Anda di halaman 1dari 7

ABRASI LOS ANGELES

I. PENDAHULUAN

Pengujian abrasi los angeles sebagi pegangan untuk menentukan ketahanan


agregat kasar terhadap keausan dengan menggunakan mesin los angeles,
tujuannya untuk mengetahui angka keausan yang dinyatakan dengan
perbandingan antara berat bahan aus terhadap berat semula dalam persen.

Hasilnya dapat digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan bahan


perkerasan jalan atau kontruksi beton, oeralatan yang digunakan adalah mesin los
angeles , saringan no. 12 , timbangan, bola-bola baja ,oven, alat bantu pan dan
kuas

Pengujian abrasi los angeles dengan memutar mesin los angeles dengan
kecepatan rpm yang telah ditentukan dengan putaran pada gradasi yang berbeda
dengan memasukkan bola-bola baja yang telah ditentukan.

II. TUJUAN PERCOBAAN

Untuk mengetahui kekuatan keausan dari agregat kasar dengan menggunakan


mesin los angeles .

III. PERALATAN

1. Los angeles abrasi machine

2. Bola-bola baja / peluru pengaus

3. Timbangan

4. Oven

5. Saringan

6. Ayakan
IV. GAMBAR ALAT

Los Angeles Abrasi Machine

Bola –Bola Baja / Peluru Pengaus


Timbangan

Oven

Saringan Ayakan
V. BAHAN

Adapun bahan yang digunakan abrasi los angeles sebagai berikut :

1. Agregat kasar

2. Bola-bola baja / peluru pengaus

3. Air

VI. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Sediakan kerikil yang lolos saringan 16 dan 19 sebanyak yang diperlukan

2. Masukkan sampel kedalam mesin los angeles beserta peluru pengaus yang
di tentukan

3. Hidupkan mesin los angeles dengan kecepatan 30-33 rpm dan putar
sebanyak yang eitentukan

4. Setelah putaran selesai cuci kerikil tersebut

5. Masukkan kedalam oven selama 24 jam

6. Timbang kerikil tesebut


VII. HASIL dan PEMBAHASAN

Abrasi Los Angeles

Sampel Berat Kerikil ( gram ) Berat sesudah pengujian ( gram )

1 10000 9800

2 5000 4750

Sampel 1

1. 1000 kali putaran

2. 12 peluru pengaus

3. Berat benda uji = 10000 gram

4. Berat sesudah pengujian = 9800 gram

Perhitungan % keausan :

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑢𝑗𝑖−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛


%k= x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑢𝑗𝑖

10000−9800
= x 100%
10000

=2%
Sampel 1

5. 500 kali putaran

6. 15 peluru pengaus

7. Berat benda uji = 5000 gram

8. Berat sesudah pengujian = 4750 gram

Perhitungan % keausan :

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑢𝑗𝑖−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛


%k= x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑢𝑗𝑖

5000−4750
= x 100%
5000

=5%
VIII. KESIMPULAN dan SARAN

-Kesimpulan

Agregat kasar dapat di gunakan dalam campuran beton karena keasuan lebih
kecil dari 50 %

Sampel 1

K=2%

Sampel 2

K=5%

-Saran

Memperbanyak alat percobaan agar menghemat waktu.

IX. REFERENSI

1. Buku penuntun praktikum beton UISU

2. Buku modul praktikum beton UISU

Anda mungkin juga menyukai