Anda di halaman 1dari 11

MODUL 9

PEMERIKSAAN KEAUSAN DENGAN MESIN LOS ANGELES

9.1. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan dari praktikum "Pemeriksaan Keausan dengan Mesin Los


Angeles" adalah untuk mengukur tingkat keausan agregat kasar yang
digunakan dalam campuran beton atau aspal. Percobaan ini bertujuan untuk
mengevaluasi sejauh mana agregat tersebut tahan terhadap keausan akibat
tekanan dan gesekan yang terjadi selama penggunaan di lapangan.

9.2. Teori Dasar

Beton merupakan salah satu materi konstruksi yang secara luas digunakan
di seluruh dunia oleh karena kekuatan tekannya yang cenderung tinggi, dan
kekuatan tariknya cenderung rendah. Beton secara keseluruhan, terbuat dari
tiga komponen utama yakni semen, air, dan agregat. Untuk perbandingan
jumlah agregat kasar, diharuskan lebih besar daripada agregat halus. Karena
kekuatan utama struktural beton berasal dari agregat kasar (Priatmojo,
2015).

"Pemeriksaan Keausan dengan Mesin Los Angeles” berkaitan dengan


pengujian tingkat keausan agregat kasar yang digunakan dalam konstruksi
sipil. Keausan agregat, atau kemampuannya untuk tetap kokoh dan tidak
mengalami degradasi berlebihan saat terekspos pada beban dan gesekan
selama penggunaannya dalam proyek konstruksi, adalah faktor utama dalam
menentukan kualitas dari agregat yang digunakan.

Dalam pengujian yang dilakukan dengan mesin abrasi Los Angeles untuk
menguji keausan agregat kasar ini, mesin akan berputar sebanyak 500 kali
dengan agregat kasar dan bola bola baja di dalam. Setelah mencapai 500
putaran, agregat akan dikeluarkan dan disaring menggunakan saringan
No.12, kemudian bobot yang tertahan pada saringan tersebut akan diukur
setelah dikeringkan dalam oven (Anjarwati, 2013). Sesuai dengan
Spesifikasi Umum tahun 2010 , batas yang diharapkan adalah tidak melebihi
45%.
Pengujian nilai keausan ini sendiri harus merujuk pada Grading of Test
Sample seperti yang terlampirkan pada Tabel 9.2.1 berikut.

Tabel 9.2.1 Grading of Test Sample


Ukuran
Saringan Berat dan Gradasi Benda Uji (gram)
Lewat Tertahan
(mm) (mm) A B C D E F G
76,5 63,5 2500
63,5 50,8 2500
50,8 38,1 5000 5000
500
38,1 25,4 1250 5000
0
25,4 19 1250
19 12,7 1250 2500
12,7 9,51 1250 2500
9,51 6,35 2500
6,35 4,75 2500
19 12,7 1250 2500
12,7 9,51 1250 2500
9,51 6,35 2500
6,35 4,75 2500
4,75 2,36 5000
Jumlah Bola 12 11 8 6 12 12 12
500
5000 4584 3330 2500 2500 5000
Berat Bola 0
±25 ±25 ±25 ±25 ±25 ±25 ±25
Sumber: ASTM C 131

Berdasarkan Tabel 9.2.1 dapat diketahui bahwa gradasi yang digunakan


dalam percobaan kali ini adalah gradasi A/B karena sampel agregat kasar
yang kita gunakan lolos saringan ukuran 38,1 mm / 19 mm. Hasil dari
praktikum ini memungkinkan insinyur sipil untuk menilai kualitas agregat
kasar dan memastikan bahwa agregat yang digunakan dalam proyek
konstruksi memiliki daya tahan yang memadai terhadap keausan, sehingga
meningkatkan umur layanan performa konstruksi secara keseluruhan.
9.3. Peralatan

Adapun peralatan yang di gunakan yaitu:


a. Mesin Los Angeles

Gambar 9.3.1. Mesin Los Angeles

b. Saringan gradasi nomor (nomor 1/2”, nomor 3/8”, nomor 3/4”) dan
nomor 12

Gambar 9.3.2. Saringan


c. Timbanga

n Gambar 9.3.3. Timbangan


d. Bola-bola Baja berjumlah 12

Gambar 9.3.4. Bola-bola Baja


e. Oven

Gambar 9.3.5. Oven


f. Kontainer

Gambar 9.3.6. Kontainer


9.4. Bahan

Adapun bahan percobaan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu:
a. Agregat kasar 5000 gram

Gambar 9.4.1. Agregat Kasar


9.5. Prosedur Percobaan

Prosedur pada praktikum kali ini, yaitu :


a. Mengambil sampel agregat kasar kondisi lapangan sebanyak 5000 gram

Gambar 9.5.1. Mengambil Sampel Agregat


b. Mencuci sampel agregat kasar hingga bersih dari pasir yang menempel

Gambar 9.5.2. Mencuci Agregat Kasar


c. Memasukan agregat ke dalam oven hingga kering dan mencapai berat
tetap

Gambar 9.5.3. Memasukan Agregat ke Oven


d. Menimbang sample agregat kasar yang sudah dikeringkan dalam oven

Gambar 9.5.4. Menimbang Agregat


85

e. Membuka mesin Los Angeles dan memasukan agregat kasar 2,500 gram
kedalam mesin Los Angeles

Gambar 9.5.5. Memasukan Agregat


f. Memasukan 12 bola-bola baja kedalam mesin Los Angeles

Gambar 9.5.6. Memasukan Bola-bola Baja


g. Menutup kembali mesin Los Angeles yang telah diisi sample agregat
kasar 5000 gram dan 12 bola-bola baja

Gambar 9.5.7. Menutup Mesin

KELOMPOK 3C
86

h. Memutar mesin Los Angeles sebanyak 500 kali putaran

Gambar 9.5.8. Memutar Mesin


i. Mengeluarkan agregat yang sudah diuji dari mesin Los Angeles

Gambar 9.5.9. Mengeluarkan Agregat


j. Menyaring kembali agregat yang sudah dikeluarkan dari mesin Los
Angeles

Gambar 9.5.10. Menyaring Agregat

KELOMPOK 3D
87

9.6. Data Hasil Percobaan

Tabel 9.6.1. Data Hasil Percobaan


Ukuran Sebelum Percobaan Sesudah Percobaan

19,05-12,07 2500 2179,11

12,07-9,51 2500 1643,89

19,05-9,51 5000 3823


Sumber: Data Hasil Percobaan

9.7. Perhitungan

Rumus :

a-b
Keausan = ×100% (9.1)
a

Keterangan :
a = berat benda uji semula (gram)
b = berat benda uji tertahan saringan no. 200 (gram)
5000-3823
Menghitung keausan agregat kasar : Keausan = × 100 %
5000
Keausan = 23,54%

Tabel 9.7.1. Data Hasil Perhitungan


KEAUSAN 23,54%
Sumber: Data Hasil Percobaan

KELOMPOK 3D
88

9.8. Analisis

Menurut ASTM C 131, persyaratan keausan tertinggi untuk agregat kasar


adalah 45%. Keausan merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada
kekuatan beton. Tingkat keausan yang tinggi menunjukan bahwa agregat
kasar yang dipakai akan mudah hancur selama proses pencampuran beton
nanti. Oleh karena itu keausan agregat diharapkan tidak melebihi batas 45%
yang sudah ditetapkan.

Dalam praktikum pemeriksaan keausan dengan mesin Los Angeles,


digunakan agregat kasar seberat 5000 gram. Agregat kasar akan
dicampurkan dengan 12 bola bola baja didalam mesin Los Angeles. Setelah
mesin diputar sebanyak 500 kali putaran, agregat kasar dikeluarkan dan
disaring dengan saringan nomor 12. Kemudian agregat yang tertahan akan
dicuci dan dikeringkan didalam oven untuk memperoleh berat tetap yang
akan dimasukkan ke dalam perhitungan. Berdasarkan hasil perhitungan
yang sudah dilakukann, nilai keausan agregat kasar terbukti mencapai ... %
dimana nilai tersebut cukup baik karena memenuhi syarat keausan ASTM C
131 yang menetapkan batas keausan sebesar 45%. Maka dari itu dapat
dikatakan bahwa agregat kasar yang digunakan lulus uji keausan sehingga
dapat digunakan sebagai bahan campuran beton.

9.9. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan praktikum kali ini adalah :
1. Agregat kasar diputar sebanyak 500 kali didalam mesin Los Angeles
demi menguji ketahanan agregat terhadap gesekan.
2. Agregat kasar yang dikeluarkan dari mesin Los Angeles dimasukan
dalam oven dan didiamkan selama 24 jam untuk mencapai berat tetap.
3. Nilai keausan agregat kasar yang telah diuji memenuhi standar ASTM
C 131.

KELOMPOK 3D
89

9.10. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan, yaitu :


a. Praktikan diharapkan untuk memahami setiap prosedur yang dilakukan
untuk dapat mengerti tujuan percobaan.
b. Sebaiknya alat dan bahan praktikum dibersihkan terlebih dahulu
sebelum dan sesudah digunakan.

c. Praktikan diharapkan lebih teliti dalam setiap prosedur demi


mengurangi human error yang mungkin terjadi.

KELOMPOK 3D

Anda mungkin juga menyukai