Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

JEMBATAN SUNGAI ALANG-ALANG


KABUPATEN TORAJA UTARA
SULAWESI SELATAN

Disusun Oleh :
Nama : Dody Al Fayed Munsir
NIM. : 17021101140

Dosen Pengajar :
⁃ Prof.Dr.Ir. Fabian Johanes Manoppo M.Agr
⁃ Semuel Yacob Recky Rompis ST, MT, M.Eng, Ph.D
⁃ Lucia Grace Jasmin Lalamentik ST, MT
⁃ Ir. Sisca Vonny Pandey MT, IPM
⁃ Servie Oktafianus Dapas ST. MT
⁃ Ir. Tisano Tjakrawala Arsjad MT
⁃ Ir. Deane Ronny O Walangitan MSi

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara
Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186) dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan, bahwa setiap pembangunan jalan/
jembatan bermanfaat bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat, terutama untuk meningkakan
pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengusahakan agar biaya operasi kendaraan menjadi
serendah-rendahnya. Disamping itu pembangunan jembatan harus dapat mendorong kearah
terwujudnya keseimbangan antar daerah dalam tingkat pertumbuhannya dengan
mempertimbangkan satuan wilayah pengembangan dan orientasi geografis pemasaran sesuai
dengan struktur pengembangan wilayah tingkat nasional yang dituju.
Sektor prasarana jembatan merupakan salah satu urat nadi dalam pertumbuhan ekonomi
wilayah, sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalah suatu hal yang
sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi jembatan memiliki
pengaruh yang luas baik bagi pengguna jalan/ jembatan maupun bagi wilayah secara
keseluruhan. Pengaruh positif terutama timbul dari kenyataan bahwa investasi jembatan secara
umum mengarah kepada pengurangan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi dan
mendistribusikan sejumlah volume dan pola keluaran ekonomi, untuk menstimulasi ekonomi
regional lebih lanjut. Strategi aktif pada pembangunan infrastruktur jembatan ini dapat
dikategorikan sebagai strategi yang di dalam pembangunannya dapat mengundang peran serta
tidak hanya pemerintah tetapi juga investor swasta. Pengembangan sektor transportasi
khususnya sektor jembatan, diharapkan dapat mengubah struktur perekonomian daerah atau
mengubah struktur PDRB antar wilayah.
Mengingat sampai saat ini perkembangan wilayah bertumpu pada kemampuan
mengeksploitasi sumber daya alam yang dimilikinya, maka pemanfaatannya bagi
pembangunan daerah haruslah seoptimal mungkin dari aspek pembangunan yang bekelanjutan.
Potensi yang mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut diatas haruslah didukung oleh
infrastruktur sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu infrastruktur yang mempunyai
peran signifikan adalah infrastruktur transportasi jalan, jembatan dan prasarana pendukung
lainnya.
Jembatan Sungai ALang-Alang Kec. Singki sebagai prasarana untuk meningkatkan
aksesibilitas dan koneksitas wilayah antara Rantepao sebagai Ibukota Kabupaten Toraja Utara
merupakan prasarana yang sangat potensial. Hal tersebut di atas yang mendasari perlunya
dibangun Jembatan Sungai ALang-Alang Kec. Singki.
Dalam melakukan Pembangunan teknis (DED) jembatan standar maupun jembatan
khusus harus memenuhi Kriteria Dasar Pembangunan Teknis berikut ini :
a) Kekuatan Unsur Struktural dan Stabilitas Keseluruhan Setiap unsur harus mempunyai
kekuatan memadai untuk menahan beban batas ultimate dan struktur sebagai kesatuan
dari setiap unsur harus stabil pada pembebanan tersebut.
b) Kelayanan Struktur Struktur harus berada dalam layanan pada beban batasan
kelayanan. Hal ini berarti bahwa struktur tidak boleh mengalami retakan, lendutan atau
getaran sedemikian rupa sehingga masyarakat menjadi khawatir atau jembatan menjadi
tidak layak digunakan.
c) Kesesuaian Tipe struktur yang dipilih harus sesuai dengan lingkungan, kondisi alam
dan lokasi jembatan terutama untuk duplikasi jembatan harus diperhatikan bangunan
atas dan bawah dari jembatan Existing.
d) Kemudahan Pelaksanaan Konstruksi harus mudah dilaksanakan sesuai dengan metode
konstruksi yang tersedia, sehingga metode yang sulit dilaksanakan dapat menyebabkan
keterlambatan waktu dan peningkatan biaya.
e) Ekonomis Rencana termurah yang sesuai dengan pendanaan dan faktor-faktor utama
lainnya adalah yang umumnya terpilih. Penekanan harus diberikan pada biaya umur
total struktur yang mencakup biaya pemeliharaan dan pembangunan.
f) Bentuk Estetika Struktur jembatan harus menyatu dengan alam sekitarnya dan
menyenangkan untuk dilihat. Biasanya semakin tinggi nilai estetika struktur jembatan
semakin tinggi biaya yang akan dipergunakan

1.2. Maksud dan Tujuan


a) Maksud :
Mendukung program pembangunan infrastruktur prasarana transportasi darat khususnya
pembangunan jembatan yang memadai sebagai penghubung antar daerah dengan
tersedianya Pembangunan jembatan yang sesuai dengan kriteria Pembangunan teknis
(DED).
b) Tujuan
Mendapat masukan kelayakan rencana pembangunan jembatan dilihat dari berbagai upaya
untuk mempercepat pertumbuhan kabupaten Toraja Utara. Mendapatkan dokumen
Pembangunan teknis (DED) dan dokumen lelang sesuai dengan kondisi daerah.
1.3. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai sebagai hasil dari layanan konsultansi ini adalah sebagai
berikut :
• Teridentifikasi permasalahan tata ruang di wilayah Kecamatan Singki.
• Teridentifikasi gambaran kinerja dan permasalahan akan kebutuhan jembatan Sungai
ALang-Alang Kecamatan Singki.
• Biaya dan tahapan pembangunan
• Kelayakan teknis, ekonomi & lingkungan
• Tumbuhnya pandangan baru dalam Pembangunan jembatan di mana jembatan khusus
mampu meningkatkan fungsi jembatan, dan metode pembangunan yang efektif dan
efisien.
• Meningkatkan kemampuan teknis Pembangunan dan penguasaan teknologi dalam
pelaksanaan konstruksi jembatan khusus.
• Menjadikan kegiatan ini sebagai ground training bagi praktisi jembatan kita dalam
mengahadapi pembangunan tipe dan bentuk jembatan besar/bentang panjang dimasa
mendatang.

1.4. Pengguna Jasa


Nama dan Organisasi Pengguna Jasa adalah Pemerintah Kabupaten Toraja Utara.

1.5. Sumber Pendanaan


Untuk pelaksanaan kegiatan ini didanai oleh APBD-P Kabupaten Toraja Utara Tahun
Anggaran 2012.
BAB II
LINGKUP KEGIATAN

2.1. Umum
Pada intinya lingkup kegiatan jasa konsultansi dalam pekerjaan ini terdiri dari beberapa
tahapan yang meliputi :
• Pemahaman mengenai maksud dan tujuan dari Pembangunan Jembatan khusus.
• Persiapan
• Inventarisasi data
• Pembuatan Peta Rencana Kerja
• Persiapan Personil dan Peralatan
• Pembuatan Rencana Kerja
• Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
• Koordinasi dengan Instansi Terkait
Jenis pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan Review Studi dan Pembangunan
Teknik Jembatan khusus guna menunjang pelaksanaan pekerjaan konstruksi jembatan.
Konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasa-jasanya semaksimal mungkin
untuk melaksanakan pekerjaan Pembangunan, sehingga diperoleh hasil pekerjaan berupa
Dokumen Pembangunan yang mencakup segala persyaratan yang ditetapkan dan dapat
dipertanggung jawabkan dalam pelaksanaan kontrak konstruksi/fisik serta mengusahakan
sekecil mungkin adanya perbaikan-perbaikan atau Pembangunan tambahan lainnya di
kemudian hari.
Pekerjaan yang harus dikerjakan adalah Pembangunan Teknis Jembatan Khusus
lengkap dan terperinci yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jembatan yang akan
direncanakan telah ditentukan sesuai skala prioritas yang akan segera ditindaklanjuti dengan
pelaksanaan fisiknya.

2.2. Data dan Fasilitas penunjang


• Penyediaan bahan-bahan, peralatan, dan perlengkapan kantor dan studio untuk
operasional Konsultan, termasuk tetapi tidak terbatas pada komputer
• Penyediaan bahan-bahan, peralatan, dan perlengkapan untuk kegiatan survey dan
investigasi lapangan yang diperlukan
• Penyediaan (penyewaan) kendaraan operasional berikut eksploitasinya
• Biaya perjalanan dan akomodasi orang konsultan
• Sewa alat survey lapangan dan penyelidikan geoteknik

2.3. Review Studi terdahulu


Diperlukan untuk memantapkan rencana pembangunan Jembatan Alang-Alang sebagai
usaha untuk menanggulangi masalah kebutuhan prasarana transportasi dalam menunjang
proses pengembangan wilayah didaerah tersebut yang diuraikan pada item pekerjaan sebagai
berikut :
• Memperkirakan perkembangan lalu lintas pada waktu yang akan datang untuk usulan
pembangunan jembatan tersebut.
• Menentukan rencana alinyemen jalan pendekat, lokasi dan jadwal pelaksanaan
pembangunan jembatan ditinjau dari aspek teknik, ekonomi dan lingkungan, aspek
transportasi dan pengembangan wilayah.
• Identifikasi manfaat proyek dan review analisa kelayakan terdahulu ditinjau dari
perkembangan yang ada.

2.4. Studi Teknik Detailed Engineering Design (DED)


Untuk mengetahui secara rinci semua asumsi yagn digunakan dalam tahap
Pembangunan serta mendapat parameter-parameter penting bagi perencana jembatan,
diperlukan serangkaian teknikal studi. Mengingat bentangan jembatan yang besar serta umur
jembatan yang panjang, untuk Pembangunan jembatan khusus untuk melakukan detailed
engineering design.

2.4.1. Studi Pendahuluan (Reconnaissance Survey)


Untuk pelaksanaan studi ini konsultan diwajibkan untuk mengamati kondisi lapangan
dan permasalahan desain yang mungkin timbul. Petugas yang akan ditugaskan diharuskan
berkonsultansi dengan pejabat dari Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten
Toraja Utara untuk mendiskusikan segala hal yang bersangkutan dengan jembatan yang akan
ditangani.
Sebelum melakukan kegiatan studi pendahuluan maka konsultan wajib mengumpulkan
semua data yang berhubungan dengan lokasi rencana jembatan seperti peta situasi, peta tata
guna lahan dan dokumen-dokumen pendukung lainnya. Studi pendahuluan harus dilakukan
pada area di dalam radius 500 m dari lokasi rencana jembatan. Dalam melaksanakan pekerjaan,
konsultan wajib melengkapi diri dengan alat keselamatan kerja seperti helm dan sepatu boat,
dan alat bantu kerja seperti peralatan tulis, lampu penerangan, spray paint dan palu, sehingga
menjamin terlaksananya pekerjaan ini dengan aman dan hasil studi akan lebih optimal.

A. Studi pendahuluan bertujuan untuk :


• Pengenalan kondisi lingkungan
• Pengenalan kondisi planimetri dan tata guna lahan
• Pengenalan kondisi jaringan jalan yang ada di sekitar lokasi jembatan
• Mengumpulkan, memeriksa dan mengkonfirmasi data sekunder yang ada

B. Kegiatan studi pendahuluan yang harus dilakukan adalah :


a) Studi Geometrik :
• Mengidentifikasi / memperkirakan secara tepat penerapan desain geometrik
(alinyemen horisontal dan vertikal) berdasarkan pengalaman dan keahlian yang harus
dikuasai sepenuhnya oleh Highway Engineer yang melaksanakan pekerjaan ini
dengan melakukan pengukuran- pengukuran secara sederhana dan benar (jarak,
azimut, kemiringan dengan helling meter) dan membuat sketsa desain alinyemen
horizontal maupun vertikal secara khusus untuk lokasi-lokasi yang dianggap sulit
untuk memastikan trase yang dipilih akan dapat memenuhi persyaratan geometrik
yang dibuktikan dengan sketsa horizontal dan penampang memanjang rencana trase
jalan.
• Didalam penarikan perkiraan desain alinyemen horizontal dan vertikal harus sudah
diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan Pembangunan untuk lokasi-
lokasi : galian dan timbunan
b) Studi Topografi :
• Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton Bench Mark
di awal dan akhir Proyek
• Mengamati kondisi topografi
• Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus serta morpologi dan
lokasi yang diperlukan perpanjangan koridor
• Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran
Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/titik yang akan dijadikan referensi.
c) Studi Rencana Jembatan :
• Menentukan dan memperkirakan total panjang, lebar, kelas pembebanan jembatan,
tipe konstruksi, dengan pertimbangan terkait denagn LHR, estetika, lebar sungai,
kedalaman dasar sungai, profil sungai/ada tidaknya palung, kondisi arus dan arah
aliran, sifat-sifat sungai, scouring vertikal / horizontal, jenis material bangunan atas
yang tersedia dan paling efisien.
• Menentukan dan memperkirakan ukuran dan bahan tipe abutmen, pilar, fondasi,
bangunan pengaman (bila diperlukan) dengan mempertimbangkan lebar dan
kedalaman sungai, sifat tebing, sifat aliran, endapan/sedimentasi material, benda
hanutan, scouring yang pernah terjadi.
• Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan mempertimbangkan MAB (banjir),
MAN (normal), MAR (rendah) dan banjir terbesar yang pernah terjadi.
d) Studi Geoteknik :
• Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan karakteristik tanah
dan batuan
• Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry) sepanjang lokasi pekerjaan
• Memberikan rekomendasi pada Highway Engineer dan Bridge Engineer berkaitan
dengan rencana trae jalan dan rencana jembatan yang akan dipilih
• Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus (rawan longsor, dll)
• Mencatat lokasi yang akan dilakukan pengeboran maupun lokasi untuk test pit
• Membuat rencana kerja untuk tim survey detail

2.4.2. Studi Detail


Untuk mengatahui secara rinci semua asumsi yang digunaan dalam tahap Pembangunan
serta mendapat parameter-parameter penting bagi perencana jembatan, diperlukan serangkaian
studi detail pengumpulan data. Mengingat bentangan jembatan yang besar serta umur jembatan
yang panjang, maka Pembangunan jembatan khusus membutuhkan data-data Pembangunan
yang didapat secara akurat.
Hasil studi detail pengumpulan data tersebut akan menjadi dasar bagia perencana
jembatan untuk melakukan detailed engineering design. Studi detail yang diperlukan adalah :
A. Studi Topografi Daratan
a) Lingkup kegiatan pengukuran :
• Sebelum melakuakn pengukuran harus diadkan pemeriksaan alat yang baik yang
sesuai dengan ketelitian alat dan dibuatkan daftar hasil pemeriksaan alat tersebut
• Awal pengukruan dilakukan pada tempat yang mudah dikenal dan aman, dibuat titik
tetap (BM) yang diambil dari titik
b) Pengukruan Titik Kontrol Horizontal :
c) Pengukuran Titik Vertikal :
d) Pengukuran Situasi :
e) Pengukuran Penampang Memanjang
f) Pengukuran Penampang Melintang
g) Pengukuran Khusus Jembatan
h) Pemasangan Patok-patok
i) Perhitungan dan Penggambaran Peta
B. Studi Topografi Bawah Air / Batchimetry
C. Studi Gelombang, Pasang, Arus dan Sedimentasi
D. Studi Geologi dan Geoteknik
E. Studi Hidrologi
F. Studi Pergerakan Kapal

2.5. Pembangunan Detail


Dalam phase Pembangunan Detail dan Laporan Akhir, Konsultan wajib melaksanakan
proses sebagai berikut :
1) Penyusunan konsep kriteria Pembangunan teknis dan konsep detail Pembangunan
untuk dimintakan persetujuan pemberi tugas.
2) Pembuatan Pembangunan akhir dilakukan setelah konsep tersebut di atas mendapat
persetujuan pemberi tugas dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan saran dari
pemberi tugas.
3) Semua Pembangunan harus mengikuti ketentuan-ketentuan dalam Standard
Pembangunan.

❖ KUALIFIKASI
Kualifikasi yang diharuskan dipenuhi oleh Penyedia Jasa adalah:
• Memiliki latar belakang dan pengalaman yang luas dalam bidang pekerjaan
konstruksi jalan dan jembatan;
• Pernah menjadi penyedia jasa dalam bidang konstruksi jalan dan jembatan;
• Mengerti dan memahami peraturan yang sesuai dengan konstruksi jalan dan
jembatan (PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34
TAHUN 2006 TENTANG JALAN, Spesifikasi Teknis Pekerjaan Jalan dan
Jembatan, SNI, Peraturan lain yang terkait) ;
• Memiliki kemampuan untuk menangani masalah dengan cepat dan tepat;
• Memiliki metode yang baik dalam memberikan pelayanan kepada Pengguna;
• Memiliki komitmen yang kuat untuk mau bekerjasama dengan Panitia Pengadaan,
dan Tim Teknis pada Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Karanganyar;
• Memiliki komitmen dan disiplin terhadap tanggung jawab dan jadwal pekerjaan.
• Pengalaman kerja/kinerja tahun sebelumnya dengan disertai pernyataan dan
mengetahui PPKom.

❖ SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


Spesifikasi Teknis pekerjaan konstruksi, meliputi:
• Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan;
• Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan;
• Ketentuan penggunaan tenaga kerja;
• Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan;
• Ketentuan gambar kerja harus lengkap dan jelas;
• Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran;
• Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi;
• Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
• Dll yang diperlukan.
2.6. Tenaga Ahli
Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut, maka dibutuhkan beberapa tenaga ahli
yang memiliki sertifikat keahlian dari Asosiasi Profesi yang telah diregistrasi LPJK, dengan
jumlah dan kualifikasi sebagai berikut :

2. Assisten Tenaga Ahli


• Assisten Ahli Jembatan
• Assisten Ahli Jalan Raya
• Assisten Ahli Struktur
• Assisten Ahli Lalu Lintas
• Assisten Ahli Geoteknik
• Assisten Ahli Hidrologi/Hidrolika
• Assisten Ahli Geodesi
• Assisten Ahli Kuantitas dan Harga
• Assisten Ahli Kontrak
3. Tenaga Pendukung
Tenaga Pendukung (Supporting Staff)
o Juru Gambar (Draftman / Drafter CAD)
Mempunyai pengalaman dalam bidang gambar teknik sipil khususnya jalan
raya dan jembatan. Dapat bekerja dengan cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi
serta dapat mengoperasikan program Auto CAD (CAD profesional). Mempunyai latar
belakang pendidikan minimal Sekolah Lanjutan Atas yang mempunyai keahlian khusus
tambahan dalam bidang yang diperlukan. Draftman bertanggung jawab atas pembuatan
gambar-gambar yang dibutuhkan
o Tenaga Kerja Lainnya
Supporting Staff adalah petugas administrasi perkantoran yang dibutuhkan
dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, berpengalaman dalam bidang pekerjaan
masing-masing yang relevan dengan posisi bidang tugasnya guna mendapatkan hasil
kerja yang maksimum. Supporting Staff dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada Team Leader.

2.7. Lokasi Kegiatan


Lokasi kegiatan jasa konsultansi ini adalah Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

2.8. Jadwal Pelaksanaan


Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan penyelesaian pekerjaan ini adalah 3 ( Tiga )
Bulan, terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh Pengguna Jasa.
Pelaksanaan pekerjaan wajib membuat jadwal kegiatan pekerjaan dan jadwal kegiatan
personil.

2.9. Keluaran
Keluaran atau hasil pelaksanaan pekerjaan ini adalah mendapatkan hasil review studi
kelayakan dan dokumen Pembangunan teknis (DED) dan dokumen lelang Jembatan sesuai
dengan kondisi daerah
KELUARAN
Keluaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya studi kelayakan dan pra rencana teknis
Pembangunan Jembatan Alang-alang.
LAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN
a. Umum
Semua laporan ditulis dalam bahasa indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi
tugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio serta A3 untuk Gambar dan diserahkan
kepada pengguna jasa. Laporan yang dimaksud meliputi :
o Draft laporan
o Laporan pendahuluan
o Laporan akhir perencanaan
o Gambar perencanaan
o Data ukur dan survei kondisi jalan
o Data tanah
o Album dokumentasi/ visualisasi
o Dokumen tender (dokumen teknis)
o CD Soft Copy Laporan Final dan Dok. Tender
o Dan gambar animasi sederhana

b. Khusus
o Konsultan harus melakukan survei lalulintas untuk menghasilkan data lalul lintas guna
menghasilkan produk manajemen lalulintas ditempat persimpangan.
o Membuat pola pedestrian dan utilitas jalan yang diperlukan dengan menyesuaikan
daerah ataulokasi pekerjaan.
Lampiram

Gambar. Tampak Jembatan Alang-Alang, Kab. Toraja Utara, Prov. Sulawesi Selatan.

Gambar. Lokasi Jembatan Alang-Alang, Kab. Toraja Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Anda mungkin juga menyukai