4. Pelaksanaan
a. Mencatat asal bahan, FAS, slump dari hasil pengujian yang dilakukan
sebelumnya.
b. Mengukur dimensi balok beton kemudian menimbangnya.
c. Menempatkan balok beton pada mesin uji kuat lentur beton.
5. Hasil Pengamatan
Tabel Komposisi Bahan Campuran
ITEM MERK/ASAL BERAT (Kg/cc)
6. Perhitungan
Reaksi perletakan:
RA = 27
MI = RA.75
= 27 x 75 cm
= 2025 kgcm
2025 × 7,5
σL =
60
σL = 253,125 kg/cm2
7. Kesimpulan
Menurut SNI, Nilai kuat lentur balok beton normal sebesar 24,26 MPa. Pada
pengujian ini kuat lentur balok beton didapat sebesar 24,82 MPa. Maka sampel
balok beton pada praktikum pengujian ini telah memenuhi spesifikasi yang
ditentukan oleh SNI.
B. Kuat Tarik Belah Beton (splitting test)
1. Tujuan
Menentukan kekuatan beton terhadap gaya tarik belah (ASTM-496
2. Bahan
Beton berbentuk silinder dengan jari-jari 7,5 dan tinggi 30 cm.
3. Peralatan
Mesin uji tekan beton (CTM).
PASIR MUTILAN 3
KERIKIL MUTILAN 7
Slump: 8 cm.
1. 7 11,3 75 300
6. Hasil perhitungan
2𝑃
ft = 𝜋.𝑙.𝑑.𝑓𝑢
2 𝑥 85000
ft =
3,14.300.150.0,65
ft = 1,9 MPa
7. Kesimpulan
Menurut SNI, Nilai kuat tarik belah beton normal sebesar 2,817 MPa. Pada
pengujian ini kuat tarik belah beton didapat sebesar 1,9 MPa. Maka sampel beton
pada praktikum pengujian ini belum memenuhi spesifikasi yang ditentukan oleh
SNI.