranan penting. Sering terdapat bulatan-bulatan halus,
batang-batang halus berbentuk sllinder, kerucut kecil, dna sebagainya.
Pengayakan bulatan halus melalui lubang ayakan tidak menimbulkan masalah
khusus. Bagaimana cara bulatan halus sampai di permukaan ayakan tidak
membawa perbedaan. Lain halnya dengan batang dan kerucut halus. Bahan
seperti ini dapat melalui permukaan ayakan dalam keadaan tegak. Tetapi tidak
dapat melalui lubang ayakan jika tidur di atas permukaan ayakan. Pada
pengayakan sejumlah batang halus dengan ukurna tepat sama, sebagian bahan
akan terayak, sedangkan sebagian lain tidak terayak. Berhubung dengan gejala
ini, selain lubang ayak yang bulat ada juga berbentuk bujur sangkar, segi panjang
atau berbentuk aluran.
Pada praktikum kali ini mesh yang digunakan dari atas ke bawah adalah 10
mesh, 20 mesh, 40 mesh, 60 mesh, dan bagian paling bawah adalah penampung.
Pada hasil pengamatan biji jagung yang sudah kecilkan ukurannya
didapatkan berat biji agung yang tertahan di mesh 10 yaitu 62,4 gram, berat biji
jagung yang tertahan di mesh 20 yaitu 203,8 gram, berat biji jagung yang tertahan
di mesh 40 yaitu 63,52 gram, berat biji jagung yang tertahan dimesh 60 yaitu 22
gram, dan yang tertahan dipenampungan yaitu 14,25 gram. Pada mesh 10 dan 20
tersebut digolongkan dalam fraksi kasar sedangkan mesh 40 dan 60 digolongkan
fraksi halus.
Luas permukaan yang lolos dari 10 mesh dan tertahan di 20 mesh yaitu
2,01904 m2, luas permukaan yang lolos dari 20 mesh dan tertahan di 40 yaitu
1,30450 m2, dan luas permukaan yang lolos dari 40 mesh dan tertahan di 60
mesh yaitu 0,90138 m2. Pada praktikum ini ukuran biji jagung yang paling
banyak tertahan di mesh 20.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan yaitu.
Ayakan tyler merupakan alat pengayakan yang termasuk golongan Fixed
Aperture, yaitu celah atau lubangnya tidak berubah-ubah.
Mesh adalah ukuran dari jumlah lubang suatu jaring atau kasa pada luasan 1
inch persegi jaring/kasa yang bisa dilalui oleh material padat. Mesh 20 memilki
arti terdapat 20 lubang pada bidang jaring/kasa seluas 1 inch, demikian
seterusnya.
Pada hasil pengamatan biji jagung yang sudah kecilkan ukurannya
didapatkan berat biji agung yang tertahan di mesh 10 yaitu 62,4 gram, berat biji
jagung yang tertahan di mesh 20 yaitu 203,8 gram, berat biji jagung yang
tertahan di mesh 40 yaitu 63,52 gram, berat biji jagung yang tertahan dimesh 60
yaitu 22 gram, dan yang tertahan dipenampungan yaitu 14,25 gram. Pada mesh
10 dan 20 tersebut digolongkan dalam fraksi kasar sedangkan mesh 40 dan 60
digolongkan fraksi halus.
Luas permukaan yang lolos dari 10 mesh dan tertahan di 20 mesh yaitu
2,01904 m2, luas permukaan yang lolos dari 20 mesh dan tertahan di 40 yaitu
1,30450 m2, dan luas permukaan yang lolos dari 40 mesh dan tertahan di 60
mesh yaitu 0,90138 m2. Pada praktikum ini ukuran biji jagung yang paling
banyak tertahan di mesh 20.
4.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya sebaiknya Co.ass dan praktikan harus saling
bekerja sama dalam melaksanakan praktikum agar lebih efektif dan efisien dalam
praktikumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2017. “Buku Petunjuk Praktikum Alat dan Mesin Industri”. Institut
Pertanian Stiper Yogyakarta: Yogyakarta.
Ansel, H. C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh
Ibrahim, F., Edisi keempat. Universitas Indonesia Press: Jakarta.
Kurniawan, Dhadhang W. dkk., 2012. Teknologi Sediaaan Farmasi Laboratorium
Farmasetika. UNSOED: Purwokerto.
Lachman, Leon., 1989. Teori dan Praktek Farmasi Industri. UI – Press: Jakarta.
Winarno, 1992. Alat dan Mesin Industri. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Yogyakarta, 10 Februari 2017


Mengetahui
Co. Ass Praktikan

(Firman Ricky H. Sitonga) (Mahmud Fahrizal)


LAMPIRAN

Mesin Ayakkan Tyller

Penyusunan mesh, dari ukuran mesh paling kecil


diatas sampai ukuran mesh paling besar dibawah.

Mengatur waktu ayakkan pada mesin ayakan Tyller.

Anda mungkin juga menyukai