Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM DASAR-DASAR AKUAKULTUR

BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias sp.)


CULTIVATING CATFISH (Clarias sp.)

Disusun oleh:
Kelompok 4
Indra Gyannendra
05051282328025

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Tuhan yang Maha
Esa yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum kami bisa menyelesaikan laporan tetap dengan
tepat waktu. Pengalaman beserta ilmu telah banyak di dapatkan selama
mengerjakan laporan praktikum ini. Semua ini berkat kerja sama kelompok serta
bantuan dari dosen pembimbing yang terhormat Bapak Dr. Hukama Taqwa, S.Pi.,
M.Si dan Bapak Yulisman, S.Pi., M.Si serta kak Citra Kurni Pramesti dan kak Tri
Septiana selaku asisten praktikum Dasar Akuakultur yang telah membimbing
kami dalam mengerjakan laporan ini.
Walaupun dalam penyusunan laporan ini banyak sekali kendala yang
ditemui, baik secara teknis maupun non-teknis, tetapi dapat di atasi dengan hasil
yang cukup memuaskan. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan dan masih sangat jauh dari kesempurnaan dan harapan, karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis
dengan senang hati saran dan kritik serta masukan berguna untuk
menyempurnakan laporan-laporan berikutnya. Demikianlah semoga laporan ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya, serta bagi para praktikan
selanjutnya. Penulis mengharapkan hasil laporan ini dapat turut serta dalam
membangun peningkatan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.

Indralaya, Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 2
2.1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Nila ........................................................... 2
2.2. Kebiasaan Makan Ikan Nila........................................................................ 3
2.3. Habitat dan Penyebaran Ikan Nila............................................................... 3
2.4. Kualitas Air.................................................................................................. 4
2.4.1. Derajat Keasaman..................................................................................... 4
2.4.2. Suhu.......................................................................................................... 4
BAB 3. PELAKSANAAN PRAKTIKUM....................................................... 5
3.1. Tempat dan Waktu..................................................................................... 5
3.2. Bahan dan Alat......................................................................................... 5
3.2.1. Bahan...................................................................................................... 5
3.2.2. Alat........................................................................................................... 5
3.3. Cara Kerja.................................................................................................... 6
3.3.1. Persiapan Wadah Pemeliharaan................................................................ 6
3.3.2. Penebaran Ikan......................................................................................... 6
3.3.3. Pemeliharaan Ikan.................................................................................... 6
3.4. Parameter Yang Diamati............................................................................. 6
3.4.1. Pertumbuhan Panjang Mutlak.................................................................. 6
3.4.2. Pertumbuhan Bobot Mutlak..................................................................... 6
3.4.3. Specific Growth Rate (SGR)..................................................................... 7
3.4.4. Survival Rate (SR).................................................................................... 7
3.4.5. Jumlah Pakan Konsumsi........................................................................... 8
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 9
4.1. Hasil........................................................................................................... 9
4.2. Pembahasan................................................................................................ 9
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 10
5.1. Kesimpulan............................................................................................... 10
5.2. Saran.......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11
Lampiran
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1. Bahan................................................................................................. 5
Tabel 3.2. Alat..................................................................................................... 5
Tabel 4.1. Pertumbuhan Panjang Ikan................................................................ 9
Tabel 4.2. Pertumbuhan Bobot Ikan................................................................... 9
Tabel 4.3. Kualitas Air........................................................................................ 9
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ………………………………. 2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perairan merupakan suatu kumpulan masa air pada suatu wilayah tertentu,
baik yang bersifat dinamis seperti laut, sungai maupun danau. Perairan ini
merupakan perairan tawar, payau maupun asin. Perairan merupakan suatu
genangan air yang relatif luas dengan dimiliki dan dikuasai oleh negara serta
dimanfaatkan untuk kepentingan, kesejahteraan masyarakat untuk kegitan
transportasi, penangkapan ikan dan sebagai sumber air untuk kehidupan rumah
tangga serta plasma nutfah perairan (Irianto, 2016).
Perairan umum adalah bagian permukaan atau daratan bumi yang secara
alami dan atau buatan baik yang berair tawar, payau, ataupun air laut yang bersifat
umum. Perairan umum berfungsi menyangga kehidupan makhluk hidup sebagai
sumber utama untuk kebutuhan air tawar. Pemanfaatan perairan umum dapat
dilakukan secara terus-menerus atau berkelanjutan jika dilakukan tindakan
pemeliharaan yang seimbang dan teruji. Wilayah perairan umum menyediakan
berbagai sumber daya alam yang produktif, baik sebagai sumber air baku untuk
minum dan keperluan sehari-hari, sebagai sumber protein, serta tambang mineral
dan energi yang melimpah (Choliq et al., 2019).
Budidaya perairan merupakan kegiatan aktivitas untuk memproduksi
organisme akuatik di lingkungan terkontrol dalam rangka mendapatkan
keuntungan atau profit. Oleh karena itu, budidaya perairan dapat didefinisikan
menjadi upaya-upaya manusia untuk meningkatkan produktivitas perairan.
Namun, saat ini ada kendala mengenai keterbatasan lahan untuk melakukan
budidaya, maka dari itu ditemukan terobosan baru budidaya ikan dengan media
ember sebagai solusi dari permasalahan keterbatasan lahan untuk melakukan
kegiatan dalam pemeliharaan di budidaya perairan (Nugroho et al., 2013).

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan
dan kelangsungan hidup Ikan Lele (Clarias sp.)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Lele (Clarias sp.)


Klasifikasi ikan lele adalah sebagai berikut:
kingdom : Animalia

filum : Vertebrata
kelas : Pisces
ordo : Ostariophysoidei

famili : Claridae
genus : Clarias
spesies : Clarias Sp.

Ikan lele (Clarias gariepinus L.) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar
dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Secara morfologi, bentuk tubuh lele
memanjang, berlendir dan tidak bersisik, agak bulat pada bagian tengahnya, dan
bagian belakang berbentuk pipih. Kepala lele pipih dengan memiliki panjang yang
hampir mencapai seperempat panjang tubuhnya. Sekitar mulut terdapat empat
pasang sungut peraba yang berfungsi sebagai alat peraba saat mencari makan atau
saat bergerak. Dekat sungut terdapat pula alat olfaktori yang berfungsi untuk
perabaan dan penciuman serta penglihatan lele yang kurang berfungsi dengan baik
(Ciptanto, 2012).
Ikan lele tidak memiliki pelindung tubuh dari lingkungan, akibatnya
apabila terluka, sangat mudah terjadi pengeluaran lendir yang berlebihan Efendi
(2015). Lendir tubuhnya tersebut dapat dijadikan media hidup bakteri.
Menempelnya bakteri pada lendir mengakibatkan penyakit dapat masuk kedalam
tubuh ikan lele. Lele rentan terhadap penyakit apabila keadaanya lemah, kurang
pakan atau terjadi luka terlebih dahulu yang disebabkan oleh penanganan kurang 3
baik, sehingga bakteri yang melekat pada kulit tubuh lele yang luka menyebabkan
infeksi dan penyakit (Nasution, 2018).
2.2. Kebiasaan Makan Ikan Lele (Clarias sp.)
Kebiasaan makan adalah makanan yang dimakan ikan mencakup jenis dan
jumlah makanan. Kebiasaan makan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain habitat hidup, kesukaan terhadapjenis makanan tertentu, musim, umur, dan
ukuran ikan. Sedangkan faktor-faktor yang menentukan suatu spesies ikan akan
memakan jenis organisme makanan adalah ketersediaan makanan, ukuran
makanan, warna, rasa, tekstur, dan selera ikan terhadap makanan.
Ikan lele merupakan hewan nocturnal (beraktivitas pada malam hari). Nafsu
makan lele dipercaya akan meningkat pada malam hari. Hal ini tentu saja akan
membantu dalam meningkatkan laju pertumbuhan ikan. Ikan lele mempunyai
kebiasaan makan di dasar perairan atau kolam (bottom feeder). Secara alami ikan
lele bersifat nocturnal, yang aktif pada malam hari atau lebih menyukai tempat
yang gelap. Sedangkan pada siang hari ikan lele lebih memilih berdiam diri dan
berlindung di tempat-tempat gelap (Winda, et.al 2021).
Ikan lele termasuk dalam golongan ikan pemakan segala (omnivora) tapi
cenderung pemakan daging (karnivora). Kebiasaan makanan ikan dapat juga
diprediksi dari perbandingan panjang saluran pencernaannya dengan panjang total
tubuhnya. Panjang usus relatif untuk ikan karnivora adalah 1, untuk ikan
omnivora yaitu antara 1-3, sedangkan untuk ikan herbivora adalah > 3. Ikan lele
memiliki sifat kanibalisme. Ikan lele akan memangsa sesama jenisnya saat
kekurangan pakan. Hal ini akan menyebabkan tingginya mortalitas (Syahputra et
al., 2014).

2.3 Habitat dan penyebaran Ikan Lele (Clarias sp.)


Habitat ikan lele (catfish) adalah di dasar perairan. Dasar perairan merupakan
tempat yang minim akan makanan. Sehingga ikan lele (Clarias sp.) mempunyai
mekanisme tersendiri untuk mencari makanannya. Salah satunya ialah ikan lele
(Clarias sp.) memiliki semacam sungut atau babel yang berfungsi dalam
mendeteksi sumber makanan. Ikan lele (Clarias sp.) juga memiliki tipe mulut
inferior yang memungkinkan ikan mendapatkan makanan di dasar sungai (Heok
2009 dalam Nurudin et al. 2013).
Ikan lele (Clarias sp.) merupakan jenis ikan yang tidak pernah ditemukan di
air asin. Ikan lele banyak ditemukan di perairan tawar. Habitat aslinya banyak
ditemukan di sungai, rawa, waduk, sawah dan telaga. Ikan lele (Clarias sp.)
merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara
komersial oleh masyarakat Indonesia, umumnya di Pulau Jawa. Ikan lele (Clarias
sp.) merupakan jenis ikan nocturnal, yaitu jenis ikan yang mencari makan di
malam hari (Muktiani 2011 dalam Widiyanti et al. 2014).
Pakan berpengaruh penting dalam kelangsungan pembudidayaan lele.
Berdasarkan tingkat kebutuhannya pakan terbagi menjadi dua bagian, yaitu pakan
utama dan pakan tambahan. Pakan utama adalah pakan yang biasa digunakan
oleh pembudidaya untuk pakan lele, contoh pakan utama, yaitu cacing tanah.
Pakan tambahan adalah pakan yang digunakan oleh pembudidaya lele sebagai
pengganti pakan utama lele, contoh pakan tambahan, yaitu tepung tulang, tepung
ikan. Ikan lele (Clarias sp.) termasuk hewan karnivora, lebih menyukai makanan
yang berasal dari daging (Suhendra 2014 dalam Falahudin et al. 2016).
Ikan lele (Clarias sp.) merupakan ikan yang sering dibudidayakan dan
termasuk ikan konsumsi. Kebutuhan konsumsi ikan jenis ini cukup tinggi, selain
rasanya enak juga harganya terjangkau masyarakat menengah kebawah, sehingga
usaha di bidang ini cukup menggiurkan untuk ditekuni. Makanan alamiah ikan
lele (Clarias sp.) adalah jasad-jasad renik yang berukuran kecil seperti
zooplankton, fitoplankton, larva (jentik-jentik), cacing dan lain-lain. Berdasarkan
makanan yang dimakan, ikan lele (Clarias sp.) termasuk binatang pemakan
daging (karnivora) ada juga yang menggolongkan omnivora (pemakan segala).
Oleh karena itu ikan lele (Clarias sp.) yang dibudidayakan diberi makan pellet
ikan buatan pabrik (Wahyuni 2015).
2.4 Kualitas Air
2.4.1. Derajat keasaman
Kegagalan budidaya ikan dapat disebabkan oleh air dengan pH atau kadar
keasaman yang terlalu asam atau basa, selain itu suhu juga mempengaruhi tingkat
kematian apabila suhu tidak sesuai. Kadar Keasaman (pH) air yang baik untuk lele
adalah sekitar 6,5 – 8,5. Kadar pH 9 ke atas dapat menyebabkan nafsu makan
untuk ikan lele berkurang dan apabila kadar pH air dibawah 5 dapat
mengakibatkan terjadinya penggumpalan lendir pada insang lele. Air pada kondisi
pH diatas 7 disebut basa, sedangkan. pH dibawah 6 disebut asam. Pada kondisi air
asam akan berkembangbiaknya jamur dan bakteri yang bersifat patogen.

2.4.2. Suhu
Hal lain yang perlu diperhatikan juga pada budidaya ikan lele adalah suhu
air, suhu pada air kolam akan mempengaruhi tingkat respon ikan dalam
mengonsumsi pakan. Nilai Suhu yang baik pada air untuk pertumbuhan ikan
berkisar 20 - 30°C, dengan suhu optimal yang baik untuk pertumbuhan ikan pada
27°C. Dengan kondisi air pada kolam lele yang tidak optimal akan menyebabkan
terjadinya penurunan probabilitas hidup untuk ikan lele. Dengan terjadinya
perubahan cuaca saat ini yang dapat berubah sewaktu waktu secara ektrem, hujan
terus menerus dan selanjutnya panas yang tinggi. Hal ini membuat suhu berubah -
ubah secara drastis membuat ikan lele dapat mengalami stres dan terjadinya
kematian. Selain itu, kurangnya pengetahuan menjadi salah satu faktor
pertumbuhan ikan lele menjadi kurang baik dengan dampak hasil panen ikan lele
belum dapat maksimal akibat keterlambatan dalam penanganan suhu air yang
ideal.
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu


Praktikum ini dilaksanakan di Kolam Percobaan Program Studi Budidaya
Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitaas Sriwijaya Kamis,
Februari - Maret 2024, pukul 14.20-16.00.

3.2. Bahan dan Alat


Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum dasar akuakultur
adalah sebagai berikut.

3.2.1. Bahan
Tabel 3.2.1. Bahan yang digunakan saat praktikum
No Nama Jumlah Kegunaan
1. Ikan Lele 25 Ekor Digunakan sebagai bahan untuk
dibudidaya dan diamati
perkembangannya
2. Pakan komersil PF1000 500gram Digunakan sebagai pakan untuk
ikan
3. Air 4 Liter Digunakan sebagai media hidup
bagi ikan
4. PK 0,005g/L Digunakan sebagai bahan untuk
sterilkan aquarium

3.2.2. Alat
Tabel 3.2.2. Alat yang digunakan saat praktikum
No Nama Jumlah Kegunaan
1. ATK 1 Digunakan sebagai alat untuk
mendata dan catatan
2. Baskom 1 Digunakan sebagai wadah ikan
sebelum di tebar
3. Aerator 1 Digunakans sebagai alat
tambahan oksigen terlarut pada
air
4. Kabel Panjang 1 Digunakan sebagai alat untuk
menyambungkan terminal listrik
dengan sumber listrik
5. Toples Sosis 1 Digunakan sebagai alat untuk
memisahkan ikan yang sudah di
cek dan belum
6. Timbangan Digital 1 Digunakan untuk mengukur bobot
dari ikan
7. pH Meter 1 Digunakan sebagai alat untuk
mengukur tingkat keasaman dan
basa dari air
8. Thermometer 1 Digunakan untuk mengukur
tempratur suhu lingkungan dalam
air
9. Aquarium 1 Digunakan sebagai media
penampung air sebagai wadah
media hidup ikan

3.3. Cara Kerja


3.3.1. Persiapan Wadah Pemeliharaan
Persiapan wadah pemeliharaan pada praktikum ini berupa aquarium
berukuran besar yang sudah dibersihkan dengan air bersih dan di rendam
menggunakan rendaman air yang sudah di beri PK (Kalium Permanganat) selama
24 jam. Setelah itu rendaman di buang dan dikeringkan lalu isi kembali dengan air
bersih hingga ketinggian jarak 5 cm permukaan air dengan ujung

3.3.2. Penebaran Ikan


Penebaran Lele yang kami lakukan dalam praktikum berjumlah 25 ekor
dalam satu wadah akuarium berisi air media hidup ikan penebaran ikan
menyesuaikan dengan volume air dan ukuran dari aquarium itu sendiri.

3.3.3. Pemeliharaan Ikan


Pemeliharaan ikan dilakukan secara rutin selama 30 hari pemberian pakan
secara at satiation 3 kali sehari dan melakukan pengecekan kualitas air berupa pH
dan suhu. Pengecekan dilakukan menggunakan alat berupa thermometer dan pH
meter.

3.4. Parameter Yang Diamati


3.4.1. Pertumbuhan Panjang Mutlak
Adapun rumus perhitungan pertumbuhan panjang mutlak menurut Effendi,
(1979) adalah sebagai berikut :
P = Pt – Po
Keterangan :
P = Pertumbuhan panjang mutlak (cm)
Pt = Panjang ikan pada akhir pemeliharaan (cm)
Po = Panjang ikan pada awal pemeliharaan (cm)
3.4.2. Pertumbuhan Bobot Mutlak
Adapun rumus perhitungan pertumbuhan bobot mutlak menurut Effendi,
(1997) adalah sebagai berikut.

W = Wt – Wo
Keterangan :
W = Pertumbuhan berat mutlak (g)
Wt = Berat rata-rata akhir (g)
Wo = Berat rata-rata awal (g)

3.4.3. Spesific Growth Rate (SGR)


Adapun rumus perhitungan specific growth rate menurut Effendi, (1997)
adalah sebagai berikut.
Wt−Wo
SGR =
t
Keterangan :
SGR : Specific Growth Rate (%)
Wt : Jumlah ikan yang hidup akhir
Wo : Jumlah ikan yang mati di akhir
T : Waktu yang dibutuhkan

3.4.4. Survival Rate


Adapun perhitungan tingkat kelulusan hidup ikan menurut Muchlisin et al.,
(2016) adalah sebagai berikut :
No−Nt
SR= × 100%
No
Keterangan :
SR : Survival Rate (%)
No : Jumlah ikan yang hidup di awal
Nt : Jumlah ikan yang mati di akhir
DAFTAR PUSTAKA

Choliq, Roehlano M., and Arnulfo G. Garcia. 2016. Lime requirement and
application in fish ponds. Indian Journal of Fisheries. 14(3), 113-114.

Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.

Efendi Mahmud. 2015. Lele Organik Hemat Pakan. Argomulia. Jakarta.

Falahudin, I., Syarifah, M. Rahmalia. 2016. Pengaruh jenis pakan usus ayam dan
ampas tahu terhadap pertumbuhan lele dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal
Biota. 2(2) : 132-137.

Hermansyah, ‘Rancang Bangun Pengendali pH Air Untuk Pembudidayaan Ikan


Lele Berbasis Mikrokontroler Atmega16’, Jurnal Teknik Elektro
Universitas Tanjungpura, vol. 2, no. 1, pp. 1–13, 2017
Irianto, A., 2006. Patologi Ikan Teleostei. Cetakan pertama. Yogyakarta : Gadjah
Mada University.

Muchlisin, Z.A.,F. Afrido, T. Murda, N. Fadli, A.,A. Muhammadar, Z. Jalil, C. and


Yulvizar. 2016. The effectiveness of experimental diet with varying levels
of papain on the growth performance, survival rate and feed utilization of
keureling fish (Tor tambra). Biosaintifika. 8(2), 172-177.
M. Cholilulloh and T. D. Syauqy, ‘Implementasi Metode Fuzzy Pada Kualitas Air
Kolam Bibit Lele Berdasarkan Suhu dan Kekeruhan’, Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, vol. 2, no. 5, pp. 1813–1822.
M. Ghufran and H. K. K, Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal. Yogyakarta: Andi,
2010.
Nasution, E.K. 2018. “Penyakit Ikan Lele Dan Pemberantasannya”.
bio.unsoed.ac.id. 4

Nugroho, A., Arini, E. dan Elfitasari, T., 2013. Pengaruh kepadatan berbeda
terhadap kelulusna hidup dan pertumbuhan ikan nila (Oreochromis
niloticus) pada sistem resirkulasi dengan filter arang. Journal Aquaculture
Management and Technology. 2(3), 94-100.

Syahputra, H., D. Bakti, M.R. Kurnia. 2014. Studi komposisi makanan ikan sepat
rawa (Trichogaster trichopterus Pallas) di Rawa Tergenang Desa Marundal
Kecamatan Patumbak. Aquacoastmarine, 5(4): 60-71
T. Widodo, B. Irawan, A. T. Prastowo, and A. Surahman, ‘Sistem Sirkulasi Air
Pada Teknik Budidaya Bioflok Menggunakan Mikrokontroler Arduino
Uno R3’, Jurnal Teknik dan Sistem Komputer, vol. 1, no. 2, pp. 34–39,
2020.
Wahyuni, E. 2015. Usaha peningkatan produktivitas di rt 08 Desa Krandegan
Kecamatan Gandusari kabupaten Trenggalek. Dewantara. 1 (1) : 59-68.
Widiyanti, E., B. W. Utami dan D. R. Afandi. 2014. Pemberdayaan masyarakat
melalui kegiatan iptek bagi masyarakat (IbM) kelompok pembudidaya ikan
lele dan pembuatan diversifikasi produk olahannya di Kabupaten
Karanganyar. Inotek. 18(1): 16-27.
Winda Astriana. 2021. Kebiasaan Makan dan Fekunditas Ikan Lele Lokal (Clarias
batrachus) Di Perairan Sawah SP. Padang Kab. Ogan Komering Ilir
SUM-SEL. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan, Vol.
4, No. 1. Sumatera Selatan

Anda mungkin juga menyukai