Anda di halaman 1dari 40

STUDI KASUS

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN


PEKERJAAN KOLOM PADA LANTAI DASAR DENGAN
METODE PRECAST DAN KONVENSIONAL PADA PROYEK
GEDUNG PARKIR (LANJUTAN) MASJID AGUNG MEDAN

Diajukan Oleh:

BRIGITTA SRI IVANA MANIK INDAH SRI INTAN NASUTION


1905141020 1905141010

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI


GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan di bawah ini :


Penulis 1
Nama : Brigitta Sri Ivana Manik
NIM : 1905141020
Penulis 2
Nama : Indah Sri Intan Nasution
NIM : 1905141010

Judul Skripsi : Perbandingan Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Kolom Pada Lantai Dasar Dengan Metode Precast Dan
Konvensional Pada Proyek Gedung Parkir (Lanjutan)
Masjid Agung Medan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Studi Kasus ini secara keseluruhan


merupakan karya orisinal kami sendiri, bukan plagiasi sebagian atau keseluruhan
dari karya tulis orang lain kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sebagai
sumber pustaka sesuai dengan aturan penulisan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Kami
siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada kami apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap kejujuran akademik atau etika keilmuan
dalam karya ini, atau ditemukan bukti yang menunjukkan ketidakaslian karya ini.

Medan, 14 Desember 2022

BRIGITTA SRI IVANA MANIK INDAH SRI INTAN NASUTION


NIM: 1905141020 NIM: 1905141010

i
LEMBAR PENGESAHAN

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN


PEKERJAAN KOLOM PADA LANTAI DASAR DENGAN
METODE PRECAST DAN KONVENSIONAL PADA PROYEK
GEDUNG PARKIR (LANJUTAN) MASJID AGUNG MEDAN

BRIGITTA SRI IVANA MANIK INDAH SRI INTAN NASUTION


NIM: 1905141020 NIM: 1905141010

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 14 Desember 2022


dan dinyatakan telah menyelesaikan Mata Kuliah Studi Kasus

Dosen Pembimbing,

(Samiran, S.S.T., M.T.)


NIP. 19610918 199003 1 001

Tim Penguji:

Ketua Penguji

Samiran, S.S.T., M.T. ( )

Penguji:

Rhini Wulan Dary, S.T., M.T. ( )

Medan, Januari 2023

Mengetahui:
Ketua Jurusan, Kepala Program Studi,

(Marsedes Purba, B. Sc., Ci.Eng., M.Sc.) (Mizanuddin Sitompul, S.T., M.T.)


NIP. 19631011 199303 1 001 NIP. 19870713 201903 1 010

ii
ABSTRAK
Proyek konstruksi di Indonesia saat ini mengalami peningkatan yang
signifikan, terutama di kota -kota besar, metode implementasi untuk setiap proyek
dapat berbeda sesuai dengan kondisi sosial masyarakat dan alam. Jenis teknologi
material konstruksi yang digunakan akan mempengaruhi kemampuan bangunan
dan juga mempengaruhi anggaran untuk biaya dan waktu implementasi proyek.
Dalam konstruksi ini dikenal sebagai dua metode pekerjaan konkret yang sering
digunakan yaitu metode konvensional dan metode pracetak, karena persyaratan
tinggi dan durasi cepat dalam menyelesaikan proyek konstruksi, metode pracetak
ini digunakan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan biaya dan waktu
implementasi kolom metode konvensional dan pracetak, data perhitungan metode
konvensional yang diambil dari proyek, sementara metode pracetak menggunakan
perhitungan AHSP 2022 Bidang Cipta Karya mengenai prosedur perhitungan
untuk beton pracetak Unit untuk konstruksi bangunan, hasil perhitungan
membandingkan biaya dan waktu antara metode konvensional dan metode
pracetak pada struktur kolom di gedung parkiran (lanjutan) Masjid Agung Medan
adalah metode konvensional RP. 246.380.388,00 dan metode beton pracetak
adalah Rp. 413.086.535,00. Durasi pekerjaan Struktur Kolom Metode beton
konvensional adalah 15 hari dan metode pracetak adalah 1 hari.
Perbedaan harga antara metode beton konvensional dan beton pracetak
adalah Rp. 166.706.147,00 atau metode pracetak 67% lebih mahal dari metode
konvensional. Perbedaan durasi pekerjaan metode beton konvensional 14 hari
lebih lama dibandingkan dengan metode pracetak.

Kata kunci: Kolom, pracetak, Perbandingan biaya, konvensional

iii
ABSTRACT

Construction projects in Indonesia are currently experiencing a significant


increase, especially in big cities, the implementation methods for each project can
differ according to the social conditions of the community and nature. The type of
construction material technology used will affect the ability of the building and
also affect the budget for the cost and time of project implementation. In
construction it is known as two methods of concrete work which are often used
namely conventional methods and precast methods, because of high requirements
and fast duration in completing a construction project, this precast method is
used.
This research was conducted to find out the comparison of the cost and
time of implementation of conventional and precast method columns, conventional
method calculation data taken from the project while the precast method uses the
calculation of AHSP 2022 regarding the calculation procedure for precast
concrete units for building construction, the calculation results compared costs
and the time between the conventional method and the precast method on the
column structure in parking lot building (continued) of the Medan Grand Mosque
is the conventional method Rp. 246,380,388.00 and the precast concrete method
is Rp. 413.086.535,00. Column Structure work duration The conventional
concrete method is 15 days and the precast method is 1 days.
The price difference between the conventional concrete method and
precast concrete is Rp. 166.706.147,00 or the precast concrete method is 67%
more expwnsive than the conventional concrete method. The difference in the
duration of the conventional concrete method is 14 days longer than the precast
method.

Keywords : Coloum, precast, Cost Comparison, Conventional

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya yang
begitu besar, penulis dapat melakukan Studi Kasus di Masjid Agung Medan
hingga akhirnya dapat menyelesaikan Studi Kasus.

Studi Kasus dan laporan yang berjudul “PERBANDINGAN BIAYA


DAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM PADA LANTAI
DASAR DENGAN METODE PRECAST DAN KONVENSIONAL PADA
PROYEK GEDUNG PARKIR (LANJUTAN) MASJID AGUNG MEDAN”
diselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kasus.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah memberikan sumbangan pemikiran, motivasi serta saran yang
sangat bermanfaat demi terselesaikannya laporan ini. Ucapan terima kasih ini
penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Abdul Rahman, S.E., Ak., M.Si. selaku Direktur Politeknik Negeri
Medan;

2. Bapak Marsedes Purba, B. Sc., Ci.Eng., M.Sc. selaku Ketua Jurusan


Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;

3. Bapak Mizanuddin Sitompul, S.T., M.T. selaku Kepala Program Studi


Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Medan;

4. Bapak Samiran, S.S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah


membantu memberikan bimbingan, pengarahan, dan meluangkan waktu
sehingga laporan Studi Kasus dapat terselesaikan;

5. Bapak Soni Ariawan, selaku Project Manager di Proyek Pembangunan


Masjid Agung Medan Pekerjaan Gedung Parkir (Lanjutan), Aula (Masjid
Lama);

6. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi di Politeknik Negeri Medan;

v
7. Kepada orangtua penulis yang senantiasa memberi dukungan dan doa
kepada kami, serta dukungan moril dan finansial kepada kami untuk dapat
menyelesaikan laporan Studi Kasus;
8. Ibu Citra Utami. S.T., M.T. selaku wali kelas MRKG-7B;
9. Teman – teman MRKG-7B.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
penulis mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna kemajuan
penulis di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga Laporan Studi Kasus ini
dapat memberikan banyak manfaat bagi semua pihak.

Medan, 14 Desember 2022

Hormat Penulis,

BRIGITTA SRI IVANA MANIK INDAH SRI INTAN NASUTION


NIM: 1905141020 NIM: 1905141010

vi
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
ABSTRACT ............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah .............................................................................................. 2
1.4 Tujuan .............................................................................................................. 2
1.5 Manfaat ............................................................................................................ 3
1.6 Sistematika Laporan......................................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 4
2.2 Landasan Teori ................................................................................................. 5
BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................... 13
3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data .................................................................. 13
3.2 Objek Penelitian ............................................................................................. 13
3.3 Lokasi Penelitian ............................................................................................ 14
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 15
3.5 Metode Pengolahan Data ............................................................................... 15
3.6 Bagan Alur Pembahasan ................................................................................ 17
BAB 4 DATA ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................. 18
4.1 Data Penelitian ............................................................................................... 18
4.2 Analisis Data .................................................................................................. 19
4.2.1 Analisis Harga Satuan Konvensional .............................................. 19

4.2.2 Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Kolom Metode Konvensional21

vii
4.2.3 Analisis Harga Satuan Precact ........................................................ 21

4.2.4 Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Kolom Metode Precast......... 24

4.2.5 Perbandingan Harga Pekerjaan Kolom Metode Konvensional dan


Precast 25

4.2.6 Analisis Durasi Pengerjaan Kolom ................................................. 25

4.3 Pembahasan.................................................................................................... 26
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 28
5.1 Simpulan ........................................................................................................ 28
5.2 Saran .............................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29
LAMPIRAN .......................................................................................................... 30

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Perbedaan Sistem Pelaksanaan Antara Sistem Konvensional dengan


Sistem Pracetak ..................................................................................................... 10
Tabel 2. 2 perhitungan kebutuhan bahan, upah, dan alat ...................................... 11
Tabel 4. 1 Jumlah dan Ukuran Kolom .................................................................. 19
Tabel 4. 2 Harga Kolom Pracetak ......................................................................... 19
Tabel 4. 3 AHSP Konvensional ............................................................................ 21
Tabel 4. 4 RAB Konvensional .............................................................................. 21
Tabel 4. 5 AHSP Pracetak..................................................................................... 24
Tabel 4. 6 RAB Struktur Pracetak......................................................................... 24
Tabel 4. 7 RAB Pracetak....................................................................................... 25

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Lokasi Proyek................................................................................... 14


Gambar 3. 2 Bagan Alur Pembahasan .................................................................. 17
Gambar 4. 1 Denah Kolom Lantai Dasar .............................................................. 18
Gambar 4. 2 Detail Kolom Lantai Dasar .............................................................. 18

x
DAFTAR LAMPIRAN

Denah Kolom Lantai Dasar....................................................................................30

Betail Kolom Lantai Dasar ....................................................................................31

Volume Pekerjaan Kolom ......................................................................................32

Daftar Harga Satuan Upah dan Bahan ...................................................................33

Daftar Analisa Pekerjaan Kolom Metode Konvensional ......................................34

RAB Pekerjaan Kolom Metode Konvensional ......................................................36

Daftar Analisa Pekerjaan Kolom Metode Precast .................................................37

Rab Pekerjaan Kolom Metode Precast ...................................................................42

xi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan industri konstruksi pada saat ini sudah tidak
sederhana lagi. Proses suatu konstruksi membutuhkan waktu yang cukup
untuk menyelesaikannya mulai dari awal sampai dengan akhir proyek. Maka,
dibutuhkan pemikiran yang matang untuk menentukan metode pelaksanaan
yang paling sesuai demi terselesaikannya suatu proses konstruksi, melalui
kerjasama yang baik antar pihak yang terlibat terutama untuk proyek-proyek
yang besar seperti gedung bertingkat. Dibutuhkan peran dari manajemen
konstruksi agar pemanfaatan sumber daya yang ada dapat dimaksimalkan.

Penggunaan metode precast dalam pekerjaan struktur di bidang Teknik Sipil


menjadi salah satu alternatif pada perencanaan konstruksi. Dikenalnya sistem
konstruksi precast dengan metode pelaksanaannya memberikan alternatif baru
disamping sistem konvensional yang telah lama dipakai sebelumnya. Hal ini dapat
menjadi alternatif kepada pemilik proyek dalam memilih sistem konstruksi.

Kedua metode tersebut banyak dipakai pada pembangunan proyek di Indonesia.


Metode precast adalah bagian-bagian beton bertulang atau tak bertulang yang
dicetak dalam kedudukan lain dari kedudukan akhirnya di dalam konstruksi,
sedangkan metode konvensional yaitu pembuatan struktur beton yang dicetak
dalam kedudukan yang sama dengan akhir dari pelaksanaan konstruksi.

Metode precast beton yang digunakan pihak kontraktor adalah untuk meghemat
waktu proyek. Berbeda dengan sistem manual yang membutuhkan waktu yang
lebih lama sehingga precast concrete diharapkan dapat meminimalisir waktu dan
mempercepat pelaksanaan konstruksi di lapangan.

Mengingat akan pentingnya metode pelaksanaan demi efisiensi biaya sehingga


dibutuhkan pengendalian biaya lebih lanjut terutama pada biaya yang langsung
berdampak terhadap pelaksanaan di lapangan yaitu bahan dan alat. Perbedaan yang
mendasar antara kedua metode ini adalah cara pengerjaan dan pembuatan betonnya,

1
Namun jelas terdapat keuntungan dan kerugian berdasarkan masing-masing metode
yang digunakan maka penulis tertarik untuk membahasanya dengan topik
“Perbandingan Jumlah Tenaga Kerja, Waktu, dan Biaya Kolom Pada Lantai
Dasar dengan Metode Precast dan Konvensional Pada Proyek Gedung Parkir
(Lanjutan) Masjid Agung Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, rumusan masalah yang dapat


diuraikan adalah sebagai berikut:

1. Berapakah perbandingan biaya pelaksanaan pekerjaan struktur kolom


antara beton konvensional dan beton pracetak (precast) pada gedung
parkir (lanjutan) Masjid Agung Medan?
2. Berapakah perbandingan waktu pelaksanaan pekerjaan struktur beton
antaran beton konvensional dan beton pracetak (precast) pada gedung
parkir (lanjutan) Masjid Agung Medan?

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian studi kasus ini berjalan sistematis, maka perlu diberikan
batasan-batasan, sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan pada Pembangunan Gedung Parkir (lanjutan)
Masjid Agung Medan.
2. Penelitian dibatasi hanya pada menganalisis biaya pekerjaan kolom
pracetak dan waktu pengerjaan kolom pracetak.
3. Penelitian berfokus pada pekerjaan struktur beton yaitu kolom, dengan
metode pracetak
4. Perhitungan harga satuan pekerjaan dan RAB dengan menggunakan
Bagian IV AHSP Bidang Cipta Karya 2022
5. Diasumsikan kondisi lingkungan proyek dan cuaca yang selama
pelaksanaan proyek mendukung (cuaca baik : tidak hujan)

1.4 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui perbandingan biaya pada pekerjaan kolom antara metode


beton konvensional dengan metode beton pracetak (precast) pada
pembangunan gedung parkir (lanjutan) Masjid Agung Medan.
2. Mengetahui perbandingan waktu pada pekerjaan kolom antara metode
beton konvensional dengan metode beton pracetak (precast) pada
pembangunan gedung parkir (lanjutan) Masjid Agung Medan.

2
1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat untuk kontraktor/pelaksana


Dapat menjadi bahan referensi pertimbangan dan masukan bagi
perusahaan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan metode
pelaksanaan proyek.
2. Manfaat untuk pembaca
Sebagai bahan referensi bagi penelitian berikutnya dan merupakan
wahana untuk memperluas pengetahuan khususnya mengenai teknologi
konstruksi, cara menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB)
pelaksanaan beton konvensional dan pracetak dengan baik.
3. Manfaat untuk peneliti
Diharapkan peneliti dapat mengetahui dan lebih memperdalam ilmu
manajemen proyek terutama dalam hal metode pelaksanaan proyek,
peneliti juga dapat mengetahui penerapan metode pelaksanaan proyek
langsung di dunia kerja dan menjadi lebih baik untuk kedepannya.

1.6 Sistematika Laporan

Laporan Studi Kasus ini disusun mengacu kepada pedoman penulisan laporan
Studi Kasus, Tugas Akhir dan Skripsi Politeknik Negeri Medan 2022. Adapun
susunan penulisan laporan Studi Kasus ini tediri dari :

1. Bab 1 Pendahuluan :bagian ini berisi latar


belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan,
manfaat, dan sistematika
laporan.
2. Bab 2 Tinjauan Pustaka :bagian ini berisi penelitian
terdahulu, landasan teori,
kerangka berpikir,
dan hipotesis
3. Bab 3 Metode Penelitian :jenis penelitian dan sumber
data, objek penelitian, lokasi
peneltian, metode
pengumpulan data, metode
pengolahan data, bagan alur
pembahasan,
4. Bab 4 Data Analisis dan Pembahasan :data penelitian, analisis data,
pembahasan
5. Bab 5 Simpulan dan Saran :simpulan dan saran

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Sebagai referensi pada penelitian ini, maka pada bab ini akan dipaparkan
beberapa penelitian sejenis yang sudah pernah dilakukan beserta hasil
penelitiannya. Adapun penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Malik (2019), yang berjudul “Analisis Perbandingan Biaya dan Waktu


Pelaksanaan Kolom Antara Metode Beton Konvensional dengan Precast
(Studi Kasus: Proyek Pembangunan Rumah Susun Gowowk Polda DIY
Sleman)” ini bertujuan untuk mengetahui besaran biaya yang diperlukan dari
metode konvensional dan precast. Manfaat yang didapat dari penelitian
tersebut yaitu dapat mengetahui pengetahuan mengenai teknologi konstruksi,
cara menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) pelaksanaan beton
pracetak dengan baik. Dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan yaitu
perhitungan biaya dengan metode konvensional sebesar Rp 626.310.009,0
sedangkan pracetak sebesar Rp 891.892.260,00. Pada penelitian ini juga
disimpulkan durasi pekerjaan struktur kolom pada lantai 1-3 metode
konvensional 42 hari sedangkan metode pracetak 28 hari.

I Kadek (2010), yang berjudul “Perbandingan Beton Pabrikasi Dengan


Beton Metode Konvensional” bertujuan untuk mengetahui perbedaan biaya
dan waktu untuk metode beton pabrikasi dan konvensional. Didapatkan hasil
untuk pekerjaan beton pabrikasi pelat lantai Rp 929.332,21 per m3 sedangkan
biaya untuk beton konvensional Rp 2.575.828,42 per m3. Untuk waktu
pemasangan pekerjaan beton pabrikasi selama 2,51 jam per m3 sedangkan
waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan beton konvensional 4,86 jam per
m3 . Biaya untuk pekerjaan beton pabrikasi kolom Rp 1.287.586,23 per m3
sedangkan biaya untuk beton konvensional Rp. 2.379.925,87 per m3 . Untuk
waktu pemasangan pekerjaan beton pabrikasi selama 2,12 jam per m2
sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan beton konvensional
5,46 jam per m3. Biaya untuk pekerjaan beton pabrikasi balok Rp

4
1.356.723,67 per m3 sedangkan biaya untuk beton konvensional Rp
4.287.589,23 per m3. Untuk waktu pemasangan pekerjaan beton pabrikasi
selama 1,67 jam per m3 sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk
pemasangan beton konvensional 4,89 jam per m3.

Dian (2020), berjudul “Efisiensi Biaya dan Waktu Penggunaan Beton


Pracetak di Proyek pembangunan Living Plaza-Bekasi” bertujuan untuk
mengetahui perhitungan perbandingan biaya dan waktu penggunaan beton
pracetak (precast). Kesimpulan yang didapatkan yaitu metode pracetak
memiliki tingkat hemat 5,83% dari biaya awal Rp 9.000.525.686,00 terdapat
saving cost Rp 524.463.091,39,00. Pada kinerja waktu didapatkan memiliki
efisiensi 9,5% dan 23,86%.

2.2 Landasan Teori

2.2.1. Proyek Konstruksi


Proyek didefenisikan sebagai sebuah rangkaian aktifitas unik yang
saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan dalam
periode waktu tertentu pula (Chase et al,1998). Proyek konstruksi adalah
suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan
tertentu (bangunan / konstruksi) dalam batasan waktu, biaya dan mutu
tertentu (Ahuja, 1994). Untuk mengetahui pengendalian waktu, biaya, dan
mutu untuk suatu proyek maka diperlukan manajemen proyek yang benar.

Manajemen Proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges),


keterampilan (Skills), alat (tools) dan Teknik (techniques) dalam aktifitas-
aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek
(PMBOK,2004). Dalam pelaksanaannya, setiap proyek selalu dibatasi oleh
kendala-kendala yang sifatnya saling memengaruhi dan biasa disebut
sebagai segitiga project constraint yaitu lingkup pekerjaaan (scope), waktu
dan biaya (PMBOK,2004).

1. Biaya, proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak


melebihi anggaran, baik biaya tiap pekerjaan ataupun total
anggaran sampai akhir proyek.
2. Waktu, prroyek harus dikerjakan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan proyek.
3. Mutu, produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi

5
spesifikasi dan kriteria yang dipesyaratkan olek owner proyek.

2.2.2. Metode Pelaksanaan Konstruksi

Metode pelaksanaan proyek konstruksi pada hakikatnya adalah


penjabaran tata cara dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan, yang
merupakan inti dari seluruh kegiatan dalam sistem manajemen konstruksi (
Ketut Nudja S., I, 2016). Metode pelaksanaan konstruksi merupakan kunci
untuk dapat mewujudkan seluruh perencanaan menjadi bentuk bangunan
fisik. Pada dasarnya metode pelaksanaan konstruksi merupakan penerapan
konsep rekayasa berpijak pada keterkaitan antara persyaratan dalam
dokumen pelelangan (dokumen pengadaan), keadaan teknis dan ekonomis
yang ada dilapangan, dan seluruh sumber daya termasuk pengalaman
kontraktor.
Peranan metode pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi adalah
untuk menyusun cara – cara kerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan
dan suatu cara untuk memenuhi, menentukan sarana – sarana pekerjaan
yang mendukung terlaksananya suatu pekerjaan misalnya : menetapkan,
memilih peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan yang sesuai
dengan jenis pekerjaan yang efektif dan efisien dalam biaya operasi. Cara
kerja juga dapat membantu dalam menentukan urutan pekerjaan,
menyusun jadwalnya sehingga dapat menentukan penyelesaian suatu
pekerjaan (Jawat Wayan, I.2015)

2.2.3. Struktur Kolom

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang


memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan
yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga
keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga
runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).
a. Pelaksanaan Pekerjaan Kolom Konvensional
Pekerjaan kolom yang dimaksud adalah pembuatan atau
pencetakan kolom-kolom yang nantinya akan digunakan
sebagai struktur utama pada proyek. Pekerjaan kolom meliputi:
1. Persiapan
Besi tulangan yang diangkut tersebut diplih dan
dikelompokkan lagi menurut kebutuhan
pekerjaan,pengelompokan tersebut terdiri dari kelompok
tulangan yang akan dipotong terlebih dahulu dan kelompok
tulangan yang akan dibelokan. Kemudian tulangan dipotong
dan dibengkokkan sesuai kebutuhan. Kemudian tulangan
tersebut dipasang dan dirakit sesuai gambar rencana.

6
2. Penulangan Kolom
Urutan pekerjaan penulangan sebagai berikut:
1) Baja tulangan yang telah disusun berdasarkan dimensi
tulangan yang direncanakan dibawa ke tempat fabrikasi
penulangan
2) Tulangan kemudian dirakit dan diikat menggunakan
kawat bendrat sesuai kebutuhan daerah tumpuan dan
lapangan dan sengkang.
3) Setelah fabrikasi tulangan selesai,langsung dilakukan
pemasangan tulangan ke titik kolom yang sudah
direncanakan.

3. Pemasangan Bekisting
Cara pemasangan bekisting untuk kolom sebagai berikut:
1) Menentukan ukuran kolom sesuai perencanaan
2) Pembuatan bekisting berdasarkan perencanaan dan volume
pekerjaan dan ditopang dengan sekur yang dikontrol
dengan unting-unting.
3) Diolesi dengan solar atau oli untuk memperoleh hasil yang
halus
4. Pengecoran Kolom
Pengecoran kolom menggunakan beton readymix. Pengecoran
kolom diangkut menggunakan tower crane dan langsung
menuju titik kolom yang sudah terpasang bekisting. Setelah
dicor, maka pekerja menggunakan alat vibrator untuk
meratakan beton yang ada di kolom.
5. Perawatan
Setelah 1 hari, maka bekisting dibuka. Beton kolom kemudian
dirawat dengan menyiramkan air ke badan kolom agar
kandungan air dalam beton tidak berkurang.

2.2.4. Pelaksanaan Pekerjaan Kolom Pracetak

Menurut Ervianto (2006). Proses pelaksanaan beton pracetak


memerlukan persiapan dari berbagai pihak agar pembangunan
dapat berjalan dengan lancar sehingga tidak terjadi keterlambatan
proyek dan berpengaruh pada bertambahnya biaya yang harus
dikeluarkan. Tahapan pelaksaan yaitu sebagai berikut:
1) Produksi
Tahap ini dilakukan pada pihak produsen atau pabrikator
pracetak, sehingga dengan menyerahkan pekerjaan tersebut
kepada pabrikator maka hambatan teknis dapat dikurangi
selama tidak adanya perubahan dimensi dan spesifikasi yang
sudah dipesan. Hal penting dalam faktor produksi yaitu
penentuan prioritas, komponen mana yang lebih dulu
diproduksi harus sesuai rencana kerja lalu diperlukan
koordinasi terhadap semua pihak agar pelaksanaan dilapangan

7
dapat berjalan dengan baik.
2) Transportasi
Transportasi merupakan tanggung jawab pihak produsen,
sehingga alat transportasi disesuaikan dengan berat dan
dimensi elemen pracetak. Jarak serta akses jalan yang akan
dilalui harus diperhitungkan. Jarak yang masih layak antara
lokasi proyek dan pabrik adalah ±200 km. Pada proyek ini
sekitar 15 km dari pabrik precast menuju lokasi proyek.
3) Erection
Tahap erection merupakan penyatuan komponen bangunan
yang berupa beton pracetak yang telah diproduksi dan layak
untuk disatukan menjadi bagian bangunan. Pada tahap ini harus
diperhitungkan berapa kapasitas crane dan jumlah tenaga kerja
yang diperlukan.
Pada bagian bawah komponen kolom dibuat lobang yang
berfungsi sebagai tempat stek dari poer pile cap dan kolom
bawah. Lubang tersebut dibelokkan kesisi kolom tempat
grouting menyalurkan bahan grouting. Pada bagian atas
komponen kolom terdapat stek kolom untuk menyambungkan
kolom, titik kmpul dan kolom bawah ke bagian kolom atas.

2.2.5. Perbedaan Beton Konvensional dan Beton Pracetak

Menurut Ervianto (2006), beton konvensional adalah suatu


komponen struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Struktur
kolom dirancang untuk bisa menahan beban aksial tekan. Beton
konvensional dalam pembuatannya direncanakan terlebih dahulu, semua
pekeraan pembetonan dilakukan secara manual dengan merangkai
tulangan pada bangunan yang dibuat. Pembetonan konvensional
memerlukan biaya bekisting, biaya upah yang cukup banyak.
Sedangkan beton pracetak adalah komponen atau elemen struktur
yang tidak dicetak ditempat dimana elemen tersebut dipasang, melainkan
dicetak di tempat lain dimana proses pengecoran dan perawatan dilakukan
dengan baik sesuai metode yang ada. Setelah elemen itu jadi, lalu dibawa
ke lokasi untuk disusun menjadi suatu struktur yang utuh sesuai fungsinya.
Pada dasarnya beton pracetak itu tidak dibuat pada tempat pelaksanaan
proyek, melainkan di pabrik beton pracetak.

Terdapat perbedaan antara metode beton konvensional dan


pracetak maka pada tabel 2.1 dapat diuraikan sebagai berikut.

8
No Uraian Konvensional Pracetak

1 Perencanaan Lebih sederhana Scope


perencanaan
lebih luas

2 Bentuk dan ukuran Lebih bervariasi Typical


gedung

3 Pelaksanaan

3.1 Waktu Lebih lama Lebih singkat

3.2 Biaya Relatif lebih Lebih murah


mahal jika jika sesuai
dalam volume kondisinya
yang besar

3.3 Teknologi Konvensional Perlu keahlian


khusus

3.4 Tenaga kerja di Banyak Lebih sedikit


lapangan Sebagian di
pabrik

3.5 Koordinasi Kompleks Sederhana

3.6 Pengawasan Kompleks Sederhana

3.7 Sarana kerja Komples Sederhana

3.8 Kondisi lapangan Harus cukup Site yang


luas sempit bisa

3.9 Pengaruh cuaca Relatif besar Relatif kecil

3.10 Finishing Menunggu lebih Relatif lebih


lama dan perlu sedikit

9
banyak perbaikan
perbaikan

4 Hasil kerja

4.1 Dimensi Kurang presisi Lebih presisi

4.2 Mutu Kurang terjamin Lebih terjamin,


QC dilakukan
di pabrik

4.3 finishing Perlu banyak Penyempurnaan


penyempurnaan, relatif lebih
resiko biaya tak sedikit, resiko
terduga tinggi biaya tak
terduga rendah

Tabel 2. 1 Perbedaan Sistem Pelaksanaan Antara Sistem Konvensional dengan


Sistem Pracetak
(Sumber: Joko Widodo Soetjipto 2004)

2.2.6. Biaya Proyek

1. Perkiraan Biaya Proyek


Perkiraan biaya proyek memegang perana penting dalam
penyelenggaraan proyek. Segala sesuatu mengenai
penyelenggaraan kegiatan proyek mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian akan dihitung dalam nilai uang.
Maka pengalaman dan ketelitian sangat penting dalam
perhitungan penyusunan perkiraan biaya pada proyek (Soeharto,
1995).
2. Unsur- unsur Biaya
Suatu perkiraan biaya akan lengkap bila mendukung unsur-unsur
biaya. Menurut Soeharto (1995) unsur-unsur biaya adalah
a. Biaya pembelian material dan alat
b. Biaya penyewaan atau pembelian peralatan konstruksi
c. Upah tenaga kerja
d. Biaya subkontrak
e. Biaya transportasi
3. Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya adalah rencana aktivitas dalam suatu
proyek yang dinyatakan dalam satuan uang, secara garis besar
RAB memiliki komponen penting yaitu:
1) Biaya pokok berhubungan dengan material, upah

10
2) Biaya operasional termasuk perizinan, fasilitas atau sarana
Rincian yang harus ada dalam RAB yaitu:

1) Uraian pekerjaan berdasarkan jenis pekerjaan


2) Volume pekerjaan
3) Harga satuan unit dari setiap pekerjaan
4) Total upah dari pekerja
5) Total dari semua biaya, baik dari pengerjaan setiap pekerjaan,
uah pekerja, sarana prasarana dan sebagainya.
4. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) Beton Pracetak
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beton pracetak di
pabrik, sehingga menggunakan analisa kombinasi harga satuan
pekerjaan beton pracetak sebagai berikut:
1. Harga barang yang terdiri dari komponen kolom beton
pracetak
2. Harga pengiriman komponen kolom beton pracetak
3. Erection/pemasangan dan langsir komponen kolom
merupakan gabungan dari analisa.
a) Upah mandor erection, tukang erection, operator crane,
pekerja/helper
b) Biaya bahan seperti solar dan air bersih

5. Joint/sambungan Kolom
a) Biaya bahan seperti semen grout dan air
b) Upah tukang batu, kepala tukan dan mandor

2.2.7. Koefisien Bahan, Alat dan Tenaga Kerja

Menurut Asiyanto (2003), faktor yang menentukan biaya


konstruksi antara lain material, sumber daya manusia dan alat.
Pekerjaan konstruksi ditentukan dalam kuantitas pekerjaan dengan
satuan meter, meter persegi ataupun meter kubik.

Koefisien Variabel Harga Satuan Total Harga


X Material @Rp. Rp
Y Tenaga Kerja @Rp. Rp
Z Alat @Rp. Rp
Tabel 2. 2 perhitungan kebutuhan bahan, upah, dan alat
(Sumber: Asiyanto (2003))
Menganalisa pekerjaan untuk perhitungan kebutuhan bahan, upah,
dan alat untuk melaksanakan pekerjaan, analisa pekerjaan ini
mengacu dan merujuk ke SNI seperti di bawah ini

Koifisen x Harga Bahan/Upah = Jumlah

2.2.8. Total Biaya Proyek

11
Total biaya proyek adalah jumlah biaya langsung ditambah biaya
tidak langsung. Kedua-duanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan
proyek. Meskipun tidak dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, tapi
pada umumnya makin lama proyek berjalan maka makin tinggi kumulatif
biaya tidak langsung yang diperlukan (Soeharto, 1995).

2.2.9. Perencanaan Waktu

Perencanaan waktu dalam pengertian proyek konstruksi merupakan


perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu,
dalam mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat
waktu (Callahan, 1992).

12
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data

1. Jenis Data
a) Data Kualitatif yang merupakan perolehan data berupa informasi dari
pihak proyek Masjid Agung Medan
b) Data Kuantitatif berupa data dalam bentuk angka yang dapat
dikalkulasi dari pihak proyek Masjid Agung Medan
2. Sumber Data
Dalam melakukan penelitian ini, digunakan metode observasi yaitu
mengadakan wawancara langsung dengan pihak proyek terkait sumber
data. Untuk melengkapi data yang digunakan sebagai bahan analisis maka
dibutuhkan sejumlah data pendukung yaitu sebagai berikut:
a) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil
wawancara dengan tenaga kerja dari proyek Masjid Agung Medan.
Data primer pada penelitian ini ialah durasi pekerjaan, volume
pekerjaan, dan urutan pekerjaan.
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, pada
penelitian ini adalah time schedule, gambar dan desain perencanaan
proyek.

3.2 Objek Penelitian

Data umum proyek merupakan keterangan yang menunjukkan rincian jenis


proyek yang dikerjakan, data yang menampilkan keterangan waktu dan
tempat, serta data keterangan jenis pemilihan kontrak dari proyek tersebut.
Berikut adalah data umum proyek pada Gedung Parkir (Lanjutan) Masjid
Agung Medan.

1. Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Masjid Agung Medan


Pekerjaan Struktur, Arsitektur Gedung
Parkir & Aula (Masjid Lama)
2. Lokasi Proyek : Jl. Pangeran Diponegoro, Madrasah Hulu,
Kec. Medan Polonia, Kota Medan,
Sumatera Utara 20152

13
3. Pemilik Pekerjaan : Panitia Pembangunan Masjid Agung
Medan
4. Jenis Komtrak : Unit Price
5. Nilai Proyek : Rp. 135.119.000.000,00,-
6. Nomor & Tanggal Kontrak : 03/AK/PPMA/SPP/XI/2021 Tanggal 24
November 2021
7. Nomor & Tanggal SPK : 022/K.1/02/XII/2021, Tanggal 03
Desember 2021
8. Nomor & Tanggak SPL : 023/K.1/02/XII/2021, Tanggal 03
Desember 2021
9. Sumber Dana : Dana Hibah Pembangunan Masjid
10. Sistem Pembayaran : Monthly Certificate
11. Uraian Pekerjaan : Gedung Parkir Lanjutan, Aula
(Masjid Lama) dan Menara
12. Waktu Pelaksanaan : 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima) hari
kalender dari SPL dikeluarkan oleh
owner/panitia
13. Waktu Pemeliharaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender
14. Kontraktor : PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk.
15. Pengawas : Panitia Pembangunan Masjid Agung
Medan

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi proyek pembangunan Masjid Agung Medan bertepat di Jl. Pangeran


Diponegoro, Madrasah Hulu, Kec. Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara
20152.

Gambar 3. 1 Lokasi Proyek

14
3.4 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu:

1. Mendapatkan gambar kerja (shop drawing)


Mendapatkan gambar detail kolom dan denah kolom lantai dasar
2. Metode Observasi
Melakukan wawncara dengan tenaga kerja proyek Gedung Parkir
(lanjutan) Masjid Agung Medan untuk mengetahui tenaga kerja di proyek
tersebut. Peneliti juga mengamati alur pekerjaan kolom dengan metode
konvensional
3. Metode Dokumentasi/ studi kepustkaan
Studi Pustaka dilakukan untuk memperoleh teori-teori, konsep-konsep
dari textbook, jurnal, serta situ-situs internet tertentu dan sebagainya,
untuk mendukung dan memperkuat penelitian ini.

3.5 Metode Pengolahan Data

Penelitian ini mengambil topik tentang perbandingan biaya dan waktu


antara beton konvensional dengan beton pracetak pada pekerjaan kolom.
Adapun diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat dijadikan
referensi untuk melakukan pembangunan proyek konstruksi, khususnya pada
bangunan dengan metode pracetak. Penelitian ini menggunakan software
Microsoft Excel untuk menghitung harga satuan pekerjaan (HSP), rencana
anggaran biaya (RAB) dan penentuan waktu pada setiap pekerjaan.

Desain penelitian yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang


sebagaimana telah disebutkan pada bab 1. Maka penelitian diperlukan
tahapan-tahapan penelitian untuk mencapai tujuan penelitian dengan teori dan
metode serta penelitian yang telah di dapat.

1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan mencari data primer
dan data sekunder. Berikut adalah data-data yang dikumpulkan:
a. Gambar desain bangunan dari proyek Gedung Parkir
(Lanjutan) Masjid Agung Medan
b. AHSP Bagian IV Bidang Cipta Karya 2022
c. Standarisasi Harga Barang dan Jasa kota Medan
d. Harga fabrikasi kolom dan balok pracetak pada
perusahaan PT. Provi Sinar Concrate
2. Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian, metode analisa dilakukan dengan
menghitung Harga Satuan Pekerjaan (HSP) kolom beton pracetak dan
rencana anggaran biaya bangunan sebagai berikut:

15
a. Kolom yang ditinjau merupakan kolom tipikal
b. Untuk menentukan HSP dan RAB dilakukan analisis dengan software
Microsoft Excel. Berikut tahapan yang dilakukan pada analisis
tersebut:
i. Menghitung volume untuk setiap kolom yang ditinjau
ii. Menghitung AHSP kolom konvensional lantai dasar
iii. Menghitung RAB kolom Konvensional lantai dasar
iv. Mencari harga pabrikasi kolom pracetak, sesuai dengan volume
yang diketahui
v. Analisis harga satuan pekerjaan pelaksanaan pemasangan dan
joint kolom pracetak
vi. Menghitung RAB kolom beton pracetak
c. Untuk melakukan waktu pada setiap pekerjaan kolom tersebut maka
dilakukan pembuatan schedule dengan software Microsoft Excel.
d. Untuk mengetahui validitas analisis yang telah dilakukan maka
dilakukan beberapa cara yaitu:
1) Memverifikasi jumlah anggaran biaya yang telah dianalisis dan
waktu pada setiap pekerjaan dengan cara menginterview tenaga
kerja proyek.
2) Membandingkan harga satuan maupun waktu pengerjaan
pekerjaan pada pelaksanaan pemasangan kolom pracetak yang
dianalisis dengan harga satuan pekerjaan kolom dan waktu
pengerjaan kolom konvensional pada proyek Gedung Parkir
(lanjutan) Masjid Agung Medan.
3. Kesimpulan dan Saran
Tahap terakhir adalah menarik beberapa kesimpulan yang didapat dari
tahap penelitian. Simpulan penelitian ini merupakan koreksi antara hasil
penelitian dengan tujuan penelitian. Dalam setiap penelitian tentu terdapat
kekurangan yang dapat dituliskan menjadi saran dan apa saja yang akan
dilakukan untuk penelitian selanjutnya

16
3.6 Bagan Alur Pembahasan

Mulai

Identifikasi masalah untuk judul

menemukan lokasi di Gedung Parkir (lanjutan) Masjid Agung Medan

Pengumpulan data
1. Gambar denah Kolom
2. literatur dan jurnal penelitian

Analisis data

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3. 2 Bagan Alur Pembahasan

17
BAB 4
DATA ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Berikut gambar 4.1 denah kolom dan detail kolom pada proyek Gedung
Parkir (Lanjutan) Masjid Agung Medan.

Gambar 4. 1 Denah Kolom Lantai Dasar


Berikut merupakan gambar 4.2 detail tulangan kolom lantai dasar.

18

Gambar 4. 2 Detail Kolom Lantai Dasar


Berikut ini adalah rekapitulasi jumlah dan ukuran kolom pada pekerjaan struktur
beton konvensional.

Dimensi Jumlah Volume


No Kolom Volume
Panjang Lebar Tinggi Kolom total

1 K-16 0,7 0,7 4 1,96 4 7,84

2 K-17 0,7 0,7 4 1,96 1 1,96

3 K-18 0,8 0,8 4 2,56 8 20,48

Total 30,28

Tabel 4. 1 Jumlah dan Ukuran Kolom

Berikut merupakan harga Kolom precast yang dibutuhkan pada proyek


gedung parkir (lanjutan) Masjid Agung Medan yang didapat dari hasil wawancara
dengan PT. Provi Sinar Concrete, Plant 1.

Harga
NO Type Kolom Ukuran
Satuan
1 Beton Kolom Type K16 700x700x4000 5.226.000,00
2 Beton Kolom Type K17 700x700x4000 5.226.000,00
3 Beton Kolom Type K18 800x800x4000 9.439.600,00
Tabel 4. 2 Harga Kolom Pracetak
4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis Harga Satuan Konvensional


Pada penelitian ini menggunakan peraturan AHSP Cipta Karya 2022 tentang
beton konvensional untuk menentukan angka koefisien pekerjaan/pelaksanaan
struktur beton konvensional. Berikut ini analisa harga satuan pekerjaan pada
pekerjaan kolom metode konvensional.

19
1 MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 26,4 Mpa (K300), Slump (12 ± 2)cm, w/c =0,52

HARGA SATUAN JUMLAH HARGA


NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,4000 150.000,00 60.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,1000 187.500,00 18.750,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 240.000,00 2.400,00
Mandor L.04 OH 0,0400 225.000,00 9.000,00
JUMLAH TENAGA KERJA 90.150,00
B. BAHAN
Beton Ready Mix K-300 M.09.X m3 1,020 830.000,00 846.600,00
JUMLAH HARGA BAHAN 846.600,00
C. PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT

D. Jumlah (A + B + C) 936.750,00
E. Overhead & Profit 10% x D 93.675,00
F. Harga Satuan Peke rjaan (D+E) 1.030.425,00

2 PEMBESIAN 10 KG DENGAN BESI POLOS ATAU BESI ULIR

HARGA SATUAN JUMLAH HARGA


NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0700 150.000,00 10.500,00
Tukang Besi L.02 OH 0,0700 187.500,00 13.125,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0070 240.000,00 1.680,00
Mandor L.04 OH 0,0040 225.000,00 900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 26.205,00
B. BAHAN
Besi ulir kg 10,5000 10.751,000 112.885,50
Kawat beton kg 0,1000 32.775,000 3.277,50
JUMLAH HARGA BAHAN 116.163,00
C. PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT

D. Jumlah (A + B + C) 142.368,00
E. Overhead & Profit 10% x D 14.236,80
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 156.604,80

20
3 1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK KOLOM

HARGA SATUAN JUMLAH HARGA


NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,6600 150.000,00 99.000,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,3300 187.500,00 61.875,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0330 240.000,00 7.920,00
Mandor L.04 OH 0,0330 225.000,00 7.425,00
JUMLAH TENAGA KERJA 176.220,00
B. BAHAN
Kayu kelas III m3 0,040 4.351.025,00 174.041,00
Paku 5 - 12 cm kg 0,400 22.713,00 9.085,20
Minyak bekisting Liter 0,200 14.950,00 2.990,00
Balok kayu kelas II m3 0,015 4.427.500,00 66.412,50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0,350 385.250,00 134.837,50
Dolken kayu ø 8 - 10cm - panjang 4 m Batang 2,000 34.500,00 69.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 456.366,20
C. PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT

D. Jumlah (A + B + C) 632.586,20
E. Overhead & Profit 10% x D 63.258,62
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 695.844,82

Tabel 4. 3 AHSP Konvensional


4.2.2 Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Kolom Metode Konvensional
Setelah melakukan Analisis Harga Satuan Pekerjaan Kolom dengan metode
Konvensional, maka didapat hasil Rencana Anggaran Biaya sebagai berikut.
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HRG SATUAN JUMLAH HARGA
1 2 4 5 6 7
1 Pekerjaan Pembesian 670,20 kg 156.604,80 104.957.299,40
2 Cor Beton Mutu K-300 30,28 m3 1.030.425,00 31.201.269,00
3 Bekisting/Mal 158,4 m2 695.844,82 110.221.819,49
Total 246.380.387,89
Pembulatan 246.380.388,00

Tabel 4. 4 RAB Konvensional


Perhitungan Volume pekerjaan dapat dilihat pada lampiran.
4.2.3 Analisis Harga Satuan Precast
Pada penelitian ini menggunakan peraturan AHSP Cipta Karya 2022 tentang
beton pracetak untuk menentukan angka koefisien pekerjaan/pelaksanaan struktur
beton pracetak. Berikut ini analisa harga satuan pekerjaan pada pekerjaan kolom
metode pracetak.

21
A.4.1.2.19. Pemindahan 1 buah komponen untuk kolom pracetak

NO Uraian Kode Satuan Koefisien Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
A TENAGA KERJA
Pekerja L.01 OH 0,019 150.000,00 2.850,00
Tukang Batu L.02 OH 0,038 187.500,00 7.125,00
JMLH HRG TENAGA KERJA 9.975,00
B BAHAN

JUMLAH HARGA BAHAN


C PERALATAN
Sewa Mobil Crane 60 Ton UH 0,083 954.408,00 79.215,86
JUMLAH HARGA ALAT 79.215,86

D Jumlah (A+B+C) 89.190,86


E Biaya Umunm dan Keuntungan 10% X D 8.919,09
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 98.109,95

A.4.1.2.22. Pekerjaan 1 titik Grout pada Joint Beton Pracetak (Uk. 0,7x0,7)

NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jlh Hrg (Rp)
A TENAGA KERJA
Tukang Batu L.01 OH 0,367 187.500,00 68.812,50
Kepala Tukang L.02 OH 0,074 240.000,00 17.760,00
Mandor L.03 OH 0,037 225.000,00 8.325,00
JUMLAH HARGA TENAGA
KERJA 94.897,50
B BAHAN
Sika Grout TaksirPer 1Kolom1,200 4.640.000,00 5.568.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT

D Jumlah (A+B+C) 5.662.897,50


E Biaya Umunm dan Keuntungan 10% X D 566.289,75
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 6.229.187,25

22
A.4.1.2.22. Pekerjaan 1 titik Grout pada Joint Beton Pracetak (Uk. 0,8x0,8)

NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA KERJA
Tukang Batu L.01 OH 0,367 187.500,00 68.812,50
Kepala Tukang L.02 OH 0,074 240.000,00 17.760,00
Mandor L.03 OH 0,037 225.000,00 8.325,00
JUMLAH HARGA
TENAGA KERJA 94.897,50
B BAHAN
Sika Grout TaksirPer 1Kolom 1,200 6.380.000,00 7.656.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT

D Jumlah (A+B+C) 7.750.897,50


E Biaya Umunm dan Keuntungan 10% X D 775.089,75
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 8.525.987,25

A.4.1.2.23. Pemasangan 1 titik Bekisting Joint Pracetak

No Uraian Kode SatuanKoefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)


A TENAGA KERJA
Pekerja L.02 OH 0,147 150.000,00 22.050,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,147 187.500,00 27.562,50
Kepala Tukang L.03 OH 0,015 240.000,00 3.600,00
Mandor L.04 OH 0,005 225.000,00 1.125,00
JUMLAH HARGA TENAGA
54.337,50
KERJA
B Bahan
Kayu kaso 5/7 Lebar 5
m3 0,012 4.351.025,00 52.212,30
cm, tinggi 7cm
Papan cor m3 0,004 4.427.500,00 17.710,00
Paku (5 s.d 7) cm 0,264 22.713,00 5.996,23
JUMLAH HARGA BAHAN 75.918,53
C Peralatan

JUMLAH HARGA ALAT


D Jmlah (A+B+C) 130.256,03
E Biaya umum dan keuntungan 10% X D 13.025,60
F Harga satuan pekerjaan (D+E) 143.281,64

23
A.4.1.2.24. Upah 1 titik Joint dengan Sling

NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA KERJA
Pekerja L.01 OH 0,22 150.000,00 33.000,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,022 187.500,00 4.125,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,220 240.000,00 52.800,00
Mandor L.04 OH 0,011 225.000,00 2.475,00
JUMLAH HARGA TENAGA
KERJA 92.400,00
B BAHAN

JUMLAH HARGA BAHAN


C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT

D Jumlah (A+B+C) 92.400,00


E Biaya Umunm dan Keuntungan 10% X D 9.240,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 101.640,00

Tabel 4. 5 AHSP Pracetak


4.2.4 Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Kolom Metode Precast
Setelah melakukan Analisis Harga Satuan Pekerjaan Kolom dengan metode
precast, maka didapat hasil Rencana Anggaran Biaya sebagai berikut.

Berikut ini adalah tabel Analisi Harga Satuan Pekerjaan struktur kolom
precast.

NO URAIAN PEKERJAAN VOL SAT HRG SATUANJUMLAH HARGA


1 2 4 5 6 7
1 Pemindahan 1 buah kolom 13 bh 98.109,95 1.275.429,36
2 Upah 1 titik Pekerjaan Grout pada Joint(0,7x0,7x4000) 5 bh 6.229.187,25 31.145.936,25
3 Upah 1 titik Pekerjaan Grout pada Joint(0,8x0,8x4000) 8 bh 8.525.987,25 68.207.898,00
4 Pemasangan 1 titik Bekisting Joint 13 bh 143.281,64 1.862.661,26
5 Upah 1 titik Joint dengan Sling 13 bh 101.640,00 1.321.320,00
Total 103.813.244,86

Tabel 4. 6 RAB Struktur Pracetak


Total perhitungan Rencana Anggaran Biaya pada strukyur kolom precast,
dapat dilihat pada tabel Rekapitulasi perhitungan rencana anggaran biaya
pekerjaan struktur kolom menggunakan metode precast berikut

24
NO KOLOM VOL SAT HRG SAT TOTAL HARGA TOTAL
1 K16(700X700X4000) 4 bh 5.226.000,00 20.904.000,00 124.717.244,86
2 K17(700X700X4000) 1 bh 5.226.000,00 5.226.000,00 109.039.244,86
3 K18(800X800X4000) 8 bh 9.439.600,00 75.516.800,00 179.330.044,86
JUMLAH 413.086.534,59
Pembulatan 413.086.535,00

Tabel 4. 7 RAB Pracetak


Berdasarkan dari tabel di atas didapatkan harga untuk pemesanan dan
pemasangan kolom precast pada lantai dasar Rp. 413.086.535,00.

4.2.5 Perbandingan Harga Pekerjaan Kolom Metode Konvensional dan


Precast
Dari hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya pekerjaan kolom metode
konvensional adalah sebesar RP. 246.380.388,00 dan metode precast
sebesar Rp. 413.086.535,00. Maka perbandingan harga antara metode
konvensional dengan precast adalah Rp. 166.706.147,00.

4.2.6 Analisis Durasi Pengerjaan Kolom

1. Durasi Waktu Pengerjaan Kolom Metode Beton Konvensional

No Pekerjaan Durasi
Persiapan dan Pengukuran 1 hari
Pembesian 5 hari
Bekisting 5 hari
Pengecoran 3 hari
Perawatan beton 1 hari
Total 15 hari

2. Durasi Waktu Pengerjaan Kolom Metode Beton Pracetak


Durasi waktu pekerjaan struktur kolom dengan metode pracetak yang
direncanakan untuk proyek Gedung Parkir (Lanjutan) Masjid Agung
Medan sebagai berikut:

a. Pengukuran : 3 menit
b. Pengangkatan menggunakan crane : 10 menit
c. Penegakan kolom : 4 menit
d. Cek ketegakan kolom : 3 menit

25
e. Pemasangan pipe support : 5 menit
f. Grouting : 10 menit

Durasi waktu pemasangan satu buah kolom adalah ±35 menit atau 0,583
jam. Jam kerja pada proyek yaitu 8 jam/ hari. Pemasangan kolom dalam satu
hari= 8 jam/0,583 jam= 14 kolom. Total kolom pada proyek 13 kolom. Durasi
pengerjaan kolom metode beton pracetak pada proyek Gedung Parkir (Lanjutan)
Masjid Agung Medan di lantai dasar adalah 1 hari.

4.3 Pembahasan

Dari hasil analisis perhitungan diatas berikut pembahasan dalam


perhitungan biaya pelaksanaan struktur kolom metode konvensional dan
metode pracetak, untuk metode beton pracetak dan konvensional
menggunakan ketentuan AHSP 2022 Bidang Cipta Karya.

Hasil analisis perhitungan struktur kolom metode konvensional adalah Rp.


246.380.388,00 dan untuk metode Beton pracetak adalah Rp. 413.086.535,00.
Perbedaan harga pada perhitungan kolom konvensional dan metode pracetak
terletak pada bahan pekerjaan grouting yang mahal.

Dari harga total pekerjaan kolom menggunakan metode konvensioanl dan


pracetak menunjukan bahwa total biaya metode pracetak lebih mahal Rp.
166.706.147,00. dari pada konvensional. Pada saat ini memang pekerjaan
konstruksi dengan metode pracetak masih lebih mahal tetapi dengan
perkembangan tegnologi dimasa depan atau masuknya produk pracetak asing
mungkin dapat setara dengan harga metode konvensional.

Hasil analisis durasi pekerjaan struktur kolom metode konvensional adalah


15 hari dan untuk metode precast adalah 1 hari.

Perbedaan durasi pengerjaan pada struktur kolom metode konvensional


dan metode pracetak terletak pada metode konvensional adanya proses
pembesian, setting bekisting, dan pengecoran yang membutuhkan waktu
cukup lama. Sedangkan pada pekerjaan metode pracetak semua kolom sudah

26
siap pasang saat berada di proyek dan pemakaian crane pada setiap
pemasangan precast sehingga mempercepat waktu pemasangan kolom yang
sudah siap pasang.

27
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil yang di dapat dari pengolahan data dan analisis yang telah
diteliti maka terdapat perbandingan biaya dan durasi pelaksanaan pekerjaan
kolom metode konvensional dan metode precast, dimana kesimpulan tersebut
yaitu:

1. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa Rencana Anggaran Biaya


keseluruhan untuk penerapan struktur kolom dengan metode beton
konvensional sebesar Rp. 246.380.388,00. Sedangkan untuk struktur
kolom metode beton pracetak adalah Rp. 413.086.535,00.
2. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa analisis durasi pengerjaan
struktur kolom pada lantai dasar beton konvensional 15 hari
sedangkan untuk analisa durasi pengerjaan struktur kolom metode
beton pracetak adalah 1 hari.
Selisih harga antara metode beton konvensional dan beton pracetak sebesar
Rp. 166.706.147,00, atau metode beton pracetak lebih mahal 67% dari
metode konvensional, dengan selisih waktu pengerjaan adalah 14 hari,
pelaksanaan metode pracetak lebih cepat 14 hari dari metode beton
konvensional.

5.2 Saran

Berdasarkan dari penilitian Studi Kasus yang telah dilakukan, ada


beberapa saran yang ingin disampaikan peneliti yaitu:
1. Penelitian ini hanya menghitung biaya kolom, akan lebih baik jika
dilakukan perhitungan biaya pekerjaan struktur gedung komponen lainnya
dengan metode pracetak dan konvensional agar dapat mencakup semua
komponen biaya pembangunan suatu gedung.
2. Dalam penelitian selanjutnya, hendaknya dalam pengumpulan data di
lapangan diperlukan waktu untuk lebih fokus terhadap objek di lapangan
agar informasi data yang dibutuhkan sesuai dengan apa yang diinginkan.
3. Untuk data proyek sebaiknya proyek lebih terbuka terkait data-data yang
dibutuhkan untuk penelitian mahasiswa.
4. Untuk proyek konstruksi dengan jumlah volume yang besar disarankan
untuk memakai metode pracetak karena akan membuat pelaksanaan lebih
cepat dan terhindar dari keterlambatan

28

Anda mungkin juga menyukai