Anda di halaman 1dari 9

BAB 4

KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES ABRATION


(SNI 2417:2008)

4.1 Teori Dasar


Keausan adalah perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan no.12 (1,18
mm) terhadap berat semula dalam persen. Untuk menguji kekuatan agregat kasar
dapat menggunakan bejana Rudolf ataupun dengan alat uji los angeles test. Mesin
yang digunakan untuk pengujian keausan ini adalah mesin los angeles. Mesin ini
berbentuk silinder dengan diameter 170 cm yang terbuat dari baja. Dalam pengujian
ini menggunakan bola-bola baja yang berukuran 4 – 6 cm sebagai nilai bantu untuk
menghancurkan agregat. Permukaan dalam silinder tidak terganggu. Di bagian
dalam silinder terdapat blade baja melintang penuh setinggi 8,9 cm.

Silinder ini dilengkapi dengan bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 cm dan
berat masing-masing antara 390-445 gram atau sesuai dengan gradasi benda uji.
Untuk mengetahui nilai Los Angeles silinder diputar dengan kecepatan 30-33 rpm.
Caranya dengan mengukur butiran yang pecah pada akhir putaran ke 100 kali yang
pertama dibandingkan dengan 500 kali. Umumnya jika butiran yang pecah pada
akhir ke 100 sudah lebih besar dari 20% daripada 500 dianggap bagian yang lunak
sudah terlalu banyak.

Menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dapat menggunakan mesin


abrasi Los Angeles. Tujuannya untuk mengetahui angka keausan yang dinyatakan
dengan perbandingan antara berat bahan aus terhadap berat semula dalam persen.
Hasilnya dapat digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan bahan perkerasan
jalan atau konstruksi beton. Metode ini meliputi prosedur untuk pengujian keausan
agregat kasar dengan ukuran 75 mm (3 inci) sampai dengan ukuran 2,36 mm
(saringan nomor 8) dengan menggunakan mesin abrasi Los Angeles.

Menguji kekuatan agregat dapat menggunakan mesin abrasi Los Angeles sesuai
dengan SII/SNI (PB. 1989) cara uji kekuatan dengan menggunakan mesin abrasi
BAB 4 KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOSS ANGELES

Los Angeles. Mesin ini berupa silinder baja yang tertutup pada kedua sisinya dengan
diameter 71 cm dan panjang 50 cm

Metode pengujian ini sebagai pegangan untuk menentukan ketahanan agregat kasar
terhadap keausan dengan mempergunakan mesin abrasi Los Angeles. Tujuannya
untuk mengetahui angka keausan yang dinyatakan dengan perbandingan antara
berat bahan aus lolos saringan nomor 12 (1,7 mm) terhadap berat semula, dalam
persen. Peralatan yang digunakan sebagai berikut: mesin abrasi Los Angeles,
saringan nomor 12 (1,7 mm), timbangan, bola-bola baja dan oven. Keausan agregat
kasar yang disyaratkan oleh Peraturan Beton bertulang Indonesia (PBI 1971 N.I-2)
adalah sebagai berikut: kekerasan butir-butir agregat kasar diperiksa dengan
menggunakan mesin abrasi Los Angeles, dengan mana tidak boleh terjadi
kehilangan berat lebih dari 40%.

Pada pekerjaan sipil khususnya sipil transportasi, objek pembangunan yang di


kerjakan sangat dipengaruhi oleh kondisi agregat terutama pada tingkat keausan
agregat. Agregat akan mengalami proses tambahan seperti pemecahan, pengikisan
akibat cuaca, pengikisan ketika pencampuan dan akibat penghamparan. Setelah
jalan dapat dioperasikan, agregat masih mengalami proses pengausan oleh roda-
roda kendaraan. Oleh karena itu, agregat harus mendapatkan perlakuan khusus
untuk mengetahui daya tahan terhadap keausan. Secara umum agregat harus
memiliki daya tahan yang cukup terhadap pemecahan (rusting), penurunan mutu
(degradation), dan penghancuran (disintegration).

Cara uji ini sebagai pegangan untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap
keausan dengan menggunakan mesin abrasi Los Angeles. Keausan dapat diartikan
sebagai partikel yang berada disekitar yang melepaskan diri dari partikel induknya
yang disebabkan oleh gaya tekanan atau gesekan sehingga mengakibatkan masa
benda yang mengalami keausan berkurang.
Menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dapat menggunakan mesin
abrasi Los Angeles. Tujuannya untuk mengetahui angka keausan yang dinyatakan
dengan perbandingan antara berat bahan aus terhadap berat semula dalam persen.

PRAKTIKUM TEKNOLOGI BETON KELOMPOK 11 2022 28


BAB 4 KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOSS ANGELES

Hasilnya dapat digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan bahan perkerasan


jalan atau konstruksi beton. Metode ini meliputi prosedur untuk pengujian keausan
agregat kasar dengan ukuran 75 mm (3 inci) sampai dengan ukuran 2,36 mm
(saringan nomor 8) dengan menggunakan mesin abrasi Los Angeles.

Acuan yang diterapkan dalam pengujian keausan agregat ini antara lain; SNI 03-
1968-1990 metode pengujian analisis saringan agregat halus dan kasar, SNI 03-
6865-2002 tata cara pelaksanaan program uji antar laboratorium uuntuk penentuan
presisi metode bahan konstruksi, SNI 03-6889-2002 tata cara pengambilan contoh
agregat, SNI 13-6717-2002 tata cara penyiapan benda uji dari contoh agregat,
ASTM C 125 terminology relating to concrete aggregate, ASTM C 131-01 atau
AASHTO T 96-02 standard test method for resistance to degradation of small-size
coarse aggregate by abrasion and impact in the Los Angeles machine, ASTM C
535-96 standard test method for resistance to degradation of large size coarse
aggregate by abrasion and impact in the Los Angeles machine.

Pengujian dengan menggunakan Los Angeles Machine adalah suatu cara pengujian
agregat yang berprinsip menguji agregat dengan pukulan dan gesekan. Pada saat
pencampuran agregat berlangsung didalam mesin mix, agregat tersebut akan
mengalami gesekan antara agregat yang satu dengan agregat yang lainnya. Jika nilai
abrasinya besar maka agregat yang berada didalam mesin mix akan mengalami
banyak yang pecah, sehingga akan diketahui kebutuhan aspal tidak sesuai dengan
rencana. Hal itu diakibatkan oleh banyaknya permukaan agregat yang harus
diselimuti oleh aspal tersebut. Akibat dari agregat yang tidak tahan aus, antara lain
sebagai berikut :

1). Terganggunya kestabilan konstruksi perkerasan


2). Terganggunya pelekatan aspal terhadap batuan.
Dalam pengujian ini menggunakan bola-bola baj yang berukuran 4– 6 cmsebagai
nilai bantu untuk menghancurkan agregat. Jumlah bola yang digunakantergantung
dari tipe gradasi dan agregat yang diuji. Di dalam mesin los angelesterdapat sirip
yang berfungsi sebagai pembalik material yang diuji dan lama pengujian tergantung
dari jumlah berat material

PRAKTIKUM TEKNOLOGI BETON KELOMPOK 11 2022 29


BAB 4 KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOSS ANGELES

4.2 Maksud dan Tujuan


Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menentukan kebutuhan agregat kasar
terhadap keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles Abration (LAA).

4.3 Benda Uji


Benda uji yang digunakan pada percobaan ini adalah agregat kasar, berat dan
gradasi benda uji disesuaikan dengan tabel di bawah ini.

4.4 Alat-alat yang Digunakan


a. Mesin Los Angeles Abration (LAA).
b. Cawan.
c. Neraca.
d. Saringan ukuran 19.05 mm, 12.70 mm, 9.57 mm.
e. Bola-bola baja Ø4.68 mm (1.875in) dan berat 390-445 gram, jumlah sesuai
dengan tabel/instruksi.
f. Drying oven Cap 760 ltr (110±5)℃.

4.5 Cara Pengujian


Hari pertama :
a. Menimbang cawan yang akan dipakai;
b. Menyusun saringan dengan susunan (1) saringan Ø 19.05 mm, (2) saringan
Ø12.70 mm, (3) saringan Ø 9.57 mm;
c. Mengayak split dengan saringan yang telah disusun;
d. Mengambil split yang tertahan pada sarigan Ø 12.70 mm sebanyak 3000 gram
dan mengambil split yang tertahan pada saringan Ø 9.57 mm sebanyak 3000
gram;
e. Membersihkan/mencuci benda uji dengan air sampai bersih dan air cuciannya
jernih, kemudian masukan ke dalam oven ± 24 jam (sampai beratnya tetap).
Hari kedua :
a. Menimbang benda uji sebanyak 2500 gram atau sesuai dengan tabel berat dan
gradasi benda uji (Tabel 5.1) (A);

PRAKTIKUM TEKNOLOGI BETON KELOMPOK 11 2022 30


BAB 4 KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOSS ANGELES

b. Mengeluarkan benda uji dari oven, kemudian timbang sesuai dengan saringan
yang telah digunakan atau yang telah ditetapkan pada tabel berat dan gradasi
benda uji (Tabel 5.1);
c. Memasukan benda uji kedalam mesin LAA dengan jumlah bola 11 buah atau
sesuai tabel berat dan gradasi benda uji 1 (Tabel 5.1); d. Memutar mesin LAA
sebesar 30-33 rpm, dengan jumlah putaran sebanyak 500 putaran (15 menit) atau
sesuai tabel berat dan gradasi benda uji (Tabel 5.1 Terlampir);
e. Setelah 500 putaran kemudian keluarkan benda uji dari mesin, lalu cuci sampai
bersih kemudian masukan kembali kedalam oven selama ± 24 jam (sampai
beratnya tetap).
Hari Ketiga :
a. Setelah 24 jam keluarkan benda uji dari oven dan dinginkan didalam dessicator;
b. Setelah dingin, timbang benda uji dan catat hasilnya (B).
Untuk menghitung hasil pengujian, gunakan rumus berikut :
a-b x 100% (5.1)
a

4.6 Diagram Alir Pengujian


Berikut diagram alir pengujian :

Mulai

Mencuci dan mengeringkan agregat

Memisahkan agregat ke dalam pan – pan dan


menimbang agregat

Menggabungkan Kembali agregat

Mencatat berat agregat

PRAKTIKUM TEKNOLOGI BETON KELOMPOK 11 2022 31


BAB 4 KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOSS ANGELES

Menguji

Memasukan agregat dan bola besi ke dalam mesin Loss Angeles

Memutar mesin

Mengeluarkan agegat dari mesin

Menyaring agregat dengan saringan No.12 dan mencuci


agregat yang tertahan

Mengeringkan dalam oven

Selesai

(Sumber: Modul Praktikum Teknologi Beton)


Gambar 4.1 Diagram Alir Keausan Agregat Dengan Mesin Los Angeles

4.7 Data Pengamatan dan Perhitungan


4.7.1 Data Pengamatan
Tabel 4.1 Data Pengamatan Keausan Agregat dengan Mesin Los Angeles
Abration (Terlampir).
4.7.2 Data Perhitungan
Dari percobaan yang sudah kami dilakukan, didapat data sebagai berikut:
Diketahui :
a. Berat Sebelum I (a) = 5000 gr
b. Berat Sesudah I (b) = 3506,6 gr
a-b
c. Nilai keausan = x 100%
a
5000 - 3506,5
= x 100%
3506,5
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BETON KELOMPOK 11 2022 32
BAB 4 KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOSS ANGELES

= 42%
4.8 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan sarannya adalah sebagai berikut.
4.8.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan hasil dari nilai keausan, yaitu
sebagai berikut :
Nilai keausan agregat kasar belum memenuhi standar yang baik untuk perkerasan
jalan dan juga campuran beton, karena tidak sesuai dengan Standar PBI 1971
N.1-2 bahwa untuk campuran yang baik keausan harus kurang dari 40 %. Karena
pada saat mencuci agregat ada yang beberapa terbuang.

Pengujiam Nilai SNI 2417 2008 Keterangan

Tidak
Keausan Agregat dengan
42% 40% memenuhi
Mesin Los Angeles Abration
standar

(Sumber : Hasil Analisis Kelompok , 2022)

4.8.2 Saran
Berikut ini terdapat beberapa saran dalam melakukan percobaan yang
diantaranya adalah :
a. Sebaiknya ketika mencuci benda uji dilakukan dengan teliti dan berulang kali
agar benda uji benar – benar terbebas dari kotoran organik atau lumpur.
b. Melakukan dengan hati-hati jika memasukkan benda uji ke dalam gelas ukur,
agar tidak berjatuhan.
c. Sebelum menimbang berat benda uji pastikan benda uji sudah mencapai suhu
normal, karena ketika masih berada pada suhu oven, volume benda uji akan
memuai dan dapat mempengaruhi beratnya.
d. Membaca dengan teliti saat mencatat hasil timbangan.

PRAKTIKUM TEKNOLOGI BETON KELOMPOK 11 2022 33


LAMPIRAN
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. 081328278151

LAMPIRAN
KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES

No. Lampiran Laporan : 5.1 Tanggal : 13 September 2022


Jenis Material : Agegat Kasar Dikerjakan Oleh: Kelompok 11
Nomor Contoh :1 Dihitung Oleh : Kelompok 11
Pekerjaan : Mahasiswa Diperiksa :TS. Raehan M
Berat Contoh : 5000 gram
Tabel 5.2 Data Pengamatan Los Angeles Abration Test
Gradasi Pemeriksaan Batu Pecah
Saringan Hasil Pengujian
Lewat Tertahan Berat Sebelum (a)
19,05 12,7 2500
12,7 9,5 2500
Jumlah Berat 5000
Berat Sesudah (b) 3506,5
Kualitas <40%

1. a = 5000 gr a−b
Keausan I = x 100% = 40,8 %
𝑎
b = 3506,5 gr
˂ 40 % (Tidak Memenuhi)
a – b = 1433,5 gr

:
Asisten Laboratorium

TS. Raehan Maghribi


NIM. 3336190063

Anda mungkin juga menyukai