Anda di halaman 1dari 199

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN


TERHADAP BIAYA DENGAN METODE FAST TRACK BERBASIS
SOFTWARE MICROSOFT PROJECT
(Studi Kasus: Pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar)

OLEH :
NI PUTU LIDYA MEGA YANTHI
NPM:1805222010089

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya Skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Percepatan Waktu
Pelaksanaan Terhadap Biaya Dengan Metode Fast Track Berbasis Software
Microsoft Project (Studi Kasus: Pembangunan Gedung SKB Kota
Denpasar)” ini dapat tersusun dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Penulis mengetahui bahwa skripsi ini tidak dapat tersusun tanpa adanya
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
yang baik ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd selaku Rektor Universitas Mahasaraswati


Denpasar,
2. Dr. Ir. I Made Sastra Wibawa, M.Erg. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Mahasaraswati Denpasar,
3. I Gede Gegiranang Wiryadi, ST.,MT selaku Ketua Program Studi Teknik
Sipil,
4. Ir. I Gede Ngurah Sunatha, M.T. selaku dosen pembimbing satu,
5. Ir. I Gede Angga Diputera, S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing dua,
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, bila ada kesalahan dan kekeliruan, penulis mengharapkan adanya
kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini, dan
penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai tambahan
ilmu pengetahuan.

Denpasar , Juli 2022

Penulis

ii
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi


Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Wara Nugraha-Nya/Kurnia-Nya,
Skripsi ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada Ir. I Gede
Ngurah Sunatha, M.T. dan Ir. I Gede Angga Diputera, S.T.,M.T. sebagai Dosen
Pembimbing yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan,
semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti Program Sarjana
Teknik, khususnya dalam penyelesaian Skripsi.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas
Mahasaraswati, yang dijabat oleh Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd., Dekan
Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati yang dijabat oleh Dr. Ir. I Made
Sastra Wibawa, M.Erg. dan Ketua Program Studi Teknik Sipil yang dijabat oleh
Ir. I Gede Gegiranang Wiryadi, S.T. M.T. yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas sebagai mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas
Mahasaraswati Denpasar. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Penguji
Skripsi, yaitu Dr. Ir. I Made Nada, M.T. yang telah memberikan masukan, saran,
sanggahan, dan koreksi sehingga Skripsi ini dapat sesuai sebagaimana mestinya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dari CV. Mulia
Siwa Jaya yang telah membantu memberikan data dalam menyusun Skripsi ini.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan

dan penyelesaian Skripsi ini.

Denpasar, Agustus 2022

Penulis
ANALISIS PENGARUH PERCEPATAN WAKYU PELAKSANAAN
TERHADAP BIAYA DENGAN METODE FAST TRACK BERBASIS
SOFTWARE MICROSOFT PROJECT (Studi Kasus : Pembangunan Gedung
SKB Kota Denpasar)
Ni Putu Lidya Mega Yanthi1, I Gede Ngurah Sunatha2, I Gede Angga
Diputera3
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mahasaraswati
1,2,3

Denpasar
Email: putulidya2110@gmail.com
ABSTRAK
Dalam suatu proyek konstruksi, kontraktor merupakan salah satu pihak
yang bertanggungjawab untuk menyelesaikan proyek tersebut dengan mutu,
waktu, serta biaya yang sesuai dengan yang telah direncanakan. Oleh sebab itu,
pihak kontraktor akan menyusun suatu penjadwalan proyek sebelum memulai
suatu proyek konstruksi. Meskipun penjadwalan telah disusun, namun pada
praktiknya di lapangan masih ada timbulnya masalah dalam proses konstruksi
yaitu masih ada terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek. Keterlambatan ini
selanjutnya akan menjadi sangat mahal nilainya baik ditinjau dari sisi kontraktor
maupun pemilik, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh kontraktor dalam
mencegah keterlambatan tersebut adalah dengan menerapkan metode Fast Track
saat proses penjadwalan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif seperti
Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang menghasilkan uraian pekerjaan dan
volume, Analisa harga satuan pekerjaan menghasilkan kebutuhan sumber daya
dan harga sumber daya, Time Schedule menghasilkan durasi pekerjaan, progres
rencana predecessor, Laporan Mingguan menghasilkan progres realisasi,
Perencanaan dan Perkiraan menghasilkan jadwal kerja dan hari kerja.
Hasil dari penelitian ini setelah dilakukan penerapan metode Fast Track
pada proyek pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar adalah beberapa kegiatan
yang terdapat lintasan kritis tidak dapat dipercepat dikarenakan aktivitas atau
kegiatan tersebut sudah dalam kategori jenuh yang artinya bahwa aktivitas
tersebut sudah mencapai batas maksimum untuk dilakukan percepatan dan tidak
adanya tenggang waktu yang memenuhi syarat-syarat Fast Track serta tidak
terdapat penambahan biaya.

Kata Kunci: Fast Track, Lintasan Kritis, Proyek Konstruksi

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
ABSTRAK.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vii
DAFTAR TABEL..............................................................................................ix
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................4
1.4.1 Manfaat Internal.........................................................................................4
1.4.2 Manfaat Eksternal......................................................................................4
1.5 Batasan Penelitian.........................................................................................5
1.6 Sistematika Penulisan....................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................9
2.1 Proyek Konstruksi........................................................................................9
2.1.1 Pengertian Proyek Konstruksi....................................................................9
2.1.2 Tujuan Proyek Konstruksi.........................................................................9
2.1.3 Jenis-Jenis Proyek Konstruksi.................................................................11
1. Proyek Konstruksi Teknik Sipil (Heavy Construction)................................11
2. Proyek Konstruksi Bangunan Industri (Industrial Construction)................12
3. Proyek Konstruksi Bangunan Gedung..........................................................13
4. Proyek Konstruksi Perumahan (Residenial Construction)...........................13
2.1.4 Alat Ukur Keberhasilan Proyek Konstruksi.............................................14
1. Biaya.............................................................................................................14
2. Waktu............................................................................................................15
3. Mutu..............................................................................................................17
4. Kinerja..........................................................................................................20
2.2 Manajemen Proyek.....................................................................................21
2.2.1 Perencanaan.............................................................................................22
2.2.2 Pelaksanaan..............................................................................................23
2.2.3 Pengawasan..............................................................................................23
2.2.4 Pengendalian............................................................................................24
2.2.5 Pelaporan..................................................................................................24
2.3 Jenis- Jenis Penjadwalan Proyek................................................................28
2.3.1 Kurva S....................................................................................................29
2.3.2 Critical Path Method (CPM)...................................................................30
2.3.3 Precedence Diagramming Method (PDM)..............................................31

iv
2.3.4 Program Evaluation and Review Technique (PERT)..............................32
2.4 Percepatan Waktu Pelaksanaan..................................................................33
2.4.1 Metode Fast Track...................................................................................33
2.4.2 Penambahan Jam Kerja............................................................................37
2.4.3 Penambahan Sumber Daya......................................................................37
2.4.4 Metode Crashing......................................................................................38
2.5 Microsoft Project........................................................................................39
2.5.1 Pengertian Microsoft Project...................................................................39
2.5.2 Penggunaan Microsoft Project.................................................................39
2.5.3 Istilah-Istilah Microsoft Project...............................................................41
2.5.4 Perencanaan Dengan Microsoft Project...................................................44
2.5.5 Penjadwalan Dengan Microsoft Project..................................................46
2.5.6 Sumber Daya Dengan Microsoft Project.................................................48
2.5.7 Pengontrolan Proyek Dengan Microsoft Project.....................................48
2.5.8 Pelaporan Proyek Dengan Microsoft Project...........................................49
2.6 Tahapan Analisis Percepatan Waktu Pelaksanaan Dengan Metode
Fast Track.........................................................................................................50
2.7 Keuntungan dan Kelemahan Metode Fast Track........................................54
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................55
3.1 Dekripsi Objek Penelitian............................................................................55
3.1.1 Gambaran Umum Objek...........................................................................56
3.1.2 Lokasi Penelitian......................................................................................57
3.2 Metode Penelitian........................................................................................57
3.3 Jenis Data Dan Sumber Data.......................................................................57
3.3.1 Jenis Data..................................................................................................57
3.3.2 Sumber Data.............................................................................................58
3.4 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................60
3.5 Instrumen Penelitian....................................................................................60
3.6 Kerangka Kerja............................................................................................61
3.7 Kerangka Pikir.............................................................................................61
3.8 Kerangka Analisis.......................................................................................63
3.8.1 Kerangka Analisis Sebelum Microsoft Project........................................64
3.8.2 Kerangka Analisis Microsoft Project.......................................................65
3.9 Teknik Analisis............................................................................................68
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN..................................................72
4.1 Data Penelitian.............................................................................................72
4.1.1 Rencana Anggaran Biaya (RAB).............................................................72
4.1.2 Analisa Harga Satuan Pekerjaan..............................................................72
4.1.3 Time Schedule...........................................................................................72
4.1.4 Laporan Mingguan...................................................................................73

v
4.1.5 Kalender Proyek.......................................................................................73
4.2 Analisis Data...............................................................................................73
4.2.1 Analisis Uraian dan Volume Kegiatan.....................................................73
4.2.2 Analisis Harga satuan Pekerjaan..............................................................84
4.2.3 Analisis Durasi dan Predecessor Kegiatan............................................110
4.2.4 Analisis Waktu Mulai.............................................................................116
4.2.5 Analisis Hari dan Jam Kerja...................................................................116
4.3 Hasil Analisis Data....................................................................................118
4.4 Analisis Microsoft Project.........................................................................140
4.4.1 Input Waktu Kerja dan Waktu Mulai.....................................................140
4.4.2 Input Uraian Pekerjaan...........................................................................140
4.4.3 Input Durasi Setiap Pekerjaan................................................................141
4.4.4 Input Hubungan Keterkaitan (Predecessor)...........................................142
4.4.5 Input Sumber Daya Yang Diperlukan....................................................143
4.4.6 Memasukkan Sumber Daya ke Item Pekerjaan......................................144
4.4.7 Kegiatan dan Lintasan Kritis..................................................................145
4.4.8 Analisis Tracking....................................................................................148
4.4.9 Analisis Fast Track.................................................................................152
4.5 Hasil Analisis.............................................................................................171
4.5.1 Kegiatan Yang Mengalami Percepatan..................................................171
4.5.2 Waktu dan Biaya Setelah Percepatan.....................................................174
4.6 Rekapitulasi Hasil Analisis........................................................................178
4.7 Interpretasi Hasil.......................................................................................182
BAB V PENUTUP.........................................................................................183
5.1 Kesimpulan................................................................................................183
5.2 Saran..........................................................................................................183
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proyek Konstruksi Teknik Sipil ((Heavy Construction)...............12
Gambar 2.2 Proyek Konstruksi Bangunan Industri (Industrial Construction). 12
Gambar 2.3 Proyek Konstruksi Bangunan Gedung..........................................13
Gambar 2.4 Proyek Konstruksi Perumahan (Residenial Construction)............14
Gambar 2.5 Time Schedule Realisasi................................................................16
Gambar 2.6 Time Schedule Rencana.................................................................17
Gambar 2.7 Contoh Gambar Kerja....................................................................19
Gambar 2.8 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat..................................................20
Gambar 2.9 Contoh Laporan Harian.................................................................25
Gambar 2.10 Contoh Laporan Mingguan..........................................................26
Gambar 2.11 Contoh Laporan Bulanan.............................................................27
Gambar 2.12 Contoh Kurva S...........................................................................30
Gambar 2.13 Tampilan task name pada Microsoft Project...............................41
Gambar 2.14 Tampilan duration pada Microsoft Project..................................42
Gambar 2.15 Tampilan Start and Finish pada Microsoft Project.....................43
Gambar 2.16 Tampilan Predecessor pada Microsoft Project...........................43
Gambar 2.17 Hubungan Finish to Strart (FS)...................................................46
Gambar 2.18 Hubungan Finish to Finish (FF)..................................................46
Gambar 2.19 Hubungan Strat to Strat (SS).......................................................47
Gambar 2.20 Hubungan Start to Finish (SF)....................................................47

Gambar 2.21 Input waktu mulai dan waktu selesai proyek...............................51

Gambar 2.22 Input Seluruh Item Pekerjaan......................................................51

Gambar 2.23 Input Durasi Pekerjaan................................................................52

Gambar 2.24 Input Predessecor........................................................................52

Gambar 2.25 Input Sumber Daya Pelaksanaan.................................................53

Gambar 2.26Input Sumber Daya Pada Tiap Item Pekerjaan.............................53


Gambar 3.1 Lokasi Kegiatan.............................................................................56
Gambar 3.2 Kerangka Kerja..............................................................................61
Gambar 3.3 Kerangka Pikir Penelitian..............................................................63
Gambar 3.4 Kerangka Analisis Sebelum Microsoft Project.............................64

Gambar 3.5 Kerangka Analisis Microsoft Project............................................67

Gambar 4.1 Hasil Input Waktu Kerja dan Waktu Mulai.................................140

Gambar 4.2 Hasil Input Uraian Pekerjaan.......................................................141

Gambar 4.3 Hasil Input Durasi Pekerjaan.......................................................142

Gambar 4.4 Hasil Input Predecessor Tiap Kegiatan.......................................143

Gambar 4.5 Hasil Input Sumber Daya yang Diperlukan.................................144

Gambar 4.6 Hasil Input Sumber Daya ke Item Pekerjaan...............................145

Gambar 4.7 Hasil Kegiatan Kritis...................................................................146

Gambar 4.8 Input Tanggal Update Progres.....................................................149

Gambar 4.9 Input Set Basline..........................................................................149

Gambar 4.10 Input Tracking...........................................................................150

Gambar 4.11 Fast Track Pekerjaan Pasangan Ikuh Celedu............................153

viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data....................................................................................
Tabel 3.2 Teknik Analisis ...............................................................................................
Tabel 4.1 Analisis Uraian dan Volume Pekerjaan...........................................................
Tabel 4.2 Analisa Harga Satuan Pekerjaan......................................................................
Tabel 4.3 Analisis Durasi dan Predecessor...................................................................
Tabel 4.4 Analisis Hari dan Jam Kerja..........................................................................
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Data...................................................................
Tabel 4.6 Pekerjaan Kritis.............................................................................................
Tabel 4.7 Pekerjaan Kritis setelah Tracking..................................................................
Tabel 4.8 Percepatan waktu dengan Metode Fast Track tahap 1..................................
Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Analisis............................................................................
Tabel 4.10 Kegiatan yang Mengalami percepatan........................................................
Tabel 4.11 Waktu dan Biaya setelah Percepatan...........................................................
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Analisis..........................................................................

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia konstruksi saat ini sangat unik dan komplek, hal ini

ditandai dengan munculnya berbagai jenis proyek konstruksi salah satunya proyek

konstruksi bangunan gedung. Proyek konstruksi merupakan rangkaian

kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. Proyek

konstruksi bangunan gedung masih dapat diklasifikasikan atas beberapa tipe

diantaranya (1) tipe proyek konstruksi yang tergolong bangunan komersial

(perkantoran, komplek perumahan mewah, apartemen, pusat perbelanjaan, plaza,

dan perhotelan), (2) bangunan fasilitas umum (terminal, gedung sekolah,

perguruan tinggi, pasar, bangunan pemerintahan, dan sarana rekreasi) dan (3)

bangunan industri (pabrik dan gudang).

Dalam suatu proyek konstruksi, kontraktor merupakan salah satu pihak

yang bertanggungjawab untuk menyelesaikan proyek tersebut dengan mutu,

waktu, serta biaya yang sesuai dengan yang telah direncanakan. Oleh sebab itu,

pihak kontraktor akan menyusun suatu penjadwalan proyek sebelum memulai

suatu proyek konstruksi. Meskipun penjadwalan telah disusun, namun pada

praktiknya di lapangan masih ada timbulnya masalah dalam proses konstruksi

yaitu masih ada terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek. Keterlambatan ini

selanjutnya akan menjadi sangat mahal nilainya baik ditinjau dari sisi kontraktor

maupun pemilik, salah satunya adalah proyek pembangunan gedung Sanggar

1
2

Kegiatan Belajar (SKB) Kota Denpasar memiliki batas waktu penyelesaian

(deadline), artinya proyek tersebut harus diselesaikan sebelum atau tepat pada

waktu yang telah ditentukan.

Pada pelaksanaan proyek pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar ini

terjadi kemajuan dan kemunduran terhadap progres sehigga mengakibatkan

terjadinya keterlambatan, pekerjaan yang mengalami keterlambatan yaitu pada

minggu ke-10 yaitu progres pekerjaannya 41,781, progres rencana 42,897

devisiasi terjadi kemunduran -1,116 yang berpengaruh terhadap waktu

pelaksanaan dan biaya yang dikeluarkan yang dapat dilihat pada laporan harian,

laporan mingguan, time schedule rencana, dan time schedule realisasi.

Terdapat beberapa metode yang efektif untuk melakukan time reduction

dengan biaya yang optimal tanpa mengurangi kualitas. Metode tersebut

dikemukakan oleh Nurhayati, (2010), antara lain penambahan sumber daya,

melakukan outsourching pekerjaan, melakukan lembur, membangun tim proyek

inti dan fast tracking. Metode yang sesuai untuk bangunan gedung adalah

menggunakan metode fast track, karena proyek gedung memiliki macam-macam

pekerjaan, sehingga akan lebih banyak pekerjaan yang akan ditumpang tindihkan.

Pekerjaan yang tumpang tindih akan memperkecil fluktuasi penggunaan sumber

daya manusia, sehingga penggunaan sumber daya manusia akan lebih optimal.

Fast tracking merupakan metode percepatan dalam pembangunan dengan

melakukan aktivitas-aktivitas secara parallel/tumpang tindih dengan waktu

pelaksanaan lebih cepat dan biaya lebih efisien (Mora dan Li, 2001). Langkah

awal dari metode fast track adalah menentukan kegiatan kritis pada penjadwalan
3

proyek, lalu memodifikasi aktivitas yang ada pada lintasan kritis. Jika lintasan

kritis bergeser akibat modifikasi, maka perlu memodifikasi aktivitas pada lintasan

kritis yang baru. Pada akhirnya, memodifikasi ini menyebabkan durasi proyek

secara keseluruhan akan direduksi. Penerapan metode fast track tentunya

berpengaruh terhadap alokasi sumber daya proyek. Meski tujuan utama dari

metode fast track adalah mereduksi waktu, tapi pertimbangan terhadap perubahan

alokasi sumber daya perlu dilakukan. Perubahan tersebut dapat diterima jika

besarnya tidak melebihi kemampuan proyek untuk memenuhi sumber daya yang

dibutuhkan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis pada analisis ini mengangkat judul

“Analisis Pengaruh Percepatan Waktu Pelaksanaan Terhadap Biaya Dengan

Metode Fast Track Berbasis Software Microsoft Project (Studi Kasus: Proyek

Pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar)”, oleh karena itu penelitian ini perlu

dilakukan dan diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pemilik proyek maupun

kontraktor pelaksana untuk menggunakan metode penjadwalan yang tepat agar

dapat mengantisipasi keterlambatan proyek tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, untuk memudahkan dalam pembahasan

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Kegiatan – kegiatan apa saja yang akan dipercepat dalam proyek

pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar?

2. Berapa waktu dan biaya pelaksanaan setelah dilakukan percepatan dalam

proyek pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar tersebut?


4

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilaksanakan penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah yang ada,

sebagai berikut:

1. Mengetahui kegiatan – kegiatan apa saja yang akan dipercepat dalam

proyek pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar.

2. Mengetahui berapa waktu dan biaya pelaksanaan setelah dilakukan

percepatan dalam proyek pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu:

1. Manfaat Internal

Menambah wawasan terkait mengatasi keterlambatan yang terjadi pada

proyek konstruksi dengan melakukan penambahan waktu pelaksanaan dan

menganalisis pengaruhnya terhadap biaya pelaksanaan serta menambah

keterampilan dan wawasan dalam penggunaan Microsoft Project.

2. Manfaat Eksternal

a. Manfaat bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapata dijadikan perbandingan atau penerapan

teori yang telah diperoleh pada saat perkuliahan dengan kenyataan yang

terjadi dilapangan.

b. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi


5

Agar dapat memanfaatkan penelitian ini serta metode yang digunakan

sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan percepatan pada

proyek.

c. Bagi pembaca

Dapat menambah wawasan serta pengetahuan umum bagi yang

membutuhkan dan ingin mengembangkan penelitian ini.

1.5 Batasan Penelitian

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari terjadinya bias hasil

penelitian ini agar penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan dalam

pembahasan sehingga tujuan dari penelitian tercapai. Beberapa batasan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian percepatan waktu menggunakan Metode Fast Track.

2. Fast Track hanya dilakukan pada kegiatan kritis dengan memanfaatkan

aplikasi Microsoft Project 2007.

3. Sebelum analisis Fast Track dilakukan analisi Tracking terlebih dahulu

dari minggu ke-1 sampai ke-11, dan dilakukan update di minggu ke-11.

4. Analisis percepatan waktu penyelesaian dan biaya ini menggunakaan

metode fast track dengan cara pengaturan kembali predecessor.

5. Fast track akan dilakukan pada minggu ke-11 sampai dengan waktu

penyelesaian proyek.

1.6 Sistematika Penulisan


6

Bagian akhir sistematika penulisan yang akan memberikan gambaran secara

singkat mengenai isi dari penulisan ini. Sistematika penulisan penelitian ini

disusun sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bab pertama dari karya tulis yang berisi jawaban apa dan

mengapa penelitian itu perlu dilakukan. Bagian ini memberikan gambaran

mengenai topik penelitian yang akan disajikan.

1.1 Latar Belakang

Latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah

dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang

digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan

praktis.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah penentu hal yang akan dilakukan dalam penelitian

tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah,

kemudian akan dijawab dalam proses penelitian dan tertuang secara sistematis

dalam laporan penelitian

1.3 Tujuan Penelitan

Tujuan merupakan arah dari suatu penelitian, tujuan penelitian harus disesuaikan

dengan rumusan masalah. Bila permasalahan mempertanyakan hal-hal yang

belum diketahui, maka tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika

permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dalam


7

beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa

tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja

rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan

dalam bentuk pernyataan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian sendiri yaitu untuk menyelidiki keadaaan, alasan maupun

konsekuensi terhadap keadaan tertentu. Keadaan tersebut dapat dikontrol dengan

melalui eksperimen maupun berdasarkan observasi.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan ruang lingkup pada suatu penelitian berupaya untuk

membatasi suatu penelitian yang lebar dan luas agar penelitian yang dilakukan

bisa lebih fokus.

Bab II. Tinjauan Pustaka

Pada bab tinjauan pustaka membahas tentang penelitian terdahulu yang digunakan

sebagai landasan penelitian ini, landasan teori, pengembangan hipotesis dan

kerangka pemikiran yang akan digunakan sebagai dasar untuk memperkuat

gagasan dan menjadi pedoman dalam proses penelitian agar dapat menghasilkan

tujuan penelitian sebagai kesimpulan yang diharapkan.

Bab III. Metode Penelitian

Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan perhitungan dari proses keseluruhan

penelitian yang dilengkapi dengan flowchart untuk memperjelas alur proses

penelitian.
8

Bab IV. Pembahasan

Pada bab ini membahas tentang proses penyelesaian penelitian yang alurnya

menggunakan informasi pada bab metodologi penelitian sebagai acuan. Data yang

didapatkan diolah, dihitung dan dijelaskan secara rinci pada bab ini.

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil analisis permasalahan serta

memberikan masukkan berupa saran.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proyek Konstruksi

2.1.1 Pengertian Proyek Konstruksi

Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terjadi

pada satu waktu tertentu yang memiliki waktu awal dan akhir dan

dikerjakan berdasarkan batas biaya, waktu, dan kualitas mutu dengan

memanfaatkan sumber daya yang tersedia sehingga mencapai tujuan proyek

dan menghasilkan barang maupun jasa yang bernilai guna. Dalam rangkaian

pekerjaan tersebut mengolah suatu sumber daya proyek menjadikan suatu

hasil yang berupa bangunan sehingga dalam proses kegiatan tersebut banyak

pihak-pihak yang dilibatkan baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.1.2 Tujuan Proyek Konstruksi

Tujuan utama proyek adalah memuaskan kebutuhan pelanggan.

Disamping kemiripan, karakteristik dari sebuah proyek membantu

membedakan proyek tersebut dari yang lainnya. Selain tujuan utama suatu

proyek juga memiliki tujuan diantaranya dari segi biaya yaitu proyek harus

diselesaikan dengan biaya yang tidak boleh melebihi anggaran, dari segi

waktu proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir

yang telah ditentukan, dari segi mutu yaitu hasil kegiatan harus memenuhi

spesifikasi dan kriteria yang disyaratkan, dan dari segi kinerja yaitu

bagaimana cara kerja proyek tersebut dengan membandingkan hasil

9
10

kerja nyata dengan perkiraan cara kerja pada kontrak kerja yang

disepakati oleh pihak owner dan kontraktor pelaksana. Adapun tujuan-

tujuan dari proyek konstruksi, yaitu:

1. Menyelesaikan Tepat Waktu

Pada saat menyelesaikan sebuah proyek, waktu merupakan hal yang

sangat dibutuhkan dalam mengerjakanya, salah satu kunci keberhasilan

dalam menjalankan manajemen proyek adalah dengan memberikan

keyakinan terhadap pelangan terhadap waktu yang sudah ditentukan

dalam menjalankan proyek.

2. Menjaga Anggaran

Anggaran merupakan kunci dalam membuat sebuah proyek, dengan

mengkaji setiap anggaran, maka akan dicari jumlah anggaran seminimal

mungkin, tetapi dengan anggaran tersebut, manajemen proyek akan

semaksimal mungkin untuk menunjang tercapainya kriteria proyek

yang telah ditentukan di awal.

3. Mengelola Tim

Ketika menjalankan sebuah proyek, kualitas sumber daya manusia

sangatlah dibutuhkan dalam melaksanakan proyek tersebut. Peran

manajemen proyek adalah menggerakan setiap anggotanya dengan

tujuan agar dapat melakukan perannya dengan baik, dan memiliki

kemampuan dalam mengelola sebuah proyek yang dikerjakan.


11

4. Membuat Perencanaan Yang Tepat

Dalam melakukan sebuah proyek, setiap manajemen proyek pasti akan

mengarahkan pada perencanaan yang baik dan tepat, perencanaan yang

dimaksud adalah melakukan sebuah pekerjaan mencakup seluruh

proses awal hingga akhir dengan memaksimalkan kualitas dan

kapasitas, sehingga setiap rencana yang sudah dirancang sesuai dengan

apa yang diinginkan.

5. Mengelola Risiko

Dalam membangun sebuah proyek pasti tidak lepas dari uji coba dan

eror. Ketika menyelesaikan proses yang dijalani pada proyek tersebut,

tentunya ketika terjadi kesalahan ataupun kelalaian yang terjadi pada

pekerjaan dapat mengatasinya pada saat resiko itu terjadi.

2.1.3 Jenis-Jenis Proyek Konstruksi

Sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia dan kemajuan

teknologi pekerjaan proyek bangunan atau konstruksi memiliki ruang

lingkup yaitu wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan

tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah atau di air.

Pekerjaan proyek konstruksi yaitu antara lain proyek bangunan perumahan,

proyek bangunan Gedung, proyek bangunan sipil, dan proyek bangunan

industri.

1. Proyek Konstruksi Teknik Sipil (Heavy Construction)

Pada umumnya proyek konstruksi teknik sipil (Heavy

Construction) ini dilaksanakan untuk mengendalikan alam agar berguna


12

bagi kehidupan manusia. Jenis proyek ini biasanya dilakukan untuk

kepentingan umum dan dilakukan oleh pemerintah maupun perusahaan

swasta besar. Contohnya, pembangunan terowongan, jembatan, jalan,

bendungan, jaringan pipa, pengendali banjir dan konstruksi berat lainnya.

Gambar 2.1 Proyek Konstruksi Teknik Sipil (Heavy


Construction)
(Sumber: pixabay.com, 2022)
2. Proyek Konstruksi Bangunan Industri (Industrial Construction)

Proyek konstruksi khusus yang memerlukan spesialisasi tingkat

tinggi, serta keterampilan teknis dalam perencanaan, konstruksi, dan

desain. Contohnya pada industri kimia dapat membangun kilang minyak

dan industri pembangkit listrik dapat membangun struktur pembangkit

listrik tenaga nuklir, tenaga air, tenaga uap, dan tenaga surya.
13

Gambar 2.2 Proyek Konstruksi Bangunan Industri (Industrial


Construction)
(Sumber: unsplash.com, 2022)
3. Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

Tipe Proyek konstruksi ini menitikberatkan pada pertimbangan

konstruksi, teknologi praktis, pertimbangan pada peraturan. Jenis proyek

ini mencakup pembangunan Gedung komersial / institusional contohnya

Gedung Perkantoran, Sekolah, Rumah Sakit, Stadion, Universitas,

Gedung pencakar langit dan proyek lain dengan berbagai jenis ukuran.

Gambar 2.3 Proyek Konstruksi Bangunan Gedung


(Sumber: blogspot.com, 2022)
4. Proyek Konstruksi Perumahan (Residenial Construction)

Proyek bangunan perumahan mencakup proyek pembangunan,

perbaikan, dan pemodelan ulang struktur. contohnya, tempat tinggal

seperti rumah, perumahan, asrama, vila, ataupun apartemen. Dalam

pengerjaan proyek jenis ini diperlukan perencanaan yang matang karena

menyangkut fasilitas dan jaringan infrastruktur, seperti jalan, air bersih,

listrik, dan sarana-sarana lainnya.


14

Gambar 2.4 Proyek Konstruksi Perumahan (Residenial Construction)


(Sumber: blogspot.com, 2022)

2.1.2 Alat Ukur Keberhasilan Proyek Konstruksi

Keberhasilan proyek adalah hasil yang melampaui harapan secara

normal dapat diobservasikan kedalam bentuk biaya, mutu, waktu,

kinerja, sehingga menghasilkan hasil yang memuaskan.

1. Biaya

Pada umumnya proyek harus dikerjakan dengan biaya yang tidak

melebihi anggaran yang telah disepakati, baik biaya setiap item pekerjaan,

periode pelaksanaan maupun biaya total sampai akhir proyek. Pengelolaan

dana atau biaya anggaran sangat penting untuk diketahui lebih awal, agar

manajemen proyek yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik dan

transparan. (Jajang Atmaja dkk, 2016). Dalam proyek konstruksi biaya

adalah anggaran yang dikeluarkan oleh pemilik (owner) kepada penyedia


15

jasa konstruksi sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang telah

disusun sebelumnya. Adapun alat ukur keberhasilan biaya, yaitu:

1. RAB (Rencana Anggaran Biaya)

RAB (rencana anggaran biaya) yaitu membuat perkiraan biaya yang

akan dikeluarkan untuk melaksanakan proyek, dalam sebuah tender

pengadaan barang atau jasa RAB salah satu bagian dari dokumen yang

harus dipersiapkan.

2. RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan)

RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan) yaitu rencana anggaran Biaya

proyek pembangunan yang dibuat kontraktor untuk memperkirakan

berapa sebenarnya biaya sesungguhnya yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan suatu kontrak kerja proyek konstruksi.

2.Waktu

Dalam penyelasaian suatu proyek, proyek harus dikerjakan sesuai

dengan jadwal pelaksanaan proyek (schedule) yang telah direncanakan,

yang ditunjukan dalam bentuk prestasi pekerjaan (work progress). Bila

hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahan tidak boleh melebihi

batas waktu yang telah ditentukan. (Jajang Atmaja dkk. 2016).

Waktu proyek atau biasa disebut umur proyek merupakan salah satu

atribut proyek yang sangat penting dalam manajemen proyek. Kegagalan

mengelola waktu proyek akan berakibat pada penyelesaian proyek yang

tidak tepat waktu. Untuk menghindari keterlambatan tersebut maka

sebelum proyek konstruksi dilaksanakan perlu dilakukan penjadwalan


16

(Time Schedule) untuk memanajemen pelaksanaan setiap pekerjaan agar

terlaksana efektif dan efisien. Time Schedule dapat dibagi menjadi dua,

yaitu:

1. Time Schedule Realisasi

Time schedule realisasi merupakan penjadwalan dari tiap item

pekerjaan dalam bentuk barchart pada masa pelaksanaan untuk

memantau progress realisasi proyek. Time schedule rencana terdiri dari

item pekerjaan, bobot, durasi, predeccesor (hubungan keterkaitan antar

pekerjaan), progres realisasi mingguan dan progres realisasi komulatif.

Gambar 2.5 Time Schedule Realisasi


(Sumber: Time Schedule Realisasi Kegiatan, 2021)
2. Time Schedule Rencana

Time schedule rencana merupakan penjadwalan dari tiap item

pekerjaan dalam bentuk barchart pada masa perencanaan. Time

schedule rencana terdiri dari item pekerjaan, bobot, durasi, predeccesor

(hubungan keterkaitan antar pekerjaan), progres rencana mingguan dan

progres rencana komulatif.


17

Gambar 2.6 Time Schedule Rencana


(Sumber: Time Schedule Rencana Kegiatan, 2021)

3. Mutu

Mutu produk atau hasil dari kegiatan, harus memenuhi spesifikasi dan

kriteria yang telah direncanakan oleh pemilik proyek, Yang berarti mampu

memenuhi tugas yang dimaksud. (Jajang Atmaja dkk. 2016). Untuk

mencapai sebuah goals atau objektif, maka setiap divisi perlu menjaga

kualitas kerja dan efisiensi tingkat sumber daya yang digunakan. Adapun

beberapa alat atau dokumen yang menjadi acuan dalam pengendalian mutu

yang merupakan salah satu bagian dari alat ukur keberhasilan suatu proyek

konstruksi, yaitu:

1. Gambar Kerja

Gambar kerja adalah suatu teknik menggambar yang dipakai untuk

menjelaskan secara detail mengenai gambar yang dibuat meliputi


18

berbagai unsur, yang berisi tentang informasi mengenai dimensi, bahan,

dan lain sebagainya. Kegiatan membuat gambar yang bermanfaat

sebagai media untuk berkomunikasi antara perencana dengan pelaksana

dalam bentuk bahasa gambar yang dituangkan secara praktis, jelas,

mudah dimengerti oleh kedua belah pihak. Dalam pekerjaan konstruksi

dikenal jenis-jenis gambar kerja antara lain:

a. Gambar Rencana

Gambar rencana merupakan gambar kerja yang dibuat oleh

arsitek dengan bantuan tenaga sipil, serta tenaga mekanika dan

elektrikal dimana bertujuan sebagai perangkat komunikasi

dengan pemilik proyek sampai gambar tersebut disetujui oleh

pemilik proyek.

b. Shop Drawing

Shop drawing merupakan gambar yang dibuat oleh kontraktor

pelaksana dan akan digunakan oleh kontraktor sebagai acuan

didalam pelaksanaan proyek dilapangan.

c. As Buil Drawing

As buil drawing merupakan gambar yang dibuat berdasarkan

kondisi pekerjaan yang terjadi dalam pelaksanaan proyek yang

akan digunakan sebagai pedoman pengoperasian bangunan dan

telah disetujui oleh pemilik proyek.


19

Gambar 2.7 Gambar Kerja


(Sumber: Gambar kerja kegiatan, 2021)

2. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)

Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) adalah dokumen yang

digunakan oleh penyedia sebagai pedoman untuk melaksanakan proyek

pekerjaan. RKS proyek berisikan nama pekerjaan berikut

penjelasaannya berupa jenis, besar dan lokasinya, serta prosedur

pelaksanaannya, syarat mutu pekerjaan dan persyaratan lain yang wajib

dipenuhi oleh penyedia pekerjaan konstruksi. RKS ini biasanya akan

disampaikan bersama dengan gambar-gambar detail pekerjaan yang

semuanya menjelaskan mengenai proyek yang akan dilaksanakan.


20

Gambar 2.8 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)


(Sumber: Time Schedule Rencana Kegiatan, 2021)

4. Kinerja

Untuk memudahkan dalam percapaian kinerja proyek maka kinerja

proyek dapat diukur dari indikator-indikator kinerja proyek itu sendiri

dimana Kinerja Proyek yaitu berkaitan dengan bagaimana cara kerja

proyek tersebut dengan membandingkan hasil kerja nyata dengan


21

perkiraan cara kerja pada kontrak kerja yang telah disepakati oleh pihak

owner dan kontraktor pelaksana. Alat ukur dari kinerja adalah

produktivitas tenaga kerja.

Produktivitas tenaga kerja merupakan tingkat kemampuan tenaga kerja

dalam menghasilkan produk. Produktivitas tenaga kerja menunjukkan

adanya kaitan antara output (hasil kerja) dengan waktu yang dibutuhkan

untuk menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja.

2.2 Manajemen Proyek

Manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu proses dari

perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek

oleh para anggota yang terlibat didalamnya dengan cara memanfaatkan

sumber daya seoptimal mungkin untuk mecapai sasaran yang telah

ditentukan. Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaan

lingkungan kerja, waktu, biaya, dan mutu. Pengelolaan aspek-aspek tersebut

dengan benar merupakan kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu

proyek.

Manajemen proyek berupa tata cara mengorganisasikan sumber

penghasilan yang dapat diterapkan pada jenis proyek apapun, dan dipakai

secara luas untuk menyelesaikan proyek yang besar dan kompleks. Tujuan

utamanya adalah membantu manajemen dalam menyusun penjadwalan

(schedule) suatu proyek, menentukan total waktu yang digunakan dalam

menyelesaikan suatu proyek, menentukan aktivitas/kegiatan yang perlu


22

didahulukan, dan menentukan biaya yang diperlukan dalam menyelesaikan

suatu proyek.

Menurut Schwable, (2006), manajemen proyek merupakan aplikasi dari

ilmu pengetahuan, skills, dan teknik untuk aktivitas suatu proyek dengan

maksud memenuhi atau melampaui sasaran jangka pendek yang telah

ditentukan. Sejalanjutnya menurut Soeharto, (1999), manajemen proyek

merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan

mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka

pendek yang telah ditentukan.

Berbicara mengenai manajeman tidak terlepas dari kemampuan pihak

manajemen untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan keterbatasan

waktu, biaya dan ruang lingkup pekerjaan yang harus didukung oleh

pemahaman mengenai manajemen proyek yang baik.

2.2.1 Perencanaan

Perencanaan merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan

asumsiasumsi mengenai keadaan dimasa yang akan datang untuk

merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Perencanaan terdiri

atas perencanaan lingkup proyek, perencanaan mutu, perencanaan waktu,

perencanaan biaya dan perencanaan sumber daya.

Manfaat perencanaan adalah sebagai alat pengawasan ataupun

pengendalian kegiatan atau pedoman pengendalian kegiatan, fungsi

perencanaan dalam manajemen proyek antara lain:


23

1. Menentukan sasaran proyek (sesuai tahapan proyek)

2. Menentukan kendala dan kepentingan relative dari tiap-tiap kendala

3. Menentukan cara / metode yang mungkin ada

4. Sumber daya yang tersedia

2.2.2 Pelaksanaan

Dari keseluruhan peoses manajemen, fungsi pelaksanaan adalah yang

terpenting di antara fungsi lainnya, karena fungsi ini ditekankan pada

hubungan dan kegiatan langsung para anggota organisasi, sementara

perencanaan dan pengorganisasian lebih bersifat abstrak atau tidak

langsung. Pelaksaan konstruksi dilakukan bertujuan untuk memberikan

layanan jasa pelaksanaan dalam pengerjaan sebuah proyek konstruksi.

Kegiatan dalam pelaksanaan konstruksi ini meliputi rangkaian kegiatan

yang dimulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan hasil

akhir pekerjaan konstruksi sebuah proyek. Orang yang melakukan peran

dalam melakukan pelaksanaan konstruksi disebut dengan Kontraktor

Konstruksi. (Husen, 2011).

2.2.3 Pengawasan

Pengawasan konstruksi merupakan sebuah kegiatan dalam menjalankan

sebuah proyek yang bertujuan untuk memberikan layanan jasa pengawasan,

baik itu meliputi sebagian maupun keseluruhan dari pekerjaan pelaksanaan

konstruksi. Kegiatan ini dimulai dari penyiapan lapangan hingga pada tahap

penyerahaan akhir konstruksi. Orang yang menjalankan kegiatan yang satu

ini dapat disebut dengan istilah Konsultan Pengawas.


24

2.2.4 Pengendalian

Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek. Tujuan utama

dari kegiatan pengendalian yaitu meminimalisasi segala penyimpangan yang

dapat terjadi selama berlangsungnya proyek. Kegiatan yang dilakukan

dalam proses pengendalian yaitu berupa pengawasan, pemeriksaan dan

koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.

2.2.5 Pelaporan

1. Laporan Kegiatan

Laporan kegiatan adalah suatu cara komunikasi dimana penulis

menyampaikan informasi kegiatan yang telah dilaksanakan yang

meliputi jenis pekerjaan yang dilakukan, kuantitas atau volume

pekerjaan, serta hal-hal yang bersifat non teknis, seperti keadaan cuaca

pada saat pelaksanaan pekerjaan tujuannya untuk membantu semua

pihak dalam upaya memantau dan mengendalikan secara terus menerus

dan berkesinambungan atas berbagai aspek penyelenggaraan proyek

sampai dengan saat pelaporan. Laporan kegiatan proyek dapat berupa

laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan.

a. Laporan Harian

Laporan Harian kegiatan merupakan laporan kegiatan-kegiatan

yang merupakan pertanggung jawaban kontraktor dalam waktu

persehari. Laporan harian akan dibuat oleh kontraktor berdasarkan


25

persetujuan dari konsultan pengawas untuk diserahkan kepada

pemilik kegiatan atau owner. Dalam laporan harian juga

menjelaskan mengenai volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja,

peralatan yang digunakan, masuknya bahan dan material dilapangan,

dan keadaan cuaca di lokasi kegiatan. Laporan harian dapat dilihat

pada contoh gambar berikut:


LAPORAN HARIAN

KEGIATAN : PENGELOLAAN PENDIDIKAN NON FORMAL/ KESETARAAN


PEKERJAAN : BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG TEMPAT PENDIDIKAN REVITALISASI SKB PEMBANGUNAN RUANG PRAKTEK (LABORATORIUM) BARU
BESERTA PERABOTANNYA DAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) BESERTA PERABOTANNYA
LOKASI : SPNF SKB KOTA DENPASAR
KONTRAKTOR : CV. MULIA SIWA JAYA
SURAT PERJANJIAN : 027/ 003/ KONT/ F.SKB/ DIKPORA/ 2021
TANGGAL : 12 JULI 2021
NILAI KONTRAK : Rp 1.399.837.996 Ha ri : Se n in
KONSULTAN PENGAWAS : CV. ADI RATNA Ta n g g a l : 12 JULI 2021

Te n a g a Ke rja Ba h a n / Ma t e ria l Pe ra la t a n Pe ke rja a n ya n g d ike rja ka n Ha ri in i


Je n is Ba h a n Ju m la h Ju m la h
Ke a h lia n Ju m la h Je n is Ju m la h Je n is Pe ke rja a n Vo lu m e
ya ng d it e rim a ya ng d it o la k

Pe la ksa n a 1 Ka yu u su k 5/ 4 36,00 bh C a n g ku l bh
Ma n d o r 1 p a ku 5-7 5,00 kg Se ko p bh Pe k. Pe ng ukura n d a n p e ma sa ng a n b o uwp la nk 73,00 M'
Ke p a la Tu ka n g Ka yu p a ku b e t o n 2,00 ko t a k O m p re n g bh
Tu ka n g Ka yu 1 t a li 3,00 bh Em b e r bh
Ke p a la Tu ka n g Ba t u t irp le k 10,00 bh Me t e ra n 2 bh
Tu ka n g Ba t u Wa t e rp a s 1 bh
Ke p a la Tu ka n g Be si Pa lu 1 bh
Tu ka n g Be si G e rg a ji 2 bh
Ke p a la Tu ka n g C a t Pa n yo ng bh
Tu ka n g C a t Pa h a t bh
Tu ka n g St yle Ba li Un it n g - Unt in g bh
Tu ka n g Ukir Ka p a k 1 bh
Pe ke rja 1 C eto k bh
Ju m la h 4 Lin g g is 2 bh
C ua c a Ja m Ke rja Art c o bh
An t a ra Ja m Ke a d a a n Hu m m e r 1 bh
Da ri Ja m 08.00 s/ d Ja m 12,00 Mo le n bh
Ja m 08.00 s/ d Ja m 12,00 C e ra h Da ri Ja m 13,00 s/ d Ja m 17,00
Ja m 13,00 s/ d Ja m 17,00 C e ra h
Efe kt if Ke rja 8 Ja m

G ia n ya r,12 Ju li 2021
Dip e riksa / Dise t u ju i : Dib u a t O le h :
CV.ADI RATNA CV. MULIA SIWA JAYA

I WAYAN MARSITA ADI I KOMANG ALIT TRIAWAN


Ko n su lt a n Pe n g a w a s Pe la ksa n a

Gambar 2.9 Contoh Laporan Harian


(Sumber : Laporan Harian Kegiatan, 2021)

b. Laporan Mingguan

Laporan mingguan merupakan laporan yang dibuat oleh

pelaksana di lapangan dalam bentuk tertulis, untuk melaporkan

progress atau prestasi yang telah dicapai selama pekerjaan

berlangsung kepada owner atau pemilik proyek, Laporan mingguan

dapat dilihat pada contoh gambar berikut:


26

Gambar 2.10 Contoh Laporan Mingguan


(Sumber: Laporan Mingguan Kegiatan, 2021)

c. Laporan Bulanan

Laporan bulanan merupakan laporan yang dibuat oleh pelaksana

di lapangan dalam bentuk tertulis, untuk melaporkan progress atau

prestasi yang telah dicapai selama pekerjaan berlangsung kepada

owner atau pemilik proyek. Laporan bulanan dapat dilihat pada

contoh gambar berikut:


27

Gambar 2.11 Contoh Laporan Bulanan


(Sumber: Laporan Bulanan Kegiatan, 2021)

2. Laporan Biaya

Kebutuhan sumber daya akan mempengaruhi masalah keuangan

seperti masalah biaya dan pendapatan proyek. Biaya yang digunakan

pada proyek adalah biaya total. Total biaya untuk setiap durasi waktu

adalah jumlah biaya langsung dan biaya tidak langsung.

a. Laporan Biaya Langsung

Biaya langsung adalah semua biaya yang dikeluarkan secara

langsung berhubungan erat dengan aktivitas proyek yang sedang

berjalan. Biaya langsung akan bersifat sebagai biaya normal


28

apabila dilakukan dengan metode yang efisien dan dalam waktu

normal proyek, laporan biaya lansung mencakup, biaya bahan dan

material, biaya upah tenaga kerja, dan biaya alat.

b. Laporan Biaya Tak Langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang diperlukan untuk

setiap kegiatan proyek tetapi tidak berhubungan langsung dengan

kegiatan yang bersangkutan dan dihitung pada awal proyek sampai

akhir proyek konstruksi. Bila pelaksanaan akhir proyek mundur

dari waktu yang sudah direncanakan maka biaya tidak langsung ini

akan menjadi besar, sehingga keuntungan kontrakor akan

berkurang bahkan pada kondisi tertentu akan mengalami kerugian.

Laporan biaya tidak langsung meliputi biaya yang tidak

berhubungan lansung dengan proyek seperti, biaya overhead, biaya

tak terduga dan biaya keuntungan proyek.

2.3 Jenis-Jenis Penjadwalan Proyek

Penjadwalan adalah menentukan lamannya waktu pelaksanaan

kegiatan-

kegiatan yang dilakukan dalam proyek dengan menyusun kegiatan-kegiatan

tersebut dengan urutan logis sesuai dengan perencanaan awal (Johan dkk,

1998). Teknik penjadwalan dibuat unntuk mencapai efektifitas dan efisiensi

yang tinggi dari sumber daya yang digunakan untuk perencanaan waktu

produktivitas dan biaya dari tenaga kerja, material dan peralatan. Sumber

daya tersebut direncanakan seefisien mungkin agar diperoleh biaya


29

pelaksanaan yang minim tetapi kualitas terjaga. Tujuan dari penyusunan

penjadwalan kegiatan proyek yaitu: Memberikan pedoman pelaksanaan

pekerjaan, Mengadakan evaluasi dan penelitian terhadap kemajuan yang

telah dicapai dan Memberikan sarana untuk kordinasi dan komunikasi

2.3.1 Kurva S

Kurva-S secara grafis adalah penggambaran kemajuan kerja

(bobot %) komulatif pada sumbu vertikal terhadap waktu pada

sumbu horizontal. Bobot kegiatan adalah nilai presentase proyek

dimana penggunaannya dipakai untuk mengetahui kemajuan proyek

tersebut. Kemajuan kegiatan biasanya diukur terhadap jumlah uang

yang telah dikeluarkan oleh proyek. Kurva S dapat menunjukkan

kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu, dan bobot pekerjaan

yang dipresentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh

proyek dengan demikian pada kurva-S dapat digambarkan kemajuan

volume pekerjaan yang diselesaiakan sepanjang berlangsungnya

proyek atau pekerjaan dalam bagian dari proyek. Dalam monitoring

dan evaluasi proyek, kurva S digunakan juga dalam kegiatan

tersebut dengan cara membandingkan kurva realisasi atau yang

terjadi dilapangan dengan kurva yang serupa yang disusun

berdasarkan perencanaan, sehingga akan segerah terlihat dengan

jelas apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam

pelaksanaan proyek. Untuk lebih jelas tentang kurva S dapat dilihat

pada gambar berikut ini:


30

Gambar 2.12 Contoh Kurva S


(Sumber: Kurva S Kegiatan, 2021)

2.3.2 Critical Path Method (CPM)

Critical Path Method (CPM) adalah suatu metode dengan

menggunakan arrow diagram dalam menentukan lintasan kritis

sehingga kemudian disebut juga sebagai diagram lintasan kritis.

CPM menggunakan satu angka estimasi durasi kegiatan yang

tertentu (deterministic). Selain itu dalam CPM dikenal adanya EET

(Earliest Event Time) dan LET (Last Event Time), serta Total Float

dan Free Float. EET adalah peristiwa paling awal atau waktu

tercepat dari suatu kegiatan, sedangkan LET adalah peristiwa paling

akhir atau waktu paling lambat dari suatu kegiatan. Dalam

penerapannya, penggunaan metode CPM dapat membantu

penghematan waktu dalam menyelesaikan berbagai tahapan suatu

proyek.
31

Hasil dari CPM adalah berupa suatu lintasan yang terdiri dari

beberapa item pekerjaan dari awal proyek dimulai hingga selesai,

dimana seluruh item pekerjaan pada lintasa kritis tersebut bersifat

tetap atau tidak bisa berubah baik waktu mulai maupun waktu

selesai.

Menurut Dannyanti Eka, (2010), manfaat yang didapat jika

mengetahui lintasan kritis adalah sebagai berikut :

1. Penundaan pekerjaan pada lintasan kritis menyebabkan seluruh

pekerjaan proyek tertunda penyelesaiannya.

2. Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, bila pekerjaan-

pekerjaan yang ada pada lintasan kritis dapat dipercepat.

3. Pengawasan atau kontrol dapat dikontrol melalui penyelesaian

jalur kritis yang tepat dalam penyelesaiannya dan kemungkinan di

fast track memepersingkat waktu pelaksanaan serta menghemat

biaya proyek.

4. Time slack atau kelonggaran waktu terdapat pada pekerjaan yang

tidak melalui lintasan kritis. Ini memungkinkan bagi

manajer/pimpro untuk memindahkan tenaga kerja, alat, dan biaya

ke pekerjaan-pekerjaan di lintasan kritis agar efektif dan efisien.

2.3.3 Precedence Diagramming Method (PDM)

Precedence Diagramming Method (PDM) mempakan salah

satu teknik penjadwalan yang termasuk dalam teknik penjadwalan

Network Planning atau Rencana Jaringan Kerja. Berbeda dengan


32

AOA yang menitikberatkan kegiatan pada anak panah, PDM

menitikberatkan kegiatan pada node sehingga kadang disebut juga

Actiuity on Node. Istilah ‘precedence diagramming’ pertama kali

muncul di tahun 1964 pada perusahaan IBM. PDM merupakan versi

yang lebih kompleks dari Activity on Node - AON (Callahan, 1992).

Jaringan kerja pada metode PDM berbentuk segiempat dan anak

panah berfungsi begai penunjuk kegiatan. Metode PDM tidak

memerlukan kegiatan dummy dan di dalam penerapan metode PDM

kegiatan baru dapat dimulai tanpa harus menunggu kegiatan

pendahulu selesai (Soeharto, 1999).

Aktivitas di dalam metode PDM digambarkan dalam node

yang berbentuk segiempat. Setiap node memiliki keterangan

peristiwa awal dan peristiwa akhir. Di dalam node segiempat ini

terdapat bagian-bagian yang berisi tentang keterangan spesifik dari

aktivitas yang bersangkutan. Jumlah atau banyaknya pembagian

node segiempat ini bervariasi sesuai dengan keinginan pemakai.

Semakin banyak atribut berarti semakin lengkap dan spesifik

keterangan suatu pekerjaan tersebut (Widiasanti dan Lenggogeni,

2013).

Meskipun penerapan metode PDM lebih jelas dan logis, tetapi

tetap hanya jaringan kerja yang dibuat hanya dapat dipahami oleh

level manajemen tertentu saja. Penerapan metode ini sudah sangat


33

populer dan telah dikomputerisasikan untuk mempermudah

penggunaanya.

2.3.4 Program Evaluation and Review Technique (PERT)

PERT atau Program Evaluation and Review Technique secara

prinsip merupakan hubungan ketergantungan antar kegiatan yang

dideskripsikan dalam bentuk diagram jaringan kerja. Dari diagram

jaringan kerja ini dapat diketahui kegiatan yang harus didahulukan

dan kegiatan yang harus menunggu selesainya pekerjaan.

Penggunaan metode PERT lebih diunggulkan dalam menghadapi

situasi dimana ketidakpastian durasi waktu kegiatan tinggi. Keadaan

seperti ini sering dihadapi dalam proyek yang benar-benar baru.

Metode ini mengasumsikan bahwa durasi waktu dipengaruhi oleh

banyak faktor dan variasi (Soeharto, 1999).

PERT khususnya berorientasi pada elemen waktu dari proyek

dan menggunakan estimasi kemungkinan waktu yang dibutuhkan

dalam sebuah aktivitas untuk membantu menentukan kemungkinan

proyek dapat diselesaikan dalam tanggal tertentu. PERT juga dapat

mengindentifikasi jalus kritis pada proyek dimana aktivitasnya tidak

dapat ditunda, dan juga dapat mengindikasikan aktivitas yang

memiliki float dimana aktivitas ini dapat ditunda tanpa harus

memperpanjang waktu penyelesaian proyek (Meredith dan Mantel,

2010).
34

2.4 Percepatan Waktu Pelaksanaan

2.4.1 Metode Fast Track

Pengertian fast track pada proyek konstruksi secara umum adalah

penyelesaian pelaksanaan proyek yang lebih cepat dari pada waktu normal

atau yang bisa dilakukan dengan menerapkan strategi yang berbeda dan

inovatif dalam pengelolaan konstruksi sehingga keberhasilan proyek fast

track tidak hanya bergantung pada dipakainya strategi yang berbeda dan

inovatif, melainkan juga pelaksanaan waktu yang efektif dari semua

kegiatan proyek normal. Fast track yang merupakan metode penjadwalan

dengan menerapkan prinsip kegiatan pembangunan secara pararel dan

penyelesaian pembangunan yang cepat, telah mendapat perhatian yang

cukup besar pada dekade ini (Mora dkk, 2001).

Menurut Tjaturono, (2009) metode Fast track dapat memepersingkat

waktu pelaksanaan serta menghemat biaya proyek dibandingkan metode

tradisional atau biasa disebut konvensional yang mengandalkan urutan

aktivitas-aktivitas secara kaku. Saat ini penerapan metode fast track

dapat membantu perencanaan sehingga pelaksanaan tepat waktu atau

sesuai dengan waktu penyelesaian yang diinginkan.

Untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan pada pembangunan

yang di fast track, sebelum pelaksanaan perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

1. Perencanaan yang dibuat harus sistematik dan efektif.


35

2. Kemampuan manajemen yang menangani pekerjaan, terutama

manajemen logistiknya menerapkan metode Just In Time, agar

tidak terjadi keterlambatan bahan.

3. Penggunanan tenaga kerja untuk merealisasi percepatan waktu

dituntut tenaga kerja yang memiliki produktifitas stabil serta

tenaga kerja tersebut memiliki kemampuan (multi skill).

4. Koordinasi antar site manager, pengawas lapangan dan pelaksana

perlu dilakukan sepanjang waktu pembangunan agar bisa menekan

hal-hal yang bersifat ketidakpastian waktu yang mungkin timbul.

Keunggulan fast track adalah waktu pelaksanaan proyek dapat

dipercepat tanpa menambah biaya. Dan kerugiannya adalah harus

menyediakan terlebih dahulu material dan tenaga kerja dilapangan baru bisa

dilaksanakan fast track. Pada pembiayaan proyek dengan penerapan metode

fast track, yang dihitung adalah pembiayaan pelaksanaan aktifitas-aktifitas

pada lintasan kritis maupun aktifitas pada lintasan yang tidak kritis seperti

halnya pada pembiayaan normal. Pelaksanaan aktifitas-aktifitas kritis

dilakukan secara paralel/tumpang tindih. Tidak ada penambahan jumlah

tenaga kerja dan biaya pada masing-masing aktifitas baik aktifitas pada

lintasan kritis maupun pada aktifitas tidak kritis. Demikian juga pada

penggunaan bahan. Penggunana bahan sesuai dengan penggunaan normal

termasuk harga bahan. Biaya tenaga kerja tidak ada perubahan sesuai

dengan harga pada saat penelitian dilakukan. Perbedaan hanya terjadi pada

biaya tidak langsung karena waktu pembangunan menjadi lebih pendek.


36

Langkah-langkah atau ketentuan yang harus dilakukan dalam

penerapan metode fast track terhadap aktivitas-aktivitas pada lintasan kritis

(Tjaturono, 2014):

1. Aktivitas pada lintasan kritis diterapkan prinsip parallel system atau

penyelesaian aktivitas satu dengan aktivitas lain yang didasarkan pada

prinsip start to start.

2. Penjadwalan harus logis antara aktivitas satu dengan aktivitas lainnya

sehingga cukup realistis untuk dilaksanakan (meliputi: tenaga kerja,

produktivitas, bahan, alat, teknis, dan dana).

3. Melakukan fast track hanya pada lintasan kritis saja, terutama pada

aktivitas-aktivitas yang memiliki durasi panjang.

4. Waktu terpendek yang akan dilakukan fast track ≥ 2 hari.

5. Hubungan antara aktivitas kritis yang akan di fast track.

a. Apabila durasi i < durasi j, maka aktivitas kritis j dapat dilakukan

setelah durasi aktivitas i telah ≥ 1 hari dan aktivitas i harus selesai

lebih dulu atau bersama-sama.

b. Apabila durasi i > durasi j, maka aktivitas j dapat dimulai bila sisa

durasi aktivitas i ≤ durasi aktivitas j. Kedua aktivitas tersebut

selayaknya dapat selesai secara bersama-sama.

6. Periksa float yang ada pada aktivitas yang tidak kritis, apakah masih

memenuhi syarat dan tidak kritis setelah fast track dilakukan.

7. Apabila setelah dilakukan fast track tahap awal, lintasan kritis bergeser,

lakukan langkah-langkah yang sama pada aktivitas-aktivitas di lintasan


37

kritis yang baru. hal ini dilakukan secara berulang-ulang sampai beberapa

ptahap dan mencapai waktu jenuh yaitu sampai tidak ada lagi aktifitas-

aktifitas yang dapat di fast track, hitung waktu yang diperoleh setelah

dilakukan fast track dengan beberapa tahap sampai waktu jenuh.

8. Percepatan selayaknya dilakukan tidak lebih dari 50% dari waktu normal.

Penerapan fast track untuk mereduksi durasi lebih dari 50% seringkali

justru menghasilkan pembengkakan biaya yang sangat besar sehingga fast

track menjadi tidak lagi ekonomis dan efisien.

Perlu diperhatikan bahwa pada pembiayaan proyek dengan penerapan

metode fast track, yang dihitung adalah pembiayaan pelaksanaan aktivitas-

aktivitas pada lintasan kritis maupun aktivitas pada lintasan yang tidak kritis

seperti halnya pada pembiayaan normal. Tidak ada penambahan jumlah

tenaga kerja dan biaya pada masing-masing aktivitas baik pada aktivitas pada

lintasan kritis maupun pada aktivitas tidak kritis (Tjaturono and Mochtar,

2009).

2.4.2 Penambahan Jam Kerja

Salah satu strategi untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek

adalah dengan menambah jam kerja (lembur) para pekerja. Penambahan dari

jam kerja (lembur) ini sangat sering dilakukan dikarenakan dapat

memberdayakan sumber daya yang sudah ada dilapangan dan cukup dengan

mengefisienkan tambahan biaya yang akan dikeluarkan oleh kontraktor.

Biasanya waktu kerja normal pekerja adalah 8 jam (dimulai pukul 08.00 dan

selesai pukul 17.00 dengan satu jam istirahat), kemudian jam lembur
38

dilakukan setelah jam kerja normal selesai. Semakin besar

penambahan jam lembur dapat menimbulkan penurunan produktivitas,

indikasi dari penurunan produktivitas pekerja terhadap penambahan jam

kerja (lembur).

2.4.3 Penambahan Sumber Daya

Penambahan sumber daya merupakan cara yang cukup sering

digunakan dalam proyek konstruksi, baik penambahan sumber daya

manusia ataupun penggantian alat. Tetapi percepatan pelaksanaan proyek

dengan menggunakan cara penambahan sumber daya ini tentu akan

berdampak besar pada biaya pelaksanaan sehingga akan terjadi

pembengkakan biaya pelaksanaan yang tidak sesuai dengan rencana.

Sehingga dalam penerapannya penambahan sumber daya harus dibarengi

dengan perhitungan dan strategi yang baik untuk mengurangi dampak resiko

biaya yang dapat ditimbulkan.

2.4.4 Metode Crashing

Metode Crashing adalah cara melakukan perkiraan dari variabel

cost dalam menentukan pengurangan durasi yang paling maksimal dengan

biaya yang paling ekonomis dari kegiatan yang masih mungkin untuk

direduksi. Proses Crashing dipusatkan pada kegiatan yang berada di jalur

kritis. Dalam melaksanakan suatu kegiatan proyek konstruksi terdapat

berbagai pekerjaan, terutama dalam proyek gedung jenis kegiatan tersebut

dapat mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan item kegiatan. Kegiatan


39

dalam suatu proyek dapat dipercepat dengan berbagai cara (Ervianto, 2004),

yaitu:

a) Mengadakan shift pekerjaan

b) Memperpanjang waktu kerja

c) Menggunakan alat bantu yang lebih produktif

d) Menambah jumlah pekerja

e) Menggunakan material yang dapat lebih cepat penggunaannya

f) Menggunakan metode konstruksi yang lebih cepat

Metode ini dilakukan dengan cara perbaikan penjadwalan

menggunakan network planning yang berada pada lintasan kritis.

Konsekuensi Crashing adalah meningkatnya direct cost atau biaya

langsung. Penambahan sumber daya untuk melakukan crashing akan

membuat komponen direct cost mengalami kenaikan, sedangkan untuk

komponen indirect cost, karena durasi pekerjaan di perpendek komponen

indirect cost akan mengalami penurunan.

2.5 Microsoft Project

2.5.4 Pengertian Microsoft Project

Microsoft Project merupakan sebuah software administrasi proyek,

yang digunakan untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, pengawasan,

dan pelaporan data-data dari suatu proyek. Penggunaan dan keleluasaan

lembar kerja serta cakupan unsur-unsur proyek menjadikan software ini

sangat mendukung proses administrasi sebuah proyek.

Kelebihan dari microsoft project antara lain:


40

1. Software mudah didapatkan dipasaran

2. Menu yang tersedia lebih lengkap, diantaranya adalah network planning,

task usuge, gantt chart, dan tracking gantt.

3. Dapat melakukan penjadwalan secara efektif dan efisien

4. Dapat diperoleh secara lansung informasi aliran biaya selama periode.

5. Mudah dilakukan modifikasi, jika ingin dilakukan rescheduling.

6. Penyusun jadwal produksi yang tepat akan lebih muda dihasilkan dalam

waktu yang cepat.

2.5.5 Penggunaan Microsoft Project

Di dalam bidang manajemen konstruksi khususnya, penggunaan sistem

komputerisasi telah berkembang. Penggunaan sistem ini sudah diterapkan

oleh kontraktor maupun konsultan. Aplikasi praktis komputerisasi dalam

bidang ini adalah dalam hal sebagai berikut (Nugraha, 1986).

a. Perencanaan (Planning), merencanakan waktu dan biaya proyek,

kebutuhan material, peralatan dan tenaga kerja.

b. Penjadwalan (Time scheduling), salah satu teknik penjadwalan waktu

yang mempunyai banyak perhitungan rutin dalam proses pembuatannya

adalah jaringan kerja (Network planning).

c. Pengontrolan (Controlling), menganalisa dan mengoreksi yang telah

terjadi antara waktu penjadwalan yang direncanakan terhadap

pelaksanaan.

Microsoft Project merupakan salah satu software manajemen proyek

yang digunakan untuk mengurus administrasi pada proyek. Banyak hal yang
41

dapat dilakukan Microsoft Project antara lain perencanaan, pengelolaan, dan

pelaporan data dalam suatu proyek. Kemudahan dalam penggunaan dam

terintegrasi dengan baik dengan produk Microsoft lainnya sangat membantu

administrasi proyek, sehingga dapat mengatur proyek dengan efektif dan

efisien. Proyek memiliki kerumitan dalam pengelolaannya, sehingga

membutuhakan ketelitian yang tinggi. Microsoft Project dapat membantu

memenuhi tuntutan ini dan menghasilkan data yang akurat yang sangat

dibutuhkan dalam sebuah proyek.

2.5.6 Istilah-Istilah Microsoft Project

Dalam Microsoft Project terdapat istilah-istilah yang akan

memudahkan pengguna untuk menjalankan dan memahami isi dari softwere

ini. Istilah-sitilah tersebut antara lain:

a. Task Name

Task Name merupakan nama lain dari aktifitas atau pekerjaan. Task

Name merupakan kelompok terkecil dalam project dan biasanya

didahului dengan WBS (Work Breakdown structure) yang merupakan

kelompok pekerjaan. Task Name berisi rincian pekerjaan, jenis pekerjaan

dalam suatu proyek.


42

Gambar 2.13 Tampilan task name pada Microsoft Project


(sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2021)

b. Duration

Duration atau bisa diartikan sebagai durasi (waktu) merupakan

periode lama pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan. Satuan waktu di

sini terbagi atas minutes (mins) atau menit, hours (hrs) atau jam, days

(days) atau hari, weeks (wks) atau minggu dan months (months) atau

bulan.

Gambar 2.14 Tampilan duration pada Microsoft Project


(sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2021)

a) Start dan Finish


43

Start merupakan merupakan nilai tanggal dimulainya suatu

pekerjaan atau proyek tertentu. Nilai start ini dapat diisi pada saat

awal pengisian microsoft project yaitu pada saat perencanaan.

Microsoft project dapat dibuat auto scheduled sehingga tanggal

start pada semua aktifitas dapat terisi secara otomatis dengan

adanya relasi antar pekerjaan. Sedangkan Finish adalah tanggal

berakhirya pekerjaan. Tanggal ini merupakan tanggal start

ditambah dengan durasi pekerjaan. Tanggal finish juga akan terisi

secara otomatis jika pada aktifitas sudah diisi tanggal start dan

durasi serta terdapat relasi antar pekerjaan dan diset pada mode

otomatis.

Gambar 2.15 Tampilan Start and Finish pada Microsoft Project


(sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2021)

a. Predeccesor dan Successors

Predeccesor merupakan suatu hubungan antara suatu pekerjaan

dengan pekerjaan sebelumnya serta memiliki hubungan antara


44

keduanya. hubungan yang ada bisa berupa Finish to Start (FS), Finish

to Finish (FF), Start to Finish (SF), Start to Start (SS). Sedangkan

Succesor adalah hubungan pekerjaan pengikut dari pekerjaan

sebelumnya. Biasanya terisi otomatis jika predeseccor terisi.

Gambar 2.16 Tampilan Predeccesor pada Microsoft Project


(sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2021)

b. Resource Name

Resource Name adalah sumber daya yang tersedia pada project.

Sumber daya ini berupa sumber daya manusia (tenaga kerja) dan juga

sumber daya yang lain (material dan alat).

c. Gant Chart

Gant Chart adalah grafik bentuk tampilan diagram batang yang

ditampilkan secara horisontal, yang menggambarkan masing masing

pekerjaan beserta durasinya. Pemakaian isilah Gantt chart ini berasal

dari pemakai pertama grafik in yaitu Henry L. Gantt.

d. Tracking
45

Tracking adalah proses membandingkan antara hasil kerja di lapangan

dengan rencana kerja semula. Dengan melakukan tracking ini kita

melihat apakah progres yang ada sudah sesuai dengan rencana semula

atau tidak, sehingga dapat diketahui perogres pekerjaan yanng sudah

berjalan.

e. Summary Tasks

Summary Tasks adalah pekerjaan atau kegiatan utama dalam

microsoft project.

2.5.7 Perencanaan Dengan Microsoft Project

Perencanaan dengan microsoft project merupakan tahap menyusun

rencana kerja yang berupa rencana waktu pelaksanaan, biaya pelaksanaan

dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Pada tahap perencanaan

pekerjaan disusun item pekerjaan berdasarkan perencanaan meliputi tugas-

tugas yang akan dikerjakan dari tugas besar sampai ke sub tugas-tugas

secara detail. Tahap perencanaan ini meliputi

1. Penentuan waktu mulai pekerjaan

Menentukan waktu mulai pekerjaan dapat dilakukan dengan cara pilih

menu Project – Project Information – Start Date (pilih tanggal yang telah

ditentukan/direncanakan) – Ok.

2. Menentukan jam kerja dan hari libur

Memasukkan jam kerja dan hari libur dengan cara klik menu Tools –

Change Working Time, untuk mengatur menyeting jadwal kerja dengan

cara pilih Work Week – Details – Pilih Hari – Set Day - Masukkan jam
46

kerja yang akan dirubah – Ok dan untuk menyeting hari libur dengan cara

Exception – pilih tanggal yang akan diatur sebagai hari libur – pada

kolom Name tulis keterangan libur – Ok. Apabila terdapat lebih dari satu

hari libur bisa ulangi langkah yang sama.

3. Membuat uraian pekerjaan

Memasukkan uraian pekerjaan dengan cara memasukkan uraian

pekerjaan pada kolom Taks Name. Untuk menentukan pekerjaan utama

dan sub pekerjaan dengan cara Block Sub Pekerjaan – Indent

(Alt+Shift+Right).

4. Membuat durasi pekerjaan.

Untuk memasukkan durasi pekerjaan dapat dimasukkan langsung pada

kolom Duraction.

2.5.8 Penjadwalan Dengan Microsoft Project

Penjadwalan dengan microsoft project merupakan tahap penetapan

hubungan antar tugas pada suatu proyek. Setelah ditetapkan maka akan

muncul gambaran atau potret proyek secara keseluruhan. Penjadwalan

proyek dengan microsoft project meliputi

1. Membuat hubungan antar uraian kegiatan

Beberapa jenis-jenis hubungan antar pekerjaan yang ada didalam

microsoft project, antara lain (C. Trihendradi, 2008) :


47

a. Hubungan Finish to Start (FS) Merupakan hubungan antara dua tugas

yang mana tugas pertama selesai dan pada saat itu tugas kedua dapat

dimulai.

Gambar 2.17 Hubungan Finish to Start (FS)


(sumber : C. Trihendradi, 2008)

b. Hubungan Finish to Finish (FF) Merupakan hubungan dimana tugas

pertama dan tugas kedua selesai pada waktu yang sama.

Gambar 2.18 Hubungan Finish to Finish (FF)


(sumber : C. Trihendradi, 2008)
c. Hubungan Start to Start (SS) Merupakan hubungan dimana kedua

tugas dilakukan pada waktu yang sama.

Gambar 2.19 Hubungan Start to Start (SS)


(sumber : C. Trihendradi, 2008)
48

d. Hubungan Start to Finish (SF) Merupakan hubungan dimana kegiatan

satu dapat dilakukan apabila kegiatan kedua sudah selesai

dilaksanakan.

Gambar 2.20 Hubungan Start to Finish (SF)


(sumber : C. Trihendradi, 2008)

2. Membuat Lintas Kritis

Untuk menguah tampilan bar chart agar terlihat lintasan kritisnya dapat

dilakukan dengan cara klik menu Format – Gantt Chart Wizard.

3. Analisis pert pada durasi pekerjaan

Analisis pert pada microsoft project dilakukan untuk menghadapi

ketidakpastian pada durasi pekerjaan. Penetapan lama pekerjaan waktu

paling mungkin untuk menyelesaikan tugas (D) merupaka faktor dari

Optimistic Duraction (OD), Expeceted Duraction (ED), Pessimistic

Duraction (PD). Untuk memasukkan Analisis Pert dengan cara seleck

sub uraian pekerjaan pada kolom Taks Name – PERT Entry Form – isi

kolom Optimistic, Expected dan Pessimistic – Ok.

2.5.9 Sumber Daya Dengan Microsoft Project

Sumber daya kegiatan proyek konstruksi merupakan gambaran

mengenal penetapan kebutuhan tenaga kerja setiap harinya yang terdiri dari

sumber daya tenaga kerja atau manusia, sumber daya material atau bahan,
49

dan sumber daya peralatan. Dalam menggunakan sumber daya kegiatan

tersebut perlu dilakukan pengaturan sumber daya, sehingga dapat

dimanfaatkan secara optimal.

Langkah-langkah dalam menyusun histogram kebutuhan sumber daya

adalah:

1. Menyusun sumber daya dengan resource berdasarkan analisa harga

yang diperoleh dari Rencana Anggaran Biaya (RAB).

2. Penjadwalan sumber daya kegiatan berdasar terhadap uraian kegiatan

sesuai dengan sumber daya yang telah disusun pada resource.

3. Pengecekan hasil penjadwalan kebutuhan sumber daya dengan

Resource leveling.

2.5.10 Pengontrolan Proyek Dengan Microsoft Project

Pengontrolan dengan microsoft project merupakan tahap melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap kinerja proyek. Pengontrolan proyek

dilakukan agar proyek tetap berjalan sesuai dengan rencana dalam batasan

waktu, dan biaya yang telah direncanakan. Di dalam microsoft project

pengontrolan proyek bisa dilakukan dengan melihat predeccesor dari setiap

item pekerjaan, jika dalam pelaksanaannya terjadi perubahan predeccesor

yang berakibat pada penyelesaian kegiatan tidak sesuai rencana maka

pengontrolan proyek harus dilanjutkan dengan metode analisis fast track.

Didalam microsoft project pengontrolan dengan metode fast track akan

menghasilkan presentase dari setiap pekerjaan dan biaya yang digunakan

sehingga dapat membantu dalam pengontrolan proyek dilapangan.


50

2.5.11 Pelaporan Proyek Dengan Microsoft Project

Pelaporan proyek pada microsoft project merupakan bentuk pelaporan

kegiatan yang dilakukan dengan menampilkan bobot progress pekerjaan

untuk mengukur produksi dilapangan dengan bentuk bobot persen

pekerjaan. didalam microsoft project pelaporan proyek terdiri atas 2 (dua)

bentuk pelaporan yaitu pelaporan biasa dan pelaporan visual, kedua laporan

ini memiliki penyusunan laporan progress yang terdiri dari beberapa kolom

diantaranya:

1. Pelaporan biaya

2. Bobot Kontrak

3. Progress rencana

4. Progress s/d periode lalu

5. Progress saat ini

6. Progress s/d periode ini

2.6 Tahapan Analisis Percepatan Waktu Pelaksanaan Dengan Metode Fast

Track

Adapun tahapan – tahapan yang harus dilakukan dalam percepatan

penyelesaian proyek dengan pengaturan kembali hubungan keterkaitan uraian

pekerjaan (predecessor) berbasis Program Microsoft Project, yaitu:

1. Pengumpulan Data
51

Berdasarkan sumbernya, data dapat dikelompokkan menjadi dua

yakni data primer dan data sekunder. Data Primer atau data asli merupakan

data yang dikumpulkan dan berasal dari sumber asli. Data ini harus dicari

melalui narasumber atau responden yaitu orang yang menjadi obyek

penelitian atau orang yang menjadi sarana memperoleh informasi atau data.

Contoh data primer yakni hasil wawancara. Sedangkan Data Sekunder

adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber

yang telah diolah sebelumnya. Contoh data sekunder antara lain catatan atau

dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah seperti buku, laporan, berita,

analisis oleh media, situs web, jurnal, dan lainnya.

Dalam melakukan analisis percepatan waktu, data sekunder

merupakan data yang paling utama atau sering dipergunakan karena dalam

pelaksanaan analisis data atau dokumen proyek seperti RAB, Time

Schedule, dan dokumen pendukung lain merupakan data yang akan dioleh

untuk memperoleh waktu percepatan pelaksanaan.

2. Input Data Pada Program Microsoft Project.

Adapun tahapan – tahapan dalam input data yang telah diperoleh

kedalam Microsoft Project, yaitu:

a) Tahap pertama dalam menginput data ke Microsoft Project adalah

dengan mengatur waktu mulai, waktu selesai, durasi pekerjaan perhari,

dan hari libur.


52

Gambar 2.21 Input waktu mulai dan waktu selesai proyek


(sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan,
2021)

b) Input seluruh item pekerjaan sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran

Biaya).

Gambar 2.22 Input Seluruh Item Pekerjaan


(sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2021)

c) Memasukkan durasi dari tiap item pekerjaan sesuai dengan Time

Schedule.
53

Gambar 2.23 Input Durasi Pekerjaan


(sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2021)

d) Penambahan Predecessor.

Gambar 2.24 Input Predecessor


(sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2021)

e) Input seluruh sumber daya pelaksanaan yang dibutuhkan.

Gambar 2.25 Input Sumber Daya Pelaksanaan


(sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2021)
54

f) Memasukkan sumber daya yang dibutuhkan pada tiap item pekerjaan

sesuai dengan analisa pekerjaan.

Gambar 2.26 Input Sumber Daya Pada Tiap Item Pekerjaan


(sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2021)

3. Mencari Lintas Kritis

Dari lintasan kritis dapat diketahui mana item pekerjaan yang bersifat tetap

atau pelaksanaannya tidak dapat ditunda maupun dipercepat.

2.7 Keuntungan dan Kelemahan Metode Fast Track

Keuntungan dari penerapkan metode fast track adalah dapat

mempercepat waktu tanpa menambah biaya, sedangkan menurut (Tjaturono,

2006) kelemahannya adalah:

a. Perencanaan yang dibuat harus sistimatik dan efektif.

b. Komitmen pemimpin proyek yang kuat dan inovatif.

c. Kemampuan manajemen yang menangani pekerjaan, terutama manajemen

logistiknya menerapkan metode just in time agar tidak terjadi

keterlambatan bahan.
55

d. Penggunaan tenaga kerja untuk merealisasi percepatan waktu dituntut

tenaga kerja yang memiliki produktifitas stabil serta tenaga kerja tersebut

memiliki kemampuan multi skill.

e. Koordinasi antar site manager, pengawas lapangan dan pelaksana perlu

dilakukan sepanjang waktu pembangunan agar bisa menekan hal-hal yang

bersifat ketidakpastian waktu yang timbul.

f. Peningkatan teknis untuk mengurangi waktu misalnya dengan penerapan/

menggunakan value engginering.

g. Sistem dan prosedur kontrol harus baik.

h. Menerapkan sistem IT untuk komunikasi dan koordinasi.


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Dekripsi Objek Penelitian

3.1.1 Gambaran Umum Penelitian

Kegiatan pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar merupakan

pembangunan gedung yang terletak di Jalan Trengguli, Tembau, Denpasar.

Struktur bangunan merupakan bangunan gedung yang terdiri dari 2 lantai.

Pemilik kegiatan tersebut adalah Dinas Pendidikan Kepemudaan dan

Olahraga Kota Denpasar dan sumber pembiayaan kegiatan bersumber dari

Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Denpasar tahun anggaran 2021 dengan

nilai kontrak sebesar Rp 1.399.837.996 (Satu Milyar Tiga Ratus Sembilan

Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu Sembilan Ratus

Sembilan Puluh Enam Rupiah). Konsultan perencana diambil oleh CV.

Manar Jaya dan konsultan pengawas lapangan dipercayakan pada CV. Adi

Ratna sedangkan untuk pelaksana/kontraktor dimenangkan oleh CV. Mulia

Siwa Jaya yang disahkan dengan nomer kontrak:

027/003/KONT/F.SKB/DIKPORA/2021 dengan waktu pelaksanaan

kegiatan selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender.

Proyek pembangunan Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota

Denpasar memiliki batas waktu penyelesaian (deadline), artinya proyek

tersebut harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah

ditentukan, namun pada kenyataannya di lapangan, proyek tersebut tidak

berjalan sesuai dengan penjadwalan yang telah dibuat. Berdasarkan data

55
56

yang diperoleh di proyek dalam suatu kondisi terjadi kemajuan dan juga

kemunduran terhadap progres pelaksanaan proyek sehingga terjadi

keterlambatan pekerjaan yang berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan dan

biaya yang dikeluarkan yang dapat dilihat pada laporan harian, laporan

mingguan, time schedule rencana, dan time schedule realisasi. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui kegiatan apa saja yang akan dipercepat serta

mengetahui waktu dan biaya yang diperlukan setelah dilakukan percepatan

menggunakan metode Fast Track.

3.1.2 Lokasi Penelitian

Lokasi Kegiatan berada di Jalan Trengguli, Satuan Pendidikan Non

Formal (SPNF) Kota Denpasar dengan lahan seluas 9 meter x 24 meter

dimana sebelumnya telah berfungsi sebagai gudang. Letak kegiatan

Pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar ini memiliki batas-batas

sebagai berikut:

a. Sebelah utara : GOR Yuwana Mandala Tembau

b. Sebelah selatan : LPD Desa Adat Tembau

c. Sebelah barat : Rumah Penduduk

d. Sebelah Timur : Rumah Penduduk

JL. PADMA

PE TA PUL AU BALI

AN GIV
G
JL. TRENGGU LI
JL. S ER OJ A

JL. TR ENGGULI I

JL. SANGALANGIT

LOK ASI
P NF SKB
S
DENP ASAR

S UBROTO
JL. GA TOT
JL. S ULATRI
JL. K EN YERI

Gor Tembau
U
P ETA LOKAS I P EKERJAAN

B T

JL. PADMA

PETA PULAUBALI

GANG IV
. TR
JL N
E GGUI
L

JL. TRENGGULI I

LOKASI
SPNF SKB
DENPASAR
. SU
JL LATR
I

U
PETA LOKASI PEKERJAAN

B T

S
57

Gambar 3.1 Lokasi Kegiatan


3.2 Metode Penelitian
(Sumber : Gambar Kerja Kegiatan, 2021)

Menurut Sugiyono, (2012) metode penelitian merupakan cara untuk

mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

dan dibuktikan, sehingga nantinya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan serta mengantisipasi suatu masalah. Metode penelitian yang

digunakan penulis adalah metode penelitian deskritif dengan pendekatan

kuantitatif, dimana metode deskritif dengan pendekatan kuantitatif adalah

penelitian yang berusaha untuk menampilkan hasil dari suatu pengumpulan

data. Pada penelitian deskriptif kuantitatif memungkinkan dilakukan

pencatatan dan analisis data berupa angka lalu dilakukan perhitungan data

tersebut.

3.3 Jenis Dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Menurut Sugiyono, (2012), Berdasarkan sifatnya, data dibedakan

menjadi dua jenis yaitu data kuantitatif dan data kualitatif, dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka atau bilangan.

Data kuantitatif biasanya dijadikan sebagai bahan dasar bagi setiap

permasalahan yang bersifat statistik, data ini umumnya diolah memakai

teknik perhitungan matematika.


58

Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan data

kuantitatif yaitu jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara

langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan

bilangan atau berbentuk angka. Adapun data-data yang dibutuhkan dalam

penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut ini:

1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) digunakan sebagai pedoman untuk

mengetahui biaya pada item setiap pekerjaan.

2. Time Schedule untuk mengetahui durasi kegiatan dari setiap item

pekerjaan yang digunakan untuk membandingkan waktu pekerjaan

antara rencana dan realisasi dari setiap item pekerjaan.

3. Laporan harian dan laporan mingguan untuk mengetahui kemajuan dan

kemunduran progres dari setiap item pekerjaan yang dikerjakan.

4. Analisa harga satuan pekerjaan untuk mengetahui kebutuhan sumber

daya dan harga sumber daya.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk verbal

(lisan/kata) bukan dalam bentuk angka, data yang berbentuk kata, skema,

dan gambar. Data kualitatif penelitian ini berupa nama dan alamat obyek

penelitian. Dalam penyusunan penelitian ini penulis tidak menggunakan

data jenis kualitatif dalam pelaksanaannya.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua diantaranya data primer dan data

sekunder, dapat dijelaskan sebagai berikut:


59

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari pihak-

pihak terkait di proyek. Dalam penelitian ini penulis tidak menggunakan

data primer dalam pelaksanaannya.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada,

baik dari literature maupun dokumen - dokumen proyek lain.

Sumber data yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan penelitian seperti RAB, Time Schedule, Laporan Harian, Laporan

Mingguan, Analisa Pekerjaan.

Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data

No Data Jenis Data Sumber Data

1. Time Schedule Kuantitatif Data sekunder bersumber dari

kontraktor CV. Mulia Siwa Jaya

2. RAB Kuantitatif Data sekunder bersumber dari

kontraktor CV. Mulia Siwa Jaya

3. Laporan Mingguan Kuantitatif Data sekunder bersumber dari

kontraktor CV. Mulia Siwa Jaya

4. Analisa Harga Kuantitatif Data sekunder bersumber dari

Satuan Pekerjaan kontraktor CV. Mulia Siwa Jaya


60

(Sumber: Analisa Penulis, 2022)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan data. Data pada penelitian ini diperoleh melalui data sekunder

dari kontraktor CV. Mulia Siwa Jaya. Data yang diperoleh dari kontraktor

yang akan diteliti adalah (1) Time Schedule, (2) Rencana Anggaran Biaya

(RAB), (3) Laporan Kegiatan berupa Laporan harian dan Laporan Mingguan,

(4) Analisa Pekerjaan, (5) Harga Satuan, dan (6) data juga diperoleh dari

sumber internet.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau software yang digunakan

dalam mengumpulkan dan mengolah data pada suatu penelitian, penelitian

harus dilaksanakan secara sistematis dan dengan urutan yang jelas dan teratur,

sehingga akan diperoleh hasil yang sesuai dengan harapan. Sebelum

dilaksanakannya penelitian perlu dilakukan studi literatur untuk

memperdalam ilmu yang berkaitan dengan topik penelitian. Kemudian

ditentukan rumusan masalah sampai dengan kompilasi data. Adapun alat atau

software (perangkat lunak) yang harus dipersiapkan dalam menyusun

penelitian ini, antara lain sebagai berikut:

1. Alat tulis/Checklist (buku catatan dan pulpen)


2. Leptop/PC

3. Microsoft Office Word

4. Microsoft Office Excel


61

5. Microsoft Project

3.6 Kerangka Kerja

Tahapan pelaksanaan dari penelitian ini secara garis besar dapat dilihat

pada bagan alir dibawah ini :

Mulai

Observasi

Penentuan Objek

Tinjauan Pustaka

Data

Analisa Data

Analisis dan Pembahasan

Hasil

Interpretasi Hasil

Kesimpulan

Saran

Selesai
Gambar 3.2 Kerangka Kerja
(Sumber: Analisis Penulis, 2022)
3.7 Kerangka Pikir
62

Dalam penyusunan penelitian sangat dibutuhkan sebuah karangka pikir

untuk membantu dalam penyusunan penelitian. Kerangka kerja ini merupakan

langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian yang akan dibahas.

Adapun kerangka kerja penelitian yang di gunakan seperti pada kerangka

berikut:

Judul
Analisis Pengaruh Percepatan Waktu Pelaksanaan Terhadap Biaya Dengan
Metode Fast Track Berbasis Software Microsoft Project
(Studi Kasus: Pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar)

Input
Latar Belakang
Berdasarkan data yang diperoleh di proyek dalam suatu kondisi terjadi
kemajuan dan juga kemunduran terhadap progres pelaksanaan proyek. Pada
pelaksanaan proyek pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar ini terjadi
kemajuan dan kemunduran terhadap progres sehigga terjadi keterlambatan
pekerjaan yang berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan dan biaya yang
dikeluarkan, dengan demikian penulis akan melakukan analisis percepatan
biaya dan waktu pelaksanaan dengan metode Fast Track berbasis software
microsoft project.

Rumusan Masalah
1. Kegiatan – kegiatan apa saja yang akan dipercepat dalam proyek
pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar?
2. Berapa waktu dan biaya pelaksanaan setelah dilakukan percepatan dalam
proyek pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar tersebut?

Data
1. Time Schedule 3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
2. RAB 4. Laporan Mingguan
Proses

Analisis Data
Menyusun dan memisahkan data-data proyek yang diperlukan dalam proses
analisis, input uraian kegiatan pada Ms. Project, input durasi dan predeccesor,
input sumber daya, analisa lintasan kritis, analisa metode fast track.

Analisa dan Pembahasan


Menganalisa data sebelum dan sesudah dengan Ms. Project, mengatur
predeccesor, identifikasi jalur kritis non kritis, dan analisa metode fast track.
63

Hasil Analisis
1. Mengetahui kegiatan-kegiatan yang dipercepat
2. Mengetaui waktu dan biaya setelah dipercepat dari hasil pengaturan
predeccesor dengan mengguanakan metode fast track

Interpretasi Hasil
1. Menjelaskan hasil analisis berupa kegiatan-kegiatan yang dipercepat.
2. Menjelaskan hasil yang didapat berupa waktu dan biaya setelah dilakukan
pengaturan kembali predeccesor dengan menggunakan metode fast track.

Output
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mendapatkan hasil berupa kegiatan-
kegiatan yang mengalami percepatan serta waktu dan biaya pelaksanaan
setelah dilakukan percepatan dengan mengatur predeccesor menggunakan
metode fast track.

Saran
Masukan dan tambahan penulis berdasarkan nilai hasil analisis dalam
penelitian ini.

Selesai

Gambar 3.3 Kerangka Pikir Penelitian


(Sumber: Analisis Penulis, 2022)

3.8 Kerangka Analisis

Kerangka analisis merupakan kerangka yang mendetail, memuat

langkah- langkah dari analisa yang akan dilakukan. Dengan adanya kerangka

ini,akan lebih mempermudah kita dalam meneliti serta membuat data yang
64

tidak menyimpang jauh. Berikut karangka analisis yang akan digunakan oleh

penulis.

3.8.1 Kerangka Analisis Sebelum Microsoft Project

Kerangka analisis sebelum Microsoft Project adalah kerangka analisis

yang berisi tahapan analisis sebelum data tersebut diinput pada program

Microsoft Project. Berikut adalah kerangka analisis sebelum input Microsoft

Project:

MULAI

DATA
1. Time Schedule 3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
2. RAB 4. Laporan Mingguan

ANALISIS DATA

Analisa Time Laporan Kalender


RAB Schedule Mingguan Proyek
Harga
Satuan
Pekerjaan
Uraian Durasi Progres Jadwal
Pekerjaan pekerjaan realisasi Kerja
Kebutuhan
sumber daya
Volume Progres
rencana Hari Kerja
Harga
sumber daya
Predeccesor

HASIL ANALISIS DATA


1. Uraian pekerjaan 4. Kebutuhan sumber daya
2. Durasi pekerjaan 5. Harga sumber daya
3. Predeccesor 6. Jadwal kerja dan hari kerja
65

INPUT MICROSOFT PROJECT


Gambar 3.4 Kerangka Analisis Sebelum Microsoft Project
3.8.2 Kerangka Analisis Microsoft Project
(Sumber: Analisis Penulis, 2022)
Kerangka analisis Microsoft Project adalah kerangka analisis lanjutan

dari kerangka sebelumnya yang berisi tahapan analisis data mulai dari input

hingga analisis pembahasan pada program Microsoft Project. Berikut adalah

kerangka analisis Microsoft Project:

MULAI

DATA
1. Uraian kegiatan 4. Kebutuhan sumber daya
2. Durasi pekerjaan 5. Harga sumber daya
3. Predeccesor 6. Jadwal kerja dan hari libur

Input Data Microsoft Project


1. Menentukan waktu kerja, dan waktu mulai pada ms.
Project
2. Input uraian pekerjaan
3. Input durasi setiap pekerjaan
4. Membuat Hubungan Keterkaitan
5. Menyediakan sumber daya yang diperlukan
6. Memasukkan sumber daya ke item pekerjaan
66

Proses Microsoft Project


Kegiatan dan Lintasan Kritis

B
B

Analisis Tracking
1. Mengatur Update Project dengan cara klik menu project-project
information-status date (sesuai tanggal update yang ditentukan)
2. Set Baseline dengan cara klik menu tools-tracking-update project
3. Update pekerjaan yang telah selesai 100% dengan cara klik menu
tools-tracking-update project
4. Update pekerjaan yang belum selesai 100% dengan cara klik menu
tools-tracking-update tasks

Kegiatan dan Lintasan Kritis Baru setelah


Tracking

Analisis Fast Track


1. Melakukan penjadwalan ulang pada jalur kritis dari start to
finnish menjadi start to start
2. Percepatan yang dilakukan tidak lebih dari 50% dari waktu normal
3. Waktu terpendek untuk fast track ≥ 2 hari
4. Menghubungkan antara aktivitas kritis yang akan di fast track
- Apabila durasi i < durasi j, maka aktivitas kritis j dapat
dilakukan percepatan setelah aktivitas i telah ≥ 1 hari dan
aktivitas i harus selesai lebih dulu atau bersama-sama.
67

Mengatur kembali Predeccesor pada


Lintasan Kritis

Lintasan kritis Iya


bergeser akibat
melakukan fast track

Tidak

Hasil
1. Uraian pekerjaan yang akan dipercepat dengan bantuan Microsoft Project 2007
2. Mengetaui waktu dan biaya setelah mengatur predeccesor dengan menggunakan
metode fast track pada proyek pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar.

Interpretasi Hasil
1. Menjelaskan hasil analisis berupa kegiatan-kegiatan yang dipercepat
2. Menjelaskan hasil yang didapat berupa waktu dan biaya setelah dilakukan
pengaturan kembali predeccesor dengan menggunakan metode fast track.
68

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

Gambar 3.5 Kerangka Analisis Microsoft Project


(Sumber: Analisis Penulis, 2022)

3.9 Teknik Analisis

Teknik analisis data merupakan langkah yang paling menentukan dari

suatu penelitian, karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil

penelitian.

Tabel 3.2 Teknik Analisis Data

Data Kegunaan Data Analisis dan Tahapan Hasil


Rumusan Masalah 1
Kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dipercepat dalam proyek pembangunan Gedung
SKB Kota Denpasar?
1. RAB 1. Data RAB
Digunakan untuk Proses Sebelum Microsoft Project
mengetahui 1. Mengumpulkan data Hasil analisis
uraian tiap kemudian disusun data berupa
pekerjaan berdasarkan fungdi dan kegiatan-
kegunaan masing-masing kegiatan yang
terkena
2. Menentukan uraian lintasan kritis
pekerjaan berdasarkan yang kemudian
Rencana Anggara Biaya dipercepat
dengan metode
2. Time Schedule 2. Data Time 3. Menentukan tanggal mulai
Fast Track
Schedule proyek berdasarkan data
digunakan untuk Time Schedule
69

Data Kegunaan Data Analisis dan Tahapan Hasil


mengetahui 4. Menentukan durasi
tanggal mulai rencana dan hubungan
proyek, durasi keterkaitan berdasarkan
rencana tiap time schedule
kegiatan, dan
predecessor tiap 5. Menentukan predecessor
kegiatan berdasarkan time schedule

3. Laporan 3. Data Laporan 6. Menentukan tanggal start


Mingguan Mingguan aktual tiap kegiatan
digunakan untuk berdasarkan laporan harian
mengetahui dan mingguan
tanggal start
aktual tiap
kegiatan yang
terjadi di
lapangan beserta
progresnya
4. Analisa Harga 4. Data Analisa 7. Menentukan kebutuhan
Satuan Pekerjaan harga satuan sumber daya dan harga
pekerjaan sumber daya yang
digunakan untuk diperlukan berdasarkan
mengetahui analisa pekerjaan
kebutuhan
sumber daya dan
harga sumber
daya
Data Kegunaan Data Analisis dan Tahapan Hasil
Rumusan Masalah 2
Berapa waktu dan biaya pelaksanaan setelah dilakukan percepatan dalam proyek
pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar?
 1. Waktu mulai 1. Data tanggal
dan hari libur mulai proyek, Proses Analisis Microsoft Project
uraian kegiatan, 1. Dilanjutkan dengan Mengetahui
durasi tiap menginput data hasil waktu dan
kegiatan, hari dan analisis data ke dalam biaya setelah
jam kerja, hari Microsoft Project mengatur
libur dan kembali
predeccesor dari 2. Input tanggal mulai predeccesor
tiap kegiatan proyek dengan memilih dengan
digunakan untuk menu Project-project menggunakan
proses input information-start metode fast
Microsoft Project date(Input tanggal mulai track pada
kegiatan)
70

Data Kegunaan Data Analisis dan Tahapan Hasil


3. Selanjutnya dilakukan
input hari dan jam kerja
beserta hari libur dalam
pelaksanaan proyek
dengan cara memilih menu
tool-change working time-
work weeks-detile-
masukkan data hari dan
jam kerja. Untuk
menginput hari libur
dengan cara pilih tool
exeptions pada menu
change working time dan
masukkan data hari libur
2. Uraian 4. Setelah itu dilanjutkan
Pekerjaan dengan input uraian
pekerjaan kedalam kolom
  Taks Name
3. Durasi 5. Input durasi masing-
Pekerjaan masing kegiatan kedalam
  kolom durations
4. Predeccesor 6. lanjutkan input hubungan
antara uraian kegiatan proyek
kedalam kolom pembangunan
  predeccesor Gedung SKB
5. Tanggal Update 2. Data progres 7. Setelah semua data hasil Kota Denpasar.
tanggal update analisis data di Input
digunakan untuk selanjutnya dilakukan
menginput pengelolaan data untuk
tanggal menampilkan gant chart,
melakukan setelah ditampilkan gant
update chart selanjutnya
dilakukan proses sate
baseline untuk menetapkan
hasil data rencana atau
dengan kata lain mengunci
data yang sudah di input.
Proses set baseline
dilakukan dengan cara
memilih menu tools-
tracking-set baseline

8. Setelah di tampilkan gant


chart dan dilakukan set
baseline selanjutnya
71

Data Kegunaan Data Analisis dan Tahapan Hasil


dilakukan input update
tanggal update proyek
dengan memilih menu
project-project
information-status date
(input tanggal update
project)
6. Analisis 3. Data analisis 9.Update pekerjaan yang
Tracking tracking digunakan telah selesai 100% dengan
untuk mengetahui cara klik menu tools-
update progres tracking-update project
pekerjaan, setelah 10. Update pekerjaan yang
dilakukan tracking belum selesai 100%
didapat data dengan cara klik menu
pekerjaan baru tools-tracking-update
yang terkena tasks
lintasan kritis yang
kemudian lintasan
kritis tersebut
digunakan untuk
melakukan analisis
fast track
7. Percepatan 3. Data progres 11. Melakukan percepatan
dengan Fast kegiatan yang proyek dengan metode
Track mengalami Fast Track dengan cara
kegiatan kritis menyesuaikan dengan
akan dilakukan syarat ketentuan fast track
proses percepatan dan dilanjutkan mengatur
dengan metode ulang predeccesor
Fast Track yang
sesuai dengan
ketentuan syarat-
syarat Fast Track
(Sumber: Analisa Penulis, 2022)
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

4.1.1 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada penelitian ini digunakan untuk

menentukan uraian pekerjaan dan menentukan volume setiap pekerjaan,

sehingga nantinya dapat digunakan untuk proses input data pada software

microsoft project. Data Rencana Anggaran Biaya (RAB) dapat dilihat pada

lampiran 1.

4.1.2 Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Data Daftar Analisa Harga Satuan Pekerjaan pada penelitian ini

digunakan untuk menganalisis kebutuhan sumber daya serta harga sumber

daya pada masing-masing pekerjaan, dan daftar analisa pekerjaan juga

berisikan koefisien sumber daya.

4.1.3 Time Schedule

Time schedule atau jadwal kegiatan pada penelitian ini digunakan untuk

menganalisis waktu mulai proyek, durasi tiap kegiatan dan prodecessor atau

hubungan keterkaitan dari setiap kegiatan. Untuk data lengkap terkait data

time schedule Proyek Pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar dapat

dilihat pada lampiran 2.

72
73

4.1.4 Laporan Mingguan


Sambungan
Laporan mingguan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

progress tiap kegiatan dan tanggal untuk melakukan update. Untuk data

lengkap terkait data laporan mingguan Proyek Pembangunan Gedung SKB

Kota Denpasar dapat dilihat pada lampiran 3.

4.1.5 Kalender Proyek

Kalender proyek dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui jam

kerja serta hari kerja yang terjadi selama proses pengerjaan proyek. Pada

pengerjaan proyek pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar ini tidak

memiliki hari libur.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis Uraian dan Volume Kegiatan

Analisis uraian dan volume kegiatan bersumber dari data Rencana Anggaran

Biaya (RAB) yang telah didapatkan sebelumnya. Berikut adalah uraian dan

volume kegiatan Pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar :

Tabel 4.1 Analisis Uraian dan Volume Kegiatan

No Jenis Pekerjaan Volume Satuan

1 2 3 4

I PEKERJAAN PERSIAPAN    

1 Pek. Pembersihan lahan Lokasi Sisa Bangunan 1,00 Ls


Lama
3 Pek. Pengukuran dan Pas. Bowplank 360,00 M2

4 Pas. Papan Nama Proyek 73,00 M1

Lanjutan
74

No Jenis Pekerjaan Volume Satuan


Sambungan
II PEK. TANAH

1 Pekj. Galian tanah sedalam 1 meter 44,89 M3

3 Pekj. Urugan kembali 18,95 M3

4 Pekj. Urugan Tanah 26,05 M3

5 Pekj. Pemadatan Tanah 82,30 M3

6 Pekj. Urugan Pasir 18,98 M3

III PEK. PONDASI DINDING DAN

PLESTERAN

1 Pekj. Pondasi bored pile Ø 30 cm 220,00 M1

2 Pekj. Pas. Pondasi batu kosong 14,38 M3

3 Pekj. Pas. Pondasi batu kali 43,45 M3

4 Pekj. Pas. Tembok Bata merah 1Pc : 5Ps 545,73 M2

5 Pekj. Plesteran 1Pc : 5Ps 1.091,45 M2

6 Pekj. Plesteran Pondasi 1Pc : 5Ps 28,80 M2

7 Pekj. Acian Tembok 1.091,45 M2

8 Pekj. Acian Beton 218,29 M2

9 Pekj. Waterproofing 68,02 M2

IV PEKERJAAN BETON

1 Pek. Beton Rabatan

a Pek. Beton Lantai Kerja f'c 7,4 Mpa 18,14 M3

  b Besi/Baja Tulangan Wiremesh M-5 (1 lapis) 419,34 Kg

Lanjutan
75

No Jenis Pekerjaan Volume Satuan


Sambungan
2 Pek. Pondasi Pile cap

  a Pek. Beton Lantai Kerja f'c 7,4 Mpa 1,78 M3

  b Begesting Pondasi Pas. Batako 63,00 M2

  c Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 17,82 M3

  d Besi/Baja Tulangan U40 2.074,52 Kg

3 Pek. Beton Sloof 20/40

  a Begesting Sloof 20,32 M2

  b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 2,03 M3

  c Besi/Baja Tulangan U40 216,32 Kg

  d Besi/Baja Tulangan U24 120,37 Kg

4 Pek. Beton Sloof 20/35

  a Begesting Sloof 5,78 M2

  b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 0,58 M3

  c Besi/Baja Tulangan U40 56,16 Kg

  d Besi/Baja Tulangan U24 26,07 Kg

5 Pek. Beton Sloof 20/30

  a Begesting Sloof 60,90 M2

  b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 6,09 M3

  c Besi/Baja Tulangan U40 702,00 Kg

  d Besi/Baja Tulangan U24 288,67 Kg

6 Pek. Beton Sloof 15/20

  a Begesting Sloof 5,00 M2


76

No Jenis Pekerjaan Volume Satuan


Sambungan

  b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 0,38 M3

  c Besi/Baja Tulangan U24 55,50 Kg

7 Pek. Beton Kolom 30/40 (lantai 1)

a Begesting Kolom 120,33 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 10,31 M3

c Besi/Baja Tulangan U40 1.919,70 Kg

d Besi/Baja Tulangan U24 551,52 Kg

8 Pek. Beton Kolom 30/30 (lantai 1)

a Begesting Kolom 45,84 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 3,44 M3

c Besi/Baja Tulangan U40 568,80 Kg

d Besi/Baja Tulangan U24 207,41 Kg

9 Pek. Beton Balok 30/55

a Begesting Balok 29,46 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 4,19 M3

c Besi/Baja Tulangan U40 492,96 Kg

d Besi/Baja Tulangan U24 246,78 Kg

10 Pek. Beton Balok 25/40

a Begesting Balok 13,24 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1,64 M3

c Besi/Baja Tulangan U40 227,52 Kg


77

No Jenis Pekerjaan Volume Satuan


Sambungan

d Besi/Baja Tulangan U24 151,83 Kg

11 Pek. Beton Balok 25/35

a Begesting Balok 54,99 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 6,78 M3

c Besi/Baja Tulangan U40 829,50 Kg

d Besi/Baja Tulangan U24 440,42 Kg

12 Pek. Beton Balok 20/35

a Begesting Balok 19,90 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 2,11 M3

c Besi/Baja Tulangan U40 299,52 Kg

d Besi/Baja Tulangan U24 95,27 Kg

13 Pek. Beton Balok Konsul 1

a Begesting Balok 1,24 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 0,15 M3

c Besi/Baja Tulangan U40 23,70 Kg

d Besi/Baja Tulangan U24 10,00 Kg

14 Pek. Beton Plat Lantai 2

a Begesting Lantai 171,05 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 20,53 M3

c Besi/Baja Tulangan U24 3.125,38 Kg


78

No Jenis Pekerjaan Volume Satuan


Sambungan
15 Pek. Beton Plat Kantilever

a Begesting Lantai 37,58 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1,91 M3

c Besi/Baja Tulangan U24 188,65 Kg

16 Pek. Beton Kolom 30/30 (lantai 2)

a Begesting Kolom 120,12 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 9,01 M3

c Besi/Baja Tulangan U40 832,83 Kg

d Besi/Baja Tulangan U24 347,95 Kg

17 Pek. Beton Balok 20/35

a Begesting Balok 24,80 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 2,48 M3

c Besi/Baja Tulangan U40 332,80 Kg

d Besi/Baja Tulangan U24 111,94 Kg

18 Pek. Beton Balok konsul 2

a Begesting Balok 0,52 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 0,06 M3

c Besi/Baja Tulangan U40 8,32 Kg

d Besi/Baja Tulangan U24 2,69 Kg

19 Pek. Beton Plat Atap

a Begesting Lantai 37,70 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 4,52 M3


Lanjutan
79

No Jenis Pekerjaan Volume Satuan


Sambungan

c Besi/Baja Tulangan U24 297,80 Kg

20 Pek. Beton Plat Kantilever

a Begesting Lantai 11,12 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 0,56 M3

c Besi/Baja Tulangan U24 28,54 Kg

21 Pek. Beton Ring Balok 20/30

a Begesting Balok 39,60 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 3,96 M3

c Besi/Baja Tulangan U40 449,28 Kg

d Besi/Baja Tulangan U24 187,70 Kg

22 Pek. Beton Kolom 11/11 44,40 M1

23 Pek. Beton Balok praktis 10/15 38,15 M1

24 Pek. Beton Balok Tangga 20/40

a Begesting Balok 1,77 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 0,20 M3

c Besi/Baja Tulangan U40 24,96 Kg

d Besi/Baja Tulangan U24 9,21 Kg

25 Pek. Beton Plat Tangga

a Begesting Plat tangga 13,43 M2

b Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 2,85 M3

c Besi/Baja Tulangan U40 243,36 Kg


80

No Jenis Pekerjaan Volume Satuan


Sambungan

d Besi/Baja Tulangan U24 731,31 Kg

V PEK. KUDA-KUDA DAN ATAP

1 Pek. Kuda-kuda baja ringan profil UK 263,48 M2

2 Pek. List Plank 2.5/20 cm Kayu Kamfer 94,40 M1

3 Pek. List Plank 2.5/15 cm Kayu Kamfer 94,40 M1

4 Pek. List Plank/tatab 2.5/10 cm Kayu Kamfer 94,40 M1

5 Pek. Atap genteng Kodok goodyear 540,75 M2

6 Pek. Bubungan genteng Kodok 69,16 M1

7 Pek. Pas. Murda 4,00 Bh

8 Pek. Pas. Ikuh celedu 8,00 Bh

PEK. KUSEN, PINTU, JENDELA,


VI
PENGUNCI & PENGGANTUNG

1 Pekj. Kusen Kayu Kamfer 2,15 M3

2 Pekj. Daun pintu Panel Kayu Kamfer 24,02 M2

Pekj. Daun Jendela Kaca 5 mm Rangka Kayu


3 51,37 M2
Kamfer

4 Pekj. Pas. Engsel pintu 24,00 Ps

5 Pekj. Pas. Kunci pintu 12,00 Bh

6 Pekj. Pas. Gerendel pintu Expagnolet 4,00 Bh

7 Pekj. Pas. Kaca mati bening 5 mm 11,52 M2

8 Pekj. Pas. Glass Block 2,40 M2


81

No Jenis Pekerjaan Volume Satuan


Sambungan

9 Pekj. Pas. Engsel jendela 116,00 Ps

10 Pekj. Pas. Kait angin 116,00 Ps

11 Pekj. Pas. Gerendel Jendela 116,00 Ps

VII PEK. PLAFOND

1 Pek. Plafond Gypsumboard Rangka holow 373,19 M2

2 Pek. Plafond Kalsiboard Rangka kayu kruing 87,65 M2

3 Pek. List gypsum 345,66 M1

4 Pek. List Kayu Profil 148,80 M1

VIII PEK. PENUTUP LANTAI DAN DINDING

1 Pek. Pas. Lantai keramik 40x40 Cm Polish 276,62 M2

2 Pek. Pas. Plin Lantai keramik 10x40 Cm 294,98 M1

3 Pek. Pas. Lantai Keramik 40x40 Cm Unpolish 88,49 M2

4 Pek. Pas. Lantai Step Nosing 10x40 Cm 63,05 M1

IX PEK. FINISHING

1 Pek. Pengecatan Kayu 47,20 M2

2 Pek. Polituran 233,02 M2

3 Pek. Pengecatan Plafond 453,19 M2

4 Pek. Pengecatan tembok 1.013,28 M2

Pek. Pengecatan Beton Kolom, Balok & Plat 218,29


6 M2
Kantilever

7 Pek. Pas. Relling Tangga besi stainless stell 8,09 M1


82

No Jenis Pekerjaan Volume Satuan


Sambungan

8 Pek. Pas. Batu Candi tebal 2 cm 7,95 M2

9 Pek. Style bali bata press pejaten 31,96 M2

PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL


X
DAN PLUMBING

MEKANIKAL ELEKTRIKAL

1 Pek. Pas. Kabel Power Overspaning 4x16 Sqmm 30,00 M1

2 Pek. Pas. Box Panel (termasuk Instalasi) 2,00 Unit

3 Pek. Instalasi Stop Kontak NYM 19,00 Ttk

4 Pek. Instalasi titik lampu NYM 40,00 Ttk

5 Pek. Instalasi titik Stop Kontak AC 15,00 Ttk

6 Pek. Pas. Stop Kontak Ex. Broco 19,00 Bh

7 Pek. Pas. Stop Kontak AC Ex. Broco 15,00 Bh

8 Pek. Pas. Saklar Tunggal Ex. Broco 14,00 Bh

9 Pek. Pas. Saklar Gandal Ex. Broco 4,00 Bh

10 Pek. Pas. Lampu RMI 2x18 W 22,00 Bh

11 Pek. Pas. Lampu Down Light LED 8 W 18,00 Bh

12 Pek. Pas. Instalasi Penangkal petir 1,00 Unit

MEKANIKAL PLUMBING

1 Pek. Pas. Roof Drain 5,00 Bh

2 Pek. Pas. Pipa pembuangan air bersih AW 3/4 " 13,50 M1

3 Pek. Pas. Pipa pembuangan air bersih AW 1.5 " 30,00 M1


Lanjutan
83

No Jenis Pekerjaan Volume Satuan


Sambungan

4 Pek. Pas. Pipa pembuangan air kotor AW 2 " 3,00 M1

5 Pek. Pas. Pipa pembuangan air kotor AW 3 " 14,50 M1

6 Pek. Pas. Keran Air 3,00 Bh

7 Pek. Pas. Septick tank dan peresapan

- Galian tanah sedalam 2 m 6,43 M3

- Urugan pasir t=5 cm 0,18 M3

- Pas. Bata Tebal 1/2 Cmpuran 1Pc : 2Ps 12,16 M2

- Plesteran 1Pc : 2Ps 24,21 M2

- Acian semen 24,21 M2

- Rabatan, Beton mutu f’c = 7,4 MPa


0,35 M3
slump (3-6) cm, w/c = 0,87

- Ring balok 15/15 -

  Pek. Beton mutu fc = 21,7 MPa 0,03 M3

  Pek. Pembesian 4,66 Kg

  Pas. Begesting Balok 0,59 M2

- Plat beton t=10 cm -

 Pek. Beton mutu fc = 21,7 MPa 0,41 M3

 Pek. Pembesian 23,10 Kg

 Pas. Begesting Lantai 4,15 M2

- Pas. Pipa Vent AW 1.5 " 1,50 M2

- Pas pipa PVC AW 4" 1,00 M2


Lanjutan
84

No Jenis Pekerjaan Volume Satuan


Sambungan
- Buis Beton Ø 80 cm untuk peresapan 3,00 Bh

8 Pek. Pas. Pipa pembuangan air hujan AW 4 " 39,00 M1

4.2.2 Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan pada penelitian ini digunakan untuk

mendapatkan koefisien analisa. Koefisien analisa nantinya akan dikalikan dengan

volume kegiatan untuk mendapatkan kebutuhan sumber daya manusia

Tabel 4.2 Analisa Harga Satuan Pekerjaan

1. PENGUKURAN DAN PEMASANGAN 1 M' BOUWPLANK


HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja   OH 0,1 Rp 110.810 Rp 11.081
  Tukang kayu   OH 0,1 Rp 115.000 Rp 11.500
  Kepala tukang   OH 0,01 Rp 120.000 Rp 1.200
  Mandor   OH 0,005 Rp 130.000 Rp 650
  JUMLAH TENAGA KERJA Rp 24.431
B. BAHAN          
  Kayu balok 5/7   m3 0,012 Rp 5.250.000 Rp 63.000
  Paku 2" - 3"   Kg 0,02 Rp 18.000 Rp 360
  Kayu Papan 3/20   m3 0,007 Rp 5.700.000 Rp 39.900
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 103.260
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
D. Jumlah (A + B +
C) Rp 127.691
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan
(D+E)       Rp 127.691
2. PEMBERSIHAN 1 M2 LAPANGAN DAN PERATAAN
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,1 Rp 110.810 Rp 11.081
  Mandor L.04 OH 0,05 Rp 130.000 Rp 6.500
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 17.581
85

B. BAHAN          
             
   JUMLAH HARGA BAHAN   
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 17.581
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 17.581
3. PENGGALIAN 1 M3 TANAH BIASA SEDALAM 1 M
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,75 Rp 110.810 Rp 83.108
  Mandor L.04 OH 0,025 Rp 130.000 Rp 3.250
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 86.358
B. BAHAN          
   JUMLAH HARGA BAHAN  
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 86.358
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 86.358
4. PENGURUGAN KEMBALI 1 M3 GALIAN TANAH
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,5 Rp 110.810 Rp 55.405
  Mandor L.04 OH 0,05 Rp 130.000 Rp 6.500
  JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 61.905
B. BAHAN          
  JUMLAH HARGA BAHAN   
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C)         Rp 61.905
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 61.905
5. PEMADATAN TANAH 1 M3 TANAH (PER 20 CM)
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
86

  Pekerja L.01 OH 0,5 Rp 110.810 Rp 55.405


  Mandor L.04 OH 0,05 Rp 130.000 Rp 6.500
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 61.905
B. BAHAN          
   JUMLAH HARGA BAHAN   
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 61.905
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 61.905
6. PENGURUGAN 1 M3 DENGAN PASIR URUG
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,3 Rp 110.810 Rp 33.243
  Mandor L.04 OH 0,01 Rp 130.000 Rp 1.300
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 34.543
B. BAHAN          
  Pasur Urug   m3 1,2 Rp 190.000 Rp 228.000
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 228.000
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C)         Rp 262.543
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 262.543
7. PENGURUGAN 1 M3 URUGAN TANAH
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,25 Rp 110.810 Rp 27.703
  Mandor L.04 OH 0,025 Rp 130.000 Rp 3.250
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 30.953
B. BAHAN          
  Tanah Urug   m3 1,2 Rp 150.000 Rp 180.000
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 180.000
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C)         Rp 210.953
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -

Harga Satuan Pekerjaan


F.
(D+E) Rp 210.953
8. PEMASANGAN 1 M3 BATU KOSONG (ANSTAMPING)
87

HARGA SATUAN JUMLAH HARGA


NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,78 Rp 110.810 Rp 86.432
  Tukang Batu L.02 OH 0,39 Rp 115.000 Rp 44.850
  Kepala Tukang L.03 OH 0,039 Rp 120.000 Rp 4.680
  Mandor L.04 OH 0,039 Rp 130.000 Rp 5.070
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 141.032
B. BAHAN          
  Batu Belah   m3 1,2 Rp 270.000 Rp 324.000
  Pasir Urug   m3 0,432 Rp 190.000 Rp 82.080
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 406.080
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 547.112
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 547.112
8. PEK 1 M PONDASI BORED PILE DIAMETER 30 CM
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
PENGEBORAN
A.
Ø 30 CM          
  Crawler Crane   Jam 0,155   Rp -
  Sewa Mesin Bor   Jam 0,2325 Rp 65.000 Rp 15.113
  Tukang Gali   OH 0,27 Rp 111.000 Rp 29.970
  Mandor   OH 0,0135 Rp 130.000 Rp 1.755
  Olie + Solar   Ls 1    
  Alat Bantu     0,22    
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 46.838
BETON K-300,
B.
BORED PILE          
  Beton K-300   m3 0,0707 Rp 1.101.881 Rp 77.903
  Tukang Batu   OH 0,425 Rp 115.000 Rp 48.875
  Mandor   OH 0,021 Rp 130.000 Rp 2.730
Pompa Tremi dan
 
casing pelindung   Ls     Rp -
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 129.508
PEMBESIAN 8 D
C. 16 BEUGEL 8
SPIRAL          
Besi/Baja
 
Tulangan U40   kg 8,32 Rp 12.517 Rp 104.139
Besi/Baja
 
Tulangan U24   kg 1,632666667 Rp 11.467 Rp 18.721
             
   JUMLAH HARGA ALAT Rp 122.860
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 299.205
88

E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -


Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 299.205
9. MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 7,4 Mpa (K100), Slump (12 ± 2)cm, w/c = 0,87
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 1,65 Rp 110.810 Rp 182.837
  Tukang Batu L.02 OH 0,275 Rp 115.000 Rp 31.625
  Kepala Tukang L.03 OH 0,028 Rp 120.000 Rp 3.360
  Mandor L.04 OH 0,083 Rp 130.000 Rp 10.790
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 228.612
B. BAHAN          
Semen Portland
 
(Gersik)   kg 247 Rp 1.250 Rp 308.750
  Pasir Beton   kg 869 Rp 143 Rp 124.143
  Koral Beton   kg 999 Rp 233 Rp 233.100
  Air   Liter 215 Rp 100 Rp 21.500
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 687.493
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 916.104
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 916.104
10. MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 21,7 Mpa (K250), Slump (12 ± 2)cm, w/c =0,56
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 1,65 Rp 110.810 Rp 182.837
  Tukang Batu L.02 OH 0,275 Rp 115.000 Rp 31.625
  Kepala Tukang L.03 OH 0,028 Rp 120.000 Rp 3.360
  Mandor L.04 OH 0,083 Rp 130.000 Rp 10.790
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 228.612
B. BAHAN          
Semen Portland
 
(Gersik)   kg 384 Rp 1.250 Rp 480.000
  Pasir Beton   kg 692 Rp 143 Rp 98.857
  Koral Beton   kg 1039 Rp 233 Rp 242.433
  Air   liter 215 Rp 100 Rp 21.500
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 842.790
C. PERALATAN          
JUMLAH
  HARGA
      ALAT    
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 1.071.402
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
89

Harga Satuan Pekerjaan


F.
(D+E) Rp 1.071.402
11. PEMBESIAN 10 KG DENGAN BESI ULIR
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,07 Rp 110.810 Rp 7.757
  Tukang Besi L.02 OH 0,07 Rp 115.000 Rp 8.050
  Kepala Tukang L.03 OH 0,007 Rp 120.000 Rp 840
  Mandor L.04 OH 0,004 Rp 130.000 Rp 520
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 17.167
B. BAHAN          
Besi Beton ( Ulir
 
U-40)   kg 10,5 Rp 10.000 Rp 105.000
  Kawat Beton   kg 0,15 Rp 20.000 Rp 3.000
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 108.000
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 125.167
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 125.167
  Harga Satuan Pekerjaan untuk 1 Kg     Rp 12.517
12. PEMBESIAN 10 KG DENGAN BESI POLOS
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,07 Rp 110.810 Rp 7.757
  Tukang Besi L.02 OH 0,07 Rp 115.000 Rp 8.050
  Kepala Tukang L.03 OH 0,007 Rp 120.000 Rp 840
  Mandor L.04 OH 0,004 Rp 130.000 Rp 520
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 17.167
B. BAHAN          
  Besi Beton (Polos)   kg 10,5 Rp 9.000 Rp 94.500
  Kawat Beton   m3 0,15 Rp 20.000 Rp 3.000
   JUMLAH HARGA BAHAN Rp 97.500
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 114.667
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 114.667

  Harga Satuan Pekerjaan untuk 1 Kg     Rp 11.467


13. PEMASANGAN 10 KG JARING KAWAT BAJA (WIREMESH)
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
90

(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,025 Rp 110.810 Rp 2.770
  Tukang Besi L.02 OH 0,025 Rp 115.000 Rp 2.875
  Kepala Tukang L.03 OH 0,025 Rp 120.000 Rp 3.000
  Mandor L.04 OH 0,001 Rp 130.000 Rp 130
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 8.775
B. BAHAN          
Jaring kawat baja
 
dilas   kg 10,2 Rp 12.130 Rp 123.730
  Kawat Beton   kg 0,05 Rp 20.000 Rp 1.000
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 124.730
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 133.505
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 133.505
  Harga Satuan Pekerjaan untuk 1 Kg Rp 13.351
14. PEMASANGAN 1 M2 BEKISTING UNTUK PONDASI
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,52 Rp 110.810 Rp 57.621
  Tukang Kayu L.02 OH 0,26 Rp 115.000 Rp 29.900
  Kepala Tukang L.03 OH 0,026 Rp 120.000 Rp 3.120
  Mandor L.04 OH 0,026 Rp 130.000 Rp 3.380
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 94.021
B. BAHAN          
  Kayu Kelas III   m3 0,04 Rp 2.000.000 Rp 80.000
Paku Biasa 5 - 10
 
cm   kg 0,3 Rp 18.000 Rp 5.400
  Minyak Bekisting   ltr 0,1 Rp 45.000 Rp 4.500
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 89.900
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 183.921
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 183.921
15. PEMASANGAN 1 M2 BEKISTING UNTUK SLOOF
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,52 Rp 110.810 Rp 57.621
91

  Tukang Kayu L.02 OH 0,26 Rp 115.000 Rp 29.900


  Kepala Tukang L.03 OH 0,026 Rp 120.000 Rp 3.120
  Mandor L.04 OH 0,026 Rp 130.000 Rp 3.380
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 94.021
B. BAHAN          
  Kayu Kelas III 2 m3 0,0225 Rp 2.000.000 Rp 45.000
  Paku Biasa   kg 0,3 Rp 18.000 Rp 5.400
  Minyak Bekisting   ltr 0,1 Rp 45.000 Rp 4.500
  Kayu Usuk 4/6 2 m3 0,0075 Rp 2.500.000 Rp 18.750
  Plywood 9 mm 2 lbr 0,175 Rp 91.350 Rp 15.986
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 89.636
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 183.657
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 183.657
16 PEMASANGAN 1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK KOLOM
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,66 Rp 110.810 Rp 73.135
  Tukang Kayu L.02 OH 0,33 Rp 115.000 Rp 37.950
  Kepala Tukang L.03 OH 0,033 Rp 120.000 Rp 3.960
  Mandor L.04 OH 0,033 Rp 130.000 Rp 4.290
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 119.335
B. BAHAN          
  Kayu Kelas III 2 m3 0,02 Rp 2.000.000 Rp 40.000
Paku Biasa 5cm -
 
12cm   kg 0,4 Rp 18.000 Rp 7.200
  Minyak Bekisting   ltr 0,2 Rp 45.000 Rp 9.000
Balok kayu kelas
 
II 2 m3 0,0075 Rp 2.500.000 Rp 18.750
Plywood tebal 9
 
mm 2 lbr 0,175 Rp 91.350 Rp 15.986
Bambu besar
 
Ukuran 4 m 2 Batang 1 Rp 11.550 Rp 11.550
   JUMLAH HARGA BAHAN Rp 102.486
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 221.821
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 221.821

17. PEMASANGAN 1 M2 BEKISTING UNTUK BALOK


HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
92

             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,66 Rp 110.810 Rp 73.135
  Tukang Kayu L.02 OH 0,33 Rp 115.000 Rp 37.950
  Kepala Tukang L.03 OH 0,033 Rp 120.000 Rp 3.960
  Mandor L.04 OH 0,033 Rp 130.000 Rp 4.290
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 119.335
B. BAHAN          
  Kayu Kelas III   m3 0,04 Rp 2.000.000 Rp 80.000
Paku Biasa 5 cm -
 
12 cm   kg 0,4 Rp 18.000 Rp 7.200
  Minyak Bekisting   ltr 0,2 Rp 45.000 Rp 9.000
Balok kayu kelas
 
II   m3 0,018 Rp 2.500.000 Rp 45.000
Plywood tebal 9
 
mm   lbr 0,35 Rp 91.350 Rp 31.973
Bambu besar
 
Ukuran 4 m   btg 2 Rp 11.550 Rp 23.100
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 196.273
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 315.607
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 315.607
18. PEMASANGAN 1 M2 BEKISTING UNTUK LANTAI
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,66 Rp 110.810 Rp 73.135
  Tukang Kayu L.02 OH 0,33 Rp 115.000 Rp 37.950
  Kepala Tukang L.03 OH 0,033 Rp 120.000 Rp 3.960
  Mandor L.04 OH 0,033 Rp 130.000 Rp 4.290
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 119.335
B. BAHAN          
  Kayu Kelas III   m3 0,04 Rp 2.000.000 Rp 80.000
Paku Biasa 5cm -
 
12cm   kg 0,4 Rp 18.000 Rp 7.200
  Minyak Bekisting   ltr 0,2 Rp 45.000 Rp 9.000
Balok kayu kelas
 
II   m3 0,015 Rp 2.500.000 Rp 37.500
Plywood tebal 9
 
mm   lbr 0,35 Rp 91.350 Rp 31.973
Bambu besar
 
Ukuran 4 m   btg 6 Rp 11.550 Rp 69.300
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 234.973
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 354.307
93

E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -


Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 354.307
19. PEMASANGAN 1 M2 BEKISTING UNTUK TANGGA
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,66 Rp 110.810 Rp 73.135
  Tukang Kayu L.02 OH 0,33 Rp 115.000 Rp 37.950
  Kepala Tukang L.03 OH 0,033 Rp 120.000 Rp 3.960
  Mandor L.04 OH 0,033 Rp 130.000 Rp 4.290
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 119.335
B. BAHAN          
  Kayu Kelas III   m3 0,03 Rp 2.000.000 Rp 60.000
Paku Biasa 5cm -
 
12 cm   kg 0,4 Rp 18.000 Rp 7.200
  Minyak Bekisting   ltr 0,15 Rp 45.000 Rp 6.750
Balok kayu kelas
 
II   m3 0,015 Rp 2.500.000 Rp 37.500
Plywood tebal 9
 
mm   lbr 0,35 Rp 91.350 Rp 31.973
Bambu besar
 
Ukuran 4 m   btg 2 Rp 11.550 Rp 23.100
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 166.523
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 285.857
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 285.857
20. MEMBUAT 1 M1 KOLOM PENGUAT BETON BERTULANG (11 X 11 CM)
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,18 Rp 110.810 Rp 19.946
  Tukang Batu L.02 OH 0,02 Rp 115.000 Rp 2.300
  Tukang Kayu L.02 OH 0,02 Rp 115.000 Rp 2.300
  Tukang Besi L.02 OH 0,02 Rp 115.000 Rp 2.300
  Kepala Tukang L.03 OH 0,006 Rp 120.000 Rp 720
  Mandor L.04 OH 0,009 Rp 130.000 Rp 1.170
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 28.736
B. BAHAN          
  Kayu Kelas III   m3 0,002 Rp 2.000.000 Rp 4.000
Paku Biasa 5cm -
 
12cm   kg 0,01 Rp 18.000 Rp 180
  Minyak bekisting   Liter      
  Besi Beton polos   kg 3 Rp 9.000 Rp 27.000
  Kawat Beton   kg 0,045 Rp 20.000 Rp 900
  Semen Portland   kg 4 Rp 1.250 Rp 5.000
94

(Gersik)
  Pasir Beton   m3 0,006 Rp 200.000 Rp 1.200
  Koral Beton   m3 0,009 Rp 315.000 Rp 2.835
   JUMLAH HARGA BAHAN Rp 41.115
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 69.851
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 69.851
21.MEMBUAT 1 M1 RING BALOK BETON BERTULANG (10 X 15 CM)
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,297 Rp 110.810 Rp 32.911
  Tukang Batu L.02 OH 0,033 Rp 115.000 Rp 3.795
  Tukang Kayu L.02 OH 0,033 Rp 115.000 Rp 3.795
  Tukang Besi L.02 OH 0,033 Rp 115.000 Rp 3.795
  Kepala Tukang L.03 OH 0,01 Rp 120.000 Rp 1.200
  Mandor L.04 OH 0,015 Rp 130.000 Rp 1.950
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 47.446
B. BAHAN          
  Kayu Kelas III   m3 0,003 Rp 2.000.000 Rp 6.000
Paku Biasa 5 cm -
 
12 cm   kg 0,02 Rp 18.000 Rp 360
  Minyak bekisting   Liter      
  Besi Beton Polos   kg 3,6 Rp 9.000 Rp 32.400
  Kawat Beton   kg 0,05 Rp 20.000 Rp 1.000
  Semen   kg 5,5 Rp 1.250 Rp 6.875
  Pasir Beton   m3 0,009 Rp 200.000 Rp 1.800
  Koral Beton   m3 0,015 Rp 315.000 Rp 4.725
   JUMLAH HARGA BAHAN Rp 53.160
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 100.606
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 100.606
22. PEMASANGAN 1 KG RANGAKA KUDA - KUDA BAJA IWF
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,06 Rp 110.810 Rp 6.649
Tukang las
 
konstruksi L.02 OH 0,06 Rp 115.000 Rp 6.900
  Kepala tukang L.03 OH 0,006 Rp 120.000 Rp 720
  Mandor L.04 OH 0,003 Rp 130.000 Rp 390
95

   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 14.659


B. BAHAN          
  Besi baja IWF   Kg 1,15 Rp 15.000 Rp 17.250
             
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 17.250
C. PERALATAN          
             
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 31.909
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 31.909
23. PEMASANGAN 1 M RELLING TANGGA
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,23 Rp 110.810 Rp 25.486
  Tukang besi L.02 OH 0,146 Rp 115.000 Rp 16.790
  Kepala Tukang L.03 OH 0,107 Rp 120.000 Rp 12.840
  Mandor L.04 OH 0,025 Rp 130.000 Rp 3.250
  JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 58.366
B. BAHAN          
  Pipa Stainles 2,5"   m' 1,76 Rp 80.770 Rp 142.155
  Pipa Stainles 2"   m' 2,2 Rp 60.160 Rp 132.352
  Pipa Stainles 1"   m' 3,3 Rp 44.090 Rp 145.497
Assesoris 100% x
 
(perkuatan, las dll)   Ls rangka Rp 185.020 Rp 185.020
             
  JUMLAH HARGA BAHAN Rp 605.024
C. PERALATAN          
             
  JUMLAH HARGA ALAT   
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 663.391
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 663.391
24. PEMASANGAN 1 M2 DINDING BATA MERAH (5X11X22)CM TEBAL 1/2 BATU CAMPURAN 1SP:5SP
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,3 Rp 110.810 Rp 33.243
  Tukang Batu L.02 OH 0,1 Rp 115.000 Rp 11.500
  Kepala Tukang L.03 OH 0,01 Rp 120.000 Rp 1.200
  Mandor L.04 OH 0,015 Rp 130.000 Rp 1.950
  JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 47.893
B. BAHAN          
Bata Merah 5 x 11
 
x 22 cm   bh 70 Rp 1.500 Rp 105.000
96

  Semen   kg 9,68 Rp 1.250 Rp 12.100


  Pasir Pasang   m3 0,045 Rp 200.000 Rp 9.000
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 126.100
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT Rp -
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 173.993
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 173.993
25. PEMASANGAN 1 M2 PLESTERAN 1SP : 5PP TEBAL 15 MM
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,3 Rp 110.810 Rp 33.243
  Tukang Batu L.02 OH 0,15 Rp 115.000 Rp 17.250
  Kepala Tukang L.03 OH 0,015 Rp 120.000 Rp 1.800
  Mandor L.04 OH 0,015 Rp 130.000 Rp 1.950
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 54.243
B. BAHAN          
Semen Portland
 
(Gersik)   kg 5,184 Rp 1.250 Rp 6.480
  Pasir Pasang   m3 0,026 Rp 200.000 Rp 5.200
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 11.680
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 65.923
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 65.923

26. PEMASANGAN 1 M2 FINISHING SIAR BATU KALI, CAMPURAN 1SP : 2PP


HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,3 Rp 110.810 Rp 33.243
  Tukang Batu L.02 OH 0,15 Rp 115.000 Rp 17.250
  Kepala Tukang L.03 OH 0,015 Rp 120.000 Rp 1.800
  Mandor L.04 OH 0,015 Rp 130.000 Rp 1.950
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 54.243
B. BAHAN          
Semen Portland
 
(Gersik)   kg 6,34 Rp 1.250 Rp 7.925
  Pasir Pasang   m3 0,012 Rp 200.000 Rp 2.400
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 10.325
97

C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 64.568
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 64.568
27. PEMASANGAN 1 M2 ACIAN
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,2 Rp 110.810 Rp 22.162
  Tukang Batu L.02 OH 0,1 Rp 115.000 Rp 11.500
  Kepala Tukang L.03 OH 0,01 Rp 120.000 Rp 1.200
  Mandor L.04 OH 0,01 Rp 130.000 Rp 1.300
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 36.162
B. BAHAN          
Semen Portland
 
(Gersik)   kg 3,25 Rp 1.250 Rp 4.063
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 4.063
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 40.225
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 40.225
28. 1 M2 PASANG LANTAI KERAMIK WARNA UKURAN (40 X 40) CM
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,6 Rp 110.810 Rp 66.486
  Tukang Batu L.02 OH 0,3 Rp 115.000 Rp 34.500
  Kepala Tukang L.03 OH 0,03 Rp 120.000 Rp 3.600
  Mandor L.04 OH 0,03 Rp 130.000 Rp 3.900
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 108.486
B. BAHAN          
Keramik Warna 40
 
x 40   M2 1,06 Rp 60.000 Rp 63.600
  Semen   kg 10 Rp 1.250 Rp 12.500
  Pasir Pasang   m3 0,045 Rp 200.000 Rp 9.000
Semen
  warna/semen
grouting   kg 0,5 Rp 15.000 Rp 7.500
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 92.600
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
D. Jumlah (A + B + Rp 201.086
98

C)
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 201.086
29. 1 M' PASANG PLINT KERAMIK WARNA UKURAN 10 CM X 40 CM
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,09 Rp 110.810 Rp 9.973
  Tukang Batu L.02 OH 0,09 Rp 115.000 Rp 10.350
  Kepala Tukang L.03 OH 0,009 Rp 120.000 Rp 1.080
  Mandor L.04 OH 0,005 Rp 130.000 Rp 650
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 22.053
B. BAHAN          
Keramik Warna 40
 
x 40   bh 0,0999 Rp 60.000 Rp 5.994
  Semen Portland   kg 1,14 Rp 1.250 Rp 1.425
  Semen Warna   kg 0,025 Rp 15.000 Rp 375
  Pasir Pasang   m3 0,003 Rp 200.000 Rp 600
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 8.394
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 30.447
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 30.447
30. 1 M1 PASANG LIST LANGIT-LANGIT GYPSUM PROFIL
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,05 Rp 110.810 Rp 5.541
  Tukang Kayu L.02 OH 0,05 Rp 115.000 Rp 5.750
  Kepala Tukang L.03 OH 0,005 Rp 120.000 Rp 600
  Mandor L.04 OH 0,003 Rp 130.000 Rp 390
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 12.281
B. BAHAN          
List Gypsum 2/5
 
cm   m' 1,05 Rp 15.000 Rp 15.750
  Paku list   kg 0,01 Rp 20.000 Rp 200
   JUMLAH HARGA BAHAN Rp 15.950
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 28.231
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 28.231
31. 1 M2 PLAFOND GYPSUM, RANGKA HOLO
99

HARGA SATUAN JUMLAH HARGA


NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,15 Rp 110.810 Rp 16.622
  Tukang Kayu L.02 OH 0,2 Rp 115.000 Rp 23.000
  Kepala Tukang L.03 OH 0,02 Rp 120.000 Rp 2.400
  Mandor L.04 OH 0,015 Rp 130.000 Rp 1.950
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 43.972
B. BAHAN          
Gypsum Board
 
(120x240x9)   Lbr 0,364 Rp 67.000 Rp 24.388
Rangka Metal
  Furing (4 x 4 cm)
panjang 4 m   Btg 1 Rp 28.000 Rp 28.000
  Paku Kalsiboard   Kg 0,11 Rp 20.000 Rp 2.200
   JUMLAH HARGA BAHAN Rp 54.588
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 98.560
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 98.560
32. 1 M2 PLAFOND KALSIBOARD, RANGKA KAYU
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,3 Rp 110.810 Rp 33.243
  Tukang Kayu L.02 OH 0,35 Rp 115.000 Rp 40.250
  Kepala Tukang L.03 OH 0,035 Rp 120.000 Rp 4.200
  Mandor L.04 OH 0,015 Rp 130.000 Rp 1.950
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 79.643
B. BAHAN          
Kalsiboard (4,5 x
 
1220 x 2420) mm   Lbr 0,364 Rp 69.300 Rp 25.225
  Kayu Kruing Usuk   M3 0,023 Rp 6.314.000 Rp 145.222
  Paku Kalsiboard   Kg 0,26 Rp 20.000 Rp 5.200
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 175.647
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 255.290
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 255.290
33. 1 M1 PASANG LIST LANGIT-LANGIT GYPSUM PROFIL
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
100

A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,05 Rp 110.810 Rp 5.541
  Tukang Kayu L.02 OH 0,05 Rp 115.000 Rp 5.750
  Kepala Tukang L.03 OH 0,005 Rp 120.000 Rp 600
  Mandor L.04 OH 0,003 Rp 130.000 Rp 390
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 12.281
B. BAHAN          
  List Kayu Profil   m' 1,05 Rp 27.000 Rp 28.350
  Paku list   kg 0,01 Rp 20.000 Rp 200
   JUMLAH HARGA BAHAN Rp 28.550
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 40.831
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 40.831
34. PEMASANGAN 1 M2 ATAP GENTENG KODOK KARANG PILANG (GOOD YEAR)
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,15 Rp 110.810 Rp 16.622
  Tukang Kayu L.02 OH 0,075 Rp 115.000 Rp 8.625
  Kepala Tukang L.03 OH 0,008 Rp 120.000 Rp 960
  Mandor L.04 OH 0,008 Rp 130.000 Rp 1.040
  JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 27.247
B. BAHAN          
  Genteng kodok   bh 21 Rp 6.000 Rp 126.000
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 126.000
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 153.247
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 153.247
35. PEMASANGAN 1 M' BUBUNG GENTENG KODOK KARANG PILANG (GOOD YEAR)
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,4 Rp 110.810 Rp 44.324
  Tukang Kayu L.02 OH 0,2 Rp 115.000 Rp 23.000
  Kepala Tukang L.03 OH 0,02 Rp 120.000 Rp 2.400
  Mandor L.04 OH 0,002 Rp 130.000 Rp 260
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 69.984
B. BAHAN          
  Genteng bubung   bh 3,5 Rp 28.000 Rp 98.000
  Semen   kg 8 Rp 1.250 Rp 10.000
101

  Pasir Pasang   m3 0,032 Rp 200.000 Rp 6.400


   JUMLAH HARGA BAHAN Rp 114.400
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 184.384
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 184.384
36. 1 BH PEKERJAAN PASANGAN MURDA
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,05 Rp 110.810 Rp 5.541
  Mandor L.04 OH 0,025 Rp 130.000 Rp 3.250
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 8.791
B. BAHAN          
Murda / Puntal
 
Paras   lbr 1 Rp 200.000 Rp 200.000
  Semen   kg 0,013 Rp 1.250 Rp 16
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 200.016
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 208.807
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 208.807

37. 1 BH PEKERJAAN PASANGAN IKUT CELEDU


HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,05 Rp 110.810 Rp 5.541
  Mandor L.04 OH 0,025 Rp 130.000 Rp 3.250
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 8.791
B. BAHAN          
  Ikut celedu   lbr 1 Rp 150.000 Rp 150.000
  Semen   kg 0,013 Rp 1.250 Rp 16
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 150.016
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 158.807
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
102

Harga Satuan Pekerjaan


F.
(D+E) Rp 158.807
38. MEMBUAT DAN MEMASANG 1 M3 KUSEN PINTU DAN JENDELA KAYU KELAS II (KAYU KAMFER)
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 7 Rp 110.810 Rp 775.670
  Tukang kayu L.02 OH 21 Rp 115.000 Rp 2.415.000
  Kepala Tukang L.03 OH 2,1 Rp 120.000 Rp 252.000
  Mandor L.04 OH 0,35 Rp 130.000 Rp 45.500
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 3.488.170
B. BAHAN          
Balok Kayu
 
Kamfer   m3 1,1 Rp 8.085.000 Rp 8.893.500
  Paku 10 Cm   Kg 1,25 Rp 18.000 Rp 22.500
  Lem Kayu   Kg 1 Rp 17.000 Rp 17.000
  JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 8.933.000
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 12.421.170
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 12.421.170
39. MEMBUAT DAN MEMASANG 1 M2 DAUN PINTU PANEL KAYU KELAS II
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 1 Rp 110.810 Rp 110.810
  Tukang kayu L.02 OH 3 Rp 115.000 Rp 345.000
  Kepala Tukang L.03 OH 0,3 Rp 120.000 Rp 36.000
  Mandor L.04 OH 0,05 Rp 130.000 Rp 6.500
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 498.310
B. BAHAN          
Papan Kayu
 
Kamper   m3 0,04 Rp 8.557.500 Rp 342.300
  Lem Kayu   Kg 0,5 Rp 17.000 Rp 8.500
   JUMLAH HARGA BAHAN Rp 350.800
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 849.110
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 849.110
40. MEMASANG 1 M' LISPLANK UKURAN (2.5 X 19) CM, KAYU KELAS II
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
103

A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,1 Rp 110.810 Rp 11.081
  Tukang kayu L.02 OH 0,2 Rp 115.000 Rp 23.000
  Kepala Tukang L.03 OH 0,02 Rp 120.000 Rp 2.400
  Mandor L.04 OH 0,005 Rp 130.000 Rp 650
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 37.131
B. BAHAN          
Papan Kayu
 
Kamper   m3 0,0072 Rp 8.557.500 Rp 61.614
Paku 7 Cm dan 10
 
Cm   Kg 0,1 Rp 18.000 Rp 1.800
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 63.414
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 100.545
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 100.545
41. MEMASANG 1 M' LISPLANK UKURAN (2.5 X 14) CM, KAYU KELAS II
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,1 Rp 110.810 Rp 11.081
  Tukang kayu L.02 OH 0,2 Rp 115.000 Rp 23.000
  Kepala Tukang L.03 OH 0,02 Rp 120.000 Rp 2.400
  Mandor L.04 OH 0,005 Rp 130.000 Rp 650
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 37.131
B. BAHAN          
Papan Kayu
 
Kamper   m3 0,00525 Rp 8.557.500 Rp 44.927
Paku 7 Cm dan 10
 
Cm   Kg 0,05 Rp 18.000 Rp 900
   JUMLAH HARGA BAHAN Rp 45.827
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 82.958
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -

Harga Satuan Pekerjaan


F.
(D+E) Rp 82.958
42. MEMASANG 1 M' LISPLANK UKURAN (3 X 10) CM, KAYU KELAS II
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,1 Rp 110.810 Rp 11.081
  Tukang kayu L.02 OH 0,2 Rp 115.000 Rp 23.000
  Kepala Tukang L.03 OH 0,02 Rp 120.000 Rp 2.400
104

  Mandor L.04 OH 0,005 Rp 130.000 Rp 650


  JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 37.131
B. BAHAN          
Papan Kayu
 
Kamper   m3 0,00375 Rp 8.557.500 Rp 32.091
Paku 7 Cm dan 10
 
Cm   Kg 0,05 Rp 18.000 Rp 900
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 32.991
C. PERALATAN          
  JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 70.122
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 70.122
43. 1 PS PASANG ENGSEL PINTU
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,1 Rp 110.810 Rp 11.081
  Tukang Besi L.02 OH 0,125 Rp 115.000 Rp 14.375
  Kepala Tukang L.03 OH 0,013 Rp 120.000 Rp 1.560
  Mandor L.04 OH 0,005 Rp 130.000 Rp 650
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 15.935
B. BAHAN          
  Engsel Pintu   ps 1 Rp 55.000 Rp 55.000
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 55.000
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 70.935
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 70.935
44. 1 PS PASANG ENGSEL JENDELA KUPU-KUPU
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,1 Rp 110.810 Rp 11.081
  Tukang Besi L.02 OH 0,1 Rp 115.000 Rp 11.500
  Kepala Tukang L.03 OH 0,01 Rp 120.000 Rp 1.200
  Mandor L.04 OH 0,005 Rp 130.000 Rp 650
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 12.700
B. BAHAN          
  Engsel Jendela   ps 1 Rp 45.000 Rp 45.000
  JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 45.000
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
105

             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 57.700
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 57.700
45. 1 BH PASANG KAIT ANGIN
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,1 Rp 110.810 Rp 11.081
  Tukang Besi L.02 OH 0,1 Rp 115.000 Rp 11.500
  Kepala Tukang L.03 OH 0,001 Rp 120.000 Rp 120
  Mandor L.04 OH 0,005 Rp 120.000 Rp 600
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 11.620
B. BAHAN          
  Kait Angin   ps 1 Rp 35.000 Rp 35.000
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 35.000
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 46.620
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 46.620
46. 1 M2 PASANG KACA, TEBAL5 MM
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,16 Rp 110.810 Rp 17.730
  Tukang Besi L.02 OH 0,16 Rp 115.000 Rp 18.400
  Kepala Tukang L.03 OH 0,16 Rp 120.000 Rp 19.200
  Mandor L.04 OH 0,008 Rp 130.000 Rp 1.040
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 56.370
B. BAHAN          
  Kaca 5 mm   bh 1,1 Rp 112.000 Rp 123.200
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 123.200
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 179.570
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 179.570
47. 1 BH PASANG GERENDEL EXPAGNOLET
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
106

A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,16 Rp 110.810 Rp 17.730
  Tukang Besi L.02 OH 0,1 Rp 115.000 Rp 11.500
  Kepala Tukang L.03 OH 0,001 Rp 120.000 Rp 120
  Mandor L.04 OH 0,025 Rp 130.000 Rp 3.250
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 11.620
B. BAHAN          
Gerendel
 
Expagnolet   bh 1 Rp 75.000 Rp 75.000
   JUMLAH HARGA BAHAN Rp 75.000
C. PERALATAN          
  JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 86.620
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 86.620
48. 1 BH PASANG GERENDEL JENDELA
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,16 Rp 110.810 Rp 17.730
  Tukang Besi L.02 OH 0,125 Rp 115.000 Rp 14.375
  Kepala Tukang L.03 OH 0,013 Rp 120.000 Rp 1.560
  Mandor L.04 OH 0,025 Rp 130.000 Rp 3.250
    JUMLAH TENAGA KERJA Rp 36.915
B. BAHAN          
  Gerendel jendela   bh 1 Rp 40.000 Rp 40.000
   JUMLAH HARGA BAHAN Rp 40.000
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 76.915
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 76.915
49. 1 M2 PENGECATAN TEMBOK BARU (1 LAPIS PLAMIR, 1 LAPIS CAT DASAR, 2 LAPIS CAT PENUTUP)
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,02 Rp 110.810 Rp 2.216
  Tukang cat L.02 OH 0,063 Rp 115.000 Rp 7.245
  Kepala Tukang L.03 OH 0,0063 Rp 120.000 Rp 756
  Mandor L.04 OH 0,0025 Rp 130.000 Rp 325
  JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 10.542
B. BAHAN          
  Plamir   kg 0,1 Rp 32.000 Rp 3.200
  Cat dasar   kg 0,1 Rp 35.000 Rp 3.500
107

  Cat Penutup 2x   kg 0,26 Rp 28.500 Rp 7.410


   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 14.110
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 24.652
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 24.652
50. 1 M2 PEKERJAAN PENGECATAN LANGIT -LANGIT 2 LAPIS DENGAN CAT TEMBOK
MENGGUNAKAN KUAS TERMASUK PLAMIR
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,08 Rp 110.810 Rp 8.865
  Tukang cat L.02 OH 0,06 Rp 115.000 Rp 6.900
  Kepala Tukang L.03 OH 0,006 Rp 120.000 Rp 720
  Mandor L.04 OH 0,004 Rp 130.000 Rp 520
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 17.005
B. BAHAN          
  Plamir Tembok   kg 0,1 Rp 32.000 Rp 3.200
Cat Tembok
 
Vinilex   Kg 0,24 Rp 28.500 Rp 6.840
  Amplas   Lbr 0,5 Rp 4.500 Rp 2.250
  Kuas   Bh 0,015 Rp 12.000 Rp 180
  Kapi   Bh 0,05 Rp 18.000 Rp 900
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 13.370
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             

Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 30.375
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 30.375
51. 1 M2 PEKERJAAN MENGECAT PENUTUP 2 LAPIS PADA KAYU
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,15 Rp 110.810 Rp 16.622
  Tukang cat L.02 OH 0,15 Rp 115.000 Rp 17.250
  Kepala Tukang L.03 OH 0,015 Rp 120.000 Rp 1.800
  Mandor L.04 OH 0,008 Rp 130.000 Rp 1.040
   JUMLAH TENAGA KERJA Rp 36.712
B. BAHAN          
  Cat kayu Emco   kg 0,3 Rp 65.000 Rp 19.500
  Minyak Cat   Ltr 0,2 Rp 20.000 Rp 4.000
  Kuas   Bh 0,02 Rp 12.000 Rp 240
108

   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 23.740


C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 60.452
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 60.452
52. MEMASANG 1 M1 PIPA PVC TYPE AW 1,5"
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,036 Rp 110.810 Rp 3.989
  Tukang Pipa L.02 OH 0,06 Rp 115.000 Rp 6.900
  Kepala Tukang L.03 OH 0,006 Rp 120.000 Rp 720
  Mandor L.04 OH 0,0018 Rp 130.000 Rp 234
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 11.843
B. BAHAN          
  Pipa PVC 1.5 "   m' 1,2 Rp 21.750 Rp 26.100
35% x harga
 
Perlengkapan     pipa Rp 7.613 Rp 7.613
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 33.713
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 45.556
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 45.556

53. MEMASANG 1 M1 PIPA PVC TYPE AW f 2"


HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,054 Rp 110.810 Rp 5.984
  Tukang Pipa L.02 OH 0,09 Rp 115.000 Rp 10.350
  Kepala Tukang L.03 OH 0,009 Rp 120.000 Rp 1.080
  Mandor L.04 OH 0,003 Rp 130.000 Rp 390
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 17.804
B. BAHAN          
  Pipa PVC   m' 1,2 Rp 30.000 Rp 36.000
35% x harga
 
Perlengkapan     pipa Rp 10.500 Rp 10.500
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 46.500
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT  
             
Jumlah (A + B +
D.
C) Rp 64.304
109

E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -


Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E) Rp 64.304
54. MEMASANG 1 M1 PIPA PVC TYPE AW f 3"
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
             
A. TENAGA          
  Pekerja L.01 OH 0,081 Rp 110.810 Rp 8.976
  Tukang Pipa L.02 OH 0,135 Rp 115.000 Rp 15.525
  Kepala Tukang L.03 OH 0,0135 Rp 120.000 Rp 1.620
  Mandor L.04 OH 0,004 Rp 130.000 Rp 520
   JUMLAH TENAGA KERJA  Rp 26.641
B. BAHAN          
  Pipa PVC   m' 1,2 Rp 56.250 Rp 67.500
35% x harga
 
Perlengkapan     pipa Rp 19.688 Rp 19.688
   JUMLAH HARGA BAHAN  Rp 87.188
C. PERALATAN          
   JUMLAH HARGA ALAT   
             
Jumlah (A + B +
D.
C)         Rp 113.828
E. Overhead & Profit 0 %xD Rp -
Harga Satuan Pekerjaan
F.
(D+E)       Rp 113.828
110

4.2.3 Analisis Durasi dan Predecessor Kegiatan

Analisis Durasi dan Predecessor digunakan untuk mengetahui lama

penyelesaian pekerjaan. Predecessor merupakan suatu hubungan antara suatu

pekerjaan dengan pekerjaan sebelumnya serta memiliki hubungan antara

keduanya, hubungan yang ada bisa berupa Finish to Start (FS), Finish to Finish

(FF), Start to Finish (SF), Start to Start (SS), Analisis durasi dan predecessor

kegiatan dilakukan dengan menganalisis data barchart pada Time Schedule

Rencana yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

4.3 Tabel Analisis Durasi dan Predecessor


No Jenis Pekerjaan Durasi Predecessor
I PEKERJAAN PERSIAPAN    
1 Pek. Papan Nama Proyek 7  
2 Pekj. Pembersihan lapangan 7 2
3 Pekj. Pengukuran dan Pas. Bouwplank 1 2
II PEK. TANAH    
1 Pekj. Galian tanah sedalam 1 meter 14 4
3 Pekj. Urugan kembali 7 6
4 Pekj. Urugan Tanah 7 7
5 Pekj. Pemadatan Tanah 7 8SS
6 Pekj. Urugan Pasir 21 6SS+7 days
PEK. PONDASI DINDING DAN
III PLESTERAN    
1 Pekj. Pondasi bored pile Ø 30 cm 14 6SS
2 Pekj. Pas. Pondasi batu kosong 7 12
3 Pekj. Pas. Pondasi batu kali 7 13SS
4 Pekj. Pas. Tembok Bata merah 1Pc : 5Ps 7 121
5 Pekj. Plesteran 1Pc : 5Ps 7 15
6 Pekj. Plesteran Pondasi 1Pc : 5Ps 7 16SS
7 Pekj. Acian Tembok 7 17
8 Pekj. Acian Beton 7 18SS
9 Pekj. Waterproofing 7 19SS
IV PEKERJAAN BETON    
1 Pek. Beton Rabatan    
Lanjutan
111

No Jenis Pekerjaan Durasi Predecessor


  a. Pek. Beton Lantai Kerja f'c 7,4 Mpa 7 14
b. Besi/Baja Tulangan Wiremesh M-5
  (1 lapis) 7 23SS
2 Pek. Pondasi Pile Cap    
  a. Pek. Beton Lantai Kerja f'c 7,4 Mpa 7 12FS-7 days
  b. Begesting Pondasi Pas. Batako 7 26SS
  c. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 7 29SS
  d. Besi/Baja Tulangan U40   27SS
3 Begesting Sloof 20/40    
  a. Begesting Sloof 7 34SS
  b.. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 31FF
  c. . Besi/Baja Tulangan U40 7 28
  d. Besi/Baja Tulangan U24 7 33SS
4 Pek. Beton Sloof 20/35    
  a. Begesting Sloof 7 39SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 36FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 7 28
  d. Besi/Baja Tulangan U24 7 33SS
5 Begesting Sloof 20/30    
  a. Begesting Sloof 7 44SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 41FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 7 28
  d. Besi/Baja Tulangan U24 7 43SS
6 Pek. Beton Sloof 15/20    
  a. Begesting Sloof 7 48SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 46FF
  c. Besi/Baja Tulangan U24 7 28
7 Pek. Beton Kolom 30/40 (lantai 1)    
  a. Begesting Kolom 7 53SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 50FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 7 47
  d. Besi/Baja Tulangan U24 7 52SS
8 Pek. Beton Kolom 30/30 (lantai 1)    
  a. Begesting Kolom 7 58SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 55FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 7 47
  d. Besi/Baja Tulangan U24 7 57SS
9 Pek. Beton Balok 30/55    Lanjutan
  a. Begesting Balok 7 63SS
112

No Jenis Pekerjaan Durasi Predecessor


  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 62FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 14 56
  d. Besi/Baja Tulangan U24 14 62SS
10 Pek. Beton Balok 25/40    
  a. Begesting Balok 7 63SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 67FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 14 62SS
  d. Besi/Baja Tulangan U24 14 62SS
11 Pek. Beton Balok 25/35    
  a. Begesting Balok 7 63SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 72FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 14 67SS
  d. Besi/Baja Tulangan U24 14 62SS
12 Pek. Beton Balok 20/35    
  a. Begesting Balok 7 63SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 77FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 14 72SS
  d. Besi/Baja Tulangan U24 14 62SS
13 Pek. Beton Balok Konsul 1    
  a. Begesting Balok 7 63SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 82FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 14 77FF
  d. Besi/Baja Tulangan U24 14 62SS
14 Pek. Beton Plat Lantai 2    
  a. Begesting Lantai 7 63SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 87FF
  c. Besi/Baja Tulangan U24 14 82SS
15 Pek. Beton Plat Kantilever    
  a. Begesting Lantai 7 63SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 91FF
  c. Besi/Baja Tulangan U24 14 87SS
16 Pek. Beton Kolom 30/30 (lantai 2)    
  a. Begesting Kolom 7 96SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 93FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 7 90
  d. Besi/Baja Tulangan U24 7 95SS
17 Pek. Beton Balok 20/35    
Lanjutan
  a. Begesting Balok 7 101SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 100FF
113

No Jenis Pekerjaan Durasi Predecessor


  c. Besi/Baja Tulangan U40 14 94
  d. Besi/Baja Tulangan U24 14 100SS
18 Pek. Beton Balok konsul 2    
  a. Begesting Balok 7 106SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 105FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 14 100SS
  d. Besi/Baja Tulangan U24 14 105SS
19 Pek. Beton Plat Atap    
  a. Begesting Lantai 7 110SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 110FF
  c. Besi/Baja Tulangan U24 14 105SS
20 Pek. Beton Plat Kantilever    
  a. Begesting Lantai 7 114SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 114FF
  c. Besi/Baja Tulangan U24 14 110SS
21 Pek. Beton Ring Balok 20/30    
  a. Begesting Balok 7 119SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 116FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 7 113FS-7days
  d. Besi/Baja Tulangan U24 7 118SS
22 Pek. Beton Kolom 11/11 14 118SS
23 Pek. Beton Balok praktis 10/15 7 120FS-7 days
24 Pek. Beton Balok Tangga 20/40    
  a. Begesting Balok 7 126SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 123FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 7 118SS
  d. Besi/Baja Tulangan U24 7 125SS
25 Pek. Beton Plat Tangga    
  a. Begesting Plat tangga 7 131SS
  b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1 128FF
  c. Besi/Baja Tulangan U40 7 125SS
  d. Besi/Baja Tulangan U24 7 130SS
V PEK. KUDA-KUDA DAN ATAP    
1 Pek. Kuda-kuda baja ringan profil UK 7 109
2 Pek. List Plank 2.5/20 cm Kayu Kamfer 7 133SS
3 Pek. List Plank 2.5/15 cm Kayu Kamfer 7 134SS Lanjutan
Pek. List Plank/tatab 2.5/10 cm Kayu
4 Kamfer 7 135SS
5 Pek. Atap genteng Kodok goodyear 7 133SS
114

No Jenis Pekerjaan Durasi Predecessor


6 Pek. Bubungan genteng Kodok 7 137SS
7 Pek. Pas. Murda 7 138SS
8 Pek. Pas. Ikuh celedu 7 138SS
PEK. KUSEN, PINTU, JENDELA,
VI PENGUNCI & PENGGANTUNG    
1 Pekj. Kusen Kayu Kamfer 7 140
142FS+14
2 Pekj. Daun pintu Panel Kayu Kamfer 7 days
Pekj. Daun Jendela Kaca 5 mm Rangka
3 Kayu Kamfer 7 143SS
4 Pekj. Pas. Engsel pintu 7 144SS
5 Pekj. Pas. Kunci pintu 7 145SS
6 Pekj. Pas. Gerendel pintu Expagnolet 7 146SS
7 Pekj. Pas. Kaca mati bening 5 mm 7 147SS
8 Pekj. Pas. Glass Block 7 148SS
9 Pekj. Pas. Engsel jendela 7 149SS
10 Pekj. Pas. Kait angin 7 150SS
11 Pekj. Pas. Gerendel Jendela 7 151SS
VII PEK. PLAFOND    
Pek. Plafond Gypsumboard Rangka 117FS+14
1 holow 7 days
Pek. Plafond Kalsiboard Rangka kayu
2 kruing 7 154SS
3 Pek. List gypsum 7 155SS
4 Pek. List Kayu Profil 7 156SS
VII PEK. PENUTUP LANTAI DAN
I DINDING    
Pek. Pas. Lantai keramik 40x40 Cm
1 Polish 7 157
2 Pek. Pas. Plin Lantai keramik 10x40 Cm 7 159SS
Pek. Pas. Lantai Keramik 40x40 Cm
3 Unpolish 7 160SS
4 Pek. Pas. Lantai Step Nosing 10x40 Cm 7 161SS
IX PEK. FINISHING    
1 Pek. Pengecatan Kayu 7 152
2 Pek. Polituran 7 164SS
3 Pek. Pengecatan Plafond 7 165SS
Lanjutan
4 Pek. Pengecatan tembok 7 166SS
Pek. Pengecatan Beton Kolom, Balok &
6 Plat Kantilever 7 167SS
7 Pek. Pas. Relling Tangga besi stainless 7 142SS
115

No Jenis Pekerjaan Durasi Predecessor


stell
8 Pek. Pas. Batu Candi tebal 2 cm 7 169
9 Pek. Style bali bata press pejaten 7 170SS
PEKERJAAN MEKANIKAL
X ELEKTRIKAL DAN PLUMBING    
  MEKANIKAL ELEKTRIKAL    
Pek. Pas. Kabel Power Overspaning 4x16
1 Sqmm 7 15
2 Pek. Pas. Box Panel (termasuk Instalasi) 7 173SS
3 Pek. Instalasi Stop Kontak NYM 7 174SS
4 Pek. Instalasi titik lampu NYM 7 175SS
5 Pek. Instalasi titik Stop Kontak AC 7 176SS
6 Pek. Pas. Stop Kontak Ex. Broco 7 177
7 Pek. Pas. Stop Kontak AC Ex. Broco 7 178SS
8 Pek. Pas. Saklar Tunggal Ex. Broco 7 179SS
9 Pek. Pas. Saklar Gandal Ex. Broco 7 180SS
10 Pek. Pas. Lampu RMI 2x18 W 7 181SS
11 Pek. Pas. Lampu Down Light LED 8 W 7 182SS
12 Pek. Pas. Instalasi Penangkal petir 7 183SS
  MEKANIKAL PLUMBING    
1 Pek. Pas. Roof Drain 7 159SF-7days
Pek. Pas. Pipa pembuangan air bersih AW
2 3/4 " 7 186SS
Pek. Pas. Pipa pembuangan air bersih AW
3 1.5 " 7 187SS
Pek. Pas. Pipa pembuangan air kotor AW
4 2" 7 188SS
Pek. Pas. Pipa pembuangan air kotor AW
5 3" 7 189SS
6 Pek. Pas. Keran Air 7 190SS
7 Pek. Pas. Septick tank dan peresapan    
  a. Galian tanah sedalam 2 m 7 190SS
  b. Urugan pasir t=5 cm 7 193SS
c. Pas. Bata Tebal 1/2 Cmpuran 1Pc : 7
  2Ps 194SS
  d. Plesteran 1Pc : 2Ps 7 198SS
Lanjutan
  e. Acian semen 7 196SS
f. Rabatan, Beton mutu f’c = 7,4 MPa
  slump (3-6) cm, w/c = 0,87 7 195SS
  Ring balok 15/15    
  a. Pek. Beton mutu fc = 21,7 MPa 7 202SS
116

No Jenis Pekerjaan Durasi Predecessor


  b. Pek. Pembesian 1 197FF
  c. Pas. Begesting Balok 7 201SS
  Plat beton t=10 cm    
  a. Pek. Beton mutu fc = 21,7 MPa 1 206FF
  b. Pek. Pembesian 7 201SS
  c. Pas. Begesting Lantai 7 205SS
  Pas. Pipa Vent AW 1.5 " 7 190SS
  Pas pipa PVC AW 4" 7 207SS
  Buis Beton Ø 80 cm untuk peresapan 7 208SS
Pek. Pas. Pipa pembuangan air hujan AW
8 4" 7 209SS
Sumber: Dokumen Penulis, 2021

4.2.4 Analisis Waktu Mulai

Analisis waktu mulai proyek diperoleh dari data time schedule rencana

yang didapatkan penulis dari pihak kontraktor pelaksana pada proyek

Pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar. Proyek tersebut diketahui waktu

mulainya pada tanggal 12 Juli 2021.

4.2.5 Analisis Hari dan Jam Kerja

Analisis hari dan jam kerja diperoleh berdasarkan pengamatan penulis

secara langsung di lapangan (survey). Berdasarkan pengamatan tersebut dapat

diketahui hari kerja dalam seminggu dan jam atau durasi kerja dalam sehari. Hasil

dari analisis hari dan jam kerja dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Analisis Hari dan Jam Kerja

Hari Jam Kerja

Senin 08.00 – 12.00


117

13.00 – 17.00

08.00 – 12.00
Selasa
13.00 – 17.00

08.00 – 12.00
Rabu
13.00 – 17.00

08.00 – 12.00
Kamis
13.00 – 17.00

08.00 – 12.00
Jumat
13.00 – 17.00

08.00 – 12.00
Sabtu
13.00 – 17.00

08.00 – 12.00
Minggu
13.00 – 17.00

Sumber: Analisis Penulis, 2022


4.3 Hasil Analisis Data

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelumnya, dapat diperoleh hasil dari masing-masing analisis data yang

selanjutnya disajikan dalam bentuk lampiran rekapitulasi hasil analisis data pada tabel dibawah ini.

4.5 Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Data


No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
PEKERJAAN  
PERSIAPAN
Pek. Pembersihan lahan Pekerja[1,14];Mandor[1,04]
1 1,00 Ls 7
Lokasi Sisa Bangunan Lama
Pek. Pengukuran dan Pas. Pekerja[1,04];Tukang kayu[1,04];Kepala
2 Bowplank 360,00 M2 7 2 tukang[0,1];Mandor[0,05];Kayu balok 5/7[0,13];Paku
2" - 3"[0,21];Kayu Papan 3/20[0,07]
3 Pas. Papan Nama Proyek 73,00 M1 1 2 Pekerja[5,14];Mandor[2,57]
PEK. TANAH  
Pekj. Galian tanah sedalam 1 Pekerja[2,4];Mandor[0,08]
1 44,89 M3 14 4
meter
2 Pekj. Urugan kembali 18,95 M3 7 6 Pekerja[1,35];Mandor[0,14]
3 Pekj. Urugan Tanah 26,05 M3 7 7 Pekerja[0,93];Mandor[0,09]
4 Pekj. Pemadatan Tanah 82,30 M3 7 8SS Pekerja[5,88];Mandor[0,59]
5 Pekj. Urugan Pasir 18,98 M3 21 6SS+7 days Pekerja[0,27];Mandor[0,01];Pasur Urug[1,08]
PEK. PONDASI DINDING  
DAN PLESTERAN
1 Pekj. Pondasi bored pile Ø 220,00 M1 14 6SS Crawler Crane[2,44];Sewa Mesin Bor[3,65];Tukang
30 cm Gali [4,24];Mandor[0,21];Olie + Solar[15,71];Alat
Bantu[3,46];Beton K-300[1,11];Tukang

Lanjutan
118
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
batu[6,68];Mandor[0,33]
Pekj. Pas. Pondasi batu Pekerja[1,6];Tukang batu[0,8];Kepala
2 kosong 14,38 M3 7 12 tukang[0,08];Mandor[0,08];Batu Belah[2,47];Pasir
Urug[0,89]
Pekj. Pas. Pondasi batu kali Pekerja[1,86];Tukang batu[0,93];Kepala
3 43,45 M3 7 13SS tukang[0,09];Mandor[0,09];Semen Portland (Gersik)
[32,18];Pasir Pasang[0,16]
Pekj. Pas. Tembok Bata Pekerja[23,39];Tukang batu[7,8];Kepala
4 merah 1Pc : 5Ps 545,73 M2 7 121 tukang[0,78];Mandor[1,17];Bata Merah 5 x 11 x 22
cm[5.457,3];Semen [754,67];Pasir Pasang[3,51]
Pekj. Plesteran 1Pc : 5Ps Pekerja[1,23];Tukang batu[0,62];Kepala
1091,4
5 M2 7 15 tukang[0,06];Mandor[0,06];Semen Portland (Gersik)
5
[21,33];Pasir Pasang[0,11]
Pekj. Plesteran Pondasi 1Pc : Pekerja[1,23];Tukang batu[0,62];Kepala
6 5Ps 28,80 M2 7 16SS tukang[0,06];Mandor[0,06];Semen Portland (Gersik)
[21,33];Pasir Pasang[0,11]
Pekj. Acian Tembok Pekerja[31,18];Tukang batu[15,59];Kepala
1091,4
7 M2 7 17 tukang[1,56];Mandor[1,56];Semen Portland (Gersik)
5
[506,74]
Pekj. Acian Beton Pekerja[6,24];Tukang batu[3,12];Kepala
8 218,29 M2 7 18SS tukang[0,31];Mandor[0,31];Semen Portland (Gersik)
[101,35]
Pekj. Waterproofing Pekerja[2,9];Tukang Cat[9,12];Kepala
9 68,02 M2 7 19SS tukang[0,91];Mandor[0,36];Plamir[14,48];Cat
dasar[14,48];Cat Penutup 2x[37,64]
PEKERJAAN BETON  
1 Pek. Beton Rabatan  
a. Pek. Beton Lantai Kerja 18,14 M3 7 14 Pekerja[29,93];Tukang batu[4,99];Kepala
f'c 7,4 Mpa
Lanjutan
tukang[0,51];Mandor[1,51];Semen Portland (Gersik)

119
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
[4.480,58];Pasir Beton[15.763,66];Koral
Beton[18.121,86];Air[3.900,1]
b. Besi/Baja Tulangan Pekerja[1,5];Tukang besi[1,5];Kepala
Wiremesh M-5 (1 lapis) 419,34 Kg 7 23SS tukang[1,5];Mandor[0,06];Jaring kawat baja
dilas[611,04];Kawat Beton[3]
2 Pek. Pondasi Pile Cap  
a. Pek. Beton Lantai Kerja Pekerja[29,93];Tukang batu[4,99];Kepala
f'c 7,4 Mpa tukang[0,51];Mandor[1,51];Semen Portland (Gersik)
1,78 M3 7 12FS-7 days
[4.480,58];Pasir Beton[15.763,66];Koral
Beton[18.121,86];Air[3.900,1]
b. Begesting Pondasi Pas. Pekerja[4,68];Tukang kayu[2,34];Kepala
Batako 63,00 M2 7 26SS tukang[0,23];Mandor[0,23];Kayu Kelas III[0,36];Paku
Biasa 5 - 10 cm[2,7];Minyak Bekisting[0,9]
c. Cor Beton f'c 21,7 Mpa Pekerja[29,4];Tukang batu[4,9];Kepala
(K 250) tukang[0,5];Mandor[1,48];Semen Portland (Gersik)
17,82 M3 7 29SS
[6.842,88];Pasir Beton[12.331,44];Koral
Beton[6.842,88];Air[12.331,44]
d. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[20,75];Tukang besi[20,75];Kepala
2074,5
Kg 27SS tukang[2,07];Mandor[1,19];Besi Beton ( Ulir U-40)
2
[3.111,78];Kawat Beton[44,45]
3 Begesting Sloof 20/40  
a. Begesting Sloof Pekerja[1,51];Tukang kayu[0,75];Kepala
tukang[0,08];Mandor[0,08];Kayu Kelas III[0,07];Paku
20,32 M2 7 34SS
Biasa[0,87];Minyak Bekisting[0,29];Kayu Usuk
4/6[0,02];Plywood 9 mm[0,51]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[3,35];Tukang batu[0,56];Kepala
250) tukang[0,06];Mandor[0,17];Semen Portland (Gersik)
2,03 M3 1 31FF
[779,52];Pasir Beton[1.404,76];Koral Lanjutan
Beton[779,52];Air[1.404,76]

120
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[2,16];Tukang besi[2,16];Kepala
216,32 Kg 7 28 tukang[0,22];Mandor[0,12];Besi Beton ( Ulir U-40)
[324,48];Kawat Beton[4,64]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[1,2];Tukang besi[1,2];Kepala
120,37 Kg 7 33SS tukang[0,12];Mandor[0,07];Besi Beton (Polos)
[180,56];Kawat Beton[2,58]
4 Pek. Beton Sloof 20/35  
a. Begesting Sloof Pekerja[0,43];Tukang kayu[0,21];Kepala
tukang[0,02];Mandor[0,02];Kayu Kelas III[0,02];Paku
5,78 M2 7 39SS
Biasa[0,25];Minyak Bekisting[0,08];Kayu Usuk
4/6[0,01]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[0,96];Tukang batu[0,16];Kepala
250) tukang[0,02];Mandor[0,05];Semen Portland (Gersik)
0,58 M3 1 36FF
[222,72];Pasir Beton[401,36];Koral
Beton[222,72];Air[401,36]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[0,56];Tukang besi[0,56];Kepala
56,16 Kg 7 28 tukang[0,06];Mandor[0,03];Besi Beton ( Ulir U-40)
[84,24];Kawat Beton[1,2]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[0,26];Tukang besi[0,26];Kepala
26,07 Kg 7 33SS tukang[0,03];Mandor[0,01];Besi Beton (Polos)
[39,1];Kawat Beton[0,56]
5 Begesting Sloof 20/30  
a. Begesting Sloof Pekerja[4,52];Tukang kayu[2,26];Kepala
tukang[0,23];Mandor[0,23];Kayu Kelas III[0,2];Paku
60,90 M2 7 44SS
Biasa[2,61];Minyak Bekisting[0,87];Kayu Usuk
4/6[0,07];Plywood 9 mm[1,52]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 6,09 M3 1 41FF Pekerja[0,96];Tukang batu[0,16];Kepala
250) Lanjutan
tukang[0,02];Mandor[0,05];Semen Portland (Gersik)
[222,72];Pasir Beton[401,36];Koral

121
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
Beton[222,72];Air[401,36]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[7,02];Tukang besi[7,02];Kepala
702,00 Kg 7 28 tukang[0,7];Mandor[0,4];Besi Beton ( Ulir U-40)
[1.053];Kawat Beton[15,04]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[2,89];Tukang besi[2,89];Kepala
288,67 Kg 7 43SS tukang[0,29];Mandor[0,16];Besi Beton (Polos)
[433,01];Kawat Beton[6,19]
6 Pek. Beton Sloof 15/20  
a. Begesting Sloof Pekerja[0,37];Tukang kayu[0,19];Kepala
tukang[0,02];Mandor[0,02];Kayu Kelas III[0,02];Paku
5,00 M2 7 48SS
Biasa[0,21];Minyak Bekisting[0,07];Kayu Usuk
4/6[0,01]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[0,63];Tukang batu[0,1];Kepala
250) tukang[0,01];Mandor[0,03];Semen Portland (Gersik)
0,38 M3 1 46FF
[145,92];Pasir Beton[262,96];Koral
Beton[145,92];Air[262,96]
c. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[0,56];Tukang besi[0,56];Kepala
55,50 Kg 7 28 tukang[0,06];Mandor[0,03];Besi Beton (Polos)
[83,25];Kawat Beton[1,19]
Pek. Beton Kolom 30/40  
7
(lantai 1)
a. Begesting Kolom Pekerja[11,35];Tukang kayu[5,67];Kepala
tukang[0,57];Mandor[0,57];Kayu Kelas III[0,34];Paku
120,33 M2 7 53SS Biasa 5cm - 12cm[6,88];Minyak Bekisting[3,44];Balok
kayu kelas II[0,13];Plywood tebal 9 mm[3,01];Bambu
besar Ukuran 4 m[17,19]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 10,31 M3 1 50FF Pekerja[17,01];Tukang batu[2,84];Kepala Lanjutan
250) tukang[0,29];Mandor[0,86];Semen Portland (Gersik)
[3.959,04];Pasir Beton[7.134,52];Koral

122
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
Beton[3.959,04];Air[7.134,52]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[19,2];Tukang besi[19,2];Kepala
1919,7
Kg 7 47 tukang[1,92];Mandor[1,1];Besi Beton ( Ulir U-40)
0
[2.879,55];Kawat Beton[41,14]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[5,52];Tukang besi[5,52];Kepala
551,52 Kg 7 52SS tukang[0,55];Mandor[0,32];Besi Beton (Polos)
[827,28];Kawat Beton[11,82]
Pek. Beton Kolom 30/30  
8
(lantai 1)
a. Begesting Kolom Pekerja[4,32];Tukang kayu[2,16];Kepala
tukang[0,22];Mandor[0,22];Kayu Kelas
45,84 M2 7 58SS III[0,13];Minyak Bekisting[1,31];Balok kayu kelas
II[0,05];Paku Biasa 5cm - 12cm[2,62];Plywood tebal 9
mm[1,15];Bambu besar Ukuran 4 m[6,55]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[5,68];Tukang batu[0,95];Kepala
250) tukang[0,1];Mandor[0,29];Semen Portland (Gersik)
3,44 M3 1 55FF
[1.320,96];Pasir Beton[2.380,48];Koral
Beton[1.320,96];Air[2.380,48]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[5,69];Tukang besi[5,69];Kepala
568,80 Kg 7 47 tukang[0,57];Mandor[0,33];Besi Beton ( Ulir U-40)
[853,2];Kawat Beton[12,19]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[2,07];Tukang besi[2,07];Kepala
207,41 Kg 7 57SS tukang[0,21];Mandor[0,12];Besi Beton (Polos)
[311,12];Kawat Beton[4,44]
9 Pek. Beton Balok 30/55  
a. Begesting Balok Pekerja[2,78];Tukang kayu[1,39];Kepala
Lanjutan
tukang[0,14];Mandor[0,14];Kayu Kelas III[0,17];Paku
29,46 M2 7 63SS
Biasa 5 cm - 12 cm[1,68];Minyak
Bekisting[0,84];Balok kayu kelas II[0,08]

123
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[6,91];Tukang batu[1,15];Kepala
250) tukang[0,12];Mandor[0,35];Semen Portland (Gersik)
4,19 M3 1 62FF
[1.608,96];Pasir Beton[2.899,48];Koral
Beton[1.608,96];Air[2.380,48]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[2,46];Tukang besi[2,46];Kepala
492,96 Kg 14 56 tukang[0,25];Mandor[0,14];Besi Beton ( Ulir U-40)
[369,72];Kawat Beton[5,28]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[1,23];Tukang besi[1,23];Kepala
246,78 Kg 14 62SS tukang[0,12];Mandor[0,07];Besi Beton (Polos)
[185,09];Kawat Beton[2,64]
10 Pek. Beton Balok 25/40  
a. Begesting Balok Pekerja[1,25];Tukang kayu[0,62];Kepala
tukang[0,06];Mandor[0,06];Kayu Kelas III[0,08];Paku
13,24 M2 7 63SS
Biasa 5 cm - 12 cm[0,76];Minyak
Bekisting[0,38];Balok kayu kelas II[0,03]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[2,71];Tukang batu[0,45];Kepala
250) tukang[0,05];Mandor[0,14];Semen Portland (Gersik)
1,64 M3 1 67FF
[629,76];Pasir Beton[1.134,88];Koral
Beton[629,76];Air[1.134,88]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[1,14];Tukang besi[1,14];Kepala
227,52 Kg 14 62SS tukang[0,11];Mandor[0,07];Besi Beton ( Ulir U-40)
[170,64];Kawat Beton[2,44]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[0,76];Tukang besi[0,76];Kepala
151,83 Kg 14 62SS tukang[0,08];Mandor[0,04];Besi Beton (Polos)
[113,87];Kawat Beton[1,63]
11 Pek. Beton Balok 25/35  
Lanjutan
a. Begesting Balok 54,99 M2 7 63SS Pekerja[5,18];Tukang kayu[2,59];Kepala
tukang[0,26];Mandor[0,26];Kayu Kelas III[0,31];Paku
Biasa 5 cm - 12 cm[3,14];Minyak

124
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
Bekisting[1,57];Balok kayu kelas II[0,14]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[11,19];Tukang batu[1,86];Kepala
250) tukang[0,19];Mandor[0,56];Semen Portland (Gersik)
6,78 M3 1 72FF
[2.603,52];Pasir Beton[4.691,76];Koral
Beton[2.603,52];Air[4.691,76]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[4,15];Tukang besi[4,15];Kepala
829,50 Kg 14 67SS tukang[0,41];Mandor[0,24];Besi Beton ( Ulir U-40)
[622,13];Kawat Beton[8,89]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[2,2];Tukang besi[2,2];Kepala
440,42 Kg 14 62SS tukang[0,22];Mandor[0,13];Besi Beton (Polos)
[330,32];Kawat Beton[4,72]
12 Pek. Beton Balok 20/35  
a. Begesting Balok Pekerja[1,88];Tukang kayu[0,94];Kepala
tukang[0,09];Mandor[0,09];Kayu Kelas III[0,11];Paku
19,90 M2 7 63SS
Biasa 5 cm - 12 cm[1,14];Minyak
Bekisting[0,57];Balok kayu kelas II[0,05]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[3,48];Tukang batu[0,58];Kepala
250) tukang[0,06];Mandor[0,18];Semen Portland (Gersik)
2,11 M3 1 77FF
[810,24];Pasir Beton[1.460,12];Koral
Beton[810,24];Air[1.460,12]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[1,15];Tukang besi[1,15];Kepala
299,52 Kg 14 72SS tukang[0,11];Mandor[0,07];Besi Beton ( Ulir U-40)
[172,14];Kawat Beton[2,46]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[0,48];Tukang besi[0,48];Kepala Lanjutan
95,27 Kg 14 62SS tukang[0,05];Mandor[0,03];Besi Beton (Polos)
[71,45];Kawat Beton[1,02]
13 Pek. Beton Balok Konsul 1  
a. Begesting Balok 1,24 M2 7 63SS Pekerja[0,12];Tukang kayu[0,06];Kepala
tukang[0,01];Mandor[0,01];Kayu Kelas III[0,01];Paku

125
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
Biasa 5 cm - 12 cm[0,07];Minyak
Bekisting[0,04];Balok kayu kelas
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[0,25];Tukang batu[0,04];Kepala
250) 0,15 M3 1 82FF tukang[0];Mandor[0,01];Semen Portland (Gersik)
[57,6];Pasir Beton[103,8];Koral Beton[57,6];Air[103,8]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[0,12];Tukang besi[0,12];Kepala
23,70 Kg 14 77FF tukang[0,01];Mandor[0,01];Besi Beton ( Ulir U-40)
[17,77];Kawat Beton[0,25]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[0,05];Tukang besi[0,05];Kepala
10,00 Kg 14 62SS tukang[0,01];Mandor[0];Besi Beton (Polos)[7,5];Kawat
Beton[0,11]
14 Pek. Beton Plat Lantai 2  
a. Begesting Lantai Pekerja[16,13];Tukang kayu[8,06];Kepala
tukang[0,81];Mandor[0,81];Kayu Kelas III[0,98];Paku
171,05 M2 7 63SS
Biasa 5cm - 12cm[9,77];Minyak Bekisting[4,89];Balok
kayu kelas II[0,37]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[33,87];Tukang batu[5,65];Kepala
250) tukang[0,57];Mandor[1,7];Semen Portland (Gersik)
20,53 M3 1 87FF
[7.883,52];Pasir Beton[14.206,76];Koral
Beton[7.883,52];Air[14.206,76]
c. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[15,63];Tukang besi[15,63];Kepala Lanjutan
3125,3
Kg 14 82SS tukang[1,56];Mandor[0,89];Besi Beton (Polos)
8
[2.344,04];Kawat Beton[33,49]
15 Pek. Beton Plat Kantilever  
a. Begesting Lantai Pekerja[3,54];Tukang kayu[1,77];Kepala
tukang[0,18];Mandor[0,18];Kayu Kelas III[0,21];Paku
37,58 M2 7 63SS
Biasa 5cm - 12cm[2,15];Minyak Bekisting[1,07];Balok
kayu kelas II[0,08]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 1,91 M3 1 91FF Pekerja[3,15];Tukang batu[0,53];Kepala

126
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
250) tukang[0,05];Mandor[0,16];Semen Portland (Gersik)
[733,44];Pasir Beton[1.321,72];Koral
Beton[733,44];Air[1.321,72]
c. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[0,94];Tukang besi[0,94];Kepala
188,65 Kg 14 87SS tukang[0,09];Mandor[0,05];Besi Beton (Polos)
[141,49];Kawat Beton[2,02]
Pek. Beton Kolom 30/30  
16
(lantai 2)
a. Begesting Kolom 120,12 M2 7 96SS  
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[14,87];Tukang batu[2,48];Kepala
250) tukang[0,25];Mandor[0,75];Semen Portland (Gersik)
9,01 M3 1 93FF
[3.459,84];Pasir Beton[6.234,92];Koral
Beton[3.459,84];Air[6.234,92]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[8,33];Tukang besi[8,33];Kepala
832,83 Kg 7 90 tukang[0,83];Mandor[0,48];Besi Beton ( Ulir U-40)
[1.249,24];Kawat Beton[17,85]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[3,48];Tukang besi[3,48];Kepala
347,95 Kg 7 95SS tukang[0,35];Mandor[0,2];Besi Beton (Polos)
[521,92];Kawat Beton[7,46]
17 Pek. Beton Balok 20/35  
Lanjutan
a. Begesting Balok Pekerja[11,33];Tukang kayu[5,66];Kepala
tukang[0,57];Mandor[0,57];Kayu Kelas III[0,34];Paku
24,80 M2 7 101SS Biasa 5cm - 12cm[6,86];Minyak Bekisting[3,43];Balok
kayu kelas II[0,13];Plywood tebal 9 mm[3];Bambu
besar Ukuran 4 m[17,16]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[4,09];Tukang batu[0,68];Kepala
250) tukang[0,07];Mandor[0,21];Semen Portland (Gersik)
2,48 M3 1 100FF
[952,32];Pasir Beton[1.716,16];Koral
Beton[952,32];Air[1.716,16]

127
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[1,66];Tukang besi[1,66];Kepala
332,80 Kg 14 94 tukang[0,17];Mandor[0,1];Besi Beton ( Ulir U-40)
[249,6];Kawat Beton[3,57]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[0,56];Tukang besi[0,56];Kepala
111,94 Kg 14 100SS tukang[0,06];Mandor[0,03];Besi Beton (Polos)
[83,96];Kawat Beton[1,2]
18 Pek. Beton Balok konsul 2  
a. Begesting Balok Pekerja[2,34];Tukang kayu[1,17];Kepala
tukang[0,12];Mandor[0,12];Kayu Kelas III[0,14];Paku
0,52 M2 7 106SS
Biasa 5 cm - 12 cm[1,42];Minyak
Bekisting[0,71];Balok kayu kelas II[0,06]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[0,1];Tukang batu[0,02];Kepala
250) tukang[0];Mandor[0];Semen Portland (Gersik)
0,06 M3 1 105FF
[23,04];Pasir Beton[41,52];Koral
Beton[23,04];Air[41,52]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Tukang besi[0,04];Kepala tukang[0];Mandor[0];Besi
8,32 Kg 14 100SS
Beton ( Ulir U-40)[6,24];Kawat Beton[0,09]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[0,01];Tukang besi[0,01];Kepala Lanjutan
2,69 Kg 14 105SS tukang[0];Mandor[0];Besi Beton (Polos)[2,02];Kawat
Beton[0,03]
19 Pek. Beton Plat Atap  
a. Begesting Lantai Pekerja[3,55];Tukang kayu[1,78];Kepala
tukang[0,18];Mandor[0,18];Kayu Kelas III[0,22];Paku
37,70 M2 7 110SS
Biasa 5cm - 12cm[2,15];Minyak Bekisting[1,08];Balok
kayu kelas II[0,08]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[7,46];Tukang batu[1,24];Kepala
250) tukang[0,13];Mandor[0,38];Semen Portland (Gersik)
4,52 M3 1 110FF
[1.735,68];Pasir Beton[3.127,84];Koral
Beton[1.735,68];Air[3.127,84]

128
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
c. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[1,49];Tukang besi[1,49];Kepala
297,80 Kg 14 105SS tukang[0,15];Mandor[0,09];Besi Beton (Polos)
[223,35];Kawat Beton[3,19]
20 Pek. Beton Plat Kantilever  
a. Begesting Lantai Pekerja[1,05];Tukang kayu[0,52];Kepala
tukang[0,05];Mandor[0,05];Kayu Kelas III[0,06];Paku
11,12 M2 7 114SS
Biasa 5cm - 12cm[0,64];Minyak Bekisting[0,32];Balok
kayu kelas II[0,02]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[0,92];Tukang batu[0,15];Kepala
250) tukang[0,02];Mandor[0,05];Semen Portland (Gersik)
0,56 M3 1 114FF
[215,04];Pasir Beton[387,52];Koral
Beton[215,04];Air[387,52]
c. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[0,14];Tukang besi[0,14];Kepala
28,54 Kg 14 110SS tukang[0,01];Mandor[0,01];Besi Beton (Polos)
[21,41];Kawat Beton[0,31]
Pek. Beton Ring Balok  
21
20/30
a. Begesting Balok Pekerja[3,73];Tukang kayu[1,87];Kepala
Lanjutan
tukang[0,19];Mandor[0,19];Kayu Kelas III[0,23];Paku
39,60 M2 7 119SS
Biasa 5 cm - 12 cm[2,26];Minyak
Bekisting[1,13];Balok kayu kelas II[0,1]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[6,53];Tukang batu[1,09];Kepala
250) tukang[0,11];Mandor[0,33];Semen Portland (Gersik)
3,96 M3 1 116FF
[1.520,64];Pasir Beton[2.740,32];Koral
Beton[1.520,64];Air[2.740,32]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[4,49];Tukang besi[4,49];Kepala
449,28 Kg 7 113FS-7days tukang[0,45];Mandor[0,26];Besi Beton ( Ulir U-40)
[673,92];Kawat Beton[9,63]
d. Besi/Baja Tulangan U24 187,70 Kg 7 118SS Pekerja[1,88];Tukang besi[1,88];Kepala

129
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
tukang[0,19];Mandor[0,11];Besi Beton (Polos)
[281,55];Kawat Beton[4,02]
Pek. Beton Kolom 11/11 Pekerja[0,57];Tukang batu[0,06];Tukang
kayu[0,06];Tukang besi[0,06];Kepala
22 44,40 M1 14 118SS
tukang[0,02];Mandor[0,03];Kayu Kelas III[0,01];Paku
Biasa 5cm - 12cm[0,03]
Pek. Beton Balok praktis Pekerja[1,62];Tukang batu[0,18];Tukang
10/15 kayu[0,18];Tukang besi[0,18];Kepala
tukang[0,05];Mandor[0,08];Kayu Kelas III[0,02];Paku
23 38,15 M1 7 120FS-7 days
Biasa 5 cm - 12 cm[0,11];Minyak Bekisting[0];Besi
Beton Polos[19,62];Kawat Beton[0,27];Semen
[29,98];P
Pek. Beton Balok Tangga  
24
20/40
a. Begesting Balok Pekerja[0,17];Tukang kayu[0,08];Kepala
tukang[0,01];Mandor[0,01];Kayu Kelas III[0,01];Paku
1,77 M2 7 126SS
Biasa 5cm - 12 cm[0,1];Minyak Bekisting[0,04];Balok
kayu kelas Lanjutan
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[0,33];Tukang batu[0,06];Kepala
250) 0,20 M3 1 123FF tukang[0,01];Mandor[0,02];Semen Portland (Gersik)
[76,8];Pasir Beton[138,4];Koral Beton[76,8];Air[138,4]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[0,25];Tukang besi[0,25];Kepala
24,96 Kg 7 118SS tukang[0,02];Mandor[0,01];Besi Beton ( Ulir U-40)
[37,44];Kawat Beton[0,53]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[0,09];Tukang besi[0,09];Kepala
9,21 Kg 7 125SS tukang[0,01];Mandor[0,01];Besi Beton (Polos)
[13,82];Kawat Beton[0,2]
25 Pek. Beton Plat Tangga  
a. Begesting Plat tangga 13,43 M2 7 131SS Pekerja[1,27];Tukang kayu[0,63];Kepala

130
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
tukang[0,06];Mandor[0,06];Kayu Kelas III[0,06];Paku
Biasa 5cm - 12 cm[0,77];Minyak
Bekisting[0,29];Balok kayu kelas II[0,03]
b. Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K Pekerja[4,7];Tukang batu[0,78];Kepala
250) tukang[0,08];Mandor[0,24];Semen Portland (Gersik)
2,85 M3 1 128FF
[1.094,4];Pasir Beton[1.972,2];Koral
Beton[1.094,4];Air[1.972,2]
c. Besi/Baja Tulangan U40 Pekerja[2,43];Tukang besi[2,43];Kepala
243,36 Kg 7 125SS tukang[0,24];Mandor[0,14];Besi Beton ( Ulir U-40)
[365,04];Kawat Beton[5,21]
d. Besi/Baja Tulangan U24 Pekerja[7,31];Tukang besi[7,31];Kepala
731,31 Kg 7 130SS tukang[0,73];Mandor[0,42];Besi Beton (Polos)
[1.096,96];Kawat Beton[15,67]
PEK. KUDA-KUDA DAN  
ATAP
Pek. Kuda-kuda baja ringan Pekerja[2,26];Tukang las konstruksi[2,26];Kepala
Lanjutan
1 profil UK 263,48 M2 7 109 tukang[0,23];Mandor[43,29]; Besi baja IWF [0,11];
Besi baja IWF [43,29]
Pek. List Plank 2.5/20 cm Pekerja[1,35];Tukang kayu[2,7];Kepala
2 Kayu Kamfer 94,40 M1 7 133SS tukang[0,27];Mandor[0,07];Papan Kayu
Kamper[0,1];Paku 7 Cm dan 10 Cm[1,35]
Pek. List Plank 2.5/15 cm Pekerja[1,35];Tukang kayu[2,7];Kepala
3 Kayu Kamfer 94,40 M1 7 134SS tukang[0,27];Mandor[0,07];Papan Kayu
Kamper[0,07];Paku 7 Cm dan 10 Cm[0,67]
Pek. List Plank/tatab 2.5/10 Pekerja[1,35];Tukang kayu[2,7];Kepala
4 cm Kayu Kamfer 94,40 M1 7 135SS tukang[0,27];Mandor[0,07];Papan Kayu
Kamper[0,05];Paku 7 Cm dan 10 Cm[0,67]
Pek. Atap genteng Kodok Pekerja[1,48];Tukang kayu[0,74];Kepala
5 540,75 M2 7 133SS
goodyear tukang[0,08];Mandor[207,48];Genteng kodok [0,08]

131
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
Pek. Bubungan genteng Pekerja[3,95];Tukang kayu[1,98];Kepala
6 Kodok 69,16 M1 7 137SS tukang[0,2];Mandor[34,58];Genteng
bubung[79,04];Semen [0,32];Pasir Pasang[0,32]
Pek. Pas. Murda Pekerja[0,03];Mandor[0,01];Murda / Puntal
7 4,00 Bh 7 138SS
Paras[0,57];Semen [0,01]
Pek. Pas. Ikuh celedu Pekerja[0,06];Mandor[0,03];Ikut celedu[1,14];Semen
8 8,00 Bh 7 138SS
[0,01]
PEK. KUSEN, PINTU,  
JENDELA, PENGUNCI &
PENGGANTUNG
Pekj. Kusen Kayu Kamfer Pekerja[2,15];Tukang kayu[6,45];Kepala
1 2,15 M3 7 140 tukang[0,65];Mandor[0,11];Balok Kayu Kamfer
[0,34];Paku 10 Cm[0,38];Lem Kayu[0,31]
Pekj. Daun pintu Panel Kayu Pekerja[3,43];Tukang kayu[10,29];Kepala
142FS+14 Lanjutan
2 Kamfer 24,02 M2 7 tukang[1,03];Mandor[0,17];Papan Kayu
days
Kamper[0,14];Lem Kayu[1,72]
Pekj. Daun Jendela Kaca 5  
3 51,37 M2 7 143SS
mm Rangka Kayu Kamfer
Pekj. Pas. Engsel pintu Pekerja[0,34];Tukang besi[0,43];Kepala
4 24,00 Ps 7 144SS
tukang[0,04];Mandor[0,02];Engsel Pintu[3,43]
5 Pekj. Pas. Kunci pintu 12,00 Bh 7 145SS  
Pekj. Pas. Gerendel pintu Pekerja[0,26];Tukang besi[0,16];Kepala
6 4,00 Bh 7 146SS
Expagnolet tukang[0];Mandor[0,04];Gerendel Expagnolet[1,65]
Pekj. Pas. Kaca mati bening Pekerja[0,26];Tukang besi[0,26];Kepala
7 11,52 M2 7 147SS
5 mm tukang[0,26];Mandor[0,01];Kaca 5 mm[1,81]
8 Pekj. Pas. Glass Block 2,40 M2 7 148SS  
Pekj. Pas. Engsel jendela Pekerja[1,66];Tukang besi[1,66];Kepala
9 116,00 Ps 7 149SS
tukang[0,17];Mandor[0,08];Engsel Jendela[16,57]

132
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
Pekj. Pas. Kait angin Pekerja[1,66];Tukang besi[1,66];Kepala
10 116,00 Ps 7 150SS
tukang[0,02];Mandor[0,08];Kait Angin[16,57]
Pekj. Pas. Gerendel Jendela Pekerja[2,65];Tukang besi[2,07];Kepala
11 116,00 Ps 7 151SS
tukang[0,22];Mandor[0,41];Gerendel jendela[16,57]
PEK. PLAFOND  
Pek. Plafond Gypsumboard Pekerja[8];Tukang kayu[10,66];Kepala
Rangka holow 117FS+14 tukang[1,07];Mandor[0,8];Gypsum Board (120x240x9)
1 373,19 M2 7
days [19,41];Rangka Metal Furing (4 x 4 cm) panjang 4
m[53,31];Paku Kalsiboard[5,86]
Pek. Plafond Kalsiboard Pekerja[3,76];Tukang kayu[4,38];Kepala
Rangka kayu kruing tukang[0,44];Mandor[0,19];Kalsiboard (4,5 x 1220 x
2 87,65 M2 7 154SS
2420) mm[4,56];Kayu Kruing Usuk[0,29];Paku
Kalsiboard[3,26]
Pek. List gypsum Pekerja[2,47];Tukang kayu[2,47];Kepala Lanjutan
3 345,66 M1 7 155SS tukang[0,25];Mandor[0,15];List Gypsum 2/5
cm[51,85];Paku list[0,49]
Pek. List Kayu Profil Pekerja[1,06];Tukang kayu[1,06];Kepala
4 148,80 M1 7 156SS tukang[0,11];Mandor[0,06];List Kayu
Profil[22,32];Paku list[0,21]
PEK. PENUTUP LANTAI  
DAN DINDING
Pek. Pas. Lantai keramik Pekerja[23,71];Tukang batu[11,86];Kepala
40x40 Cm Polish tukang[1,19];Mandor[1,19]; Keramik Warna 40 x 40
1 276,62 M2 7 157
[41,89];Semen [395,17];Pasir Pasang[1,78]; Semen
warna/semen grouting [19,76]
Pek. Pas. Plin Lantai Pekerja[3,79];Tukang batu[3,79];Kepala
keramik 10x40 Cm tukang[0,38];Mandor[0,21]; Keramik Warna 40 x 40
2 294,98 M1 7 159SS
[4,21];Semen Portland[48,04];Semen
Warna[1,05];Pasir Pasang[0,13]

133
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
Pek. Pas. Lantai Keramik Pekerja[7,58];Tukang batu[3,79];Kepala
40x40 Cm Unpolish tukang[0,38];Mandor[0,38]; Keramik Warna 40 x 40
3 88,49 M2 7 160SS
[13,4];Semen [126,41];Pasir Pasang[0,57]; Semen
warna/semen grouting [6,32]
Pek. Pas. Lantai Step Nosing Pekerja[0,81];Tukang batu[0,81];Kepala
10x40 Cm tukang[0,08];Mandor[0,05]; Keramik Warna 40 x 40
4 63,05 M1 7 161SS
[0,9];Semen Portland[10,27];Semen Warna[0,23];Pasir
Pasang[0,03]
PEK. FINISHING  
Pek. Pengecatan Kayu Pekerja[1,01];Tukang Cat[1,01];Kepala
1 47,20 M2 7 152 tukang[0,1];Mandor[0,05];Cat kayu
Emco[2,02];Minyak Cat[1,35];Kuas[0,13]
Pek. Polituran Tukang Cat[5,33];Kepala Lanjutan
2 233,02 M2 7 164SS tukang[0,47];Mandor[0,17];Waterprofing dumplix
3[14,98]
Pek. Pengecatan Plafond Pekerja[3,88];Tukang Cat[2,59];Kepala
tukang[0,26];Mandor[0,19];Plamir Tembok[6,47];Cat
3 453,19 M2 7 165SS
Tembok
Vinilex[30,43];Amplas[32,37];Roll[0,65];Kapi[3,24]
Pek. Pengecatan tembok Pekerja[5,79];Tukang Cat[4,34];Kepala
1013,2
4 M2 7 166SS tukang[0,43];Mandor[0,29];Cat Tembok
8
Vinilex[68,03];Roll[1,45]
Pek. Pengecatan Beton Pekerja[0,62];Tukang Cat[1,96];Kepala
5 Kolom, Balok & Plat 218,29 M2 7 167SS tukang[0,2];Mandor[0,08];Plamir[3,12];Cat
Kantilever dasar[3,12];Cat Penutup 2x[8,11]
Pek. Pas. Relling Tangga Pekerja[0,27];Tukang besi[0,17];Kepala
6 besi stainless stell 8,09 M1 7 142SS tukang[0,12];Mandor[0,03];Pipa Stainles
2,5"[2,03];Pipa Stainles 2"[2,54];Pipa Stainles 1"[3,81]
7 Pek. Pas. Batu Candi tebal 2 7,95 M2 7 169 Pekerja[0,57];Tukang Paras Bali[1,31];Batu

134
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
cm Candi[1,36];Semen [4,77]
Pek. Style bali bata press Pekerja[2,28];Tukang Paras Bali[5,25];Bata
8 31,96 M2 7 170SS
pejaten Press[251,11];Semen 50 Kg[19,18]
PEKERJAAN  
MEKANIKAL
ELEKTRIKAL DAN
PLUMBING
MEKANIKAL  
ELEKTRIKAL
Pek. Pas. Kabel Power Tukang Listrik [2,79];Kabel NYM 3 x 2.5 mm ex.
Overspaning 4x16 Sqmm Supreme[34,29];Pipa Clipsal 20 mm hitam[12,86];Tee
1 30,00 M1 7 15
dos clipsal 20 mm hitam[8,57];Klem clipsal 20 mm
hitam[64,29];Sock clipsal 20 mm hitam[12,86] Lanjutan
Pek. Pas. Box Panel Tukang Listrik [0,19];Kabel NYM 3 x 2.5 mm ex.
(termasuk Instalasi) Supreme[2,29];Pipa Clipsal 20 mm hitam[0,86];Tee
2 2,00 Unit 7 173SS
dos clipsal 20 mm hitam[0,57];Klem clipsal 20 mm
hitam[4,29];Sock clipsal 20 mm hitam[0,86]
Pek. Instalasi Stop Kontak Tukang Listrik [1,76];Kabel NYM 3 x 2.5 mm ex.
NYM Supreme[21,71];Pipa Clipsal 20 mm hitam[8,14];Tee
3 19,00 Ttk 7 174SS
dos clipsal 20 mm hitam[5,43];Klem clipsal 20 mm
hitam[40,71]
Pek. Instalasi titik lampu Tukang Listrik [3,71];Kabel NYM 3 x 2.5 mm ex.
NYM Supreme[45,71];Pipa Clipsal 20 mm hitam[17,14];Tee
4 40,00 Ttk 7 175SS
dos clipsal 20 mm hitam[11,43];Klem clipsal 20 mm
hitam[85,71]
Pek. Instalasi titik Stop Biaya Pasang[2,14];Stop Kontak AC[2,14]
5 15,00 Ttk 7 176SS
Kontak AC
Pek. Pas. Stop Kontak Ex. Biaya Pasang[2,14];Stop Kontak AC[2,14]
6 19,00 Bh 7 177
Broco

135
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
Pek. Pas. Stop Kontak AC Biaya Pasang[2,14];Stop Kontak AC[2,14]
7 15,00 Bh 7 178SS
Ex. Broco
Pek. Pas. Saklar Tunggal Ex. Biaya Pasang[2];Saklar Tunggal[2]
8 14,00 Bh 7 179SS
Broco
Pek. Pas. Saklar Gandal Ex. Biaya Pasang[0,57];Saklar Ganda[0,57]
9 4,00 Bh 7 180SS
Broco
Pek. Pas. Lampu RMI 2x18 TENAGA[3,14];Kap Lampu RMI 2 x 18[3,14];Lampu
10 22,00 Bh 7 181SS
W TL led 18 Watt[3,14]
Pek. Pas. Lampu Down Biaya Pasang[3,14];Downlight 4 "[3,14];Lampu LED 8
11 18,00 Bh 7 182SS
Light LED 8 W Watt[3,14]
Pek. Pas. Instalasi Penangkal Biaya Instalasi[0,14];BAHAN[0,86];Blacksem
12 1,00 Unit 7 183SS Lanjutan
petir 1"[0,43];Pipa Galvanis 1"[0,86];Sok Galvanis 1 "[0,43]
MEKANIKAL PLUMBING  
Pek. Pas. Roof Drain Pekerja[0,07];Tukang pipa [0,12];Kepala
1 5,00 Bh 7 159SF-7days
tukang[0,01];Mandor[0];Pipa PVC 1.5 "[2,31]
Pek. Pas. Pipa pembuangan Pekerja[0,07];Tukang pipa [0,12];Kepala
2 13,50 M1 7 186SS
air bersih AW 3/4 " tukang[0,01];Mandor[0];Pipa PVC 1.5 "[2,31]
Pek. Pas. Pipa pembuangan Pekerja[0,15];Tukang pipa [0,26];Kepala
3 30,00 M1 7 187SS
air bersih AW 1.5 " tukang[0,03];Mandor[0,01];Pipa PVC 1.5 "[5,14]
Pek. Pas. Pipa pembuangan Pekerja[0,02];Tukang pipa [0,04];Kepala
4 3,00 M1 7 188SS
air kotor AW 2 " tukang[0];Mandor[0];Pipa PVC[0,51]
Pek. Pas. Pipa pembuangan Pekerja[0,17];Tukang pipa [0,28];Kepala
5 14,50 M1 7 189SS
air kotor AW 3 " tukang[0,03];Mandor[0,01];Pipa PVC[2,49]
Pek. Pas. Keran Air Tukang pipa [0,04];BAHAN[0];Kran air[0,43];Seal
6 3,00 Bh 7 190SS
tape[0,01]
Pek. Pas. Septick tank dan  
7
peresapan
a. Galian tanah sedalam 2 m 6,43 M3 7 190SS Pekerja[0,29];Mandor[0,29]

136
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
b. Urugan pasir t=5 cm 0,18 M3 7 193SS Pekerja[0,01];Mandor[0];Pasir Urug[0,03]
c. Pas. Bata Tebal 1/2 Pekerja[0,52];Tukang batu[0,26];Kepala
Cmpuran 1Pc : 2Ps 12,16 M2 7 194SS tukang[0,03];Mandor[0,03];Semen Portland (Gersik)
[17,76];Pasir Pasang[0,03]
d. Plesteran 1Pc : 2Ps Pekerja[1,04];Tukang batu[0,52];Kepala
24,21 M2 7 198SS tukang[0,05];Mandor[0,05];Semen Portland (Gersik)
[35,36];Pasir Pasang[0,07]
e. Acian semen Pekerja[0,69];Tukang batu[0,35];Kepala
24,21 M2 7 196SS tukang[0,03];Mandor[0,03];Semen Portland (Gersik)
[11,24]
f. Rabatan, Beton mutu f’c = Pekerja[0,01];Tukang besi[0,01];Kepala
Lanjutan
7,4 MPa slump (3-6) cm, 0,35 M3 7 195SS tukang[0,01];Mandor[0];Jaring kawat baja
w/c = 0,87 dilas[3,57];Kawat Beton[0,02]
8 Ring balok 15/15  
a. Pek. Beton mutu fc = 21,7 Pekerja[0,05];Tukang batu[0,01];Kepala
MPa tukang[0];Mandor[0];Semen Portland (Gersik)
0,03 M3 7 202SS
[11,52];Pasir Beton[20,76];Koral
Beton[11,52];Air[20,76]
b. Pek. Pembesian Pekerja[0,09];Tukang besi[0,09];Kepala
4,66 Kg 1 197FF tukang[0,01];Mandor[0,01];Besi Beton (Polos)
[13,82];Kawat Beton[0,2]
c. Pas. Begesting Balok Pekerja[0,06];Tukang kayu[0,03];Kepala
tukang[0];Mandor[0];Kayu Kelas III[0];Paku Biasa 5
0,59 M2 7 201SS
cm - 12 cm[0,03];Minyak Bekisting[0,02];Balok kayu
kela
9 Plat beton t=10 cm  
a. Pek. Beton mutu fc = 21,7 0,41 M3 1 206FF Pekerja[0,68];Tukang batu[0,11];Kepala
MPa tukang[0,01];Mandor[0,03];Semen Portland (Gersik)

137
No Jenis Pekerjaan Volume Durasi Predecessor Sumber Daya
[157,44];Pasir Beton[283,72];Koral
Beton[157,44];Air[283,72]
b. Pek. Pembesian Pekerja[0,09];Tukang besi[0,09];Kepala
23,10 Kg 7 201SS tukang[0,01];Mandor[0,01];Besi Beton (Polos)
[13,82];Kawat Beton[0,2]
c. Pas. Begesting Lantai Pekerja[0,39];Tukang kayu[0,2];Kepala
tukang[0,02];Mandor[0,02];Kayu Kelas III[0,02];Paku
4,15 M2 7 205SS
Biasa 5cm - 12cm[0,24];Minyak Bekisting[0,12];Balok
kayu kelas II[0,01]
Pas. Pipa Vent AW 1.5 " Pekerja[0,01];Tukang pipa [0,01];Kepala
10 1,50 M2 7 190SS
tukang[0];Mandor[0];Pipa PVC 1.5 "[0,26]
Pas pipa PVC AW 4" Pekerja[0,01];Tukang pipa [0,02];Kepala Lanjutan
11 1,00 M2 7 207SS
tukang[0];Mandor[0];Pipa PVC[0,17]
Buis Beton Ø 80 cm untuk Pekerja[0,29];Mandor[0,29]
12 3,00 Bh 7 208SS
peresapan
Pek. Pas. Pipa pembuangan Pekerja[0,45];Tukang pipa [0,75];Kepala
13 39,00 M1 7 209SS
air hujan AW 4 " tukang[0,08];Mandor[0,02];Pipa PVC[6,69]
Sumber: Analisis Penulis, 2022

138
139

4.4 Analisis Microsoft Project

4.4.1 Input Waktu Kerja dan Waktu Mulai

Input data hasil analisis waktu mulai proyek dan waktu kerja pada

software MS. Project 2007 yaitu berupa tanggal mulai proyek yang dapat di Input

pada menu project – project information dan masukan tanggal pada kolom status

date. Berikut merupakan tampilan Input waktu mulai proyek pada software MS.

Project 2007 yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

4.4.2 Input Uraian Pekerjaan

Gambar 4.1 Hasil Input Waktu Kerja dan Waktu Mulai


(Sumber: Analisis Penulis, 2022)

4.4.2 Input Uraian Pekerjaan

Input uraian pekerjaan yang diperlukan dapat dilakukan dengan cara

memasukan uraian pekerjaan pada kolom Task name. Berikut adalah tampilan

kolom task name pada Microsoft Project setelah dilakukan input uraian pekerjaan:
140

Gambar 4.2 Hasil Input Uraian Pekerjaan


(Sumber: Analisis Penulis, 2022)

4.4.3 Input Durasi Setiap Pekerjaan

Input data hasil analisis durasi pekerjaan pada Software MS. Project 2007

dapat dilakukan pada kolom duration. Berikut merupakan tampilan durasi

kegiatan pada Software MS. Project 2007 yang dapat dilihat pada gambar dibawah

ini:
141

Gambar 4.3 Hasil Input Durasi Pekerjaan


(Sumber: Analisis Penulis, 2022)

4.4.4 Input Hubungan Keterkaitan (Predecessor)

Input data hubungan keterkaitan atau hasil analisis predecessor tiap

kegiatan pada Software MS. Project 2007 dapat dilakukan pada kolom
142

Predecessors dengan memperhatikan beberapa hal seperti waktu Finish to Start

(FS), Start to Start (SS), Finish to Finish (FF) dan Start to Finish (SF). Berikut

merupakan tampilan Input predecessor pada Software MS. Project 2007 yang

dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.4 Hasil Input Predecessor Tiap Kegiatan


(Sumber: Analisis Penulis, 2022)

4.4.5 Input Sumber Daya Yang Diperlukan


143

Input data sumber daya yang diperlukan pada Software MS. Project 2007

dapat dilakukan pada menu View – Resource Sheet. Berikut merupakan tampilan

Input data sumber daya pada software MS. Project 2007 yang dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Gambar 4.5 Hasil Input Sumber Daya Yang Diperlukan


(Sumber: Analisis Penulis, 2022)

4.4.6 Memasukkan Sumber Daya Ke Item Pekerjaan

Setelah menyelesaikan Input data sumber daya kegiatan selanjutnya adalah

menugaskan sumber daya tersebut ke setiap pekerjaan yang dilakukan pada

Software MS. Project 2007 dapat dilakukan pada kolom Resource Names. Berikut
144

merupakan tampilan Input data sumber daya ke setiap item pekerjaan pada

software MS. Project 2007 yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.6 Hasil Input Sumber Daya ke Item Pekerjaan


(Sumber: Analisis Penulis, 2022)

4.4.7 Kegiatan dan Lintasan Kritis

Setelah menyelesaikan semua input data yang akan dipergunakan untuk

melakukan Fast Track pada Software MS. Project 2007 langkah selanjutnya yaitu

mencari kegiatan-kegiatan kritis yang dapat dilakukan pada menu Format - Gantt

Chart Wizard – Next - Critical Path - Resources and dates – Next – Yes - Format

It. Kegiatan yang mengalami kegiatan kritis ditandai dengan lintasan berwarna
145

merah, yang berarti kegiatan tersebut harus dapat diselesaikan sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan. Berikut merupakan tampilan kegiatan kritis pada

software MS. Project 2007 yang dapat dilihat pada gambar dan tabel dibawah ini:

Gambar 4.7 Hasil Kegiatan Kritis


(Sumber: Analisis Penulis, 2022)

Untuk lebih jelasnya penulis sudah melampirkan Gantt Chart yang dapat dilihat
pada lampiran 4.

4.6 Tabel Pekerjaan Kritis


ID PEKERJAAN KRITIS DURASI
1 PEKERJAAN PERSIAPAN  
2 Pek. Pembersihan lahan Lokasi Sisa Bangunan Lama 7
3 Pek. Pengukuran dan Pas. Bowplank 7
11 PEK. PONDASI DINDING DAN PLESTERAN  
12 Pekj. Pondasi bored pile Ø 30 cm 14
21 PEKERJAAN BETON  
146

ID PEKERJAAN KRITIS DURASI


25 Pek. Pondasi Pile cap  
26 - Pek. Beton Lantai Kerja f'c 7,4 Mpa 7
27 - Begesting Pondasi Pas. Batako 7
28 - Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 7
29 - Besi/Baja Tulangan U40 7
45 Pek. Beton Sloof 15/20  
46 - Begesting Sloof 7
47 - Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1
48 - Besi/Baja Tulangan U24 7
54 Pek. Beton Kolom 30/30 (lantai 1)  
55 - Begesting Kolom 7
56 - Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1
57 - Besi/Baja Tulangan U40 7
58 - Besi/Baja Tulangan U24 7
59 Pek. Beton Balok 30/55  
62 - Besi/Baja Tulangan U40 14
64 Pek. Beton Balok 25/40  
67 - Besi/Baja Tulangan U40 14
69 Pek. Beton Balok 25/35  
72 - Besi/Baja Tulangan U40 14
74 Pek. Beton Balok 20/35  
77 - Besi/Baja Tulangan U40 14
79 Pek. Beton Balok Konsul 1  
82 - Besi/Baja Tulangan U40 14
84 Pek. Beton Plat Lantai 2  
87 - Besi/Baja Tulangan U24 14
88 Pek. Beton Plat Kantilever  
90 - Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1
91 - Besi/Baja Tulangan U24 14
92 Pek. Beton Kolom 30/30 (lantai 2)  
94 - Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1
95 - Besi/Baja Tulangan U40 7
96 - Besi/Baja Tulangan U24 7
97 Pek. Beton Balok 20/35  
10
14
0 - Besi/Baja Tulangan U40
10
 
2 Pek. Beton Balok konsul 2
10
14
5 - Besi/Baja Tulangan U40
147

ID PEKERJAAN KRITIS DURASI


10
 
7 Pek. Beton Plat Atap
11
14
0 - Besi/Baja Tulangan U24
13
 
2 PEK. KUDA-KUDA DAN ATAP
13
7
3 Pek. Kuda-kuda baja ringan profil UK
13
7
7 Pek. Atap genteng Kodok goodyear
13
7
8 Pek. Bubungan genteng Kodok
14
7
0 Pek. Pas. Ikuh celedu
14 PEK. KUSEN, PINTU, JENDELA, PENGUNCI &
 
1 PENGGANTUNG
14
7
2 Pekj. Kusen Kayu Kamfer
14
7
3 Pekj. Daun pintu Panel Kayu Kamfer
14
7
4 Pekj. Daun Jendela Kaca 5 mm Rangka Kayu Kamfer
14
7
5 Pekj. Pas. Engsel pintu
14
7
6 Pekj. Pas. Kunci pintu
14
7
7 Pekj. Pas. Gerendel pintu Expagnolet
14
7
8 Pekj. Pas. Kaca mati bening 5 mm
14
7
9 Pekj. Pas. Glass Block
15
7
0 Pekj. Pas. Engsel jendela
15
7
1 Pekj. Pas. Kait angin
15
7
2 Pekj. Pas. Gerendel Jendela
16
 
3 PEK. FINISHING
16
7
4 Pek. Pengecatan Kayu
16
7
5 Pek. Polituran
148

ID PEKERJAAN KRITIS DURASI


16
7
6 Pek. Pengecatan Plafond
16
7
7 Pek. Pengecatan tembok
16
7
8 Pek. Pengecatan Beton Kolom, Balok & Plat Kantilever
Sumber: Analisis Penulis, 2022

4.4.8 Analisis Tracking

Didalam menganalisis dengan Tracking atau update data terhadap rencana

kerja yang telah disusun sebelum dilanjutkan ke tahap analisis Fast Track. Update

yang terjadi yaitu:

1. Mengisi tanggal update project dengan cara memilih menu Project-project

Information-dan isi kolom Status Date sesuai dengan tanggal update yang

ditentukan. Berikut merupakan tampilan Input update progres pada Software

MS. Project 2007 yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
149

Gambar 4.8 Input Tanggal Update Progres


(Sumber: Analisis Penulis, 2022)
2. Mengatur Set Baseline untuk menjadikan schedule awal (untuk

membandingkan schedule awal dengan schedule revisi/dilapangan) dengan

cara klik menu Tools-Tracking-Set Baseline. Berikut merupakan tampilan

Input Set Baseline pada Software MS. Project 2007 yang dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Gambar 4.9 Input Set Basline


(Sumber: Analisis Penulis, 2022)
3. Setelah mengatur tanggal update dan Set Baseline langkah selanjutnya

melakukan Tracking atau update data terhadap rencana kerja yang telah

disusun dengan cara klik menu Tools-Tracking-Update Project (untuk

pekerjaan yang telah selesai 100%) dan klik menu Tools-Tracking-Update

Tasks (untuk pekerjaan yang belum selesai 100%). Berikut merupakan

tampilan Input tracking pada Software MS. Project 2007 yang dapat dilihat

pada gambar dibawah ini:


150

Gambar 4.10 Input Tracking


(Sumber: Analisis Penulis, 2022)
4. Hasil Pekerjaan Kritis setelah Analisis Tracking

Setelah dilakukannya Tracking atau update data terhadap rencana kerja

yang telah disusun, sehingga mendapatkan hasil pekerjaan kritis yang baru setelah

dilakukan Tracking dapat dilihat pada Gantt Chart pada lampiran 5 dan tabel

dibawah ini

4.7 Tabel Pekerjaan Kritis setelah Tracking


ID PEKERJAAN KRITIS DURASI
21 PEKERJAAN BETON
107 Pek. Beton Plat Atap
109 Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) 1
110 Besi/Baja Tulangan U24 14
151

ID PEKERJAAN KRITIS DURASI


132 PEK. KUDA-KUDA DAN ATAP
133 Pek. Kuda-kuda baja ringan profil UK 7
137 Pek. Atap genteng Kodok goodyear 7
138 Pek. Bubungan genteng Kodok 7
139 Pek. Pas. Murda 7
140 Pek. Pas. Ikuh celedu 7
PEK. KUSEN, PINTU, JENDELA, PENGUNCI &
141
PENGGANTUNG
142 Pekj. Kusen Kayu Kamfer 7
143 Pekj. Daun pintu Panel Kayu Kamfer 7
144 Pekj. Daun Jendela Kaca 5 mm Rangka Kayu Kamfer 7
145 Pekj. Pas. Engsel pintu 7
146 Pekj. Pas. Kunci pintu 7
147 Pekj. Pas. Gerendel pintu Expagnolet 7
148 Pekj. Pas. Kaca mati bening 5 mm 7
149 Pekj. Pas. Glass Block 7
150 Pekj. Pas. Engsel jendela 7
151 Pekj. Pas. Kait angin 7
152 Pekj. Pas. Gerendel Jendela 7
153 PEK. PLAFOND
154 Pek. Plafond Gypsumboard Rangka holow 7
155 Pek. Plafond Kalsiboard Rangka kayu kruing 7
156 Pek. List gypsum 7
157 Pek. List Kayu Profil 7
158 PEK. PENUTUP LANTAI DAN DINDING
159 Pek. Pas. Lantai keramik 40x40 Cm Polish 7
160 Pek. Pas. Plin Lantai keramik 10x40 Cm 7
161 Pek. Pas. Lantai Keramik 40x40 Cm Unpolish 7
162 Pek. Pas. Lantai Step Nosing 10x40 Cm 7
163 PEK. FINISHING
164 Pek. Pengecatan Kayu 7
165 Pek. Polituran 7
166 Pek. Pengecatan Plafond 7
167 Pek. Pengecatan tembok 7
168 Pek. Pengecatan Beton Kolom, Balok & Plat Kantilever 7
169 Pek. Pas. Relling Tangga besi stainless stell 7
170 Pek. Pas. Batu Candi tebal 2 cm 7
171 Pek. Style bali bata press pejaten 7
185 MEKANIKAL PLUMBING
186 Pek. Pas. Roof Drain 7
187 Pek. Pas. Pipa pembuangan air bersih AW 3/4 " 7
152

ID PEKERJAAN KRITIS DURASI


188 Pek. Pas. Pipa pembuangan air bersih AW 1.5 " 7
189 Pek. Pas. Pipa pembuangan air kotor AW 2 " 7
190 Pek. Pas. Pipa pembuangan air kotor AW 3 " 7
Sumber: Analisis Penulis, 2022

4.4.9 Analisis Fast Track

Di dalam menganalisis Fast Track ada dua tinjauan yang dikhususkan pada

penelitian ini yaitu kegiatan-kegiatan yang mengalami percepatan dan waktu dan

biaya pelaksanaan setelah dilakukan percepatan. Setelah memiliki data kegiatan

kritis yang didapat dari hasil analisis Tracking dilanjutkan analisis Fast Track

pada jalur kritis.

1. Analisis Fast Track tahap 1

Setelah memiliki data jalur kritis pada penjadwalan lakukan analisa Fast Track

pada jalur kritis. Berikut merupakan salah satu contoh perhitungan analisis fast

track tahap 1, perhitungan pekerjaan yang dipilih dapat dilihat sebagai berikut:

1) Aktivitas ID. 140 (Pekerjaan pasangan ikuh celedu)

Diketahui:

i = Pekerjaan Kusen kayu kamfer Durasi : 7 hari

j = Pekerjaan pasangan ikuh celedu Durasi : 7 hari

durasi dipercepat selayaknya tidak lebih dari 50% (Tjaturono, 2004) maka

dari itu untuk memudahkan perhitungan diasumsikan terlebih dahulu

percepatan durasi sebesar 50%. i = 7 hari

i = 7 hari
j = 7 hari
3 hari

i = 7 hari
j = 7 hari
1 hari
153

Gambar 4.11 Fast Track Pekerjaan Pasangan ikuh celedu

Percepatan dilakukan selama 1 hari. Perhitungan diatas dapat diartikan bahwa

aktivitas i dan j tidak dapat dilakukan fast track dikarenakan tidak memenuhi

persyaratan fast track yaitu waktu terpendek yang akan dilakukan fast track ≥

2 hari.

Berdasarkan contoh perhitungan diatas, maka dibuatkan rekapan setelah

dilakukan analisis Fast Track tahap 1 yang dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.8 Percepatan waktu dengan metode Fast Track tahap 1

ID PEKERJAAN KRITIS DURASI Keterangan


21 PEKERJAAN BETON
107 Pek. Beton Plat Atap
109 - Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) Tidak dapat
1 dilakukan Fast
Track
110 - Besi/Baja Tulangan U24 Tidak dapat
14 dilakukan Fast
Track
132 PEK. KUDA-KUDA DAN ATAP
133 Pek. Kuda-kuda baja ringan profil UK Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
137 Pek. Atap genteng Kodok goodyear Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
138 Pek. Bubungan genteng Kodok Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
139 Pek. Pas. Murda Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
154

ID PEKERJAAN KRITIS DURASI Keterangan


140 Pek. Pas. Ikuh celedu Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
141 PEK. KUSEN, PINTU, JENDELA, PENGUNCI &
PENGGANTUNG
142 Pekj. Kusen Kayu Kamfer Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
143 Pekj. Daun pintu Panel Kayu Kamfer Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
144 Pekj. Daun Jendela Kaca 5 mm Rangka Tidak dapat
Kayu Kamfer 7 dilakukan Fast
Track
145 Pekj. Pas. Engsel pintu Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
146 Pekj. Pas. Kunci pintu Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
147 Pekj. Pas. Gerendel pintu Expagnolet Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
148 Pekj. Pas. Kaca mati bening 5 mm 7 Tidak dapat
dilakukan Fast
Track
149 Pekj. Pas. Glass Block Tidak dapat
Lanjutan
7 dilakukan Fast
Track
150 Pekj. Pas. Engsel jendela Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
151 Pekj. Pas. Kait angin Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
152 Pekj. Pas. Gerendel Jendela Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
153 PEK. PLAFOND
154 Pek. Plafond Gypsumboard Rangka Tidak dapat
holow 7 dilakukan Fast
Track
155 Pek. Plafond Kalsiboard Rangka kayu 7 Tidak dapat
kruing dilakukan Fast
155

ID PEKERJAAN KRITIS DURASI Keterangan


Track
156 Pek. List gypsum Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
157 Pek. List Kayu Profil Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
158 PEK. PENUTUP LANTAI DAN DINDING
159 Pek. Pas. Lantai keramik 40x40 Cm Tidak dapat
Polish 7 dilakukan Fast
Track
160 Pek. Pas. Plin Lantai keramik 10x40 Cm Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
161 Pek. Pas. Lantai Keramik 40x40 Cm Tidak dapat
Unpolish 7 dilakukan Fast
Track
162 Pek. Pas. Lantai Step Nosing 10x40 Cm Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
163 PEK. FINISHING
164 Pek. Pengecatan Kayu Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
165 Pek. Polituran Tidak dapat
Lanjutan
7 dilakukan Fast
Track
166 Pek. Pengecatan Plafond Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
167 Pek. Pengecatan tembok Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
168 Pek. Pengecatan Beton Kolom, Balok & Tidak dapat
Plat Kantilever 7 dilakukan Fast
Track
169 Pek. Pas. Relling Tangga besi stainless Tidak dapat
stell 7 dilakukan Fast
Track
170 Pek. Pas. Batu Candi tebal 2 cm Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
171 Pek. Style bali bata press pejaten 7 Tidak dapat
dilakukan Fast
156

ID PEKERJAAN KRITIS DURASI Keterangan


Track
185 MEKANIKAL PLUMBING
186 Pek. Pas. Roof Drain Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
187 Pek. Pas. Pipa pembuangan air bersih Tidak dapat
AW 3/4 " 7 dilakukan Fast
Track
188 Pek. Pas. Pipa pembuangan air bersih Tidak dapat
AW 1.5 " 7 dilakukan Fast
Track
189 Pek. Pas. Pipa pembuangan air kotor AW Tidak dapat
2" 7 dilakukan Fast
Track
190 Pek. Pas. Pipa pembuangan air kotor AW Tidak dapat
3" 7 dilakukan Fast
Track
Sumber: Analisis Penulis, 2022

Dari tabel 4.8 dapat artikan bahwa penerapan Fast Track ini sudah mencapai

tahap maksimum, untuk rekap analisis lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel

dan Gantt Chart dibawah ini.


Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Analisis

URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan


ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
PEKERJAAN
1
PERSIAPAN
Pek. Pembersihan lahan
2 Lokasi Sisa Bangunan Rp 50.605.150 Rp 50.605.150 non Fast Track
Lama
Pek. Pengukuran dan
3 2 Rp 14.890.954 2 Rp 14.890.954 non Fast Track
Pas. Bowplank
4 Pas. Papan Nama Proyek 2 Rp 7.229.307 2 Rp 7.229.307 non Fast Track
5 PEK. TANAH
Pekj. Galian tanah
6 3 Rp 30.950.528 3 Rp 30.950.528 non Fast Track
sedalam 1 meter
7 Pekj. Urugan kembali 6 Rp 9.396.436 6 Rp 9.396.436 non Fast Track
8 Pekj. Urugan Tanah 7 Rp 6.426.185 7 Rp 6.426.185 non Fast Track
9 Pekj. Pemadatan Tanah 8SS Rp 40.782.717 8SS Rp 40.782.717 non Fast Track
10 Pekj. Urugan Pasir 6SS+7 days Rp 5.244.742 6SS+7 days Rp 5.244.742 non Fast Track
PEK. PONDASI
11 DINDING DAN
PLESTERAN
Pekj. Pondasi bored pile
12 6SS Rp 209.281.588 6SS Rp 209.281.588 non Fast Track
Ø 30 cm
Pekj. Pas. Pondasi batu
13 12 Rp 17.014.176 12 Rp 17.014.176 non Fast Track
kosong
14 Pekj. Pas. Pondasi batu 13SS Rp 18.838.195 13SS.p Rp 18.838.195 non Fast Track
Lanjutan

157
URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan
ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
kali
Pekj. Pas. Tembok Bata
15 121 Rp 218.747.458 121 Rp 218.747.458 non Fast Track
merah 1Pc : 5Ps
16 Pekj. Plesteran 1Pc : 5Ps 15 Rp 12.497.255 15 Rp 12.497.255 non Fast Track
Pekj. Plesteran Pondasi
17 16SS Rp 12.497.255 16SS Rp 12.497.255 non Fast Track
1Pc : 5Ps
18 Pekj. Acian Tembok 17 Rp 315.919.350 17 Rp 315.919.350 non Fast Track
19 Pekj. Acian Beton 18SS Rp 63.194.134 18SS Rp 63.194.134 non Fast Track
20 Pekj. Waterproofing 19SS Rp 87.252.444 19SS Rp 87.252.444 non Fast Track
21 PEKERJAAN BETON
22 Pek. Beton Rabatan Rp 281.143.312 Rp 281.143.312 non Fast Track
Pek. Beton Lantai Kerja
23 14 Rp 244.606.557 14 Rp 244.606.557 non Fast Track
f'c 7,4 Mpa
Besi/Baja Tulangan
24 23SS Rp 36.536.755 23SS Rp 36.536.755 non Fast Track
Wiremesh M-5 (1 lapis)
25 Pek. Pondasi Pile cap
Pek. Beton Lantai Kerja
26 12FS-7 days Rp 244.606.557 12FS-7 days Rp 244.606.557 non Fast Track
f'c 7,4 Mpa
Begesting Pondasi Pas.
27 26SS Rp 48.075.385 26SS Rp 48.075.385 non Fast Track
Batako
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
28 29SS Rp 241.132.515 29SS Rp 241.132.515 non Fast Track
(K 250)
29 Besi/Baja Tulangan U40 27SS Rp 316.392.020 27SS Rp 316.392.020 non Fast Track
30 Pek. Beton Sloof 20/40 Lanjutan

158
URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan
ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
31 Begesting Sloof 34SS Rp 15.562.992 34SS Rp 15.562.992 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
32 31FF Rp 5.214.293 31FF Rp 5.214.293 non Fast Track
(K 250)
33 Besi/Baja Tulangan U40 28 Rp 32.941.978 28 Rp 32.941.978 non Fast Track
34 Besi/Baja Tulangan U24 33SS Rp 18.133.472 33SS Rp 18.133.472 non Fast Track
35 Pek. Beton Sloof 20/35
36 Begesting Sloof 39SS Rp 4.368.205 39SS Rp 4.368.205 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
37 36FF Rp 1.496.445 36FF Rp 1.496.445 non Fast Track
(K 250)
38 Besi/Baja Tulangan U40 28 Rp 8.552.602 28 Rp 8.552.602 non Fast Track
39 Besi/Baja Tulangan U24 33SS Rp 3.916.894 33SS Rp 3.916.894 non Fast Track
40 Pek. Beton Sloof 20/30
41 Begesting Sloof 44SS Rp 46.558.209 44SS Rp 46.558.209 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
42 41FF Rp 1.496.445 41FF Rp 1.496.445 non Fast Track
(K 250)
43 Besi/Baja Tulangan U40 28 Rp 107.021.227 28 Rp 107.021.227 non Fast Track
44 Besi/Baja Tulangan U24 43SS Rp 43.598.380 43SS Rp 43.598.380 non Fast Track
45 Pek. Beton Sloof 15/20
46 Begesting Sloof 48SS Rp 3.865.913 48SS Rp 3.865.913 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
47 46FF Rp 971.181 46FF Rp 971.181 non Fast Track
(K 250)
48 Besi/Baja Tulangan U24 28 Rp 8.459.252 28 Rp 8.459.252 non Fast Track
Pek. Beton Kolom 30/40 Lanjutan
49
(lantai 1)

159
URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan
ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
50 Begesting Kolom 53SS Rp 116.399.344 53SS Rp 116.399.344 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
51 50FF Rp 26.457.969 50FF Rp 26.457.969 non Fast Track
(K 250)
52 Besi/Baja Tulangan U40 47 Rp 292.782.012 47 Rp 292.782.012 non Fast Track
53 Besi/Baja Tulangan U24 52SS Rp 83.355.907 52SS Rp 83.355.907 non Fast Track
Pek. Beton Kolom 30/30
54
(lantai 1)
55 Begesting Kolom 58SS Rp 44.360.610 58SS Rp 44.360.610 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
56 55FF Rp 8.840.247 55FF Rp 8.840.247 non Fast Track
(K 250)
57 Besi/Baja Tulangan U40 47 Rp 86.801.098 47 Rp 86.801.098 non Fast Track
58 Besi/Baja Tulangan U24 57SS Rp 31.290.775 57SS Rp 31.290.775 non Fast Track
59 Pek. Beton Balok 30/55
60 Begesting Balok 63SS Rp 28.731.341 63SS Rp 28.731.341 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
61 62FF Rp 10.696.738 62FF Rp 10.696.738 non Fast Track
(K 250)
62 Besi/Baja Tulangan U40 56 Rp 71.276.371 56 Rp 71.276.371 non Fast Track
63 Besi/Baja Tulangan U24 62SS Rp 35.390.996 62SS Rp 35.390.996 non Fast Track
64 Pek. Beton Balok 25/40
65 Begesting Balok 63SS Rp 12.838.480 63SS Rp 12.838.480 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa non Fast Track
66 67FF Rp 4.217.671 67FF Rp 4.217.671
(K 250)
67 Besi/Baja Tulangan U40 62SS Rp 33.022.621 62SS Rp 33.022.621 non Fast Lanjutan
Track
68 Besi/Baja Tulangan U24 62SS Rp 21.891.177 62SS Rp 21.891.177 non Fast Track

160
URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan
ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
69 Pek. Beton Balok 25/35
70 Begesting Balok 63SS Rp 53.487.735 63SS Rp 53.487.735 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
71 72FF Rp 17.389.229 72FF Rp 17.389.229 non Fast Track
(K 250)
72 Besi/Baja Tulangan U40 67SS Rp 120.130.788 67SS Rp 120.130.788 non Fast Track
73 Besi/Baja Tulangan U24 62SS Rp 63.433.264 62SS Rp 63.433.264 non Fast Track
74 Pek. Beton Balok 20/35
75 Begesting Balok 63SS Rp 19.345.647 63SS Rp 19.345.647 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
76 77FF Rp 5.417.345 77FF Rp 5.417.345 non Fast Track
(K 250)
77 Besi/Baja Tulangan U40 72SS Rp 19.018.600 72SS Rp 19.018.600 non Fast Track
78 Besi/Baja Tulangan U24 62SS Rp 13.883.796 62SS Rp 13.883.796 non Fast Track
Pek. Beton Balok Konsul
79
1
80 Begesting Balok 63SS Rp 1.356.303 63SS Rp 1.356.303 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
81 82FF Rp 379.464 82FF Rp 379.464 non Fast Track
(K 250)
82 Besi/Baja Tulangan U40 77FF Rp 3.491.986 77FF Rp 3.491.986 non Fast Track
83 Besi/Baja Tulangan U24 62SS Rp 1.463.036 62SS Rp 1.463.036 non Fast Track
84 Pek. Beton Plat Lantai 2
85 Begesting Lantai 63SS Rp 166.217.107 63SS Rp 166.217.107 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
86 87FF Rp 52.658.980 87FF Rp 52.658.980 non FastLanjutan
Track
(K 250)
87 Besi/Baja Tulangan U24 82SS Rp 450.111.314 82SS Rp 450.111.314 non Fast Track

161
URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan
ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
Pek. Beton Plat
88
Kantilever
89 Begesting Lantai 63SS Rp 36.503.524 63SS Rp 36.503.524 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
90 91FF Rp 4.901.281 91FF Rp 4.901.281 non Fast Track
(K 250)
91 Besi/Baja Tulangan U24 87SS Rp 26.974.287 87SS Rp 26.974.287 non Fast Track
Pek. Beton Kolom 30/30
92
(lantai 2)
93 Begesting Kolom 96SS Rp 44.360.610 96SS Rp 44.360.610 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
94 93FF Rp 23.119.586 93FF Rp 23.119.586 non Fast Track
(K 250)
95 Besi/Baja Tulangan U40 90 Rp 127.024.849 90 Rp 127.024.849 non Fast Track
96 Besi/Baja Tulangan U24 95SS Rp 52.562.333 95SS Rp 52.562.333 non Fast Track
97 Pek. Beton Balok 20/35
98 Begesting Balok 101SS Rp 116.209.127 101SS Rp 116.209.127 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
99 100FF Rp 6.363.421 100FF Rp 6.363.421 non Fast Track
(K 250)
100 Besi/Baja Tulangan U40 94 Rp 48.195.595 94 Rp 48.195.595 non Fast Track
101 Besi/Baja Tulangan U24 100SS Rp 16.152.043 100SS Rp 16.152.043 non Fast Track
Pek. Beton Balok konsul
102
2
103 Begesting Balok 106SS Rp 24.189.252 106SS Rp 24.189.252 non Fast Lanjutan
Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
104 105FF Rp 151.306 105FF Rp 151.306 non Fast Track
(K 250)

162
URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan
ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
105 Besi/Baja Tulangan U40 100SS Rp 579.400 100SS Rp 579.400 non Fast Track
106 Besi/Baja Tulangan U24 105SS Rp 271.687 105SS Rp 271.687 non Fast Track
107 Pek. Beton Plat Atap
108 Begesting Lantai 110SS Rp 36.650.428 110SS Rp 36.650.428 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
109 110FF Rp 11.602.819 110FF Rp 11.602.819 non Fast Track
(K 250)
110 Besi/Baja Tulangan U24 105SS Rp 42.999.523 105SS Rp 42.999.523 non Fast Track
Pek. Beton Plat
111
Kantilever
112 Begesting Lantai 114SS Rp 10.734.828 114SS Rp 10.734.828 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
113 114FF Rp 1.437.033 114FF Rp 1.437.033 non Fast Track
(K 250)
114 Besi/Baja Tulangan U24 110SS Rp 4.013.991 110SS Rp 4.013.991 non Fast Track
Pek. Beton Ring Balok
115
20/30
116 Begesting Balok 119SS Rp 38.597.123 119SS Rp 38.597.123 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
117 116FF Rp 10.156.921 116FF Rp 10.156.921 non Fast Track
(K 250)
118 Besi/Baja Tulangan U40 113FS-7 days Rp 68.500.266 113FS-7 days Rp 68.500.266 non Fast Track
119 Besi/Baja Tulangan U24 118SS Rp 28.412.027 118SS Rp 28.412.027 non Fast Track
120 Pek. Beton Kolom 11/11 118SS Rp 10.106.910 118SS Rp 10.106.910 non Fast Track
Pek. Beton Balok praktis
121 120FS-7 days Rp 14.696.118 120FS-7 days Rp 14.696.118 non FastLanjutan
Track
10/15
122 Pek. Beton Balok Tangga

163
URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan
ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
20/40
123 Begesting Balok 126SS Rp 1.795.911 126SS Rp 1.795.911 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
124 123FF Rp 525.264 123FF Rp 525.264 non Fast Track
(K 250)
125 Besi/Baja Tulangan U40 118SS Rp 3.747.940 118SS Rp 3.747.940 non Fast Track
126 Besi/Baja Tulangan U24 125SS Rp 1.403.662 125SS Rp 1.403.662 non Fast Track
127 Pek. Beton Plat Tangga
128 Begesting Plat tangga 131SS Rp 12.983.117 131SS Rp 12.983.117 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa
129 128FF Rp 7.309.496 128FF Rp 7.309.496 non Fast Track
(K 250)
130 Besi/Baja Tulangan U40 125SS Rp 37.047.625 125SS Rp 37.047.625 non Fast Track
131 Besi/Baja Tulangan U24 130SS Rp 110.382.422 130SS Rp 110.382.422 non Fast Track
PEK. KUDA-KUDA
132
DAN ATAP
Pek. Kuda-kuda baja
133 109 Rp 356.619.514 109 Rp 356.619.514 non Fast Track
ringan profil UK
Pek. List Plank 2.5/20
134 133SS Rp 28.893.686 133SS Rp 28.893.686 non Fast Track
cm Kayu Kamfer
Pek. List Plank 2.5/15 non Fast Track
135 134SS Rp 28.624.721 134SS Rp 28.624.721
cm Kayu Kamfer
Pek. List Plank/tatab
136 135SS Rp 28.453.571 135SS Rp 28.453.571 non FastLanjutan
Track
2.5/10 cm Kayu Kamfer
Pek. Atap genteng
137 133SS Rp 1.524.919.613 133SS Rp 1.524.919.613 non Fast Track
Kodok goodyear
138 Pek. Bubungan genteng 137SS Rp 292.570.292 137SS Rp 292.570.292 non Fast Track

164
URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan
ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
Kodok
139 Pek. Pas. Murda 138SS Rp 372.973 138SS Rp 372.973 non Fast Track
140 Pek. Pas. Ikuh celedu 138SS Rp 761.734 138SS Rp 761.734 non Fast Track
PEK. KUSEN, PINTU,
141 JENDELA, PENGUNCI
& PENGGANTUNG
Pekj. Kusen Kayu
142 140 Rp 62.627.334 140 Rp 62.627.334 non Fast Track
Kamfer
Pekj. Daun pintu Panel
143 142FS+14 days Rp 96.650.075 142FS+14 days Rp 96.650.075 non Fast Track
Kayu Kamfer
Pekj. Daun Jendela Kaca
144 5 mm Rangka Kayu 143SS Rp 5.470.872 143SS Rp 5.470.872 non Fast Track
Kamfer
145 Pekj. Pas. Engsel pintu 144SS Rp 5.470.872 144SS Rp 5.470.872 non Fast Track
146 Pekj. Pas. Kunci pintu 145SS Rp 22.282.448 145SS Rp 22.282.448 non Fast Track
Pekj. Pas. Gerendel pintu
147 146SS Rp 3.058.744 146SS Rp 3.058.744 non Fast Track
Expagnolet
Pekj. Pas. Kaca mati
148 147SS Rp 5.237.714 147SS Rp 5.237.714 non Fast Track
bening 5 mm
149 Pekj. Pas. Glass Block 148SS Rp 5.237.714 148SS Rp 5.237.714 non Fast Track
150 Pekj. Pas. Engsel jendela 149SS Rp 23.414.148 149SS Rp 23.414.148 non Fast Lanjutan
Track
151 Pekj. Pas. Kait angin 150SS Rp 22.282.448 150SS Rp 22.282.448 non Fast Track
Pekj. Pas. Gerendel
152 151SS Rp 34.839.404 151SS Rp 34.839.404 non Fast Track
Jendela
153 PEK. PLAFOND Rp 241.766.562 Rp 241.766.562 non Fast Track

165
URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan
ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
Pek. Plafond
154 Gypsumboard Rangka 117FS+14 days Rp 133.918.430 117FS+14 days Rp 133.918.430 non Fast Track
holow
Pek. Plafond Kalsiboard
155 154SS Rp 57.968.422 154SS Rp 57.968.422 non Fast Track
Rangka kayu kruing
156 Pek. List gypsum 155SS Rp 34.723.589 155SS Rp 34.723.589 non Fast Track
157 Pek. List Kayu Profil 156SS Rp 15.156.122 156SS Rp 15.156.122 non Fast Track
PEK. PENUTUP
158 LANTAI DAN
DINDING
Pek. Pas. Lantai keramik
159 157 Rp 243.494.048 157 Rp 243.494.048 non Fast Track
40x40 Cm Polish
Pek. Pas. Plin Lantai
160 159SS Rp 52.256.314 159SS Rp 52.256.314 non Fast Track
keramik 10x40 Cm
Pek. Pas. Lantai Keramik
161 160SS Rp 77.828.641 160SS Rp 77.828.641 non Fast Track
40x40 Cm Unpolish
Pek. Pas. Lantai Step
162 161SS Rp 11.198.229 161SS Rp 11.198.229 non Fast Track
Nosing 10x40 Cm
163 PEK. FINISHING
164 Pek. Pengecatan Kayu 152 Rp 13.939.674 152 Rp 13.939.674 non Fast Lanjutan
Track
165 Pek. Polituran 164SS Rp 39.713.100 164SS Rp 39.713.100 non Fast Track
166 Pek. Pengecatan Plafond 165SS Rp 45.100.077 165SS Rp 45.100.077 non Fast Track
167 Pek. Pengecatan tembok 166SS Rp 70.715.289 166SS Rp 70.715.289 non Fast Track
168 Pek. Pengecatan Beton 167SS Rp 18.780.298 167SS Rp 18.780.298 non Fast Track
Kolom, Balok & Plat

166
URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan
ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
Kantilever
Pek. Pas. Relling Tangga
169 142SS Rp 4.246.200 142SS Rp 4.246.200 non Fast Track
besi stainless stell
Pek. Pas. Batu Candi
170 169 Rp 12.081.418 169 Rp 12.081.418 non Fast Track
tebal 2 cm
Pek. Style bali bata press
171 170SS Rp 57.493.321 170SS Rp 57.493.321 non Fast Track
pejaten
MEKANIKAL
172
ELEKTRIKAL
Pek. Pas. Kabel Power
173 15 Rp 18.728.400 15 Rp 18.728.400 non Fast Track
Overspaning 4x16 Sqmm
Pek. Pas. Box Panel
174 173SS Rp 1.274.400 173SS Rp 1.274.400 non Fast Track
(termasuk Instalasi)
Pek. Instalasi Stop
175 174SS Rp 11.795.750 174SS Rp 11.795.750 non Fast Track
Kontak NYM
Pek. Instalasi titik lampu
176 175SS Rp 24.863.750 175SS Rp 24.863.750 non Fast Track
NYM
Pek. Instalasi titik Stop non Fast Track
177 176SS Rp 2.247.000 176SS Rp 2.247.000
Kontak AC
Pek. Pas. Stop Kontak
178 177 Rp 2.247.000 177 Rp 2.247.000 non FastLanjutan
Track
Ex. Broco
Pek. Pas. Stop Kontak
179 178SS Rp 2.247.000 178SS Rp 2.247.000 non Fast Track
AC Ex. Broco
Pek. Pas. Saklar Tunggal
180 179SS Rp 2.040.000 179SS Rp 2.040.000 non Fast Track
Ex. Broco

167
URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan
ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
Pek. Pas. Saklar Gandal
181 180SS Rp 584.250 180SS Rp 584.250 non Fast Track
Ex. Broco
Pek. Pas. Lampu RMI
182 181SS Rp 832.100 181SS Rp 832.100 non Fast Track
2x18 W
Pek. Pas. Lampu Down
183 182SS Rp 3.485.400 182SS Rp 3.485.400 non Fast Track
Light LED 8 W
Pek. Pas. Instalasi
184 183SS Rp 145.250 183SS Rp 145.250 non Fast Track
Penangkal petir
MEKANIKAL
185
PLUMBING
186 Pek. Pas. Roof Drain 159SF-7 days Rp 1.321.818 159SF-7 days Rp 1.321.818 non Fast Track
Pek. Pas. Pipa
187 pembuangan air bersih 186SS Rp 1.321.818 186SS Rp 1.321.818 non Fast Track
AW 3/4 "
Pek. Pas. Pipa non Fast Track
188 pembuangan air bersih 187SS Rp 2.982.999 187SS Rp 2.982.999
AW 1.5 "
Pek. Pas. Pipa Lanjutan
189 pembuangan air kotor 188SS Rp 397.007 188SS Rp 397.007 non Fast Track
AW 2 "
Pek. Pas. Pipa
190 pembuangan air kotor 189SS Rp 3.198.811 189SS Rp 3.198.811 non Fast Track
AW 3 "
191 Pek. Pas. Keran Air 190SS Rp 268.500 190SS Rp 268.500 non Fast Track
192 Pek. Pas. Septick tank

168
URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan
ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
dan peresapan
Galian tanah sedalam 2
193 190SS Rp 3.910.754 190SS Rp 3.910.754 non Fast Track
m
194 Urugan pasir t=5 cm 193SS Rp 67.754 193SS Rp 67.754 non Fast Track
Pas. Bata Tebal 1/2
195 194SS Rp 5.340.987 194SS Rp 5.340.987 non Fast Track
Cmpuran 1Pc : 2Ps
196 Plesteran 1Pc : 2Ps 198SS Rp 10.546.574 198SS Rp 10.546.574 non Fast Track
197 Acian semen 196SS Rp 6.961.348 196SS Rp 6.961.348 non Fast Track
Rabatan, Beton mutu f’c
198 = 7,4 MPa slump (3-6) 195SS Rp 70.969 195SS Rp 70.969 non Fast Track
cm, w/c = 0,87
199 Ring balok 15/15
Pek. Beton mutu fc =
200 202FF Rp 75.653 202FF Rp 75.653 non Fast Track
21,7 MPa
201 Pek. Pembesian 197FF Rp 1.403.662 197FF Rp 1.403.662 non Fast Track
202 Pas. Begesting Balok 201SS Rp 631.962 201SS Rp 631.962 non Fast Track
203 Plat beton t=10 cm
Lanjutan
Pek. Beton mutu fc =
204 206FF Rp 1.046.834 206FF Rp 1.046.834 non Fast Track
21,7 MPa
205 Pek. Pembesian 201SS Rp 1.403.662 201SS Rp 1.403.662 non Fast Track
206 Pas. Begesting Lantai 205SS Rp 4.052.890 205SS Rp 4.052.890 non Fast Track
207 Pas. Pipa Vent AW 1.5 " 190SS Rp 132.109 190SS Rp 132.109 non Fast Track
208 Pas pipa PVC AW 4" 207SS Rp 195.954 207SS Rp 195.954 non Fast Track
209 Buis Beton Ø 80 cm 208SS Rp 3.910.754 208SS Rp 3.910.754 non Fast Track

169
URAIAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepatan
ID KETERANGAN
PEKERJAAN Predecessor Biaya Predecessor Biaya
untuk peresapan
Pek. Pas. Pipa
210 pembuangan air hujan 209SS Rp 8.483.912 209SS Rp 8.483.912 non Fast Track
AW 4 "
Sumber: Analisis Penulis, 2022

Dari hasil analisis pada tabel 4.9 di atas dapat dilihat perbandingan antara rencana awal dan setelah dilakukan percepatan dari predecessor dan

biayanya. Pekerjaan berwarna merah merupakan pekerjaan yang terkena lintasan kritis.

170
171

4.5 Hasil Analisis

Setelah melakukan analisis dengan Metode Fast Track menggunakan

Software MS. Project 2007, didapat hasil sebagai berikut:

4.5.1 Kegiatan Yang Mengalami Percepatan

Untuk menjawab rumusan masalah 1, telah dilakukan analisis kegiatan-

kegiatan yang akan di Fast Track pada Software MS. Project 2007 untuk

mendapatkan kegiatan kritis yang dilihat dari minggu ke-11 sampai dengan

pekerjaan tersebut selesai, sebelum analisis Fast Track, dilakukan analisis

Tracking dikarenakan proyek yang digunakan sebagai studi kasus merupakan

proyek yang sudah berjalan, makadari itu dilakukan analisis Tracking terlebih

dahulu yaitu menggunakan data yang di update pada minggu ke-11, kemudian

didapat kegiatan kritis baru, selanjutnya kegiatan kritis dianalisis dengan metode

Fast Track, hasil dari analisis metode Fast Track dapat dijelaskan seperti tabel

dibawah ini.

Tabel 4.10 Kegiatan yang mengalami percepatan

ID PEKERJAAN KRITIS DURASI Keterangan


21 PEKERJAAN BETON
107 Pek. Beton Plat Atap
109 - Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K 250) Tidak dapat
1 dilakukan Fast
Track
110 - Besi/Baja Tulangan U24 Tidak dapat
14 dilakukan Fast
Track
132 PEK. KUDA-KUDA DAN ATAP
133 Pek. Kuda-kuda baja ringan profil UK Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
137 Pek. Atap genteng Kodok goodyear Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
Lanjutan
172

ID PEKERJAAN KRITIS DURASI Keterangan


138 Pek. Bubungan genteng Kodok Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
139 Pek. Pas. Murda Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
140 Pek. Pas. Ikuh celedu Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
141 PEK. KUSEN, PINTU, JENDELA, PENGUNCI &
PENGGANTUNG
142 Pekj. Kusen Kayu Kamfer Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
143 Pekj. Daun pintu Panel Kayu Kamfer Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
144 Pekj. Daun Jendela Kaca 5 mm Rangka Tidak dapat
Kayu Kamfer 7 dilakukan Fast
Track
145 Pekj. Pas. Engsel pintu Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
146 Pekj. Pas. Kunci pintu Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
147 Pekj. Pas. Gerendel pintu Expagnolet Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
148 Pekj. Pas. Kaca mati bening 5 mm Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
149 Pekj. Pas. Glass Block Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
150 Pekj. Pas. Engsel jendela Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
151 Pekj. Pas. Kait angin Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
152 Pekj. Pas. Gerendel Jendela 7 Tidak dapat
dilakukan Fast
Track
Lanjutan
173

ID PEKERJAAN KRITIS DURASI Keterangan


153 PEK. PLAFOND
154 Pek. Plafond Gypsumboard Rangka holow Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
155 Pek. Plafond Kalsiboard Rangka kayu Tidak dapat
kruing 7 dilakukan Fast
Track
156 Pek. List gypsum Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
157 Pek. List Kayu Profil Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
158 PEK. PENUTUP LANTAI DAN DINDING
159 Pek. Pas. Lantai keramik 40x40 Cm Polish Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
160 Pek. Pas. Plin Lantai keramik 10x40 Cm Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
161 Pek. Pas. Lantai Keramik 40x40 Cm Tidak dapat
Unpolish 7 dilakukan Fast
Track
162 Pek. Pas. Lantai Step Nosing 10x40 Cm Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
163 PEK. FINISHING
164 Pek. Pengecatan Kayu Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
165 Pek. Polituran Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
166 Pek. Pengecatan Plafond Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
167 Pek. Pengecatan tembok Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
168 Pek. Pengecatan Beton Kolom, Balok & Tidak dapat
Plat Kantilever 7 dilakukan Fast
Track
169 Pek. Pas. Relling Tangga besi stainless Tidak dapat
7
stell dilakukan Fast
Lanjutan
174

ID PEKERJAAN KRITIS DURASI Keterangan


Track
170 Pek. Pas. Batu Candi tebal 2 cm Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
171 Pek. Style bali bata press pejaten Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
185 MEKANIKAL PLUMBING
186 Pek. Pas. Roof Drain Tidak dapat
7 dilakukan Fast
Track
187 Pek. Pas. Pipa pembuangan air bersih AW Tidak dapat
3/4 " 7 dilakukan Fast
Track
188 Pek. Pas. Pipa pembuangan air bersih AW Tidak dapat
1.5 " 7 dilakukan Fast
Track
189 Pek. Pas. Pipa pembuangan air kotor AW 2 Tidak dapat
" 7 dilakukan Fast
Track
190 Pek. Pas. Pipa pembuangan air kotor AW 3 Tidak dapat
" 7 dilakukan Fast
Track
Sumber: Analisis Penulis, 2022

4.5.2 Waktu dan Biaya Setelah Percepatan

Untuk menjawab rumusan masalah 2 berdasarkan hasil analisis, setelah

dilakukan analisis Fast Track sesuai dengan persyaratan yang berlaku didapat

hasil waktu dan biaya yang tidak mengalami perubahan sehingga kegiatan yang

terdapat lintasan kritis tidak dapat dipercepat dikarenakan aktivitas atau kegiatan

tersebut sudah dalam kategori jenuh yang artinya bahwa aktivitas tersebut sudah

mencapai batas maksimum untuk dilakukan percepatan serta tidak adanya float

atau tenggang waktu yang memenuhi syarat, untuk lebih jelasnya dapat dilihat

dari tabel dibawah ini.

Lanjutan
Tabel 4.11 Waktu dan biaya setelah percepatan

URAIAN PEKERJAAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN


ID Percepatan KETERANGAN
Predecessor Biaya Predecessor Biaya
21 PEKERJAAN BETON
107 Pek. Beton Plat Atap Rp 91.252.770 Rp 91.252.770 non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K
109 110FF Rp 11.602.819 110FF Rp 11.602.819 non Fast Track
250)
110 Besi/Baja Tulangan U24 105SS Rp 42.999.523 105SS Rp 42.999.523 non Fast Track
PEK. KUDA-KUDA
132
DAN ATAP
Pek. Kuda-kuda baja
133 109 Rp 356.619.514 109 Rp 356.619.514 non Fast Track
ringan profil UK
Pek. Atap genteng Kodok
137 133SS Rp 1.524.919.613 133SS Rp 1.524.919.613 non Fast Track
goodyear
Pek. Bubungan genteng
138 137SS Rp 292.570.292 137SS Rp 292.570.292 non Fast Track
Kodok
139 Pek. Pas. Murda 138SS Rp 372.973 138SS Rp 372.973 non Fast Track
140 Pek. Pas. Ikuh celedu 138SS Rp 761.734 138SS Rp 761.734 non Fast Track
PEK. KUSEN, PINTU,
141 JENDELA, PENGUNCI
& PENGGANTUNG
142 Pekj. Kusen Kayu Kamfer 140 Rp 62.627.334 140 Rp 62.627.334 non Fast Track
Pekj. Daun pintu Panel 142FS+14 142FS+14
143 Rp 96.650.075 Rp 96.650.075 non Fast Track
Kayu Kamfer days days
Pekj. Daun Jendela Kaca 5
144 143SS Rp 5.470.872 143SS Rp 5.470.872 non Fast Track
mm Rangka Kayu Kamfer
Lanjutan
175
URAIAN PEKERJAAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN
ID Percepatan KETERANGAN
Predecessor Biaya Predecessor Biaya
145 Pekj. Pas. Engsel pintu 144SS Rp 5.470.872 144SS Rp 5.470.872 non Fast Track
146 Pekj. Pas. Kunci pintu 145SS Rp 22.282.448 145SS Rp 22.282.448 non Fast Track
Pekj. Pas. Gerendel pintu
147 146SS Rp 3.058.744 146SS Rp 3.058.744 non Fast Track
Expagnolet
Pekj. Pas. Kaca mati
148 147SS Rp 5.237.714 147SS Rp 5.237.714 non Fast Track
bening 5 mm
149 Pekj. Pas. Glass Block 148SS Rp 5.237.714 148SS Rp 5.237.714 non Fast Track
150 Pekj. Pas. Engsel jendela 149SS Rp 23.414.148 149SS Rp 23.414.148 non Fast Track
151 Pekj. Pas. Kait angin 150SS Rp 22.282.448 150SS Rp 22.282.448 non Fast Track
Pekj. Pas. Gerendel
152 151SS Rp 34.839.404 151SS Rp 34.839.404 non Fast Track
Jendela
153 PEK. PLAFOND
Pek. Plafond
117FS+14 117FS+14
154 Gypsumboard Rangka Rp 133.918.430 Rp 133.918.430 non Fast Track
days days
holow
Pek. Plafond Kalsiboard
155 154SS Rp 57.968.422 154SS Rp 57.968.422 non Fast Track
Rangka kayu kruing
156 Pek. List gypsum 155SS Rp 34.723.589 155SS Rp 34.723.589 non Fast Track
157 Pek. List Kayu Profil 156SS Rp 15.156.122 156SS Rp 15.156.122 non Fast Track
PEK. PENUTUP LANTAI
158
DAN DINDING
Pek. Pas. Lantai keramik non Fast Track
159 157 Rp 243.494.048 157 Rp 243.494.048
40x40 Cm Polish
Pek. Pas. Plin Lantai
160 159SS Rp 52.256.314 159SS Rp 52.256.314 non Fast Lanjutan
Track
keramik 10x40 Cm

176
URAIAN PEKERJAAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN
ID Percepatan KETERANGAN
Predecessor Biaya Predecessor Biaya
Pek. Pas. Lantai Keramik
161 160SS Rp 77.828.641 160SS Rp 77.828.641 non Fast Track
40x40 Cm Unpolish
Pek. Pas. Lantai Step
162 161SS Rp 11.198.229 161SS Rp 11.198.229 non Fast Track
Nosing 10x40 Cm
163 PEK. FINISHING
164 Pek. Pengecatan Kayu 152 Rp 13.939.674 152 Rp 13.939.674 non Fast Track
165 Pek. Polituran 164SS Rp 39.713.100 164SS Rp 39.713.100 non Fast Track
166 Pek. Pengecatan Plafond 165SS Rp 45.100.077 165SS Rp 45.100.077 non Fast Track
167 Pek. Pengecatan tembok 166SS Rp 70.715.289 166SS Rp 70.715.289 non Fast Track
Pek. Pengecatan Beton
168 Kolom, Balok & Plat 167SS Rp 18.780.298 167SS Rp 18.780.298 non Fast Track
Kantilever
Pek. Pas. Relling Tangga
169 142SS Rp 4.246.200 142SS Rp 4.246.200 non Fast Track
besi stainless stell
Pek. Pas. Batu Candi tebal
170 169 Rp 12.081.418 169 Rp 12.081.418 non Fast Track
2 cm
Pek. Style bali bata press
171 170SS Rp 57.493.321 170SS Rp 57.493.321 non Fast Track
pejaten
MEKANIKAL
185
PLUMBING
Pek. Pas. Roof Drain 159SF-7 159SF-7 non Fast Track
186 Rp 1.321.818 Rp 1.321.818
days days
Pek. Pas. Pipa Lanjutan
187 pembuangan air bersih 186SS Rp 1.321.818 186SS Rp 1.321.818 non Fast Track
AW 3/4 "

177
URAIAN PEKERJAAN RENCANA SETELAH PERCEPATAN
ID Percepatan KETERANGAN
Predecessor Biaya Predecessor Biaya
Pek. Pas. Pipa
188 pembuangan air bersih 187SS Rp 2.982.999 187SS Rp 2.982.999 non Fast Track
AW 1.5 "
Pek. Pas. Pipa
189 pembuangan air kotor AW 188SS Rp 397.007 188SS Rp 397.007 non Fast Track
2"
Pek. Pas. Pipa
190 pembuangan air kotor AW 189SS Rp 3.198.811 189SS Rp 3.198.811 non Fast Track
3"
Sumber: Analisis Penulis, 2022

4.6 Rekapitulasi Hasil Analisis

Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Analisis

RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepata


ID URAIAN PEKERJAAN Durasi KETERANGAN
Predecessor Biaya Predecessor Biaya n
21 PEKERJAAN BETON    
107 Pek. Beton Plat Atap   Rp 91.252.770 Rp 91.252.770   non Fast Track
Cor Beton f'c 21,7 Mpa (K
109 110FF Rp 11.602.819 110FF Rp 11.602.819 non Fast Track
250) 1   Lanjutan
110 Besi/Baja Tulangan U24 14 105SS Rp 42.999.523 105SS Rp 42.999.523   non Fast Track
PEK. KUDA-KUDA DAN
132
ATAP    

178
RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepata
ID URAIAN PEKERJAAN Durasi KETERANGAN
Predecessor Biaya Predecessor Biaya n
Pek. Kuda-kuda baja ringan
133 109 Rp 356.619.514 109 Rp356.619.514 non Fast Track
profil UK 7  
Pek. Atap genteng Kodok
137 133SS Rp 1.524.919.613 133SS Rp 1.524.919.613 non Fast Track
goodyear 7  
Pek. Bubungan genteng
138 137SS Rp 292.570.292 137SS Rp292.570.292 non Fast Track
Kodok 7  
139 Pek. Pas. Murda 7 138SS Rp 372.973 138SS Rp 372.973   non Fast Track
140 Pek. Pas. Ikuh celedu 7 138SS Rp 761.734 138SS Rp 761.734   non Fast Track
PEK. KUSEN, PINTU,
141 JENDELA, PENGUNCI &
PENGGANTUNG    
142 Pekj. Kusen Kayu Kamfer 7 140 Rp 62.627.334 140 Rp 62.627.334   non Fast Track
Pekj. Daun pintu Panel Kayu 142FS+14 142FS+14
143 Rp 96.650.075 Rp 96.650.075 non Fast Track
Kamfer 7 days days  
Pekj. Daun Jendela Kaca 5
144 143SS Rp 5.470.872 143SS Rp 5.470.872 non Fast Track
mm Rangka Kayu Kamfer 7  
145 Pekj. Pas. Engsel pintu 7 144SS Rp 5.470.872 144SS Rp 5.470.872   non Fast Track
146 Pekj. Pas. Kunci pintu 7 145SS Rp 22.282.448 145SS Rp 22.282.448   non Fast Track
Pekj. Pas. Gerendel pintu
147 146SS Rp 3.058.744 146SS Rp 3.058.744 non Fast Track
Expagnolet 7  
Pekj. Pas. Kaca mati bening non Fast Track
148 147SS Rp 5.237.714 147SS Rp 5.237.714
5 mm 7  
149 Pekj. Pas. Glass Block 7 148SS Rp 5.237.714 148SS Rp 5.237.714   non Fast Track
Lanjutan
150 Pekj. Pas. Engsel jendela 7 149SS Rp 23.414.148 149SS Rp 23.414.148   non Fast Track
151 Pekj. Pas. Kait angin 7 150SS Rp 22.282.448 150SS Rp 22.282.448   non Fast Track
152 Pekj. Pas. Gerendel Jendela 7 151SS Rp 34.839.404 151SS Rp 34.839.404   non Fast Track

179
RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepata
ID URAIAN PEKERJAAN Durasi KETERANGAN
Predecessor Biaya Predecessor Biaya n
153 PEK. PLAFOND    
Pek. Plafond Gypsumboard 117FS+14 117FS+14
154 Rp133.918.430 Rp133.918.430 non Fast Track
Rangka holow 7 days days  
Pek. Plafond Kalsiboard
155 154SS Rp 57.968.422 154SS Rp 57.968.422 non Fast Track
Rangka kayu kruing 7  
156 Pek. List gypsum 7 155SS Rp 34.723.589 155SS Rp 34.723.589   non Fast Track
157 Pek. List Kayu Profil 7 156SS Rp 15.156.122 156SS Rp 15.156.122   non Fast Track
PEK. PENUTUP LANTAI
158
DAN DINDING    
Pek. Pas. Lantai keramik
159 157 Rp243.494.048 157 Rp243.494.048 non Fast Track
40x40 Cm Polish 7  
Pek. Pas. Plin Lantai keramik
160 159SS Rp 52.256.314 159SS Rp 52.256.314 non Fast Track
10x40 Cm 7  
Pek. Pas. Lantai Keramik
161 160SS Rp 77.828.641 160SS Rp 77.828.641 non Fast Track
40x40 Cm Unpolish 7  
Pek. Pas. Lantai Step Nosing
162 161SS Rp 11.198.229 161SS Rp 11.198.229 non Fast Track
10x40 Cm 7  
163 PEK. FINISHING    
164 Pek. Pengecatan Kayu 7 152 Rp 13.939.674 152 Rp 13.939.674   non Fast Track
165 Pek. Polituran 7 164SS Rp 39.713.100 164SS Rp 39.713.100   non Fast Track
166 Pek. Pengecatan Plafond 7 165SS Rp 45.100.077 165SS Rp 45.100.077   non Fast Track
167 Pek. Pengecatan tembok 7 166SS Rp 70.715.289 166SS Rp 70.715.289   non FastLanjutan
Track
Pek. Pengecatan Beton
168 Kolom, Balok & Plat 167SS Rp 18.780.298 167SS Rp 18.780.298 non Fast Track
Kantilever 7  
Pek. Pas. Relling Tangga
169 142SS Rp 4.246.200 142SS Rp 4.246.200 non Fast Track
besi stainless stell 7  

180
RENCANA SETELAH PERCEPATAN Percepata
ID URAIAN PEKERJAAN Durasi KETERANGAN
Predecessor Biaya Predecessor Biaya n
Pek. Pas. Batu Candi tebal 2
170 169 Rp 12.081.418 169 Rp 12.081.418 non Fast Track
cm 7  
Pek. Style bali bata press
171 170SS Rp 57.493.321 170SS Rp 57.493.321 non Fast Track
pejaten 7  
185 MEKANIKAL PLUMBING    
159SF-7 159SF-7
186 Rp 1.321.818 Rp 1.321.818 non Fast Track
Pek. Pas. Roof Drain 7 days days  
Pek. Pas. Pipa pembuangan
187 186SS Rp 1.321.818 186SS Rp 1.321.818 non Fast Track
air bersih AW 3/4 " 7  
Pek. Pas. Pipa pembuangan
188 187SS Rp 2.982.999 187SS Rp 2.982.999 non Fast Track
air bersih AW 1.5 " 7  
Pek. Pas. Pipa pembuangan
189 188SS Rp 397.007 188SS Rp 397.007 non Fast Track
air kotor AW 2 " 7  
Pek. Pas. Pipa pembuangan
190 189SS Rp 3.198.811 189SS Rp 3.198.811 non Fast Track
air kotor AW 3 " 7  
Sumber: Analisis Penulis, 2022

181
182

4.7 Interpretasi Hasil

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan didapat hasil

interpretasi yang ditinjau dari proses analisis data, faktor yang mempengaruhi

hasil analisis tersebut untuk dapat menjawab atau menyesuaikan rumusan masalah

pada penelitian ini, sehingga didapatkan hasil interpretasi sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, yaitu studi kasus pada proyek

Pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar diketahui bahwa setelah

dilakukan analisis kegiatan-kegiatan yang akan di Fast Track pada

Software MS. Project 2007 ternyata kegiatan-kegiatan yang terkena

lintasan kritis tidak dapat dipercepat dikarenakan tidak sesuai dengan

syarat-syarat Fast Track.

2. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tidak ada kegiatan yang

dipercepat maka tidak ada penambahan maupun pengurangan biaya yang

dikeluarkan, dikarenakan aktivitas atau kegiatan tersebut sudah dalam

kategori jenuh yang artinya bahwa aktivitas tersebut sudah mencapai batas

maksimum untuk dilakukan percepatan serta tidak adanya float atau

tenggang waktu yang memenuhi syarat-syarat Fast Track.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka didapat beberapa kesimpulan

yaitu:

1. Pada studi kasus proyek Pembangunan Gedung SKB Kota Denpasar, setelah

dilakukan analisis Fast Track didapat beberapa kegiatan yang terdapat lintasan

kritis yang dilihat dari minggu ke-11 sampai dengan pekerjaan tersebut selesai.

Namum pada penelitian ini pekerjaan yang mengalami kegiatan kritis tidak

dapat dipercepat dikarenakan aktivitas atau kegiatan tersebut sudah dalam

kategori jenuh yang artinya bahwa aktivitas tersebut sudah mencapai batas

maksimum untuk dilakukan percepatan serta tidak adanya float atau tenggang

waktu yang memenuhi syarat-syarat Fast Track.

2. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dikarenakan tidak ada kegiatan yang

dipercepat maka tidak ada penambahan maupun pengurangan biaya yang

dikeluarkan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang disampaikan, maka adapun saran yang

dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan agar penelitian selanjutnya pada Pembangunan Gedung SKB

Kota Denpasar melakukan percepatan dengan menggunakan metode

percepatan yang lainnya seperti, Metode Crashing, Metode TCTO (Time

Cost Trade of Analysis), maupun metode perceptan yang lainnya.

183
DAFTAR PUSTAKA

Atmaja Jajang, Dkk. 2016. Pengendalian Biaya dan Waktu Pada proyek

Konstruksi Dengan Konsep Earned Value. Padang: Fakultas Teknik

Politeknik Negeri Padang.

Callahan, M. T., Quackenbush, D. G., & Rowings, J. E. 1992. Construction

project scheduling.

Dannyanti, E. (2010). Optimalisasi pelaksanaan proyek dengan metode PERT

dan CPM. Semarang. Universitas Diponegoro.

Ervianto, I. Wulfram., 2004. Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi,

Bandung:Rosda

Fakultas Teknik. 2021. Pedoman Tugas Akhir. Denpasar: Fakultas Teknik

Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Husein, A, 2011. Manajemen Proyek, Andi Offset, Yogyakarta.

Johan, dkk, 1998. Trade-Off Waktu dan Biaya Pada proyek konstruksi Studi kasus

pada Proyek Kantor Bank Metro, Jurnal Teknik Sipil F.T. Unair, No. 3.

Surabaya

Mantel, S. J., Meredith, J. R., & Shafer, S. M. 2010. Project management in

practice. Wiley Global Education.


Mora, dkk, 2001, Dynamic Planning and Control Meghodology for Design/Build

Fast track Construction Project, Journal of Construction Engeneering

and Manajement. ASCE, Volume 127, No 1.

Nurhayati. 2010. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Graha Ilmu.


Schwalbe, Kathy. 2006. Information Technology Project Management. Edisi Ke-

4. Course Technology, Inc. Boston.

Soeharto, I. 1999. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operational.

Erlangga. Jakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sunatha, Ngurah dan Hermawan, Yana Putu. 2019. Modul Kursus Microsoft

Project. Universitas Mahasaraswati: Denpasar.

Tjauturono. 2006. Analisis Metode Fast Track Untuk Mereduksi Waktu dan Biaya

Pelaksanaan Pembangunan Rumah Menengah di Malang.

Tjaturono. (2008). Penerapan Produktivitas Tenaga Kerja Aktual dan Modifikasi

Penjadwalan dengan Metode Fast-Track untuk Mereduksi Waktu dan

Biaya Pelaksanaan Proyek (Studi Kasus: Rumah Menengah di Malang,

Jawa Timur). Media Komunikasi Teknik Sipil.

Tjaturono, 2009. Pengembangan Metode Fast Track Untuk Mereduksi Waktu Dan

Biaya Pelaksanaan Proyek Studi Kasus Rumah Menengah Di Malang,

Jawa Timur, Jurnal Nasional Intitut Teknologi Bandung.


Tjaturono. 2014. Penerapan Produktivitas Tenaga Kerja Aktual dan Modifikasi

Penjadwalan dengan Metode Fast-Track untuk Mereduksi Waktu dan

Biaya Pelaksanaan Proyek. (Studi Kasus: Rumah Menengah di Malang,

Jawa Timur), Media Komunikasi Teknik Sipil

Tjaturono, T., Mochtar, I.B., 2009. Pengembangan Metode Fast-Track untuk

Mereduksi Waktu dan Biaya Pelaksanaan Proyek Studi Kasus Rumah

Menengah di Malang, Jawa Timur. MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK

SIPIL 17, 39–54

Trihendradi, C, 2008, Microsoft Project 2007, Andi. Yogyakarta.

Widiasanti, I., & Lenggogeni, M. T. 2013. Manajemen Konstruksi. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

W. Putu Darma, MM. (2016). Analisa Biaya Dan Waktu Dengan Metode Fast

Track Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Proyek

Pembangunan Gedung di Kabupaten Badung)., Fakultas Teknik

Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai