LOS ANGELES
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
Buku pedoman ini berlaku bagi mahasiswa Program Strata Satu (S1) yang
melakukan praktikum Teknologi Bahan , Progam Studi Teknik Sipil, Fakultas
Teknik , Universitas Kristen Indonesia Paulus Makssar.
Buku ini menguraiakan petunjuk pelaksanaan praktikum dan petunjuk
pembuatan laporan.
2. Latar Belakang
Yang dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan yang aus yaitu lolos
saringan fraksi B 3/4, 1/2", 3/8 terhadap berat mula-mula, dalam persen dan
juga dalam pegangan untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap
keausan menggunakan mesin abrasi Los Angeles.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan keausan agregat kasar. Hasil
pengujian bahan ini pada umumnya dapat dipergunakan dalam perencanaan dan
pelaksaan bahan perkerasan jalan atau konstruksi beton.
Berdasarkan SK SNI 2417-1991, keausan agregat tergolong sebagai
berikut:
a) Apabila nilai keausan diperoleh >40%, maka agregat yang diuji tidak baik
digunakan dalam bahan perkerasan jalan.
b) Apabila nilai keausan agregat diperoleh <40%, maka agregat yang diuji
baik digunakan dalam bahan perkerasan jalan.
3. Tujuan
Memahami salah satu bentuk tes durabilitas agregat dengan cara mekanis
yakni dengan alat Los Angeles Abrasion Test. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
menentukan ketahanan agregat kasar yang lebih kecil dari 37,5 mm (1 1/2)
terhadap keausan menggunakan alat Los Angeles.
BAB II
STUDI PUSTAKA
1. Teori Dasar
Durabilitas atau ketahanan terhadap keausan, sangat berpengaruh
terhadap kebutuhan akan jumlah agregat. Beberapa agregat yang memiliki
kekuatan standar pun akan mengalami kerusakan saat di stockpile atau saat
masa layan di jalan. Pada hakekatnya ikatan antar butir partikel bisa kuat dan
lemah, namun secara berulang menjadi lemah karena sebagai akibat dari
proses perendaman air seperti akibat cuaca, pembekuan dan lain-lain. Ada dua
aspek yang menguji durabilitas agregat ini, yaitu :
- Kerusakan mekanis.
- Kerusakan akibat reaksi physico-chemical, seperti pelapukan.
Dalam uji abrasi ini tipe tes durabilitas yang diambil adalah tipe tes
kerusakan mekanis. Tipe tes kerusakan mekanis ini sendiri memiliki berbagai
macam tipe, contohnya :
- Aggregate Abrasion Value.
- Aggregate Attrition Value.
- Los Angeles Abrasion Value.
- Polished Stone Value.
Los Angeles Abrasion Value ini menggunakan perinsip perontokan
agregatnya melalui benturan dan penggulingan antar partikelnya dan bola
baja.
Abrasi : Proses pengausan/perusakan akibat dari terjadinya proses
pelemahan agregat akibat waktu dan proses alam, merupakan
salah satu aspek durabilitas dari agregat.
Durabilitas : Sifat keawetan/ketahanan material terhadap faktor waktu dan
lingkungan (cuaca). Tes Mekanis : Tes durabilitas
yang menggunakan cara mekanis dengan diputar (aggregate
attrition value), ditumbuk (Los Angeles Abrasion Value),
digesek (polished stone value).
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalampengujian ini adalah :
- Mesin Abrasi Los Angeles, yaitu mesin yang terdiri dari selinder baja
tertutup pada kedua sisinya dengan diameter 71 cm (28) dan
panjang 50 cm (20). Selinder ini bertumpu pada dua poros pendek
tidak menerus yang berputar pada poros mendatar. Silinder
berlubang untuk memasukkan sampel, penutup lubang terpasang
rapat sehingga permukaan dalam selinder tidak terganggu. Di bagian
dalam silinder terdapat bilah baja melintang penuh setinggi 8,9 cm
(3.,59).
- Bola-bola baja mempunyai diameter rata-rata 4,86 cm (1 7/8) dan
berat masing-masing antara 400 gram sampai 440 gram.
- Saringan untuk fraksi A : 3/2,1 3/4", 1/2", 3/8.
- Saringan untuk fraksi B : 3/4, 1/2", 3/8.
- Saringan untuk fraksi C : 3/8, 1/4", No. 4
- Saringan untuk fraksi D : No. 4 dan No. 8
- Timbangan dengan kapasitas 5000 gram dan ketelitian 1 gram.
2. Gambar Alat
LOS ANGELES
BOLA BAJA
SARINGAN
3. Bahan
SAMPEL
4. Prosedur pelaksanaan
Langkah-langkah kerja dalam pengujian ini adalah :
- Siapkan saringan yang akan digunakan.
- Sampel dan bola baja dimasukkan ke dalam mesin Los Angeles dan mesin
diputar dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm sebanyak 500 putaran.
- Setelah selesai sampel dikeluarkan, disaring dengan saringan 1,7 mm (No.
12). Butiran yang lebih besar dari 1,7 mm (tertahan di kedua saringan
tersebut) dicuci bersih, dikeringkan dalam oven suhu (110 5) oC sampai
berat tetap. Kemudian ditimbang dengan ketelitian 5 gram
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Percobaan
Fraksi A
Hasil
Cara Spesifikasi
Uji
Jenis Pemeriksaan Pemeriksa Bina Marga Satuan
an Sampel Min Maks
Nilai
KetahananAgregatTerhad
apKeausan :
22,88
Fraksi A SNI 2417-
- - 40 %
Fraksi B 2008
-
Fraksi C -
Fraksi D
2. Pembahasan
Prinsip pengujian Los Angeles adalah pengukuran agregat dari
gradasi standarnya akibat kombinasi abrasi, tekanan, dan penggilasan di
dalam drum baja. Tidak dilakukannya proses pencucian sampel setelah tes
Los Angeles ini kadang-kadang akan mengurangi pengukuran,
kehilangan sekitar lebih dari 0,2 % dari berat sampel awal. Persentase
keausan harus 40%. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan
ketahanan agregat kasar yang lebih kecil dari 36,08 mm (1 1/2) terhadap
keausan. Durabilitas / ketahanan terhadap kerusakan sangat berpengaruh
terhadap kebutuhan akan jumlah agregat, dimana pada hakekatnya ikatan
antara butir partikel bisa kuat dan lemah, namun secara berulang bisa
menjadi lemah karena sebagai akibat dari perendaman air seperti akibat
cuaca, pembekuan dan lain lain.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
a) Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan ini, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan jumlah bola baja dalam tets pengujian keausan agregat
sangat berpengaruh terhadap persentase keausan di mana semakin
banyak jumlah bola baja yang digunakan maka persentase keausan
agregat yang diperoleh akan semakin kecil.
2. Dari data yang diperoleh, menunjukkan bahwa agregat yang telah
diuji dari fraksi B dapat digunakan sebagai bahan lapis perkerasan
jalan, karena persentase keausan yang diperoleh dari percobaan
tersebut kurang dari 40% di mana telah ditetapkan dalam SNI 2417-
2008 bahwa persentase keausan harus < 40 % sebagai syarat agregat
dapat digunakan sebagai bahan lapis perkerasan.
b) Saran
1. Sebaiknya alat yang telah rusak diganti agar dalam proses
pengambilan data lebih akurat.
2. Diharapkan para praktikan agar memperhatikan arahan dari asisten
agar praktikum berjalan lancar dan data yang diperoleh lebih akurat.
3. Sebaiknya semua praktikan aktif pada saat praktikum sedang
berlangsung.
4. Setelah melakukan percobaan alat dan ruangan laboratorium
dibersihkan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PERCOBAAN III
PENGUJIAN KEHAUSAN AGREGAT
MENGGUNAKAN ALAT ABRASI LOS ANGELES