Disusun Oleh:
ARYA AGUSTIN
NIS.1620210823
Mengetahui,
Ramlan kurniawan
Novi anggrayani
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat, rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) dengan judul Teknik Pendederan Ikan Gurame
(osphronemusgouramy) di Dinas Kelautan dan Perikanan Balai Benih Ikan (BBI)
Cimaja.
Sesuai dengan PermendikbudNo 60 tahun 2014 lampiran 1 a. III. B (point |
sampai dengan Praktik Kerja Lapangan) merupakan salah satu model
pembelajaran yang di laksanakan diluar sekolah untuk memperoleh pengetahuan,
sikap, keterampilan dan etos kerja sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Agar
kegiatan ini dapat dilaksanakan secara sistematis dan terarah dan mampu
menyerap keterampilan profesional dari lapangan sesuai dengan bidangnya, maka
perlu disusun panduan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Laporan ini di buat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh sekolah
untuk saya selaku siswa yang sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan bagi
siswa kelas XII SMK DAARUSSALAM kompetisi keahlian AGRIBISNIS
PERIKANAN AIR TAWAR yang dimulai pada tanggal 05 SEPTEMBER 2022
hingga selesai praktikum ini.
Saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang memberikan rahmat dan kasih sayang serta nikmat bagi
umat-nya
2. Bapak Ramlan kurniawan.Selaku pembimbing penulis laporan praktek kerja
lapangan ( PKL)
3. Bapak Novi anggrayani selaku pembimbing lapangan,perantara dan pembagi
divisi
4. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung,memberikan semangat,dan
kasih sayang yang telah di curahkan kepada penulis.
5. Teman-teman seperjuangan yang membantu penulis dalam melaksanakan PKL.
Saya sangat berharap apa yang tertuang dalam laporan ini dapat
bermanfaat bagi siapapun. Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya dan
mohon maaf apabila ada kekurangan saya ucapkan terimakasih.
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………... x
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xii
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Tujuan..................................................................................................... 2
1.3 Tempat & waktu.................................................................................... 3
II PEMBAHASAN
2.1 Pemeliharaan induk…............................................................. 1
2.2 Seleksi induk........................................................................... 2
2.3 Pemijahan induk...................................................................... 3
2.4 Persiapan kolam pemijahan..................................................... 3
2.5 Penaganan telur dan pemeliharaan larva.................................. 4
2.3 Persiapan wadah pemeliharaan larva........................................ 5
2.3 Pengelolaan kualitas air...........................................................
2.4
1.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
No Halaman
1.Data FR (Fertilitity Rate) ...................................................................................37
No Halaman
1.kolam beton...........................................................................................................3
2.kolam semi beton................................................................................................13
3.hatchrey indor dan hatchrey outdor....................................................................13
4.tandon..................................................................................................................16
5.kantor balai..........................................................................................................16
6.ruang pengawasan...............................................................................................17
7.ruang pakan dan peralatan...................................................................................18
8.ruang mesin.........................................................................................................19
9.alat teransportasi.................................................................................................20
10.ikan gurami.......................................................................................................21
11.ikan gurami jantan dan betina...........................................................................22
12.pemberian pakan indukan ikan gurami.............................................................23
13.harva atau wadah injuk dan kolam pemijahan..................................................24
14.pemasangan harva di tengah kolam .................................................................25
15.media penempatan sarang atau sosog...............................................................25
16.aquarium pemeliharaan larva............................................................................28
17.batu aerasi dan katapang dan heater..................................................................29
18.pengangangkatan telur......................................................................................29
19.telur yang terbuahi............................................................................................30
20.telur yang sudah di sortir...................................................................................31
21.corong yang buat menyimpan cacing ........…………………………………..40
22. cacing sutra(tubifex sp)…………...............................………………….……40
23 persiponan wadah pemeliharaan larva.............................…………………….40
24.alat untuk panen larva........................................................................................43
DAFTAR LAMPIRAN
No
1. sempling pertumbuhan larva..............................................................................41
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya PKL adalah untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan di sekolah,tujuan lain dari PKL yaitu untuk meningkatkan mutu dan
wawasan dasar dalam dunia usaha, serta melatih dan mengasah siswa dalam dunia
usaha.
Luas lahan yang dimiliki Balai Benih Ikan (BBI) Cimaja secara
keseluruhan yaitu sebesar 12.075 M2 dengan luas lahan produktif sebesar
10.500 M2. Kedalaman tanah pada umumya kurang dari 90 cm, jenis
sebagian besar terdiri dari tanah Laterit, Grumasol, Pandolik dan Aluvial.
Iklim di Kawasan Pesisir Teluk Palabuhanratu tergantung iklim wilayah
Kabupaten Sukabumi yang iklim tropis basah dengan hujannya sangat
dipengaruhi oleh angin bertiup dari daratan Australia dan Asia. Rata-rata
curah hujannya adalah 1,28 mm/tahun dengan jumlah hujan sebanyak 87
hari hujan, Curah hujan rata-rata Kecamatan Cisolok adalah 2500-4500
mm/tahun dengan intensitas hujan 13,6-20,4 mm/hari hujan. Suhu rata-rata
Kecamatan Cisolok berkisar antara 39°C sebagai suhu maksimun dan
22°C sebagai suhu minimum.
Visi : Mewujudkan Balai Benih Ikan yang Produktif sebagai Mitra dan
Pelayan Masyarakat Pembudidaya Ikan di Kabupaten Sukabumi.
Misi :
1. Menunjang ketersediaan benih dan calon induk unggul;
2. Meningkatkan profesionalisme tenaga pengelola Balai Benih Ikan;
3. Menjalin kemitraan dengan masyarakat pembudidaya ikan
4. Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi UPTD Balai Benih Ikan Cimaja
2.1.8 Hatchery
2.1.9Sistem Pengairan
Gambar 4. Tandon
Media pemeliharaan yang paling utama dalam budidaya ikan yaitu air.
Air yang digunakan harus memiliki kualitas yang baik agar ikan tumbuh
dengan optimal. Sumber air untuk area perkolaman di Balai Benih Ikan
(BBI) Cimaja berasal dari Sungai Marinjung. Air yang mengalir dari
Sungai Marinjung masuk melalui satu pintu air dan kemudian dialirkan
melalui saluran-saluran air. Sebelum masuk ke kolam, air tersebut
ditampung terlebih dahulu pada tandon air. Hal ini bertujuan agar air yang
masuk ke area perkolaman merupakan air yang bersih, serta tidak ada
endapan lumpur yang ikut masuk ke area perkolaman.
Di Balai Benih Ikan (BBI) Cimaja terdapat satu unit kantor yang
terletak di depan gerbang utama balai. Ruang kantor ini digunakan sebagai
tempat administrasi berbagai kegiatan, juga sebagai tempat penerimaan tamu
balai.
2.1.11Ruang Pengemasan
2.1.13Ruang Peralatan
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Subordo : Belontiidae
Famili : Osphronemidae
Gambar 10. Ikan Gurami (Listianingrum 2015)
Genus : Osphronemus
Spesies : Osphronemusgouramy
Ikan Gurami merupakan ikan air tawar yang distribusinya tersebar luas di
berbagai wilayah di Asia Tenggara. Menurut Roberts (1992) dalamRachmatika
(2010) penyebaran alami ikan Gurami di Asia Tenggara adalah meliputi wilayah
Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.Habitat asli
Gurami di perairan tawar yang airnya jernih tenang dalam, seperti rawa, danau
dan sungai yang alirannya tidak deras atau di aliran yang tergenang lainnya.
Gurami dapat berkembang dengan baik di daerah dataran rendah hingga sedang
yakni 400 - 600 meter dpl, jika budidaya di daerah ketinggian lebih dari 600 meter
dpl, dapat memperlambat pertumbuhan Gurami hal ini disebabkan ikan akan
kehilangan selera makan saat suhu udara dan air rendah (Bachtiar 2010). Ikan
Gurami di habitat aslinya hanya kawin di musim kemarau, namun ketika
dipelihara secara intensif melalui berbagai rekayasa lingkungan, Gurami bisa
melakukan perkawinan sepanjang tahun sehingga akan menghasilkan telur
(Rasyid etal. 2013).
Ikan Gurami termasuk pemakan segala atau omnivora dimana pada fase
benih ikan Gurami dapat diberikan pakan alami berupa infusoria
(Paramaeciumsp.), rotifera (Brachionussp.), kladosera (Moinasp.), cacing sutera
(Tubifexsp.), bloodworm (Chironomussp.), dan kutu air (Daphniasp.). Pakan
alami tersebut mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan mudah dicerna
dalam usus benih ikan. Ukuran tubuhnya yang relatif kecil sangat sesuai dengan
lebar bukaan mulut larva / benih ikan. Sifatnya yang selalu bergerak aktif akan
merangsang benih / larva ikan untuk memangsanya. Ikan Gurami dewasa biasa
diberi pakan berupa dedaunan yang banyak mengandung karbohidrat dan serat
kasar. Ikan Gurami menyukai pakan daun, keladi, atau biji-bijian seperti jagung,
tepung singkong dan padi yang sering dikonsumsi ikan Gurami banyak
mengandung karbohidrat kompleks seperti pati (Cahyoko 2011).
Pada tahun 2013, penelitian kematian massal ikan Gurami di beberapa daerah di
Indonesia yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali menunjukkan bahwa
penyebab utamanya adalah serangan giantgouramiiridovirus (GGIV)
(Koesharyani dan Gardenia 2013). Kematian massal ikan Gurami juga dapat
dipengaruhi oleh serangan Aeromonas (Tanjung etal. 2013) serta rendahnya
kualitas air pada media budidaya (Putri etal. 2016).
Teknik untuk seleksi induk ikan Gurami dapat dilihat dengan cara
memperhatikan morfologi dari ikan Gurami itu sendiri. Adapun ciri-ciri ikan
Gurami siap pijah bila pada induk jantan telah berumur 24-30 bulan, dengan
panjang 30-35 cm dengan berat 1,5-2,0 kg/ekor, sedangkan ciri pada induk betina
siap pijah adalah berumur 30-36 bulan, berukuran panjang 30-35 cm, dengan
berat 2,0-2,5 kg/ekor. Hal tersebut diperkuat menurut pendapat Sulhi (2010) bila
pada induk Gurami jantan memiliki tonjolan jelas di dahi, sirip ekor rata, bibir
tebal, gerakan lincah, bentuk tubuh atau perut langsing, jika diletakkan di tempat
datar ekor akan naik, sedangkan pada ikan Gurami betina yang siap pijah tidak
memiliki tonjolan jelas di dahi, sirip ekor membulat, bibir tipis, gerak lamban,
bentuk tubuh atau perut gendut, jika diletakkan di tempat datar ekor hanya
bergerak-gerak (Gambar 2). Jumlah induk Gurami yang ditebar pada kolam
pemijahan pada saat Praktek Kerja Lapangan berlangsung adalah sebanyak 60
ekor dengan perbandingan 15 ekor jantan dan 45 ekor betina.
(a) (b)
Gambar 11. Ikan Gurami jantan (a) dan ikan Gurami betina (b)
(Listianingrum2015)
Pada bagian tiap sudut Harpa diikatkan pada bambu yang telah ditancapkan
hingga ke dasar kolam dengan ukuran panjang bambu 2 meter agar media Harpa
tidak terbawa oleh arus air. Harpa dipasang di tengah kolam dan diberikan ijuk
pada bagian atasnya (gambar 14)
Pemasangan media penempatan sarang dan telur ikan Gurami atau sosog
dilakukan pada sekitaran pinggir kolam, jarak sosog dengan pinggir kolam adalah
berjarak 15 cm. Bahan sosog yang digunakan terbuat daritong sampah bekas
dengan diameter15 cm. Tong sampah direkatkan pada 2 buah bambu dengan
ukuran panjang bambu 2 meter (Gambar 15)
Gambar 15. Media penempatan sarang atau sosog(dokumentasi pribadi)
Induk ikan Gurami akan meletakkan telurnya pada sarang yang telah di
buat oleh induk Guramijantan. Pembuatan sarang terjadi di dalam sosog yang
terdapat di kolam. Sarang yang telah berisi telur di tandai dengan keluarnya
minyak pada bagian permukaan kolam pada sekitar sarang. Sarang yang berisi
telur kemudian di angkat secara perlahan dari kolam pemijahan untuk mencegah
telur keluar dari sarang .
Dalam praktek kerja lapangan ini data FR dapat dilihat pada table 1.
Tabel 1 Data FR (Fertility Rate)
Tanggal Tanggal Jumlah Telur Yang FR
Memijah Menetas Telur Tebuahi
17-08-2022 19-08-2022 3540 3440 97,17%
Jumlah telur yang di hasilkan induk Gurami adalah 3540 butir telur.
Tingkat pembuahan telur (Fertility Rate) tergolong tinggi 97,17%. Jumlah telur
yang menetas tergolong tinggi yaitu menghasilkan larva3136 ekor dengan
HR(Hatching Rate)91,16%.
0.2
0.15
0.1
0.05 0.03
0
1 4
Minggu
1.5
0.76000000
1 0000001
0.5
0
1 2
minggu
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Bodiana, Rahardja SB. 2018. Teknik Pembenihan Ikan Gurami (Osphronemus way) Balai
Benih Ikan Ngoro, Jombang Journal of Aquaculture and Fish Health 7(3):90-97
Rasyid MD, Wirayudha MTL, Wijaya GMI 2013. Kajian Kualitas Indukan ikan Gurami
(Oxphromerus gosramy) terhadap Kondixi Optimal Perijah Berdasarkan Analias
Bioakustik (PKM) Bogne Institut Pertanian Bogor.
Sarjito, Prayitno SB, Haditomo AHC 2013, Baku Pengantar Parasit dan Penyakit Ikan
Semarang UNDIP Press.
Tanjung LR. Said DS, Triyanto, Maghfirah M. 2013. Ikan Gurumi (Osphronemus gouramy)
Strain Padang Terbukti Memiliki Ketahanan Alami terhadap Infeksi Aeromonas
Prosiding Konferensi Akuakultur Indonesia.