1.2 Tujuan
Pembangunan ruas jalan tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa merupakan salah satu
program prioritas Pemerintah Pusat yang termasuk dalam 6 koridor ekonomi, yang dibangun
dengan tujuan:
1. Mengatasi permasalahan kemacetan di wilayah Bali bagian selatan
2. Pengembangan ekonomi bali
3. Mendukung pelaksanaan APEC pada Oktober 2013.
BAB II
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
f. Penandatanganan Kontrak Design and Build berdasarkan Fidic Silver Book ditandatangani:
Paket 2 dan paket 4, tanggal 8 Februari 2012
Paket 1 dan paket 3, tanggal 26 Februari 2012
Pada tanggal 1 Maret 2012, pembangunan tol Bali dimulai dengan membagi paket
pengerjaan proyek menjadi empat paket.
Paket pertama
STA 0+000 – 2+970 (Main Road) dan persimpangan sebidang dengan Jl. Ngurah Rai
Paket kedua
STA 2+970 hingga STA 5+308
Paket ketiga
STA 5+308 hingga STA 6+092
simpang susun Ngurah Rai dan jalan akses Bandara STA 0+000 hingga
STA1+597
Paket keempat
STA 6+092 hingga STA 8+122, simpang susun benoa, pelebaran akses pelabuhan
STA 0+000 hingga STA 2+200, persimpangan Jalan Pesanggar
2.3 Pelaksanaan Pembangunan Jembatan Tol Atas Laut atau Jalan Tol Mandara
Pelaksana pembangunan paket pekerjaan yaitu:
a. Paket Pertama
Kontraktor : PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Konsultan Perencana : PT Lapi Ganeshatama Consulting
Quality Control Management : internal PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Konsultan Quality Assurance : PT Cipta Strada
b. Paket Kedua
Kontraktor : PT Waskita Karya (Persero)
Konsultan Perencana : PT Multi Phi Betta
Quality Control Management : Lab. Teknik Universitas Indonesia
Konsultan Quality Assurance : PT Cipta Strada
c. Paket Ketiga
Kontraktor : PT Hutama Karya (Persero)
Konsultan Perencana : PT Maratama Consulting Mandiri
Quality Control Management : Politeknik Negeri Bali
Konsultan Quality Assurance : Yodya Karya KSO
d. Paket Keempat
Kontraktor : PT Waskita Karya (Persero)
Konsultan Perencana : PT Multi Phi Betta
Quality Control Management : Lab. Teknik Universitas Indonesia
Konsultan Quality Assurance : Yodya Karya KSO
BAB III
PEMBAHASAN
Gambar 3. Pierhead
d. Pemasangan girder
Material girder ini dibawa dari daratan ke laut menggunakan ponton. Bentang girder ini
berukuran 30 m dan berat 100 ton. Ketika girder telah sampai pada posisi akan dipasang,
maka akan diangkat dengan 2 buah crane berkapasitas masing-masing 150 ton kemudian
diletakkan pada posisi yang telah ditentukan. Kemudian dicek kembali posisinya. Setelah itu
harus dilakukan pengelasan pada starter rebar dari girder agar tidak jatuh ataupun terguling
pada saat pelaksanaannya. Jika proses ini telah selesai, maka sling bisa diturunkan dan mulai
persiapan untuk girder berikutnya.
e. Pemasangan Slab
Slab menggunakan cast insitu dan precast yang dibuat di plan atau pabrik precast yang
dibangun di dekat lokasi proyek. Dibawa dengan ponton dan kemudian dilakukan erection
menggunakan crane dan launcer gantry. Pasang surut menjadi kendala bagi kontraktor dalam
menyelesaiakn pekerjaan. Salah satu yang diandalkan adalah table pasang surut dan ramalan
dari BMKG. Salah satu cara atau alternative untuk mengatasi pasang surut untuk distribusi
material adalah dengan penimbunan sementara menggunakan lime stone. Akan dinormalisasi
setelah pekerjaan selesai. Untuk menjamin tidak adanya kerusakan terhadap ekosistem laut,
kontraktor memberikan laporan kepada badan lingkungan hidup setiap 6 bulan sekali untuk
memantau kualitas air laut.
Waktu pekerjaan timbunan kontraktor menggunakan plastic protektif untuk melindungi
terjadinya pencemaran dan dilakukan penanaman kembali pohon bakau.
g. Pemasangan Parapet
Gambar 7. Parapet
Untuk mempercepat durasi pekerjaan, maka parapet dibuat dengan precast di pabrik dan
tinggal dilakukan pemasangan di lapangan. Pengangkatan precast parapet dilakukan
menggunakan mobile crane dengan kapasitas kurang lebih 25 ton. Selama pemindahan
material ini tali harus disiapkan dan dipasang untuk mengontrol. Pemasangan dilakukan
dengan hati-hati sesuai dengan posisi pengintai yang telah ditandai surveyor. Setelah
penyesuaian posisi parapet, starter rebar dari parapet dan starter rebar dari girder harus
dihubungkan dengan mengunakan pengelasan dengan rebar tambahan untuk penguat agar
tidak jatuh.
Gambar 8. Detail install parapet
h. Pengaspalan Jalan
Aspal didatangkan dari Surabaya dan material lainnya dari bali. Desain konstruksi jalan
menggunakan perkerasan komposit yaitu campuran perkerasan kaku (Rigid Pavement dan
perkerasan lentur (Flexible Pavement) diatasnya. Jadi perkerasan lentur (flexible pavement)
dihamparkan diatas perkerasan kaku kemudian dipadatkan menggunakan alat berat beberapa
kali. Dan ini dikerjakan setiap malam tanpa henti demi terselesainya pekerjaan tepat waktu.