8.3 Pengertian
Beberapa pengertian dari istilah yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Bola baja adalah besi bulat dan masif dengan ukuran dan berat tertentu yang
digunakan sebagai beban untuk menggerus agregat pada mesin abrasi
2) Gradasi A adalah material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 37,5
mm (1½ inci) sampai dengan agregat ukuran butir 9,5 mm (3/8 inci)
3) Gradasi B adalah material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 19,0
mm (3/4 inci) sampai dengan agregat ukuran butir 9,5 mm (3/8 inci)
4) Gradasi C adalah material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 9,5 mm
(3/8 inci) sampai dengan agregat ukuran butir 4,75 mm (saringan No. 4)
a. Gradasi D adalah material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 4,75
mm (saringan No.4) sampai dengan agregat ukuran butir 2,36 mm (saringan
No.8)
b. Gradasi E adalah material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 75
mm (3 inci) sampai dengan agregat ukuran butir 37,5 mm (1½ inci)
c. Gradasi F adalah material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 50
mm (2,0 inci) sampai dengan agregat ukuran butir 25,0 mm (1,0 inci)
d. Gradasi G adalah material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 37,5
mm (1½ inci) sampai dengan agregat ukuran butir 19,0 mm (3/4 inci)
e. Keausan adalah perbandingan antara berat bahan yang hilang atau tergerus
(akibat benturan bola-bola baja) terhadap berat bahan awal (semula)
f. Mesin abrasi Los Angeles adalah alat simulasi keausan dengan bentuk dan
ukuran tertentu terbuat dari pelat baja berputar dengan kecepatan tertentu
g. Saringan No.12 (1,70 mm) adalah besarnya lubang saringan adalah 1,70
mm atau dalam 1 inci persegi terdapat 12 lubang
8.4 Peralatan
Mesin terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan
diameter 711 mm (28") panjang dalam 508 mm (20"); silinder bertumpu pada dua
poros pendek yang tak menerus dan berputar pada poros mendatar; Silinder
berlubang untuk memasukkan benda uji: penutup lubang terpasang rapat
sehingga permukaan dalam silinder tidak terganggu; di bagian dalam silinder
terdapat bilah baja melintang penuh setinggi 89 mm (3,5");
1) Saringan No. 12 (1,7 mm) dan saringan-saringan lainnya);
2) Timbangan, dengan ketelitian 0,1% terhadap berat contoh atau 5 gram);
3) Bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 cm ( I 7/8") dan berat
masing- masing antara 390 gram sampai 445 gram;
4) Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110±5)°C;
5) Alat bantu pan dan kuas.
8.5 Benda Uji
Benda uji dipersiapkan dengan cara sebagai berikut :
1) Berat dan gradasi benda uji sesuai daftar (lampiran);
2) Bersihkan benda uji dan keringkan dalam oven pada suhu (110 ± 5)°C
Sampai berat tetap.
BERAT
CONTOH
UKURAN LUBANG SARINGAN (MM) AGREGAT
YANG DIUJI
(GRAM)
LOLOS TERTAHAN
¾" ½" 2.500
½" ⅜" 2.500
BERAT BENDA UJI 5.000
JUMLAH BOLA BAJA 11
JUMLAH PUTARAN BEJANA LOS ANGELES 500
BERAT TERTAHAN NO.12 (W2) 4.135
KEAUSAN = [(W1 - W2)/W1] X 100% 17,3%
SPESIFIKASI < 40%
8.7 Perhitungan
Rumus untuk menentukan keausan agregat adalah :
Keausan = A–B x 100%
A
Dimana :
A : Berat awal benda uji (gram)
B : Berat akhir benda uji yang lolos saringan no.12 (1,70 mm) (gram)
Keausan = 5000-4315
×100 % = 17,3% (Spesifikasi < 40%)
5000
8.8 Kesimpulan
Berdasarkan data sampel agregat kasar yang telah diperiksa, diperoleh besar
persentase keausan sebesar 17,3%. Hal ini menunjukan bahwa persentase keausan
tersebut tidak melebihi dari syarat maksimum yang diizinkan, yaitu 40% dari batas
penggunaan agregat kasar pada campuran aspal karena sesuai dengan Spesifikasi
Bina Marga Divisi 6 tahun 2010.
Karena sampel memiliki tingkat keausan yang kurang dari 40%, maka agregat
tersebut mempunyai ketahanan yang besar terhadap pengikisan dan tidak mudah
hancur.
8.9 Lampiran
Adapun lampiran pada pemeriksaan ini meliputi :
1) Form Praktikum Abrasi
2) Foto pada saat pengujian
FOTO PENGUJIAN