PRAKTIKUM III
(Praktikum Mata Kuliah Mesin dan Peralatan Industri)
Kelompok 2
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini dilakukan adalah untuk mengecilkan ukuran bahan,
memperoleh hasil bahan yang seragam, dan mengetahui persentase bahan yang
sudah dikecilkan ukurannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Size Reduction
Pengecilan ukuran merupakan salah satu proses dalam
industripengolahanbahan pertanian. Operasi ini merupakan salah satu proses
dalam industri yang sangat penting. Operasi pengecilan ini bertujuan untuk
mempermudah proses selanjutnya, sehingga akan lebih efektif dalam
penanganan pasca panen komoditas pertanian. Operasi ini merupakan
pengembangan dari operasi empiris yang biasanya hanya di lakukan tanpa
menggunakan mesin. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, makaoperasi pengecilan ukuran pun dilakukan dengan bantuan
mesin.
Dalam dunia industri pengecilan dapat dibedakan menjadi pengecilan
yang ekstrim dan pengecilan yang relatif masih berukuran besar misalnya
hanya dengan menggunakan pemotongan yang menghassilkan bntuk khusus.
Pengecilan biasanya dilakukan dengan dua operasi yaitu operasi basah dan
operasi kering. Terdapat tiga gaya yang digunakan dalam operasi pengecilan
yaitu dengan penekanan, pukulan, dan sobekan atau potongan. Ketiga cara
tersebut dilakukan sesuai dengan karakteristik bahan yang akan direduksi.
Penggunaan alat pengecil ukuran bertujuan untuk mendapatkan
efektifitas dalam operasi reduksi sehingga akan mendpatkan hasil yang
maksimal. Permasalahan yang sering dihadapi dalam penggunaan mesin
pengecil ukuran ini adalah penentuan diameter bahan yang diinginkan,
sehingga sering dilakukan operasi pengecilan. Mesin tersebut memiliki
karakteristik, kelemahan, dan kelebihan tersendiri. Oleh karena itu diperlukan
pengetahuan yang cukup mengenai mesin pengecil ukuran dan
karakteristiknya.
BAB III
METODE
4.2 Pembahasan
Pengecilan ukuran adalah suatu proses pengolahan untuk memperkecil ukuran
bahan sesuai dengan karakteristik bahan tersebut tanpa mengubah sifat-sifat
kimianya. Mengecilkan ukuran berarti membagi-bagi suatu bahan padat menjadi
bagian yang lebih kecil dgn menggunakan gaya gaya mekanis. Tergantung dari
besarnya bahan-bahan padat yang dihasilkan, pengecilan ukuran di bedakan atas
pengecilan kasar (memecah) dan pengecilan halus (menggiling). Pengecilan ukuran
antara lain dapat menyebabkan bahan-bahan padat menjadi dapat diangkut dengan
lebih mudah, mempunyai bentuk komersial yang lebih baik, lebih mudah diproses
lanjut.
Pada praktikum ini digunakan ketumbar sebagai bahan yang dikecilkan
ukurannya. Ketumbar yang digunakan sebanyak 30 gram dan dihaluskan dengan
blender selama 10 detik, 30 detik, dan 1 menit. Sampel gula tersebut kemudian
disaring menggunakan ayakan dengan mesh 750. Sampel yang tertinggal itu akan
ditimbang kembali dan dihitung persennya, bahan yang tertinggal untuk penggilingan
selama 10 detik sebesar 8,33%, untuk penggilingan selama 30 detik bahan yang
tetringgal sebesar 3,33%, dan untuk penggilingan selama 1 menit bahan yang
tertingal sebesar 1,67%. Setelah diketahui persen bahan yang tertinggal selanjutnya
dihitung % bahan yang lolos pada penggilingan selama 10 detik bahan yang lolos
sebesar 91,67%, untuk penggilingan selama 30 detik bahan yang lolos sebesar
96,67%, dan untuk penggilingan selama 1 menit bahan yang lolos sebesar 98,33%
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa dalam proses penyaringan
yang menggunakan waktu penggilingan yang berbeda menghasilan persen bahan
tertinggal dan lolos yang berbeda pula. Semakin kecil waktu yang digunakan pada
penggilingan maka akan semakin banyak jumlah persen bahan yang tertinggal,
sebaliknya semakin besar waktu yang digunakan maka semakin sedikit jumlah persen
bahan yang tertinggal.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari praktikum Size Reduction maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Mengetahui ukuran ayakan yaitu dengan cara menghitung jumlah lubang atau
mesh dalam 1 inch persegi
2. Mengetahui ukuran partikel suatu bahan dengan diketahui terlebih dahulu %
bahan tertinggal yaitu, bahan yang tertinggal untuk penggilingan selama 10
detik sebesar 8,33%, untuk penggilingan selama 30 detik bahan yang
tetringgal sebesar 3,33%, dan untuk penggilingan selama 1 menit bahan yang
tertingal sebesar 1,67%. Setelah diketahui persen bahan yang tertinggal
selanjutnya dihitung % bahan yang lolos pada penggilingan selama 10 detik
bahan yang lolos sebesar 91,67%, untuk penggilingan selama 30 detik bahan
yang lolos sebesar 96,67%, dan untuk penggilingan selama 1 menit bahan
yang lolos sebesar 98,33%
5.2 Saran
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disarankan
praktikan terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang disampaikan oleh dosen
pengampu agar dapat mempermudah ketika proses percobaan. Pada saat melakukan
percobaan diharapkan praktikan untuk lebih teliti dan cermat agar mendapatkan hasil
yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTKA
Smith, H.P. 1955. Farm Machinery and EquipmentInc. Fourth Edition, New York : .
McGraw-Hill Book Co.
1. Proses Penyangraian
2. Proses Penimbangan
3. Proses Penggilingan
4. Proses Pengayakan
5. Hasil setelah diayak