Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN TUGAS

PERENCANAAN DERMAGA

DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng

OLEH:
Doli Roy Donovan Hutapea
18021101076

UNIVERSITAS SAMRATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2021
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
KARTU ASISTENSI

Nama : Doli Hutapea


Nim : 18021101076
Tanggal Keterangan TTD

2
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
KATA PENGANGTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan berkat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Perencanaan Dermaga untuk memenuhi persyaratan tugas dalam mata kuliah
Perencanaan Dermaga pada Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado.
Dalam penyusunan Laporan Tugas Perencanaan Dermaga ini penyusun dibantu banyak
pihak.
Oleh karena itu melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng sebagai Dosen Pengajar
matakuliah Perencanaan Dermaga.
2. Orang tua yang selalu membantu, mendukung, dan memberi semangat kepada
penyusun.
3. Rekan-rekan mahasiswa lainnya yang telah membantu dan memberi masukan
kepadapenyusun.
4. Semua pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Tugas
PerencanaanDermaga ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan laporan masih jauh dari sempurna
yang disebabkan karena keterbatasan pengetahuan penyusun. Oleh karenanya, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan.
Semoga Laporan Tugas Perencanaan Dermaga ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya dan khususnya bagi penyusun sendiri.

Manado, 2021
Penyusun

3
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
DAFTAR ISI

KARTU ASISTENSI ............................................................................................................................. 2


KATA PENGANGTAR ........................................................................................................................ 3
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 6
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 6
B. Aspek dalam perencanaan Konstruksi Dermaga...................................................................... 8
C. Pemilihan Tipe Dermaga ........................................................................................................... 9
PERENCANAAN KONTRSUKSI DERMAGA................................................................................. 11
A. Rencana Kedalaman Perairan................................................................................................. 11
B. Lebar Alur Pelayaran ................................................................................................................. 12
C. Rencana Tambatan/Panjang Dermaga dan Lebar Dermaga ................................................. 13
D. Pengerukan .............................................................................................................................. 15
E. Rencana Jalan .......................................................................................................................... 15
F. Perlengkapan Dermaga ........................................................................................................... 15
PEMILIHAN TIPE/STURTUR BENTUK TAMBATAN.................................................................. 17
PERHITUNGAN GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA STRUKTUR ....................................... 18
A. Wind Pressure (Akibat Angin) ................................................................................................ 18
B. Current Force (Akibat Arus) ................................................................................................... 18
C. Wave Force (Akibat Ombak) .................................................................................................. 20
D. Bearthing Force (Akibat Benturan Kapal) ............................................................................. 21
PERENCANAAN BOLDER DAN FENDER ..................................................................................... 23
A. Perencanaan Bolder ................................................................................................................. 23
B. Perencanaan Fender ................................................................................................................ 27
PERENCANAAN KONSTRUKSI DERMAGA................................................................................. 31
A. Tiang Pancang Kelompok........................................................................................................ 31
B. Desain Tulangan Balok ............................................................................................................ 41
C. Perhitungan Penulangan Plat Lantai Dermaga ...................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 51

4
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng

5
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laut atau perairan merupakan lingkungan yang mendominasi muka bumi ini yaitu sebanyak 71%.
Keadaan ini mendorong para pendahulu untuk menciptakan sebuah moda tranportasi yang mampu
mengapung di atas luas dan dalamnya lautan. Kapal adalah satu-satunya moda tranportasi yang
mampu menyeberangi luasnya lautan. Keberadaan sebuah moda tranportasi, mendorong juga
terbentuknya sebuah terminal alur laut tersebut yaitu Pelabuhan. Pelabuhan (port) adalah kawasan
perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal. Fasilitas
terminal pada pelabuhan salah satunya adalah dermaga.
Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang akan melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang
yang merupakan suatu struktur yang dibuat di laut yang menghubungkan bagian darat dan terdiri
dari bangunan atas yang terbuat dari balok, pelat lantai dan tiang pancang yang mendukung
bangunan diatasnya. Konstruksi dermaga diperlukan untuk menahan gaya-gaya akibat tumbukkan
kapal dan beban selama bongkar muat.
Dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang akan merapat dan
bertambat pada dermaga tersebut. Dalam mempertimbangkan ukuran dermaga harus didasarkan
pada ukuran- ukuran minimal sehingga kapal dapat bertambat dan meninggalkan dermaga maupun
melakukan bongkar muat dengan aman, cepat dan lancar.
Dermaga dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu wharf atau quai dan jetty atau pier.
• Wharf
Wharf adalah dermaga yang pararel dengan pantai dan biasanya berimpit dengan garis
pantai. Wharf juga dapat berfungsi sebagai penahan tanah yang ada dibelakangnya.
• Jetty atau Pier
Jetty atau pier adalah dermaga yang menjorok ke laut. Berbeda dengan wharf yang
digunakan untuk merapat satu sisinya, jetty dapat digunakan pada satu sisi atau dua sisinya, yang
biasanya sejajar dengan pantai dan dihubungkan dengan daratan oleh jembatan yang biasanya
membentuk sudut tegak lurus dengan jetty, sehingga jetty dapat berbentuk T, L atau Jari
Dermaga dapat ditentukan dari berbagai bentuk, yaitu dermaga memanjang, dermaga menjari, dan
dermaga pier.
• Dermaga Memanjang
Pada bentuk dermaga memanjang ini, posisi muka dermaga adalah sejajar dengan garis
pantai dimana kapal-kapal yang bertambat akan berderet memanjang. Tambatan dengan bentuk
memanjang ini dibangun bila garis kedalaman kolam pelabuhan hampir sama hampir merata
sejajar dengan garis pantai. Bentuk dermaga memanjang ini biasanya digunakan pada

6
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
pelabuhan peti kemas, dimana dibutuhkan suatu lapangan terbaik guna kelancaran dalam melayani
penanganan peti kemas.

Gambar : Bentuk Dermaga Memanjang

• Dermaga Menjari
Bentuk dermaga menyerupai jari ini biasanya di bangun bila garis kedalamanan terbesar menjorok
ke laut dan tidak teratur. Dermaga ini di bangun khusus untuk melayani kapal dengan muatan
umum.

Gambar : Bentuk Dermaga Menjari


• Dermaga Pier
Dermaga berbentuk pier ini dibangun bila garis kedalaman jauh dari pantai dan tidak diingkan
pengerukan kolam pelabuhan yang besar yang berkaitan dengan stabilitas lingkungannya. Antara
dermaga dan pantai dihubungkan dengan jembatan penghubung (approach trestle) yang
berfungsi sebagai penerus dalam lalu lintas barang. Jembatan penghubung dapat ditempatkan
ditengah, disisi, ataupun kombinasi dari keduanya.

7
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng

Gambar : Bentuk Diagram Pier

B. Aspek dalam perencanaan Konstruksi Dermaga


Pada perencanaan harus dipertimbangkan semua aspek yang mungkin akan berpengaruh
baik pada saat pelaksanaan konstruksi maupun pada saat pengoperasian dermaga. Penggunaan
peraturan dan persyaratan- persyaratan dimaksudkan untuk memperoleh desain yang memenuhi
syarat keamanan, fungsi dan biaya konstruksi. Persyaratan dari desain dermaga pada umumnya
mempertimbangkan lingkungan, pelayanan konstruksi, sifat-sifat material dan persyaratan-
persyaratan sosial. Elemen-elemen yang dipertimbangkan dalam perencanaan dermaga antara
lain:
• Fungsi
Fungsi dermaga berkaitan dengan tujuan akhir penggunaan dermaga, apakah untuk melayani
penumpang, barang atau untuk keperluan khusus seperti untuk melayani transportasi minyak dan
gas alam cair.
• Tingkat Kepentingan
Pertimbangan tingkat kepentingan biasanya menyangkut adanya sumber daya yang bernilai
ekonomi tinggi yang memerlukan fasilitas pendistribusian atau menyangkut sistem pertahanan
nasional.
• Umur (life time)
Pada umumnya umur rencana (life time) ditentukan oleh fungsi, sudut pandang ekonomi
dan sosial untuk itu maka harus dipilih material yang sesuai sehingga konstruksi dapat berfungsi
secara normal sampai umur yang direncanakan. Terlebih lagi untuk konstruksi yang
menggunakan desain kayu atau baja yang cenderung untuk menurun kemampuan pelayanannya
akibat adanya kembang susut ataupun korosi, maka umur rencana harus ditetapkan guna
menjamin keamanan konstruksinya.

8
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
• Kondisi Lingkungan
Selain gelombang, gempa, kondisi topografi tanah yang berpengaruh langsung pada
desain, juga harus diperhatikan pengaruh adanya konstruksi terhadap kualitas air, kehidupan
hewan dan tumbuh-tumbuhan serta kondisi atmosfer sekitar.
• Beban-beban yang Berkerja
• Material yang Digunakan
• Faktor Keamanan
Faktor keamanan berlaku sebagai indeks yang mewakili keamanan desain suatu struktur,
bermanfaat untuk mengkompensasikan ketidakpastian dalam desain yang biasanya terjadi akibat
kurangnya ketelitian dan human error dalam desain dan pelaksanaan konstruksi.
• Periode Konstruksi
• Biaya Konstruksi
• Biaya Perawatan

C. Pemilihan Tipe Dermaga


Dalam perencanaan dermaga pertimbangan-pertimbangan pokok yang diperlukan pada pemilihan
tipe dermaga secara umum adalah :
• Tinjauan topografi daerah pantai
Tinjauan topografi daerah pantai yang akan dibangun dermaga sangat penting dilakukan
karena berkaitan dengan keamanan, efektifitas, kemudahan proses pengerjaan dan faktor
ekonomis. Misalnya pada perairan yang dangkal sehingga kedalaman yang cukup agak jauh dari
darat, penggunaan jetty akan lebih ekonomis karena tidak diperlukan pengerukan yang besar.
Sedang pada lokasi dimana kemiringan dasar cukup curam, pembuatan pier dengan
melakukan pemancangan tiang di perairan yang dalam menjadi tidak praktis dan sangat mahal.
Dalam hal ini pembuatan wharf bisa dipandang lebih tepat. Jadi bisa disimpulkan kalau tinjauan
topografi sangat mempengaruhi dalam pemilihan alternatif tipe dermaga yang direncanakan.
• Jenis Kapal yang Dilayani
Jenis kapal yang dilayani berkaitan dengan dimensi dermaga yang direncanakan. Selain itu
juga aktifitas yang mungkin harus dilakukan pada proses bongkar muat dan peruntukan dermaga
akan mempengaruhi pertimbangan pemilihan tipe dermaga. Dermaga yang akan melayani kapal
minyak (tanker) dan kapal barang curah mempunyai konstruksi yang ringan dibanding dengan
dermaga barang potongan (general cargo), karena dermaga tersebut tidak memerlukan peralatan
bongkar muat yang besar (crane), jalan kereta api, gudang-gudang dan sebagainya.Untuk melayani
kapal tersebut, biasanya penggunaan pier dipandang lebih ekonomis. Untuk keperluan melayani
kapal tanker atau kapal barang curah yang sangat besar biasanya dibuat tambatan lepas pantai dan
proses bongkar muat dilakukan menggunakan kapal yang lebih kecil atau tongkang dan barang
akan dibongkar di dermaga tepi pantai yang berukuran relatif lebih kecil.

9
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
• Daya Dukung Tanah
Kondisi tanah sangat menentukan dalam pemilihan tipe dermaga. Pada mumnya tanah di
dekat dataran memiliki daya dukung yang lebih besar daripada tanah di dasar laut. Dasar laut
umumnya terdiri dari endapan lumpur yang padat. Ditinjau dari daya dukung tanah, pembuatan
wharf akan lebih menguntungkan. Tapi apabila tanah dasar berupa karang, pembuatan wharf akan
mahal karena untuk mendapatkan kedalaman yang cukup di depan wharf diperlukan pengerukan
yang besar. Dalam hal ini pembuatan jetty akan lebih ekonomis karena tidak diperlukan
pengerukan dasar karang

10
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
PERENCANAAN KONTRSUKSI DERMAGA

A. Rencana Kedalaman Perairan


Rencana kedalaman perairan disesuaikan dengan ukuran kapal yang akan menggunakan
pelabuhan tersebut. Pada umumnya kedalaman air dasar kolam pelabuhan berdasarkan full loaded
draft (maximum draft). Dari kapal yang tertambat dengan jarak aman / ruang bebas (clearance)
sebesar 0,8 – 1,0 m di bawah lunas kapal.Taraf dermaga ditetapkan antara 0,5 – 1,5 m di atas air
pasang sesuai dengan besarnya kapal.

11
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
Data yang digunakan adalah data kapal yang paling maksimum, sehingga untuk panjang dan
lebar kapal akan digunakan data kapal penumpang (passenger) sedangkan untuk data sarat kapal
digunakan data dry bulk :
• Sarat kapal : 9,5 m
• Clearance : 1,0 m
Kedalaman perairan (h) = Sarat kapal + beda pasang surut + clearance + ⅓ tinggi ombak
= 9,5 m + 1,0 m + 1.0 m + (⅓ * 1,25 m)= 11,917 m

Jadi : Untuk kedalaman perairan diambil yang terbesar = 11,917 m


Untuk tinggi dermaga rencana
= 11,917 m + free board (= 1m)
= 12,917 m
B. Lebar Alur Pelayaran
Alur pelayaran yang dalam hal ini menggunakan dua jalur untuk melayani kapal yang akan
masuk ke kolam pelabuhan. Dalam perencanaan ini, kapal dengan lebar terbesar yang akan
beroperasi adalah Passenger : 30000 DWT = 32,2 m.
• Menghitung lebar alur untuk 2 jalur

12
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
Lebar kapal (B) = 32,2 m
Panjang kapal (L) = 242 m
• Untuk lebar alur pelayaran dipakai rumus :
L = 1,5 B + (1,2 s/d 1,5 ) B + 30,00 + (1,2 s/d 1,5 ) B + 1,2 B
L = 1,5 (30,2 m) + 1,5 (30,2m) + 30,00 + 1,5 (30,2m) + 1,2 (30,2m)
= 213,5 m
Untuk memutar kapal dipakai rumus :
d = 1,50 L = 1,50 * 213,5 m = 320,31 m
R = 0,75 L = 0,75 * 213,5 m = 160.155 m

Gambar 13 – Sketsa Tampak Atas untuk Pelabuhan


C. Rencana Tambatan/Panjang Dermaga dan Lebar Dermaga
Rumus untuk menghitung panjang dermaga adalah sebagai berikut :
dimana,
Lp = panjang dermaga
Loa = panjang kapal yang ditambat n = jumlah kapal yang ditambat

13
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng

Ada 4 jenis kapal yang direncakan akan berkunjung, sehingga perencanaan jumlah
tambatan harus dihitung sesuai kebutuhan.
• Tambatan Passenger 30000 GT
Data penumpang yang diramalkan/tahun = 8.000.000 org/tahun
Jumlah kapal yang berkunjung/tahun : 8.000.000/30000 = 266,67 ~ 267 kapal
Jumlah kapal/hari : 267/3 = 0,848 kapal ~ 1 kapal
Jumlah tambatan yang dibutuhkan = 1 buah
• Cargo 3000 DWT
Data tonase yang diramalkan/tahun = 1.000.000 ton/tahun
Jumlah kapal yang berkunjung/tahun : 500.000/3000 = 166,7 ~167kapal
Jumlah kapal/hari : 167/315 = 0,5 kapal ~ 1 kapal
Jumlah tambatan yang dibutuhkan = 1 buah
• Ore Carrier 10000 DWT
Data tonase yang diramalkan/tahun = 800.000 ton/tahun
Jumlah kapal yang berkunjung/tahun : 800.000/10000 = 80 kapal
Jumlah kapal/hari : 80/315 = 0,25 kapal ~ 1 kapal
Jumlah tambatan yang dibutuhkan = 1 buah
• Dry Bulk 15000 DWT
Data tonase yang diramalkan/tahun = 750.000 ton/tahun
Jumlah kapal yang berkunjung/tahun : 750.000/15000 = 50 kapal

14
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
Jumlah kapal/hari : 50/315 = 0,15 kapal ~ 1 kapal
Jumlah tambatan yang dibutuhkan = 1 buah

Dari hasil perhitungan, tambatan untuk kapal penumpang (passenger) membutuhkan 1


tambatan khusus, sedangkan untuk kapal jenis cargo, ore carrier dan dry bulk intensitas kapal per
harinya sangat sedikit, sehingga diambil keputusan untuk membuat 1 tambatan untuk ketiga jenis
kapal tersebut. Total tambatan yang akan dibuat adalah 2.
• Panjang Dermga
d = 2 * 242 m + (2 + 1) * * 242 m = 556.6 m≈ 557 m
Keterangan : 1 tahun = 365 hari (asumsi hari bekerja 315 hari )
• Lebar Dermaga
Dalam merencanakan lebar dermaga banyak ditentukan oleh kegunaan dari dermaga tersebut,
ditinjau dari jenis volume barang yang mungkin ditangani pelabuhan / dermaga tersebut. Diambil
lebar dermaga 20 m untuk jalan kendaraan dan gudang barang
Kesimpulan :
Jadi, panjang total dermaga = 557 m dan lebar dermaga = 20 m
D. Pengerukan
Pengerukan diperlukan bila perairan di lokasi pelabuhan lebih kecil (dangkal) dari kedalaman
perairan rencana sesuai dengan ukuran kapal yang akan berlabuh. Untuk tugas ini tidak dilakukan
pengerukan karena lokasi dermaga diambil sesuai kedalaman rencana yaitu kedalaman 12,917 m.

E. Rencana Jalan
Pada perencanaan penempatan jalan, intersection dari setiap jalur jalan dibuat minimal, baik untuk
jenis kendaraan yang sama maupun yang berbeda, misalnya untuk tipe II dan Forklit Jalan untuk
masuk kepelabuhan dibuat 2 jalur agar arus lalu lintas tetap lancer dalam pelayanan penumpang
maupun pengangkutan barang-barang yang keluar masuk pelabuhan. Apabila dalam pelabuhan
terdapat rencana jalan kereta api, diusahakan tidak mangganggu jalur lalu-lintas yang lain.

F. Perlengkapan Dermaga
Untuk seluruh pelabuhan, baik pelabuhan umum, pelabuhan cargo, maupun pelabuhan lainnya
diperlukan perlengkapan baik untuk usaha pengawasan maupun pemeliharaaan.
Guna keperluan itu, maka perlu adanya:
a. Kantor- kantor yang meliputi :
• Kantor Syahbandar

15
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
• Kantor Bea Cukai
• Kantor Kesehatan
• Kantor Imigrasi
• Kantor Buruh Pelabuha
• Kantor Pelabuhan
b. Fasilitas-fasilitas pendukung, yang meliputi :
• Suplai Air Bersih
• Suplai Listrik
• Jaringan Telekomunikasi
• Suplai Bahan Bakar Minyak
• Fasilitas Pemadam Kebakaran
• Drainase dan Pembuangan Sampah
c. Prasarana pendukung lainnya :
• Jaringan Jalan Raya dan Jalan Kereta Api
• Kapal-kapal Kerja
• Fasilitas Perbaikan Kapal, dll

16
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
PEMILIHAN TIPE/STURTUR BENTUK TAMBATAN

Pemilihan tipe dermaga sangat dipengaruhi oleh kebutuhan yang akan dilayani (dalam tugas ini
dermaga yang melayani penumpang dan barang seperti; barang potongan dan peti kemas), ukuran
kapal, arah gelombang dan angin, kondisi topografi dan tanah dasar laut dan yang paling penting
adalah tinjauan ekonomi untuk mendapatkan bangunan yang paling ekonomis.
Pada tugas ini perencanaan struktur tambatan/dermaga menggunakan material beton
bertulang yang dihitung dengan pengaruh beban luar.
Beban luar yang bekerja terdiri atas 2 komponen, yaitu :
• Gaya/beban horizontal, ini merupakan reaksi dari FENDER.
• Gaya/beban vertikal, semua beban yang ada di atas dermaga.
Struktur penahan direncanakan terdiri atas konstruksi kelompok tiang pancang (pile group)
dan tembok penahan tanah (retaining wall). Dalam perencanaan, poer dan plat lantai dermaga
ditahan oleh kelompok tiang pancang.

17
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
PERHITUNGAN GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA STRUKTUR

A. Wind Pressure (Akibat Angin)


Angin yang berhembus ke badan kapal yang ditambatkan akan menyebabkan gerakan
kapal yang bisa menimbulkan gaya pada dermaga. Apabila arah angin menuju ke dermaga, maka
gaya tersebut berupa gaya benturan ke dermaga; sedang jika arahnya meninggalkan dermaga akan
menyebabkan gaya tarikan kapal pada alat penambat. Besar gaya angin tergantung pada arah dan
kecepatan hembus angin, dan dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

Dimana :
θ = sudut antara angin dan kapal = 98˚
c = koofisien tekanan arus = 1,3
A = luas proyeksi arah melintang
= (kedalaman-sarat) x lebar kapal terbesar
= (12,917 – 9,5) x 32,2 = 110,02 m²
B = luas proyeksi arah memanjang
= (kedalaman-sarat) x panjang kapal terbesar
= (12.917 – 9,5) x 242 = 826,83 m²
Jadi :
R= ½ x 1,024 t/m³ x 1,3 x (0,10 m/det)2x(126.1*cos²98˚+947.9*sin²98˚)
R = 5416,3 kgm/det
R = 541,6 kgf

B. Current Force (Akibat Arus)


Seperti halnya angin, arus yang bekerja pada bagian kapal yang terendam air juga akan
menyebabkan terjadinya gaya pada kapal yang kemudian diteruskan pada dermaga dan alat
penambat. Besar gaya yang ditimbulkan oleh arus diberikan oleh persamaan berikut ini :

18
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng

dimana,
R = gaya akibat arus (kgf)
Ac = luas tampang kapal yang terendam air (m²)
ɣw = rapat massa air laut (1025 kg/m³)
Vc = kecepatan arus (m/det)
Cc = koefisien tekanan arus

Untuk gaya Current Force (akibat arus) ini diambil ukuran kapal PASSENGER
30000 GT,
dimana :
Panjang kapal = 242 m
Sarat kapal = 9,4 m

19
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
maka,
Ac = luas tampang kapal yang terendam ai
= 242 m * 9,4 m
= 2274,8 m²
• Gaya arus melintang (lateral)

= 12,917/9,4
= 1,35
Interpolasi :
Cc = ((1.35-1.1))/(1.5-1.1) x 3-5+5
= 3.6
Jadi, R = 3,6* 1025 kg/m³ * 2178 m² * 0.1/2x9.8
= 4313,3 kgf

• Gaya arus memanjang (longitudinal)


Diambil nilai Cc = 0,5
R = 0.5* 1025 kg/m³ * 2178 m² * 0.1/2x9.8
= 594,81 kgf

C. Wave Force (Akibat Ombak)


dimana,

20
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
cMx, cMy = koefisien energi arah x dan y = 1,3
h = kedalaman = 12,971 m
Wo = berat jenis air laut = 1025 kg/m³
H = tinggi gelombang = 1,25 m
d = sarat kapal terbesar = 9,0 m
l = panjang gelombang = 35,2 m
Fx adalah besarnya gaya akibat gelombang pada arah x terhadap dermaga
Fy adalah besarnya gaya akibat gelombang pada arah y terhadap dermaga
Maka :
Fx = -1552.23 kgm
Fy = 11044.67 kgm

= √(−1552.23)2 + √(−11044.67)2
= 11153.208 kgm

D. Bearthing Force (Akibat Benturan Kapal)


Kapal yang akan merapat ke dermaga akan membentur struktur dermaga yang
menimbulkan getaran-getaran yang nantinya akan diserap oleh FENDER.Besar energi yang
ditimbulkan dapat dilihat dengan memakai rumus sebagai berikut.

di mana,
E = energi kinetik
W = berat kapal
g = percepatan gravitasi
v = kecepatan kapal saat bertambat pada sudut 98 dengan tambatan

21
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
Untuk kapal besar biasanya kecepatan dihitung v = (7,5 - 15) cm/det dan untuk kapal kecil
diambil v = 30 cm/det.

Dimana :
D = Sarat kapal = 9 m
L = Panjang kapal = 242 m
Wo = Berat jenis air laut = 1,024 t/m3
D/T = Berat kapal = 30.000 DWT

Jadi :
Wa =15756.9 ton
W =45756.8 ton
Sehingga
E = 1/2 X((45756.8 X 0.10)/9.8)
= 23,322 tm
= 23322 kgm
Jadi gaya total yang bekerja dan akan di teruskan ke dermaga adalah :
F = 541.63 + 4313.3 + 594.81 + 11153.208
F = 16607.32 kg

22
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
PERENCANAAN BOLDER DAN FENDER
A. Perencanaan Bolder
Bolder adalah alat pengikat. Kapal yang berlabuh ditambatkan ke dermaga dengan
mengikatkan tali-tali penambat ke bagian haluan, buritan dan badan kapal. Tali-tali penambat
tersebut diikatkan pada alat penambat yang dikenal dengan bitt yang dipasang disepanjang sisi
dermaga. Bitt dengan ukuran yang lebih besar disebut dengan bollard (corner mooring post) yang
diletakkan pada kedua ujung dermaga atau ditempat yang agak jauh dari sisi muka dermaga.
• Bollard
Bollard digunakan selain untuk mengikat pada kondisi normal dan pada kondisi badai,
juga dapat digunakan untuk mengarahkan kapal merapat dermaga atau untuk membelok/memutar
terhadap ujung dermaga. Supaya tidak mengganggu kelancaran kegiatan di dermaga (bongkar
muat barang) maka tinggi bolder dibuat tidak boleh lebih dari 50 cm diatas lantai dermaga. Bollard
diperhitungkan untuk memikul beban tarik lateral yang berupa momen. Beban lateral ini
diteruskan pada tiang pancang lewat poer pondasi.
• Penulangan Bollard
Bollard diperhitungkan sebagai struktur yang oversteak yang memikul momen (beban
lateral). Direncanakan memikul beban tarik lateral sebesar : F = 16607.32 kg
Momen Ultimate, Mu = beban lateral * tinggi kepala bollard (0,30 m)
= 16607.32 kg * 0,30 m
= 4982.2 kgm
Faktor keamanan =3
Momen design (Mu) = 4982.2 kgm * 3
= 14946.6 kgm
= 1494659.03 kg cm
Beban sementara (KD)= 0,6 (dari PBI „71)
* b = h = D = 30 cm (direncanakan)
Tulangan disebar merata () = 0,2
Material :
a.Mutu Beton K - 225 ; σ' bk = 225 kg / cm2
b.Mutu Baja U - 32 ; 𝜎*au = 2780 kg / cm2
* Selimut beton = 3 cm

23
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
Dengan cara ULTIMATE, berikut rumusnya.

Cu = 2,21
untuk Cu = 2,21 maka δ = 0,2di peroleh :

100q = 21,355 tm
q = 0.21355 TM
Penulangan :

dimana,
b.h =

= 706,858 cm²
Maka,

As = 0,21355 * 706,858 cm² *


= 14,661 cm²
As‟ = As
sehingga, As total = 14,661 cm² * 2
= 29,322 cm²
𝐴𝑆 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
Jumlah tulangan (n) = 1
𝑥 𝜋 𝑥 𝐷²
4

24
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
dimana diameter tulangan (D) = 19 mm
Luas = ¼ x π x (19 mm)2
= 283,529 mm2
= 2,835 cm2
29.322
n = = 10.343 buah ≈ 11 buah
2.835

Jadi, dipakai tulangan sebanyak 11 ф 19 mm


Kontrol jarak tulangan
o selimut beton (t) = 3 cm
o keliling tulangan = 𝜋 . D = π . (30 - 3) cm = 84,823 cm
o jarak antar tulangan = 1/10 * 84,823 cm = = 8,4823 cm
o jarak bersih = > 1,5 ф (lihat PBI ‟71)

Tulangan Pada Poer


Ukuran POER diambil : (60 * 60 * 30) cm3
• Tulangan susut minimum : 0,25 % * luas beton = 0,0025 * 60 cm * 60 cm = 9
cm²
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
• Jumlah Tulangan (n) = = 1
𝑥 𝜋 𝑥 𝐷²
4
dimana, D= 14 mm
L = ¼ x π x 142
= 153,938 mm²
= 1,54 cm²
9
sehingga, n = 1.54

=5,84 buah ≈ 6 buah


Jadi, dipakai tulangan 6 ф 14 mm
𝑏−2 𝑥 𝑆𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 𝐵𝑒𝑡𝑜𝑛 60−2 𝑥 3
• Jarak Tulangan = = = 18 𝑐𝑚
𝑛 3

25
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng

* Bagian atas dipasang tulangan 3 ф 14


* Bagian bawah dipasang tulangan 3 ф14
* Tulangan pembagi digunakan 6 ф 10

Panjang Penyaluran
Panjang penyaluran (panjang tulangan bollard) yang masuk pada POER pondasi
dihitung menurut PBI ‟71 pasal 8.6 hal 74 untuk batang polos, berlaku :
Rumus :

dimana, D = ф tulangan = 19 mm
As = 283,529 mm2 = 2,835 cm2

σ*au = 2780 kg/cm2


σ‟bk = 225 kg/cm2

26
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
2.835 𝑥 2780
maka : Ld = 0.14 𝑥 > 0,013 (1,9) * 2780
225

= 73,566 cm > 68,666 cm (Ok)


Jadi, Ld diambil 74 cm.

Bitt
Bitt digunakan untuk mengikat kapal pada kondisi cuaca normal. Jarak dan jumlah minimum bitt
untuk beberapa ukuran kapal diberikan dalam tabel di bawah ini.

(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, hal 284)

B. Perencanaan Fender
Fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan dermaga. Fender akan
menyerap energi benturan antara kapal dan dermaga. Gaya yang harus di tahan oleh dermaga
tergantung pada tipe dan konstruksi fender dan defleksi dermaga yang diizinkan.
Fender juga melindungi rusaknya cat badan kapal karena gesekan antara kapal dan
dermaga yang disebabkan oleh gerak kapal waktu merapat ke dermaga.
Fender harus dipasang sepanjang dermaga dan letaknya harus mengenai badan kapal.
Karena ukuran kapal berlainan, maka fender harus dibuat agak tinggi pada sisi dermaga.
Pada perencanaan tugas ini digunakan fender dari karet (Bridgeston Super Arch) tipe V.

27
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng

Data-data yang diperlukan :


• Berat jenis air laut (Wo) = 1,025 t/m3
• Kecepatan waktu merapat (V) = 0,15 m/det

• Gravitasi bumi (g) = 9,8 m/det2

Untuk Passangger 30000 GT


• Panjang kapal (L) = 242 m
• Lebar kapal (B) = 32,2 m
• Berat kapal (D/T) = 30000
• Serat (D) = 9,4 m
maka,
W = Wa + DWT
= (π/4 . D2 . L . Wo) + DWT
= (π/4 . 9,4² . 242 . 1,025) + 30000
= 47205.4 ton

Sehingga,

28
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
E = (W . V^2)/2g 〖sin〗^2 α

= ( 47205.4 x 〖0,15〗^2)/(2 x 9,81) 〖sin〗^2 98


= 53,09 tm
Dimana,
D = sarat kapal
L = panjang kapal
Wo = berat jenis air laut
D/T = berat kapal tonnage
W = berat seluruh kapal dengan muatannya
Wa = massa kapal yang bermuatan penuh
E = energi yang diserap
Energi yang diserap oleh sistem fender dan dermaganya biasanya ditentukan ½ E atau 50% E,
setengah energi lain diserap oleh kapal dan air.
(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo)
Jadi,
EF = ½ * 53.09
= 26.54 tm
Bidang kontak waktu kapal merapat,
= 0,08 * L
= 0,08 * 242
= 19.36 m
Fender yang direncanakan sebanyak 2 buah, dimana setiap fender menerima beban yang sama
besar :
26,54/2 = 13,27 (digunakan Fender FV006-3-1)
E fender < E fender FV006-3-1 (Energi = 14 tm)
13,27 tm < 14 tm (Ok)

29
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
Dari tabel dimensi kapasitas fender karet (Bridgeston Super Arch tipe V), diperoleh :
A = 200 cm
B = 225 cm
C = 64,5 cm
Gaya (R) = 86 ton
Energi (E) = 14 tm
(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Soedjono Kramadibrata, lampiran 4.6 hal. 414)
Jarak Fender
Diketahui kedalam air = 12,917 m
Tabel – Jarak Antar Fender berdasarkan Kedalaman Air

Jadi Jarak Antar Fender = 15 (m)

30
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
PERENCANAAN KONSTRUKSI DERMAGA

Untuk struktur dermaga, lantai dermaga direncanakan menumpu di atas tiang pancang
(pile group).
A. Tiang Pancang Kelompok
Beban yang bekerja pada kelompok tiang pancang adalah beban vertikal dan beban
horizontal. Dalam mendisain, gaya horizontal diambil gaya reaksi FENDER terbesar yaitu untuk
PASSENGER 30000 GT; dimana untuk FENDER tipe FV006-3-1 dengan R = 86 ton.
Tinjau Sekelompok Tiang Pancang
• Lebar dermaga yang didukung oleh piles group = 20 m
• Panjang dermaga total = 580 m
• Ukuran tiang pancang = (50 * 50) cm²
• Jarak tiang pancang arah memanjang = 3,0 m
• Beban hidup pada apron diambil = 0,5 t/m²
• R (gaya yang dapat dipikul oleh fender) = 86 ton
• Luas apron yg dipikul tiang pancang kelompok = 20 m * 580 m
= 11600 m²

-0

31
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
Menghitung Tiang Pancang yang Ditanam
Data :

Untuk perhitungan dapat dilihat pada Critical For Port & Harbour Facilities In Japan dan
Technical Standart For Port In Indonesia 1980
dimana,
1
N pada kedalaman (𝛽 ) =N

Kh = 0,15 N
Untuk perencanaan konstruksi dermaga dipakai mutu beton K - 225

E = 9600 √𝜎 ′ 𝑏𝑘 = 9600 = 144000 kg/cm4


1 1
I = 𝑏 𝑥 ℎ³ = 12 𝑥 50 𝑥 50³= 520833,333 cm
12

Rumus :

β=

32
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng

1
Letak 𝛽(kedalaman) diambil dari harga terbesar, yaitu = 3,16226 m. Berada di antara (0 - 4) meter.
Jadi tiang pancang diasumsikan terjepit pada kedalaman 3,16226 meter dan harus ditanam pada
kedalaman minimal :

Catatan : Ini dari VIRTUAL GROUND SURFACE (VGS), yaitu permukaan tanah sesungguhnya.
• Gaya Pada Tiang Pancang
Disain gaya horizontal adalah reaksi R = 86 ton, gaya horizontal ini dimisalkan bekerja pada
kelompok tiang pancang yang dipancang

33
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
Rumus :

dimana, hi = panjang tiang pancang


= kedalaman perairan + panjang tiang pancang yang masuk kedalam tanah

Maka,
Khi = (60,314+77,461+102,218+138,758+195,010+286,283) kg/cm
= 859,824 kg/cm

34
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
Rumus :

Momen Yang Terjadi Akibat Gaya Horizontal

Maka, untuk desain tulangan digunakan Mmax = 73904,742 kgm

35
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
• Perhitungan Efisiensi Tiang Pancang
Perhitungan daya dukung tanah untuk pondasi tiang pancang adalah :
Rumus :

36
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
Maka,
Qujung = qujung * Aujung → qujung = PV * Nq
L/D = 9,487/0,5 = 18,974 ≈ 19
Dengan L/D = 19 & ф= 34° maka dari grafik 8.20 B. M. Das Fourth Edition, diperoleh Nq =
44.
Pada grafik 8.21 B. M. Das Fourth Edition, diperoleh K = 1.4
Jadi,
qujung = 9,25 t/m2 * 44 = 407 t/m2
Aujung = (0,5 m * 0,5 m) = 0,25 m2
sehingga,
Qujung = 407 t/m2 * 0,25 m2
= 101,75 ton
Qgesekan = K tg δ * Keliling * luas PV diagram
→ Tg δ = 0,45 (untuk beton)
Keliling =2πr
22 0.5𝑚
= 2 *7 * 2

= 1,571 m

Qgesekan = (1,4) (0,45) * 1,571 m * 64,63 t/m


= 63,966 ton
Jadi,
qult = Qujung + Qgesekan
= 101,75 ton + 63,966 ton
= 165,716 ton
Diambil Faktor Keamanan = 2
Sehingga didapat Qizin = 331,432 ton

37
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
• Mencari Daerah Aman Retaining Wall (Tembok Penahan Tanah)
Untuk mencegah berkurangnya kekuatan tiang pancang, maka dipasang RIP - RAP
sampai batas daerah aman Retaining Wall.
Rumus :
 = Arc tg Kh‟
dimana,
𝑦
Kh‟ = 𝑦−1 Kh

Kh = Koefisien Gempa = 0,05


ϒ = 1,85 t/m3
 = 340

1.85
Kh‟ = 1.85−1 * 0,05 = 0,109

Jadi,
 = Arc tg Kh‟
= Arc tg (0,109)
= 6,2210
Letak daerah aman
- = 340 – 6,2210
= 28 0

38
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng

Penulangan Tiang Pancang
Gaya yang bekerja dan yang diperhitungkan adalah beban vertikal dan momen
maksimum, yaitu pada kepala tiang pancang.
Diketahui :
Total gaya vertical = Q = N = 331,432 ton = 331432 kg = 3250237,632 N
Mmaks = 73904,742 kgm
Direncanakan menggunakan baja U - 48 dan beton K-225
Eksentrisitas
𝑀𝑢 73904.742 𝑘𝑔𝑚
e= = = = 0,222 m = 222 mm
𝑁𝑢 331432 𝑘𝑔

Luas Pile, Ac = 500 mm * 500 mm


= 250000 mm2
Kuat Tekan Beton = 25 MPa

 = 0,85
𝑄 3250237.632 𝑁
= = 0,72
ф x Ac x 0.85 fc′ 0.85 x 250000 mm2x 0.85 x 25 Mpa

𝑒 222
0.72 * ℎ = 0,72 * 500 = 0,319

Dari grafik dan tabel perhitungan beton bertulang diperoleh


fc‟ = 25 MPa → β = 1,20 ; r = 0,01
ρ =r*β = 0,01 * 1,20 = 0,012
Luas Tulangan,
As = ρ * Ac
= 0,012 * 250000 mm²
= 3000 mm2
Digunakan tulangan 12φ19 (As ada = 3402,345 mm2 )

39
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
• Perhitumgan Tulangan Pada Balok Penghubung Antar Tiang Pancang
Analisa pembebanan

- Akibat Beban Mati


Beban Plat Poer : 3 m * 3m * 0,2m * 2400 kg/m3 = 4320 kg/m
Beban Balok : 3 m * 0,3 * (0,5 – 0,2)m * 2400 kg/m3 = 648 kg/m
DL = 4968 kg/m
- Akibat Beban Hidup
LL = 3 m * 3m * 250 kg/m3 = 2250 kg/m
Jadi,

qu = 1,2 DL + 1,6 LL

= 1,2 (4968 kg/m) + 1,6 (2250 kg/m)


= 9561,6 kg/m

Momen yang terjadi :

- Momen tumpuan = q . l2 = * 9561,6 * 32 = 3585,60 kgm

- Momen tumpuan = q . l2 = * 9561,6 * 32 = 8605,44 kgm

- Momen lapangan = q . l2 = * 9561,6 * 32 = 7823,13 kgm

- Momen lapangan = q . l2 = * 9561,6 * 32 = 5378,40 kgm

Untuk perencanaan digunakan momen desain :

M Tumpuan, Mu = 8605,44 kgm

M Lapangan, Mu = 7823,13 kgm

40
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
B. Desain Tulangan Balok
1. Penulangan pada daerah tumpuan
Data : Mmax = 8605,44 kgm
Mu = 1,5 * 8605,44 kgm
= 12908,16 kgm
= 126585807,264 Nmm
fc’ = K225
2
= 225 kg/cm = 25 Mpa
fy = U32
= 4000 kg/cm2 = 400 MPa
d’ = 5 cm = 50 mm
d = 50 cm - 5 cm
= 45 cm = 450 mm
Es = 200000 Mpa

Menghitung Tulangan Balance


Rumus :

Xb =

= * 450
= 270 mm
Ab =  1 * Xb ; untuk fc' = 25 MPa < 30 MPa

Dimana,
1 = 0,85
Ab = 0,85 * 270 mm
= 229,5 mm
Asmax = 0,75 * Ab
= 0,75 * 229,5 mm
= 172,125 mm

41
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
T =C
As1 . fy = 0,85 * fc’ * b * Asmax
As1 . 400 = 0,85 * 25 * 300 * 172,125
As1 = 2743,2421 mm

Menghitung Tulangan Balance


Rumus :
𝐴𝑠𝑚𝑎𝑥
Mn1 = As1 * fy * (𝑑 − 2
)
172,125
= 2743,2421 * 400 * (450 − )
2

= 399347483,3 Nmm

= 148924479,1 Nmm

Mn2 = - Mn1
= 148924479,1 Nmm - 399347483,3 Nmm
= - 250423004,2 Nmm
Karena negatif maka tidak perlu tulangan tekan
- Untuk Tarik, gunakan tulangan 8φ22 mm
As = 8 * (1/4) *π *(222)
= 3041,062 mm2 > 2743,2422 mm2 (Ok)
- Walaupun dalam perhitungan tidak perlu dipasang tulang tekan, namun dalam
memudahkan pekerjaan tetap dipasang : 4φ22mm

42
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
2. Penulangan pada daerah lapangan
Data : Mmax = 7823,13 kgm
Mu = 1,5 * 7823,13 kgm
= 11734,695 kgm
= 115078046,722 Nmm
fc’ = K225
2
= 225 kg/cm = 25 Mpa
fy = U32
= 4000 kg/cm2 = 400 MPa
d’ = 5 cm = 50 mm
d = 50 cm - 5 cm
= 45 cm = 450 mm
Es = 200000 Mpa
Menghitung Tulangan Balance
Rumus :

Xb =

= * 450
= 270 mm
Ab = 1 * Xb ; untuk fc' = 25 MPa < 30 MPa
Dimana,
1 = 0,85
Ab = 0,85 * 270 mm
= 229,5 mm
Asmax = 0,75 * Ab
= 0,75 * 229,5 mm
= 172,125 mm
T =C

As1 . fy = 0,85 * fc’ * b * Asmax


As1 . 400 = 0,85 * 25 * 300 * 172,125

43
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
As1 = 2743,2421 mm

Menghitung Tulangan Balance


Rumus :
𝐴𝑠𝑚𝑎𝑥
Mn1 = As1 * fy * (𝑑 − )
2
172,125
= 2743,2421 * 400 * (450 − )
2

= 399347483,3 Nmm

= 135385937,3 Nmm

Mn2 = - Mn1
= 135385937,3 Nmm - 399347483,3 Nmm
= - 263961546 Nmm

Karena negatif maka tidak perlu tulangan tekan


- Untuk Tarik, gunakan tulangan 8φ22 mm
As = 8 * (1/4) *π *(222)
= 3041,062 mm2 > 2743,2422 mm2 (Ok)
- Walaupun dalam perhitungan tidak perlu dipasang tulang tekan, namun dalam
memudahkan pekerjaan tetap dipasang : 4φ22mm

44
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
C. Perhitungan Penulangan Plat Lantai Dermaga
Tebal Plat = 30 cm
Pembebanan di tinjau per satu meter :
o Beban Hidup (LL) = 2,0 t/m2 * 1 m = 2 t/m
o Beban Mati (DL) = 0,30 m * 2,4 t/m3 * 1 m = 0,72 t/m
qu = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 (0,72 t/m) + 1,6 (2 t/m)
= 4,064 t/m
Asumsi : plat dianggap terjepit elastis pada keempat sisinya oleh balok yang ada
(Type II. PBI – 71 hal 203)

3
= 3 = 1 plat 2 arah (panel tipe II)

Perhitungan momen :

Keepmat sisinya menerus tabel tipe II

o MLx = + 0,001 * qu * * 21

= + 0,001 * 4,064 t/m * (3,0 m)2 * 21


= + 0,7681 tm

45
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
o MLy = + 0,001 * qu * * 21

= + 0,001 * 4,064 t/m * (3,0 m)2 * 21


= + 0,7681 tm

o Mtx = - 0,001 * qu * * 52

= - 0,001 * 4,064 t/m * (3,0 m)2 * 52


= - 1,9020 tm

o Mty = - 0,001 * qu * * 52

= - 0,001 * 4,064 t/m * (3,0 m)2 * 52


= - 1,9020 tm
Jadi, momen tulangan arah X = Y, untuk
O Tumpuan : Mdesain = 1,902 tm
O Lapangan : Mdesain = 0,768 tm

46
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
1. Penulangn pada daerah tumpuan

Data – data :
Mdesain =1,902 tm = 18652248,3 Nmm

fc' = 25 MPa
fy = 400 MPa
h = 30 cm = 300 mm
d' = 5 cm
d = 300 mm - 50 mm == 50
250mm
mm

Es = 200000
Menghitung Mpa balance
tulangan
Rumus :

Xb = *d

= * 250
= 150 mm

ɛsb =

=
= 0,002
Xada = 0,75 * Xb
= 0,75 * 150 mm

47
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
= 112,5 mm
X = 1 * Xada
Dimana,
1 = 0,85 untuk fc' < 30 MPa
a = 0,85 * 112.5 mm
= 95,625 mm
T =C
C = As1 . fy As1 = 8 * ¼ * π * φ2
C = 1608,5 * 400 As1 = 8 * ¼ * 22/7 * 162
= 643400 N = 1608,5 mm2
∑M =0
Mn1 = C * (d – 0,5 * a)
= 643400 * (250 – 0,5 * 95,625)
= 130087437,5 Nmm
Cek,

Mn1 <

18652248,3
= 0,85

= 21943821,53
Mn1 = 130087437,5

Mn1 > Tulangan tekan tidak leleh


Walaupun demikian, demi keamanan tetap di pasang tulangan tekan.

Kontrol Jarak dan Lebar :


8 φ + 7 * jarak tulangan + selimut beton
8 * 1,6 cm + 7 * 8,4823 cm + 3 cm < 100
b cm
75,1761 cm < 100 cm (Ok)

48
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
2. Penulangan pada daerah lapangan
M 416mm

516mm H = 300 mm

B = 1000 mm
sengkang 8mm
Data – data :
Mdesain = 0,7681 tm = 7532487.865 Nmm

fc' = 25 MPa
fy = 400 MPa

h = 30 cm = 300 mm
d' = 5 cm
d = 300 mm - 50 mm == 50
250mm
mm
Es = 200000 Mpa

Menghitung tulangan balance


Rumus :

Xb = *d

= * 250
= 150 mm

ɛsb =

=
= 0,002

49
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
Xada = 0,75 * Xb
= 0,75 * 150 mm
= 112,5 mm
X = 1 * Xada
Dimana,
1 = 0,85 untuk fc' < 30 MPa
a = 0,85 * 112.5 mm
= 95,625 mm
T =C
C = As1 . fy As1 = 6 * ¼ * π * φ2
C = 1206,4 * 400 As1 = 6 * ¼ * 22/7 * 162
= 482560 N = 1206,4 mm2
∑M =0
Mn1 = C * (d – 0,5 * a)
= 482560 * (250 – 0,5 * 95,625)
= 97567600 Nmm
Cek,

Mn1 <

97567600
= 0,85

= 8861750,429
Mn1 = 97567600

Mn1 > Tulangan tekan tidak leleh


Walaupun demikian, demi keamanan tetap di pasang tulangan tekan.

50
PERENCANAAN DERMAGA 2021
Dosen Pengajar : Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas, MT, IPM, ASEAN.Eng
DAFTAR PUSTAKA

Materi perkuliahan Perencanaan Dermaga 2020 oleh Dr.Eng. Ir. Arthur Harris Thambas,
MT, IPM, ASEAN.Eng.
Laporan Tugas Pelabuhan oleh Glenn Y. D. Pangau (12021101080).
Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck
on Pile diPelabuhan Garonkong, Provinsi Sulawesi Selatan.
Perencanaan Pelabuhan oleh Soedjono
Kramadibrata. Pelabuhan oleh Ir. Bambang
Triatmodjo.
Critical for port & harbour facilities in Japan and Technical standart for port Indonesia
1980. Tabel perhitungan kekuatan batas penampang Beton Bertulang oleh Ir.
Wiratman Wangsadinata. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.

51

Anda mungkin juga menyukai