Anda di halaman 1dari 12

BAB 11

PENGUJIAN KEKUATAN AGREGAT TERHADAP TEKANAN


(AGGREGATE CRUSHING VALUE)

11.1 Pendahuluan

Pengujian kekuatan agregat terhadap tekanan ACV merupakan


simulasi pemberian beban terhadap suatu benda uji agregat. Prinsip
percobaan ini adalah benda uji agregat diberi kenaikkan tekanan tertentu
selama beberapa waktu. Agregat yang hancur kemudian ditimbang dan
dibandingkan dengan semua berat benda uji. Perbandingan ini merupakan
nilai ACV.
Kekuatan agregat dapat bervariasi dalam batasan yang besar. Butir-
butir agregat dapat bersifat kurang kuat karena yang disebabkan oleh :
1. Karena terdiri dari bahan yang lemah atau terdiri dari partikel yang kuat
tetapi tidak baik dalam hal pengikatan (interlocking).
2. Partikel yang besar mempengaruhi keuletan yang menentukan
kekuatan terhadap beban kejut.
Penekanan pada benda uji hanya dilakukan pada daerah aksial saja,
hal ini berbeda pada proses penekanan yang dilakukan dengan agregat
crushing plant, dimana penekanan axial dikombinasikan dengan penekanan
arah lateral, selain itu dikombinasikan juga dengan beban tumbukan.
Nilai agregat impact value (AIV) adalah persentase perbandingan
antara agregat yang hancur dengan jumlah sampel yang ada. Agregat yang
hancur dinyatakan dengan jumlah agregat yang lolos saringan 2,36 mm.
menurut british standart agregat yang mempunyai nilai AIV 30 %
dikatakan tidak normal dan nilai AIV yang besar dari ini menunjukkan
jumlah agregat yang hancur cukup banyak, berarti sampel yang diuji
memiliki kekuatan yang rendah.
11.2 Tujuan Praktikum

a. Mampu mengukur kekuatan relatif agregat terhadap tekanan (crushing)


dengan menyatakan nilai Aggregate Crushing Value (ACV).
b. Menentukan nilai kekuatan agregat terhadap tekanan.

11.3 Alat dan Bahan

11.3.1 Alat
a. Aggregate Crushing Machine

Gambar 11.3.1 Satu Set Alat Aggregate Crushing Machine

b. Saringan dengan diameter 14,0 mm ; 10,0 mm ; dan 2,36 mm

Gambar 11.3.2 Saringan


c. Plunger (penekan)

Gambar 11.3.4 Plunger

d. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram

Gambar 11.3.5 Timbangan


11.3.2 Bahan

a. Agregat tertahan saringan 9,5 mm

Gambar 11.3.5 Agregat

11.4 Dasar Teori


Banyak metoda yang telah dikembangkan untuk menguji kekuatan
batuan terhadap beban, khususnya beban lalu lintas. Salah satunya adalah
dengan melakukan simulasi pemberian beban terhadap suatu sampel agregat.
Prinsipnya adalah sampel agregat diberi tekanan tertentu selama beberapa
waktu. Agregat yang hancur kemudian ditimbang dan dibandingkan dengan
berat semula sampel. Perbandingan ini merupakan nilai dari Aggregate
Crushing Value (ACV).
Penekanan pada sampel hanya dilakukan pada arah aksial saja. Hal ini
berbeda dengan proses penekanan yang dilakukan pada Aggregate Crushing
Plant, dimana penekanan aksial dikombinasikan dengan penekanan arah
lateral. Selain itu kadang-kadang dengan kombinasi beban tumbukan
(impact). Perbedaan ini terjadi karena tujuan dari kegiatan tersebut berbeda.
Pada pengujian kekuatan agregat terhadap tekanan bertujuan untuk
mengetahui kekuatan suatu sampel terhadap beban tekanan sedangkan
proses penekanan Aggregate Crushing Plant adalah untuk menghancurkan
bongkahan batuan untuk mendapatkan agregat dengan ukuran yang
diharapkan.
Praktikum ini pada dasarnya adalah mengukur kekuatan relatif agregat
terhadap beban tekan (crushing) yang dinyatakan dengan Aggregate
Crushing Value (ACV). Prosedur pengerjaan praktikum ini didasarkan pada
British Standard, BS 812, bagian 3, tahun 1975. Aggregate Crushing Value
(ACV) dihitung dengan rumus :
𝐵
ACV = 𝐴 × 100%

Dimana :
ACV = Aggregate Crushing Value (%)
A = Berat awal sampel (gr)
B = Berat sampel lolos saringan 2,36 mm (gr)

11.5 Prosedur Percobaan


1. Sampel yang digunakan adalah agregat yang lolos saringan 14,0 mm
dan yang tertahan saringan 10,0 mm. Untuk setiap pengujian dibuat dua
sampel.

Gambar 11.5.1 Menyiapkan Sampel


2. Saring sekitar 1000 P agregat pada urutan saringan 14,0 mm dan 10,0
mm selama 10 menit. Sampel yang diambil adalah agregat yang lolos
saringan 14,0 mm dan tertahan di 10,0 mm.

Gambar 11.5.2 Menyaring Agregat

3. Ambil kira-kira setengah dari sampel yang telah disiapkan dan timbang
sebagai A gr.

Gambar 11.5.3 Menimbang Sampel


4. Masukkan sampel pada silinder pengujian. Kedalaman sampel dalam
silinder adalah sekitar 100 mm. sampel dipadatkan dalam tiga lapisan
dengan tepal yang sama dan masing-masing lapisan dipadatkan 25
tumbukan.

Gambar 11.5.4. Memasukkan Sampel ke dalam Silinder

5. Letakkan mesin crushing agregat pada lantai datar dan keras, seperti
lantai beton.

Gambar 11.5.5 Meletakkan Mesing Crushing Agregat


6. Letakkan silinder pengujian pada baseplate dan atur plunger (penekan)
diatasnya.

Gambar 11.5.6 Meletakkan Silinder Pengujian

7. Kemudian sampel ditekan melalui plunger selama 10 menit dengan


beban 40 kN dengan mesin penekan.

Gambar 11.5.7 Menunggu Sampel Selama 10 Menit


8. Lepaskan beban dan pindahkan benda uji yang sudah ditekan pada
sebuah wadah. Pastikan tidak ada partikel yang hilang selama
pemindahan atau yang tertinggal di dalam silinder.

Gambar 11.5.8 Memindahkan Sampel dari Silinder

9. Saring benda uji dengan saringan 2,36 mm selama satu menit dan
timbang berat yang lolos dengan ketelitian 0,1 gram yang dinyatakan
sebagai B gr. Pastikan tidak ada partikel yang hilang selama proses
tersebut. Jika jumlah berat agregat yang lolos dan tertahan saringan 2,36
mm berbeda 1 gram dengan A, maka pengujian harus diulangi.

Gambar 11.5.9 Menyaring Sampel Setelah di tekan


11.6 Data Hasil Percobaan

Tabel 11.6.1 Data Hasil Percobaan


Sampel 1 (gram) Sampel 2 (gram)
Berat sebelum ditekan (A) 1000 1000
Berat sesudah ditekan (C) 988,1 994,7
Berat yang lolos saringan 2,36 11,9 5,3
mm (B)

11.7 Perhitungan
1. Sampel 1
𝐵
ACV = 𝐴 × 100%
11,9
= 1000 × 100%

= 1,19 %

2. Sampel 2
𝐵
ACV = 𝐴 × 100%
5,3
= 1000 × 100%

= 0,53 %

𝐴𝐶𝑉 1+𝐴𝐶𝑉 2
3. ACV rata-rata = 2
1,19 % + 0,53 %
= 2

= 0,86 %
11.8 Analisis
Dari pengujian kekuatan agregat terhadap tekanan diperoleh nilai
ACV rata-rata sebesar 0,86 %. Menurut Bina Marga apabila nilai ACV < 30
%, maka agregat tersebut dapat digunakan dalam konstruksi dan perkerasan
jalan.

11.9 Kesimpulan
Dari hasil pengujian kekuatan agregat terhadap tekanan (ACV), maka
sampel agregat yang diuji memenuhi spesifikasi Bina Marga

11.10 Saran
1. Ketelitian harus diperhatikan pada saat praktikum jangan sampai sampel
yang telah diuji tertinggal atau tumpah. Karena jika jumlah berat agregat
yang lolos dan tertahan saringan 2,36 mm berbeda 1 gram, maka
pengujian harus diulangi.
2. Alat-alat harus lebih diperhatikan lagi kondisinya agar dapat digunakan
dalam waktu yang lama.
11.11 Daftar Pustaka

Bina Marga Direktorat Jenderal. “Spesifikasi umum 2010 – Revisi 3”.


Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum

Hadidarma. 2017. “Pengujian Kekuatan Agregat Terhadap Tekanan”.


https://www.scribd.com/document/343510455/Pengujian-Kekuatan-
Agregat-Terhadap-Tekanan-Fix

Anda mungkin juga menyukai