Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Iskandar, M.Si.
Disusun Oleh :
Diani Rizka Aufa
230110230061
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah berjudul Budidaya Perikanan Air Tawar tepat waktu. Makalah
Budidaya Perikanan Air Tawar disusun guna memenuhi tugas Dosen pada bidang Prodi
Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di Universitas Padjadjaran Jatinangor. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Budidaya Perikanan Air Tawar.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Iskandar, M.Si. selaku Dosen
mata kuliah Prodi Perikanan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
serta wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua
kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan makalah ini
lebih lanjut.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara budidaya Ikan Lele yang baik dan benar
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap produksi ikan air tawar
yang mendorong tumbuhnya budidaya Ikan Lele
3. Untuk mengetahui kendala dalam Budidaya Ternak Lele
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan
tanah diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas
beracun yang tertimbun di dalam tanah. Bersamaan dengan proses pembajakan,
angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Lumpur tersebut
biasanya berbau busuk karena menyimpan gas-gas beracun seperti amonia dan
hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak
dimakan ikan.
6
benih yang bisa ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih
ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air untuk
mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan
ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal.
Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak
sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan
yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah
rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR,
semakin baik kualitas pakan. Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak
mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan
lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin
dan mineral. Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap
harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Frekuensinya 4-5 kali
sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering.
Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari. Ikan lele merupakan
hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian pakan lebih
banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan.
Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah
terlihat malas untuk menyantapnya.
4) Pengelolaan Air Kolam
Hal penting lain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam. Untuk
mendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga. Awasi
kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunan
tersebut akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan
adanya bau busuk. Apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian
bawah kemudian isi lagi dengan air baru.
7
5) Panen Budidaya Ikan Lele
Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu
bisa dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan
konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500
gram per ekor. Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi
pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan
sortasi untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya karena ini akan meningkatkan
pendapatan bagi peternak.
8
2.4 Penyakit Pada Ikan Lele
1) Penyakit Bintik Putih
Penyakit bintik putih pada ikan lele disebabkan oleh protozoa dari
jenis Ichthyphyhirius multifillis. Untuk menghindarinya, disarankan untuk menjaga
kebersihan kolam ikan lele dan memastikan suhu air kolam di angka 28°C.
Sedangkan untuk mengobati ikan yang sudah terjangkit penyakit bintik putih, dapat
menaburkan garam ke kolam sebanyak 2-3 kali per harinya.
4) Penyakit Cacar
Penyakit cacar pada ikan lele umumnya disebabkan oleh kualitas air yang buruk.
Cacar biasanya muncul di tubuh ikan yang hidup di kolam dengan air kotor dan
kurang perawatan. Untuk mencegah dan mengobati ikan lele yang terkena cacar,
Bapak/Ibu disarankan untuk lebih merawat dan memperbaiki kualitas air kolam
dengan menggantinya secara rutin.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Menurut Yani (2007 :112) budidaya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan
sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat/hasil
panennya. Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembangbiakan
ikan atau organisme air lainnya. Perikanan budidaya air tawar ialah perikanan yang
terdapat di sawah, sungai, danau, kolam dan rawa. Keberhasilan budidaya ikan air
tawar sangat ditentukan oleh lingkungan yaitu tanah dan air. Jenis tanah sangat
menentukan faktor keberhasilan budidaya air tawar, jenis tanah yang baik untuk
budidaya air tawar adalah jenis tanah liat atau lempung.
Budidaya ikan lele harus baik dan benar. Diantaranya mulai dari mencari tempat
kolam yang baik dan benar untuk Lele, dilanjut memilih bibit Ikan yang sehat supaya
tidak rugi dan salah, pakan yang baik untuk lele pun khusus demi mendapatkan hasil
panen yang bagus. Selain itu ada kendala yang biasanya terjadi diantaranya Salah
pemilihan tempat dan bibit Ikan yang berakibat pada kerugian yang didapatkan,
Pengelolaan air yang tidak benar dan juga salah memberi pakan buat ikan.
3.2 Saran
Berdasarkan makalah yang telah dibuat penulis, saran bagi yang ingin melakukan
budidaya ikan lele adalah melakukan survey terlebih dahulu terhadap lokasi dan
lingkungan sekitar, mempelajari tata cara budidaya lele yang baik, mengetahui bibit dan
pakan yang bagus, serta memperhatikan hal-hal lainnya yang telah dijelaskan oleh penulis
dalam makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
Angga, K. 2018. Sukses Budidaya Ikan Lele Kolam Terpal Praktis dan
Menguntungkan. Pamulang: Penerbit Ilmu.
Fatimah, E. N., & Sari, M. (2015). Kiat sukses budidaya ikan lele. Bibit Publisher.
Setiawan, B. B. 2006. Budidaya Ikan Lele. Penerbit Pustaka Indonesia. Cetakan Pertama.
Bandung.
Suyanto, S. R. (2009). Budidaya ikan lele edisi revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Zaenal Abidin, Z. A., Muhammad Junaidi, M. J., Paryono, P., Nunik Cokrowati, N. C., dan
Salnida Yuniarti Lumbessy, S. Y. Pertumbuhan dan konsumsi pakan ikan lele (Clarias
sp.) yang diberi pakan berbahan baku lokal; DEPIK Jurnal Ilmu Perairan, Pesisir, dan
Perikanan.
11