Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT MENGGUNAKANALAT ABRASI


LOS ANGELES
(Los Angeles Abrasion Test)
SNI 2417:2008

4.1 Tujuan Umum


Memahami salah satu bentuk tes durabilitas agregar dengan cara
mekanis yakni dengan alat Los Angeles Abrasion Test. Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk menentukan ketahanan agregat kasar yang lebih kecil
dari 37,5 mm ( 1 ½ ") terhadap keausan.
4.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengerti faktor apa saja yang dapat menyebabkan
keausan agregat.
b. Mengetahui nilai keausan agregat yang digunakan sebagai bahan
perkerasan.
4.3 Dasar Teori
Durabilitas atau ketahanan terhadap kerusakan sangat berpengaruh
terhadap kebutuhan akan jumlah agregat. Beberapa agregat yang memiliki
kekuatan standarpun akan mengalami kerusakan saat di stockpile atau saat
masa layan di jalan. Pada hakikatnya ikatan antar butir partikel bisa kuat
dan lemah, namun scara berulang menjadi lemah karena sebagai akibat
dari proses perendaman air seperti akibat cuaca, pembekuan dan lain-lain.
Ada dua aspek yang menguji durabilitas agregat ini, yaitu :
a. Kerusakan mekanis
b. Kerusakan diakibatkan reaksi physico-chemical, seperti pelapukan.
Dalam uji abrasi ini tipe tes durabilitas yang diambil adalah tipe tes
kerusakan mekanis. Tipe tes kerusakan mekanis ini sendiri memilki
berbagai tipe contohnya:
a. Aggregate Abrasion Value
b. Aggregate Attrition Value
c. Los Angeles Abrasion Value

Laporan Praktikum Bahan Perkerasan jalan kelompok 6A VII-1


d. Polished Stone Value
Los Angeles Abrasion Value ini menggunakan prinsip perontokan
agregatnya melalui benturan antar partikelnya dan bola baja.

Tabel SKh5.7.2. Ketentuan Agregat Kasar


Pengujian Standar Nilai
Abrasi dengan mesin Los Angeles SNI 03-2417-1991 Maks. 40 %
Kelekatan agregat terhadap aspal SNI 03-2439-1991 Min. 95 %
Material lolos Saringan No.200 SNI 03-4142-1996 Maks. 1 %

4.4 Terminologi
Abrasi :Proses pengausan/kerusakan akibat terjadinya proses
pelemahan agregat akibat waktu dan proses alam.
Durabilitas :Sifat keawetan/ketahanan meterial terhadap faktor waktu
dan lingkungan (cuaca).
Tes Mekanis :Tes durabilitas yang menggunakan cara mekanis,
sepertidiputar (aggregate attrition value), ditumbuk (los
angeles abrasion value), digesek (polished stone value).
4.5 Prosedur Praktikum ( SNI 2417:2008 )
4.5.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini adalah :
a. Mesin Abrasi Los Angeles, yaitu mesin yang terdiri dari silinder baja
tertutup pada kedua sisinya dengan dimeter 71 cm (28") dan panjang
50 cm (20"). Silinder ini bertumpu pada dua poros pendek tidak
menerus yang berputar pada poros mendatar. Silinder berlubang untuk
memasukkan sampel. Penutup lubang terpasang rapat sehingga
permukaan dalam silinder tidak terganggu. Di bagian dalam silinder
terdapat bilah baja melintang penuh setinggi 8,9 cm (3,56")

Laporan Praktikum Bahan Perkerasan jalan kelompok 6A VII-2


b. Bola-bola baja mempunyai diameter rata-rata 4,68 cm (1 7/8") dan
berat masing-masing antara 400 gram sampai 440 gram.

c. SaringanukuranNo. 10 .

Laporan Praktikum Bahan Perkerasan jalan kelompok 6A VII-3


d. Timbangan dengan kapasitas 5000 gram dan ketelitian 2 gram.

e. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai


(110±5)°C.

4.5.2 Sampel
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam penyiapan sampel adalah sebagai
berikut :
a. Sampel harus bersih. Bila sampel masih mengandung kotoran, debu,
bahan organik atau terselimuti oleh bahan lain, maka sampel harus
dicuci sampai bersih kemudian dikeringkan dalam suhu (110±5)°C.
b. Pisahkan sampel ke dalam masing-masing fraksi kemudian
digabungkan sesuai ukuran saringan.

Laporan Praktikum Bahan Perkerasan jalan kelompok 6A VII-4


4.6 Prosedur Pelaksanaan
Langkah-langkah kerja dalam pengujian ini adalah :
a. Sampel dan bola baja dimasukkan kedalam mesin Los Angeles dan
mesin diputar dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm sebanyak 100 ± 1
putaran.

b. Setelah selesai putaran sampel dikeluarkan

c. Setelah dikeluarkan sampel disaring dengan saringan no. 10. Butiran


yang tertahan di saringan tersebut dicuci bersih.

Laporan Praktikum Bahan Perkerasan jalan kelompok 6A VII-5


d. Kemudian sampel dikeringkan dalam oven suhu (110±5)°C sampai
berat tetap. Kemudian ditimbang dengan ketelitian 5 gram.

4.7 Perhitungan
Pengujian keausan agregat dengan menggunakan alat abrasi los angele
spada 100 putaran dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.1 Pengujian keausan agregat dengan alat abrasi los angles pada
100 putaran.

Gradasi pemeriksaan Fraksi B (10 – 20 mm)

Saringan (mm) Berat sampel (gr)

Lolos Tertahan Sebelum (a) Sesudah (b)

10 5000 gr 4682,7 gr

*)Berdasarkan data hasil perhitungan pengujian keausan agregat dengan


menggunakan alat abrasi los angeles pada 100 putaran dapat dilihat pada
lampiran 7.
Sampel 1
a = 5000 gram
b = 4754 gram

𝑎−𝑏 5000−4682,7
Keausan = 𝑥 100%= 𝑥 100%= 6,34 %
𝑎 5000

Laporan Praktikum Bahan Perkerasan jalan kelompok 6A VII-6


4.8 Kesimpulan
1. Keausan pada100 putaran agregat = 6,34 %.
2. Keausan terhadap agregat dipengaruhi oleh faktor waktu dan alam
sehingga membuat agregat tersebut menjadi lemah misalnya dalam
ikatan.
Berdasarkan standar SNI 03-2417-1991 untuk nilai kehausan
pengujian Los Angeles Maks. 40%, Dari hasil pengujian yang didapat
6,34% dan nilai memenuhi persyaratan kehausan agregat.

Laporan Praktikum Bahan Perkerasan jalan kelompok 6A VII-7


LaporanPraktikumBahanPerkersan Jalan Kelompok 6A

Anda mungkin juga menyukai