DESKRIPSI PROYEK
1.2 Tujuan
Tujuan dari proyek pembangunan jalan ini adalah, sebagai berikut:
a. Menunjang perekonomian daerah tersebut,
b. Permintaan terhadap lahan komersial yang semakin meningkat,
c. Memberikan kenyamanan pengendara kendaraan yang melintasi jalan,
d. Menanggulangi kerusakan jalan eksisting.
Lokasi Proyek
Gambar 1.1 Peta Lokasi Proyek ROW 40 Zona B – GIIC Kota Deltamas
Lokasi proyek
Lokasi quarry
BAB II
MANAJEMEN PROYEK
2.2 Kontrak
Pengertian kontrak menurut Perpres No. 16 tahun 2018, “Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara
PA/KPA/PPK dengan Penyedia Barang/Jasa atau pelaksana Swakelola”.
Jenis - jenis kontrak berdasarkan cara pembayaran terdiri dari 5 jenis, yaitu:
a. Kontrak Lumpsum
Kontrak lumpsum merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana
ditetapkan dalam Kontrak, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga;
2. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa;
3. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan isi kontrak;
4. Sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based);
5. Total harga penawaran bersifat mengikat;
6. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.
Pembayaran dalam Kontrak Lumsum dengan harga pasti dan tetap, senilai
dengan harga yang dicantumkan dalam Kontrak. Pembayaran dapat dilakukan
sekaligus berdasarkan hasil/keluaran atau pembayaran secara bertahap
pekerjaan berdasarkan tahapan atau bagian keluaran yang dilaksanakan.
b. Kontrak Harga Satuan
Kontrak Harga Satuan merupakan Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu;
2. Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat
Kontrak ditandatangani;
3. Pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar – benartelah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa;
dan dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil
pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.
c. Kontrak Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan
Kontrak gabungan Lumpsum dan Harga Satuan adalah Kontrak yang
merupakan gabungan Lumpsum dan Harga Satuan dalam satu pekerjaan yang
diperjanjikan. Dalam hal ini untuk pekerjaan yang sebagian pekerjaan bisa
mempergunakan Lumpsum kemudian bagian pekerjaan yang lain harus
menggunakan Harga Satuan.
d. Kontrak Terima Jadi (Turnkey)
Kontrak Terima Jadi (Turnkey) merupakan Kontrak Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya atas penyelesaian seluruh pekerjaan
dalam batas waktu tertentu dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai
dilaksanakan; dan
2. Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian bersama yang
menunjukkan bahwa pekerjaantelah dilaksanakan sesuai dengan kriteria
kinerja yang telah ditetapkan.
Kontrak Terima Jadi digunakan untuk membeli suatu barang atau instalasi jadi
yang hanya diperlukan sekali saja, dan tidak mengutamakan kepentingan untuk
alih (transfer) teknologi selanjutnya.
Jenis kontrak yang diterapkan pada proyek ini ditetapkan secara nilai kontrak
yang pasti dan tetap (lump sum fixed price), yaitu dengan total sebesar Rp.
32.450.000.000,- (tiga puluh dua miliar empat ratus lima puluh juta rupiah), sudah
termasuk PPh (Pajak Penghasilan) dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar
10% (sepuluh persen). Nilai kontrak secara lump sum fixed price meliputi antara
lain pengadaan barang, keuntungan dan semua kerugian/resiko selama
pelaksanaan dan sampai penyelesaian seluruh pekerjaan yang telah sesuai menurut
gambar dan spesifikasi, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, dan/atau dokumen-
dokumen tertulis yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas kepada Kontraktor
berdasarkan perjanjian.
Pada proyek Pembangunan Jalan ini, sebagian besar dari volume pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontraktor adalah pekerjaan perataan elevasi muka jalan,
pekerjaan lantai kerja, dan pekerjaan perkerasan beton semen.
Dalam proses pekerjaan di lapangan diperlukan metode pelaksanaan konstruksi.
Dalam melaksanakan pekerjaan Pembangunan Infrastruktur Jalan Kota Deltamas
ini menggunakan beberapa metode pekerjaan yang telah ditentukan. Berikut
adalah metode pekerjaan yang digunakan dalam pelaksanaan Proyek
Pembangunan Infrastruktur Jalan Kota Deltamas, Kabupaten Bekasi.
c. Penggalian
1) penggalian harus dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang
ditunjukan dalam gambar;
2) material hasil galian dari Excavator yang memenuhi syarat diangkut
dengan dump truck langsung ke lokasi timbunan atau dikumpulkan di
tempat penampungan sementara;
3) material hasil galian yang tidak memenuhi syarat diangkut dengan
dump truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.
Seperti terlihat pada Gambar 4.22 serta pada bagan alir pekerjaan
tersebut pada Gambar 4.23 dibawah ini:
Hauling tanah
bekas galian
Excavation
Mulai
Pengukuran/Surveying
Works
Excavation
Pembuangan Hasil
tidak galian ke disposal
Pengecekan
area
ya
Selesai
Seperti terlihat pada Gambar 4.23 serta pada bagan alir pekerjaan tersebut
pada Gambar 4.24 dibawah ini:
Penghamparan Layer
Pemadatan Layer 1
Mobilisasi Material
Cek ketebalan
Padat = Max=
sesuai JMF
Test Sand
Layer 1
Selesai
20cm
Cone
Mulai
1
ya
ya
Ketebala
n >20cm
Forming Finish Grade
Penghamparan Layer
Pemadatan Layer 2
Final Compaction
Cek ketebalan
Padat = Max=
Test Sand
Test Sand
Cek Top
Layer 2
Level
Cone
20cm
Cone
2
ya
ya
ya
ya
tidak
tidak
tidak
tidak
Sumber : Pedoman PT Daya Cipta Infrastruktur
Gambar 4.25 Bagan Alir Pekerjaan Timbunan Biasa Dari Galian
BETON
PEMERIKSAAN
PEKERJAAN
ilustrasi pekerjaan beton pada Gambar 4.27 dan pekerjaan lantai kerja pada
hari
Spesifikasi?
Memenuhi
Tidak
a
Y
Setting Bekisting
Perapihan /pemadatan lahan
Persiapan Lahan : a
Penutupan dengan karung
Pembuatan JMF
basah/geotex
Perapihan
Selesai
Approved
Y
Tidak
Curring sd ± 7 hr
Urutan Kerja;
a. sebelum pekerjaan ini dilakukan, yang harus dilakukan pertama kali adalah
pemeriksaan permukaan WLC dan acuan sisi (pemasangan bouwplank dan
bekisting), mulai dari kemiringan, kerataan dan elevasi harus sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui direksi. Badan Jalan harus terbebas dari
kotoran atau hal-hal yang dapat merusak konstruksi, acuan sisi dipasang
segaris dan dimantapkan dengan menggunakan minimal 3 paku penjepit/mur
baut pada interval tertentu, hal ini dimaksudkan agar acuan tetap kuat saat
mesin bervibrasi tinggi bekerja;
b. landasan permukaan harus dipasangi plastik, hal ini dilakukan dengan
maksud agar dapat menjaga penyerapan air semen oleh permukaan WLC;
c. tulangan baja (wiremesh, dowel + tie bar ) dipasang sedemikian rupa
sehingga luas penampang melintang efektif tulangan pada arah membujur
tidak kurang dari aturan yang telah ditetapkan dalam spesifikasi atau yang
ditunjukkan digambar rencana yang telah disetujui direksi. Pengecoran beton
fs 45 dilakukan dalam satu lapis sekaligus dengan ketebalan yang sesuai
dengan gambar rencana, diikuti dengan pemadatan oleh concrete vibrator
dengan kapasitas yang sesuai dengan spesifikasi, diikuti proses perataan
permukaan;
d. kemudian langkah selanjutnya adalah finishing permukaan dengan cara
membuat alur-alur permukaan melintang tegak lurus sumbu jalan dengan
menggunakan alat grooving;
e. permukaan perkerasan jalan beton yang telah di grooving disemprotkan
material cairan curring compound untuk perawatan awal sebelum ditutup
karung goni basah selama sekurang-kurangnya 14 hari dari pengecoran atau
setelah beton mencapai kekuatan 80% dari kuat tekan beton pada umur 28
hari. Selama masa perawatan beton terus dibasahi secara teratur;
f. pekerja tidak boleh menginjak hamparan yg masih baru dengan memakai
sepatu yang dilekati tanah atau kotoran lainnya;
g. dalam masa perawatan setelah beton mencapai umur 8-12 jam, maka harus
dilakukan pemotongan permukaan beton untuk konstruksi joint. Pemotongan
dilakukan tepat diatas tulangan dowel berada, dengan kedalaman dan lebar
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Hasil pemotongan di
bersihkan kemudian diberi joint sealent (material pengisi) yang sesuai dengan
persyaratan bahan pengisi siar muai pada spesifikasi;
h. perkerasan jalan beton dapat dibuka untuk lalu lintas setelah kuat tekan dan
umur beton masuk, dilihat dari hasil test yang telah dilakukan di
laboratorium.
Seperti terlihat pada Gambar 4.29 dan bagan alir pekerjaannya pada Gambar
4.30 dibawah ini:
Gambar 4.29
Pekerjaan Perkerasan Beton