Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BUDIDAYA IKAN LELE

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah Pengantar Ilmu Perikanan dan Kelautan

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Iskandar, M.Si.

Disusun Oleh :
Diani Rizka Aufa
230110230061

PROGRAM STUDI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah berjudul Budidaya Perikanan Air Tawar tepat waktu. Makalah
Budidaya Perikanan Air Tawar disusun guna memenuhi tugas Dosen pada bidang Prodi
Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di Universitas Padjadjaran Jatinangor. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Budidaya Perikanan Air Tawar.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Iskandar, M.Si. selaku Dosen
mata kuliah Prodi Perikanan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
serta wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua
kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan makalah ini
lebih lanjut.

Bandung, Oktober 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 1


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Budidaya Ikan Tawar ................................................................................ 5
2.2 Cara Budidaya Ikan Lele yang Baik dan Benar .......................................................... 5
1) Penyiapan Kolam Tempat Budidaya Ikan Lele ........................................................... 5
2) Pemilihan Benih Ikan Lele .......................................................................................... 6
3) Pakan Untuk Budidaya Ikan Lele................................................................................ 7
4) Pengelolaan Air Kolam ............................................................................................... 7
5) Panen Budidaya Ikan Lele........................................................................................... 8
2.3 Kendala Dalam Budidaya Ikan Lele ........................................................................... 8
1) Pemilihan lokasi kolam yang kurang tepat ................................................................. 8
2) Pengolaan air kurang tepat .......................................................................................... 8
3) Salah pilih benih Lele.................................................................................................. 8
4) Salah memberi pakan .................................................................................................. 8
2.4 Penyakit Pada Ikan Lele .................................................................................................. 9
1) Penyakit Bintik Putih .................................................................................................. 9
2) Penyakit Jamur Air ...................................................................................................... 9
3) Penyakit Cotton Wool ................................................................................................. 9
4) Penyakit Cacar............................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 10
3.1 Simpulan.................................................................................................................... 10
3.2 Saran .......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Budidaya Ikan sebagai salah satu usaha di bidang perikanan memiliki potensi strategis
dalam mendukung salah satu tujuan pembangunan kelautan dan perikanan, yaitu
meningkatkan produksi dan produktivitas usaha kelautan dan perikanan. Pencapaian tujuan
tersebut ditandai dengan meningkatnya : a) Peran sektor kelautan dan perikanan terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional; b) Kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan
yang memiliki komoditas unggulan; dan c) Pendapatan masyarakat di sektor kelautan
dan perikanan (KKP:2012). Usaha budidaya ikan harus terus didorong,karena masih
besarnya potensi perikanan budidaya yang belum dimanfaatkan secara optimal. Tingkat
pemanfaatan perikanan budidaya payau, baru seluas 682.857 ha atau 23,04% dari potensinya
sebesar 2,96 juta ha. Tingkat pemanfaatan budidaya laut masih relatif rendah, yaitu sekitar
117.649 ha atau 0,94% dari potensi budidaya laut yang mencapai luasan 12,55 juta ha
dan potensi budidaya air tawar seperti kolam 541.100 ha. Sementara, tingkat pemanfaatan
perikanan budidaya di perairan umum mencapai 158.125 ha dan mina-padi 1,54 juta ha.
(KKP : 2010).
Dalam usaha budidaya ikan lele ada dua kegiatan besar yang harus ditingkatkan secara
bersamaan yaitu usaha pembenihan dan pembesaran. Kedua kegiatan ini tidak dapat dipisahkan
dalam prosesnya. Sebab kegiatan pembenihan merupakan kegiatan awal di dalam budidaya.
Tanpa kegiatan pembenihan kegiatan yang lain seperti pendederan dan pembesaran tidak akan
terlaksana (Setiawan, 2006)
Melihat pentingnya peranan benih bagi petani usaha pembesaran maka sangat
diharapkan kepada para petani pembenih untuk menghasilkan benih yang baik, unggul dan
berkualitas serta berkelanjutan. Untuk memperolehnya banyak tahapan-tahapan yang harus
dilalui oleh petani pembenih. Mulai dari pemeliharaan induk, persiapan wadah dan substrat,
pemilihan induk siap pijah, pemijahan, penetasan telur hingga perawatan larva. Untuk
melaksanakan beberapa tahapan pembenihan tersebut petani membutuhkan biaya-biaya dalam
pengadaan faktor-faktor produksinya. Setiap biaya yang dikeluarkan oleh petani tentunya akan
mempengaruhi arus keuangan, laba dan keberlanjutan usahanya. Halim (2007), mengatakan
bahwa laba dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu (a) biaya-biaya, (b) harga jual produk, dan (c)
volume penjualan. Biaya-biaya menentukan harga jual untuk mencapai tingkat laba yang
diinginkan, harga jual mempengaruhi volume penjualan, sedangkan volume penjualan dapat
langsung mempengaruhi volume produksi dan volume produksi akan mempengaruhi biaya-
biaya.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara budidaya Ikan Lele yang baik dan benar?


2. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap produksi ikan air tawar yang mendorong
tumbuhnya budidaya Ikan Lele?
3. Apa saja kendala dalam Budidaya Ternak Lele?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana cara budidaya Ikan Lele yang baik dan benar
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap produksi ikan air tawar
yang mendorong tumbuhnya budidaya Ikan Lele
3. Untuk mengetahui kendala dalam Budidaya Ternak Lele

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Budidaya Ikan Tawar


Menurut Yani (2007 :112) budidaya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan
sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat/hasil
panennya. Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembangbiakan ikan atau
organisme air lainnya. Perikanan budidaya air tawar ialah perikanan yang terdapat di sawah,
sungai, danau, kolam dan rawa.
Keberhasilan budidaya ikan air tawar sangat ditentukan oleh lingkungan yaitu tanah
dan air. Jenis tanah sangat menentukan faktor keberhasilan budidaya air tawar, jenis tanah yang
baik untuk budidaya air tawar adalah jenis tanah liat atau lempung. Tanah jenis ini sangat baik
untuk pembuatan kolam. Air sebagai media kehidupan ikan, jadi sebagai media keberadaan,
air sangat mutlak diperlukan. Jumlah dan kualitas air harus selalu menjadi perhatian agar usaha
budidaya ikan air tawar bisa menjadi optimal.
2.2 Cara Budidaya Ikan Lele yang Baik dan Benar
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini
memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini,
budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif. Terdapat dua
segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen pembesaran. Segmen
pembenihan betjuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan segmen pembesaran
bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi.
1) Penyiapan Kolam Tempat Budidaya Ikan Lele
Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat budidaya ikan
lele. Setiap tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila
ditinjau dari segi usaha budidaya. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap
pertimbangkan kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada.
Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah,
kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita
akan membahas kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan
oleh para peternak ikan. Sebagai pengetahuan tambahan, silahkan baca cara membuat
kolam ikan. Tahapan yang harus dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah
sebagai berikut:

A. Pengeringan dan Pengolahan Tanah


Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu. Lama
pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Sebagai
patokan, apabila permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah
cukup kering. Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan
mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut
bisa bekembang dari periode budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan
dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati. Setelah

5
dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan
tanah diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas
beracun yang tertimbun di dalam tanah. Bersamaan dengan proses pembajakan,
angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Lumpur tersebut
biasanya berbau busuk karena menyimpan gas-gas beracun seperti amonia dan
hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak
dimakan ikan.

B. Pengapuran dan Pemupukan


Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu
memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah
dolomit atau kapur tohor. Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata
di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap
ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram
per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam
tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan. Langkah selanjutnya adalah
pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk
organik yang dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya
sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya adalah urea
dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar
kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan
cacing. Biota tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele.

C. Pengaturan Air Kolam


Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. Pengisian
kolam dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai
batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu. Dengan
kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam dan
memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Air
kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan. Setelah satu
minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara
berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal.

2) Pemilihan Benih Ikan Lele


Ada beberapa jenis ikan lele yang biasa dibudidayakan di Indonesia. Benih ikan lele
bisa kita dapatkan dengan cara membeli atau melakukan pembenihan ikan lele
sendiri. Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang
sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas
dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Ukuran benih untuk budidaya ikan
lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata agar ikan
bisa tumbuh dan berkembang serempak. Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian
iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke
dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih
dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih
keluar dengan sendirinya.. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah

6
benih yang bisa ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih
ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air untuk
mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan
ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal.

3) Pakan Untuk Budidaya Ikan Lele

Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak
sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan
yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah
rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR,
semakin baik kualitas pakan. Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak
mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan
lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin
dan mineral. Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap
harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Frekuensinya 4-5 kali
sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering.
Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari. Ikan lele merupakan
hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian pakan lebih
banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan.
Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah
terlihat malas untuk menyantapnya.
4) Pengelolaan Air Kolam
Hal penting lain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam. Untuk
mendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga. Awasi
kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunan
tersebut akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan
adanya bau busuk. Apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian
bawah kemudian isi lagi dengan air baru.

7
5) Panen Budidaya Ikan Lele
Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu
bisa dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan
konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500
gram per ekor. Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi
pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan
sortasi untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya karena ini akan meningkatkan
pendapatan bagi peternak.

2.3 Kendala Dalam Budidaya Ikan Lele


1) Pemilihan lokasi kolam yang kurang tepat
Tak banyak pengusaha ternak lele pemula yang menyadari bahwa lokasi kolam
sangat memengaruhi perkembangan ikan lele. Misalnya lokasi tersebut bebas banjir,
bebas dari suara bising dan lahan tidak tidak terbatas. Lahan terbatas kerap menjadi
permasalahan utama bagi pemula.

2) Pengolaan air kurang tepat


Jika pH air kolam tidak stabil, ikan lele akan mengalami stres yang berdampak pada
hilangnya nafsu makan lele. Hindari penggunaan air PDAM karena berdampak
buruk pada kesehatan ikan lele. Air PDAM mengandung kaporit yang menghambat
pertumbuhan mikroorganisme.

3) Salah pilih benih Lele


Selain kolam, pemilihan benih lele pun sangat berpengaruh terhadap hasil akhir.
Semakin baik kualitas benih ikan lele maka semakin tinggi pula persentase
keberhasilan. Untuk mendapatkan benih ikan yang berkualitas tinggi, belilah benih
ikan di tempat khusus, bukan dari penjual ikan hias.

4) Salah memberi pakan


Penyebab kegagalan budidaya ternak lele selanjutnya adalah kesalahan pada
pemberian pakan. Jika melakukan kesalahan sedikit saja saat tahap pembesaran,
dampaknya sangat besar, yakni kerugian. Oleh karena itu sangat penting untuk
memberikan pakan ikan lele sesuai dengan jadwal. Jika lele jarang diberi makan,
kesehatan lele akan terganggu dan dapat meningkatkan risiko kematian.

8
2.4 Penyakit Pada Ikan Lele
1) Penyakit Bintik Putih
Penyakit bintik putih pada ikan lele disebabkan oleh protozoa dari
jenis Ichthyphyhirius multifillis. Untuk menghindarinya, disarankan untuk menjaga
kebersihan kolam ikan lele dan memastikan suhu air kolam di angka 28°C.
Sedangkan untuk mengobati ikan yang sudah terjangkit penyakit bintik putih, dapat
menaburkan garam ke kolam sebanyak 2-3 kali per harinya.

2) Penyakit Jamur Air


Biasanya, jamur hanya menghinggapi ikan yang memang sedang sakit atau terluka
saja, bukan ikan yang sehat. Jamur hanya tumbuh di tubuh ikan yang sedang
mengalami penurunan daya tahan tubuh. Saat terinfeksi jamur, akan timbul benang
menyerupai kapas di tubuh ikan, terutama di bagian yang terdapat luka. Jika
terserang jamur, ikan juga akan kehilangan agresifitasnya. Untuk mengobati ikan
lele yang sudah terkena jamur, Bapak/Ibu disarankan untuk mengkarantina ikan di
kolam yang sudah steril.

3) Penyakit Cotton Wool


Penyakit ini disebabkan oleh bakteri flexibacter columnaris. Penyakit ini akan
menyerang insang ikan lele. Jika sudah terjangkit penyakit ini, akan ada luka,
lapisan putih, dan bintik putih di permukaan tubuh ikan. Ikan lele yang sudah
terinfeksi penyakit Cotton Wool juga akan bergerak sangat lambat dan terlihat
lesu. Penyakit ini muncul karena membusuknya sisa pakan yang ada di dasar kolam
serta suhu air yang terlalu tinggi.

4) Penyakit Cacar
Penyakit cacar pada ikan lele umumnya disebabkan oleh kualitas air yang buruk.
Cacar biasanya muncul di tubuh ikan yang hidup di kolam dengan air kotor dan
kurang perawatan. Untuk mencegah dan mengobati ikan lele yang terkena cacar,
Bapak/Ibu disarankan untuk lebih merawat dan memperbaiki kualitas air kolam
dengan menggantinya secara rutin.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Menurut Yani (2007 :112) budidaya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan
sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat/hasil
panennya. Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembangbiakan
ikan atau organisme air lainnya. Perikanan budidaya air tawar ialah perikanan yang
terdapat di sawah, sungai, danau, kolam dan rawa. Keberhasilan budidaya ikan air
tawar sangat ditentukan oleh lingkungan yaitu tanah dan air. Jenis tanah sangat
menentukan faktor keberhasilan budidaya air tawar, jenis tanah yang baik untuk
budidaya air tawar adalah jenis tanah liat atau lempung.
Budidaya ikan lele harus baik dan benar. Diantaranya mulai dari mencari tempat
kolam yang baik dan benar untuk Lele, dilanjut memilih bibit Ikan yang sehat supaya
tidak rugi dan salah, pakan yang baik untuk lele pun khusus demi mendapatkan hasil
panen yang bagus. Selain itu ada kendala yang biasanya terjadi diantaranya Salah
pemilihan tempat dan bibit Ikan yang berakibat pada kerugian yang didapatkan,
Pengelolaan air yang tidak benar dan juga salah memberi pakan buat ikan.

3.2 Saran
Berdasarkan makalah yang telah dibuat penulis, saran bagi yang ingin melakukan
budidaya ikan lele adalah melakukan survey terlebih dahulu terhadap lokasi dan
lingkungan sekitar, mempelajari tata cara budidaya lele yang baik, mengetahui bibit dan
pakan yang bagus, serta memperhatikan hal-hal lainnya yang telah dijelaskan oleh penulis
dalam makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Angga, K. 2018. Sukses Budidaya Ikan Lele Kolam Terpal Praktis dan
Menguntungkan. Pamulang: Penerbit Ilmu.

Fatimah, E. N., & Sari, M. (2015). Kiat sukses budidaya ikan lele. Bibit Publisher.

Setiawan, B. B. 2006. Budidaya Ikan Lele. Penerbit Pustaka Indonesia. Cetakan Pertama.
Bandung.

Suyanto, S. R. (2009). Budidaya ikan lele edisi revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Yani, A.2007.Geografi. Jakarta: Grafindo. 112.

Zaenal Abidin, Z. A., Muhammad Junaidi, M. J., Paryono, P., Nunik Cokrowati, N. C., dan
Salnida Yuniarti Lumbessy, S. Y. Pertumbuhan dan konsumsi pakan ikan lele (Clarias
sp.) yang diberi pakan berbahan baku lokal; DEPIK Jurnal Ilmu Perairan, Pesisir, dan
Perikanan.

11

Anda mungkin juga menyukai