Anda di halaman 1dari 12

Nama : Riska Ayu Febriyani NIM : 186060100111019

Mata Kuliah : Teknik Pelaksanaan Minat : Manajemen Konstruksi

Metode Pelaksanaan Konstruksi sebuah Proyek, dibagi kedalam beberapa pekerjaan:


a. Pekerjaan Persiapan dan Metode Pelaksanaan Bangunan Gedung
b. Pekerjaan Persiapan dan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pelabuhan Laut
c. Pekerjaan Persiapan dan Metode Pelaksanaan Perkerasan Kaku
d. Pekerjaan Persiapan dan Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan
e. Pekerjaan Persiapan dan Metode Pelaksanaan Bendungan dan Saluran
f. Pekerjaan Persiapan dan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Terowongan (Tunneling)
Buat makalah tentang salah satu jenis pekerjaan diatas!

Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Tol Jembatan Tol Atas Laut


Nusa Dua, Bali
Proyek Jembatan tol atas laut atau kita sebut Jalan Tol Mandara adalah salah satu proyek konstruksi yang
mengawali dengan kontrak Design and Build atau rancang bangun. Jadi dalam makalah ini saya akan
membahas mulai dari perencanaan sampai pembangunan. Berikut ini bagan pengusahaan jalan tol yang
ada di Bali,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bali merupakan pulau yang dikenal akan keindahan budaya serta alamnya. Karena hal itu
pula mengundang banyak turis domestic maupun mancanegara untuk dating dan berwisata ke
bali. Semakin banyak turis yang berdatangan, maka kapasitas jalan mulai tidak mampu untuk
digunakan dengan lancer dan akhirnya terjadi kemacetan di wilayah tertentu seberti di by pass
Ngurah Ray. Untuk mengatasi kemacetan tersebut harus dilakukan pembangunan jalan baru
penghubung wilayah utara – selatan Bali yaitu pembangunan jalan tol Sarangan – Tanjung Benoa.
Namun hal ini tidak dapat dilaksanakan karena menghadapi hambatan teknis dan finansial.
Hambatan teknis diantaranya yaitu, koridor ambang batas bawah minimal (44,8 m) dan ambang
atas maksimal (45,419 m) sangat sempit, tidak memungkinkan dibangun jembatan karena akan
saling mengganggu jalur penerbangan/ jalur pelayaran. Hambatan finansial yaitu, biaya investasi
terlalu tinggi (sekitar Rp. 5,8 triliun), tender investasi telah dua kali, tidak ada peminat.
Karena hambatan tersebut, maka diperlukan jalan alternatif dan peningkatan fasilitas
transportasi, namun harus selesai dalam waktu maksimal 2 tahun karena akhir tahun 2013
terdapat acara penting tingkat internasional. Karena didarat terkendala keterbatasan lahan dan
harga tanah sangat mahal, maka alternatif lain adalah tol laut.
Setelah melakukan beberapa kajian, akhirnya pemerintah mengeluarkan SP2LP (Surat
Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan) jalan tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa melalui
keputusan Gubernur Bali Nomor: 1544/03-C/HK/2011 tanggal 3 November 2011 tentang lokasi
dan luas lahan pembangunan jalan tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa sepanjang 9,70 Km di
Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.

1.2 Tujuan
Pembangunan ruas jalan tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa merupakan salah satu
program prioritas Pemerintah Pusat yang termasuk dalam 6 koridor ekonomi, yang dibangun
dengan tujuan:
1. Mengatasi permasalahan kemacetan di wilayah Bali bagian selatan
2. Pengembangan ekonomi bali
3. Mendukung pelaksanaan APEC pada Oktober 2013.
BAB II
PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PRA PENGUSAHAAN PENGUSAHAAN

1. Pra studi kelayakan finansial 1. Kegiatan pendanaan


2. Studi kelayakan 2. Perencanaan Teknis
3. Analisis mengenai dampak 3. Pelaksanaan konstruksi
lingkungan 4. Pengoperasian, dan
5. Pemeliharaan

2.1 Tahap Perencanaan


 Sebelum pelaksanaan, penyedia jasa wajib menyiapkan Rencana Teknik Akhir (FED)
secara bertahap.
 Untuk menyiapkan rencana ini, Penyedia Jasa diwajibkan menyiapkan tenaga ahli yang
cukup dan professional dibidangnya (perseroan bersertifikat minimum ahli madya atau
badan usaha konsultan yang telah berpengalaman di bidang perencanaan jalan told an
rencana kerja yang terintegrasi dengan pelaksanaan (design and build system).
 Tahap Perencanaan:
 Tahap I : Survey dan Penyelidikan Lapangan
 Tahap II : Plan and Profile serta tipikal potongan melintang
 Tahap III : Penentuan jenis struktur yang akan dipakai
 Tahap IV : Detail Sub Struktur, Super struktur
 Tahap V : Plaza tol, Gerbang tol, Elektrikal mekanikal
 Tahap VI : Perlengkapan dan fasilitas jalan tol
 Tahap VII : Detail persimpangan sebidang
 Bagian desain yang memerlukan no objection dari Pengguna Jasa adalah metodologi
survey dan penyelidikan lapangan, plan and profile, tipikal potongan melintang dan
tipikal struktur harus mendapatkan no objection dari BPJT.
 Dalam proses perencanaan, Penyedia Jasa diwajibkan melakukan analisis khusus tentang
hidro-oseanografi, rekayasa kepantaian, analisis sedimentasi serta analisis lainnya
sehubungan struktur yang akan dibangun di atas laut serta kemungkinan dampaknya
terhadap bagian di sekitar jalan tol.
 Hasil desain akan diperiksa oleh pengguna jasa melalui personil pengguna jasa.

2.2 Penerapan Kontrak Design and Build


a. Studi Kelayakan
b. Studi Amdal
c. Penyiapan Basic Design dilakukan oleh konsultan perencana, dengan output:
 Alignment vertical dan horizontal paling efisien
 Perkiraan bentuk konstruksi paling efisien
 Tipikal Penampang melintang
 Perlengkapan Jalan Tol
 Identifikasi dan alokasi risiko proyek
 Identifikasi kebutuhan pembebasan lahan
 Perkiraan nilai kontrak
 Persyaratan kualifikasi penyedia jasa kontraktor
 Penetapan lingkup pekerjaan, kriteria design, dan standar mutu
 Ketentuan pengguna jasa
 Jenis dan dokumen kontrak yang akan digunakan
 Dokumen pelelangan
d. Prakualifikasi
 Perusahaan (kecukupan finansial dan pengalaman kerja sejenis)
 Personil
 Peralatan
e. Pelelangan
 Acuan prosedur pelelangan (perpres/ peraturan perusahaan)
 Jadwal pelelangan
 Rapat penjelasan (aanwijzing)
 Kunjungan lapangan
 Klarifikasi atas pertanyaan peserta lelang
 Addenda dokumen pelelangan
 Pemasukan penawaran
 Evaluasi penawaran
 Penetapan pemenang

f. Penandatanganan Kontrak Design and Build berdasarkan Fidic Silver Book ditandatangani:
 Paket 2 dan paket 4, tanggal 8 Februari 2012
 Paket 1 dan paket 3, tanggal 26 Februari 2012

Pada tanggal 1 Maret 2012, pembangunan tol Bali dimulai dengan membagi paket
pengerjaan proyek menjadi empat paket.

 Paket pertama
STA 0+000 – 2+970 (Main Road) dan persimpangan sebidang dengan Jl. Ngurah Rai
 Paket kedua
STA 2+970 hingga STA 5+308
 Paket ketiga
STA 5+308 hingga STA 6+092
simpang susun Ngurah Rai dan jalan akses Bandara STA 0+000 hingga
STA1+597
 Paket keempat
STA 6+092 hingga STA 8+122, simpang susun benoa, pelebaran akses pelabuhan
STA 0+000 hingga STA 2+200, persimpangan Jalan Pesanggar

2.3 Pelaksanaan Pembangunan Jembatan Tol Atas Laut atau Jalan Tol Mandara
Pelaksana pembangunan paket pekerjaan yaitu:
a. Paket Pertama
Kontraktor : PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Konsultan Perencana : PT Lapi Ganeshatama Consulting
Quality Control Management : internal PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Konsultan Quality Assurance : PT Cipta Strada
b. Paket Kedua
Kontraktor : PT Waskita Karya (Persero)
Konsultan Perencana : PT Multi Phi Betta
Quality Control Management : Lab. Teknik Universitas Indonesia
Konsultan Quality Assurance : PT Cipta Strada
c. Paket Ketiga
Kontraktor : PT Hutama Karya (Persero)
Konsultan Perencana : PT Maratama Consulting Mandiri
Quality Control Management : Politeknik Negeri Bali
Konsultan Quality Assurance : Yodya Karya KSO
d. Paket Keempat
Kontraktor : PT Waskita Karya (Persero)
Konsultan Perencana : PT Multi Phi Betta
Quality Control Management : Lab. Teknik Universitas Indonesia
Konsultan Quality Assurance : Yodya Karya KSO
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Metode Pelaksanaan


a. Pemancangan Tiang Pancang
Pemancangan dilakukan pada titik yang telah ditentukan. Panjang tiang pancang 12 m.
Kedalaman pemancangan tiang bervariasi, mulai dari 2-4 tiang pancang. Proses pemancangan
tiang dapat dilihat pada gambar 1. Untuk mengkut tiang pancang dari darat ke laut
menggunakan ponton khususnya paket 2 dan paket 3. Alat yang digunakan dalam
pemancangan yaitu alat pancang hammer yang dioperasikan diata ponton lain. Hammer
dipukulkan pada kepada tiang sampai dengan tanah keras kemudian dilakukan
penyambungan tiang pancang. Untuk penyempurnaan sambungan tiang maka digunakan
perlindungan HDPE yang terdiri dari tiga lapisan yaitu Petro Paste, Petro Tape, dan HDPE itu
sendiri. Karena air laut sangat mudah mengkorosi lapisan baja jadi digunakan lapisan HDPE
tersebut. Untuk mengetahui daya dukung tiang, maka dilakukan tes PDA. Semua material
tiang pancang didatangkan dari pulau jawa seperti Karawang, Subang, Cirebon, Surabaya,
Pasuruan dan dilakukan pendistribusian melalui darat.

Gambar 1. Pemancangan tiang pancang


b. Pemotongan Kepala Tiang
Pemotongan kepala tiang pancang dikerjakan oleh tenaga manusia dan dipotong sesuai
dengan elevasi yang telah direncanakan.
Gambar 2. Pemotongan kepala tiang pancang

c. Pemasangan Pierhead/ Pilecap


Pierhead atau Pilecap berfungsi sebagai dudukan slab atau lantai jalan. Sebagaimana kita
ketahui selama ini pilecap dipasang untuk mengikat pondasi. Untuk pelaksanaannya, setelah
kepala tiang pancang dipotong, maka dibuat bekesting kemudian dilakukan pembesian dan
pengecoran cast insitu. Untuk memperkuat struktur pilecap pada pondasi tiang pancang,
dipasang Ring Beam yang berfungsi menghubungkan penahan gempa dengan tiang yang
lain, memotong kelangsingan tiang yang cukup tinggi sehingga tiang menjadi lebih kaku
untuk menahan gempa.

Gambar 3. Pierhead

d. Pemasangan girder
Material girder ini dibawa dari daratan ke laut menggunakan ponton. Bentang girder ini
berukuran 30 m dan berat 100 ton. Ketika girder telah sampai pada posisi akan dipasang,
maka akan diangkat dengan 2 buah crane berkapasitas masing-masing 150 ton kemudian
diletakkan pada posisi yang telah ditentukan. Kemudian dicek kembali posisinya. Setelah itu
harus dilakukan pengelasan pada starter rebar dari girder agar tidak jatuh ataupun terguling
pada saat pelaksanaannya. Jika proses ini telah selesai, maka sling bisa diturunkan dan mulai
persiapan untuk girder berikutnya.

Gambar 4. Pemasangan Girder

e. Pemasangan Slab
Slab menggunakan cast insitu dan precast yang dibuat di plan atau pabrik precast yang
dibangun di dekat lokasi proyek. Dibawa dengan ponton dan kemudian dilakukan erection
menggunakan crane dan launcer gantry. Pasang surut menjadi kendala bagi kontraktor dalam
menyelesaiakn pekerjaan. Salah satu yang diandalkan adalah table pasang surut dan ramalan
dari BMKG. Salah satu cara atau alternative untuk mengatasi pasang surut untuk distribusi
material adalah dengan penimbunan sementara menggunakan lime stone. Akan dinormalisasi
setelah pekerjaan selesai. Untuk menjamin tidak adanya kerusakan terhadap ekosistem laut,
kontraktor memberikan laporan kepada badan lingkungan hidup setiap 6 bulan sekali untuk
memantau kualitas air laut.
Waktu pekerjaan timbunan kontraktor menggunakan plastic protektif untuk melindungi
terjadinya pencemaran dan dilakukan penanaman kembali pohon bakau.

Gambar 5. Pemasangan Slab


f. Penyambungan Slab
Antar slab disambung dengan pengecoran. Karena slab dibuat dengan cara precast di
pabrik, maka untuk menyambung kembali sambungan antar precast dibuat dengan cara cor
convensional. Beton mutu tertentu dipesan dari ready mix kemudian dilakukan pengujian
standar seperti uji slump sebelum pengecoran dilaksanakan di lapangan. Kemudian beton
dituangkan kedalam sambungan antar slab seperti metode pengecoran pada umumnya.

Gambar 6. Pengecoran sambungan slab

g. Pemasangan Parapet

Gambar 7. Parapet

Untuk mempercepat durasi pekerjaan, maka parapet dibuat dengan precast di pabrik dan
tinggal dilakukan pemasangan di lapangan. Pengangkatan precast parapet dilakukan
menggunakan mobile crane dengan kapasitas kurang lebih 25 ton. Selama pemindahan
material ini tali harus disiapkan dan dipasang untuk mengontrol. Pemasangan dilakukan
dengan hati-hati sesuai dengan posisi pengintai yang telah ditandai surveyor. Setelah
penyesuaian posisi parapet, starter rebar dari parapet dan starter rebar dari girder harus
dihubungkan dengan mengunakan pengelasan dengan rebar tambahan untuk penguat agar
tidak jatuh.
Gambar 8. Detail install parapet

h. Pengaspalan Jalan
Aspal didatangkan dari Surabaya dan material lainnya dari bali. Desain konstruksi jalan
menggunakan perkerasan komposit yaitu campuran perkerasan kaku (Rigid Pavement dan
perkerasan lentur (Flexible Pavement) diatasnya. Jadi perkerasan lentur (flexible pavement)
dihamparkan diatas perkerasan kaku kemudian dipadatkan menggunakan alat berat beberapa
kali. Dan ini dikerjakan setiap malam tanpa henti demi terselesainya pekerjaan tepat waktu.

Gambar 9. Pengaspalan jalan

i. Pemasangan Rambu, lampu jalan, dan marka jalan


Rambu jalan dipasang dititik-titik dimana terjadi perpindahan rute (misalnya dari benoa
ke ngurah rai), berupa himbauan, maupun larangan (misalkan dilarang berhenti). Rambu ini
dipasang dititik yang telah direncanakan diangkut dengan menggunakan truk kemudian
dipasang dititik tersebut. Lampu jalan dipasang disepanjang jalur jalan tol yang berfungsi
sebagai penerang jalan ketika gelap. Marka jalan dibuat dengan bahan atau material yang
tidak licin dan berwarna terang. Dikerjakan setelah pengaspalan selesai metode pekerjaannya
digariskan pada alur jalan secara lurus untuk batas badan jalan dan garis putus-putus untuk
tengah jalan yang memiliki arti dan berwarna putih.

Gambar 9. Pemasangan Lampu Penerangan jalan

j. Pembangunan Gerbang Tol


Dengan menganut budaya local maka desain gerbang tol harus kembali disesuaikan dari
desain sebelumnya. sebelumnya gerbang ini tidak seperti yang kita lihat saat ini, gerbang tol
bali mandara sebelumnya memiliki desain umum pada setiap gerbang tol. Pekerjaan gerbang
tol ini menggunakan rangka baja dengan sambungan las.

Gambar 10. Pengelasan di gerbang tol

Anda mungkin juga menyukai