C54246181003
2021
LEMBARAN PENGESAHAN
i
Judul : Teknik Pembenihan Ikan Komet (Carassius auratus) di
NIM : C54246181003
Disetujui
Pembimbing
H. Dirja, S.Pi.,M.Si
NIDN. 0407075907
Mengetahui
Sudarto, S.Pi.M.Si
NUPN. 9904201744
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN....................................................................................................5
1.2 Tujuan.............................................................................................................6
1.3 Manfaat...........................................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................7
2.7.3 Pemijahan...............................................................................................12
BAB III...................................................................................................................14
iv
METODE PELAKSANAAN.................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia dijuluki negara maritim, sekitar 70% atau dua pertiga dari
wilayahnya terdiri dari perairan. sehingga sektor perikanan memberikan peran
penting dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, perdagangan maupun
penyerapan tenaga kerja. Bahkan secara nasional sektor perikanan dapat
memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap produk domestik.
Sesuai dengan potensi sumber daya perikanan yang dimiliki serta dalam
rangka dalam menghadapi tantangan global termasuk di bidang perikanan
maka visi pembangunan perikanan budidaya adalah pengembangan perikanan
bubidaya sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi andalan yang
diwujudkan melalui sistem budidaya yang berdaya saing, berkelanjutan dan
berkeadilan. Usaha ini diharapkan dapat lebih berperan serta dalam
menyediakan bahan pangan, bahan baku peningkatan peluang kerja dan
mendorong kesejahteraan masyarakat serta pendapatan negara melalui
kegiatan ekspor komoditi perikanan.
Seiring tujuan pengembangan budidaya tersebut, pengembangan usaha
budidaya ikan komet merupakan salah satu sasaran khususnya di bidang
pengembangan budidaya air tawar. Salah satu daerah di indonesia yang
memiliki potensi dalam budidaya ikan air tawar terutama dalam hal
budidaya ikan komet (carassius auratus). Keberadannya telah ditemukan
sejak dahulu dan telah dikenal banyak masyarakat luas sehingga menjadi
komoditas perikanan air tawar yang menjanjikan untuk dibudidayakan dan
dikembangkan. Hal tersebut dikarenakan ikan komet (carassius auratus)
memiliki pertumbuhan cepat, adaptasi terhadap lingkungan tinggi, teknologi
budidayanya relatif mudah dikuasai dapat dibudidayakan dengan berbagai
1
sistem antara lain sistem air deras, air tenang, waduk. Salah satu kendala yang
dihadapi oleh konsumen adalah ketersediaan benih yang terbatas karena
dalam proses produksinya tingkat kelulusan hidupan atau survival rate yang
rendah, pertumbuhan yang tidak seragam dan kurang optimal. Kegiatan
produksi budidaya ikan umumnya meliputi kegiatan pembenihan, pendederan
dan pembesaran. Ketiga kegiatan tersebut, kegiatan pembenihan ikan sangat
diminati oleh pembudidaya ikan, karena sangat menentukan keberhasilan
kegiatan budidaya selanjutnya. Kegiatan pembenihan ikan bertujuan untuk
menghasilkan benih unggul yaitu dengan kriteria sehat, pertumbuhan
cepat, dan tahan terhadap penyakit.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melaksanakan
praktek kerja lapang (PKL) mengenai Teknik Pembenihan Ikan Komet
(Carassius auratus) di Labortorium Budidaya Air Tawar SUPM Tegal.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Kegiatan Praktik Lapangan ini adalah untuk mempelajari
teknik pembenihan ikan Komet (Carissus auratus) di Labortorium Budidaya
Air Tawar SUPM Tegal.
1.2 Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Komet (carassius auratus) adalah jenis ikan air tawar yang hidup di
perairan dangkal yang airnya mengalir tenang dan berudara sejuk. Ikan ini
digemari masyarakat karena keindahan warna, gerak-gerik, dan bentuk
tubuhnya yang unik.
3
2.2 Klasifikasi Ikan Komet (Carassius auratus)
Ikan komet adalah salah satu ikan hias murah dan mudah
perawatannya.Ikan komet memiliki bentuk mirip dengan ikan mas koki,
terutama dilihat dari ukuran ekornya yang panjang, berkibar, dan berwarna
putih. Akan tetapi ikan dengan nama latin Carassius auratus ini sejatinya
berbeda dengan ikan mas tersebut.
Ikan komet juga disebut ikan mas biasa. Penamaan ini merujuk pada
nama ikan ini dalam bahasa Inggirs, yaitu Goldfish.
Kingdo
Animalia
m
Phylu
Chordata
m
Actinopter
Class
ygii
Cyprinifor
Order
mes
Cyprinida
Family
e
4
Subfa Cyprinina
mily e
Genus Carassius
Species C. auratus
1) Ikan komet jantan memiliki sirip dada panjang dan tebal, kepala tidak
melebar, tubuh lebih tipis (ramping), sedangkan
2) Ikan komet betina memiliki sirip dada relatif pendek dan luar tipis,
kepala relatif kecil dan bentuknya agak meruncing, tubuh lebih tebal
(gemuk) (Lingga dan Heru. 1995).
5
melentang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor
(Partical Fish Keeping, 2013).
Ikan komet untuk hidupnya memerlukan tempat hidup yang luas baik
dalam aquarium maupun kolam dengan sistem aerasi yang kuat dan air yang
bersih untuk menjaga kualitas airnya dianjurkan untuk mengganti minimal 20
% air aquarium atau kolam setiap minggunya. Ikan komet merupakan ikan
yang cukup rentan terhadap penyakit, hal tersebut disebabkan karena kondisi
air pada tempat pemeliharaan ikan komet cepat menjadi kotor disebabkan
oleh sisa pakan dan feses dari ikan komet yang banyak (kotoran). Ikan komet
adalah jenis ikan air tawar yang hidup di perairan dangkal yang airnya
mengalir tenang dan berudara sejuk. Untuk bagian substrat dasar aquarium
atau kolam dapat diberi pasir atau krikil, ini dapat membantu ikan komet
dalam mencari makan karena ikan komet akan dapat menyaringnya pada saat
memakan plankton. Ikan komet dapat hidup dalam kisaran suhu yang luas,
meskipun termasuk ikan yang hidup dengan suhu rendah 15 – 20◦ C tetapi
ikan komet juga membutuhkan suhu yang tinggi sekitar 27 – 30◦C. Adapun
konsentrasi DO di atas 5 ppm dan pH 5,5 - 9,0. Hal tersebut khususnya
diperlukan saat ikan komet akan memijah (Partical Fish Keeping, 2013).
6
dalam tempat hidup ikan, sedangkan pakan buatan adalah pakan yang terdiri
atas berbagai campuran bahan yang sudah diolah dengan sedemikian rupa
sehingga bentuk alamiah bahan bakunya tidak tampak.
Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar.
Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang
rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air.
Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur
sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan. (Gursina, 2008).
Sifat telur ikan Komet adalah menempel pada substrat. Telur ikan Komet
berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot
0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau
bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh
spermatozoa. Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh
menjadi larva. Larva ikan Komet mempunyai kantong kuning telur yang
berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong
kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari.
Larva ikan Komet bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva
antara 0,50,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg. Larva berubah menjadi
kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan
Komet memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang
kehidupannya. Pakan alami kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti
rotifera, moina, dan daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu
hari sekitar 60-70% dari bobotnya. Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh
menjadi burayak yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara
2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap
7
untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram.
Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi
gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram.
8
2.7.3 Pemijahan
Proses pemijahan dilakukan dalam aquarium yang telah diisi air
dan dilengkapi dengan tanaman enceng gondok sebagai substrat. Proses
pemijahan ikan komet memerlukan 1 malam saja, jika induk
dimasukkan disore hari, keesokan harinya telur biasany sudah
menempel pada enceng gondok.
9
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. Metode survey
Dilakukan melalui pengamatan dan kegiatan langsung di
lapangan, serta mewawancarai pembimbing dan pelaksana teknis
di lapangan, baik dengan teknisi atau karyawan yang dianggap
berkompeten.
2. Metode praktik
Metode praktik dilakukan dengan cara mengikuti langsung
tahap kegiatan dalam teknik pembenihan, mulai seleksi induk,
sampai pemeliharaan larva.
3. Analisis data
Data yang di ambil adalah data primer diperoleh dari
pengamatan langsung dilokasi praktek yang mencangkup semua
10
kegiatan yang di lakukan selama melaksanakan kegiatan
pembenihan ikan komet. Data sekunder diperoleh melalui, studi
literatur, arsip-arsip dan dokumen-dokumen yang dimiliki oleh
instansi yang terkait dengan judul PKL
DAFTAR PUSTAKA
11
Alberts B, Johnson A, Lewis J, Raff M, Roberts K, Walter P. 2002. Molecular
Biology of The Cell. Garland Science NCBI Books. London.
Anonim. 2004. Jumlah Telur Pada Ikan Hias. Diakses tanggal 2 Desember 2011.
Kordi, Ghufran. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Rineka Cipta.
Jakarta.
12