Anda di halaman 1dari 11

H.

KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES (LOS


ANGELES ABRASION TEST)

1. Teori Dasar

Durabilitas atau ketahanan terhadap kerusakan sangat berpengaruh

terhadap kebutuhan jumlah agregat. Beberapa agregat yang memiliki

kekuatan standar pun akan mengalami kerusakan saat di stockpile atau

saat masa layan di jalan. Pada hakikatnya ikatan antar partikel bisa kuat

dan lemah, namun secara berulang menjadi lemah akibat dari proses

perendaman oleh air akibat pengaruh cuaca, pembekuan dan lain-lain.

Terdapat dua pengujian durabilitas agregat yaitu:

 Kerusakan mekanis.

 Kerusakan akibat reaksi physic-chemical seperti pelapukan.

Dalam uji abrasi ini tipe tes durabilitas yang diambil adalah tipe tes

kerusakan mekanis. Tes kerusakan mekanis ini memiliki berbagai macam

seperti:

 Aggregate Abrasion Value

 Aggregate Attrition Value

 Los Angeles Abrasion Value

 Polished Stone Value

Los Angeles Abrasion Value ini menggunakan prinsip perontokan

agregatnya melalui benturan penggulingan antara partikel dan bola baja.


2. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan ketahanan agregat

kasar terhadap keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles.

Keausan tersebut dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan

yang lolos saringan berdiameter 1,7 mm terhadap berat semula dalam

persen.

3. Benda Uji

Berat dan gradasi benda uji sesuai dengan tabel 3.H.1.pada percobaan

kali ini menggunakan 2500 gram agregat yang lolos saringan berdiameter

19 mm dan tertahan di saringan berdiameter 12,5 mm, serta 2500 gram

agregat yang lolos saringan berdiameter 12,5 mm dan tertahan di

saringan berdiameter 9,5 mm.

Gambar 3.H.1. Benda Uji


Tabel 3.H.1. Data Berat dan Gradasi Benda Uji

Ukuran saringan Berat dan Gradasi Benda Uji (gram)

Lewat Tertahan
A B C D E F G
(mm) (mm)

76,20 63,50 - - - - 2500 - -

63,50 50,80 - - - - 2500 - -

50,80 37,50 - - - - 5000 5000 -

37,50 25,40 1250 - - - - 5000 5000

25,40 19,00 1250 - - - - - 5000

19,00 12,50 1250 2500 - - - - -

12,50 9,50 1250 2500 - - - - -

9,50 6,30 - - 2500 - - - -

6,30 4,75 - - 2500 - - - -

4,75 2,38 - - - 5000 - - -

Jumlah Bola 12 11 8 6 12 12 12

5000 4584 3330 2500 5000 5000 5000


Berat Bola (gram)
± 25 ± 25 ± 20 ± 15 ± 25 ± 25 ± 25

4. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam percobaan Los Angeles Test adalah:

a. Mesin Los Angeles.

Mesin ini terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua sisinya

dengan diameter 71 cm (28”) dan panjang dalam 50 cm (20”).

Silinder bertumpu pada dua poros pendek yang tak menerus dan

berputar pada poros mendatar. Silinder berlubang untuk

memasukkan benda uji. Penutup lubang untuk memasukkan benda


uji. Penutup lubang terpasang rapat sehingga permukaan dalam

silinder tidak terganggu. Di bagian dalam silinder terdapat bilah baja

melintang penuh setinggi 8,9 cm (3,56”).

Gambar 3.H.2. Mesin Los Angeles

b. Saringan berdiameter 19 mm; 12,5 mm; 9,5 mm.

Gambar 3.H.3. Saringan Diameter 19 mm, 12,5 mm, dan 9,5 mm


c. Saringan berdiameter 1,7 mm.

Gambar 3.H.4. Saringan Diameter 1,7 mm

d. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.

Gambar 3.H.5. Timbangan dengan Ketelitian 0,1 gram

e. Kontainer.

Gambar 3.H.6. Kontainer


f. Bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 cm (17/8”), dan berat

masing-masing antara 390 gram sampai 445 gram. Jumlah dan berat

bola-bola baja disesuaikan dengan gradasi agregat yang diuji, seperti

yang tercantum dalam tabel 3.H.1. pada percobaan kali ini

menggunakan 2500 gram agregat yang lolos saringan berdiameter 19

mm dan tertahan di saringan berdiameter 12,5 mm, serta 2500 gram

agregat yang lolos saringan berdiameter 12,5 mm dan tertahan di

saringan berdiameter 9,5 mm. Maka bola baja yang digunakan

sebanyak 11 buah dengan berat 4584 ± 25 gram.

Gambar 3.H.7. Bola-Bola Baja

5. Prosedur Percobaan

Prosedur percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini meliputi:

a. Menyiapkan benda uji dan mengayaknya menggunakan saringan

yang telah disesuaikan dengan proporsi berat yang telah ditetapkan

dalam tabel 3.H.1. (Berat A gram).


Gambar 3.H.8. Mengayak Benda Uji

b. Memasukan benda uji beserta bola-bola baja ke dalam mesin Los

Angeles.

Gambar 3.H.9. Memasukan Benda Uji Beserta Bola-Bola Baja

c. Memutar mesin dengan kecepatan 30–33 rpm sebanyak 500 putaran.

d. Mengeluarkan benda uji dari mesin setelah selesai pemutaran,

kemudian mengayaknya dengan saringan berdiameter 1,7 mm untuk

mencari benda uji yang tertahan di atas saringan berdiameter 1,7 mm

tersebut.
Gambar 3.H.10. Mengeluarkan Benda Uji

e. Setelah selesai putaran sampel dikeluarkan, lalu disaring dengan

saringan 1,7 mm yang tertahan.

Gambar 3.H.11. Mengayak Sampel dengan Saringan 1,7 mm

f. Menimbang benda uji (berat gram).

Gambar 3.H.12. Menimbang Benda Uji


6. Data Hasil Percobaan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan didapat data sebagai berikut:

Tabel 3.H.2. Data Pengujian Keausan Agregat

Los Angeles A B

1 5000 gr 4377,9 gr

2 5000 gr 4374,4 gr

dimana:

A = Berat benda uji awal dengan komposisi:

2500 gram tertahan di saringan berdiameter 12,5 mm.

2500 gram tertahan di saringan berdiameter 9,5 mm.

B = Berat benda uji kering yang tertahan di saringan diameter 1,7 mm

7. Perhitungan

Sampel 1 :
A -B
Keausan = x 100%
A

5000 – 4377,9
= x 100%
5000

= 12,442%

Sampel 2 :
A-B
Keausan = x 100%
A

5000 – 4374,4
= x 100%
5000

= 12,512%
12,442 + 12,512
Keausan rata-rata = = 12,477%
2

8. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan gradasi

B dengan jumlah bola yang diperlukan sebanyak 11 buah didapatkan

nilai keausan agregat sebesar 12,477%. Nilai ini memenuhi standar

keausan pada 500 putaran (PB-0206-07 Manual Pemeriksaan Bahan

Jalan; SKBI-2.4.26.1987), yaitu maksimum sebesar 40%. Dengan

demikian agregat yang digunakan sebagai benda uji pada percobaan

ini dapat digunakan sebagai bahan campuran lapisan perkerasan.

b. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dari pengujian keausan agregat

dengan menggunakan alat abrasi Los Angeles yang telah dilakukan

adalah:

1) Kebersihan laboratorium perlu diperhatikan untuk kenyamanan

selama menjalankan praktik.

2) Agar asisten dapat menjelaskan cara pakai peralatan yang akan

digunakan sehingga praktikan tidak mengalami kesalahan

berarti dalam praktik.

3) Sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum dilakukan dengan teliti

dan dengan koordinasi yang baik dengan asisten pendamping

dan teman sekelompok.


LABORATORIUM INTI JALAN RAYA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LAMPUNG
Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES


(LOS ANGELES ABRASION TEST)

Kelompok : 4 (empat) Tanggal : 26 Oktober 2018


Jurusan : Teknik Sipil Asisten : Mutia Septriandini
Universitas : Universitas Lampung

500 Putaran
Gradasi Pemeriksaan Fraksi B (10 – 20 mm)
Saringan (mm) Berat Sampel I Berat Sampel 2
Lolos Tertahan Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
76,2 63,5 - - - -
63,5 50,8 - - - -
50,8 37,5 - - - -
37,5 25,4 - - - -
25,4 19,0 - - - -
19,0 12,5 2500 gr - 2500 gr -
12,5 9,5 2500 gr - 2500 gr -
9,5 6,3 - - - -
6,3 4,75 - - - -
4,75 2,38 - - - -
Jumlah berat 5000 gr - 5000 gr -
Berat tertahan saringan

Keausan Sampel 1 = 12,442%

Keausan Sampel 2 = 12,512%

12,442 + 12,512
Keausan rata-rata = = 12,477%
2

Catatan :Berdasarkan standar keausan SKBI keausan maksimum, yaitu 40%.


Jadi, agregat tersebut memenuhi persyaratan standar.

Anggota Kelompok 4 (empat) Persetujuan Asisten,


1. Ayu Lena Meilina 5.M. Dzaky Abiyyu Tanda Tangan
2. Ilham Fajar Khairi 6. Mutiara Nurul Qurani
3. Ilham Zukri 7. Risa Kurniawati
4. M. Dwi Cahyo 8. Vania Adita Siagian Mutia Septriandini
NPM. 1415011106

Anda mungkin juga menyukai