Anda di halaman 1dari 4

BAB XI

PENGUJIAN KEAUSAN KERIKIL

11.1 Latar Belakang


Pengujian keausan kerikil merupakan hal yang perlu dilakukan untuk
mengetahui kualitas suatu agregat kasar atau kerikil. Pengujian keausan
kerikil dilakukan untuk mengetahui tingkat ketahanan aus kerikil atau batu
pecah dengan menggunakan alat mesin Los Angeles. Pengujian ini
memberikan gambaran yang berhubungan dengan kekerasan dan kekuatan
kerikil, serta kemingkinan terjadi pecahnya butir-butir kerikil selama
penumpukan, pemindahan maupun selama pengangkutan.

11.2 Tujuan Pengujian


1. Tujuan Insruksional Umum
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa akan dapat mengetahui dan
memahami sifat-sifat fisik, mekanik, dan teknologi agregat serta pengaruhnya
terhadap beton dan bahan perkerasan jalan dengan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat :
a. Menentukan nilai persen keausan agregat kasar.
b. Menjelaskan prosedur pelaksanaan pengujian keausan agregat kasar.
c. Menggunakan peralatan dengan terampil dan benar.

11.3 Dasar Teori


Keausan adalah perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan
No 12 (1,18 mm) terhadap berat semula dalam persen. Mesin yang digunakan
untuk pengujian keausan ini adalah mesin Los Angeles. Mesin ini berbentuk
silinder dengan diameter 170 cm yang terbuat dari baja. Dalam pengujian ini
menggunakan bola-bola baja berukuran 4-6 cm sebagai nilai bantu untuk
menghancurkan agregat. Jumlah bola tergantung tipe gradasi agregat.
Berdasarkan SK SNI 2417-1991 keausan agregat tergolong sebagai berikut :

1
1. Jika nilai keausan > 40%, maka agregat yang diuji tidak baik digunakan
dalam perkerasan jalan
2. Jika nilai keausan < 40%, maka agregat yang diuji baik digunakan dalam
perkerasan jalan

11.4 Peralatan dan Bahan


1. Peralatan Pengujian
a. Mesin Los Angeles
b. Timbangan dengan ketelitian 5 (lima) gram
c. Saringan No. 12 dan No. 9
d. Talam/nampan.
e. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu sampai dengan (110 ±5)oC.
f. Bola – bola baja dengan diameter rata – rata 4,68 cm (17/8”) dan berat
masing – masing antara 390 – 445 gram.

Gambar 11.1 Alat Uji Keausan Kerikil

2. Bahan-bahan Pengujian
Tabel 11.1 Benda Uji Pengujian Keausan Kerikil

Gradasi Pemeriksaan
Berat Material
Ukuran Saringan ( mm )
( gram )
Lewat Tertahan
19,0 12,5 2500
12,5 9,5 2500

2
11.5 Prosedur Pengujian
1. Benda uji dan bola – bola baja dimasukan ke dalam mesin Los Angeles.

Gambar 11.2 Pengujian Keausan Kerikil


2. Mesin diputar dengan kecepatan 30 sampai 37 rpm, 500 kali putaran.
3. Kemudian keluarkan kerikil dari mesin Los Angeles.
4. Saring kerikil dengan ayakan No.12 kemudian timbang yang tertahan
dengan yang lolos.

11.6 Hasil Pengujian


Tabel 11.2 Data Hasil Pengujian Keausan Kerikil

Ukuran Saringan (mm) Berat Material

Lewat Tertahan (gram)

19,0 12,5 2500


12,5 9,5 2500
Berat Total Material (A) 5000
Berat Material tertahan saringan No.12 (B) 3986,5

11.7 Pembahasan
Perhitungan yang perlu dilakukan :
A−B
Keausan Agregat = x 100 %
A
5000−3986.5
= x 100 %
5000
= 20.27 %

3
Dimana :
A = Berat total material (gram)
B = Berat material tertahan saringan No 12 (gram)

11.8 Penutup
1. Kesimpulan
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan ketahanan agregat kasar
terhadap keausan yang dapat membatasi kekuatan beton. Nilai ketahanan
agregat terhadap keausan pada hasil pengujian diatas adalah 20,27%. Niai ini
memenuhi standart jika akan digunakan pada beton untuk konstruksi yang
hanya boleh menggunakan agregat dengan nilai keausan tidak lebih dari 30%
dan untuk jalan tidak boleh lebih dari 40%.
2. Saran
Saat agregat setelah keluar dari mesin los angeles ,sebaiknya agregat di
ayak dengan hati-hati agar berat agregat sebelum dan setelah memasuki
mesin tidak berbeda jauh. Ikuti prosedur yang telah dijelaskan oleh dosen.
Jika mengalami kebingungan segera tanyakan pada staff pembantu atau dosen
yang sedang mengawasi jalannya pengujian.

Anda mungkin juga menyukai