Anda di halaman 1dari 10

1.

5 Pemeriksaan Ketahanan Aus Agregat Kasar Dengan Mesin Los AngeleS


Disusun oleh : Manaon Saputra Lubis (1807112789)
Praktikan : Wika Arifiani (1407113367)
Almirah Nabila Erzag (1807110305)
Ricky Irvandi (1807111179)
M Aldi Maulidi (1807111196)
Sophian Parbue Simamora (1807111735)
Manaon Saputra Lubis (1807112789)
Shakila Fuadah Lubis (1807113136)
Ridwan Frestantio (1807113219)
Aulia Akbar Nadim (1807113246)
1.5.1 Standar ReferensI
1. ASTM C 131-03 : Standart Test Method for Resistance to Degradation of Small-
Size Coarse Aggregate by Abrasion and Impact in the Los Angeles Machine.
2. SNI 03-2417-1991 : Metode Pengujian Keausan Agregat Dengan
Mesin Abrasi Los Angeles.
3. SNI 03-2417-2008 : Metode Pengujian Keausan Agregat Dengan
Mesin Abrasi Los Angeles.
1.5.2 Tujuan Praktikum
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketahanan keausan agregat.
Keausan tersebut dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lewat
saringan no. 12 (1.7 mm) terhadap berat semula yang dinyatakan dalam persen.
1.5.3 Dasar Teori
Keausan adalah perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan no. 12 (1.7
mm) terhadap berat semula dalam persen. Untuk menguji kekuatan agregat kasar dapat
menggunakan bejana Rudolf ataupun dengan alat uji mesin Los Angeles.
Mesin yang digunakan untuk pengujian keausan ini adalah mesin Los Angeles.
Mesin ini berbentuk silinder dengan diameter 170 cm. Dalam pengujian ini digunakan
bola-bola baja dengan ukuran 4.68 cm dengan berat masing-masing antara 400 gram
sampai 440 gram sebagai media pembantu untuk menghancurkan agregat.
Lama pengujian tergantung dari jumlah berat material. Bola-bola baja yang
dipakai juga tergantung dari jumlah material dari tipe gradasi agregat yang diuji.
Berdasarkan SK SNI 03-2417-2008, keausan agregat digolongkan menjadi:
1. Apabila nilai keausan yang diperoleh >40% maka agregat yang diuji tidak baik
digunakan dalam bahan pengerasan jalan.
2. Apabila nilai keausan yang diperoleh <40% maka agregat yang diuji baik digunakan
dalam bahan pengerasan jalan.
Rumus untuk menentukan keausan agregat adalah :
A−B
Keausan= B
x 100 %
………………………………………...(1.5.1)
Dimana A = Berat awal benda uji
B = Berat akhir benda uji yang lolos saringan no. 12 (1.7 mm)
1.5.4 Peralatan
1. Mesin Los Angeles
Mesin ini berbentuk silinder dengan diameter 170 cm panjang dalam 508 mm
(20”) yang terbuat dari baja. Silinder terdapat bilah baja melintang penuh setinggi 89
mm (3,5”).

Gambar1.5.1 Mesin Los Angeles


Sumber : Dokumentasi Kelompok 12
2. Saringan no.12 (1.7 mm)
Saringan yang digunakan adalah saringan no. 12 dengan ukuran 1.7 mm.
Gambar 1.5.2
Sumber : Dokumentasi Kelompok 12
3. Timbangan dengan ketelitian sampai 5 gram
Alat yang digunakan untuk mengukur berat benda uji. Timbangan dengan
merek Excellent. Timbangan ini memiliki ketelitian 0,5 gram.

Gambar 1.5.3 Timbangan


Sumber : Dokumentasi Kelompok 12
4. Bola-bola Baja
Dalam pengujian ini digunakan bola-bola baja dengan ukuran 4.68 cm dengan
berat masing-masing antara 400 gram sampai 440 gram.

Gambar 1.5.4
Sumber : Dokumentasi Kelompok 12
5. Oven
Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu mencapai (110 ± 5)ºC yang
digunakan untuk mengeringkan agregat sampai berat menjadi tetap.
Gambar 1.5.5
Sumber : Dokumentasi Kelompok 12
6. Talam
Talam berbentuk persegi yang digunakan sebagai wadah saat menimbang
agregat.

Gambar 1.5.6
Sumber : Dokumentasi Kelompok 12
1.5.5 Bahan Uji
Bahan uji dipersiapkan dengan cara sebagai berikut :
1. Berat dan gradasi benda uji sesuai tabel 1.5.1
2. Bersihkan benda uji dan keringkan dalam oven pada suhu(110 ±5)ºC sampai berat
tetap.

Tabel 1.5.1 Daftar Gradasi dan Berat Benda Uji


Ukuran Saringan Gradasi dan Berat Benda Uji (gram)
Lolos Tertahan A B C D E F G
mm(") mm (")
75 (3) 63 (2.5) ...... ...... ...... ...... 2500 ...... ......
62 (2.5) 51 (2) ...... ...... ...... ...... 2500 ...... ......
50 (2) 7.5 (1.5) ...... ...... ...... ...... 5000 5000
37.5 (1.5) 26 (1) 1250 ...... ...... ...... ...... 5000 5000
25 (1) 20 (3/4) 1250 ...... ...... ...... ...... ...... 5000
19 (3/4) 12.5 (1/2) 1250 2500 ...... ...... ...... ...... ......
12.5 (1/2) 9.5 (3/8) 1250 2500 ...... ...... ...... ...... ......
9.5 (3/8) 6.3 (1/4) ...... ...... 2500 ...... ...... ...... ......
6.3 (1/4) 4.75 (No.4) ...... ...... 2500 ...... ...... ...... ......
4.75 (No.4) 2.36 (No.8) ...... ...... ...... 5000
Jumlah Bola 12 11 8 6 12 12 12
Keterangan : Gradasi A/B/C/D = 500 putaran Gradasi E/F/G = 1000 putaran
Sumber : Buku Pedoman Pelaksanaan Praktikum Bahan Bangunan 2018
1.5.6 Prosedur Praktikum
1. Pengujian ketahanan agregat kasar terhadap keausan dapat
dilakukan dengan salah satu dari 7 cara berikut :
a. Cara A : Gradasi A, bahan lolos 3.75 mm, sampai tertahan 9.5 mm. Jumlah bola 12
buah dengan 500 putaran.
b. Cara B : Gradasi B, bahan lolos 19 mm sampai tertahan 9.5 mm.
Jumlah bola 11 buah dengan putaran 500 putaran.
c. Cara C : Gradasi C, bahan lolos 9.5 mm sampai tertahan
4.75 mm (no. 4). Jumlah bola 8 buah dengan 500 putaran.
d. Cara D : Gradasi D, bahan lolos 4.75 mm (no. 4) sampai tertahan
2.36 mm. Jumlah bola 6 buah dengan 500 putaran.
e. Cara E : Gradasi E, bahan lolos 75 mm sampai tertahan 37.5 mm. Jumlah bola 12
buah dengan 1000 putaran.
f. Cara F : Gradasi F, bahan lolos 50 mm sampai tertahan 25mm. Jumlah bola 6 buah
dengan 500 putaran.
g. Cara G: Gradasi G, bahan lolos 37.5 mm sampai tertahan 19 mm. Jumlah bola 12
buah dengan 1000 putaran.
Bila tidak ditentukan cara yang harus dilakukan, maka pemilihan gradasi
disesuaikan dengan contoh material yang merupakan wakil dari material yang akan
digunakan.
2. Benda uji dan bola baja dimasukkan kedalam mesin abrasi Los Angeles.
3. Putar mesin dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm. Jumlah putaran gradasi A, B, C,
dan D 500 putaran dan untuk gradasi E, F, dan G 1000 putaran.
4. Setelah selesai pemutaran, keluarkan benda uji dari mesin kemudian saring dengan
saringan no. 12 (1.7 mm), butiran yang tertahan diatasnya dicuci bersih. Selanjutnya
dikeringkan dalam oven pada suhu (110 ± 5)ºC sampai berat tetap.
1.5.7 Perhitungan
A-B
Keausan = x 100 %
B
5000-3794
= x 100 %
5000
Keterangan :
A = berat benda uji semula (gram)
B = berat benda uji setelah di Los Angeles tertahan saringan no. 12 (gram)
1.5.8 Pengamatan
Pengujian ketahanan aus agregat dengan cara penggunaan mesin abrasi Los
Angeles, untuk mendaptakan nilai dari keausan itu sendiri dilakukan perhitungan
dengan membandingkan berat benda uji yang lolos saringan no. 12 setelah sebelumnya
di uji menggunakan mesin Los Angeles terhadap berat benda uji semula, yang
kemudian dinyatakan dalam persen. Adapun gradasi agregat yang digunakan dalam
prcobaan ini adalah agegat dengan gradasi B, dengan jumlah bola baja sebanayak 11
buah. Keausan dari agregat ini memberikan gambaran tentang kekerasan dan ketahanan
agregat kasar. Kekerasan agregat berpengaruh terhadap kekuatan beton yang akan
dibuat. Apabila nilai ketahanan aus >40 % maka agregat tersebut tidak disarankan
untuk digunakan.
1.5.9 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan benda uji berupa agregat kasar
yang telah diuji dengan gradasi B, yakni agregat yang lolos saringan 3/4” (19 mm)
sampai tertahan saringan 3/8” (9.5 mm) menggunakan mesin abrasi Los Angeles
dengan jumlah bola baja sebanyak 11 buah dan jumlah putran sebanyak 500 putaran,
setelah agragat diuji menggunakan mesin abrasi Los Angeles didapatkan berat agregat
yang tertahan di saringan no. 12 (1.7 mm) sebanyak 3794 gram,sehingga berat agregat
yang lolos saringan adalah 1206 gram, setelah dilakukan perbandingan terhadap berat
agregat semula, 5000 gram dan selanjutnya dinyatakan dalam persen, maka di
dapatkan data persentase keausan agregat sebesar 24.12%.
Hasil ini memenuhi standar yang sudah ditetapkan, yakni < 40%.
Jadi, agregat termasuk kedalam agregat yang cukup kuat dan baik digunakan sebagai
material pembuatan beton.
FLOW CHART
Pemeriksaan Ketahanan Aus Agregat Kasar dengan Mesin Los Angeles

Memasukkan Mengunci bagian atas


agregat yang sudah mesin Los Angeles
ditimbang beserta dengan kuat
bola baja kedalam
mesin Los Angeles

A
Menghidupkan dan
memutar mesin Los
Angeles
A
Mengeluarkan
agregat yang sudah
diuji dengan mesin
Los Angeles

Melakukan Melakukan
penimbangan penyaringan agregat
terhadap agregat yang sudah diuji
yang sudah diuji

DAFTAR PUSTAKA
ASTM C 131-03; Standart Test Method for Resistance to Degradation of Small
Size Coarse Aggregate by Abrasion andImpact in the Los AngelesMachine.
ASTM C 1137-05; Standart Test Method for Degradation of fine aggregate due to
Attrition.
SNI 03-2417-1991; Metode Pengujian Keausan Agregat Dengan
Mesin Abrasi Los Angeles.
SNI 03-2417-1990; Metode Pengujian Keausan Agregat Dengan
Mesin Abrasi Los Angeles.
SNI 03-2417-2008; Metode Pengujian Keausan Agregat Dengan
Mesin Abrasi Los Angeles.
Laboratorium Bahan Bangunan, 2018, Modul Praktikum Bahan Bangunan.

Anda mungkin juga menyukai