Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KIMIA PERAIRAN FISIKA PADA KOLAM LELE


(KOLAM TANAH)
SEMESTER 1

Dosen pengampu:Rumondang,S.Pi.M.si

DISUSUN OLEH :

NURHADI(22022013)
PUTRI SONIA ARISKA WANDA(22022003)

UNIVERSITAS ASAHAN
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan atas rahmat Allah SWT dan berkat karunia-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Fisika Kimia Perairan Pada Kolam Lele” ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari Ibu Rumondang,M.si.
pada mata kuliah Fisika Kimia Perairan. Makalah ini juga bertujuan untuk memberikan
wawasan yang baru kepada pembaca tentang hal yang terkait dengan judul makalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, seperti manusia yang
pada hakekatnya tidak luput dari kesalahan. Kami memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan. Oleh karena itu, diharapkan saran dan kritik
untuk kami dalam memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.

Kisaran,12 Oktober 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Masalah.....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4
A. Pengertian Budidaya Ikan Lele.............................................................4
B. Kualitas Air Budidaya Lele Kolam Tanah............................................5
C. Struktur Tanah Kolam...........................................................................7
BAB III PENUTUP.............................................................................................8
A. Kesimpulan............................................................................................8
B. Saran......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air adalah komponen penting dalam budidaya perikanan, karena di dalam air ikan
dan hewan air lainnya hidup, tumbuh, dan berkembang. Cara yang umum
dilakukan dalam pengelolaan kualitas air pada budidaya perikanan adalah
melakukan pergantian air secara berkala. Dengan cara demikian air di dalam
kolam akan selalu berganti dan mutunya tetap terjaga dan memenuhi kebutuhan
ikan untuk hidup. Air yang dapat digunakan sebagai budidaya ikan harus
mempunyai standar kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan persyaratan hidup
ikan. Air yang dapat digunakan sebagai media hidup ikan harus dipelajari agar
ikan sebagai organisme air dapat dibudidayakan sesuai kebutuhan manusia
sebagai sumber bahan pangan yang bergizi dan relatif harganya murah. Air yang
dapat memenuhi kriteria yang baik untuk hewan dan tumbuhan tingkat rendah
yaitu plankton sebagai indikator paling mudah bahwa air tersebut dapat digunakan
untuk budidaya ikan.
Parameter kualitas air pada proses budidaya ikan berperan dalam menciptakan
suasana lingkungan hidup ikan, agar perairan kolam mampu memberikan suasana
yang nyaman bagi pergerakan ikan yaitu tersedianya air yang cukup untuk
menciptakan kualitas air yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan yang optimal
(kimia air, fisika air, dan biologi air) sesuai dengan parameter yang disyaratkan,
tersedianya pakan alami yang cukup dan sesuai, serta 2 terhindarnya dari biota
yang merugikan bagi kelangsungan hidup dan perkembangan ikan (hama dan
penyakit ikan). Agar persyaratan kuantitas dan kualitas air budidaya dapat
terpenuhi,keberhasilan budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh lingkungan
perairan. Lingkungan yang baik akan mampu memberikan stimulus bagi
pertumbuhan dan perkembangan ikan, sedangkan lingkungan perairan yang
kurang baik akan menghambat terhadap stimulus yang diberikan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan ikan Pengkondisian kualitas air sebagai upaya
menciptakan parameter kualitas air dan kesuburan air agar sesuai dengan
persyaratan untuk hidup dan pertumbuhan ikan, agar lingkungan perairan kolam
mampu menyediakan suasana yang optimal bagi kehidupan (survival rate) dan
pertumbuhan ikan optimal, sehingga pada akhir masa pemeliharaan dapat
diperoleh produktifitas kolam yang tinggi. ( Daniel Ginting; Pengelolaan Kualitas
Air; 2017 ). Menurut Mulyanto (1992), bahwa kondisi air sebagai media hidup
biota air, harus disesuaikan dengan kondisi optimal bagi biota yang dipelihara.
Kualitas air tersebut meliputi kualitas fisika, kimia dan biologi. Faktor fisika
misalnya suhu, kecerahan dan kedalaman. Faktor kimia diantaranya pH, DO, CO2
dan NH3. Sedangkan faktor biologi adalah yang berhubungan dengan biota air
termasuk ikan. Apabila kualitas air tidak stabil atau berubah-ubah maka dapat
berdampak buruk terhadap ikan yang dibudidayakan, akibatnya ikan dapat stress,
sakit bahkan mati bila tidak mampu bertoleransi terhadap perubahan lingkungan.
Oleh sebab itu biasanya diperlukan tindakan khusus atau rekayasa manusia agar
kondisi kualitas air tetap stabil. Sedangkan untuk pH yang baik untuk ikan.
Menurut Mulyanto (1992, berkisar antara 5 - 9 dan antara 6,5 - 8,5 (Anonim,
1988). Dengan menggunakan perancagan alat pendeteksi pH air pada air kolam
ikan berbasisi arduino uno R3 ini, pH akan lebih mudah terpantau dan terdeteksi
karena alat menggunakan sensor pH yang secara langsung dimasukan kedalam air
dan dengan menggunakan sistem minimum arduino uno R3 sensor bekerja degan
baik sesuai fungsinya. Selain mendeteksi pH perancagan alat ini juga dapat
menganti air dengan otomatis karena alat selain menggunakan sensor pH juga
menggunakan sensor ultrasonic, kerja sensor ultrasonic ini mendeteksi rata – rata
air pada kolam, ketika kolam mengalami kekeringan maka pompa air akan
mengisi air dengan sendirinya, sampai kaadaan permukaan air kolam menjadi
normal kembali dan proses itu semua dilakukan ketika keadaan air kolam dengan
kondisi asam atau basa.

B. Rumusan Masalah

 Bagaimana cara mengetahui kadar pH air pada kolam ikan lele?


 Bagaimana cara merancang kesetabilan pH air supaya menganti air secara
otomatis pada air kolam ikan?
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Merancang sistem pendeteksi kesetabilan kondisi pH air pada air kolam ikan
berbasis arduino uno r3.
2. Membuat sirkulasi air dengan otomatis, ketika pH air keadaan asam atau basa
maka pompa akan menyala menganti air.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Budidaya Ikan Lele


Budidaya ikan lele adalah suatu kegiatan dimana orang memelihara ikan lele
(termasuk memijah, mendeder, dsb) untuk kemudian dijual. Ikan lele relatif
mudah dibudidayakan di perairan iklim hangat, sehingga dapat menyuplai
makanan yang murah bagi pasar setempat. Ikan lele dapat dibudidayakan di kolam
tembok, tanah, terpal, dan juga di tangki, maupun di sungai kecil.
Budidaya ikan lele sangat diminati para peternak karena pasarnya yang terus
berkembang.Budidaya ikan lokal yang digemari masyarakat setempat perlu
diutamakan jika tujuan kegiatannya adalah untuk meningkatkan produksi
makanan serta meningkatkan gizi masyarakat di daerah tersebut. Oleh karena itu,
informasi tentang biologi umum ikan lokal yang akan dibudidayakan merupakan
data awal yang di perlukan dalam
perencanaan.
Ikan lele mutiara adalah jenis
yang paling mudah untuk di
budidayakan. Karena ikan jenis ini
mampu beradaptasi cepat dengan
lingkungan air dimanapun. Lele
mutiara juga tahan terhadap
penyakit dan pertumbuhannya yang tergolong cepat menjadikan ikan jenis ini
dipilih oleh sebagian peternak. Ikan Lele dengan nama ilmiah clarias sp sangat
terkenal di kalangan masyarakat atas hingga bawah. Ikan ini bisa dibudidayakan
di banyak tempat seperti kolam tanah, kolam terpal, dan kolam semen. Ikan lele
terkenal dengan daya tahan tubuhnya yang kuat, ikan ini dapat bertahan di tempat
yang ekstrem khususnya air yang keruh
.
B. Kualitas Air Budidaya Lele Kolam Tanah
Air merupakan faktor terpenting dalam budidaya ikan, bukan hanya ikan lele
saja namun ikan-ikan lain pun juga hidup dan berkembangbiak memerlukan air,
tanpa air ikan tidak akan bisa hidup. Karenanya itu kualitas air harus di perhatikan
agar kegiatan budidaya berhasil sesuai dengan yang di harapkan.
Kualitas air adalah variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan
lele, variabel tersebut dapat berupa sifat fisika, kimia, dan biologi air. Sifat
fisika air meliputi suhu, kekeruhan dan warna air sedangkan sifat kimia air itu
seperti kandungan oksigen, karbondioksida, amoniak, dan alkalinitas. Sifat biologi
meliputi jenis dan jumlah binatang air, seperti plangkton yang hidup suatu
perairan.
Kuantitas air adalah jumlah air yang tersedia yang berasal dari sumbernya,
seperti sungai atau saluran irigasi untuk mengisi dan mengairi kolam. Jumlah air
yang di butuhkan atau air yang mengairi kolam tersebut dikenal dengan istilah
debit air. Debit air yang dibutuhkan untuk budidaya ikan lele adalah 10 liter per
menit.
Parameter lingkungan fisik yang menjadi pertimbangan perairan air tawar
adalah :
 suhu
 kecerahan
 kekeruhan
 kedalaman
 debit air
Faktor kimia meliputi:
 pH
 BOD
 COD
 Oksigen terlarut
 Amoniak
 Nitrit
 Nitrat
 Pospat
 Karbondioksida
 Alkalinitas
 H2S
 Logam berat
Sedangkan faktor biologi lingkungan yang menjadi pertimbangan pada kegiatan
budidaya air tawar adalah :

 Jenis.
Kepadatan dan keragaman plankton (fitoplankton dan zooplankton), mikro dan
makrobenthos.
Upaya pengelolaan lingkungan agar dapat memenuhi kebutuhan dan mendukung
kegiatan budidaya dapat dilakukan dengan cara diantaranya melakukan kegiatan
pemantauan kualitas air atau pengelolaan kualitas air dan kesehatan ikan secara
bersama-sama.
Pengelolaan kualitas air yang kontinyu merupakan faktor eksternal lain yang
menentukan keberhasilan usaha budidaya, karena berkaitan yang erat antara
lingkungan perairan dengan berkembangnya hama dan penyakit pada organisme
air tawar yang dipelihara. Dengan demikian pengelolaan lingkungan budidaya
akan menentukan keberhasilan dan keberlanjutan usaha budidaya.
Lingkungan perairan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keseimbangan
fisiologis dari alat-alat tubuh ikan, yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
reproduksi ikan. Bila terjadi perubahan/ketidakseimbangan dapat menimbulkan
penyakit.
Lele dikenal mampu hidup dalam air yang kualitasnya rendah, namun budidaya
lele lebih berhasil apabila kualitas air kolam juga baik. Kondisi yang ideal bagi
kehidupan lele adalah air yang mempunyai pH 6,5-9 dan bersuhu 24–26°C.
Kandungan O2 yang terlalu tinggi akan menyebabkan timbulnya gelembung-
gelembung dalam jaringan tubuhnya. Sebaliknya penurunan kandungan O2 secara
tiba-tiba, dapat menyebabkan kematian.
C. Struktur Tanah Kolam.
Kualitas Air Budidaya Lele Kolam Tanah, tanah merupakan faktor mutlak
dalam pembuatan kolam budidaya. Tanah yang baik akan menghasilkan kolam
yang kokoh dan kuat, terutama bagian pematang atau tanggulnya. Tanah yang
kokoh dapat menahan tekanan air yang ada di dalam kolam sehingga kolam tidak
mudah jebol dan dapat menahan air.
Kolam diartikan sebagai genangan air yang sengaja dibuat oleh manusia dan
keadaannya dapat dikendalikan dengan mudah. Dikendalikan dengan mudah
artinya mudah diairi dan dikeringkan dalam waktu cepat. Membuat kolam tidak
sulit, asalkan prinsip kolam sudah di ketahui. Sebuah kolam harus memiliki tiga
bagian utama, yaitu pematang, pintu pemasukan air dan pintu pengeluaran air.
Di Indonesia, ada empat jenis tanah yang dapat dipilih untuk pembudidayaan
ikan lele, yaitu tanah lempung berpasir, tanah serapan, tanah berfraksi kasar dan
tanah berbatu. Dari keempat jenis tanah tersebut hanya tanah lempung berpasir
yang terbaik untuk kolam. Jenis tanah ini akan membentuk pematang yang kuat
dan kolamnya subur. Jenis tanah lempung berpasir dapat diketahui dengan cara
digenggam, bila tidak pecah dan tidak melekat di tangan maka tanah tersebut
sangat baik untuk kolam.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Budi_daya_ikan_lele
https://digital-meter-indonesia.com/kualitas-air-budidaya-lele-kolam-tanah/

Anda mungkin juga menyukai