Anda di halaman 1dari 8

Praktikumjalan

CIVIL
ENGINEERING’1
7 AG – 05

UJI KEKUATAN AGREGAT TERHADAP TUMBUKAN

(Aggregate Impact Value)

(BS 812 – 112)


1. Tujuan

1.1 Tujuan Praktikum

a. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menentukan nilai


kekuatan agregat terhadap tumbukan.

b. Mahasiswa mampu menggunakan alat Aggregate Impact Value dengan benar.

1.2 Tujuan Pemeriksaan

1.2.1 Maksud

Untuk mengetahui nilai kekuatan relative agregat terhadap tumbukan (impact)


yang dinyatakan dengan nilai Aggregate Impact Value (AIV).

1.2.2 Tujuan

Memeriksa nilai AIV sampel agregat apakah memenuhi spesifikasi Bina


Marga tahun 2010 Revisi 3.
2. Terminologi

 Beban tumbukan
Pembebanan dengan waktu kontak (waktu yang diperlukan untuk memberikan beban)
yang sangat singkat.

 Fraksi Agregat
Kumpulan agregat yang memiliki karakteristik sama

 Crushing Plant
Mesin penghancur batuan untuk mendapatkan agregat dengan ukuran yang dikehendaki

 Aggregate Crushing Machine


Semacam alat kompresor dengan penekan untuk memberi beban tekanan pada sampel.

 Agregat Impact Value (AIV)

Ayu ardianti / f 111 17 012


Praktikumjalan
CIVIL
ENGINEERING’1
Agregat Impact7 Value (AIV) adalah persentase agregat yang hancur dengan jumlah
sampel mula - mula. Agregat yang hancur dinyatakan dengan jumlah agregat yang lolos
saringan No. #8 (2,36 mm).

3. Teori dasar

Banyak metode yang telah dikembangkan untuk menguji kekuatan batuan terhadap
beban, khususnya beban lalu lintas. Salah satunya adalah dengan melakukan simulasi
pemberian beban terhadap suatu sampel agregat. Salah satu beban yang dapat diberikan
adalah beban tumbukan (impact). Prinsipnya adalah sampel agregat ditumbuk dengan alat
khusus selama beberapa waktu. Agregat yang hancur kemudian ditimbang dan
dibandingkan dengan berat semula sampel. Perbandingan ini merupakan nilai dari
Aggregate Impact Value (AIV). Proses penumbukan ini adalah proses dasar pada
pembuatan agregat di Aggregate Crushing Plant.

Biasanya beban tumbukan ini dikombinasikan dengan beban tekanan (crushing) baik
dalam arah lateral maupun aksial. Beban tumbukan yang diterima oleh agregat pada
konstruksi jalan dimulai dari Aggregate Crushing Plant. Kemudian di laboratorium selain
melalui pengujian ini juga pada pembuatan campuran aspal dan agregat dalam mix design.
Di lapangan beban tumbukan didapat dari proses pemadatan jalan dan terakhir beban
tumbukan didapat dari beban lalu lintas. Dengan demikian pengujian kekuatan agregat
terhadap tumbukan penting dilakukan sebagai bahan analisis perencanaan tebal
perkerasan.

Praktikum ini pada dasarnya adalah mengukur kekuatan relatif agregat terhadap
beban tumbukan (impact) yang dinyatakan dengan Aggregate Impact Value (AIV).
Prosedur pengerjaan praktikum ini didasarkan pada British Standard, BS 812, bagian 3,
tahun 1975

4. Prosedur Percobaan (BS 812: Part 3: 1975)

4.1 Peralatan yang digunakan

1) Aggregate Impact Machine seperti yang ditunjukkanpadaGambar 1


Keterangan Gambar (Spesifikasi alat):
a. Palu Penumbuk (berat Palu 13,5 kg-14 kg).

Ayu ardianti / f 111 17 012


Praktikumjalan
CIVIL
ENGINEERING’1
7 palu
b. Pengunci
c. Cylindrial Steel Cup (diameter 102 mm dan kedalaman 50 mm)
d. Dasar Mesin (diameter 300 mm dengan berat antara 22 kg-30 kg)
e. Tinggi jatuh penumbuk 380±5 mm.

Pengunci Palu

Palu
Penumbuk

Tinggi Jatuh
Cylindrial
Steel Cup

Dasar Alat

Gambar 1 Aggregate Impact Machine


Sumber : Lab. Transportasi dan Jalan Raya FakultasTeknik

2) Saringan dengan No. Saringan (14,0 mm), (10,0 mm), dan #8 (2,36 mm)

(a) (b) (c)

Gambar 2. (a) No. Saringan(14,0 mm), (b) No. saringan (10.0 mm),
(c) No. saringan #8(2,36 mm)
Sumber : Lab. Transportasi dan Jalan Raya FakultasTeknik

Ayu ardianti / f 111 17 012


Praktikumjalan
CIVIL
ENGINEERING’1
7 dengan ketelitian 0,1 gr (Gambar 3)
3) Timbangan

Gambar 3. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr


Sumber : Lab. Transportasi dan Jalan Raya FakultasTeknik
4.2 Penyiapan Sampel

1) Sampel yang digunakan adalah agregat yang lolos saringan 14,0 mm dan yang
tertahan saringan 10,0 mm. Untuk setiap pengujian dibuat dua sampel.

2) Menyaring antara 500 sampai 1000 gr agregat pada urutan saringan 12,5 mm dan
9,5 mm selama 10 menit. Sampel yang diambil adalah agregat yang lolos
saringan 12,5 mm dan tertahan di 9,5 mm.

3) Mencuci sampel dengan air yang mengalir dan keringkan dalam oven (1105)C
selama 4 jam (kondisi kering oven)

4) Setelah suhu turun (atau sama dengan suhu ruangan, 25C) sampel siap untuk
digunakan.

4.3 Prosedur Pengujian

1) Mengambil kira-kira setengah dari sampel yang telah disiapkan dan timbang
sebagai A gram.
2) Memasukkan sampel dalam cup (Cylindrial Steel Cup) sedemikian rupa, sampel
dibagi menjadi 3 bagian, sampel dimasukkan ke dalam cup dengan sedikit ditekan
atau dipadatkan dengan tangan.hingga tidak melebihi tinggi cup (50 mm).
3) Meletakkan mesin Impact Aggregate pada lantai datar dan keras, seperti lantai
beton

Ayu ardianti / f 111 17 012


Praktikumjalan
CIVIL
ENGINEERING’1
7 cup berisi sampel pada tempatnya dan memastikan letak cup sudah
4) Meletakkan
baik dan tidak akan bergeser akibat tumbukan palu.
5) Mengatur ketinggian palu agar jarak antara bidang kontak palu dengan
permukaan sampel 3805 mm.
6) Melepaskan pengunci palu dan membiarkan palu jatuh bebas ke sampel.
Mengangkat palu pada posisi semula dan lepaskan kembali (jatuh bebas).
Tumbukan dilakukan sebanyak 15 kali dengan tenggang waktu tumbukan tidak
lebih dari satu detik.
7) Setelah selesai, kemudian menyaring benda uji dengan saringan 2,36 mm selama
10 menit dan menimbang berat yang lolos dengan ketelitian 0,1 gram yang
dinyatakan sebagai B gr dan yang tertahan sebagai C gr. Memastikan tidak ada
partikel yang hilang selama proses tersebut. Jika jumlah berat agregat yang lolos
dan tertahan berbeda 1 gram dengan berat awal (A) maka pengujian harus
diulangi.
8) Mengulangi prosedur tersebut untuk sisa sampel berikutnya.
5. Perhitungan

Agregate Impact Value (AIV) dihitung dengan rumus :

AIV =

Dimana :

AIV = Agregat Impact Value (%)

A = Berat Awal Sampel (gram)

B = Berat Sampel Lolos Saringan #8 (2,36 mm)( gr)

C = Berat Sampel Tertahan Saringan #8 (2,36 mm) (gr)

Pelaporan :

* DataPercobaan Sampel I

Berat Sampel (A) = 500 gram

Berat Sampel Lolos Saringan No #8 (2,36 mm) = 47,91 gram

Ayu ardianti / f 111 17 012


Praktikumjalan
CIVIL
ENGINEERING’1
7
Berat Sampel Tertahan Saringan No #8 (2,36 mm) = 451,80 gram

Kontrol :

= Berat Sampel – ( Berat Sampel Lolos + Berat Sampel Tertahan )

= 500 – (47,91 + 451,80 )

= 0,29 gram ¿ 1,0 gram ( memenuhi )

47 , 91
x 100 % 86,70
500
AIV = 500

= 9,58 %

* DataPercobaan Sampel II

Berat Sampel (A) = 500 gram

Berat Sampel Lolos Saringan N #8 (2,36 ) = 46,83 gram

Berat Sampel Tertahan Saringan No #8 (2,36 mm) = 453,03 gram

Kontrol :

= Berat Sampel – ( Berat Sampel Lolos + Berat Sampel Tertahan )

= 500 – (46,83+ 453,03 )

= 0,14 gram ¿ 1,0 gram ( memenuhi )

46 , 83
x 100 % 81,30
500
AIV = =9,36% 500

* AIV rata-rata =

9 ,94 % + 10,33 % 17,34 %+16,26 %


= 2 2

= 9,47 %

Ayu ardianti / f 111 17 012


Praktikumjalan
CIVIL
ENGINEERING’1
7

6. Pembahasan

Nilai Agregat Impact Value (AIV) adalah presentase agregat yang hancur dengan
jumlah sampel mula-mula. Agregat yang hancur dinyatakan dalam jumlah agregat yang
lolos No.saringan #8 (2,36 mm). Nilai Agregat Impact Value (AIV) yang diperoleh dari
percobaan sebesar 9,47 %.

Nilai Agregat Impact Value (AIV) < 30%, menunjukan jumlah agregat yang hancur
kurang dari 30% dari banyaknya sampel yang digunakan. Hal ini menunjukkan sampel
tersebut kuat terhadap tumbukan.

Nilai Agregat Impact Value (AIV) > 30%,menunjukan jumlah agregat yang hancur
lebih dari 30% dari banyaknya sampel yang digunakan. Hal ini menunjukkan sampel
tersebut lemah terhadap tumbukan.

Batas toleransi Agregat Impact Value (AIV) yang diperkenankan oleh Bina Marga
Maks 30% (AIV ¿ 30 %).

7. Kesimpulan

Dari hasil perhitungan uji kekuatan agregat terhadap tumbukan, dapat di simpulkan
bahwa nilai Agregat Impact Value (AIV) sampel agregat memenuhi spesifikasi Bina
Marga.

8. Saran

Pada saat melakukan praktikum, praktikan diharapkan berhati – hati dalam


menggunakan alat, guna menjaga keselamatan kerja. Praktikan juga diharapkan lebih teliti
dan berusaha agar tidak ada sampel yang keluar dari cup (Cylindrial Still Cup) pada saat
penumbukkan sehingga diperoleh data dan hasil yang akurat.

Ayu ardianti / f 111 17 012


Praktikumjalan
CIVIL
ENGINEERING’1
7

LAMPIRAN

Sumber : Modul Penuntun Praktikum Laboratorium Dan jalan raya Fakultas


Teknik

Ayu ardianti / f 111 17 012

Anda mungkin juga menyukai