Anda di halaman 1dari 6

MODUL 17

PEMERIKSAAN KEKUATAN TEKAN BETON

17.1. Tujuan Percobaan

Menentukan kekuatan tekan benda uji berbentuk silinder yang dibuat dan
dirawat dalam laboratorium sesuai standar SNI 7656-2012.

17.2. Teori Dasar

Kuat tekan beton adalah beban tekan maksimum yang dapat dipikul oleh
beton per satuan luas sampai beton itu hancur. Tes ini bertujuan untuk
mengetahui mutu beton hasil rencana sebelumnya, apaksh sudah memenuhi
syarat atau belum. Selain itu kekuatan tekan beton digunakan untuk menilai
dan mengendalikan mutu pekerjaan pembetonan di lapangan dalm memenuhi
syarat spesifikasi

Pengujian kekuatan takan beton dilakukan dengan menggunakan mesin tekan.


Hasil massa beban maksimal akan terbaca dalam satuan ton. Benda uji
diletakan pada bidang tekan mesin secara sentris. Pembebanan dilakukan
secara perlahan sampai beton mengalami kehancuran. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kuat tekan beton yang sedang dikaji adalah factor air semen,
nilai abrasi, faktor agregat semen, dan factor luas permukaan agregat

Perawatan beton ialah suatu tahap akhir pekerjaan pembetonan, yaitu


menjaga agar permukaan beton segar selalu lembab, sejak dipadatkan sampai
proses hidrasi cukup sempurna (kira-kira selama 28 hari). Kelembaban
permukaan beton itu harus dijaga agar air didalam beton segar tidak keluar.
Hal ini untuk menjamin proses hidrasi semen (reaksi semen dan air)
berlangsung dengan sempurna. Bila hal ini tidak dilakukan, maka oleh udara
panas akan terjadi proses penguapan air dari permukaan beton segar, sehingga
air dari dalam beton segar mengalir keluar, dan beton segar kekurangan air
untuk hidrasi, sehingga timbul retak-retak pada permukaan betonya.
(Tjokrodimuljo, 2007 ).
17.3. Peralatan

Adapun peralatan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut ;


a. Compression testing machine

Gambar 17.3.1. Compression Testing Machine


17.4. Bahan Percobaan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut ;


a. Beton silinder

Gambar 17.4.1. Beton Silinder


17.5. Prosedur Percobaan

Adapun prosedur Percobaan pada praktikum ini sebagai berikut ;


a. Mengambil benda uji dari tempat perawatan.

Gambar 17.5.1. Mengambil Benda Uji

b. Lalu mendiamkan benda uji selama 24 jam.

Gambar 17.5.2. Mendiamkan Benda Uji


c. Kemudian menimbang benda uji.

Gambar 17.5.3. Menimbang Benda Uji


d. Setelah di timbang,kemudian letakan benda uji pada mesin tekan secara
sentris.

Gambar 17.5.4. Meletakkan Benda Uji Secara Sentris


e. Setelah itu hidupkan mesin. Tekanan harus dinaikkan berangsur-angsur
dengan kecepatan tertentu hingga benda uji sampai hancur dan catat beban
maksimumnya.

Gambar 17.5.5. Menghidupkan Compression Testing Machine


f. Lakukan proses 1 sampai 4 sesuai benda uji yang akan ditetapkan
kekuatan tekan karakteristiknya.

17.6. Data Hasil Percobaan

Tabel 17.6.1. Data Hasil Percobaan


Benda Uji Kuat Tekan Benda Uji (kN)

Benda Uji 7 Hari 170 kN

Benda Uji 14 Hari 285 kN

Benda Uji 28 Hari -

Sumber : Data Hasil Percobaan


17.7. Perhitungan

Kuat Tekan Beton = AP (N / mm)2 (17.1)

Keterangan :
P = Beban Maksimum (N)
A = Luas Penampang Benda Uji ( mm2 )

Menghitung kuat tekan beton menggunakan rumus (17.1)


Kuat Tekan Beton (7 hari) = 170000 𝑁
= 9,625 MPa
17.662,5𝑚𝑚2

Kuat Tekan Beton (14 hari) = 285000 𝑁


= 16,136 Mpa
17.662,5 𝑚𝑚2

17.8. Analisis

Percobaan ini merupakan pemeriksaan kuat tekan beton dengan compression


testing machine yang dilakukan menggunakan beton berbentuk silinder
sebanyak 3 buah, yang dimana beton tersebut sudah melalui proses curring.
Setelah dilakukan percobaan, dilakukan perhitungan kuat tekan benda uji dan
diperoleh hasil kuat tekan beton pada silinder 1 sebesar 9,625 MPa , kuat tekan
pada beton silinder 2 sebesar 16,136 MPa dan kuat tekan beton silinder 3
sebesar MPa . Dari data hasil perhitungan yang telah dilakukan diatas, kuat
tekan beton pada silinder percobaan 1,2, dan 3 tidak memenuhi nilai kuat
tekan beton yang direncanakan sebelumnya, dimana saat proses mixing terjadi
kekurangan air pada adonan sehingga dilakukan penambahan air agar proses
pencampuran agregat kasar, agregat halus, semen,dan marmer mudah
dilakukan dan didapatkan nilai slump yang diinginkan. Faktor penambahan
air pada saat mixing menyebabkan nilai fas (faktor air semen) bertambah
sehingga nilai kuat tekan beton berkurang dan setelah pencetakan beton selesai
bentuk beton yang dihasilkan banyak yang berongga sehingga tidak baik
digunakan untukbangunan.
17.9. Kesimpulan dan Saran

17.9.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah :


a. Nilai kuat tekan beton silinder pada percobaan 1 sebesar 9,625
MPa ,percobaan ke 2 sebesar 16,136 MPa dan percobaan ke 3
sebesar MPa
b. Pada percobaan praktikum kali ini nilai kuat tekan beton tidak
sesuai dengan yang di rencanakan pada percobaan 1,2, dan 3,
karena adanya penambahan air menyebakan nilai fas (faktor air
semen) bertambah sehingga nilai kuat tekan beton berkurang.
c. Banyaknya beton yang berongga pada praktikum ini sehingga
tidak baik digunakan.

17.9.2. Saran

Adapun saran yang diberikan untuk praktikum ini adalah :


a. Sebaiknya praktikan berhati-hati saat menggunakan alat
b. Praktikan harus memahami tujuan dan konsep praktikum
c. Praktikan harus memahami modul yang akan di praktekan
sebelum melaku kan praktikum

Anda mungkin juga menyukai