TUGAS AKHIR
Oleh:
DERMAWAN
1522010258
1
2
3
KATA PEGANTAR
Penulis
4
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
ABSTRAK ..........................................................................................................xii
BAB I. PENDAHULUAN
5
2.7Parameter Kualitas Air Untuk Pemijahan .....................................................8
2.7.1Suhu .....................................................................................8
2.7.2 Derajat Keasaman ..............................................................8
2.7.3 Oksigen Terlarut ...............................................................9
BAB V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan .........................................................................................23
6
5.2 Saran .....................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................25
LAMPIRAN .......................................................................................................26
7
BAB I.PENDAHULUAN
jenis ikan budidaya air tawar yang sangat populer karena merupakan salah satu
sumber pemenuhan gizi masyarakat. Komoditas ikan air tawar seperti ikan Nila
berdasarkan data KKP (2014) produksi ikan nila hanya mencapai 1.108.000 ton
hingga pada sampai saat ini permintaan ikan nila lebih tinggi dari pada tahun-
tahun sebelumnya.
Untuk memenuhi kebutuhan benih ikan nila dalam jumlah banyak dan
benih dapat terjamin. Dalam proses pembenihan ikan nila, salah satu kegiatannya
adalah pemijahan induk ikan nila matang gonad (jantan dan betina).
Berdasarkan uraian tersebut, maka pada tulisan tugas akhir ini diuraikan
8
1.2 Tujuan dan Manfaat
alami di Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Wanayasa, Jawa
Barat
L) secara alami.
9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
klasifikasinya dengan jenis ikan nila lainnya. Karena nila nirwana hanya berbeda
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes/Pisces
Suku :Perciformers
Famili : Cichlidae
Jenis : Prepchromis
Spesies : Oreochromisniloticus
Secara umum nila nirwanatidak berbeda jauh dari nila biasa(nila hitam)
namun, bentuk tubuh ikan nila nirwana relatif lebih besar dengan panjang kepalah
relatif lebih pendek, sehingga terlihat lebih gemuk dan lebih berisi dibandingkan
Secara umum warna tubuh ikan nila nirwana hitam dengan ujung sirip
gambar 2.1.
10
Gambar 2.:ikan nila ras wanayasa (Nirwana)
Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2018.
2.2.1 Gift
FilifinaStrain ini merupakan hasil seleksi dan persilangan ikan nila dari Kenya,
2.2.2 Gesit
merupakan hasil perekayasaan mutasi hormonal nila Gift generasi ketiga (YY
11
2.2.3Nirwana
bekerjasama dengan IPB, BPPT, dan BBPBAT Sukabumi Strain ini merupakan
hasil seleksi dan persilangan ikan nila GIFT G 6, GET, Kenya dan Genomar.
dengan O. Mossombicus yang diberi nama ikan nila floridina. Ikan ini masuk ke
Indonesia pada Tahun 1989 dari Thailand. Selain itu, ikan ini memiliki toleransi
Antom,(2009). Tubuh agak bulat dan pipih. mulut terletak di ujung kepala
(terminal). Garis rusuk (linea lateralis) terpuus menjadi dua bagian yang terletak
memanjang mulai dari atas sirip dada, jumlah sisik garis rusuk sebanyak 34 buah,
warna kemerahan polos atau bertotol-totol hitam dan sering pula berwarna albino
(bule).
tahun didaerah tropis, frekwensi pemijahan terbanyak terjadi pada musim hujan
12
2.4 Pembuahan Ikan Nila Nirwana
dan kemudian disusul oleh induk jantan untuk menyemprotkan sperma pada telur
induk betina dan akan terjadi pembuahan diluar tubuh. Telur-telur yang telah
terbuahi akan di ambil oleh induk betina di masukkan kedalam rongga mulut
Ikan nila nirwana dapat berkembangbiak secara optimal pada suhu 25–
30oC.ikan nila bersifat mengerami telurnya didalam mulut sampai menetas kurang
lebihempat hari dan mengasuh larvanya ± 14 hari sampai larva dapat berenang
induk betina,telur-telur ikan nila menetas menjadi anak–anak ikan yang disebut
larva. larva ikan nila berumur 1–5 hari masih dipelihara oleh induknya.
Induk betina menjaga anak ikan ini dengan menyimpan dan mengamankannya di
dalam mulutnya. Biasanya induk nila akan memasukkan telur dalam mulutnya
jika dalam keadaan tidak aman, dan memuntahkan kembali disekitarnya jika
13
Gambar 2.2 : Pengeraman dan penetasan telur ikan nila
Sumber CDKPWU Wanayasa, Jawa Barat
Selama beberapa hari induk nila akan terus menjaga anaknya dengan
memasukkan dan mengeluarkan dari dalam mulutnya. Pada usia 4–5 hari induk
Tipe makan ikan nila termasuk ikan pemakan segala (Omnivora). Jenis
makanan pada stadia larva terdiri dari crustacea kecil dan benthos, setelah
mencapai benih lebih menyukai zooplankton seperti Rotifera sp, Moina sp dan
Daphnia sp. Bila dipelihara secara intensif dapat diberi pakan buatan (pellet)
dengan kadar protrein minimal 25% menurut Arie, (2003). Selanjutnya menurut
membentuk gumpalan partikel sehingga tidak mudah keluar.Selain itu ikan nila
memakan jenis makanan tambahan seperti dedak halus, tepung bungkil kacang,
ampas kelapa dan sebagainya, ikan nila tumbuh cepat hanya dengan pakan yang
14
2.7Parameter Kualitas Air untuk Pemijahan
terlarut dalam air, seperti oksigen terlarut, pH, alkalinitas, kesadahan, dan bahan-
bahan fisika lainnya. Perubahan karakteristik air yang dapat dikatakan telah terjadi
menurunkan produksi, dapat dikatakan terjadi penurunan kualitas air (Sucipto dan
Amri, 2005).
2.7.1 Suhu
mempengaruhi derajat metabolisme dalam tubuh ikan. Nila merupakan jenis ikan
yang tinggi toleransinya terhadap perubahan suhu. Kisaran suhu yang dapat di
tolelir berada pada kisaran 14–380C . Secara alami nila dapat memijah pada suhu
(daya serang) penyakit. Sebaliknya, suhu yang terlalu rendah akan menghambat
suasana asam suatu perairan. Ukuran nilai pH adalah 1-14 dengan angka 7
15
karbondioksida dan senyawa yang bersifat asam. nilai pH yang baik untuk
budidaya ikan pada siang hari berkisar antara 6,9-9. pada pH 11, ikan dapat mati,
tetapi terkadang kondisi ini masih dapat ditolelir oleh nila. Sementara pH ideal
Sumber oksigen dalam air berasal dari proses fotosintesis dan difusi udara. Pada
suatu sistem pemeliharaan ikan, oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis
harus lebih banyak dari pada oksigen yang digunakan. Kandungan oksigen yang
biota didalam air pun menjadi berkurang, bahkan beberapa jenis biota mengalami
stress dan mati. penurunan oksigen didalam air didaerah tropis disebabkan oleh
peningkatan suhu air. Semakin tinggi suhu disuatu perairan, semakin berkurang
kandungan oksigen terlarut. Oksigen didalam air juga dapat berkurang karena
respirasi dan reaksi kimia (oksidasi dan reduksi), serta difusi dan pergantian air
(Kordi, 2000)
16
BAB III.METODOLOGI
2018 di Cabang Dinas Kelautan Dan Perikanan Wilayah Utara Wanayasa, Jawa
Barat
3.2.1 Bahan
3.2.2Alat
Sedangkan alat yang digunakan pada kegiatan pemijahan ikan nila dapat
17
Tabel 3.2. Alat yang digunakan pada proses pemijahan ikan nila nirwana
No Alat Spesfikasi Kegunaan
1 Kolam/waring Ukuran Menampung induk
pemeliharaan induk 21,5mx36,4mx180cm
/5m x2mx1m
2 Kolam pemijahan Ukuran 29mx 25mx Memijahkan induk
150cm
3 Timbangan analitik Merk Ohaus kapasitas Menimbang benih, induk, dan
3kg pakan
4 Ember Bahan plastik volume Menampung larva saat panen
10L/5Ls
5 Penggaris Ketelitian 0,1 mm Mengukur induk dan larva
6 Seser/scopnet Mezh size 5 cm Menangkap induk
7 Saringan Bahan stainles diameter Membuang air kolam larva dan
1 mm benih
8 Selumbung Bahan bambu diameter Menutup saluran pengeluaran
1 cm air
9 Cangkul Tidak ada Memperbaiki kemalir
10 Sorongan Tidak ada Memperbaiki kemalir dan
kobakan
11 Pulpen Tidak ada Menulis data
12 Buku tulis Tidak ada Tempat menulis data penting
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data tugas akhir ini yaitu
langsung kegiatan budidaya ikan nila nirwana serta ikut berperan aktif di
lapangan.
18
3.3.2 Data Sekunder
Cabang Dinas Kelautan Dan Perikanan Wilayah Utara Wanayasa Jawa Barat.
secara umum, persiapan yang dilakukan biasanya terdiri atas pembuangan air
dan kemalir apakah ada bagian yang bocor yang harus diperbaiki, pengisian air
dengan cara menutup outlet dan membuka inlet dengan ketinggian air 80 cm.
No Fasilitas Keterangan
1 Jenis kolam Beton dasar tanah
2 Luas kolam 725 m
3 Tinggi kolam 150 cm
4 Tinggi air 80 cm
5 Aerasi Tidak ada
6 Air Tidak ada
Sumber : Data Primer setelah diolah 2018
19
3.4.2Pengelolaan Pakan Induk
pellet terapung dengan dosis pemberian pakan pada induk yaitu 3% dari bobot
biomassa. Frekuensi pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Jika induk yang
telah memijah maka pemberian pakan tetap dilakukan akan tetapi dosis yang
Pakan yang digunakan dalam proses pemeliharaan induk ikan nila adalah
pakan pelet terapung dengan dosis pakan yang digunakan pada saat pemeliharaan
induk, pada induk betina adalah 3% dari bobot biomassa sedangkan pada induk
jantan diberikan pakan dengan dosis 1% dari bobot biomassa, dan frekuensi
pemberian pakan 2 kali sehari pada pukul 08.30 dan pada pukul 15.30 WIB.
kontrol pakan karena tujuan dari pemeliharaan induk sebelum dipijahkan adalah
Dosis pakan yang diberikan pada induk yang ada didalam kolam
pemijahan adalah lebih rendah ( 1% dari bobot biomassa) dari dosis pakan yang
diberikan pada saat pemiliharaan untuk pematangan gonad induk (3% dari bobot
biomassa). Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pada induk ikan nila, di
dalam kolam pemijahan terdapat induk yang akan memijah dan sudah memijah.
Ikan yang sudah memijah akan mengerami telurnya didalam mulut sehingga nafsu
makan ikan tersebut menurun atau menunda untuk melakukan kegiatan makan.
20
dengan demikian jumlah pakan yang diberikan bukan 3% dari bobot biomassa
tetapi diturunkan hingga 1% dari bobot biomassa. Komposisi nutrisi pakan yang
diberikan disajikan pada Tabel 3.4. Pakan yang digunakan adalah pakan pelet
21
2. Seleksi Induk Jantan
e. pada bagian ujung sirip ekor dan sirip punggung berwarna merah cerah
b
a
Induk ikan nila Nirwana yang di tebar pada kolam pemijahan berjumlah
400 ekor yang terdiri dari 200 induk betina dan 200 induk jantan, dengan sex ratio
1:1. Proses penebaran induk dilakukan pada pagi hari untuk menghindari
terjadinya stres pada induk ikan. Penebaran induk dilakukan dengan cara
suhu.
Induk diberi pakan pada sore hari pada pukul 15.30 WIB`setelah itu
keesokan harinya, induk diberi pakan dua kali sehari yakni pada pagi hari pukul
22
08.30 dan pada sore hari pukul 15.30 WIB. setiap hari dilakukan pengamatan
secara visual terhadap kondisi ikan dan air. Ketinggian air tetap dipertahan
setinggi 80 cm.
23
3.4.5Pemanenan Larva dan Benih
pemijahan yang dilakukan mulai hari 10 setelah proses penebaran induk. Larva
dan benih yang ada didalam kolam tersebut akan dipanen dengan metode panen
parsial (panen sebagian). Larva dan benih biasanya akan muncul pada saat
matahari terik., panen larva dan benih dilakukan pada pagi hari hingga sore hari.
alat yang digunakan pada saat panen larva dan benih berlangsung yaitu ancho,
scopnet, dan ember. Dilakukan dengan cara mengitari kolam atau mengelilingi
1. Fekunditas
menggunakan rumus:
24
Jumlah telur yang terbuahi
FR = x 100 %
Jumlah total telur
25