Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM UJI KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN ABRASI LOS ANGELES

A. Standart Uji
SNI 2417:2008
B. Tujuan Praktikum
a. Dapat mengetahui, menentukan dan memahami tentang keausan agregat pada
praktikum ini
b. Mampu menggunakan peralatan praktikum sesuai dengan fungsinya
c. Mampu melakukan perhitungan ketahanan agregat terhadap keausan
menggunakan mesin Abrasi Los Angeles
C. Dasar Teori
Daya Tahan Agregat adalah ketahanan agregat untuk tidak hancur/pecah oleh
pengaruh mekanis ataupun kimia. Degradasi didefinisikan sebagai kehancuran agregat
menjadi partikel-partikel yang lebih kecil akibat pengaruh mekanis yang diberikan pada
waktu penimbunan pemadatan ataupun oleh beban lalu lintas.
Disintegrasi didefinisikan sebagai pelapukan pada agregat menjadi butir-butir
halus akibat pengaruh kimiawi seperti kelembapan, kepanasan ataupun perbedaan
temperatur sehari-hari. Dengan mesin Los Angeles, hal yang dapat diuji adalah karena
pengaruh Mekanis atau degradasi saja. Sedangkan disintegrasi dengan metode uji yang
lain.
Adapun faktor yang mempengaruhi tingkat degradasi adalah:
1. Jenis Agregat
2. Gradasi Agregat
3. Bentuk Agregat
4. Ukuran Partikel
5. Energi Pemadatan
Perhitungan kadar air agregat :
Berat bendauji semula−Berat benda tertahan saringan
Keausan Agregat = ( ) ×100 %
Berat benda uji semula

Nilai Keausan Agregat dikatakan baik apabila nilai abrasi/keausan kurang dari 30%.
Apabila lebih dari itu maka keausan agregat tersebut dapat dikatakan kurang baik/jelek.
D. Metode Pelaksanaan
 Alat dan Bahan
- Agregat
- Saringan no. ¾, ½, dan 3/8
- Timbangan/neraca kapasitas 1kg
- Oven dilengkapi perngatur suhu 110±5˚C
- Mesin Abrasi Los Angeles dilengkapi dengan bola-bola baja dengan
diameter rata 4,68 cm dan berat masing-masing antara 400-440 gr
- Peralatan Safety seperti sarung tangan, masker, ear plug, sepatu safety
dan baju praktikum
 Langkah-langkah
1. Baca dan pahami modul sebelum melakukan metode pengujian
2. Gunakan baju praktikum, dan peralatan safety untuk menjaga
keselamatan dan kesehatan kerja selama pengujian
3. Siapkan peralatan yang diperlukan sesuai petunjuk
4. Timbang dan keringkan benda uji dalam oven dengan suhu (110±5)˚C,
sampai berat tetap (a)
5. Masukan benda uji ke dalam mesin abrasi Los Angeles lalu putar
dengan kecepatam 30-33rpm dengan jumlah putaran sesuai dengan
ketentuan
6. Selesai pemutaran, keluarkan benda uji dari mesin kemudian saring
dengan saringan no.1, ¾ , ½, dan 3/8
7. Butiran yang tertahan diatasnya dicuci bersih. Selanjutnya dikeringkan
dalam oven dengan suhu (110±5)˚C sampai berat tetap (b)
8. Hitung persentasi keausan agregat
9. Lebih akurat jika merupakan rata-rata 2 kali pengujian
E. Hasil Praktikum
 Hasil Praktikum

Nama Ayakan Berat (g)


Tertahan ayakan 1 1250
tertahan ayakan 3/4 1250
tertahan ayakan 1/2 1250
tertahan ayakan 3/8 1250
total 5000

Pengujian dilakukan dengan cara A yaitu dengan 12 bola besi sebanyak 500x putaran,
setelah diuji agregat diayak dengan ayakan No.12
Lalu agregat yang tertahan diayakan No.12 ditimbang didapat = 3661,5 g
 Perhitungan
Berat bendauji semula−Berat benda tertahan saringan
Keausan Agregat = ( ) ×100 %
Berat benda uji semula
5000 gr−3661,5 gr
Keausan Agregat : ( ¿ × 100 %=26,77 %
5000 gr
F. Kesimpulan
Berdasarkan SNI 03-2417-1991 syarat untuk memenuhi nilai abrasi/keausan adalah
kurang dari 30%. Dari hasil dari perhitungan abrasi/keausan didapat nilai abrasi sebesar
23,638%. Jadi, nilai keausan agregat tersebut baik sebagai lapisan penutup.
Keterangan:
G. >40%, agregat tidak cukup keras untuk digunakan sebagai bahan perkerasan
H. <30%, agregat baik sebagai lapisan penutup
I.<40%, bahan baik untuk lapis permukaan dan lapis pondasi atas
J. <50%, baik untuk bahan lapisan lebih bawah

Anda mungkin juga menyukai